Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Novia Kartika Sari Joko Widodo
1
2
This study was conducted to determine The Increasing of Student Activity and outcomes Through the Application of Mind Mapping Learning Mode (Case Study of Economics Subject of Money and Banking Competence in Standard Semester of class x-6 at SMA Negeri I Arjasa in Academic Year 201ll2ol2) ". The Methods to determine where the research was using purposive area' The determination of the subjects of this study was using purposive method, while the determination of the number of iespondents was using population method based on the objective circumstances occured, which is the low student
Abstract
:
u.iiuity and learning outcomes.Data collection methods used consisi of: observation, interviews, and documentations. Analysis of the data used is descriptive qualitative analysis. The study consisted of 2 cycles of the first cycle and second cycle. Student learning activities in the first cycle obtained an average score of 69.99% and second cycles obtained an average score of 85.25%. This means that the students' learning activities total average score increased by 15'26%' The learning outcomes Improvements is also better as evidenced by the average value of 73, 68oh in the first cycle and achieviag 59.47%, which is exelence, in the second cycfe. The conclusion in this study is by using the Mind Mapping learning mode can enhance the student activity and 1
2
Novia Kartika Sari adalah mahasiswa Prog. Studi Ekonomi FKIP LNEJ Drs. Joko Widodo, M.M adalah staf pengajar Prog. Studi Ekonomi FKIP
INEJ 104
I0s Iearning outcomes of economic subjects in the class X-6 SMA Negeri I Arjasa academic year of 20lll20l2 on the basic competencies of money and banking. Keywords: Model Mind Mapping, Activities, Students' Outcomes
PENDAHULUAN Pembelajaran pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan keterampilan siswa. Kemampuan tersebut perlu dikembangkan melalui implementasi model pembelajaran
yang inovatif. Guru dapat menggunakan model pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Suatu kondisi belajar
di
dalam kelas yang
optimal dapat tercapai jika guru mampu memilih dan menggunakan
model pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suasana belajar
yang
tidak
menyenangkan bagi peserta didik biasanya lebih banyak mendatangkan
kegiatan belajar yang kurang harmonis. Peserta didik gelisah duduk berlama- lama dikursi mereka masing-masing. Hal ini tentu saja akan berakibat pada aktivitas belajar siswa yang rendah.
Aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar merupakan unsur dalam menentukan efektif tidaknya suatu pembelajaran. Menurut Nasution (1995:86) dari semua asas didaktif boleh dikatakan aktivitaslah yang terpenting, belajar merupakan suatu kegiatan yang penting, kegiatan dalam hal ini berkaitan dengan proses belajar mengajar, bukan tindakan-
r06
tindakan yang kurang bermanfaat atau bahkan mengganggu proses belajar mengajar. Misalnya berbicara sendiri saat proses belajar mengajar berlangsung. Semua bentuk cara belajar mengandung unsur keaktifan pada
siswa meskipun aktivitas siswa
itu
diri
berbeda-beda. Aktivitas belajar
tersebut dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya memperhatikan
penjelasan guru, bertanya, kerjasama dalam kelompok, presentasi,
mengerjakan permasalahan dan mencatat.Aktivitas tersebut dapat mempengaruhi hasil
be
lajarnya.
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Pada hakek atny a belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku, sehingga hasil belajar merupakan hasil dari proses perubahan tingkah laku dari tidak bisa
menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu, dan hasil belajar dapat ditunjukan dalam bentuk nilai atau angka. Perubahan hasil belajat, yang
terjadi dalam diri seorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan yang terjadi akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajarnya.
Berdasarkan hasil wawancara pada saat observasi awal dengan
guru mata pelapran ekonomi kelas X-6 SMA Negeri 1 Arjasa, guru masih banyak yang menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah. Guru
107
lebih aktif dan siswa menjadipasif dalam pembelajaran ekonomi di kelas
dan suasana belajar terkesan kaku yang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak berjalan secara optimal.selama proses pembelajaran
ekonomi aktivitas siswa sangat beragam, seperti siswa kurang ajar memperhatikan atau kurang serius mendengarkan penjelasan materi
dari guru, kurang mampu memikirkan cara untuk memecahkan seperti siswa tidak mengerjakan tugas
soal,
dari guru. Kondisi
ini
menunjukkan bahwa aktivitas siswadalam proses belajar mengajar rendah.
Hasil belajar ekonomi di kelas X6 masih belum sesuai dengan harapan. Berdasarkan informasi dari guru di kelas X6 hasil belajarnya tergolong rendah jika dibandingkan dengan kelas
X
lainya. Berdasarkan
data yang diperoleh dari 38 siswa hanya 18 siswa yang dapat mencapai targetstandart ketuntasan minimal (SKM) yang ditentukan pihak sekolah
dengan nlla\ 75, sedangkan 20 siswa lainya tidak dapat mencapai target SKM.Dengan demikian kertuntasan belajar secara klasikal hanya 52,63yo. Hasil belajar siswa
di SMA Negeri 1 Arjasa dalam suatu
kelas
dapat dinyatakan tuntas apabila ketuntasan klasikal mencapai minimal 75o/o yang telah mencaPai
< 75.
Berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dikelas
X6 yaitu
rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kurang, maka guru bersama
peneliti
bersepakat untuk menentukan model pembelajaran mind
108
ruapping sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut. Guru dan peneliti meyakini bahwa model mind ntapping tni nantinya mampu meningkatakan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
x6. Mindnlappingmerupakanmodelpembelajaranyangsangattepat
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar yang diinginkan dan mengembangkan potensi siswa. Mind mapping merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, karena
di
dalam mind
mapping siswa dituntut untuk aktif bekerjasama dengan kelompoknya dalam menemukan jawaban dari suatu permasalahan dengan jawabanmenggunakan teknik mind mappirzg. Setelah siswa menemukan
jawaban dari suatu permasalahan, maka tugas siswa yang terakhir membuat catatandengan teknik mind mapping' Dampak dari pembelaiarun model mind mapping, maka aktivitas
belajar dan hasil belajar siswa diharapkan tampak setelah menerapkan model pembelajar an mind mapping.Berdasarkan berbagai alasan di atas maka melalui penelitian tindakan kelas (PTK) ini, peneliti bermaksud
untuk menawarkan penggunaan model pembelajaran mindmapping sebagai alternative dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa dengan tetap mempertimbangkan kondisi didalam kelas.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judu I "Penerapan Model Pembe laj ar Mind Mapping IJ ntuk Meningkatkan
109
Aktivitas dan Hasil Belajar Sisr,va Kelas X-6 di SMA Negeri
I Arjasa
(Studi Kasus Pada Pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Uang dan Perbankan Semester Genap Tahun Pelajaran 20Ll-2012).
METODE PENELITIAN
Metode penentuan tempat penelitian menggunakan metode purposive area. Penentuan subjek penelitian
ini
menggunakan metode
purposive, sedangkan penentuan jumlah responden menggunakan metode
populasi berdasarkan atas kondisi objektif yang terjadi, yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan
terdiri
dari metode: observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis data yang
digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif
yaitu
berusaha
memaparkan data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan yang
mencakup prose dan dampak yang terjadi dari suatu siklus secara kesehrruhan selama proses belajar mengajar berlangsung. Penelitian ini
terdiri dari2 siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua.Data utama ini
diperoleh melalui pelaksanaan kedua siklus penerapan
model
pembelajaran Mind Mapping.
HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahanyang terjadi pada kelas X-6 SMA Negeri 1 Arjasa adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
r
l0
dalam pernbelajaran. pemlilihan penerapan model pembe)alaran MinA Mapping adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar. Aktivitas sisrva adalah serangkaian kegiatan fisik maupun mental yang saling berkaitan, sehingga tercipta belajar yang
optimal. Pendapat ini seiring dengan pendapat
Sardiman
(2006:98),Menurut Sudjana (1990:22) hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus yaitu siklus
siklus
IL
I
dan
Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pembelajaran dan
diakhiri dengan pemberian tugas. Penilaian dalam penelitian ini meliputi
aktivitas dan hasil belajar siswa. Pada kegiatan pembelajaran, siswa dibagi menjadi 7 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 56
orang siswa.
Penerapan
model pembelajaran Mind Mapping
dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-6 SMA Negeri
1
Arjasa pada standar kompetensi uang dan perbankan. Guru bidang studi
Ekonomi mengungkapkan dalam wawancaranya bahwaguru tertarik dengan penerapan model pembelajaran Mind Mapping, karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dan siswa terkesan antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Begitu juga dengan para siswa dalam penggunaan model pembelajaran
ini,
siswa
lll sudah dapat mengambil manfaat dalam proses pembelajaran yaitu peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hasil pelaksanaan pembelajaran, pada siklus I diperoleh data yang menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind Mapping yang diterapkan oleh guru sudah efektif tapi masih belum maksimal. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa pada silkus
I ini menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa sudah mengalami peningkatan sampai pada
diterapkannya model pembelajaran Mind Mapping pada pertemuan pertama. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa dengan
Siklus
nilai rata-rata
7
siswa
69,99oA dan hasil belajar
3,68oh.
II Hasil observasi yang telah dilakukan pada pertemuan siklus
II ini
menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan model pembelajaran Mind
Mapping sudah berjalan dengan baik. Hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa pada pertemuan pertama silkus 1 ini menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa 85,25%o dan hasil belajar siswa dengan nilai ratarata 89,47o/o pada kriteria sangat aktif, sehingga penelitian dihentikan karena sudah mencapai target.
tt2 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X-6 SMA Negeri
I Arjasa
pada
mata pelajaran ekonomi materi uang dan perbankan tahun pelajaran 201112012. Peningkatan aktivitas belajar tersebut dapat
rata-rata yang diperoleh pada siklus
dan pada siklus
II
I
dilihat dari skor
mendapat skor rata-rata 69,99o/o
mendapat skor rata-rata 85,25Yo sanat aktif' Hal ini
berarti aktivitas belalar siswa jumlah prosentase meningkat 15,26yo. Peningkatan pada
hasil belajar jugu menjadi baik yang
dibuktikan dengan nilai rata-rata 73,680/o pada siklus ketuntasan 89,47oh amat
baik
sebesar
pada siklus
I dan pencapatan
II.
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan
oleh peneliti yaitu kepada guru untuk penerapan model pembelajaran
Mind Mapping im dapat dijadikan alternatif pilihan dalam
proses
pembelajaran dikelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa, dan juga dapat dijadikan sebagai masukan untuk penelitian tindakan kelas lebih lanjut guna menambah wawasan dalam upaya meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajar an yangdisesuaikan dengan kondisi siswa di kelas.
113
DAFTAR RUJUKAN Nasution, S. 1995. Diktak- Diktak Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana,
N.
l990.Peniloian Hasil Belaiar Mengaiar. Bandtng: Sinar
Baru.
Sardiman. 1990. Ilmu Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya