PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP IPS SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 SENTOLO
JURNAL
Disusun Oleh: Maulina Dewi Agustika 12416241004
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
2 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP IPS SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 3 SENTOLO Oleh: Maulina Dewi Agustika, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPS siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo menggunakan metode Outdoor Study, (2) peningkatan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPS siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo menggunakan metode Outdoor Study. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) model Kemmis dan Taggart yang langkahnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, wawancara, tes pemahaman konsep dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo dengan jumlah 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPS menggunakan metode Outdoor Study dilaksanakan dengan langkah persiapan, penentuan materi dan lokasi pembelajaran di luar kelas; langkah pelaksanaan, siswa melakukan observasi secara langsung di lapangan sesuai materi yang telah ditentukan; langkah tindak lanjut, evaluasi pembelajaran setelah pelaksanaan outdoor study di dalam kelas (2) metode Outdoor Study dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman konsep IPS siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sentolo. Hal tersebut dibuktikan dari data hasil observasi, wawancara, angket yang menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar IPS. Peningkatan motivasi dilihat dari nilai rata-rata persentase motivasi siswa pada siklus I sebesar 69,62% menjadi 78,14%. Rata-rata nilai pemahaman konsep IPS siswa meningkat dari siklus I sebesar 74,33 menjadi 79,83 pada siklus II. Peningkatan sudah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan sebesar ≥75.
Kata kunci: Outdoor Study, Motivasi Belajar, dan Pemahaman Konsep IPS
3 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
THE APPLICATION OF THE OUTDOOR STUDY METHOD TO IMPROVE THE LEARNING MOTIVATION AND SOCIAL STUDIES CONCEPT UNDERSTANDING OF GRADE VII STUDENTS OF SMP NEGERI 3 SENTOLO
By: Maulina Dewi Agustika, Social Studies, Yogyakarta State University,
[email protected] Abstract This study aimed to investigate: (1) efforts to improve the learning motivation and Social Studies concept understanding of Grade VII students of SMP Negeri 3 Sentolo by applying the Outdoor Study method, and (2) the improvement of their learning motivation and Social Studies concept understanding by applying the Outdoor Study method. This was a classroom action research (CAR) study using the model by Kemmis and McTaggart in which the steps were planning, action and observation, and reflection. The data were collected through observations, questionnaires, interviews, concept understanding tests, and documentation. The data were qualitatively analyzed. The research subjects were Grade VII A students of SMP Negeri 3 Sentolo with a total of 30 students. The results of the study showed that: (1) efforts to improve the learning motivation and Social Studies concept understanding by applying the Outdoor Study method were made through the preparation step, namely the selection of learning materials and location outside the classroom; the implementation step in which the students carried out direct observations in the field in accordance with the selected materials; and the follow-up step, namely the learning evaluation in the classroom after the Outdoor Study was implemented; and (2) the Outdoor Study was capable of improving the learning motivation and Social Studies concept understanding of Grade VII students of SMP Negeri 3 Sentolo. This was indicated by the data from the observation, interview, and questionnaire results showing that there was an improvement of the Social Studies learning motivation. The improvement of the motivation was indicated by the average percentage of the students’ motivation from 69.62% in Cycle I to 78.14% in Cycle II. The mean score of their Social Studies Concept understanding improved from 74.33 in Cycle I to 79,83 in Cycle II. The improvement satisfied the criterion for the success of the action, namely ≥75. Keywords: Outdoor Study Method, Learning Motivation, Social Studies Concept Understanding
4 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
termotivasi untuk belajar, cenderung malas
PENDAHULUAN Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya,
(IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
pemahaman konsep siswa kurang sehingga
yang terdapat di Sekolah Menengah Pertama
tujuan pembelajaran tidak maksimal. Hal
(SMP). Etin Solihatin (2007: 25) berpendapat
tersebut menuntut guru sebagai pengelola
bahwa
bertujuan
kelas dapat menyediakan lingkungan belajar
siswa
yang nyaman, menyenangkan dengan sumber
mata
pelajaran
mengembangkan
IPS
kemampuan
menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang dihadapi.
belajar yang sesuai. Adanya lingkungan sebagai
sumber
Adanya mata pelajaran IPS maka diharapkan
belajar maka siswa lebih mudah memahami
siswa memiliki sikap mental positif terhadap
materi dari buku karena siswa tidak kesulitan
perbaikan
dalam memperkirakan konsep mata pelajaran
pertimpangan
dan
terampil
mengatasi masalah yang menimpa dirinya
berdasarkan
sendiri maupun masyarakat. Berdasarkan
kenyataannya masih ditemukan guru IPS
pernyataan
yang jarang mengajak siswa melakukan
tersebut,
maka
siswa
perlu
imajinasinya.
pembelajaran
untuk
belajar
memanfaatkan sumber belajar disekitarnya.
sehingga tujuan pembelajaran IPS dapat
Guru dan siswa hanya belajar secara dinamis
tercapai.
di dalam kelas.
motivasi
luar
kelas
pada
mendapatkan arahan dan bimbingan dari guru meningkatkan
di
Namun,
dengan
Motivasi belajar merupakan kondisi
Pembelajaran IPS yang disajikan di
psikologis yang mendorong siswa untuk
dalam kelas hanya dibatasi dengan sumber
belajar dengan senang dan belajar secara
belajar berupa buku pelajaran IPS dan
sungguh-sungguh. Namun, tidak semua siswa
penjelasan dari guru. Proses pembelajaran
memiliki motivasi belajar dalam waktu yang
tersebut mengakibatkan kejenuhan bagi siswa
sama. Siswa yang memiliki motivasi belajar
karena kegiatan pembelajaran monoton dan
senantiasa memiliki rasa ingin tahu dan
tidak menarik bagi siswa sehingga perlu
segera memikirkan berbagai upaya untuk
usaha
mencari jawaban sehingga mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Salah satu
yang
usaha guru untuk mewujudkannya yaitu
diharapkan.
Siswa
yang
kurang
guru
dalam
mencapai
tujuan
5 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
mengubah
suasana
lebih
Sebanyak 2 siswa yang duduk di deretan
dengan
paling belakang dan 3 siswa di deretan
yang
samping kanan terlihat mengantuk, mereka
pada
sesekali tiduran menempelkan kepalanya di
menggunakan
atas meja. Selanjutnya, 4 siswa cepat-cepat
metode pembelajaran yang menarik sehingga
mengerjakan PR mata pelajaran lain tanpa
motivasi belajar siswa rendah. Motivasi
sepengetahuan
belajar
menimbulkan
memberikan penjelasan di depan kelas.
pemahaman konsep siswa dalam ranah
Peneliti juga mengamati 3 siswa tampak
kognitif juga belum sesuai yang diharapkan.
asyik bermain kertas di loker bangku dan
menyenangkan menentukan menarik
dibandingkan
metode
bagi
kenyataanya
belajar
siswa.
guru
siswa
pembelajaran
jarang
rendah
Namun,
guru
yang
sedang
Begitu pula yang terjadi di SMP Negeri 3
ketika pelajaran usai peneliti diajak guru
Sentolo, berdasarkan hasil pengamatan yang
menemui 4 siswa yang tidak mengerjakan
dilakukuan peneliti selama 6 kali di kelas
tugas karena beralasan tidak membawa buku.
ketika proses pembelajaran IPS berlangsung
Berdasarkan data motivasi belajar di
menunjukkan
motivasi
siswa
kurang
atas, berdampak pada tingkat pemahaman
dibandingkan dengan kelas lainnya. Hal
konsep siswa dalam ranah kognitif rendah.
tersebut dibuktikan ketika guru meminta satu
Pemahaman konsep siswa dalam ranah
siswa untuk membaca materi dari buku paket
kognitif rendah dibuktikan dari nilai rata-rata
IPS dan siswa yang lain mendengarkan,
Ulangan Harian (UH) dan Ulangan Tengah
kemudian guru menjelaskan kembali begitu
Semester (UTS) siswa kelas VII A pada
seterusnya hanya (33,33%) 10 siswa yang
Semester Gasal Tahun Ajaran 2014/2015
fokus memperhatikan dan sisanya sebanyak
yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
(66,67%) 20 siswa tidak memperhatikan
Minimal (KKM) sebesar 75. Nilai pelajaran
pelajaran dan gaduh di kelas sehingga kondisi
IPS kelas VII A dapat dilihat pada tabel
kelas kurang kondusif.
berikut:
Peneliti mengamati sebanyak 4 siswa saling bercerita membicarakan hal lain di luar materi IPS yang dipelajari, 5 siswa yang tidak bersemangat
mengikuti
pelajaran
IPS.
Tabel. 1 Nilai Rata-rata Kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo Nilai UH 1 UH 2 UH 3 UTS Rata57, 67 47, 53 66, 33 69, 50 rata
6 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
Sumber: Dokumen SMP Negeri 3 Sentolo tahun ajaran 2015/2016
Berdasarkan
permasalahan
di
atas,
maka dibutuhkan solusi dan usaha guru agar
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
nilai rata-rata pelajaran IPS siswa kelas VII A
diharapkan. Usaha guru untuk meningkatkan
SMP Negeri 3 Sentolo pada nilai UH1
motivasi belajar dan pemahaman konsep
sebesar 57,67, nilai rata-rata UH2 sebesar
siswa adalah menerapkan metode mengajar
47,53, nilai rata-rata UH3 sebesar 66,33 dan
yang
nilai rata-rata UTS hanya 69,50.
pembelajaran yang menarik adalah membawa
Motivasi
belajar
dan
bervariasi
dan
menarik.
Metode
pemahaman
siswa ke luar kelas dan mengamati secara
konsep siswa rendah pada SMP Negeri 3
langsung lingkungan/suatu objek contoh
Sentolo dapat disimpulkan penyebabnya,
materi yang diajarkan di kelas.
yakni pembelajaran IPS terpusat pada guru (Teacher
Center).
jarang
disebut outdoor study memiliki kelebihan
mengembangkan metode pembelajaran yang
yang mendukung pada pembelajaran siswa.
lebih bervariatif dan menarik. Metode yang
Menurut
sering digunakan hanya metode ceramah.
outdoor study bertujuan untuk mengakrabkan
Akibatnya, kondisi kelas menjadi kurang
siswa dengan lingkungan. Hakikat belajar
efektif untuk proses pembelajaran. Siswa
akan lebih bermakna dan lebih memudahkan
mengalami
siswa
kejenuhan
Guru
Pembelajaran di luar kelas atau dapat
dengan
rutinitas
Husamah
memahami
(2013:
materi
23)
sebab
metode
siswa
belajar yang monoton. Siswa juga diminta
dihadapkan dengan situasi/keadaan yang
mengerjakan tugas dan LKS tanpa diimbangi
sebenarnya dan bahan yang dipelajari lebih
dengan adanya contoh nyata yang dapat
kaya dan faktual.
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
yang dipelajari.
Hal
lain
Lingkungan sekitar sekolah sebenarnya
yang
dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber
menimbulkan siswa kurang berkonsetrasi
belajar dan mendukung penerapan metode
belajar di dalam kelas adalah banyak jendela
pembelajaran outdoor study karena dalam
kaca sehingga siswa sering melihat ke luar
pembelajaran
seolah-olah ingin belajar di luar kelas.
contoh konkret aktivitas masyarakat dan
IPS
sangat
membutuhkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
7 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
Namun, guru di SMP Negeri 3 Sentolo jarang
Mc. Taggart yang terdiri atas rangkaian
mengajak siswa belajar IPS di luar kelas
empat komponen dengan siklus berulang,
sehingga lingkungan sekitar sekolah belum
yaitu: perencanaan (planning), tindakan dan
optimal
observasi (action and observing), dan refleksi
dalam
pemanfaatannya
sebagai
sumber belajar.
(reflecting).
Berdasarkan latar belakang di atas,
Suharsimi
Arikunto
(2010:
132)
maka peneliti tertarik untuk mencari solusi
menyatakan bahwa siklus akan diulangi
dengan melakukan penelitian yang berjudul
apabila hasil penelitian belum tercapai. Alur
“Penerapan Metode Outdoor Study untuk
yang dilakukan dalam penelitian tindakan
Meningkatkan Motivasi dan Pemahaman
kelas sebagai berikut:
Konsep Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo”. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classrom Action Research (CAR). PTK adalah tindakan mencari permasalahan yang berlangsung di dalam kelas dan memerlukan upaya untuk
(Wijaya Kusumah & Dedi D, 2010: 20) Teknik Pengumpulan Data
mengatasi permasalahan tersebut sehingga menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik (Wijaya Kusuma & Dedi D, 2010: 19). Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi,
Negeri 3 Sentolo. Penelitian
kelas
ini
menggunakan desain penelitian Kemmis &
tes
Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, lembar angket,
tindakan
wawancara,
pemahaman, dan dokumentasi.
meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPS di kelas VII A SMP
angket,
pedoman
wawancara,
soal
pemahaman siswa dan dokumentasi.
tes
8 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
Teknik Analisis Data
b. Pelaksanaan dan Pengamatan
Analisis Kualitatif
1) Pelaksanaan Siklus I
Analisis data dalam penelitian ini merupakan (2012:
analisis
286)
penelitian
kualitatif.
menjelaskan
kualitatif
Sugiyono
analisis
dilakukan
selama
tiga
pertemuan.
Pertemuan
kali
pertama
dengan
dilaksanakan hari Rabu, 23 Maret
mengorganisasikan data, menjabarkan ke
2016, pertemuan dua dilaksanakan
dalam
sintesis,
hari Kamis, 24 Maret 2016 dan
menyusun dalam pola memilih mana yang
pertemuan ketiga dilaksanalan hari
penting dan yang akan dikaji sehingga dapat
Rabu, 30 Maret 2016.
unit-unit,
dilakukan
data
Penelitian tindakan siklus I ini
melakukan
dibuat kesimpulan untuk disampaikan kepada
Pada
siklus
I,
suasana
orang lain. Tahapan proses analisis data
pembelajaran
dalam penelitian ini adalah reduksi data,
karena lokasi outdoor yang melewati
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
jalan
HASIL
observer kelelahan dalam mengatur
PENELITIAN
DAN
raya
kurang
membuat
guru
siswa,
Hasil Penelitian
merasa panas dalam perjalanan, tindakan
kelas
ini
siswa
mengeluh
dan
PEMBAHASAN
Penelitian
siswa
kondusif
kurang
karena
memperhatikan
dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap
penjelasan yang disampaikan oleh
siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan.
guru karena terganggu dengan suara
1. Siklus I
bising kendaraan.
a. Perencanaan (Siklus I)
2) Pengamatan Tindakan Siklus I
Peneliti dan guru berkolaborasi
a) Pengamatan terhadap guru
menyiapkan perangkat pembelajaran,
Guru
telah
melakukan
menentukan lokasi pembelajaran di luar
pembelajaran dengan baik, akan
kelas, mempersiapkan lembar kerja
tetapi masih ada kondisi yang
siswa,
tidak
instrument
penelitian,
evaluasi pembelajaran.
soal
sesuai
dengan
keberhasilan tindakan.
kriteria
9 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
test sebesar 74,33. Persentase b) Pengamatan terhadap siswa Pembelajaran yang terjadi pada siklus I belum menunjukkan motivasi
yang sesuai dengan
kriteria
keberhasilan ≥
sebesar
75.
yakni
Hasil
kenaikan
nilai
siswa
sebesar
46,67% dan kenaikan rata-rata nilai sebesar 8,00. 3) Refleksi Proses
pembelajaran
IPS
lembar
pada siklus I di kelas VII A SMP
observasi motivasi siswa, belum
Negeri 3 Sentolo berlangsung cukup
mencapai kriteria keberhasilan
baik, akan tetapi masih terdapat
yakni hanya memiliki persentase
kekurangan
sebesar
67,78%.
pembelajaran.
didapat
dari
sebesar
71,46%.
Hasil
lembar
yang angket
dalam
Kekurangan
proses
pembelajaran
Berdasarkan
IPS pada siklus I menggunakan
hasil nilai Ulangan Harian 3
metode outdoor study, antara lain
terdapat 7 siswa yang tuntas
sebagai berikut:
dengan persentase 23,33% dan 23
a) Kondisi pembelajaran kurang
siswa
tidak
tuntas
dengan
persentase 76,66%.
kondusif karena lokasi outdoor yang jauh dan melewati jalan
Di akhir pembelajaran siswa
raya menyebabkan guru dan
diberikan soal evaluasi sebagai
observer
post-test.
mengondisikan siswa.
Hasil
penilaian
menunjukkan 21 siswa tuntas
kesulitan
b) Beberapa
siswa
dalam
tidak
dengan persentasse 70% dan 9
memperhatikan guru pada saat
siswa
sedang
tidak
tuntas
dengan
persentase 30%. Rata-rata nilai
menjelaskan
materi
pembelajaran.
sebelum tindakan diambil dari
c) Data hasil observasi motivasi
nilai Ulangan Harian ke 3 sebesar
dan angket motivasi belajar
66,33 dan meningkat
siswa belum mencapai indikator
setelah
tindakan dari nilai rata-rata post-
keberhasilan.
10 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
d) Pemahaman belum
konsep
meningkat
siswa
dibuktikan
dari nilai hasil belajar belum
pembelajaran yang sama yakni metode Outdoor Study a. Perencanaan
mencapai indikator keberhasilan
Berdasarkan hasil refleksi pada
sebesar ≥ 75.
siklus I, peneliti dan guru berdiskusi
Berdasarkan hasil refleksi pada
untuk merencanakan tindakan yang
siklus I, aspek yang perlu perbaikan
akan dilakukan pada siklus II. Peneliti
yang dilaksankan pada siklus II,
dan guru mempersiapkan perangkat
perbaikan tersebut antara lain:
pembelajaran
dan
a) Guru memilih lokasi outdoor yang
study
lebih
tidak dilalui kendaraan agar tidak bising dan proses pembelajaran tidak terganggu.
outdoor
dekat
dengan
lingkungan sekolah. b. Pelaksanaan
dan
Pengamatan
Tindakan Siklus II
b) Memilih lokasi outdoor
yang
1) Pelaksanaan Tindakan Siklus II
agar
Pelaksanaan tindakan pada
pengawasan terhadap siswa lebih
siklus II selama 3 kali pertemuan.
optimal.
Pertemuan
dekat
dengan
sekolah
c) Guru memberikan sedikit reward
pertama
dilakukan
pada hari Rabu, 6 April 2016.
berupa buku tulis kepada siswa
Siklus
yang
dilaksanakan pada hari Kamis, 7
semangat
mengikuti
II
pertemuan
kedua
April 2016 dan pertemuan ketiga
pembelajaran. hasil
dilaksanakan pada Rabu, 13 April
belajar dan memberikan pujian
2016. Pada siklus II pertemuan
kepada siswa dengan nilai paling
guru memilih lokasi pembelajaran
tinggi.
outdoor yang lebih dekat dengan
d) Guru
memberitahukan
2. Siklus II
pada
yang
lokasi
sekolahan yaitu sawah, ladang
Pembelajaran IPS yang dilakukan
dan tempat peternakan ayam
siklus II adalah perbaikkan dari
potong. Hal ini dilakukan agar
siklus I dengan menggunakan metode
11 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
siswa
semakin
fokus
dan
berkonsentrasi.
b) Pengamatan terhadap Siswa Selama tindakan siklus II
Guru juga memberitahukan
terlihat motivasi belajar siswa
hasil belajar yang diperoleh pada
mengalami peningkatan. Hasil
siklus I, serta memberikan pujian
lembar
bagi siswa yang mendapat nilai
menunjukkan
tertinggi.
semua
Selama
pembelajaran
proses
siklus
II,
guru
observasi
bahwa
indikator
dari sudah
mencapai kriteria keberhasilan
memberikan reward berupa buku
tindakan
sebesar
tulis bagi siswa yang semangat
dengan
persentase
bertanya dan menanggapi selama
78,89%.
pembelajaran.
dilihat
Motivasi siswa meningkat
motivasi
>
rata-rata
Peningkatan dari
75%
hasil
juga angket
motivasi siswa yakni memiliki
pada siklus II, ditunjukkan dari
rata-rata
semangat
Pemahaman konsep IPS siswa
perkelompok
siswa
sebesar
77,40%.
yang menyerukan yel-yel masing-
mengalami
masing, siswa semakin antusias
berdasarkan
siswa mengikuti pelajaran serta
belajar yang diambil sebelum
siswa memperhatikan materi yang
tindakan dari nilai Ulangan
disampaikan oleh guru.
Tengah
Semester
memiliki
rata-rata
68,50
kemudian
2) Pengamatan Siklus II a) Pengamatan terhadap Guru Pelaksanaan pada
siklus
pembelajaran II
meningkat
peningkatan, rata-rata
menjadi
hasil
79,83
pada siklus II. Dari nilai
sudah
evaluasi siklus II, sebanyak 25
dilaksanakan sesuai dengan
siswa sudah mencapai KKM
RPP dan menunjukkan semua
dengan
indikator terlaksana dengan
dan 5 siswa belum mencapai
baik.
KKM
persentase
dengan
83,33%,
persentase
16,67%. Rata-rata nilai pada
12 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
evaluasi siklus II sebesar 79,83
lokasi outdoor melewati jalan raya
dengan
sehingga
ini
memiliki
peningkatan sebesar 11,33.
sangat panas, pengalokasian waktu masih
pembelajaran dengan baik pada
kurang,
saat tindakan siklus II. Guru
mudah berubah karena lokasi outdoor
dapat
dekat dengan jalan raya yang bising.
mengkoordinasi
dan
mengelola kelas dengan baik.
siswa memperhatikan mengikuti
pembelajaran,
pembelajaran outdoor.
memperhatikan
tidak
bersemangat
mengikuti
siswa
tidak
ketika
narasumber
menjelaskan mengenai materi, siswa
pemahaman konsep IPS di kelas VII A SMP Sentolo
dilakukan
dengan
menggunakan metode Outdoor Study dalam dua siklus. Penggunaan metode Outdoor Study pada siklus I belum dikatakan berhasil. dikarenakan
hasil
pengamatan
motivasi, hasil angket motivasi, dan hasil tes pemahaman siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Motivasi
siswa
Kondisi di atas menyebabkan siswa
Upaya untuk meningkatkan motivasi dan
1.
konsentrasi/perhatian
Hal ini dapat dilihat semangat
Pembahasan
ini
dalam
kelelahan dalam perjalanan karena cuaca
Guru telah melaksanakan
Hal
kesulitan
mengondisikan siswa, siswa tampak
3) Refleksi
Negeri
guru
belajar
siswa
dalam
pembelajaran IPS dengan metode Outdoor Study. Hasil penelitian motivasi belajar siswa pada siklus I belum berhasil karena
belum ulet dan tekun mengerjakan tugas, beberapa siswa gaduh dan mengganggu temannya yang sedang belajar. Motivasi belajar siswa rendah juga dibuktikan hasil observasi pembelajaran pada siklus I hanya 67,78% dan hasil angket hanya 71,46%, angka tersebut belum mencapai nilai kriteria keberhasilan sebesar ≥75%. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus
I
maka
guru
dan
peneliti
melakukan perbaikan yang dilaksanakan pada
siklus
II.
Adapun
perbaikan
tersebut antara lain; guru dan peneliti memilih lokasi outdoor yang lebih dekat dari lingkungan sekolah agar siswa mudah dikondisikan, guru melakukan
13 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
pengawasan
yang
optimal,
rendah.
Hal
tersebut
disebabkan
memberikan motivasi yang lebih kepada
beberapa kendala, antara lain; 1) lokasi
siswa
outdoor
dengan
membuat
cara
siswa
yel-yel
diminta
yang
bising
menyebabkan
perkelompok,
proses pembelajaran kurang kondusif
menyiapkan reward/hadiah, memberikan
sehingga konsentrasi siswa terpecah dan
pujian dan menunjukkan nilai siswa
kesulitan dalam memahami materi, 2)
setelah pembelajaran selesai.
kondisi siswa yang nampak kelelahan
Perbaikan
yang
dilaksanakan
menyebabkan siswa malas mengerjakan
pada siklus II berhasil meningkatkan
soal evaluasi, 3) sebagian siswa lupa
motivasi belajar siswa. Siswa sudah
dengan penjelasan narasumber karena
tekun dan ulet mengerjakan tugasnya
masih banyak siswa yang tidak mencatat
masing-masing,
menunjukkan
sehingga kesulitan dalam memecahkan
minat belajar, siswa memperhatikan
soal evaluasi, 4) pengalokasian waktu
penjelasan
siswa
untuk mengerjakan soal evaluasi kurang
tampak senang dan bersemangat serta
sehingga siswa tergesa-gesa memilih
adanya hasrat dan keinginan berhasil
jawaban tanpa memahami soal terlebih
juga
dahulu.
siswa
dari
muncul
narasumber,
terbukti
mempertahankan
2.
lebih
siswa
jawaban
berani dengan
Pemahaman siswa yang rendah
kelompoknya. Hasil observasi siklus II
juga dibuktikan dari hasil nilai soal
sudah
kriteria
evaluasi (post-test ) pada siklus I hanya
keberhasilan sebesar ≥ 75% nilai tersebut
mencapai nilai rata-rata 74,33. Angka
mencapai angka 78,89%. Hasil angket
tersebut belum sesuai dengan nilai KKM
siswa juga mengalami peningkatan pada
sebesar ≥ 75, maka perbaikan pada siklus
siklus II sebesar 77,40%.
II agar pemahaman konsep siswa pada
mencapai
Pemahaman
konsep
nilai
siswa
dalam
pembelajaran
IPS
dapat
meningkat.
pembelajaran IPS dengan metode
Adapun perbaikan yang dilakukan pada
Outdoor Study
siklus II antara lain; memilih lokasi
Hasil penelitian pada siklus I
outdoor yang kondusif yaitu lokasi yang
menunjukkan pemahaman konsep siswa
dekat dengan sekolahan sehingga siswa
14 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
tidak merasa lelah dalam perjalanan,
IPS
menggunakan
memilih lokasi outdoor yang nyaman
metode outdoor study dapat dilaksanakan tiga
dan tidak bising sehingga siswa mudah
pertemuan dalam satu siklus, pertemuan
memahami penjelasan dari narasumber,
pertama dilaksanakan di dalam kelas untuk
menghimbau siswa untuk mencatat saat
membahas materi, pertemuan kedua belajar
narasumber
di luar kelas untuk observasi langsung terkait
mengenai
memberikan materi,
informasi
menambah
waktu
dengan materi dan pertemuan ketiga belajar
untuk siswa sehingga soal evaluasi dapat
di
dikerjakan dengan baik.
Pembelajaran outdoor study juga dapat
Perbaikan yang dilaksanakan pada siklus
II
ternyata
kelas
untuk
penyimpulan
materi.
dimodifikasi dengan pemberian tugas untuk
meningkatkan
observasi, siswa melakukan kunjung karya
pemahaman siswa. Hasil nilai rata-rata
hasil belajar, dilanjutkan presentasi bersama
pada siklus II mencapai 79,83. Angka
kelompokknya dan di akhir pembelajaran
tersebut jauh lebih baik dari nilai siklus I
siswa mengerjakan soal evaluasi sehingga
pertama yang hanya mencapai nilai
diharapkan siswa memahami materi yang
74,33
diajarkan. Peningkatan motivasi belajar dan
Kesimpulan Upaya meningkatkan motivasi belajar dan
Pembelajaran
pemahaman
konsep
IPS
dengan
menerapkan metode outdoor study di kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo dilaksanakan dengan 1) langkah persiapan, penentuan materi dan lokasi pembelajaran di luar kelas, 2) langkah pelaksanaan, siswa melakukan observasi secara langsung di lapangan, 3) langkah tindak lanjut, evaluasi pembelajaran setelah
pembelajaran
dilaksanakan di dalam kelas.
outdoor
yang
pemahaman konsep IPS ditunjukkan dari hasil observasi motivasi belajar siklus I sebesar 67,78% meningkat menjadi 78,89% pada siklus II. Hasil angket motivasi belajar pada
siklus I sebesar 71,46% meningkat
menjadi 77,40 % pada siklus II. Hasil ratarata persentase motivasi siklus I sebesar 69,62% dan sebesar 78,14% pada siklus II. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa pada siklus I belum mencapai nilai kriteria keberhasilan sebesar ≥75% sedangkan pada siklus II telah mencapai nilai
15 | Penerapan Metode.... (Maulina Dewi Agustika)
kriteria keberhasilan sebesar ≥75% maka
Implikasi
penelitian ini dihentikan pada siklus II.
Penelitian
Peningkatan pemahaman konsep IPS
bagaimana
ini
untuk
peningkatan
mengetahui
motivasi
dan
siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo
pemahaman siswa pada pembelajaran IPS di
pada siklus I dapat dilihat dari nilai sebelum
Kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo dengan
tindakan yaitu nilai Ulangan Harian 3 (UH3)
diterapkannya
sebesar 66,33 dengan 7 siswa (32,33%)
Penerapan
tuntas dan 23 siswa (76,67%) tidak tuntas.
meningkatkan
Nilai pemahaman siswa pada siklus II
siswa pada pembelajaran IPS kelas
diambil dari nilai sebelum tindakan yaitu
SMP Negeri 3 Sentolo, sehingga untuk
nilai rata-rata Ulangan Tengah Semester
meningkatkan
dengan rata-rata 69,50 dengan 10 siswa
belajar guru dapat menggunakan metode
(33,33%) tuntas dan 20 siswa (66,67%) tidak
outdoor study.
tuntas. Di akhir pembelajaran IPS dengan
Saran
metode outdoor study siswa mengerjakan tes
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
pemahaman berupa soal evaluasi (post-test).
peneliti mempunyai saran sebagai berikut:
Hasil penilaian post-test pada siklus I
1. Bagi Guru
metode metode motivasi
motivasi
outdoor outdoor dan
dan
study. study
pemahaman VII A
pemahaman
memperoleh nilai rata-rata 74,33 dengan 21
Disarankan
kepada
siswa (70%) tuntas dan 9 siswa (30%) tidak
menggunakan
metode
tuntas. Siklus II memperoleh nilai rata-rata
sebagai salah satu upaya meningkatkan
kelas 79,83 dengan 25 siswa (83,33%) tuntas
motivasi belajar dan pemahaman siswa
dan 5 siswa (16,67%) tidak tuntas.
dalam proses pembelajaran IPS.
Berdasarkan disimpulkan
data
tersebut
pembelajaran
dapat
guru
untuk
outdoor
study
2. Bagi Sekolah
dengan
Metode pembelajaran yang menarik dan
menggunakan outdoor study yang diterapkan
aktif salah satunya metode outdoor study
di kelas VII A SMP Negeri 3 Sentolo dapat
dapat digunakan dalam kebijakan di
meningkatkan
sekolah guna mengatasi permasalahan
motivasi
pemahaman konsep IPS.
belajar
dan
yang ada, khususnya motivasi belajar dan pemahaman konsep siswa.