Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BOLA VOLI DI KELAS VII SMPN 1 SIMPANG TIGA KABUPATEN ACEH BESAR Hazal Fitri1
Abstrak
Materi bola voli merupakan salah satu materi teori dan praktek yang dianggap sulit, dikarenakan setelah mengetahui teori dan perlu di praktekkan di lapangan oleh siswa, sehingga membuat siswa merasa bosan dengan kegiatan belajar, ditambah lagi kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti cara bermain bola voli yang dianggap sulit bagi siswa hasil belajar yang diperoleh masih rendah. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada Materi Bola Voli di Kelas VII SMPN 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa pada Materi Bola Voli dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk di Kelas VII SMPN 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada Materi Bola Voli di Kelas VII SMPN 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Pengolahan data dengan menggunakan uji statistik T. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Simpang Tiga yang berjumlah 75 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini random sampling yaitu dengan menggunakan acak, dimana siswa kelas VII berjumlah 3 kelas dan yang terpilih 1 kelas berjumlah 25 orang. Hasil penelitian diperoleh thitung ttabel yaitu 0,49 1,711 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut: “Model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bola voli di kelas VII SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar dapat mencapai ketuntasan belajar”. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad, Hasil Belajar, Bola Voli
1
Hazal Fitri, STKIP Bina Bangsa Getsempena. Email:
[email protected] ISSN 2355-0058
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 85
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran…
kemampuan dan keahlian. Walaupun memang
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan upaya sadar
pendekatan
tipe stad, akan berjalan baik
yang dilakukan perserta didik atau siswa untuk
dikelas yang kemampuannya merata, namun
dapat mencapai tujuan tertentu. Secara umum
sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa
tujuan
yang
pendidikan
kehidupan
adalah
bangsa
dan
mencerdaskan mengembangkan
bervariasi
lebih
membutuhkan
pendekatan TIPE STAD. Karena deangan
manusia Indonesia seutuhnya. Agar siswa
mencampurkan
dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah
kemampuan yang beragam tersebut, maka
ditentukan, maka diperlukan
yang
siswa yang kurang akan sangat terbantu dan
dapat digambarkan sebagai kendaraan untuk
termotivasi siswa yang lebih. Demikian juga
mencapai tujuan.
siswa yang lebih akan semakin terarah
Koes
dalam
menyebutkan
tempat
Isjoni
bahwa
(2010:
siswa
dengan
pemahamannya.
kooperatif
Dengan mempraktekkan Pembelajaran
didasarkan pada hubungan antara motivasi,
kooperatif TIPE STAD diruang-ruang kelas,
hubungan interpersonal, strategi pencapaian
maka pembelajaran kooperatif TIPE STAD
khusus, suatu ketegangan dalam individu
membantu siswa dalam belajar. Pendekatan
memotivasi gerakan kearah pencapaian hasil
kooperatif memandang siswa sebagai makhluk
yang
pembelajaran
sosial (homo homini socius), bukan homo
kooperatif terdapat elemen-elemen yang yang
homini lupus (manusia adalah srigala bagi
saling terkait didalamnya, diantaranya adalah
sesamanya). Dengan kata lain, pembelajaran
saling ketergantungan positif, interaksi tatap
kooperatif
muka, akuntabilitas individual, keterampilan
berbasiskan peace education (metode belajar
untuk menjalin hubungan antar pribadi atau
mengajar
keterampilan sosial yang sengaja. Keempat
mendapatkan perhatian (Slavin, 2005).
diinginkan.
belajar
20)
para
Dalam
elemen tersebut tidak bisa dipisahkan dalam pembelajaran
kooperatif
masa
cara
belajar
depan)
mengajar
yang
pasti
Permainan bola voli adalah salah satu
sangat
cabang olahraga yang banyak ditemukan
mempengaruhi kesuksesan dari pembelajaran
dilingkungan masyarakt, baik itu di daerah
kooperatif itu sendiri.
perkotaan maupun di pedesaan. Tingkat
Ada pendekatan
banyak kooperatif
karena
adalah
alasan tersebut
mengapa
kecintaan masyarakat pada permainan bola
mampu
voli karena permainan ini cukup mudah untuk
mamasuki dalam praktek pendidikan. Selain
dimainkan
dan
pastinya
bukti-bukti
Permainan
bola
voli
nyata
tentang
keberhasilan
menyehatkan.
yang
dimainkan
pendekatan TIPE STAD, pada masa sekarang
menggunakan tangan ini memiliki pengertian,
masyarakat pendidikan semakin menyadari
sejarah, gambar lapangan, peraturan dan
pentingnya
sebagainya. Segala hal yang berkaitan dengan
para
siswa
berlatih
berfikir,
memecahkan masalah, serta menggabungkan
ISSN 2355-0058
permainan bola voli akan dibahas di bawah.
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 86
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… Berdasarkan
hasil
observasi
yang
peneliti lakukan di SMPN 1 Simpang Tiga,
menguasai bahan pelajaran (Sugandi, 2002: 14)
masih rendahnya minat siswa dalam belajar
Menurut Johnson & Johnson (dalam
pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi
Lie, 2000: 17) pembelajaran kooperatif biasa
disebabkan guru sering menggunakan model
didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar
yang kurang tepat pada materi tersebut,
kelompok
sehingga membuat siswa kurang paham yang
pembelajaran gotong royong atau cooperative
peneliti berikan di Sekolah Menengah Tingktat
learning merupakan system pengajaran yang
Pertama (SMP). Berdasarkan uraian di atas
memberi kesempatan kepada anak didik untuk
maka peneliti merumusakan penelitian tentang
bekerja sama dengan sesama siswa dalam
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran
Tipe STAD (Student Team Achievement
kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara
Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar
berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih
Siswa pada Materi Bola Voli di Kelas VII
dari sekedar belajar kelompok atau kerja
SMPN 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh
kelompok karena dalam belajar kooperatif ada
Besar”.
struktur dorongan atau tugas yang bersifat
KAJIAN PUSTAKA
kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya
1. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan
yang
terstruktur.
Sistem
interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepedensi efektif diantara anggota kelompok (Sugandi, 2002: 14).
pada sikap atau perilaku bersama dalam
Menurut Anita Lie (2000: 36) dalam
bekerja atau membantu di antara sesama dalam
bukunya “Cooperative Learning”, bahwa
struktur
dalam
model pembelajaran Cooperative Learning
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau
tidak sama dengan sekadar belajar kelompok,
lebih. Pembelajaran kooperatif adalah salah
tetapi
satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
membedakannya dengan pembagian kelompok
faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif
yang dilakukan asal-asalan.
kerjasama
yang
teratur
ada
Menurut
merupakan strategi belajar dengan sejumlah
unsur-unsur
Slavin
dasar
(2005:
yang
45)
siswa sebagai anggota kelompok kecil yang
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
tingkat
Dalam
yang dilakukan secara berkelompok, siswa
menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
dalam satu kelas dijadikan kelompok -
siswa anggota kelompok harus saling bekerja
kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5
sama dan saling membantu untuk memahami
orang
materi
pembelajaran
difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran
kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika
kooperatif adalah model pembelajaran dengan
salah satu teman dalam kelompok belum
setting kelompok-kelompok
kemampuannya
pelajaran.
berbeda.
Dalam
untuk
memperhatikan ISSN 2355-0058
memahami
konsep
kecil
keberagaman
yang
dengan anggota
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 87
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… kelompok sebagai wadah siswa bekerjasama
Secara umum, pembelajaran kooperatif
dan memecahkan suatu masalah melalui
merupakan
interaksi sosial dengan teman sebayanya,
mengajar dimana siswa dalam kelas dipandang
memberikan kesempatan pada peserta didik
sebagai kelompok atau dibagi dalam beberapa
untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada
kelompok untuk saaling bekerjasama sehingga
waktu yang bersamaan dan ia menjadi
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk
narasumber bagi teman yang lain. Jadi
mencapai
tujuan
Pembelajaran kooperatif merupakan model
maksimal
dalam
pembelajaran yang mengutamakan kerjasama
terdapat lima unsur pembelajaran kooperatif
diantara
(cooperative learning) yang harus diterapkan,
siswa
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran.
salah
satu
strategi
pembelajaran pembelajaran
belajar
dengan koperatif,
yaitu:
Menurut Ismail (2003: 15), istilah
1)
Saling ketergantungan
positif
yaitu
model pembelajaran mempunyai makna yang
menciptakan kelompok kerja efektif
lebih luas daripada strategi, metode, atau
sesuai tugas untuk mencapai tujuan.
prosedur.
Suatu
model
pembelajaran
2)
mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu,
Tanggung jawab perorangan merupakan kunci keberhasilan kelompok.
3)
Tatap muka dengan kegiatan interaksi
yaitu rasional teoritik yang logis yang disusun
memberikan
oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang
menguntungkan, inti dari sinergi ini
akan dicapai, tingkah laku mengajar yang
adalah
diperlukan
memandang kelebihan, dan mengisi
agar
model
tersebut
dapat
dilaksanakan, serta lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat
sinergi
menghargai
yang
perbedaan,
kekurangan masing-masing. 4)
Komunikasi antar anggota sangat perlu
tercapai. Menurut Muslimin dkk (2000: 25),
digali untuk memberi semangat dan
semua model pembelajaran ditandai dengan
memperkaya
adanya struktur tugas, struktur tujuan, dan
pembinaan perkembangan mental dan
struktur penghargaan. Menurut Muslimin dkk
emosional.
(2000:
12),
pembelajaran
kooperatif
5)
Evaluasi
pengalaman
proses
belajar,
kelompok
merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengetahui
mengutamakan adanya kerjasama antarsiswa
kerjasama
setiap
dalam kelompok untuk mencapai tujuan
membantu
dan
pembelajaran. Sementara itu menurut Wina
memberikan saran satu dan lainnya (
(2008: 17), model pembelajaran kelompok
Sudrajat Akhmad: 2008 ).
adalah
Pembelajaran
rangkaian
dilakukan
oleh
kegiatan siswa
belajar
dalam
yang
kelompok-
pembelajaran
tingkat
untuk
yang
partisipasi anggota,
medengarkan
kooperatif dilakukan
dan saling atau
adalah secara
kelompok tertentu untuk mencapai tujuan yang
kelompok, dimana siswa saling berkerjasama
telah dirumuskan.
antara kelompok masing-masing.
ISSN 2355-0058
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 88
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… pendapat orang lain, memancing teman untuk
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat
Menurut Muslimin (2000: 34) ciri-ciri
dsb. Tujuannya adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja siswa.
pembelajaran kooperatif diantaranya: a.
4. Dasar-Dasar
Siswa bekerja dalam kelompok secara
b.
kooperatif untuk menuntaskan materi
Kooperatif
belajarnya
Menurut
Kelompok dibentuk dari siswa yang
Pembelajaran
Lie
(2000:
25)
yang
mendasari pembelajaran kooperatif adalah :
memiliki kemampuan tinggi, sedang dan a.
rendah. c.
sama.
Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis
b.
c.
Kooperatif pembelajaran kooperatif adalah menciptakan keberhasilan
d.
individu
Pada
intinya
Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab yang sama besarnya
model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
diantara
para
anggota
kelompok. e.
mencapai tiga tujuan pembelajaran penting,
Para siswa akan diberikan satu evaluasi atau
yaitu :
penghargaan
yang
akan
ikut
berpengaruh terhadap evaluasi seluruh Hasil belajar akademik, tujuannya untuk meningkatkan
kinerja
tugas-tugas
anggota kelompok. f.
akademik b.
Para siswa harus berpandangan bahwa
sama.
ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
a.
dalam
mereka semua memiliki tujuan yang
Menurut Muslimin (2000: 32) Tujuan
kelompoknya.
lain
mempelajari materi yang dihadapi.
3. Tujuan Pembelajaran
mana
yang
jawab terhadap diri sendiri, dalam
pada kelompok dari pada individu.
di
siswa
kelompoknya, di samping tanggung
System penghargaan yang berorientasi
situasi
Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap
kelamin yang berbeda. d.
Para siswa harus memiliki persepsi yang
Penerimaan
terhadap
perbedaan
individu, tujuannya adalah penerimaan terhadap orang budaya,
kelas
yang
berbeda
sosial,
ras,
g.
kepemimpinan
sementara
mereka
memperoleh
keterampilan
bekerja
sama
selama
Para
siswa
akan
dimintai
materi yang ditangai dalam kelompok
Pengembangan keterampilan sosial,
ISSN 2355-0058
berbagi
pertanggungjawaban secara individual
kemampuan.
berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai
siswa
belajar.
maupun
ketrampilan sosial yang dimaksud antara lain
Para
kooperatif. h.
Dengan memiliki dasar-dasar di atas siswa
akan
menyadari
bahwa
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 89
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… keberhasilan
belajarnya
sangat
ditentukan oleh pengelolaan belajar dan teman belajar timnya.
untuk menambah atau mengganti materimateri ini (Rusman, 2012: 217) 6. Langkah-Langkah Pembelajaran
Dasar-dasar di atas pada akhirnya
Kooperatif Tipe STAD
mewarnai situasi pembelajaran kooperatif dan
Menurut Slavin (2005: 20) langkah-
akan membedakan dengan situasi belajar
langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD
kelompok dengan pembelajaran yang lain.
sebagai berikut:
5. Model
Pembelajaran
Koope-
a. Persiapan materi dan penerapan siswa
ratif Tipe STAD
dalam kelompok
Pembelajaran kooperatif tipe Student
Sebelum
menyajikan
guru
harus
(STAD)
mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar
merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang
jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam
memberikan tim berkemampuan majemuk
kelompok-kelomok
latihan
dan
menetapkan siswa dalam kelompok heterogen
keahlian bersama para siswanya (Slavin, 2005:
dengan jumlah maksimal 4 – 6 orang, aturan
48). Dalam STAD, siswa dikelompokkan
heterogenitas dapat berdasarkan pada:
Teams
Achievement
untuk
Division
mempelajari
konsep
dalam tim-tim pembelajaran dengan empat
kooperatif.
Kemudian
1) Kemampuan akademik (pandai, sedang
anggota yang berbeda (heterogen). Terdiri dari
dan
siswa dengan tingkat kinerja tertentu, jenis
yang didapat dari hasil akademik (skor
kelamin, dan suku. Guru mempresentasikan
awal)
sebuah pejaran, kemudian siswa bekerja di
pembagian itu harus diseimbangkan
dalam tim-timnya untuk memastikan bahwa
sehingga setiap kelompok terdiri dari
seluruh
siswa dengan siswa dengan tingkat
anggota
tim
telah
menuntaskan
pembelajaran itu. Akhirnya, seluruh siswa
rendah)
sebelumnya,
perlu
diingat
prestasi seimbang.
diberikan kuis individu tentang bahan ajar
2) Jenis kelamin, latar belakang sosial,
tersebut, pada saat itu mereka tidak boleh
kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan
saling membantu.
aktif), dan lain-lain.
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan generik tentang pengaturan kelas dan bukan metode pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan
b. Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada ha-hal berikut: 1) Pendahuluan Di sini perlu ditekankan apa yang akan
pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar
dipelajari
siswa
dalam
kelompok
dan
tugas dan kuis disediakan bagi kebanyakan
menginformasikan hal yang penting untuk
subjek sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan
memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang
guru menggunakan materi mereka sendiri
konsep-konsep yang akan mereka pelajari. 2) Pengembangan
ISSN 2355-0058
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 90
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… Dilakukan pengembangan materi yang
kealamiah serta tidak bisa dilakukan di
sesuai yang akan dipelajari siswa dalam
laboratorium
melainkan
harus
kelompok. Di sini siswa belajar untuk
lapangan (Arikunto, 2009: 45)
terjun
di
memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-
Lokasi yang dijadikan sebagai tempat
peranyaan diberikan penjelasan tentang benar
penelitian adalah SMPN 1 Simpang Tiga
atau salah. Jika siswa telah memahami konsep
Kabupaten Aceh Besar. Penerapan Model
maka dapat beralih kekonsep lain.
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student
3) Praktek terkendali
Team
Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh
acak
untuk
menjawab
atau
Division)
untuk
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Voli Ball di Kelas VII.
siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara
Achievement
Student Teams Achievement Division (STAD)
merupakan
tentang
bukan
metode
menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap
pengaturan
kelas
dan dalam memberikan tugas jangan menyita
pengajaran
komprehensif
waktu lama.
tertentu, guru menggunakan pelajaran dan
c. Kegiatan kelompok
dan
generik
untuk
subjek
materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis
Guru membagikan LKS kepada setiap
disediakan bagi kebanyakan subjek sekolah
kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari
untuk
siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran
menggunakan materi mereka sendiri untuk
juga digunakan untuk melatih kooperatif.
menambah atau mengganti materi-materi ini
Guru memberi bantuan dengan memperjelas
(Rusman, 2012: 217)
perintah, mengulang konsep dan menjawab
Hasil yang penulis dapat dilapangan sudah
pertanyaan.
menunjukkan
d. Evaluasi
siswa,
tetapi
bahwa
kebanyakan
dengan
ada
guru
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
Dilakukan selama 45 – 60 menit secara
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
mandiri untuk menunjukkan apa yang telah
bola voli yaitu 14 orang siswa, sedangkan
siswa
dalam
yang tidak tuntas yaitu 11 orang. Salah satu
kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai
faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar
nilai
dan
yaitu faktor dari guru, fasilitas dan siswa.
disumbangkan sebagai nilai perkembangan
Faktor guru yaitu guru dalam mengajarkan
kelompok.
materi
METODE PENELITIAN
ketersediaan media dalam mengajar sudah ada,
pelajari
selama
perkembangan
Pendekatan
kualitatif
bekerja
individu
adalah
suatu
sudah
sesuai
dengan
silabus,
sedangkan faktor dari siswa yaitu dalam
pendekatan dalam melakukan penelitian yang
belajar
siswa
sudah
termotivasi
dengan
berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat
gambar-gambar yang diberikan sebagai media
alamiah karena orientasinya demikian, maka
pembelajaran, sehingga hasil yang dicapai
sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat ISSN 2355-0058
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 91
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… sudah mencapai ketuntasan. Subjek dalam
frekuensi, nilai rata-rata dan simpangan baku
penelitian ini adalah siswa.
dari data pengamatan, derajat kebebasannya
HASIL PENELITIAN DAN
adalah
PEMBAHASAN
20,953 7,81
Penulis melakukan tes yang berbentuk
dk k 1 4 1 3 , sedangkan
untuk
maka 2 hitung
essay dengan jumlah 5 soal. Untuk setiap butir
2 2 diperoleh 3,17. Karena hitung yaitu tabel
soal yang dijawab dengan benar langkah demi
3,17
langkah, diberikan nilai 20 dan skor maksimal
memberikan kesesuaian yang baik untuk
untuk 5 soal adalah 100. Waktu yang
sebaran data tes siswa.
<
7,81
berarti
distribusi
normal
Dengan menggunakan uji pihak kanan
disediakan untuk menyelesaikan soal adalah 2
pada taraf signifikan 0,05 dan derajat
× 45 menit. Adapun hasil tes, pada pembelajaran kooperatif tipe STAD pada matebola voli di kelas VII SMPN 1 Simpang Tiga Aceh Besar sebagai berikut: 60
60
60
61
61
63
64
66
66
67
68
70
71
71
72
72
72
75
74
76
78
80
82
82
82
Hasil pengolahan data yang penulis lakukan maka diperoleh rata-rata nilai tes siswa x = 70,66, dengan s=6,68. Nilai yang
kebebasan dk n 1 , dk 25 1 24 , didapat nilai ttabel = t(1-α), yaitu t(1-0,05) = t(0,95). t(0,95) = 1,711, jadi ttabel =1,711. Karena
t hitung t tabel atau 0,49 1,711 sehingga H1 di tolak dan Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
kelas VII SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar diperoleh nilai kurang dari nilai KKM yaitu dibawah 70 ada 11 orang dan selebihnya sudah di atas nilai KKM. Berdasarkan uji chi Kuadrat ( 2 ) dengan kriteria pengujian yang digunakan adalah 2 hitung < 2 tabel maka data tersebut
berikut:
“Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bola voli di kelas VII SMP Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar dapat mencapai ketuntasan belajar” Hasil yang penulis dapat dilapangan
diperoleh siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi bola voli di
sebagai
sudah menunjukkan bahwa dengan ada model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bola voli yaitu 14 orang siswa, sedangkan yang tidak tuntas yaitu 11 orang. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar yaitu faktor dari guru, fasilitas dan siswa. Faktor guru yaitu guru dalam mengajarkan materi
sudah
sesuai
dengan
silabus,
berdistribusi normal. Pada taraf signifikan
ketersediaan media dalam mengajar sudah ada,
= 0,05, banyak selang dalam percobaan adalah
sedangkan faktor dari siswa yaitu dalam
4, dan memerlukan tiga besaran untuk
belajar
menghitung frekuensi harapan, yaitu jumlah
gambar-gambar yang diberikan sebagai media
ISSN 2355-0058
siswa
sudah
termotivasi
dengan
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 92
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… pembelajaran, sehingga hasil yang dicapai
mutu
pembelajaran
sudah mencapai ketuntasan.
mengembangkan pembelajaran. 2) Diharapkan
PENUTUP
bagi
siswa
dalam
untuk
1. Simpulan
menambah wawasan khususnya untuk
1) Berdasarkan analisis data pengujian
mengetahui
penggunaan
model
hipotesis yang menggunakan statistik
pembelajaran
tipe
untuk
uji-t juga menunjukkan bahwa nilai
meningkatkan hasil belajar siswa.
rata-rata yang didapatkan masih ada
2) Lebih lanjut ada siswa yang di atas KKM.
Pengujian
hipotesis
diperoleh adalah thitung ttabel yaitu
0,49 1,711 sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut: “Model pembelajaran kooperatif
tipe
STAD
teori-teori
yang
hasilnya bisa berguna bagi siswa agar
siswa yang di bawah nilai KKM.
nilai
3) Mengembangkan
STAD
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bola voli di kelas VII SMP
dapat dengan
meningkatkan
hasil
menggunakan
belajar model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. 4) Diharapkan bagi sekolah agar dapat memberikan bahan informasi dan bahan bacaan bagi siswa maupun lembaga-lembaga pendidikan guru, dan orang tua siswa, serta dapat menambahkan
bahan
bacaan
diperpustakan.
Negeri 1 Simpang Tiga Kabupaten Aceh
Besar
dapat
mencapai
ketuntasan belajar”.
2. Saran 1) Diharapkan bagi guru sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan
ISSN 2355-0058
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 93
Hazal Fitri, Penerapan Model Pembelajaran… DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Isjoni .2009. Pembelajaran kooperatif . Yokjakarta Pustaka Belajar. Mudjiono. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur. Mohamad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Pusat Sains dan Matematika Sekolah Unesa. Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT. Rajagrafindo Perkasa. Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Slavin, Robert E, 2005, Pembelajaran Kooperatif: Teori, Riset dan Praktik. terjemahan Lita, Nusa Media, Bandung. Sugandi, A . 2002. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Lie, Anita, 2000, Kooperatif Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo. Muslimin Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Syah, Muhibbin. 2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
ISSN 2355-0058
Volume IV Nomor 1. Januari – Juni 2017 | 94