PENERAPAN METODE POSTER SESSION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI SISWA DI MTS AT-TAQWA TANGERANG KOTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh
SITI LUPIAH 1110011000068
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H
LEI\TBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Penerapan Strategi Active Leurning Tipe Poster Session
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Di
MTs At-Taqwa Tangerang Kota clisusun oieh Siti Lupiah, NIM 1110011000068, Jurusan Pendidikan Agarna Islam (PAI), Fakultas ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam )'legeri Syarif }lidayatullah Jakarta. Telah rnelalui birnbingan dan dinyatakn sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang mlmaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 05 Desember 2014 Yang Mengesahkan,
Ahmad Irfan Mufid M.A NrP. 19740318 2003121 002
Lembar Pengesahan Panitia ujian
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul Penerapan Metode Poster SessionDalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam di MTs At-Taqwa Tangerang disusun oleh Siti Lupiah Nomor
Induk Mahasiswa 1110011000068, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 10 Februari 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I (S. Pd. D dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakafta,
1
1 Februari 2015
Panitia Ujian Munaqosah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prlgram Studi)
Dr. H. Abdul Majid Khon. M. Ag NIP. 19580707 t98703 1 005
Tanggal
Tangan
'L/':.'
Sekertaris (Sekertaris Jurusan/Prodi)
L-2Dt{
Marhamah Saleh Lc. MA NIP. 19720313 200801 20r0
\7 --)i<'Z'
Penguji I
Dr. Dimyati. MA NIP. 19640704199303
Penguji
..--.- \ v____\
I 003
II
Drs. Masan AF. M. Pd NrP. 195107t6 t98t03 1 005 Mengetahui: Dekan,
Dr. Hj. Kurlena fufa'i MA. Ph. D NIP. 19591020 198603 2001
--'
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
: Terbit : No. Revisi: : No.
FoRM (FR)
Jl. k. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
Dokumen
Tgl.
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Siti Lupiah
Tempat/Tgl.Lahir
Tangerang, 06-September- I 992
NIM
11
Jurusan / Prodi
Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi
PENERAPAN METODE POSTER SESSION DALAM
1001 1000068
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SKI SISWA DI MTS AT-TAQWA TANGERANG KOTA Dosen Pembimbing
: Ahmad Irfan
Mufid, M.A
ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis. dengan
Pernyataan
ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, Mahasiswa Ybs.
NrM. 11i0011000068
FITK-FR-AKD-089 1 Maret 2010 01
ABSTRAK Siti Lupiah (1110011000068), “Penerapan Metode Poster Session Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa Kelas VII/A di Mts At-Taqwa Tangerang Kota”. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar SKI antara siswa yang menggunakan Metode Poster Session dengan yang diajarkan metode konvensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan desain NonRandomized control group pretest-postest design. Subyek penelitian ini sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 30 untuk siswa kelas eksperimen dan 30 siswa untuk kelas kontrol yang diperoleh dengan teknik proposive sampling pada siswa kelas VII. Pengumpulan data setelah diberikan perlakuan diperoleh dari nilai tes kognitif yang diberikan sebanyak 20 soal dalam bentuk pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar SKI antara siswa yang menggunakan metode poster session dengan siswa yang menggunakan metode konvensional. Nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode poster session lebih tinggi nilai rata-ratanya yaitu 79,5. Sedangkan siswa yang menggunakan metode konvensional nilai rata-ratanya lebih kecil yaitu 69,9. Dengan demikian hasil belajar SKI siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan Metode Poster Session.
i
ABSTRACT Siti Lupiah (1110011000068), “Poster Session Application Methods to Improve Learning Outcomes Students Islamic Cultural History Class VII / A in Mts At-Taqwa Tangerang City ". Thesis Department of Islamic Education and Teaching Faculty MT, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, December 2014. The purpose of this study was to determine differences in learning outcomes between students who use the SSP method taught Poster Session with the conventional method. The method used in this study is Quasi-Experiment with design nonrandomized control group pretest-posttest design. The subjects of this study were 60 students consisting of 30 for grade 30 students for the experimental and control classes obtained by proposive sampling techniques in class VII. Collecting data obtained after given treatment of cognitive test scores are given as many as 20 in the form of multiple choice questions. The results showed that there are differences in learning outcomes between students SKI using student poster session by using the conventional method. The average value of students being taught by using a poster session higher average rating is 79.5. While students are using the conventional method the average value smaller at 69.9. Thus SKI student learning outcomes can be improved by using the method of Poster Session.
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil’alamiin, segala puji syukur kehadirat illahi rabbi, penguasa seluruh alam semesta, Allah Yang Maha Agung yang selalu memberikan limpahan rahmat, karunia dan kebaikan, petunjuk serta kekuatan sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Penerapan Metode Poster Session dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa Kota Tangerang Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Dr. Hj. Nurlena Rifa’i Ph. D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
2.
Dr. H. Abdul Majid Khon, M. Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Hj. Marhamah Shaleh, Lc, MA sebagai Sekertaris Jurusan Pendidikan Agam Islam (PAI).
3.
Bapak A. Irfan Mufid M.A, Dosen pembimbing skripsi penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas saran, kritik dan masukan yang telah mengarahkan dengan sabar dan penuh harapan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4.
Bapak Dr. Khalimi MA, sebagai dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan motivasi dan saran kepada penulis, terimakasih tak terhingga untuk pak khalimi
5.
Seluruh dosen FITK yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
6.
Ibu Hayati Nufus S.Pd.I, Kepala Sekolah MTs. At-Taqwa, Ibu Suhaibah selaku guru Sejarah Kebudayaan Islam dan dewan guru serta seluruh staf karyawan MTs. At-Taqwa yang telah memberikan izin penulis untuk
iii
melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. 7.
Para siswa MTs. At-Taqwa khususnya kelas VII yang telah berpartisipasi aktif untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Ayahanda H. Sabeni dan Ibunda Hj. Syuhadah tercinta, yang dengan kesabaran dan kasih sayang memberi dukungan dan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Doa dan keridhoan Ayahanda dan Ibunda adalah senjata maha dahsyat yang dapat mengantarkan kesuksesan bagi penulis
9.
Keluarga tercinta, keponakanku Nissa, wildan, adikku sholeha dan kakakkakak ku tercinta yang telah memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
10. My Smart friend Nurhamimah Hayati, Yani, Siti Suci Lestari yang telah memberikan tumpangan kosan sebagai sarana menghilangkan lelah, dan Terimakasih ku PAI kelas B, wish you all the best and I will be miss you all, serta Teman-teman seperjuangan dijurusan PAI angkatan 2010.
Tangerang, 10 februari 2015
Siti Lupiah 1110011000068
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... v DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6 D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 7 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 7
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ........................................................................ 8 1. Strategi Active Learning………………………….................8 a. Pengertian Strategi Active Learning ............................... 8 b. Krakteristik Active Learning ........................................... 12 2. Strategi Active Learning tipe Poster Session............................. 14 a. Pengertian Metode Poster Session .......................................... 14 b. Kelebihan Metode Poster Session ........................................... 15 c. Kelemahan Metode Poster Session ......................................... 16 d. Manfaat Penerapan Metode Poster Session ............................ 16
v
3. Hakikat Hasil Belajar ....................................................... 17 a. Pengertian Hasil Belajar .................................................. 17 b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 18 4. Materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) ...................... 20 B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 25 C. Kerangka Berpikir ................................................................. 26 D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ............................................. 27 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 28 B. Metode dan Desain Penelitian .................................................. 28 C. Populasi dan Sampel ................................................................ 29 D. Instrument Penelitian ............................................................... 30 E. Variabel Penelitian .................................................................... 31 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 31 G. Kontrol Terhadap Validitas Internal ........................................ 31 1. Validitas Instrument .......................................................... 32 2. Reliabilitas Instrument ...................................................... 32 3. Tingkat Kesukaran ........................................................... 34 4. Daya Pembeda .................................................................. 35 H. Teknik Analisis Data ................................................................. 36 1. Uji Normalitas ................................................................... 36 2. Uji Homogenitas ………………………………………... 39 I. Hipotesis Statistik ............................................................................. .41
vi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs At-Taqwa Tangerang .......................... ...43 B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ......... ...44 1. Uji Prasyarat………………………………………………..44 a. Uji Normalitas…………………………………………...44 b. Uji Homogenitas…………………………………….…..46 2. Uji Hipotesis……………………………………………..…49 C. Temuan Penelitian……………………………………………...52 D. Pembahasan Terhadap Temuan Penelitian……………………..53 E. Keterbatasan Peneliti…………………………………………...55
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................... ..54 B. Implikasi ................................................................................... ..55 C. Saran ......................................................................................... ..55
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ .56
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Non randomized control group
28
Tabel 3.2 Koefisiensi Realibilitas
33
Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
34
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda
36
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Pretest
45
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Postest
46
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest
47
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Postest
48
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pretest
49
Tabel 4.6 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Postest
50
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pre dan Post test
51
viii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
61
Lampiran 2:
Kisi-Kisi Instrumen
75
Lampiran 3:
Soal Uji Coba Instrumen
76
Lampiran 4:
Rekapitualasi Uji Validitas Instrumen
81
Lampiran 5:
Realibilitas Instrumen
85
Lampiran 6:
Tingkat Kesukaran
88
Lampiran 7:
Daya Pembeda
89
Lampiran 8:
Soal Pretest dan Postest
90
Lampiran 9:
Uji Normalitas (Pretest Kelas Kontrol)
94
Lampran 10: Uji Normalitas (Pretest Kelas Eksperimen)
96
Lampiran 11: Uji Normalitas (Postest Kelas Kontrol)
98
Lampiran 12: Uji Normalitas (Postest Kelas Eksperimen)
100
Lampiran 13: Uji Homogenitas Pretest
102
Lampiran 14: Uji Homogenitas Postest
105
Lampiran 15: Uji-t Hasil Pretest
108
Lampiran 16: Uji-t Hasil Postest
110
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumusan yang tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Point 1 tentang istilah “Pendidikan” menjelaskan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara1 Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mampu memecahkan masalah pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi (berupa kecerdasan dan keterampilan) peserta didik. Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Di dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun kemauan, serta mengembangkan potensi dan kreativitas siswa. Sehingga terciptanya proses pembelajaran yang menimbulkan interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien.2 Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik merupakan suatu 1
Undang-undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), cet. 5, hal 3 2
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Potensi Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), cet. 4, hal. 3
1
2
komponen pendidikan yang penting dalam menyelenggarakan pendidikan. Oleh karena tugasnya mengajar, maka seorang guru harus mempunyai wewenang mengajar berdasarkan kualifikasi sebagai tenaga pengajar. Sebagai tenaga pengajar, setiap guru harus memiliki kemampuan paedagogik dan profesional dalam bidang proses belajar mengajar atau pembelajaran. Dengan kemampuannya itu guru dapat melaksanakan perannya sebagai fasilitator, pembimbing, komunikator, model pembelajaran, evaluator,dan inovator dikelasnya.3 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan pada Bab IV tentang Standar Proses Pasal 19 point 1 dikatakan bahwa: Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.4 Dari landasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sesungguhnya seorang pendidik mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mencapai tujuan pendidikan. Selain itu ditekankan juga bahwa seorang pendidik harus kreatif dan terampil dalam melaksanakan proses pendidikan yang dapat membuat siswa interaktif, inspiratif, menyenangkan, serta memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Jika guru atau pendidik menginginkan agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien, maka penguasaan materi saja tidaklah cukup. Ia harus menguasai berbagai teknik atau metode penyampaian secara tepat dalam proses belajar mengajar. Pendidik juga dapat mempergunakan metode mengajar secara bervariasi, sebab masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga dalam penggunaannya pendidik harus menyesuaikan dengan materi yang di ajarkan dan kemampuan peserta didik. 3 4
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pengajaran, (Bandung: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 9
Afnil Guza, Undang-undang Sisdiknas (UU RI No 20 Tahun 2003) dan Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI No 14 Tahun 2005), (Jakarta: Asa Mandiri, 2009), hal. 109
3
Dengan demikian, aktivitas murid sangat diperlukan dalam kegiatan belajarmengajar sehingga muridlah yang seharusnya banyak aktif, sebab murid sebagai subjek didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.5 Aktifitas siswa adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Menurut Frobel mengatakan bahwa anak itu harus bekerja sendiri. Untuk memberikan motivasi, maka dipopulerkan semboyan berpikir dan berbuat.6 Berpikir dan berbuat adalah salah satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Begitupun dalam belajar tentu tidak akan mungkin untuk meninggalkan dua kegiatan tersebut yakni berpikir dan berbuat. Definisi Pendidikan agama Islam disebutkan dalam kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah “Upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa”. Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses Pendidikan Agama Islam yang dilalui dan dialami oleh siswa disekolah dimulai dari tahapan kognisi yakni pengetahuan dan pemahaman siswa, selanjutnya menuju pada tahapan afeksi dengan menghayati dan meyakinnya,7 tahapan afeksi ini terkait erat dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan keyakinan siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan pemahamannya terhadap ajaran dan nilai Agama Islam yang telah diinternalisasikan dalam dirinya (tahapan psikomotorik). Dengan 5
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010), cet. 24, hal. 21 6
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hal. 96 7
Choirul Fuad Yusuf, Kajian Peraturan dan Perundang-undangan Pendidikan Agama Pada Sekolah, (Jakarta: Pena Citra Satria, 2008), hal. 92-93
4
demikian akan terbentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Ruang lingkup pelajaran Pendidikan Agama Islam terbagi menjadi 4 (empat), yaitu: Fiqih, Qur’an Hadis, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Akidah Akhlak. Sehubungan dengan hal ini peneliti memfokuskan penelitian hanya pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, yaitu mengenai masalah kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang kebanyakan menurut para siswa cenderung monoton atau membosankan karena masih banyaknya pendidik yang menggunakan metode konvensional. Pembelajaran SKI haruslah disampaikan dengan baik, agar nantinya dapat direfleksikan pada kehidupan sehari-hari, karena hidup pada era saat ini tidak terlepas dari apa yang pernah terjadi di masa lampau atau dalam arti lain ialah berkaca dari kehidupan para terdahulu untuk menuju kehidupan selanjutnya, sehingga pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sangatlah diperlukan ketelitian agar pemahaman siswa tentang sejarah kebudayaan Islam bisa teraplikasi dalam pikiran, hati dan perbuatan yang nantinya akan membentuk watak manusia yang berbudi pekerti dan sadar akan kehidupan yang dijalaninya selama di dunia. Hal ini merupakan aspek yang tidak bisa terlepas dari adanya kelihaian dan keahlian para pendidik sehingga nantinya pelajaran SKI menjadi pelajaran yang digemari oleh siswa, karena SKI tersimpan nilai-nilai yang otentik, misalnya nilai moral, nilai sosial, nilai kepahlawanan, nilai kepemimpinan, dan nilai agama dan masih banyak hal-hal lain yang positif yang perlu digali didalamnya. Metode yang digunakan dalam pembelajaran SKI selama ini masih dikenal dengan metode klasikal, yaitu cara pembelajarannya melalui ceramah guru dan murid sebagai pendengar, atau dengan metode menghafal cerita, tokoh, tempat dan waktu. Siswa dituntut untuk menggali nilai yang terdapat dalam sejarah itu sendiri, bukan sebagai bahan hafalan, melainkan menjadi bahan refleksi terhadap keinginan yang dapat dijalani. Siswa mampu mengambil contoh dari sejarah dan bahkan menjadi pelajaran berharga dalam setiap aktifitasnya, karena dalam sejarah memiliki serangkaian nilai yang bermanfaat, baik yang nilainya positif maupun yang negatif. Guru dituntut untuk dapat mengembangkan pembelajaran
5
secara mandiri dan kreatif, dengan harapan tujuan pembelajaran SKI sendiri dapat terwujud. Pemilihan metode dalam proses pembelajaran yang jarang melibatkan siswa untuk aktif, maka semakin sulit tujuan pembelajaran SKI akan tercapai terutama dalam hasil belajar siswa. Dengan begitu muncullah masalah-masalah yang terjadi di sekolah MTs At-Taqwa seperti: kejenuhan ketika pembelajaran SKI dan kurangnya keaktifan siswa di kelas sehingga hasil belajar siswa rendah. Dari masalah tersebut perlu adanya kreatifitas seorang guru yang dapat menerapkan metode pengajaran dalam proses pembelajaran aktif, sehingga hasil dari proses pembelajaran tersebut dapat berjalan secara sempurna dan tidak bertolak belakang dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Dewasa ini banyak berbagai metode dan model pembelajaran yang telah dikembangkan dalam rangka meningkatkan keterlibatan siswa dalam menguasai pelajaran. Seperti beberapa metode yang disebutkan dalam buku Mel Silberman yang berjudul 101 Strategi Pembelajaran Aktif, salah satunya adalah metode information search, jigsaw learning, card sort, the power of two, active debate dan masih banyak yang lainnya.8 Model pembelajaran yang baik tentunya dapat membangkitkan motivasi belajar siswa serta dapat menciptakan kondisi belajar siswa yang sesuai dengan perkembangan mental siswa, sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa. Metode Poster Session, dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan model pembelajaran Poster Session, maka perlu dilakukan penelitian di MTs At-Taqwa Tangerang
8
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. vii
6
yang berjudul: “Penerapan Strategi Active Learning tipe Poster Session dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Siswa di Mts At-Taqwa Tangerang Kota”.
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Terbatasnya penguasaan model pembelajaran dari guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 2. Kurang bervariasi metode yang digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 3. Belum diterapkannya metode Poster Session di Sekolah MTs At-taqwa 4. Kurang
aktifnya
siswa
ketika
mengikuti
pembelajaran
Sejarah
Kebudayaan Islam 5. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang dilakukan hanya berpusat pada guru 6. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 7. Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam masih nelum sesuai dengan tujuan pembelajaran
C. Pembatasan Masalah Setelah penulis mengemukakan identifikasi masalah di atas, dapatlah terlihat luasnya permasalahan yang didapat. Untuk itu supaya memperjelas dan memberikan arah yang tepat dalam pembahasan skripsi, yaitu: Dalam meningkatkan hasil belajar siswa di MTs At-Taqwa Tangerang maka diterapkan Metode yang membuat aktif seperti Poster Session pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam .
7
D. Rumusan Masalah Penelitian Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan hasil belajar SKI siswa yang menggunakan Metode Poster Session dengan siswa yang menggunakan metode konvensional
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan dari penerapan Strategi Active Learning tipe Poster Session terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan manfaat hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemerintah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan
kebijakan-kebijakan
dalam
rangka
peningkatan
mutu
pendidikan, khususnya pada pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam agar lebih optimal 2. Bagi Sekolah, sebagai pengembangan pengetahuan dalam penerapan Strategi Active Learning tipe Poster Session dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam guna meningkatkan hasil belajar siswa 3. Bagi Peneliti, sebagai pengalaman dan wawasan baru dalam membahas masalah yang berkaitan dengan pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam melalui Strategi Active Learning tipe Poster Session.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik 1. Strategi Active Learning a. Pengertian Strategi Active Learning Peristiwa pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Tugas utama guru adalah membelajarkan peserta didik, yaitu mengkondisikan peserta didik agar belajar aktif, sehingga potensi dirinya (kognitif, afektif, dan psikomotorik) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif, melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan terbentuk kompetensi yaitu kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya. Agar terciptanya proses komunikasi antar siswa, guru dan lingkungan belajar maka pemilihan strategi pembelajaran harus diatur sedemikian rupa sehingga akan diperoleh dampak pembelajaran secara langsung ke arah perubahan tingkah laku sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.8 Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat diatas, Dick dan Carey juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan 8
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), cet. Kedua, hal 4
8
9
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.9 Strategi pembelajaran merupakan rancangan dasar bagi seorang guru tentang cara ia membawakan pengajarannya dikelas secara bertanggung jawab.10 Strategi juga adalah Cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya di akhir kegiatan pembelajarannya. Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan guru bertitik tolak dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sejak awal. Agar diperoleh tahapan kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil guna.11 Adapun kaitannya dengan pembelajaran aktif (active learning), maka strategi diartikan sebagai “suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlihat secara intelektual dan emosional, sehingga siswa betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai lebih baik”.12 Dalam Standar Proses Pendidikan, pembelajaran di desain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi pada aktivitas siswa. 13 Bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil bila peserta didik secara aktif
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), hal.126 10
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 103
11
Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), hal. 9 12
Nana Sudjana dan Arif Daeng, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV Sinar Baru, 1988), cet. 1, hal. 32 13
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 135
10
melakukan latihan langsung dan yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.14 Strategi active learning bertujuan untuk menempatkan siswa sebagai inti dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa dipandang sebagai objek sekaligus sebagai subjek, karena active learning merupakan suatu proses belajar mengajar yang aktif dan dinamis. Dan dalam proses ini siswa tidak hanya mengalami keterlibatan fisik, melainkan juga mengalami keterlibatan intelektualemosional.15 Pembelajaran Aktif dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang. Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami. Pertama dipandang dari sisi proses pembelajaran, active learning menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal. Siswa semaksimal mungkin dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga siswa secara langsung memperoleh pengalaman belajarnya, keterlibatan atau keaktifan siswa dalam pembelajaran beranekaragam seperti berdiskusi, membuat suatu alat, membuat rangkuman hasil diskusi dan sebagainya. Keaktifan siswa yang berbeda-beda itu dapat dikelompokkan atas aktifitas sesuai dengan keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Oleh karena itu kadar active learning tidak dilihat dari aktifitas fisik saja, akan tetapi juga aktifitas mental dan intelektual. Kedua dipandang dari sisi hasil belajar, active learning menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap
14
Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), hal. 11 15
Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hal. 117
11
(afektif), dan keterampilan (psikomotor). Yakni pembentukan siswa secara utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran.16 Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian anak didik berkurang
bersamaan
dengan
berlalunya
waktu.
Penelitian
Pollio
(1984)
menunjukkan bahwa siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara penelitian McKeachie (1986) menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70%, dan berkurang sampai menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir. Terdapat beberapa alasan yang kebanyakan orang cenderung melupakan apa yang mereka dengar. Salah satu alasan yang paling menarik adalah perbedaan tingkat kecepatan
bicara
pengajar
dengan
tingkat
kecepatan
kemampuan
siswa
mendengarkan. Kebanyakan guru berbicara kurang lebih 100-200 kata per-menit, sedangkan siswa yang betul-betul konsentrasi hanya dapat mendengarkan 50-100 kata per-menit. Hal ini karena siswa sambil berpikir ketika mendengarkan guru. Penelitian menunjukan bahwa siswa mendengarkan (tanpa berpikir) rata-rata 400-500 kata permenit. Ketika mendengarkan secara terus menerus selama waktu tertentu pada seseorang guru yang sedang bicara empat kali lebih lamban, siswa cenderung bosan, dan pikiran mereka akan melayang-layang kemana-mana sehingga apa yang dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan.
16
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 137
12
Sebagaimana yang diungkapkan Confucius: “Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa yang saya lakukan, saya paham”.17
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis berpendapat bahwa yang dimaksud dengan strategi active learning adalah salah satu cara, teknik atau strategi belajar mengajar yang mengharuskan pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, menarik dan menyenangkan agar keaktifan dan partisipasi siswa dapat berkembang lebih optimal sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih aktif sebagai tujuan yang diharapkan dalam pendidikan. Guru juga harus mampu memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi sehingga materi dapat tersampaikan dan dapat dipahami siswa dengan mudah.
b. Karakteristik Active Learning Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1) Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas 2) Siswa tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran 17
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. 2-3
13
3) Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran 4) Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi 5) Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi yang
timbul
selama
proses
pembelajaran
akan
menimbulkan
positive
interdependence, dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan
penilaian
untuk
setiap
siswa
sehingga
terdapat
individual
accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills. Dengan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga penguasaan materi juga meningkat. Suatu studi yang dilakukan Thomas menunjukkan bahwa setelah 10 menit belajar, siswa cenderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengar pelajaran yang diberikan oleh pengajar secara pasif. Hal ini tentu saja akan makin membuat pembelajaran tidak efektif jika pembelajaran terus dilanjutkan tanpa upaya-upaya untuk memperbaikinya. Dengan menggunakan cara-cara pembelajaran aktif hal tersebut dapat dihindari. Pemindahan peran pada siswa untuk aktif belajar dapat mengurangi kebosanan ini bahkan bisa menimbulkan minat belajar yang besar pada siswa. Pada akhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran mencapai yang diinginkan.18 18
T.M.A. Ari Samadhi, PEMBELAJARAN AKTIF (Theaching Improvement Workshop), uripsantoso.files.wordpress.com/.../active-learning_52 pada tanggal 21-september-2014 jam 21.57 wib
14
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan pembelajaran merupakan proses terjadinya interaksi, baik antara guru dengan siswa maupun sesama siswa dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Oleh karena itu guru harus menciptakan sendiri lingkungan belajar yang dapat mendorong semua siswa aktif melakukan kegiatan belajar secara nyata. Ada beberapa ciri yang harus Nampak dalam proses belajar active learning sebagai mana dikatakan Abuddin Nata, diantaranya adalah: 1) Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara bebas tapi terkendali 2) Guru sebagai motivator, fasilitator, perancang, dan pengelola 3) Guru dan siswa menerima peran kerja sama (partnership) 4) Bahan-bahan pelajaran dipilih berdasarkan kelayakan 5) Siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran 6) Tujuan ditulis dengan jelas untuk selanjutnya diukur/dites19
2. Strategi Active Learning Tipe Poster Session a. Pengertian Metode Poster Session Strategi Poster Session menekankan pada keterampilan dan bakat yang dimilki oleh masing-masing peserta didik. Siswa belajar secara aktif ketika mereka secara terus menerus terlibat, baik secara mental ataupun secara fisik. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran yang terjadi ketika siswa bersemangat.20
19
Abuddin Nata, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal.
225 20
Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, (Jakarta: PT Indeks, 2008), hal. viii
15
Salah satu variasi strategi pembelajaran aktif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strategi pembelajaran aktif
Poster Session. Strategi pembelajaran ini
merupakan strategi pembelajaran aktif yang didalamnya terdapat kegiatan kolaboratif yang dapat digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Metode presentasi alternatif ini merupakan sebuah cara yang tepat untuk menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka, dan mengundang pertukaran ide diantara mereka. Metode ini juga merupakan sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan dalam sebuah lingkungan yang tidak menakutkan.21 b. Kelebihan Metode Poster Session 1) Peserta didik menjadi siap memulai pelajaran, karena peserta didik belajar terlebih dahulu. 2) Peserta didik aktif bertanya dan mencari informasi terkait topik yang dibahas. 3) Materi dapat diingat lebih lama karena proses menuangkan idenya melalui media gambar atau poster. 4) Kecerdasan peserta didik diasah pada saat peserta didik mencari informasi tentang materi tanpa bantuan guru. 5) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutarakan pendapat.
21
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. 180
16
c. Kelemahan Metode Poster Session 1) Peserta didik yang jarang memperhatikan atau bosan jika bahasan dalam strategi tersebut tidak disukai, jadi topiknya harus aktual. 2) Pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif, sedangkan tidak semua pendidik memiliki karakter tersebut. 3) Pola pikir dan karakter peserta didik yang berbeda-beda. d. Manfaat Penerapan Metode Poster Session. Peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang dibahas. 1) Siswa dapat menyalurkan bakat atau keterampilan menggambar. 2) Siswa dapat mengembangkan pemikiran atau ide-ide dari topik yang telah disepakati melalui diskusi kelompok. 3) Setiap siswa akan ikut serta berpartisipasi dalam pembelajaran.22 Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan metode Poster Session adalah sebagai berikut : a) Bagi lah siswa kedalam beberapa kelompok yang berisikan 4-7 siswa b) Membuat topik pembahasan c) Mintalah setiap kelompok mempersiapkan gambar visual konsep mereka pada sebuah poster atau kertas karton. Isi tersebut harus jelas, agar pengamat dapat dengan mudah memahami tanpa penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi, peserta didik boleh saja mempersiapkan satu halaman hand-out untuk
22
http://dewi0175.blogspot.com/2014/08/strategi-poster-session-kolaborasi.html diakses pada tanggal 12-11-2014 jam 23:09 WIB
17
mendampingi poster yang menerangkan lebih detail dan menayangkan bacaan lanjut. d) Selama sesi berlangsung, mintalah peserta didik memasang gambaran presentasi, dan dengan bebas berkeliling diruangan memandang serta mendiskusikan poster lain. e) Lanjutkan sesi gambar dengan diskusi dengan menggunakan beberapa peraga23
3. Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Proses belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat.24 Artinya bahwa proses perubahan setelah belajar dalam diri seseorang tidak dapat disaksikan, melaikan dapat dirasakan dari adanya gejala-gejala perubahan prilaku yang nampak dari mereka yang belajar. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik 23
Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), cet. Ke-6, hal. 180-181 24
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis kompetensi, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), cet. 3, hal. 90
18
dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal maka sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Menurut Nasution hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.25 Umumnya hasil belajar dibedakan menjadi : 1) Hasil belajar tinggi 2) Hasil belajar sedang 3) Hasil belajar rendah Hasil belajar mengajar adalah suatu proses tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila dapat tercapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut: 1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok. 2) Perilaku yang digariskan dalam Tujuan Instruksional Khusus (TIK) telah tercapai oleh siswa, baik individu maupun kelompok. Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap
25
http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html, diakses pada tanggal 13Oktober-2013 jam 05:33WIB
19
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pada dasarnya hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran disekolah bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan siswa saja, melaikan masih ada hal lain yang juga menjadi faktor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan siswa. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar yang disebut sebgai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar disebut sebagai faktor eksternal.26
26
Suharsimi Arikunto, Menejemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990), hal. 21
20
Secara ringkas faktor-faktor yang berpengaruh tehadap hasil belajar tersebut dapat digambarkan dalam bagan seperti dibawah ini.27
Hasil Belajar
Faktor Internal meliputi: fisiologis : fisiologis umum c.dan panca indra d.Psikologis : intelegensi, e.perhatian, minat, motivasi dan kognitif
Faktor Eksternal meliputi: Lingkungan : alam dan sosial
Instrumental : kurikulum, sarana fasilitas dan guru
4. Materi Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sejarah adalah Ilmu pengetahuan atau uraian tentang peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.28 Dari sisi epistimologis sejarah yang dalam bahasa arabnya disebut tarikh, mengandung arti ketentuan masa atau waktu. Ada pula sebagian orang yang mengajukan pendapat bahwa sejarah sepadan dengan kata syajarah yang berarti pohon (kehidupan), riwayat, atau kisah, tarikh, ataupun history dalam bahasa Inggris.
27
28
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal. 35
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. 1011
21
Sedangkan secara terminologi sejarah diartikan sebagai sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan yang benar-benar terjadi pada individu dan masyarakat. Adapun inti pokok dari persoalan sejarah pada dasarnya selalu berhubungan
dengan
pengalaman-pengalaman
penting
yang
menyangkut
perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat.29 Sejarawan muslim Ibnu Khaldun mendefinisikan, Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat, tentang solidaritas golongan, revolusi dan pemberontakan oleh golongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat macam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kehidupannya, maupun dalam macam-macam bidang Ilmu pengetahuan dan pada umumnya, tentang segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.30 Sedangkan Kebudayaan adalah Hasil Kegiatan dan Penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.31 Dengan demikian sejarah berarti gambaran masa lalu tentang aktivitas kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang disusun berdasarkan fakta dan interpretasi terhadap obyek peristiwa masa lampau, yang kemudian itu disebut sejarah kebudayaan.
29
http://oggisobimedia.blogspot.com/2010/04/sejarah-kebudayaan-islam-bidang-ebook.html diakses pada tanggal 02-11-2014 30
31
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), cet. 2, hal. 2
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. 170
22
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mempunyai tiga fungsi dasar, sebagai berikut: a. Fungsi edukatif, yaitu melalui Sejarah peserta didik ditanamkan untuk menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam menjalankan hidup sehari-hari. b. Fungsi keilmuan, yaitu melalui Sejarah peserta didik akan memperoleh pengetahuan yang memadai tentang masa lalu Islam dan Kebudayaan. c. Fungsi trasformasi, yaitu sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam rancangan transformasi masyarakat. Dalam kurikulum Madrasah mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam adalah salah satu bagian mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui
kegiatan
bimbingan,
pengajaran,
latihan, penggunaan
pengalaman,
pembiasaan, dan keteladanan.32 Standar Kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah berisi mata pelajaran yang harus dikuasai peserta didik agar dapat mengambil manfaat dari sejarah perkembangan kebudayaan Islam dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku aspek afektif, peserta didik memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Sesuai ajaran Agama Islam yang tercermin dalam perilaku sehari-hari memiliki nilai-nilai demokrasi, toleransi dan humaniora, serta menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik lingkup nasional maupun global. Berkenaan dengan aspek kognitif menguasai ilmu, teknologi dan kemampuan akademik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Berkenaan dengan aspek psikomotorik memiliki 32
Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 54
23
keterampilan berkomunikasi, kecakapan hidup, mampu beradaptasi dengan perkembangan lingkungan sosial, budaya dan lingkungan alam baik lokal, regional, maupun global, memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bermanfaat untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.33 Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut: a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan
sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa
depan. c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah. d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau. e. Mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
33
http://jamal-alfath.blogspot.com/2011/06/strategi-pengembangan-materi-sejarah.html, diakses pada tanggal 11-11-2014 jam 13:51
24
Ruang lingkup mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah adalah sebagai berikut: a. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam b. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah c. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah d. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin e. Perkembangan Islam periode klasik/zaman keemasan (pada tahun 650M– 1250M). f. Perkembangan Islam pada abad pertengahan/zaman kemunduran (1250 M – 1800 M). g. Perkembangan Islam pada masa modern /zaman kebangkitan (1800sekarang). h. Perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia. Standar kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam juga mengacu pada struktur keilmuan. Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, standar kompetensi mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah adalah menelaah tentang asal usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam Sejarah Islam masa lampau, mulai dari perkembangan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani Ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia dan dunia. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik.34 Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di 34
https://partekermtsn.files.wordpress.com/.../permenag-... diakses pada 19-09-2014
25
Madrasah yang didalamnya membahas tentang peristiwa-peristiwa penting, peradaban Islam serta tokoh-tokoh populernya dalam Sejarah Kebudayaan Islam agar tertanamnya kebudayaan, peradaban dan keilmuan dalam diri peserta didik. Semua materi ini, harus disampaikan oleh guru Sejarah Kebudayaan Islam selama satu tahun pembelajaran kepada peserta didik. Sejarah yang identik dengan teks-teks panjang berisi cerita dapat membuat peseta didik bosan untuk membacanya. Oleh karena itu, dibutuhkan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik untuk selalu fokus dan aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran aktif dan menyenangkan ini bertujuan agar peserta didik selalu nyaman dalam setiap kali pembelajaran. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang terlihat membosankan dapat di ubah menjadi pembelajaran yang menarik peserta didik untuk selalu mengkaji pelajaran tersebut. Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran yang dapat membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Oleh karena itu, pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini hendaknya tidak hanya memberikan pelajaran Sejarah secara ekstrinsiknya, akan tetapi nilai-nilai yang terdapat didalamnya juga tersampaikan dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Beberapa penelitian terkait yang menggunakan pembelajaran active learning, diantaranya adalah: 1. Hasil penelitian Siti Aisyah (107011000746) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010, yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Metode Index Card Match terhadap Hasil Belajar PAI Siswa”. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode index card match dapat mempengaruhi hasil belajar PAI siswa secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil
26
belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelas kontrol yakni 80.3 (kelas eksperimen) > 75.3 (kelas kontrol), serta diperoleh nilai thitung >ttabel (2.02 > 2.00) 2. Hasil penelitian Anis Mufarrihah (107011001044) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013, yang berjudul “Penerapan Strategi Active Learning dengan Metode Snowball Throwing dalam Meningkatkan Hasil Belajar SKI Di Kelas VII SMP Nusantara Plus”. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Snowball Throwing mempengaruhi hasil belajar SKI yang dilaksanakan di SMP Nusantara Plus dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 79,53 dan simpangan bakunya adalah 9,71, sedangkan hasil belajar kelas control adalah rata-rata 74,38 dan simpangan bakunya adalah 9,5. Dengan hasil uji t didapatkan hasil thitung >ttabel (2,11>2,04), maka disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.
C. Kerangka Berpikir pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri yaitu dengan proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Active learning adalah salah satu strategi yang dapat membantu guru sebagai jalan keluar yang efektif untuk proses belajar mengajar. Karena pembelajaran aktif ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Strategi pembelajaran active learning juga menekankan pentingnya proses belajar siswa di samping hasil belajar yang dicapainya. Bahwasanya proses belajar yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula.
27
Salah satu variasi strategi pembelajaran aktif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu strategi pembelajaran aktif
Poster Session. Strategi pembelajaran ini
merupakan strategi pembelajaran aktif yang didalamnya terdapat kegiatan kolaboratif yang dapat digunakan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, sebuah cara yang tepat untuk menginformasikan kepada peserta didik secara cepat, menangkap imajinasi mereka, dan mengundang pertukaran ide diantara mereka. Teknik ini juga merupakan sebuah cara cerita dan grafik yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan. Pemakaian strategi active learning tipe Poster Session ini guru ingin mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan hasil belajar yang menggunakan metode ceramah. Apakah ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variable X (Active Learning tipe Poster Session) dengan variable Y (Hasil Belajar SKI) maka penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: Ha : terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan active learning tipe poster session dengan siswa yang menggunakan metode konvensional. Ho : tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan active learning tipe poster session dengan siswa yang menggunakan metode konvensional.
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs At-Taqwa terletak di Jl. KH.Mu'min No. 13 Rt. 05/09, Belendung, Benda, Kota Tangerang pada tanggal 15 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 30 September 2014. B. Metode dan Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonrandomized control group pretest-postes design, yang melibatkan dua kelompok yang dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum proses pembelajaran dimulai, kedua kelompok mendapatkan tes awal yang sama. Setelah itu, kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menerapkan strategi active learning pada pembelajaran SKI, sedangkan kelompok control menerapkan strategi pembelajaran ceramah secara terpisah. Setelah proses pembelajaran selesai, masing-masing kelompok mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun urutan desainpenelitian terlihat jelas pada table dibawah ini: Tabel 3.1 Non randomized control group pretest-postes design Kelompok
Tes Awal
Perlakuan (X)
Tes Akhir
Eksperimen
T1
X
T2
Kontrol
T3
--
T4
Keterangan : T1
: Pretest
kelas eksperimen
T2
: Postest
kelas kontrol
28
29
T3
: Pretest
kelas kontrol
T4
: Postest
kelas eksperimen
X
: Pembelajaran SKI dengan strategi active learning
--
: Pembelajaran dengan model ceramah Metode yang digunaakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode ini
dipilih karena tujuan utama peneliti ini adalah untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment), yaitu pelaksanaan pembelajaran aktif yang diterapkan di kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran ceramah secara terpisah. Eksperimen yang peneliti lakukan dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai eksperimen semu (Quasi Experiment). Hal ini dikarenakan eksperimen yang dilakukan tidak memenuhi salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yaitu randomisasi subjek penelitian. Sebagaimana diketahui, penentuan sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak mungkin
dilakukan pada peneliti ini, karena subjek
penelitian sudah terbentuk dalam kelas alami, sehingga tidak mungkin melakukan randomisasi. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya randomisasi, maka kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik yang sama. Akan tetapi, dalam hal ini kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya dalam mengontrol hal-hal yang mempengaruhi treatment terhadap hasil belajar. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/I kelas VII, VIII dan IX. Di setiap jenjangnya terdiri dari kelas VII lima rombel, kelas VIII empat rombel, kelas IX empat rombel dan seluruh siswa berjumlah 379 siswa.
30
2. Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu: a. Kelompok
eksperimen,
yaitu
kelompok
siswa
yang
mendapat
pembelajaran aktif. Sampel yang dipilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa/I kelas VII/A yang berjumlah 30 siswa. b. Kelompok control, yaitu kelompok siswa yang tidak mendapatkan treatment secara terpisah. Sampel yang dipilih sebagai kelas control adalah siswa kelas VII/C yang berjumlah 30 Siswa. 3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan dari guru dan kepala sekolah. Kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah kelasVII/Ayang berjumlah 30 siswa, sedang kelas yang terpilih sebagai kelas kontrol adalah kelas VII/C yang juga berjumlah 30. D. Instrument Penelitian Instrument penelitian diartikan sebagai alat yang dapat menunjang sejumlah data yang diperkirakan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menguji hipotesis yang telah diajukan. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, yang dalam penyusunannya menggunakan beberapa prosedur yang telah ditetapkan, yaitu: penyusunan kisikisi,2 konsultasi kepada dosen pembimbing dan uji coba soal yang telah disusun berdasarkan kisi-kisi. Butir soal tes yang digunakan dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Konsultasi kepada dosen pembimbing dilakukan untuk mendapatkan
1
Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009), cet. 8, hal. 81 2
Sugiyono, MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009), cet. 8, hal. 102-103
31
validitas isi. Adapun aspek yang ditelaah meliputi kesesuaian indicator, aspek bahasa dan aspek materi. Tes yang disusun meliputi soal-soal yang sesuai dengan aspek perkembangan siswa. E. Variabel Penelitian Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.3 Dalam penelitian ini terdapat dua variable, yaitu: Variable bebas (X)
: Pembelajaran Active Learning tipe Poster Session
Variabel terikat (Y)
: Hasil belajar SKI siswa
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tes tertulis dalam pilihan ganda. Tes ini dilakukan dengan mengukur tingkat pemahaman siswa terdahap materi Sejarah Dakwah Rasulullah saw di Mekkah, Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa secara menyeluruh tes dilakukan sebanyak 40 soal dalam bentuk tes pilihan ganda. G. Kontrol Terhadap Validitas Internal Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini uji instrument dilakukan pada siswa diluar kelas eksperimen dan control, yaitu kelas VII/B yang terdiri dari 30 siswa. Setelah melakukan uji coba instrument, langkah selanjutnya adalah mengolah data hasil uji coba dengan mencari validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
3
Sugiyono, Statistikauntukpenelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. 19, hal. 2
32
1. Validitas Instrumen Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tujuan dilakukannya uji coba instrument adalah untuk mengetahui kualitas instrument penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus korelasi point biserial, yaitu:
√
Dimana: Mp
:jumlah skor yang dijawab benar yang dibagi jumlah soal
Mt
:jumlah skor anak dibagi jumlah siswa
p
:jumlah soal yang benar dibagi jumlah siswa
q
:1-p
2. Reliabilitas Instrumen Reabilitas instrument adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu. Menurut Suharsimi Arikunto, sebuah tes dikatakan reliabel jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama.4 Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 20 (Kudor-Richardson 200 karena skor butir soal berbentuk dikotomi), yaitu:
(
4
)
{
∑
}
SuharsimiArikunto, Dasar-dasarEvaluasiPendidikan, (Jakarta: BumiAksara, 2001), cet. 3, hal. 100
33
Dimana: k
: jumlah item dalam instrumen
pi
: proporsi siswa yang menjawab benar
qi
: proporsi siswa yang menjawab salah
st 2
: standar deviasi dari tes
Dengan demikian koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut5: Tabel 3.2 Koefisien Realibilitas 0.91-1.00
Sangat tinggi
0.71-0.90
Tinggi
0.41-0.70
Cukup
0.21-0.40
Rendah
<0.20
Sangat rendah
Standar deviasi dengan rumus6 : ∑
(∑
)
5
Sugiyono, Statistikauntukpenelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. 19, hal. 359-361
6
Edi Riadi, MetodeStatistikaParametrikdanNonparametrik, (Tangerang, PT. PustakaMandiri: 2014), hal. 62
34
3. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan karena soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih maju, begitu pula sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat lagi untuk mencobanya. Oleh karena itu, soal yang dibuat untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau semua kemampuan siswa. Untuk mengetahui tingkat kesukaran yang dibuat, sebaiknya pembuat soal harus melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal. Atas dasar pertimbangan itu, dalam penelitian ini peneliti melakuakn tingkat kesukaran soal dengan menggunakan rumus:
Dimana: P
: indeks tingkat kesukaran
B
: jumlah siswa yang menjawab soal benar
JS
: jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan klasifikasi tingkat kesukaran sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran 0.00-0.30
Soal sukar
0.30-0.70
Soal sedang
0.70-0.100
Soal mudah
35
4. Daya Pembeda Daya pembeda soal sebagai kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa
yang
berkemampuan
tinggi
dengan
siswa
yang
berkemampuan rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah7:
Dimana: D
: daya pembeda
Ba
: jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
Bb
: jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab salah
Ja
: jumlah peserta kelompok atas
Jb
: jumlah peserta kelompok bawah
Pa
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
Pb
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab salah
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:
7
Anas Sudjono, pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 389
36
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda 0.00-0.20
Jelek
0.20-0.40
Cukup
0.40-0.70
Baik
0.70-1.00
Baik sekali
H. Teknik Analisis Data Setelah melakukan uji coba instrument, langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan melakukan instrument yang telah valid dan reliable akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang telah diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistic yang harus melewati beberapa tahap, meliputi: 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi kuadrat (X2) dengan persamaan: ∑(
Dimana: fo
: frekuensi dari hasil penelitian
fe
: frekuensi yang diharapkan
)
37
sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila X2 hitung < X2 tabel, dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan jika X2 hitung > X2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari sampel tidak berdistribusi normal. Langkah-langkah yang harus
dilewati
untuk
melakukan
pengujian
normalitas
dengan
menggunakan teknik chi-kuadrat, dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu8 : 1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil 2) Menentukan rentangan (R) dengan cara: R = skor terbesar – skor terkecil 3) Menentukan banyaknya kelas (K) dengan cara: K= 1+ 3,3 log n 4) Menentukan panjang kelas (i) dengan cara:
5) Menentukan proporsi9 6) Membuat distribusi frekuensi dalam bentuk tabeldengan menentukan batas kelas dengan mengurangi 0,5 pada kelas bawah interval dan menambah
0,5
pada
kelas
atas
interval.
Dimananilaititiktengahdidapatkandarirumus:
8
Edi Riadi, MetodeStatistikaParametrikdanNonparametrik, (Tangerang, PT. PustakaMandiri: 2014), hal. 94-96
9
ModulPembelajaranStatistikaPendidikanolehFemmyDiwidian S. Pd., M. Si
38
Tabel bantu perhitungan distribusi frekuensi No
Interval
Tepi
(BBK,BAK)
kelas
f
Titik tengah
xi2
f.x
f . xi2
(x)
1. 2.
7) Menentukan rata-rata (mean) dengan cara: ∑ ̅
8) Menentukan simpangan baku (s) dengan cara:
√
∑
(∑ (
) )
9) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: a) Mencari nilai Z-score dengan bantuan rumus: ̅
b) Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
39
10) Membuat tabel bantu chi-kuadrat dalam bentuk: No
Batas
Z-
kelas
score
F (z)
Selisih luas
fe
f0
Chikuadrat (X2)
1. 2. Di mana rumus chi-square adalah: ∑
(
)
Setelah melakukan serangkaian tahapan di atas, langkah selanjutnya adalah menentukan harga X table dengan taraf signifikan 0,05, pada derajat kebebasan (dk) = k-1. Setelah itu, menentukan kriteria pengujian, yaitu: tolak H0 jika X0> Xtabel atau terima H0 jika X0< Xtabel. Langkah akhir dari uji normalitas adalah penarikan kesimpulan. Adapun hasil perhitungan uji normalitas data pada penelitian ini adalah sebagai berikut10 b. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakukan uji fisher. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adalah uji fisher, dengan rumus:
10
Edi Riadi, MetodeStatistikaParametrikdanNonparametrik, (Tangerang, PT. PustakaMandiri: 2014), hal. 45-95
40
Dengan : ∑(
̅)
Kriteria pengujian: 1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji fisher adalah: a) Menentukan hipotesis dalam bentuk: H0 : µ1 =µ2 H1 :µ1 ≠ µ2 b) Membagi data menjadi dua kelompok c) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok d) Menentukan F hitung dengan rumus:
e) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. f) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil), dengan rumus:
41
dk1 = n-1 dk2 = n-1 g) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.11 I. Hipotesis Statistik Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya melakukan uji hipotesis. Hipotesis adalah jawaban atau dugaan ilmiah sementara terhadap suatu fenomena yang perlu dibuktikan atau di ujikan kebenarannya secara empirik.12 Peneliti melakukan hipotesis dengan menggunakan uji-t. rumus yang digunakan untuk melakukan uji-t adalah: ̅
̅
√ Dimana: ̅ : rata-rata skor kelompok eksperimen ̅ : rata-rata skor kelompok kontrol : varians kelompok eksperimen : varians kelompok kontrol : jumlah anggota sempel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol13
11
Ibid, hal. 104-105
12
Ibid, hal. 73
13
Sugiyono, StatistikaUntukPenelitian, (Bandung: ALFABETA, 2011), cet. Ke-19, hal. 138
42
1. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: H0: X=Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen, atau H0: X≠Y yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen. 2. Uji kesamaan dua rata-rata posttest H0: X=Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata skor posttest kelas control dengan kelompok eksperimen. Atau H0 : X≠Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelas control. Setelah selesai melakukan uji kesamaan dan rata-rata pretest dan postest, langkah selanjutnya adalah: a) Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t b) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus: dk = (n1+n2-2) c) Menentukan nilai ttabel dengan α = 0.05 d) Mengajukan hipotesis dalam bentuk Jika thitung ≤ ttabel maka H0diterima dan Ha ditolak Jika thitung ≥ ttabel maka H0ditolak dan Ha diterima Yaitu dengan: H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan Strategi Active Learning tipe Poster Session terhadap hasil belajar SKI siswa Ha : terdapat perbedaan yang signifikan penggunaan Strategi Active Learning tipe Poster Session terhadap hasil belajar SKI siswa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs At-Taqwa Kota Tangerang Madrasah Tsanawiyah At-Taqwa berdiri pada tahun 1983, berlokasi di semi perkotaan yang beralamat di Jl. KH. Mu'min No. 13 Rt. 05/09 Kel. Belendung, Kec. Benda, Kota Tangerang, Provinsi Banten. MTs At-Taqwa mempunyai visi Terdepan dalam membangun dan mengantarkan pribadi terdidik yang istiqomah, memiliki kompetensi, mandiri serta berwawasan global. Dibawah ini profil Madrasah Tsanawiyah At-Taqwa. PROFIL MADRASAH NSM
: 121236710029
NPSN
: 20606967
Nama Madrasah
: MTs. Attaqwa
Nama Yayasan
: Yayasan Perguruan Islam Attaqwa
No. Telephon
: 021-55794063
Alamat
: Jl. KH. Mu'min No. 13 Rt. 05/09
Kelurahan
: Belendung
Kecamatan
: Benda
Kota
: Tangerang
Propinsi
: Banten
Kode Pos
: 15123
Tahun Berdiri
: 1983
Status Madrasah
: Swasta
No. SK Izin Operasional
: 2/10/04/5/38/1983
Status Akreditasi/No/Tahun : Terakreditasi A/KW.28/I/PP.00/17/2006 Status dalam KKM
: Anggota KKM
43
44
Madrasah Induk KKM
: MTs Negeri Benda
Lokasi Madrasah
: Semi Perkotaan
Jarak Ke Pusat Kecamatan
: 4,5 KM
Jarak Ke Pusat Otda
: 5,7 KM
Status Tanah
: Wakaf Milik Yayasan
Surat Kepemilikan
: 10.25.04.06.3.00023/24/25
Luas Tanah
: 2400 m2
Luas Bangunan
: 650 m2
Dalam penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas VII/A dan kelas control adalah kelas VII/C. Hasil belajar SKI kelas eksperimen dan kelas kontrol di ukur dengan memberikan tes berbentuk pilihan ganda. tes tersebut diberikan pada pertemuan yang ke-4. Sebelum tes tersebut diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument pada siswa kelas VII/B dengan jumlah 30 siswa. Setelah dilakukan uji coba instrument selanjutnya dilakukan uji validitas, uji realibilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda. Butir-butir yang valid selanjutnya dijadikan instrument penelitian dan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang telah diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistik yang harus dilewati beberapa tahap, penjabarannya akan dijelaskan dibawah ini. B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Adapun hasil perhitungan uji normalitas data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
45
Hasil uji normalitas pretest kelas control dan kelas eksperimen dapat dilihat pada table 4.1 dibawah ini: Table 4.1. Hasil Uji Normalitas Pretest No
Statistik
Pretest Eksperimen
Kontrol
1
N
30
30
2
̅
74
65,9
S
15
18,3
hitung
2.62
3.26
3 2
4
X
5
X2tabel
6
Kesimpulan
11.07 X2hitung < X2tabel, kedua sampel penelitian berdistribusi normal
Ket: E = kelas yang diajarkan dengan active learning tipe poster session K = kelas yang diajarkan dengan metode konvensional Table 4.1 di atas menunjukkan bahwa hasil X2hitung pretest kelas kontrol adalah 3.26 dan kelas eksperimen adalah 2.62. sedangkan hasil X2tabel kedua kelas penelitian yang dihitung berdasarkan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11.07. bila kedua hasil X2hitung dibandingkan dengan X2tabel, maka nilai X2hitung kedua sampel penelitian baik control maupun eksperimen menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada X2tabel. Berdasarkan criteria yang telah ditentukan, yaitu jika nilai X2hitung < X2tabel, maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas ini dapat di pada lampiran 10 dan 11. 2) Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
46
Hasil uji normalitas Postest kelas control dan kelas eksperimen sebagaimana terlampir pada lampiran 12 dan 13, dapat dilihat pada table 4.2 dibawah ini:
Table 4.2. Hasil Uji Normalitas Postest No
Statistik
Postest Eksperimen
1
N
2
Kontrol
30
30
̅
79,5
69,9
3
S
13,7
16,4
4
X2hitung
4,03
7,93
5
X2tabel
11.07
12,592
6
Kesimpulan
X2hitung < X2tabel, kedua sampel penelitian berdistribusi normal
Table 4.1 di atas menunjukkan bahwa hasil X2hitung postest kelas control adalah 7,93 dan kelas eksperimen adalah 4,03. Sedangkan hasil X2tabel kelas eksperimen yang dihitung berdasarkan tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = 5 adalah 11.07. Dan untuk kelas kontrol dengan derajat kebebasan (dk) = 6 adalah 12,592. Bila kedua hasil X2hitung dibandingkan dengan X2tabel, maka nilai X2hitung kedua sampel penelitian baik kontrol maupun eksperimen menunjukkan angka yang lebih kecil dari pada X2tabel. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yaitu jika nilai X2hitung < X2tabel, maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Hasil perhitungan uji homogenitas pretes dan postes penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
47
Hasil uji homogenitas pretes kelas control dan kelas eksperimen sebagaimana terlampir dalam lampiran 14 dapat dilihat pada table 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest No Statistik
Nilai Pretest
1
S2 eksperimen
221.87
2
S2 kontrol
319.6841
3
Fhitung
1.440862
4
Ftabel
1.85
Perbandingan
1.44 < 1.85
Kesimpulan
Fhitung < Ftabel, kedua sampel penelitian adalah homogen
Ket: S2
= varians kelas control dan eksperimen
Fhitung = nilai hitung Ftabel
= nilai table berdasarkan nilai hitung
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kedua kelompok sampel penelitian memenuhi kategori homogenitas. Hal tersebut dikarenakan, dari hasil perhitungan uji homogenitas hasil pre test kelas eksperimen dan kelas control diperoleh Fhitung pretes sebesar 1.44. Bila hasil Fhitung pretes dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan = 29 yang menunjukkan angka 1,85, maka dapat dilihat bahwa hasil Fhitung pretes yang telah dilakukan lebih kecil dibandingkan dengan Ftabel. Berdasarkan criteria pengujian yang telah ditentukan, yaitu jika Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel dapat dikatakan homogen.
48
2) Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil uji homogenitas postes kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagaimana terlampir dalam lampiran 15 dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Postest No Statistik
Nilai Postest
1
S2 eksperimen
174.2817
2
S2 kontrol
410.8046
3
Fhitung
0.424245
4
Ftabel
1.85
Perbandingan
0.42 < 1.85
Kesimpulan
Fhitung < Ftabel, kedua sampel penelitian adalah homogen
Ket: S2
= varians kelas control dan eksperimen
Fhitung = nilai hitung Ftabel
= nilai table berdasarkan nilai hitung
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil pretest kedua kelompok sampel penelitian memenuhi kategori homogenitas. Hal tersebut dikarenakan, dari hasil perhitungan uji homogenitas hasil postest kelas eksperimen dan kelas control diperoleh Fhitung postest sebesar 0.42. Bila hasil Fhitung postest dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% dan derajat kebebasan = 29 yang menunjukkan angka 1,85, maka dapat dilihat bahwa hasil Fhitung postes yang telah dilakukan lebih kecil dibandingkan dengan Ftabel. Berdasarkan criteria pengujian
49
yang telah ditentukan, yaitu jika Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel dapat dikatakan homogen.
2. Uji Hipotesis Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan melakukan: a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen. Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen. Selanjutnya mengajukan hipotesis dalam bentuk: Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Hipotesis yang diajukan adalah jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak dan jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan ketentuan H0 : X = Y, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dengan kelompok control dan Ha : X ≠ Y, maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan Tabel 4.5 Hasil uji kesamaan dua rata-rata pretest kelas eksperimen dan kontrol Statistik N Mean SD thitung ttabel Perbandingan
Eksperimen 30 74 225 1,8 2,0 1,8 < 2,0
Pretest Kontrol 30 65,5 334,89
50
Berdasarkan data penelitian mengenai hasil belajar SKI kelas eksperimen diperoleh sedangkan
̅ = 74,
̅ = 65.5, n1 = 30 dan n2 = 30,
= 334.89, yang kemudian di uji
menggunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 1,8 dan ttabel = 2,0. Dapat dinyatakan bahwa thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol. b. Uji kesamaan dua rata-rata postest Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen. Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas control dengan kelas eksperimen. Selanjutnya mengajukan hipotesis dalam bentuk: Jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima Hipotesis yang diajukan adalah jika thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak dan jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, dengan ketentuan H0 : X = Y, maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dan Ha : X ≠ Y, maksudnya adalah terdapat perbedaan yang signifikan Tabel 4.6 Hasil uji kesamaan dua rata-rata postest kelas eksperimen dan kontrol Statistik N Mean SD thitung ttabel Perbandingan
Eksperimen 30 79,5 187,69 2,4 2,0 2,4 > 2,0
Postest Kontrol 30 69,9 268,96
51
Berdasarkan data penelitian mengenai hasil belajar SKI kelas eksperimen diperoleh ̅ = 79.5, ̅ = 69.9, n1 = 30 dan n2 = 30, sedangkan
= 187,69,
= 268.96, yang kemudian di uji
menggunakan uji-t. dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 2.4 dan ttabel = 2,0. Dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata postest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor postest kelompok kontrol. c. Hasil Perhitungan Hipotesis Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Nilai Pretest dan Postest Nilai
dk
thitung
ttabel
Kesimpulan
Pretest
58
1,8
2,0
Terima H0
Postest
58
2,4
2,0
Tolak H0
Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 1,8 untuk nilai pretest dengan ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2) maka dk (30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih kecil dari ttabel maka H0 diterima. H0 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar SKI siswa kelas VII/A dan siswa kelas VII/C. Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 2,4 untuk nilai postes dengan ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2) maka dk (30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak. H0 menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar SKI siswa kelas VII/A yang menggunakan strategi active learning tipe poster session dengan siswa kelas VII/C yang menggunakan metode konvensional.
52
C. Temuan Penelitian Dari hasil penelitian diatas, dapat ditemukan beberapa hal, sebagai berikut: 1. Uji validitas, dari 40 soal instrumen didapat item yang valid sebanyak 20 dan yang tidak valid sebanyak 20 item, bisa dilihat pada lampiran ke 4 hal 78. 2. Uji realibilitas diperoleh nilai realibilitas sebesar 7,65 hal ini menunjukkan bahwa dari data instrumen penelitian adalah cukup realibilitas, bias dilihat pada lampiran ke 5 hal 82. 3. Saat uji normalitas kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol baik pretest atau posttest, keduanya normal dengan hasil perhitungan berikut: Pretest eksperimen
: X2hitung < X2tabel (2,62 < 11,07)
Pretest kontrol
: X2hitung < X2tabel (3,26 < 11,07)
Posttest eksperimen
: X2hitung < X2tabel ( 4,03 < 11.07)
Posttest kontrol
: X2hitung < X2tabel ( 7,93 < 12,59)
Maka kedua sampel dapat dikatakan berdistribusi normal. 4. Uji Homogenitas, kedua sampel setelah di uji didapatkan hasil yang homogen, sebagaimana berikut: Pretest
: Fhitung < Ftabel (1.44 < 1.85)
Posttest
: Fhitung < Ftabel (0.42 < 1.85)
5. Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 1,8 untuk nilai pretest dengan ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2) maka dk (30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih kecil dari ttabel maka H0 diterima 6. Hasil perhitungan hipotesisi thitung sebesar 2,4 untuk nilai postes dengan ttabel sebesar 2,0 pada taraf signifikansi 0,05% dan dk (n1+n2-2) maka dk (30+30-2 = 58). Dikarenakan thitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak.
53
D. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian Data yang telah di interpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar SKI siswa yang diajarkan menggunakan strategi active learning tipe poster session dengan nilai rata-rata 79,5 dan hasil belajar SKI siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional 69,9. Perbedaan hasil belajar SKI ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan pada kedua kelas tersebut. Penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen yaitu dengan menerapkan pembelajaran SKI menggunakan strategi active learning tipe poster session dengan memberikan banyak ruang kepada siswa untuk memancing pertukaran ide diantara mereka dan menangkap imajinasi mereka. Pembelajaran ini juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Materi yang diajarkan adalah “sejarah dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah”. Hasil belajar yang harus dicapai dalam pembelajaran ini adalah Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat dan Memahami Pola Dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah. Sebelum memulai pelajaran guru bertanya tentang kegiatan pembelajaran sebelumnya yakni tentang membuat pertanyaan dari gambar pada buku LKS siswa, untuk mengetahui pengetahuan mereka. Setelah itu guru mengarahkan siswa pada pembelajaran yang kondusif dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif poster session yang melibatkan banyak siswa dalam pelaksanaannya, strategi ini harus dibarengi dengan diskusi antar sesama siswa maupun bertanya kepada guru. Kegiatan tersebut melatih siswa untuk saling berinteraksi dengan siswa yang lain dan mentransfer apa yang mereka ketahui dan pahami kepada temannya, saling bertukar informasi, ide dan imajenasi masingmasing dari siswa. Metode ini merupakan sebuah cara cerita yang memungkinkan peserta didik mengekspresikan persepsi dan perasaan mereka tentang topik yang sekarang sedang didiskusikan dalam sebuah keadaan. Sebelumnya guru telah
54
membagi siswa dalam 4 kelompok yang masing-masing berjumlah 7-8 siswa, guru meminta setiap kelompok mempersiapkan gambar visual konsep mereka pada sebuah poster atau kertas karton. Isi tersebut harus jelas, agar pengamat dapat dengan mudah memahami tanpa penjelasan tertulis atau lisan. Akan tetapi, peserta didik boleh saja mempersiapkan satu halaman hand-out untuk mendampingi poster yang menerangkan lebih detail dan menayangkan bacaan lanjut. Pada saat kegiatan menggambar berlangsung guru mendatangi setiap kelompok untuk memeriksa hasil kerja siswa, setelah selesai menggambar setiap kelompok mempresetasikan gambarnya didepan kelas dan dipersilahkan bagi kelompok yang lain untuk bertanya dan begitu seterusnya bagi kelompok berikutnya, setelah selesai para siswa dan guru menyimpulkan hasil belajar hari itu. Kegiatan ini adalah sebuah cara untuk menangkap imajenasi mereka dan mengetahui pemahaman siswa tentang suatu materi Kondisi seperti ini memberikan tantangan kepada mereka untuk saling mengajarkan teman sebaya, kemudian mengingat kembali materi yang telah disampaikan serta membuat siswa senang karena dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran, sehingga dampaknya hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Sementara itu, kegiatan pembelajaran dikelas kontrol yang menggunakan metode
ekspositori.
Pada
pembelajaran
ini
guru
mendominasi
proses
pembelajaran dikelas. Siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dari guru sehingga kurang terjadi interaksi antara siswa dan siswa maupun siswa dengan guru yang menyebabkan pembelajaran terasa monoton. Hanya siswa tertentu yang melakukan interaksi tanya jawab dengan guru, sedangkan siswa yang lain pasif dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata nilai hasil belajar SKI kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar SKI kelas kontrol. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pembelajaran SKI dengan strategi
55
aktif tipe poster session lebih efektif dari pada pembelajaran SKI dengan metode ekspositori. Hal ini berarti strategi pembelajaran aktif tipe poster session dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas.
E. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan. Diantara kelemahan dan kekurangannya adalah: 1. butir-butir soal yang telah dibuat dan disusun dalam instrumen penelitian kemungkinan belum dapat mewakili dengan baik 2. terbatasnya waktu penelitian sehingga implementasi dengan menggunakan metode Poster Session 3. penelitian ini hanya ditujukan pada materi Sejarah Kebudayaan Islam sehingga belum dapat dilihat hasilnya pada materi yang lain 4. kondisi awal siswa yang belum terbiasa dengan metode Poster Session 5. peneliti belum bisa menerapkan metode Poster Session dengan baik.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis di MTs At-Taqwa Belendung Kota Tangerang mengenai Penerapan Strategi Active Learning Tipe Poster Session, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi active learning tipe poster session adalah 79,5, sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan metode konvensional adalah 69,9. Maka nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan strategi active learning tipe poster session lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata siswa
yang diajar dengan metode
konvensional 2. Dalam perhitungan uji-t, diperoleh thitung = 2,4 dan ttabel = 2,0, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa Adanya peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan metode Poster Session dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
56
57
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas yang menyatakan bahwa metode poster session berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, maka implikasinya adalah perbaikan dan pengembangan strategi pembelajaran yang digunakan guru Sejarah Kebudayaan Islam melalui pelatihan dan seminar keguruan C. Saran Dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa pembelajaran yang menggunakan Strategi Active Learning tipe Poster Session dapat meningkatkan hasil belajar SKI siswa. Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan antara lain: 1. Kepada para guru khususnya guru SKI dan umumnya bagi semua guru bidang studi diharapkan dapat menggunakan strategi active learning dan mengembangkan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran agar mendapatkan hasil yang lebih baik 2. Kepada pihak sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah agar proses pembelajaran berjalan efektif, efisien dan memberikan hasil yang lebih optimal 3. Kepada pihak sekolah sekiranya memberikan fasilitas kepada para gurunya untuk selalu update tentang strategi-strategi dalam mengajar seperti buku bacaan untuk guru, Koran, internet dan diklat tentang pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011 Amin, Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2010 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: BumiAksara, 2001 Arikunto, Suharsimi, Menejemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007 Femmy Diwidian S. Pd., M. Si, Modul Pembelajaran Statistika Pendidikan Fuad Yusuf, Choirul, Kajian Peraturan dan Perundang-undangan Pendidikan Agama Pada Sekolah, Jakarta: Pena Citra Satria, 2008 Guza, Afnil, Undang-undang Sisdiknas (UU RI No 20 Tahun 2003) dan Undangundang Guru dan Dosen (UU RI No 14 Tahun 2005), Jakarta: Asa Mandiri, 2009 Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pengajaran, Bandung: PT Bumi Aksara, 2009 Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif Meningkatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, Jakarta: PT Indeks, 2008 http://dewi0175.blogspot.com/2014/08/strategi-poster-session-kolaborasi.html diakses pada tanggal 12-11-2014 jam 23:09 WIB http://jamal-alfath.blogspot.com/2011/06/strategi-pengembangan-materi-sejarah.html, diakses pada tanggal 11-11-2014 jam 13:51
58
59
http://oggisobimedia.blogspot.com/2010/04/sejarah-kebudayaan-islam-bidangebook.html diakses pada tanggal 02-11-2014 http://www.hasiltesguru.com/2012/04/pengertian-hasil-belajar.html,
diakses
pada
tanggal 13-Oktober-2013 jam 05:33WIB https://partekermtsn.files.wordpress.com/.../permenag-... diakses pada 19-09-2014 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: ALFABETA, 2009 Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007 Mudlofir, Ali, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2011 Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008 Nata, Abuddin, Persfektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009 Nurdin, Syafrudin dan Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pres, 2002 Riadi, Edi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, Tangerang, PT. PustakaMandiri: 2014, hal. 62 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Potensi Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011 Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis kompetensi, Jakarta: Prenada Media Group, 2008 -------, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008
60
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007 Silberman, Mel, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009, cet. Ke-6 Sudjana, Nana dan Arif Daeng, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: CV Sinar Baru, 1988 Sugiyono, Statistika untuk penelitian, Bandung: Alfabeta, 2011 Sudjono, Anas, pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009 T.M.A. Ari Samadhi, pembelajaran aktif (Theaching Improvement Workshop), uripsantoso.files.wordpress.com/.../active-learning_52, diakses pada tanggal 21september-2014 jam 21.57 wib Undang-undang sisdiknas (UU RI No. 20 Tahun 2003), Jakarta: Sinar Grafika, 2013 Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, cet. 2 Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2010
61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Kelas Eksperimen Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester
: VII/I
Sekolah
: MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah Kompetensi Dasar
: - Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai rahmat
bagi
alam
semesta,
pembawa
kedamaian,
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat - Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah Indikator -
:
Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw dilahirkan
-
Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya Nabi Muhammad saw
-
Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil ‘alamin
-
Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masyarakat Mekkah
-
Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah
62
Materi Pembelajaran
: Sejarah Dakwah Nabi Muhammad Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran
:
-
Siswa mampu Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw dilahirkan
-
Siswa mampu Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya Nabi Muhammad saw
-
Siswa mampu Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil ‘alamin
-
Siswa mampu Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masyarakat Mekkah
-
Siswa mampu Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah
Sumber Belajar
: buku LKS dan Kertas A4
Metode Pembelajaran
: Poster session
Karakter Yang Diharapkan
: Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat, perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus, berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri, tekun, bertanggung jawab, menghormati
63
Kegiatan Pembelajaran
NO 1
KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU
-
3
WAKTU
NILAI KARAKTER
10
Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat, dan perhatian
KEGIATAN PENDAHULUAN -
2
:
Guru mengucapkan salam dan memimpin membaca doa. Guru mengkondisikan kelas dan mengabsensi siswa
KEGIATAN INTI a. Eksplorasi - Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari - Membagi siswa kedalam 3 kelompok dan menjelaskan teknik poster session b. Elaborasi - Siswa mulai berdiskusi, membuat poster dan mempresentasikannya - Guru mengawasi kegiatan siswa dan menjelaskan beberapa hal yang tidak dimengerti siswa. c. Konfirmasi - Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum diketahui siswa. - Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran untuk memantapkan pemahaman materi yang telah dipelajari KEGIATAN PENUTUP - Guru menutup pelajaran dengan mengucap Hamdallah
5 tertib, rasa ingin tahu, berpikir kritis
50
10
5
Perhatian, fokus, berani, menghargai, percaya diri, disiplin
Peduli, mandiri, tanggung jawab,
Bertanggung jawab, menghormati
64
Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir). Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i
Suhaibah S, Ag Peneliti
Siti Lupiah NIM, 1110011000068
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP II) Kelas Eksperimen Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester
: VII/I
Sekolah
: MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah Kompetensi Dasar
: - Memahami Pola Dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Indikator
: - Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah - Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah - Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Materi Pembelajaran
: Sejarah Dakwah Nabi Muhammad Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
-
Siswa mampu Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
-
Siswa mampu Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Sumber Belajar
: buku LKS dan Kertas A4
66
Metode Pembelajaran
: Poster session
Karakter Yang Diharapkan
: Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat, perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus, berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri, tekun, bertanggung jawab, menghormati
Kegiatan Pembelajaran
NO 1
KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU
WAKTU
NILAI KARAKTER
10
Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat, dan perhatian
KEGIATAN PENDAHULUAN -
2
:
Guru mengucapkan salam dan memimpin membaca doa. Guru mengkondisikan kelas dan mengabsensi siswa
KEGIATAN INTI Eksplorasi - Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari - Membagi siswa kedalam kelompok (kelompok sesuai yang minggu lalu) Elaborasi - Siswa mulai berdiskusi, membuat poster dan mempresentasikannya (melanjutkan kegiatan pembelajaran yang minggu lalu) - Guru mengawasi kegiatan siswa dan menjelaskan beberapa hal yang tidak dimengerti siswa. Konfirmasi - Guru bertanya kepada siswa tentang hal
5 tertib, rasa ingin tahu, berpikir kritis
50
Perhatian, fokus, berani, menghargai, percaya diri, disiplin
Peduli, mandiri,
67
3
yang belum diketahui siswa. - Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran untuk memantapkan pemahaman materi yang telah dipelajari KEGIATAN PENUTUP - Guru menutup pelajaran dengan mengucap Hamdallah
10
tanggung jawab,
5
Bertanggung jawab, menghormati
Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir). Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i
Suhaibah S, Ag Peneliti
Siti Lupiah NIM, 1110011000068
68
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1) Kelas Kontrol Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester
: VII/I
Sekolah
: MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah Kompetensi Dasar
: - Meyakini misi dakwah Nabi Muhammad saw sebagai rahmat
bagi
alam
semesta,
pembawa
kedamaian,
kesejahteraan dan kemajuan masyarakat - Meneladani perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah Indikator -
:
Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw dilahirkan
-
Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya Nabi Muhammad saw
-
Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil ‘alamin
-
Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masyarakat Mekkah
-
Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah
69
Materi Pembelajaran
: Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran : -
Siswa mampu Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi Muhammad saw dilahirkan
-
Siswa mampu Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya Nabi Muhammad saw
-
Siswa mampu Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil ‘alamin
-
Siswa mampu Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masyarakat Mekkah
-
Siswa mampu Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah
Sumber Belajar
: buku LKS
Metode Pembelajaran
: Ceramah
Karakter Yang Diharapkan : Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat, perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus, berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri, tekun, bertanggung jawab, menghormati Kegiatan Pembelajaran
NO 1
:
KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU
WAKTU
NILAI KARAKTER
10
Religius, patuh,
KEGIATAN PENDAHULUAN -
Guru mengucapkan salam dan
70
-
2
memimpin membaca doa. Guru mengkondisikan kelas dan mengabsensi siswa
KEGIATAN INTI a. Eksplorasi - Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari b. Elaborasi - Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan ceramah dan siswa mendengarkan
3
disiplin, rasa ingin tahu, semangat, dan perhatian
c. Konfirmasi - Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum diketahui siswa. - Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran untuk memantapkan pemahaman materi yang telah dipelajari KEGIATAN PENUTUP - Guru menutup pelajaran dengan mengucap Hamdallah
5
50
tertib, rasa ingin tahu, berpikir kritis Perhatian, fokus, berani, menghargai, percaya diri, disiplin
10
5
Peduli, mandiri, tanggung jawab,
Bertanggung jawab, menghormati
Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir). Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
71
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i
Suhaibah S, Ag Peneliti
Siti Lupiah NIM, 1110011000068
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP II) Kelas Kontrol Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester
: VII/I
Sekolah
: MTs At-Taqwa
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah Kompetensi Dasar
: - Memahami Pola Dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Indikator
: - Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah - Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah - Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Materi Pembelajaran
: Sejarah Dakwah Nabi Muhammad saw Priode Mekkah
Tujuan Pembelajaran
:
-
Siswa mampu Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
-
Siswa mampu Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
-
Siswa mampu Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Sumber Belajar
: buku LKS
73
Metode Pembelajaran
: Ceramah
Karakter Yang Diharapkan
: Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat, perhatian, kerja sama, tertib, berpikir kritis, fokus, berani, menghargai, percaya diri, Peduli, mandiri, tekun, bertanggung jawab, menghormati
Kegiatan Pembelajaran
NO 1
KEGIATAN PESERTA DIDIK / GURU
WAKTU
NILAI KARAKTER
10
Religius, patuh, disiplin, rasa ingin tahu, semangat, dan perhatian
5
tertib, rasa ingin tahu, berpikir kritis
KEGIATAN PENDAHULUAN -
2
:
Guru mengucapkan salam dan memimpin membaca doa. Guru mengkondisikan kelas dan mengabsensi siswa
KEGIATAN INTI a. Eksplorasi - Memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan dipelajari b. Elaborasi - Guru menjelaskan materi hari ini dan Siswa mendengarkannya
c. Konfirmasi - Guru bertanya kepada siswa tentang hal yang belum diketahui siswa. - Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pelajaran untuk memantapkan pemahaman materi yang
50
10
Perhatian, fokus, berani, menghargai, percaya diri, disiplin
Peduli, mandiri, tanggung jawab,
74
3
telah dipelajari KEGIATAN PENUTUP - Guru menutup pelajaran dengan mengucap Hamdallah
5
Bertanggung jawab, menghormati
Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis (pilihan ganda) (terlampir). Dengan format penilaian sebagai berikut : Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Mapel SKI
Hayati Nufus, S Pd.i
Suhaibah S, Ag Peneliti
Siti Lupiah NIM, 1110011000068
75
Lampiran 2
Kisi-kisi Soal No
Kompetensi Dasar
Indikator
1
Meyakini misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmat bagi seluruh alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan masyarakat
1. Menjelaskan kondisi masyarakat Mekkah sebelum Nabi Muhammad dilahirkan 2. Dapat menceritakan sejarah Nabi Muhammad saw
2
3
Meneladani perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah
Memahami pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
Jumlah soal
Butir Soal 4, 16, 22, 23, 25
Jumlah butir soal 5
2, 8, 11, 18, 30, 31, 32, 40, 37, 36, 38 27, 28
10
20, 1, 10, 12, 17
6
13, 9, 24
3
2. Meneladani perjuangan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah 1. Mengidentifikasi cara dakwah Nabi Muhammad saw
15, 35
2
2. Menganalisis pola dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah 3. Menjelaskan respon masyarakat atas dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah
5, 6, 3, 39, 19
3. Menjelaskan keadaan masyarakat Mekkah setelah datangnya Nabi Muhammad saw 4. Menjelaskan misi Nabi Muhammad saw sebagai Rahmatan lil ‘alamin 1. Meneladani perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menghadapi masyarakat Mekkah
2
26, 7, 21
34, 33, 14,29
3 4
4
40
76
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Agama Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai rahmatan lil’alamin, artinya … a. Agama Islam untuk orang Mekkah b. Agama Islam untuk orang Madinah c. Agama Islam untuk keluarga Nabi Muhammad saw d. Agama Islam untuk semua umat dan makhluk 2. Ayah Nabi Muhammad saw bernama .. a. Abdul Muthalib b. Abdullah c. Abu Thalib d. Abu Bakar 3. Islam diturunkan di jazirah Arab yang pada waktu itu masih mengalami kondisi yang sangat terbelakang. Kondisi masyarakat Arab sebelum Islam lahir disebut … a. Zaman purbakala b. Zaman jahiliyah c. Zaman beradab d. Zaman nenek moyang 4. Saat Nabi Muhammad saw lahir, akhlak bangsa arab sedang mengalami … a. Kejayaan b. Kemusnahan c. Kegemilangan d. Kemerosotan
5. Masyarakat Mekkah adalah masyarakat yang memiliki karakter kuat dan kasar. Untuk itu, pada awal berdakwah, Rasulullah melakukannya dengan cara … a. Terbuka b. Terang-terangan c. Sembunyi-sembunyi d. Bersama-sama 6. Dakwah Nabi Muhammad saw priode Mekkah dipusatkan dirumah milik salah satu sahabat beliau yang bernama… a. Abu Bakar As-shidiq b. Arqam bin Abi Sufyan c. Arqam bin abil Arqam d. Arqam bin abdurrahman 7. Dakwah Nabi Muhammad saw priode Mekkah berlangsung selama a. 3 tahun b. 13 tahun c. 10 tahun d. 23 tahun 8. Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang-orang yang … a. Kuat b. Bertaqwa c. Kaya d. Terpandang 9. Sikap dan sifat Nabi Muhammad saw yang perlu diteladani dan diterapkan
77
dalam kehidupan sehari-hari adalah menampilkan sifat siddiq, tablig, fatanah, dan… a. Baladah b. Khianat c. Kitman d. amanah 10. Kepedulian Nabi Muhammad saw kepada alam sekitar merupakan contoh yang menunjukkan kedudukan beliau sebagai .. a. Cahaya yang menerangi b. Rahmat bagi seluruh alam c. Pemberi peringatan d. Pembawa berita gembira 11. Tahun kelahiran Nabi disebut … a. Tahun gajah b. Tahun kerbau c. Tahun masehi d. Tahun hijriah 12. Rasulullah saw di utus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak bagi … a. Umat manusia b. Orang kafir c. Bangsa arab d. Orang beriman 13. Sikap Rasulullah saw menghadapi kebiasaan masyarakat jahiliyah adalah dengan … a. Siap siaga, layaknya pasukan perang b. Memusuhi dank eras c. Cemas dan takut d. Sabar dan kelembutan hati
14. Dengan semakin pesatnya dakwah Islam, maka orangorang kafir Quraisy bersikap … a. Memusuhi b. Acuh tak acuh c. Membiarkan d. Mendukung 15. Dibawah ini yang bukan termasuk keteladanan yang dapat diambil dari perjuangan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Mekkah adalah… a. Kebersamaan dalam membantu si miskin b. Kegigihan dalam mempertahankan iman c. Keutuhan dalam menjaga persatuan d. Kesatuan dalam tekad bertetangga 16. Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Mekkah memiliki kebiasaan yang baik, kecuali … a. Menghormati harga diri b. Loyal terhadap pemimpin c. Jiwa pemberani d. Menghargai anak perempuan 17. Nabi Muhammad saw di utus dimuka bumi sebagai a. Uswatun hasanah b. Manusia c. Akhlakul karimah d. Akhlakul madmumah 18. Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul
78
setelah menerima surat …. Ayat …. a. Surat al-Hijr ayat 94 b. Surat al-Alaq ayat 1-5 c. Surat Asy Syu’ara ayat 214 d. Surat al-Mudatsir ayat 1-7 19. Tempat yang dijadikan lokasi hijrah pertama orang-orang Islam adalah… a. Madinah b. Yatsrib c. Habsyi d. Yaman 20. Kafir quraisy merasa khawatir kehilangan status sosial sehingga menolak dakwah Nabi Muhammad karena salah satu prioritas dakwah Nabi adalah… a. Mengajak persamaan hak asasi b. Merubah prilaku jahiliyah c. Menegaskan hari kiamat d. Mengajarkan ketauhidan 21. Nabi Muhammad melakukan dakwah secara terangterangan setelah menerima perintah yang tercantum pada surat… a. Surat al-Hijr ayat 94 b. Surat al-Alaq ayat 1-5 c. Surat Asy Syu’ara ayat 214 d. Surat al-Mudatsir ayat 1-7 22. Pada zaman jahiliyah, pasar bukan hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan saja, tapi memiliki fungsi lain kecuali…
a. Pusat peradaban dan kekayaan bahasa b. Pusat transaksi global c. Pusat pertemuan pemimpin bangsa d. Pusat pertemuan para penyair 23. Suku quraisy merupakan penduduk Mekkah yang menguasai perniagaan di jazirah Arab karena beberapa faktor, kecuali… a. keberadaan orang Yaman yang ahli berniagaan di Mekkah b. Keberadaan Ka’bah sebagai tempat melaksankan Haji c. Kebiasaan suku quraisy melakukan perjalanan perdagangan kedaerah lain d. Kekayaan sumber daya alam dimekkah 24. Nabi Muhammad saw menolak pencampuran ajaran Islam dan ajaran lain, yang ditegaskan Allah dengan surat… a. Quraisy b. Al-Alaq c. Al Mudatsir d. Al Kafirun 25. Masyarakat Mekkah sebelum kedatangan Islam memiliki kepercayaan terhadap… a. Agama tauhid b. Yahudi c. Paganism d. Nasrani
79
26. Metode dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah adalah… a. Diam-diam b. Terang-terangan c. Diam-diam dan terangterangan d. Terpusat dimesjid 27. Salah satu contoh keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah adalah… a. Menanamkan aqidah Islam b. Mengajarkan cara hidup bermasyarakat c. Menunjukan perbedaan derajat d. Hanya mengajarkan cara berperang 28. Dibawah ini yang bukan termasuk prilaku Nabi Muhammad saw dalam membangun kebudayaan di Mekkah adalah … a. Merubah budaya jahiliyah b. Mengajarkan hidup menyendiri c. Menunjukkan persamaan derajat d. Mengajarkan akhlakul karimah 29. Dibawah ini yang bukan termasuk hikmah yang dapat diambil dari misi Nabi Muhammad saw di Mekkah adalah… a. Senantiasa menomorsatukan Allah
b. Selalu menjungjung tinggi persamaan derajat manusia dihadapan Allah c. Agar mementingkan kelompok atau golongannya d. Mengangkat harkat dan martabat wanita 30. Ketika usia 40 tahun, Nabi Muhammad saw sering bertahanus di…. a. Padang Arafah b. Gua Hira c. Bukit Sofa d. Gua Nur 31. Turunnya wahyu pertama sebagai tanda bahwa Nabi Muhammad saw telah diangat menjadi… a. Rasul Allah swt b. Hamba Allah swt c. Ciptaan Allah swt d. Makhluk Allah swt 32. Kakek Nabi Muhammad saw yang semasa hidupnya menjaga Ka’bah adalah.. a. Abdul Muthalib b. Abdul Haris c. Abu Thalib d. Abu Sufyan 33. Setelah gagal membujuk Nabi Muhammad saw, yang dilakukan kaum kafir Quraisy adalah.. a. Membela kaum muslimin b. Menyiksa kaum muslimin c. Membantu Nabi Muhammad saw berdakwah
80
d. Menerima ajaran Nabi Muhammad 34. Hambatan luar biasa saat dakwah di Mekkah, diantaranya desakan untuk menghentikan dakwah terus dilakukan kepada Nabi saw yang dipelopori oleh.. a. Abu Thalib b. Abu Sufyan c. Abu Jahal d. Abu Bakar 35. Orang-orang yang pertama masuk Islam dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw disebut dengan istilah… a. Assabiqunal awwalun b. Assabiqunarrosyidun c. Khulafar rasyidin d. Salafus salih 36. Kebiasaan orang Arab ketika bayi mereka lahir yaitu mencarikan wanita untuk menyusui bayi mereka, yang menyusui Nabi saw ketika kecil adalah.. a. Halimah as-sa’diyyah b. Khadijah c. Ummi Kulsum d. Aminah 37. Ibu Nabi Muhammad saw bernama… a. Khadijah b. Halimatu as-Sa’diyah c. Fatimah az-Zahra d. Aminah 38. Nabi Muhammad dilahirkan di.. a. Mesir b. Yastrib
c. Makkah d. Madinah
39. Ayat di atas menjelaskan tentang.. a. Dakwah secara terangterangan b. Dakwah di bukit sofa c. Diangkatnya Nabi sebagai Rasulullah d. Dakwah secara sembunyi-sembunyi 40. Nabi Muhammad walau tidak bisa baca dan tulis, namun ia adalah orang yang mempunyai sifat fatanah yang artinya… a. Dipercaya b. Cerdas c. Pintar d. Menyampaikan
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA Ahmad al farabi Ahmad azkal azkia Ahmad mahesa rafli Ahmad Nailul M Ahmad ridho agustian Ahmad talipuddin Amelia eka Anggi anggraini Anisa devitasari Fahrian Ibrahim Fany ardiansyah Kamal F Khemal N Muhammad rifky ansyah Muhammad syahdan Muhammad taufiq ramdani Muhammad toha al-hafiz Mutmainah Nabilah turahmah Nenda hijaziyah Nisa ayu pangesti Niswatin Nur azkia amalia Nur laelani Nurul rahmah tsania Radja maldah S Rafly al-ghifari Rafly ardicha Rafly darmawan Raihan N.H Jumlah p q
1
2
3
4
5
6
7
8
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 27 21 10 22 22 15 21 0.8 0.9 0.7 0.3 0.7 0.7 0.5 0.7 0.2 0.1 0.3 0.7 0.3 0.3 0.5 0.3
Skor Total Skor Butir Soal (Xt) 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 13 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 13 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 12 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 11 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 12 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 12 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 7 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 10 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 12 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 14 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 16 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 13 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 15 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 12 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 13 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 15 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 15 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 11 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 15 22 20 22 22 18 13 24 14 15 5 23 375 0.5 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6 0.4 0.8 0.5 0.5 0.2 0.8 0.5 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4 0.6 0.2 0.5 0.5 0.8 0.2 9
(Xt)² 169 169 144 121 144 225 144 169 25 289 49 100 100 100 144 36 196 256 169 225 144 169 144 225 225 121 196 361 100 324 4983
NO
Mp 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
13.9 7.4 4.9 9.25 13.15 11.2 14.85 15 12.25 16.9 19.05 19.4 18.1 16.3 19.4 18.5 13.25 11.75 12.9 15.4
Mt 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4 13.4
SDt 8.11 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98
p
q 0.7 0.3 0.2 0.4 0.6 0.5 0.7 0.7 0.6 0.8 0.9 0.9 0.9 0.8 0.9 0.9 0.7 0.5 0.6 0.7
rpbi 0.3 0.7 0.8 0.6 0.4 0.5 0.3 0.3 0.4 0.2 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.3 0.5 0.4 0.3
Interpretasi 0.0814 -0.7134 -0.7135 -0.6117 -0.0623 -0.3993 0.3929 0.4345 -0.2263 1.1594 2.8177 3.7333 1.9896 0.9588 3.7333 2.1601 -0.0434 -0.3009 -0.1172 0.5024
TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID
NO
Mp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
15.2 17.7 14.55 7.55 14.3 14.75 10.05 13.55 10.15 13.95 13.1 14.8 14.8 12.3 8.8 15.8 9.65 9.95 3.4 14.8
Mt 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5 12.5
SDt 9.85 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98 5.98
p
q 0.8 0.9 0.7 0.3 0.7 0.7 0.5 0.5 0.5 0.7 0.7 0.7 0.7 0.6 0.4 0.8 0.5 0.5 0.2 0.8
rpbi 0.2 0.1 0.3 0.7 0.3 0.3 0.5 0.5 0.5 0.3 0.3 0.3 0.3 0.4 0.6 0.2 0.5 0.5 0.8 0.2
0.5482 2.6087 0.5236 -0.5853 0.4992 0.6239 -0.4097 0.1756 -0.3930 0.4021 0.1419 0.6378 0.6378 -0.0410 -0.5411 1.1037 -0.4458 -0.4264 -0.6805 0.6972
Interpretasi VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA Ahmad al farabi Ahmad azkal azkia Ahmad mahesa rafli Ahmad Nailul M Ahmad ridho agustian Ahmad talipuddin Amelia eka Anggi anggraini Anisa devitasari Fahrian Ibrahim Fany ardiansyah Kamal F Khemal N Muhammad rifky ansyah Muhammad syahdan Muhammad taufiq ramdani Muhammad toha al-hafiz Mutmainah Nabilah turahmah Nenda hijaziyah Nisa ayu pangesti Niswatin Nur azkia amalia Nur laelani Nurul rahmah tsania Radja maldah S Rafly al-ghifari Rafly ardicha Rafly darmawan Raihan N.H Jumlah p q
21 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0
22 0 1 0
23 0 0 0
24 0 1 0
25 1 0 1
26 0 1 0
27 1 1 1
28 1 1 1
Skor Butir Soal 29 30 31 32 1 0 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
33 1 1 1
34 1 1 1
35 1 1 1
36 1 1 1
37 0 0 0
38 1 1 0
39 1 1 1
40 1 1 0
0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 20 10 6 13 19 16 22 21 17 24 27 28 26 24 28 26 20 16 19 21 0.7 0.3 0.2 0.4 0.6 0.5 0.7 0.7 0.6 0.8 0.9 0.9 0.9 0.8 0.9 0.9 0.7 0.5 0.6 0.7 0.3 0.7 0.8 0.6 0.4 0.5 0.3 0.3 0.4 0.2 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.3 0.5 0.4 0.3
Skor Total (Xt) 15 15 12 14 7 18 14 12 14 12 15 16 17 15 14 16 14 11 12 14 15 13 13 20 8 14 11 14 7 11 403
(Xt)² 225 225 144 196 49 324 196 144 196 144 225 256 289 225 196 256 196 121 144 196 225 169 169 400 64 196 121 196 49 121 5657
nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jumlah p q pq
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 0.8 0.2 0.16
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 27 0.9 0.1 0.09
3 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 21 0.7 0.3 0.21
4 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 10 0.3 0.7 0.21
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 22 0.7 0.3 0.21
6 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 0.7 0.3 0.21
7 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 15 0.5 0.5 0.25
8 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 0.7 0.3 0.21
9 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 0.5 0.5 0.25
10 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 0.7 0.3 0.21
11 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0.7 0.3 0.21
12 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 22 0.7 0.3 0.21
13 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 0.7 0.3 0.21
14 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 18 0.6 0.4 0.24
15 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 13 0.4 0.6 0.24
16 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 0.8 0.2 0.16
17 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 14 0.5 0.5 0.25
18 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 15 0.5 0.5 0.25
19 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0.8 0.2 0.16
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 23 0.8 0.2 0.16
21 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 20 0.7 0.3 0.21
22 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 10 0.3 0.7 0.21
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 6 0.2 0.8 0.16
24 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 13 0.3 0.7 0.21
25 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19 0.6 0.4 0.24
26 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 16 0.5 0.5 0.25
27 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 0.7 0.3 0.21
28 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 21 0.7 0.3 0.21
29 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 17 0.6 0.4 0.24
30 31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 24 27 0.8 0.9 0.2 0.1 0.16 0.09
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 28 0.9 0.1 0.09
33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26 0.9 0.1 0.09
34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 24 0.9 0.1 0.09
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 28 0.9 0.1 0.09
36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 26 0.9 0.1 0.09
37 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 0.7 0.3 0.21
38 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 16 0.5 0.5 0.25
39 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 19 0.6 0.4 0.24
40 Xt 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 21 0.7 0.3 0.21
Xt^2 28 28 24 25 19 33 26 25 19 29 22 26 27 25 26 22 28 27 25 29 27 26 25 35 23 25 25 33 17 29 778
7.65
784 784 576 625 361 1089 676 625 361 841 484 676 729 625 676 484 784 729 625 841 729 676 625 1225 529 625 625 1089 289 841 20628
Perhitungannya sebagai berikut :
Dengan kriteria: 0,41 – 0,70 = cukup
88
TINGKAT KESUKARAN I uml a-h Suiryek= 30 43 t'tama berkas : D: \ffu
But'ir Scal: No Buti
r Baru 1 2 3
4 5
6 7
8
I
10 11 72 13
14 15
16 77 l_8
19
zo 2L 22 23
24 25
26 27 28
29 30 31 32 55
34 35
36 37 38 39
40
No
ucl
puNyA\Srnrpsr
AKUUUU\PUNYA UpI.ANA
tsutir Asli lml getul Tkt. resukaran(%) Tafsiran ---'8o:do L z4
z 3 4
5 9 /
B e 10
11
t2 13 1_4 1s 16
t7 j8
1e
49
4+ :: /.)
zz 20 10
z2 22 1s
zr 1s 22
?_o
22 22 18 t2 24
t4 1s s
B 23 e 6
24
2s 26
tz
);
16
28 )o
21-
Lr 30 31 J2
33
34 35 36
3z
38 3e 40
1e zz-
t7 24 27 ZB
26 24
28 26
2t
16 1e 21.
M;d;ti'
9o:0o s"*Iilt 66.61 ;;;il; ji-i3
Mudah
;;ffi; fu:;; ff;;il' n'.1i ffi;ii s0. o0
s;A;iio
7o.oo ilHil; so:oo ;;ffi;
i5:
;; ,;;;i.i,
66.67 s;;;;o ii.it ;;#il" zi. ji M;;;i.; 60.00 ;;;ilo 4o.oo;;ffiX do:oo ,;;;il'
iB:86
3SS3lg i6:6i ;;[;;:, 76.67 r.ludah
7G.G7
ffiilii
3o.oo sr[;; 20. 00 s;id; 4o:oo s;A;;o ei.
ii sedan! ffi;;x
:1'11 Zl'11
rqudah
sedang Zq'oo sedan6 19'91 q9'90 Ptudah" 90'00 Sanoat rqudah 3: :l sanoat :3ti1l Mudth 6b'b/ Mudah B0 ' 00 uudih 93 ' J3 sanqat ntudah
99'97- sanlat uudih (9.99 S:S#g 6i:3i;Ii];X i():-o() ;;ffi;
89 DAYA
PEMBEDA
:umlah Subyek= 30 K"lp atas/bawa.h(n)=
Butir
I..IAMA
No
6
Soal= 40 bCTKAS: D:\TTH IJCr PUNYA\SKNIESI
Butir Baru
No
119 228 336 445 5s7 667 775 887 995
Butir Asli
rel.
AKUUUU\PUNYA UPI.ANA
Atas
10
10
:l-1
6
l_t
L2 13
4
12
8
1.3
6
14 l-5
L4
:16
77
16 17
8
l-B
1-8
19
19
6
20 2L
21-
22 23
22 23
24 25
32 Jf
34 35
36
6 4 2
25
6 4 8 6
27 28 29 30 31
_t1
2 7
4
27 30
5
24 2G
2B
6
20
26 29
7
1-5
32 33
5
7
8
,:$
B
34
7
35
B
37 38 39
36
7
37 38
4 6
40
40
39
7
6
Kel. Bawah
eeda
62 53 33 14 6r52 l-5 52 41 7-1 5-1 44 42 43 33 62 32 33 02 61_ 7 -1, 3120 31 5140 44 51 50 43 53 62 53 52 62 52 7-3 t_5 43 42
tndeks op
(%)
25.O0
37.50 37.50 50.o0 l-2.50
25. O0 62, 50 25.O0 12. t0
_1_2.50
_1_2. 50
50. o0 25.O0
37.50 37.50 25.O0 25.O0
37. 50 25.O0 l_2.50 _12.50 12-50
0.oo 12.50 1-2.50
o.oo
50.00 12.50 o.00 37 .50
37. 50 25
,00
37. 50
25 .00 25.00 25 .00 _37.50 62-50 37.50 25.00
80
Lampiran 8 SOAL PRE DAN POST TES 1. Agama Islam diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai rahmatan lil’alamin, artinya … a. Agama Islam untuk orang Mekkah b. Agama Islam untuk orang Madinah c. Agama Islam untuk keluarga Nabi Muhammad saw d. Agama Islam untuk semua umat dan makhluk 2. Ayah Nabi Muhammad saw bernama .. a. Abdul Muthalib b. Abdullah c. Abu Thalib d. Abu Bakar 3. Islam diturunkan di jazirah Arab yang pada waktu itu masih mengalami kondisi yang sangat terbelakang. Kondisi masyarakat Arab sebelum Islam lahir disebut … a. Zaman purbakala b. Zaman zahiliyah c. Zaman beradab d. Zaman nenek moyang 4. Masyarakat Mekkah adalah masyarakat yang memiliki karakter kuat dan kasar. Untuk itu, pada awal berdakwah, Rasulullah melakukannya dengan cara … a. Terbuka b. Terang-terangan c. Sembunyi-sembunyi d. Bersama-sama 5. Dakwah Nabi Muhammad saw priode Mekkah dipusatkan dirumah milik salah satu sahabat beliau yang bernama… a. Abu Bakar As-shidiq b. Arqam bin Abi Sufyan c. Arqam bin abil Arqam d. Arqam bin abdurrahman 6. Kepedulian Nabi Muhammad saw kepada alam sekitar merupakan contoh yang menunjukkan kedudukan beliau sebagai .. a. Cahaya yang menerangi
81
b. Rahmat bagi seluruh alam c. Pemberi peringatan d. Pembawa berita gembira 7. Rasulullah saw di utus Allah SWT untuk memperbaiki akhlak bagi … a. Umat manusia b. Orang kafir c. Bangsa arab d. Orang beriman 8. Sikap Rasulullah saw menghadapi kebiasaan masyarakat jahiliyah adalah dengan … a. Siap siaga, layaknya pasukan perang b. Memusuhi dank eras c. Cemas dan takut d. Sabar dan kelembutan hati 9. Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Mekkah memiliki kebiasaan yang baik, kecuali … a. Menghormati harga diri b. Loyal terhadap pemimpin c. Jiwa pemberani d. Menghargai anak perempuan 10. Kafir quraisy merasa khawatir kehilangan status sosial sehingga menolak dakwah Nabi Muhammad karena salah satu prioritas dakwah Nabi adalah… a. Mengajak persamaan hak asasi b. Merubah prilaku jahiliyah c. Menegaskan hari kiamat d. Mengajarkan ketauhidan 11. Salah satu contoh keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Mekkah adalah… a. Menanamkan aqidah Islam b. Mengajarkan cara hidup bermasyarakat c. Menunjukan perbedaan derajat d. Hanya mengajarkan cara berperang 12. Dibawah ini yang bukan termasuk prilaku Nabi Muhammad saw dalam membangun kebudayaan di Mekkah adalah … a. Merubah budaya jahiliyah b. Mengajarkan hidup menyendiri c. Menunjukkan persamaan derajat
82
d. Mengajarkan akhlakul karimah 13. Ketika usia 40 tahun, Nabi Muhammad saw sering bertahanus di…. a. Padang Arafah b. Gua Hira c. Bukit Sofa d. Gua Nur 14. Turunnya wahyu pertama sebagai tanda bahwa Nabi Muhammad saw telah diangat menjadi… a. Rasul Allah swt b. Hamba Allah swt c. Ciptaan Allah swt d. Makhluk Allah swt 15. Kakek Nabi Muhammad saw yang semasa hidupnya menjaga Ka’bah adalah.. a. Abdul Muthalib b. Abdul Haris c. Abu Thalib d. Abu Sufyan 16. Setelah gagal membujuk Nabi Muhammad saw, yang dilakukan kaum kafir Quraisy adalah.. a. Membela kaum muslimin b. Menyiksa kaum muslimin c. Membantu Nabi Muhammad saw berdakwah d. Menerima ajaran Nabi Muhammad 17. Orang-orang yang pertama masuk Islam dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw disebut dengan istilah… a. Assabiqunal awwalun b. Assabiqunarrosyidun c. Khulafar rasyidin d. Salafus salih 18. Nabi Muhammad walau tidak bisa baca dan tulis, namun ia adalah orang yang mempunyai sifat fatanah yang artinya… a. Dipercaya b. Cerdas c. Pintar d. Menyampaikan 19. Kebiasaan orang Arab ketika bayi mereka lahir yaitu mencarikan wanita untuk menyusui bayi mereka, yang menyusui Nabi saw ketika kecil adalah..
83
a. Halimah as-sa’diyyah b. Khadijah c. Ummi Kulsum d. Aminah 20. Hambatan luar biasa saat dakwah di Mekkah, diantaranya desakan untuk menghentikan dakwah terus dilakukan kepada Nabi saw yang dipelopori oleh.. a. Abu Thalib b. Abu Sufyan c. Abu Jahal d. Abu Bakar
94
Lampiran 9 Uji Normalitas (Pretes Kelas Kontrol) Skor terbesar
= 90
Skor terkecil
= 30
Mencari nilai rentang (R) R
= skor terbesar – skor terkecil
R
= 90 – 30 = 60
Mencari banyaknya kelas (BK) BK
= 1 + 3.3 log n
BK
= 1 + 3.3 log (30)
BK
= 1+ 3.3 (1.4)
BK
= 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No Nilai 1 30-41 2 42-53 3 54-65 4 66-77 5 78-89 6 90-101 Jumlah
Tepi kelas 29.5-41.5 41.5-53.5 53.5-65.5 65.5-77.5 77.5-89.5 89.5-101.5
̅
f 4 3 8 6 6 3 30 ∑
Titik tengah (x) 35.5 47.5 59.5 71.5 83.5 95.5
f.x 142 142.5 476 429 501 286.5 1977
x^2 f.x^2 1260.25 5041 2256.25 6768.75 3540.25 28322 5112.25 30673.5 6972.25 41833.5 9120.25 27360.75 139999.5
95
√
∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square No Tepi kelas
1 2 3 5 6 7 8
Z
29.5 41.5 53.5 65.5 77.5 89.5 101.5
F (z)
-1.98872 -1.3331 -0.67748 -0.02185 0.633769 1.289392 1.945016
Selisih luas
fe
fo
0.0233 0.0918 0.0685 2.055 4 0.2483 0.1565 4.695 3 0.492 0.2437 7.311 8 0.7357 0.2437 7.311 6 0.8997 0.164 4.92 6 0.9738 0.0741 2.223 3 Jumlah Chi-square hitung
Chisquare ( 1.8409 0.6119 0.0649 0.2351 0.2371 0.2716 3.26
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada table chi-square tabel = 11.07 dengan criteria pengujian berikut: Jika
hitung
>
tabel ,
maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika
hitung
<
tabel ,
maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 3.26 < 11.07, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
96
Lampiran 10 Uji Normalitas (Pretes Kelas Eksperimen) Skor terbesar
= 90
Skor terkecil
= 40
Mencari nilai rentang (R) R
= skor terbesar – skor terkecil
R
= 90 – 40 = 50
Mencari banyaknya kelas (BK) BK
= 1 + 3.3 log n
BK
= 1 + 3.3 log (30)
BK
= 1+ 3.3 (1.4)
BK
= 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No Nilai 1 40-49 2 50-59 3 60-69 4 70-79 5 80-89 6 90-99 Jumlah
Tepi kelas 39,5-49,5 49,5-59,5 59,5-69,5 69,5-79,5 79,5-89,5 89,5-99,5 30
f
̅
2 4 4 8 7 5
∑
Titik tengah (x) 44.5 54.5 64.5 74.5 84.5 94.5
f.x x^2 f.x^2 89 1980.3 3960.5 218 2970.3 11881 258 4160.3 16641 596 5550.3 44402 591.5 7140.3 49981.75 472.5 8930.3 44651.25 2225 171517.5
97
√
∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square
No Tepi kelas
1 2 3 5 6 7 8
Z
39.5 49.5 59.5 69.5 79.5 89.5 99.5
F (z)
-2.31615 -1.64803 -0.97991 -0.31179 0.35633 1.024449 1.692568
0.0102 0.0495 0.1635 0.3783 0.6368 0.8461 0.9545
Selisih luas
fe
fo
0.0393 1.179 2 0.114 3.42 4 0.2148 6.444 4 0.2585 7.755 8 0.2093 6.279 7 0.1084 3.252 5 Jumlah Chi-square hitung
Chisquare ( 0.57171 0.09836 0.92693 0.00774 0.08279 0.93958 2.62
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada table chi-square tabel = 11.07 dengan criteria pengujian berikut: Jika
hitung
>
tabel ,
maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika
hitung
<
tabel ,
maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 2.62 < 11.07, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
98
Lampiran 11
Uji Normalitas (Postest Kelas Kontrol) Skor terbesar
= 90
Skor terkecil
= 40
Mencari nilai rentang (R) R
= skor terbesar – skor terkecil
R
= 90 – 40 = 50
Mencari banyaknya kelas (BK) BK
= 1 + 3.3 log n
BK
= 1 + 3.3 log (30)
BK
= 1+ 3.3 (1.4)
BK
= 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No Nilai 1 40-47 2 48-55 3 56-63 4 64-71 5 72-79 6 80-87 7 88-98 Jumlah
Tepi kelas 39,5-47,5 47,5-55,5 55,5-63,5 63,5-71,5 71,5-79,5 79,5-87,5 87,5-98,5
f 3 4 3 8 2 4 6 30
Titik tengah (x) 43.5 51.5 59.5 67.5 75.5 83.5 93
f.x x^2 f.x^2 130.5 1892.25 5676.75 206 2652.25 10609 178.5 3540.25 10620.75 540 4556.25 36450 151 5700.25 11400.5 334 6972.25 27889 558 8649 51894 2098 154540
99
̅
√
∑
∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square No Tepi Z F (z) Selisih fe fo kelas luas 1 39.5 -1.85331332 0.0322 2 47.5 -1.36613348 0.0869 0.0547 1.641 3 55.5 -0.87895363 0.1922 0.1053 3.159 5 63.5 -0.39177379 0.3483 0.1561 4.683 6 71.5 0.095406053 0.5359 0.1876 5.628 7 79.5 0.582585897 0.719 0.1831 5.493 8 87.5 1.06976574 0.8554 0.1364 4.092 9 98.5 1.739638026 0.9582 0.1028 3.084 Jumlah chi-square
Chi-square ( 3 4 3 8 2 4 6
1.125460695 0.223893954 0.604844971 0.999712864 2.221199527 0.002068426 2.757151751 7,93
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 = 7-1 = 6, maka dicari pada table chi-square tabel = 14.067 dengan criteria pengujian berikut: Jika
hitung
>
tabel ,
maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika
hitung
<
tabel ,
maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 7,93 < 14.067, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
100
Lampiran 12
Uji Normalitas (Postes Kelas eksperimen) Skor terbesar
= 95
Skor terkecil
= 50
Mencari nilai rentang (R) R
= skor terbesar – skor terkecil
R
= 95 – 50 = 45
Mencari banyaknya kelas (BK) BK
= 1 + 3.3 log n
BK
= 1 + 3.3 log (30)
BK
= 1+ 3.3 (1.4)
BK
= 5,8 atau 6
Mecari nilai panjang kelas (i)
No Nilai 1 50-58 2 59-67 3 68-76 4 77-85 5 86-94 6 95-103 Jumlah
Tepi kelas 49,5-58,5 58,5-67,5 67,5-76,5 76,5-85,5 85,5-94,5 94,5-103,5
f 3 3 5 9 5 5 30
Titik tengah (x) 54 63 72 81 90 99
f.x x^2 f.x^2 162 2916 8748 189 3969 11907 360 5184 25920 729 6561 59049 450 8100 40500 495 9801 49005 2385 195129
101
̅
√
∑
∑
∑
√
√
√
Proses pengujian dengan uji Chi-Square No Tepi Z F (z) Selisih fe fo kelas luas 1 49.5 -2.174161072 0.015 2 58.5 -1.52191275 0.0643 0.0493 1.479 3 3 67.5 -0.869664429 0.1949 0.1306 3.918 3 5 76.5 -0.217416107 0.4168 0.2219 6.657 5 6 85.5 0.434832214 0.6664 0.2496 7.488 9 7 94.5 1.087080536 0.8599 0.1935 5.805 5 8 103.5 1.739328857 0.9582 0.0983 2.949 5 Jumlah Chi-square hitung
Chi-square ( 1.564192698 0.215090352 0.412445396 0.305307692 0.111632214 1.426449983 4.03
Dengan membandingkan hitung dengan tabel untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1 = 6-1 = 5, maka dicari pada table chi-square tabel = 11.07 dengan criteria pengujian berikut: Jika
hitung
>
tabel ,
maka data berdistribusi tidak normal dan
Jika
hitung
<
tabel ,
maka data berdistribusi normal
Ternyata Jika hitung < tabel , atau 4,03 < 11.07, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
102
Lampiran 13 Uji Homogenitas Pretest Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan : ∑ ̅
Proses pengujian homogenitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nilai kelas eksperimen 40 40 50 55 55 55 60 60 65 65 70 70 70 75 75 75 75 75 80 80 85 85 85
(x - ̅ )2 1034.694 1034.7 491.3611 294.6944 294.69 294.6944 148.0278 148.03 51.36111 51.361 4.694444 4.6944 4.6944 8.027778 8.0278 8.0278 8.0278 8.0278 61.36111 61.361 164.6944 164.69 164.69
Nilai kelas kontrol 30 35 35 40 45 45 50 55 55 55 60 60 60 65 65 70 70 70 70 70 75 80 80
(x - ̅ )2 1213.361 890.0278 890.0278 616.6944 393.3611 393.3611 220.0278 220.03 220.03 96.69444 23.36111 23.361 23.361 0.027778 0.027778 26.69444 26.694 26.694 26.694 26.694 103.3611 230.0278 230.03
103
24 25 26 27 28 29 30
85 85 90 90 90 90 90 ∑
̅
̅
164.69 164.69 318.0278 318.03 318.03 318.03 318.03 6434.161 72,1
80 85 85 85 90 90 90 ∑ ̅
̅
230.03 406.6944 406.6944 406.6944 633.3611 633.3611 633.3611 9270.84 64,8
Sementara untuk nilai Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05 adalah:
(
)
Dengan criteria pengujian: Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen.
104
Diperoleh Fhitung = 1,44 dan Ftabel = 1,85, yaitu Fhitung < Ftabel. Maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok tersebut memiliki variansi homogen.
105
Lampiran 14 Uji Homogenitas Postest Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan : ∑ ̅
Proses pengujian homogenitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nilai kelas eksperimen 50 55 55 60 65 65 70 70 70 75 80 75 85 80 85 80 80 80 85 85 90 90 90
(x - ̅ )2 850.6944 584.0278 584.0278 367.3611 200.6944 200.6944 84.02778 84.02778 84.02778 17.36111 0.694444 17.36111 34.02778 0.694444 34.02778 0.694444 0.694444 0.694444 34.02778 34.02778 117.3611 117.3611 117.3611
Nilai kelas kontrol 40 40 45 50 50 50 55 60 65 60 65 70 60 75 75 70 70 70 70 75 85 85 85
(x - ̅ )2 880.1111 880.1111 608.4444 386.7778 386.7778 4853.444 215.1111 93.44444 21.77778 93.44444 21.77778 0.111111 93.44444 28.44444 28.44444 0.111111 0.111111 0.111111 0.111111 28.44444 235.1111 235.1111 235.1111
106
24 25 26 27 28 29 30
90 90 95 95 95 95 95 ∑
̅
̅
117.3611 117.3611 250.6944 250.6944 250.6944 250.6944 250.6944 5054.167 79,1
80 90 90 90 90 90 90 ∑ ̅
̅
106.7778 413.4444 413.4444 413.4444 413.4444 413.4444 413.4444 11913.33 69,6
Sementara untuk nilai Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05 adalah:
(
)
Dengan criteria pengujian: Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen.
107
Diperoleh Fhitung = 0,42 dan Ftabel = 1,85, yaitu Fhitung < Ftabel. Maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok tersebut memiliki variansi homogen.
108
Lampiran 15 Perhitungan Uji “t” Hasil Pretest Diketahui : Kelas eksperimen (X1)
Kelas kontrol (X2)
Nilai rata-rata
: 74
Nilai rata-rata
: 65,9
Varians (S2)
: 225
Varian (S2)
: 334,89
Jumlah siswa (N)
: 30
Jumlah siswa (N)
: 30
̅
̅
√
√
√
√
Berdasarkan hasil perhitungan t-test, diperoleh thitung sebesar 1,8. Bila hasil thitung pretest dibandingkan ttabel pada taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00
109
dengan derajat kebebasan (dk) : n1 + n2 – 2 = 58, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung pretes < ttabel. Berdasarkan criteria pengujian yang telah ditetapkan , yaitu jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan dapat dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan skor pretest kelas control.
110
Lampiran 16 Perhitungan Uji “t” Hasil Postest Diketahui : Kelas eksperimen (X1)
Kelas kontrol (X2)
Nilai rata-rata
: 79,5
Nilai rata-rata
: 69,9
Varians (S2)
: 187,69
Varian (S2)
: 268,96
Jumlah siswa (N)
: 30
Jumlah siswa (N)
: 30
̅
̅
√
√
√
√
Berdasarkan hasil perhitungan t-test, diperoleh thitung sebesar 2,4. Bila hasil thitung postest dibandingkan ttabel pada taraf kepercayaan 5% yang menunjukkan angka 2,00
111
dengan derajat kebebasan (dk) : n1 + n2 – 2 = 58, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung postest > ttabel. Berdasarkan criteria pengujian yang telah ditetapkan , yaitu jika t hitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas eksperimen dengan skor pretest kelas control.
112
Lampiran 18 Daftar Nilai Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama
Pretest
Postest
40
50
40
55
50
55
55
60
55
65
55
65
60
70
60
70
65
70
65
75
70
80
70
75
70
85
75
80
75
85
75
80
75
80
75
80
80
85
80
85
85
90
85
90
85
90
85
90
113
25 26 27 28 29 30
85
90
90
95
90
95
90
95
90
95
90
95
LEMBAR UJI REFERENST Nama
Siti Lupiah
NIM
11
Jurusan
Fendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
Penerapan Shategi Active Learning Tipe Poster Session dalam
1001 1000068
Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Kebqdayaan Isiam Siswa di MTs At-Taqwa Kota Tangerang No
Judul dan Halaman Buku
Paraf
Dosen
Pembimbing
BAB I I 2
5
4
5
Undang-undang SISDIKNAS (UU RI No. 20 Tahun 2043), (Jakarta: Sinar Grafikq2}I3), cet. 5, hal3 Rusman, Mode l-ma del P embeloj aran Mengembangknn Potensi Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persad4 201 I ), cet. 4, hal. 3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pengajaran, @andung: PT Bumi Aksara 2009), hal. 9 ,dfnil Guz4 Undang-undang Sisdilcnas (JU N No 20 Tak& 2AB) don Undmg-tmdang Guru don Dosen (UU M No 14 Tahun 2005), (Jakarta: Asa Mandiri, 2009), hal. 109 Moh. Uzer Usman, Menjcdi Guru Profesional, @andung: PT.Remaja Rosdakarya, 20 tr 0), cet. 24, hal.
2t 6 7
A.N\ Interaksi danMotivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2}07\,hal.96 Choirul Fuad Yusu{ Kajian Peraturan dan Sardiman
rundang-undangan
P endi dikan Agama P ada Sekolah, (Jakarta: Pena Citra Satria, 2008). hal.92-93 P
e
BAts
II
8
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: Bumi Aksara, 20lZ), cet. Kedu4 hal4
9
Wina Sanj ay a, S tr at e gi P e mb el aj ar an B er ori ent a s i Standar Prases Pendidikan, Qakarta: Kencana, 2008), hal.126
1 1 +
T -t
I {
4t
10
1l
t2
13
t4
15
16
t7
18
l9 20
21
22
23
24
25
Isjoni, Scatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta: Pustaka Polajar, 2007), hal. 103 Iif Khoiru Ahmadi dk'k, Strategi Pembelqjaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 20ll), hal.9 Nana Sudjana dan Arif Daeng, Cara Belajar Sistps Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV Sinar Baru, 1988), cet. 1, hal 32 Wina Sanjay4 Str at e gi P e mb e I aj ar on B eyo ri ent as i Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencan4 2008), hal. 135 Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 20l l), hal.11 Syafrudin Nurdin dan Basyiruddin Usman, Guru Profe sional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002),hal. ll7 Wina S anj ay a, Str at egi P emb e I aj ar an B er or i ent a s i Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), hal.137 Mel Silberman, Active Learning l0I Strategi Pembelajaran AHif ffogyakartz: Pustaka Insan Madani,2009), cet. Ke-6, hal.2-3 T.M.A. Ari Samadhi, PEMBEI-AJARAN AKTIF (Iheaching Improvernent Workshop), urips anta s o.file s.w ordpres s. com/... /actiye-le arning _5 2 pada tanegal 2l-september-29l4 iam27.57 wib Abuddin Nat4 Persfeiaif Islam Tentrtng Strategi P em b e laj aran (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 225 Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif Meninglcatkan Keasyikan Kegiatan di Kelas, (Jakarta: PT Indeks,2008), hal. viii Mel Silberman, Active Leatning 101 Strategi PembelajaranAhif ,(Yogyakarta:Pustakalnsan Madani, 2A09), cet. Ke-6, hal. 180 http:l/dewi0 1 T5.blogspot.com/20 1 4/08/srrategi-postersession-kolaborasi.html diakses pada tangsal 12-1 1z,Al!.jry23:09 WIB Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Ah{, $ogyakarta: Pustaka lnsan Madani,2009), cet. Ke-6, hal. 180-181 Wina Sanjay4 Pembelajaran dalam Implementasi Kur i kulum B erb as i s kompe t e ns i, (Jakarta : prenada Media Group,2008I cet. 3, hal. 90 http://www.hasiltesguru.com/20 I 2/04/pen gertian-hasi lbelaj ar.html, diakses pada tanggal 1 3 4ktobe r-ZAl3
-l 4 -a
+ _$
J ,h
p -[
t +
4J -t -fi
+ 1r
26 27 28
29
30 31
32
jam 05:33WIB Suharsimi Arikunto, Menej emen p engaj eian Se' ara Manus i a'w i. (i akarta: PT Rineka Cipta 1 990), hal. 2l Yudhi Munadi, Media Pembelajaran llatcarte Caung Persada Press,2008), hal. 35 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Basar Bahssa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka,2007), ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. l01l hup : / / ogsisobimedia.b)osspot. com/201 0/ 0;4/ sq arahkebudayaan-i slam-bi dan g-ebook.htm I diakses pada
tanggal02-ll-2014 Samsul Munir Amin, Sejarah peradaban Islam, (Jakarta: Amzah,2A10), cet. Z,hal. Z Departemen Pendidikan Nasional, Ka*us Bar* Bahasa Infunesia, (Jakarta: Balai pustaka, 2007), ed. Ke-3, cet. Ke-4, hal. 17 0
Ali Mudlofir, Apliknsi P"ng"*bongon
K*ffi
Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar Dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali pers,
20ll),hal.54
-1-'
pengembangan-materi-sei arah.lrtml. diakses pada tanggal 11-11-2014 jam l3:51 34
...
diakses pada 19-09-2014
BAB III
J)
Sugiyono, Metode P ene litian Kuar$ itat if, Kual itatd dan R & D, (Bandung: ALFABETA, 2009), ea. g, hal.
8t
36
Sugiyono, Metode Penelitian tcuanitatitr KualiratiJ
-
dan R & D, (Bandung: ALFABETA,2009), cet. g;hal.
102-103 37 38 39
40
41
sugiyono, statis tika untuk penelitiaf@@. ALFABETA, 2011), cet. l9,hal.2 SuharsimiArikunto, Dasar-das a, E oluiiFiidklil*i, (Jakartg: BumiAksara, 2001), cet. 3, hal. 100 S u gi yono, S t at i s t i ko unt uk p e n e I t t t an, 1y andung A{,FABETA' 20ll), wt. 19, hal. 359-361 Edi Riadi, Metode Statistika pariiet ik don Nonparametrik, (T angerang, pT. pustakaMandiri : 2014). hal.62 Edi Riadi, Metode Statistika poroi"t ikaon Nonp arametr ik, (T angerang, pT. pustakaMandiri : 2014",.hal.94-96
1 fr' 4)
t
)t
ModulPembelajaranstat*ttknVendtdtlranoleh Diwidian S. Pd., M. Si Met o de S t at i s t i lrn P arame tr i kdanN o np ar ame tr i k, (Tangerang, PT. PustakaMan dki: 2Ol+), hal. 45 _9
104-105,73 Sugiyono, St at i st ikaUnt
e
t it i
anaungl
"e "a@ ALFABETA,20l1), cet."t* Ke-19, hal. l3g
5,
l) 1 .L
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl- lr. H. Juanda No 95 Ciputat tS4lA
No.
Dokumen
FORM (FR)
:
F|TK-FR:GB_208 1 Maret 2010
lnbreda
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor: Un.01/F. liKM. 0t.31.. Lamp : OutlineiProposal Hal : Bimbingan Skripsi
...12014
Jakarta, 12 Desember 2014
kepada Yth. Irfan Mutid M.A Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatul lah Jakarta Assal amu' ala ikum wr. Wb.
A.
Dengan
ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
menjadi pembimbing I/II
Nama
: Siti Lupiah
Nim
:1110011000068
Jurusan
: Pendidikan
Semester
: Sembilan
Judul Skripsi
: Penerapan Strategi Active I earning'I'ipe poster sessionDalam
Agama Islam
Meningkatkan Hasil Belajar SKI Siswa Judul tersebut telah disetujui oleh jurusan yang bersangkutan pada tanggal 13 mei 2013, abstraksi/outline terlampir. Saudara aapat melakikan p..uu,urru"i'J^tri"""i pada judul tersebut. Apabila perubahan iubstansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. B_irnbingan
skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat 5 bulan berikkutny a tantasurat perparyang.
diperpanjang selama
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wa,s.y
al amu' ala i kum
w
r.
Wb.
a.n. Dekan
Kajur
ikan Agarna Islarn
Dr. H ofl, Ag 19s80707 198703 I 005
/Nn Tembusan:
l. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akadernik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. lr. H. Juada
No
No. Dokumen Tgl. No. Revisi:
:
FITK:FR-LAB-208
:
01
Terbit :
FORM (FR)
Ci4nat 1U12lndoresia
Hal
1 Maret 2010 111
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor: Un.01/F. l/K.M. 01. 3/... Lamp : OutlineiProposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
..12014
Jakarta, 12 Desember 2Al4
kepada Yth. Kepala Sekolah MTs At-Taqwa
Di Tempat Assalomu' alcikum wr. W. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Narna
: Siti Lupiah
Nim
:1110011000068
Jumsan
:
Semester
:Sernbilan
Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Penerapan Strategi Active LearningTipe Poster Session Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar SI(I Siswa Adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekoiah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dirnaksud. Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih. LVas
salamu' alaikum wr. Wb. a.n. Dekan
Kajur Pendidikan Agama Islam
y Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
DrH NIP
YAYASAN PERGURUAN ISLAIVI ATTAQWA
MAI)ffi.ASAH{ TSANAWIYAH AT'trA ffi WA J]. KH. Mu'min RT. 0s/09 Kel. tselendung, Kec. Benda - Kota Tangerang Tangerang 15123 Tetp. (021) 55794063
NSM : 121236710029
NPSN :20606367
SURAT KETERANGAN No : MTs.28IS/05/033/PP.005/33 3 l20l 4
B
ismiilahirrohmanirrohim.
Yang bertanda tangan di hawah ini Kepala lv[adrasah Tsanawiyah Attaqwa Kelurahan Belendung Kec. Benda Kota Tatgcrang. dengan ini menerangkan bahwa : Narna Tg1.
Lahir
NIM Program Studi Jenjang Perguruan Tinggi
SITI I,UPIAH Tangerang, 06 September 1992 1 i 1001 1000068 Pendidikan Agama islam (PAD Strata Satu (Sl) UIN Jakarta
Telah melaksanakan Riset tentang : "Penerapan Active Learning Tipe Poster Session dalam Meningkatkan Hasil Betajara SKI Siswa" Riset / Penilitian tersebnt bertempat di Madrasah yang kami pimpin yang beralamat di Jl. KH. Mu'min Rt. 05/09 Keiurahan Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang, pada tanggal 15 Agustus 2014 s.d 30 September2014.
Demikian surat
ini kami buat dengan sebenarnya
untuk- diketahui dan dipergunakan
sebagaimana mestinya, dan yang berkepentingan harap maklum.
Billahittaufiq. T'angerang, 14 Oictober 2014
Cc.File,-