Jurnal yang berjudul :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR PASING ATAS BOLA VOLI KELAS VIII SMP 1 TALAGA Usman1), Ahmad Lamusu2), Ruslan 3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Usman)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ahmad Lamusu)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Ruslan)
[email protected]
Abstrak Masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah apakah kemampuan siswa dalam melakukan pasing atas dalam permainan bola voli cabang olahraga dapat di tingkatkan dengan menerapkan model Jigsaw. Sample yang diteliti adalah siswa di kelas VIIIB di SMP Negeri 1 Talaga kabupaten Gorontalo yang berjumlah 25 orang. Berdasarkan uraian dari rumusan masalah, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode jigsaw. Kata Kunci : Passing Atas,Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Abstract Problems in this class action research is whether the student's ability in doing pasing on the volleyball game sport can be improved by applying the model Jigsaw. Sample studied were students in the classroom VIII¬B in SMP Negeri 1 Talaga Gorontalo district, amounting to 25 people. Based on the description of the formulation of the problem, the general purpose of this research is to improve the basic techniques pasing on in a game of volleyball through cooperative learning model jigsaw, The method used in this research is the method of jigsaw. Keywords : Passing Up, Jigsaw Cooperative Learning Model
1. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan pendidikan lewat aktifitas- aktifitas jasmani atau pengajaran gerak dalam mencapai tujuan pendidikan. Batasan pendidikan jasmani menurut UNESCO lewat ICSPE ( international Council of Sport And Phisical Education) atau Majelis Internatsioanl Olahraga dan Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
individu maupun sebgai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistimatik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh penigkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukkan watak. Dari pendapat/batasan tentang pendidikan jasmani terlihat bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan dengan kegiatan
3 jasmani untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun tujuan pendidkan jasmani diantaranya adalah menigkatkan kesenangan, kepastian dan kekayaan gerak, meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.Dengan kata lain pendidkan jasmani bertujuan untuk pertumbuhan gerak, pembentukan prestasi, pembentukan sosial dan pertumbuhan badan. Jasmani dan olahraga mempunyai kaitan yakni pendidikan jasmani dan olahraga merupakan aktifitas fisik dan dapat berupa permainan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah keadaan yang terjadi, pendidikan jasmani dikesampingkan oleh para siswa. Mereka lebih aktif berpartisipasi dalam hal akademik lainnya. Keadaan ini disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan akan pentingnya pendidikan jasmani. Dari kurangnya pendidikan tentang jasmani mereka akan bermalas- malasan belajar tentang olah raga. Dimana ketika pelajaran olahraga Guru pendidikan jasmani hanya menyuruh siswa untuk keluar berolahraga, akan tetapi kebanyakan siswa hanya duduk. Aktivitas pembelajaran jasmani yang sesui dengan perkembangan peserta didik dan pelaksanaanya dilakukan secara sitimatis, maka dengan dilakukan secara sistimatis hasil yang diperoleh baik pula dalam kategori pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Dengan begitu peserta didik memperoleh atau lebih meningkat tingkat kebugaran jasmani dan rohani maupun membantu peserta didik dalam mengembangkan kepribadian yang bisa menciptakan regenerasi penerus dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam pencapain tujuan pendidikan jasmani yang komprehensif ( menyeluruh), maka seseorang guru harus dituntut untuk mencari dan mengunakan pendekatan- pendekatan atau model- model pembelajaran yang sesui dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Kurangnya minat siswa dalam berolahraga disebabkan oleh siswa merasa penyajian topik tentang olahraga oleh pengajar/pendidik tidak menarik khususnya
dalam klub olahraga bola voli. Adapun teknik dasar bermain bola voli yang harus dikuasai yaitu passing, servis, umpan, smash, dan bendungan (block). Passing merupakan salah satu teknik dasar bola voli yang mempunyai konstribusi besar dalam permainan bola voli. Passing merupakan salah satu teknik dasar bola voli yang mempunyai peran penting untuk memberikan umpan agar dapat melakukan serangan. Oleh karena itu, serangan (smash) yang baik dalam bola voli diawali dari passing yang baik. Berdasarkan cara pelaksanaannya passing bola voli dibedakan menjadi dua yaitu passing bawah dan passing atas. Passing atas merupakan salah satu teknik dasar bola voli yang memiliki pola gerakan yang cukup kompleks, jika dibandingkan dengan passing bawah. Tidak setiap siswa mampu melakukan passing atas dengan baik. Hal ini karena para siswa sekolah pada umumnya belum menguasai teknik passing atas. Selain itu, para siswa biasanya merasa takut untuk me lakukan passing atas. Siswa yang tidak mampu melakukan passing atas disebabkan oleh beberapa faktor misalnya, kurangnya pengetahuan tetang bola voli dan motivasi dari pengajar sehingga tidak begitu maksimal dalam melakukan passing atas. Faktor internal dan eksternal merupakan faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam melakukan passing atas bola voli. Faktor internal mencakup aspek - aspek yang terdapat pada individu, atau atribut lain yang membedakan seseorang dengan orang lain. Kondisi eksternal mencakup faktor - faktor yang terdapat di luar individu yang memberikan pengaruh terhadap penampilan gerak seseorang. Peralatan bermain bola voli (bola) merupakan faktor eksternal yang dapat memberikan pengaruh terhadap proses belajar passing atas bola voli. Kendala atau masalah yang dihadapi siswa dalam belajar passing atas hendaknya guru harus mampu mencari solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan hasil observasi di Sekolah Menegah Pertama ( SMP ) 1 Telaga masih terlihat kurangnya minat anak didik dalam 3
4 pendidikan jasmani dan olahraga khususya pasing atas dalam permainan bola voli maka upaya meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli. SMP 1 Telaga Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMP Negeri tidak berjalan dengan baik, termasuk pembelajaran permainan bola voli. Dari pengamatan pembelajaran permainan bola voli yang telah dilaksanakan ternyata kemampuan passing atas para siswa kurang baik. Pada umumnya para siswa belum mengetahui teknik passing atas dan terlebih - lebih siswa putri. Yang mana para siswa merasa belum siap atau takut terjadi cidera pada jari - jari tangannya, biasanya dialami oleh siswa kurang senang dengan olahraga. Namun sebaliknya bagi siswa yang senang dengan olahraga permainan bola voli bukan merupakan kendala untuk belajar passing atas. Kualitas pengajar belum terlalu mendominasi apa yang seharusnya di butuhkan siswa agar memahami yang namanya pasing atas dalam bola voli. Pendidikan jasmani dan olahraga ini perlu di tingkatkan dan di masyarakatkan khusunya di sekolah SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo Untuk itu perlu di tingkatkan kemampuan sarana dan prasarana pendidikan jasmani dan olahraga termasuk para pendidik, pelatih dan seluruh instansi yang terkait di bidang olahraga, serta di gerakan untuk memasyaraktkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Proses belajar mengajar pendidikan jasmani adalah suatu proses yang komplek dan terintegrasi dalam upaya menciptakan suasana yang komunikatif dan interaktif. Kurangnya pengetahuan tentang pendidikan jasmani akan mempegaruhi permainan olahraga voli khusnya pasing atas. Untuk itu harus ada peningkatan pendidikan jasmani untuk menjadikan siswa lebih memahami olah raga terutama dalam jenis olahraga yang mengandalkan kekuatan tangan ini. Penerapan pembelajaran kooperatif model Jigsaw sehaurnya di uji terhadap hasil belajar siswa khususnya dalam permainan bola voli. Menurut penulis pasing atas dalam bola voli samangat menarik untuk diteliti. Berdasarkan latar belakang di atas maka
penulis merumuskan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Pasing Atas Bola Voli di Kelas VIII B SMP Negeri 1 Telaga ” Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka identifikasi masalah dalam penilitian ini adalah: kurang pemahaman tenaga pengajar atau guru dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jingsaw dalam proses belajar mengajar, sehingga mengakibatkan siswa kurang perhatian terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani khususnya bola voli, kurangnya minat dari siswa dalam pembelajaran terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani dan metode yang digunakan guru pula tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh siswa, sehingga siswa tersebut hanya acuh tak acuh pada saat pembelajaran berlangsung. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dapat di rumuskan sebagai berikut : apakah kemampuan siswa dalam melakukan pasing atas dalam permainan bola voli cabang olahraga dapat ditingkatkan dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw? Cara Pemecahan Masalah Untuk mengatasi masalah yang telah diajukan dalam rumusan masalah, cara pemecahan masalah dalam penelitian ini ditempuh melalui langkah- langkah sebagai berikut: 1. Guru memberikan penjelasan tentang tehnik dasar pasing atas dan tujuan dari pasing atas serta menjelaskan Model Jigsaw. 2. Guru menyiapkan sarana dan prasarana serta alat bantu lainya yang akan di gunakan dalam pembelajaran. 3. Guru memberikan contoh rangkaian gerakan tehnik dasar pasing atas dalam bola voli 4. Siswa mempraktekan gerakan pasing atas. 4
5 5. Guru memberikan motivasi serta penguatan terhadap gerakan- gerakan yang dilakukan oleh siswa. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian dari rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Manfaat Peneilitan Manfaat Teoritis Sebagai bahan alternatif untuk meningkatkan keterampilan pasing atas dalam permainan bola voli pada cabang olahraga siswa SMP 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Dan sebagai dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh peneliti sendiri maupun peneliti-peneliti lainnya. Manfaat Praktis a) Bagi Siswa
Dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk dapat meningkatkan keterampilan pasing atas. b) Bagi Guru Dapat dijadikan bahan masukan, khususnya mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam proses pembelajaran pasing atas dalam bola voli. c) Bagi Sekolah Diharapkan dapat digunakan untuk pembangunan ilmu pengetahuan khususnya mata pelajaran penjaskes. d) Bagi Peneliti Dapat menambah pengalaman dan wawasan, terutama tentang masalahmasalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani serta upaya-upaya pemecahannya.
5
6 Pada saat tangan bersentuhan bola jari-jari agak ditegangkan agar bola dapat memantul dengan baik kemudian bola didorong dengan menggerakkan pergelangan tangan diikuti dengan meluruskan siku. Variabel Proses Variabel proses meliputi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran dalam melakukan gerakan passing atas dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Variabel Output Variabel output yaitu tingkat daya serap siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek kemampuan dalam melakukan passing atas. Prosedur Penelitian Persiapan a. Membuat lembar observasi Dalam lembar observasi tersebut peneliti mengambil data keterampilan tentang cara siswa dalam melakukan passing atas b. Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan Peneliti dan guru mitra dalam hal ini guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang ada disekolah tempat penelitian mempersiapkan sarana dan prasarana olahraga yang akan digunakan selama proses tindakan. c. Menyusun langkah-langkah tindakan dan jadwal kegiatan Peneliti dan guru mitra mendiskusikan metode, strategi dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa serta hari dan waktu pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilaksanakan dengan unsur kerja sama antara peneliti dengan guru mitra dalam hal ini guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dimaksud harus sesuai dengan skenario tindakan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk masingmasing siklus dilaksanakan berdasarkan hasil tindakan dalam setiap siklus.
2. METODE PENELITIAN Latar Dan Karakteristik Subyek Penelitian latar Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas VIIIB SMP 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Karakteristik Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian adalah siswa Kelas VIIIB SMP 1 Telaga Kabupaten Gorontalo dengan jumlah siswa 25 orang siswa, putra 14 orang dan putri 11 orang. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan, selama 2 bulan Variabel Penelitian Variabel penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini, melibatkan beberapa variabel diantaranya . Variabel Input Variabel input meliputi kegiatan guru dalam merencanakan pembelajaran, dan kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran serta sarana dan prasarana guna meningkatkan keterampilan dasar siswa dalam melakukan passing atas. Selanjutnya indikator yang dinilai dalam variabel ini selama proses pembelajaran meliputi 2 indikator yaitu. a. Sikap Permulaan Ambil posisi dengan sikap siap untuk memainkan bola berdiri dengan kedua kaki terbuka selebar bahu, salah satu kaki berada didepan berat badan bertumpu pada tapak kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan badan merendah,, tempatkan badan secepat mungkin di bawah bola,dengan kedua langan diangkat dan ditekuk,kedua tangan terbuka lebar jarijari tangan terbuka membentuk mangkok seperti setengah lingkaan ibu jari dan tulunjuk membentuk segi tiga ,kedua siku tidak terlalu terbuka ke samping b. Cara Pelaksanaan Tepat saat bola berada diatas, kedua tangan agak ditekuk pada siku maupun pergelangan tangan, tangan berada sedikit diatas dahi,. perkenaan bola pada permukaan ruas jari-jari tangan terutama ruas pertama dan kedua, dan yang dominant mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah,. 6
7 klasikal. Selanjunya,dari data tersebut disesuaikan pada kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Sedangkan data aktifitas siswa melalui observasi, dianalisis secara deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi. Hasil analisis data diharapkan terjadinya peningkatan dan ketuntasan hasil belajar aktivitas siswa sehingga dapat tercapai apa yang diharapkan oleh seorang siswa ataupun guru, yang bisa memberikan peningkatan hasil belajar siswa dan dapat menambah prestasi siswa pada akhirnya, dengan adanya pembelajaran yang telah dilakukan oleh seorang peneliti , jika ternyata hasil pada siklus pertama belum selesai juga dengan apa yang diharapkan sebagaimana telah ditetapkan pada indikator kinerja, indikotor yang dimaksud yaitu untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini ditetapkan indikator kinerja adalah adanya peningkatan dan ketuntasan hasil belajar siswa sekurang –kurangnya 90% sehingga siswa dapat mencapai peningkatan atau ketuntasan hasil belajar secara klasikal dengan nilai ketuntasan hasil belajar individu maupun kelompok, apabila siswa dapat mencapai target yang diinginkan tersebut atau memilki peningkatan hasil belajar yang ditetapkan oleh indikator maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Pemantauan Dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilaksanakan pada proses penelitian berlangsung. Pada proses pelaksanaan tindakan tersebut peneliti mengadakan penilaian serta mengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada di lapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi kembali hasil tindakan. Analisis Dan Refleksi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi, kemudian hasilnya digunakan untuk merefleksi diri, apakah siswa sudah dapat meningkatkan keterampilan dasar passing atas. Hasil analisis ini akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. Selanjutnya apabila pada siklus berikutnya keterampilan siswa telah mencapai sasaran pada indikator kinerja (90%), maka refleksi terus dilakukan Tehnik Pengumpulan Data Tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan semua data dari penelitian, yakni peneliti merangkum seluruh data yang diperoleh selama proses kegiatan, dan mendeskripsikan, membahas, serta membuat kesimpulan-kesimpulan berdasarkan temuan pada proses penelitian. Analisis Data Tahap ini merupakan menganalisi semua hasil data yang telah di kumpulkan pada hasil observasi yang dilakukan selama satu minggu Di kelas VIIIB SMP 1 Telaga Kabupaten Gorontalo. Tehnik analisis data dilaksanakan berdasarkan analisis data model mengalir, yakni proses analisis data dimulai dengan mengumpulkan semua data yang terkumpul. Data tersebut direnungkan kembali berdasarkan masalah – masalah yang diteliti dan selanjutnya disusun dalam satuan – satuan kategorasi . Proses ananlisis data di lakukan sejak awal penelitian dilaksanakan sampai pada proses pengumpulan data selesai. Data kemampuan pasing atas dengan model pembelajaran ekspositori, diambil setiap tes akhir siklus, kemudian dianalisis untuk mencari rata – rata dan ketuntasan belajar siswa baik secara individu maupun
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo yang bertujuan untuk meningkatkan teknik dasar pasing atas dalam permainan bola voli melalui metode Jigsaw. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang ada di Kelas VIIIB dengan jumlah keseluruhan siswa mencapai 25 orang yang terdiri dari 14 orang putra dan 11 orang putri. Sebelum melaksanakan tindakan berupa siklus, penelitian ini di dahului dengan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam 7
8 melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli, sebelum diberi tindakan selain itu tujuan dari observasi ini adalah untuk memperoleh data – data yang akurat mengenai rata – rata keseluruhan yang telah dicapai siswa. penelitian ini berlangsung dalam II siklus yang masing – masing siklusnya diberikan tindakan sebanyak tiga kali atau satu kali evaluasi untuk menganalisis ketuntasan belajar siswa di Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo mengenai pelaksanaan teknik dasar permainan bola voli. Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada minggu pertama bulan April 2015, tepatnya tanggal 2 April 2015. Dalam pelaksanaannya observasi dilakukan untuk memperoleh data dalam mengukur ketuntasan balajar siswa di Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo Sudut mengenai pelaksanaan teknik dasar permainan bola voli. Adapun untuk mengukur ketuntasan belajar siswa diukur melalui dua kategori yakni hasil pengamatan kegiatan guru dan hasil pengamatan kegiatan siswa. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan kegiatan guru dapat dilihat pada lampiran 3 sedangkan hasil pengamatan kegiatan siswa dapat dijelaskan sebagai berikut a) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Bertolak pada data awal siswa yang diperoleh melalui observasi maka untuk menganalisis setiap hasil yang dicapai siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli mengacu pada hasil rata – rata setiap aspek dan hasil rata – rata keseluruhan aspek yang telah dianalisis sehingga dapat diketahui dengan jelas besar capaian rata – rata yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan. Adapun aspek yang dinilai dalam pelaksanaan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli terdiri dari: 1) tahap persiapan, 2) tahap gerakan dan 3) akhir gerakan. Berikut ini akan dijelaskan hasil rata – rata setiap aspek dan hasil rata – rata keseluruhan aspek.
1. Hasil Rata – Rata Setiap Aspek Berdasarkan hasil rata – rata setiap aspek yang telah dianalisis, diketahui besar ketuntasan belajar siswa di kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli dari hasil analisis tersebut diketahui aspek : 1) tahap persiapan capaian siswa sebesar 48,5 aspek 2) tahap gerakan capaian siswa sebesar 40.5 dan 3) akhir gerakan capaian siswa sebesar 38. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan pada tabel dan diagran berikut.
8
9
No
1 2 3
Aspek yang diamati Tahap persiapan Tahap gerakan Akhir gerakan TOTAL
Nilai rata – rata ketuntasan 48,5
Keterangan
40,5
SK
38
SK
42,32
SK
44 adalah 13 orang ( 52 %), selain itu siswa yang memperoleh kriteria kurang (K) dengan rentang nilai 45 – 59 terdapat 12 orang (48%), selai itu yang mempunyai kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 60 – 69 tidak ada (0%), sedangkan yang memperoleh kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70 – 79 tidak ada (0 %) , dan yang memperoleh kriteria sangat baik (SB) dengan rentang nilai 80 – 100 tidak ada. Dalam pengklasifikasian tersebut diperoleh rata – rata keseluruhan siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas sebesar 42,32. Untuk mempermudah dalam menganalisisnya maka diuraikan dalam bentuk tabel dapat dilihat pada lampiran 6 dan tabel hasil presentase banyaknya siswa yang masuk pada kategori sangat baik, baik, cukup, dan sangat kurang dibawah ini.
K
Tabel 2 Hasil Observasi Awal Presentase Capaian Siswa Teknik Dasar Pasing Atas Pada Permainan Bola Voli N Kriteri Renta Jumla Presenta o a ng h se penilai nilai siswa an 1 Sangat 80 – 0% 0 baik 100 2 Baik 70 – 79 0% 0 3 Cukup 50 – 69 0% 0 4 Kurang 45 – 59 48 % 12 5 Sangat 0 - 44 52 % 13 kurang Jumlah 25 100%
Mengacu pada tabel dan diagram diatas dapat dinyatakan bahwa hasil yang dicapai siswa dari ketiga aspek yang diamati masuk pada kategori kurang, karena tolak ukur capaian siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai 80% atau nilai rata –rata keseluruhan siswa 75 melihat hasil tersebut maka dari masing – masing aspek yakni 1) tahap persiapan capaian siswa sebesar 48,5 perlu ditingkatkan sebesar 26,5 hingga mencapai 75, 2) tahap gerakan capaian siswa sebesar 40,5 perlu ditingkatkan sebesar 34,5 hingga mencapai 75 dan 3) akhir gerakan capaian siswa sebesar 38 perlu ditingkatkan sebesar 37 hingga mencapai 75 dalam permainan bola voli. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa penguasaan siswa dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli perlu diupayakan untuk ditingkatkan hingga mencapai indikator. 2. Hasil Rata – Rata Keseluruhan Berdasarkan hasil analisis rata – rata setiap aspek diketahui dari jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh kriteria sangat kurang (SK) dengan rentang nilai 0 –
Berdasarkan tabel diatas dan uraian rata – rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli masih perlu diupayakan untuk ditingkatkan minimal mencapai indikator yakni 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75, baik dari tiga aspek yang diamati 1) tahap persiapan, 2) tahap gerakan, dan 3) akhir gerakan. Merujuk pada data yang telah 9
10 dianalisis tersebut maka dalam meningkatkan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dapat dilakukan melalui metode Jigsaw dengan menjadikan indikator sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang dibelajarkan. b. Refleksi Hasil Kegiatan Berdasarkan hasil dari analisis pada pengambilan data awal ini, maka peneliti maupun guru mata pelajaran penjas selaku guru mitra dalam penelitian ini, merefleksi kembali setiap hasil pemberian tindakan menyangkut pembelajaran bteknik dasar pasing atas pada permainan bola voli siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo. Dari hasil refleksi yang dilakukan menunjukan bahwa ketuntasan balajar siswa dalam pembelajaran pasing atas pada permainan bola voli yakni siswa yang ada di kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo masih perlu dibenahi baik dari segi pembelajarannya maupun penerapan metodenya. Adapun tujuan dari refleksi tersebut adalah untuk memperoleh gambaran apakah hasil tindakan pada siklus opservasi ini masih perlu ditingkatkan . Oleh karena itu untuk mencapai indikator ketentuan dalam penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus berikutnya, yakni masuk pada pelaksanaan siklus I. Siklus I Berdasarkan hasil analisis pada data awal siswa maka pelaksanaan tindakan siklus I dilaksankan pada minggu pertama bulan April, tepatnya pertemuan pertama dimulai pada tanggal 3 april 2015 tindakanpertama, tindakan kedua dilakukan pada tanggal 4 april 2015, tindakan ketiga dilakukan pada tanggal 5 april 2015, sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 9 april 2015, evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui letak keberhasilan siswa setelah dikenai tindakan. Adapun mekanisme dalam menganalisis hasil pada siklus I ini dilakukan dengan mengukur hasil pengamatan kegiatan guru dan hasil pengamatan kegiatan siswa dalam melakukan pembelajaran teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli. Pada hasil pengamatan guru terdapat aspek – aspek yang menyangkut pelaksanaan proses pembelajaran, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6 sedangkan hasil pengamatan kegiatan siswa dilakukan dengan menganalisis hasil rata – rata setiap aspek yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung maupun hasil rata – rata keseluruhan dianalisis melalui instrumen penilaian. a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Bertolak pada hasil pemberian tindakan pada siklus I ini, maka untuk menganalisis setiap hasil yang dicapai siswa mengacu pada hasil rata – rata setiap aspek dan hasil rata – rata keseluruhan aspek yang telah dianalisis sehingga dapat diketahui dengan jelas besar capaian rata – rata yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan. Adapun aspek yang dinilai dalam pelaksanaan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli terdiri dari 1) tahap persiapan, 2) tahap gerakan, dan 3) akhir gerakan. Berikut ini akan dijelaskan hasil rata – rata setiap aspek dan hasil rata – rata keseluruhan aspek. 1. Hasil Rata – Rata Setiap Aspek Berdasarkan hasil rata – rata setiap aspek yang telah dianalisis, diketahui besar ketuntasan belajar siswa di kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli yakni dari keseluruhan siswa yang dikenai tindakan pada siklus I ini diketahui besar peningkatan pada masing – masing aspek : 1) tahap persiapan capaian siswa sebesar 63 aspek 2) tahap gerakan capaian siswa sebesar 61,5, dan 3) akhir gerakan capaian siswa sebesar 62. Untuk lebih mempermudah dalam memahami besar peningkatan yang diperoleh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli dapat disajikan pada tabel dan diagram berikut.
10
11 permainan bola voli perlu diupayakan untuk ditingkatkan hingga mencapai indikator. 2. Hasil Rata – Rata Keseluruhan Berdasarkan hasil analisis rata – rata setiap aspek diketahui dari jumlah keseluruhan siswa kelas VIIIB SMP Negeri I Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli yang dikenai tindakan pada siklus I ini apabila diklasifikasikan dalam bentuk presentase diketahui siswa yang masuk pada kategori sangat kurang (SK) dengan rentang nilai 0 – 44 tidak ada (0%), selain itu siswa yang masuk pada kategori kurang (K) dengan rentang nilai 45– 59 sebanyak 12 orang (48 %), siswa yang masuk pada kategori cukup (C) dengan rentang nilai 60 – 69 sebanyak 10 orang (40 %), sedangkan siswa yang masuk pada kategori baik (B) dengan rentang nilai 70 – 79 sebanyak 3 orang (12 %), dan siswa yang masuk pada kategori baik sekali (BS) dengan rentang nilai 80 – 100 belum ada. Mengacu pada pengklasifikasian tersebut diketahui rata – rata keseluruhan siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli yang dikenai tindakan pada siklus I sebesar 62,16. Untuk mempermudah dalam menganalisisnya maka dapat diuraikan dalam bentuk tabel seperti berikut ini. Tabel 4 Hasil Siklus I Presentase Capaian Siswa Teknik Dasar Pasing Atas Pada Permainan Bola Voli N Kriteri Renta Jumla Presenta o a ng h se penilai nilai siswa an 1 Sangat 80 – 0% 0 baik 100 2 Baik 70 – 79 12 % 3 3 Cukup 60 – 69 40 % 10 4 Kurang 45 – 59 48 % 12 5 Kurang 0 – 44 0% 0 sekali Jumlah 25 100%
Tabel 3 Hasil Siklus I Rata – Rata Setiap Aspek Teknik Dasar Pasing Atas Pada Permainan Bola Voli N Aspek Nilai rata Keteranga o yang – rata n diamati ketuntasa n 1 Tahap 63 C persiapa n 2 Tahap 61,5 C gerakan 3 Akhir 62 C gerakan TOTAL 62,16 C
Mengacu pada tabel dan diagram diatas dapat dinyatakan bahwa hasil yang dicapai siswa dari ketiga aspek yang diamati masuk pada kategori kurang, karena tolak ukur capaian siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75, melihat hasil tersebut maka dari masing – masing aspek yakni 1) tahap persiapan capaian siswa sebesar 63 perlu ditingkatkan sebesar 12 hingga mencapai 75, 2) tahap gerakan capaian siswa sebesar 61,5 perlu ditingkatkan sebesar 13,5 hingga mencapai 75, dan 3) akhir gerakan capain siswa sebesar 62 perlu ditingkatkan sebesar 13 hinga mencapai 75, pasing atas pada permainan bola voli. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa penguasaan siswa dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada
Bertolak pada tabel rata – rata setiap aspek dan presentase capaian siswa kelas VIII 11
12 SMPB Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli masih perlu diupayakan untuk ditingkatkan minimal mencapai indikator yakni 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75, baik dari tiga aspek yang diamati 1) tahap persiapan, 2) tahap gerakan, dan 3) akhir gerakan dengan kata lain bahwa dari hasil analisis setiap aspek maupun hasil analisis rata – rata keseluruhan yang diperoleh pada siklus I ini belum mencapai keberhasilan, meskipun pemberian tindakan pada siklus ini terlihat ada peningkatan baik ditinjau dari setiap aspek maupun rata – rata keseluruhannya. Merujuk pada hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam penelitian ini adalah dengan tercapainya indikator yang telah ditentukan yakni dari seluruh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo yang dikenai tindakan minimal mampu untuk mencapai indikator. b. Refleksi Hasil Kegiatan Berdasarkan hasil analisis pada siklus I ini maka hasil tersebut akan direfleksi guna beberapa tindakan yang dilakukan sehingga mencapai tujuan yang ditargetkan yaitu sebesar 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75, Melihat capaian siswa pada rata – rata keseluruhan di siklus I ini hanya mencapai 62,16 mengharuskan peneliti untuk melakukan refleksi dengan cara melanjutkan penelitian melalui siklus II. Dari hasil refleksi tersebut dapat digambarkan besar capaian yang harus diperoleh siswa pada pemberian tindakan selanjutnya : 1) Tahap pesiapan yang baru mencapai 63 jika disesuaikan dengan target semula sebesar 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75maka langkah selanjutnya adalaha meningkatkan hasil tahap persiapan minimal sebesar 12 sehinggga mencapai 75. 2) Tahap gerakan rata – rata sebesar 61,5 jika disesuaikan dengan target semula sebesar 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75 maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan hasil tahap gerakan sebesar 13,5 sehingga mencapai 75. 3) Akhir gerakan rata – rata sebesar 62 jika disesuaikan dengan target semula sebesar 80%
atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75 maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan hasil akhir gerakan minimal sebesar 13 sehingga mencapai 75. Hasil menunjukan bahwa gerakan dasar siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebesar sebesar 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa 75. Dengan demikian perlu dilaksanakan tindakan lebih lanjut yakni masuk pada pelaksanaan tindakan siklus II. Siklus II Berdasarkan hasil tindakan pada siklus I sebelumnya maka untuk pelaksanaan tindakan siklus II dilaksankan pada minggu kedua bulan April, tepatnya dimulai pada tanggal 16 April 2015 untuk pertemuan pertama. Pertama kedua dilakukan pada tanggal 17 April 2015, dan pertemuan terakhir dilakukan pada tanggal 18 April 2015 sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 23 April 2015, evaluasi tersebut bertujuan untuk mengetahui besar capaian yang diperoleh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan pembelajaran teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli. Mekanisme dalam pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan mekanisme pada pemberian tindakan siklus I yakni setiap hasil yang dianalisis diperoleh melalui hasil pengamatan kegiatan guru dan hasil pengamatan kegiatan siswa, pada hasil pengamatan guru terdapat aspek – aspek yang menyangkut pelaksanaan proses pembelajaran untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 9 sedangkan hasil pengamatan siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo menganalisis hasil rata – rata setiap aspek yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran dari hasil analisis setiap aspek tersebut dapat diketahui besar capaian pada hasil rata – rata keseluruhan. a) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Bertolak pada hasil pemberian tindakan pada siklus II ini maka untuk menganalisis setiap hasil yang dicapai siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli mengacu 12
13 pada hasil rata – rata keseluruhan aspek yang telah dianalisis sehingga dapat diketahui dengan jelas besar capaian rata – rata yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan. Adapun aspek yang dinilai dalam pelaksanaan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli terdiri dari : 1) tahap persiapan, 2) tahap gerakan, dan 3) akhir gerakan. Berikut ini akan dijelaskan hasil rata – rata setiap aspek dan hasil rata – rata keseluruhan aspek.
Tabel 7 Selisi Hasil Observasi Awal, Siklus I Dan Siklus II Teknik Dasar Pasing Atas Pada Permainan Bola Voli No Indikator yang Opservasi Siklus diamati Awal I
PEMBAHASAN Berdasarkan evaluasi tindakan pada siklus II diketahui besar peningkatan pada masing – masing aspek yang diamati yakni (1) tahap persiapan capayan siswa sebesar 76,5, aspek (2) tahap gerakan capayan siswa sebesar 78,5 dan (3) akhir gerakan capayan siswa sebesar 76. Dari hasil analisis tersebut diperole hasil keseluruhan siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam mengikuti pembelajaran teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli sebesar 77. Bertolak dari hasil tersebut dapat didefenisikan banyaknya siswa yang dapat melakukan komponen tehnik dasar pasing atas pada permainan bola voli dapat dijelaskan seperti berikut ini. Siswa yang masuk kategori sangat kurang (SK) dengan rentang nilai 0-44 adalah tidak ada (0%), selai itu siswa yang masuk kategori kurang (K) dengan rentang nilai 45-59 tidak ada (0 %), siswa yang masuk pada kategori cukup (C) dengan rentang nilai 60-69 adalah 1 orang (4%), sedangkan siswa yang masuk pada kategori baik (B) dengan rentang nilai 70-79 adalah 21 orang (84%), dan siswa yang masuk pada kategori sangat baik (SB) dengan rentang nilai 80-100 sebanyak 3 orang (12%). Dapat diuraikan pada tabel berikut ini.
1
Tahap Persiapan
48,5
63
2
Tahap gerakan
40,5
61,5
3
Akhir Gerakan
38
62
42,32
62,16
Rata – Rata Keseluruhan
Berdasarkan uraian tabel diatas. Dapat dinyatakan bahwa besar peningkatan dari tiga aspek yang diamati yakni (1) tahap persiapan diperoleh hasil sebesar 48,5, pada data awal siswa meningkat sebesar 14,5 sehingga mencapai sebesar 63 setelah evaluasi siklus I dilakukan, (2) tahap gerakan diperoleh hasil sebesar 40,5, pada data awal siswa meningkat sebesar 21, sehingga mencapai sebesar 61,5 setelah evaluasi siklus I dilakukan, dan (3) akhir gerakan diperoleh hasil sebesar 38 pada data awal siswa meningkat sebesar 24 sehingga mencapai sebesar 62 setelah evaluasi siklus I dilakukan. Dari hasil analisis tersebut diketahui besar peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo yakni pada data awal siswa memiperoleh hasil sebesar 42,32 meningkat sebesar 19,84 sehingga mencapai 62,16, setelah evaluasi tindakan siklus I dilakukan. Mengacu pada hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil yang dicapai siswa baik dari hasil opsevasi maupun setelah tindakan efaluasi siklus I dilakukan masi belum mencapai indikator ketentuan yakni 80% atau nilai rata-rata keseluruhan siswa sebesar 75 oleh karena itu penelitian dilanjutkan kesiklus berikutnya yakni pemberian tindakan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II ini hasil pemberian tindakan yang suda di evaluasi menunjukan 13
Siklus II 76,5 78,5 76 77
14 peningkatan yang sangat signifikan baik dari hasil rata-rata setiap aspek maupun hasil ratarata keseluruhan berikut penjelasanya besar peningkatan dari tiga aspek yang diamati yakni (1) tahap persiapan diperoleh hasil sebesar 63 pada Siklus I meningkat sebesar 13,5 sehingga mencapai sebesar 76,5 setelah evaluasi Siklus II dilakukan, (2) tahap gerakan diperoleh hasil sebesar 61,5 pada Siklus I meningkat sebesar 17 sehingga mencapai sebesar 78,5 setelah evaluasi Siklus II dilakukan, dan (3) akhir gerakan diperoleh hasil sebesar 62 pada Siklus I meningkat sebesar 14 sehingga mencapai 76 setelah evaluasi Siklus II dilakukan. Dari hasil analisis tersebut diketahui hasil peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo, yakni pada Siklus I diperoleh hasil sebesar 62,16 meningkat sebesar 14,84 sehingga mencapai 77, setelah evaluasi tindakan Siklus II dilakukan. Dari uraian di atas bahwa peningkatan hasil ketuntasan belajar siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas dalam permainan bola voli telah mencapai indikator capaian pada Siklus II yakni dari 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa mencapai 75. Indikator ketuntasan dalam penelitian ini siswa mampu mencapai 77 setelah dikenai tindakan pada siklus II sehingga dapat disimpulkan bahwa besar capaian pada Siklus II ini telah menuai keberhasilan yang sangat signifikan. Dengan demikian maka hipotesis tindakan penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: melalui metode jigsauw media pembelajaran dalam melaksanakan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli meningkat dan dapat diterima.
aspek yang diamati pada data awal siswa yakni (1) tahap persiapan diperoleh hasil sebesar 48,5, pada data awal siswa meningkat sebesar 14,5 sehingga mencapai sebesar 63 setelah evaluasi siklus I dilakukan, (2) tahap gerakan diperoleh hasil sebesar 40,5, pada data awal siswa meningkat sebesar 21, sehingga mencapai sebesar 61,5 setelah evaluasi siklus I dilakukan, dan (3) akhir gerakan diperoleh hasil sebesar 38 pada data awal siswa meningkat sebesar 24 sehingga mencapai sebesar 62 setelah evaluasi siklus I dilakukan. Dari hasil analisis tersebut diketahui besar peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo yakni pada data awal siswa memiperoleh hasil sebesar 42,32 meningkat sebesar 19,84 sehingga mencapai 62,16, setelah evaluasi tindakan siklus I dilakukan. Mengacu pada hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil yang dicapai siswa baik dari hasil opsevasi maupun setelah tindakan efaluasi siklus I dilakukan masi belum mencapai indikator ketentuan yakni 80% atau nilai rata-rata keseluruhan siswa sebesar 75 oleh karena itu penelitian dilanjutkan kesiklus berikutnya yakni pemberian tindakan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II ini hasil pemberian tindakan yang suda di evaluasi menunjukan peningkatan yang sangat signifikan baik dari hasil rata-rata setiap aspek maupun hasil ratarata keseluruhan berikut penjelasanya besar peningkatan dari tiga aspek yang diamati yakni (1) tahap persiapan diperoleh hasil sebesar 63 pada Siklus I meningkat sebesar 13,5 sehingga mencapai sebesar 76,5 setelah evaluasi Siklus II dilakukan, (2) tahap gerakan diperoleh hasil sebesar 61,5 pada Siklus I meningkat sebesar 17 sehingga mencapai sebesar 78,5 setelah evaluasi Siklus II dilakukan, dan (3) akhir gerakan diperoleh hasil sebesar 62 pada Siklus I meningkat sebesar 14 sehingga mencapai 76 setelah evaluasi Siklus II dilakukan. Dari hasil analisis tersebut diketahui hasil peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo, yakni pada Siklus I diperoleh hasil sebesar 62,16 meningkat
4. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada setiap siklus siswa dalam melakukan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli yaitu berdasarkan deskripsi hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa besar prningkatan dari tiga 14
15 sebesar 14,84 sehingga mencapai 77, setelah evaluasi tindakan Siklus II dilakukan. Dari uraian di atas bahwa peningkatan hasil ketuntasan belajar siswa kelas VIIIB SMP Negeri 1 Talaga Kabupaten Gorontalo dalam melakukan teknik dasar pasing atas dalam permainan bola voli telah mencapai indikator capaian pada Siklus II yakni dari 80% atau dengan nilai rata – rata keseluruhan siswa mencapai 75. Indikator ketuntasan dalam penelitian ini siswa mampu mencapai 77 setelah dikenai tindakan pada siklus II sehingga dapat disimpulkan bahwa besar capaian pada Siklus II ini telah menuai keberhasilan yang sangat signifikan. Dengan demikian maka hipotesis tindakan penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: melalui metode jigsauw media pembelajaran dalam melaksanakan teknik dasar pasing atas pada permainan bola voli meningkat dan dapat diterima.
Sudirman skipsi 2012, Meningkatkan hasil belajar passing atas permainan Bola voli melalui model bermain balon pada kelas iv Sd negeri 01 gunungtiga kecamatan belik Kabupaten pemalang tahun 2012, Semarang : Univesrsitas Negeri Semarang Sukrisno 2006, pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, Jakaarta: PT. Glora Aksara Pratama Syaiful Sagala, 2013 Konsep Dan Makna Pembelajaran Bandung : Alvabeta Zainal Aqib 2013 model- model media dan strategi pembelajaran kontekstual , bandung : Yrama widyya
5. REFERENSI Abdul majid 2013 ,strategi pembelajara Bandung : PT remaja rosdakarya Beutelstahl, Dieter. 2012 . Belajar Bermain Bola Volley. Bandung :Pioneer Jaya Mohammad ali Mushar, 2010, Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, Jakarta : Swadaya Murni Nugroho dewi sujadmiko, Skripsi 2010, Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Passing Menggunakan Bola Tidak Standart Dan Bola Standart Terhadap Hasil Belajar Passing Atas Dalam Permainan Bolavoli Pada Siswa Putra Kelas Iv Dan V Sd Negeri I Gabugan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010, Surakarta : Universitas sebelas maret Rusman 2013, Model- model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru, Jakarta: Pt Raja grafindo Sodikin Chandra dan Achmad Esnoe Sanoesi, 2010, Pendidikan Jasamani olahraga dan kesehatan, Jakarta : PT Arya Duta 15