“MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 LIMBOTO PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUTDOOR STUDY” Noktah Suciati, Mohamad Jahja, Ahmad Zainuri Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi (
[email protected])
ABSTRAK NOKTAH SUCIATI. NIM. 451409009. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan metode outdoor study. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Gorontalo 2013. Rumusan masalah dalam penelitian ini “Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran outdoor study dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan metode outdoor study. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindaka kelas (PTK) yang dilalakukan di kelas XI IPS2 SMA Negeri 2 Limboto. Siswa yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS2 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 10 oarang laki-laki dan 14 orang perempuan. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dari 24 orang siswa yang dikenai tindakan, hanya 15 orang atau 62,50% memperoleh nilai 78 , sedangkan 9 orang atau 37,50 % memperoleh nilai 78 . Sedangkan untuk aktivitas guru dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 70,83 % dan aktivitas siswa dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 66,67 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus I belum mencapai indikator yang ditetapkan, untuk itu perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berbagai kekurangan pada siklus I selanjutnya diperbaiki dan disempurnakan pada pelaksanaan siklus II. Ternyata hasil tindakan siklus II menunjukkan bahwa dari 24 orang siswa yang dikenai tindakan, 21 orang atau 87,50 % memperoleh nilai 78 , sedangkan 3 orang atau 12,5 % memperoleh nilai 78 . Sedangkan untuk aktivitas guru dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 100 % dan aktivitas siswa dengan aspek berkategori sangat baik dan baik yaitu 100 %. Sehingga indikator yang telah ditetapkan dipenuhi. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitian : “jika digunakan metode outdoor study pada materi lingkungan hidup maka hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA NEGERI 2 LIMBOTO meningkat.”, dapat diterima. Kata kunci : metode oudoor study, hasil belajar siswa, lingkungan hidup
1. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti disalah satu SMA yaitu SMA Negeri 2 Limboto pada tahun ajaran 2012-2013, nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran geografi untuk materi pokok lingkungan hidup adalah 65,17. Hal ini Menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mencapai hasil belajar sesuai dengan KKM yaitu 78, dari 24 siswa hanya 29,17% atau 7 siswa yang berhasil mencapai KKM. Sedangkan 70,83% atau 17 siswa belum mencapai KKM. Selain masih rendahnya hasil belajar siswa, melalui wawancara langsung dengan guru mata pelajaran geografi dan siswa, peneliti juga mengetahui berbagai hal yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada materi lingkungan hidup, seperti kurangnya minat belajar siswa dalam menerima materi geografi karena siswa beranggapan bahwa mata pelajaran geografi hanya mata pelajaran yang menghafal dan sebagai mata pelajaran yang kurang menyenangkan, serta kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran yang digunakan. Jika ditelaah lebih rinci geografi tidak hanya berpusat belajar dengan hafalan, karena geografi ini memiliki laboratorium yang sangat besar dimana lingkungan sekitar bisa dijadikan sebagai media belajar. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa belajar geografi bisa didapat melalui lingkungan sekitar dan tidak hanya belajar di dalam ruangan saja namun, bisa dilakukan di luar kelas/luar sekolah. Dari permasalahan diatas maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa pada materi lingkungan hidup disini peneliti berkeyakinan untuk menggunakan metode outdoor study yang memberikan gambaran tentang bagaimana alam sekitar atau lingkungan sekitar bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Metode outdoor study atau pembelajaran di luar kelas dapat memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekolah. Karena metode ini merupakan upaya mengajak siswa lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu di alam dan masyarakat. Di sisi lain, pembelajran di luar kelas merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan siswa dan hasil belajar. Dalam hal ini harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan yang ada kaitanya dengan pembelajaran di luar kelas/di luar sekolah serta sesuai dengan kompetensi dan indikator yang ada di tempat penelitian.
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Limboto pada materi lingkungan hidup dengan menggunakan metode outdoor study. 2. KAJIAN PUSTAKA Hasil Belajar Winkey 1996:51 (dalam Purwanto 2009:45) mengemukanan hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009:200, belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhan, manusia atau hal-hal lain yang bisa dijadikan bahan ajar. Menurut Purwanto 2009:45, hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Berdasarkan beberapa defenisi hasil belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. Pembelajaran di Luar Kelas (outdoor study) Metode mengajar di luar kelas (outdoor study) dapat dipahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung di luar kelas atau alam bebas. Metode mengajar di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Disisi lain, mengajar di luar kelas merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Jadi, mengajar di luar kelas lebih melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan siswa.
Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan prilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lainya serta terdapat di dalamnya komponen abiotik, biotik dan sosial budaya. Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan denganmempertimbangkan kerusakan yang yang akan ditimbulkan dan tanpa mengurangi kemampuan lingkungan masa sekarang demi memenuhi kebutuhan yang akan mendatang. Pelestarian lingkungan hidup Pelestarian lingkungan hidup adalah upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan. Serta menjaga kesetabilan lingkungan untuk menjadi tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. 3. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindaka kelas (PTK) yang dilalakukan di kelas XI IPS2 SMA Negeri 2 Limboto. Siswa yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS2 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 10 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Prosedur Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini berpedoman pada langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suhardjono (dalam Arikunto.
dkk,
2007:74). Komponen pokok dalam penelitian tindakan ini adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi, Refleksi. Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini meliputi lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, dan tes hasil belajar yang pada siklus I berjumlah 8 butir soal dan pada siklus II berjumlah 5 butir soal. Analisis data yang akan digunakan untuk tindakan ini dilakukan secara kuantitatif dengan memperhatikan hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan teknik porsentase yang diambil
secara bertahap setiap akhir kegiatan dari setiap siklus. Data yang dihasilkan meliputi data hasil pengamatan guru dan data aktifitas siswa, serta data tes hasil belajar siswa. Data hasil pengamatan aktivitas guru dioleh secara kuantitatif dengan menggunakan rumus: Hasil pengama tan
Jumlah aspek yang diperoleh
x 100
%
jumlah aspek yang diamati
Data hasil pengamatan aktivitas siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan rumus: Hasil pengama tan
Jumlah aspek yang diperoleh
x 100 %
jumlah aspek yang diamati
Hasil belajar siswa ditentukan melalui tes secara tertulis dan diolah menggunakan rumus: (%) Nilai hasil belajar
Jumlah SkorYang
Benar
x 100 %
jumlah SkorIdeal
Apabila hasil belajar meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa yang diperoleh melaui tes dalam pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode outdoor pada siklus I secara klasikal belum mencapai 80%, maka penelitian dilanjutkan pada siklus selanjutnya. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Siklus I Pada pelaksanaan siklus I, pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Jadwal kegiatan pembelajaran dilaksanakan di luar jam sekolah. a. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas guru yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I No 1 2 3 4
Kriteria SB B C K Jumlah
Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah % jumlah % 0 0 1 8,33 8 66,67 8 66,67 4 33,33 3 25 0 0 0 0 12 100 12 100
Presentase Rata-rata 4,165 66,67 29,165 0 100
Jika dirata-ratakan dari 2 kali pertemuan maka persentase aktivitas guru pada siklus I kategori sangat baik dan baik adalah 70,83 % meliputi memberikan motivasi, melakukan
apersepsi, memberikan tujuan pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah pembelajaran, mengorganisasi siswa dalam kelompok, memberikan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa, membimbing siswa dalam membuat lapaoran, memeberikan penghargaan, memberikan evaluasi.
kategori cukup 29,17% meliputi membimbing siswa dalam melakukan pengamatan,
memberikan penjelasan tambahan, membimbing siswa dalam membuat kesimpulan materi dan kategori kurang 0 %. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini.
persentase
80.00%
70.83%
60.00% sangat baik dan baik 40.00%
29.17%
cukup kurang
20.00% 0% 0.00% kriteria
Gambar 1 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas siswaa yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Data hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I No 1 2 3 4
Kriteria SB B C K Jumlah
Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah % jumlah % 0 0 1 11,11 6 66,67 5 55,56 3 33,33 3 33,33 0 0 0 0 9 100 9 100
Presentase Rata-rata 5,55 61,12 33,33 0 100
Jika dirata-ratakan dari 2 kali pertemuan maka persentase aktivitas siswa pada siklus I kategori sangat baik dan baik adalah 66,67 % meliputi mengorganisasi diri dalam kelompok, perhatian pada pelajaran, kemampuan memngemukakan pendapat atau gagasan, kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan bertanya, kemampuan membuat laporan hasil pengamatan, kategori cukup 33,33% meliputi kerjasama siswa dalam kelompok, keaktifan siswa dalam
melakukan pengamatan, kemampuan membuat kesimpulan materi dan kategori kurang 0 %. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini.
persentase
80.00%
66.67%
60.00% 40.00%
sangat baik dan baik
33.33%
cukup kurang
20.00% 0% 0.00% kriteria
Gambar 2 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I b. Evaluasi hasil belajar siswa Hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan penguasaan siswa diukur melalui tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari 8 butir soal dengan skor maksimal 55. Dari hasil analisis tes pada siklus I diperoleh 62,50 % atau 15 siswa yang mendapat nilai 78 , dan 37,50 % atau 9 siswa yang memperoleh nilai 78 . Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini :
persentase
80.00%
62.50%
60.00% 37.50% 40.00%
tuntas tidak tuntas
20.00% 0.00% kriteria
Gambar 3 : Diagram persentase hasil belajar siswa siklus I c. Refleksi Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mata pelajaran Geografi yang bertindak sebagai pengamat. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui kualitas pembelajaran, yakni menyangkut kegiatan guru dalam dan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I, serta dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Dengan perkataan lain, refleksi dimaksudkan untuk
melihat apakah capaian pada pembelajaran siklus I telah sesuai dengan kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui bahwa data yang diperoleh belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Penerapan pembelajaran yang dilaksanakan baik menyangkut kegiatan guru maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran belum optimal. Demikian halnya dengan hasil belajar siawa, belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru pengamat terhadap aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran terdapat beberapa aspek yang belum optimal. Aspek-aspek tersebut meliputi: Aktivitas guru 1. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok 2. Memberikan tambahan penjelasan 3. Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan 4. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan materi Aktivitas siswa 1. Kerjasama siswa dalam kelompok 2. Keaktifan dalam melakukan pengamatan 3. kemampuan membuat kesimpulan Siklus II Siklus kedua dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Pada pelaksanaan siklus II peneliti dan guru pengamat merencanakan pelaksanaan siklus kedua dengan melihat hasil capaian pada siklus I dan melakukan perbaikan tindakan. Perbaikan yang dilakukan meliputi: 1) Guru melakukan pembagian kelompok dengan mempertimbangkan prestasi siswa 2) Selama proses pembelajaran guru berupaya memberi bantuan/bimbingan yang
optimal
kepada siswa dalam melakukan pengamatan 3) Selama proses pembelajaran guru berupaya memberi tambahan penjelasan kepada siswa untuk mempermudah siswa dalam memahami materi 4) Guru berupaya memberi bimbingan yang optimal kepada siswa dalam membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Selain merencanakan perbaikan-perbaikan tersebut di atas, guru akan mengarahkan siswa memperbaiki kegiatan belajar mereka, terutama berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut : 1) Meminta kepada siswa untuk bekerjasama dengan anggota kelompoknya. 2) Meminta kepada siswa untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan pengamatan 3) Meminta kepada siswa untuk dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua dilaksanakan tetap di luar jam pelajaran sekolah. a. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas guru yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II No 1 2 3 4
Pengamatan Jumlah % 3 25 9 75 12 100
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 12 aspek kegiatan yang diamati pada guru terdapat 25 % (3 aspek) berada pada kategori sangat baik, 75 % (9 aspek) berada pada kategori baik, 0 % (0 aspek) berada pada kategori cukup, dan 0 % (0 aspek) berada pada kategori kurang. Dengan demikian, persentase aktivitas guru pada siklus kedua kategori sangat baik dan baik adalah 100%. Secara lengkap data hasil pengamatan aktivitas guru siklus II dapat dilihat pada lampiran 15. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini : 100% 100% persentase
80% sangat baik dan baik
60%
cukup
40% 20%
kurang 0%
0%
0% kriteria
Gambar 4 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II
Data hasil pembelajaran meliputi aktivitas siswa yang dilakukan menggunakan metode Outdoor Study pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Data hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II No 1 2 3 4
Pengamatan Jumlah % 3 33,33 6 66,67 9 100
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Jumlah
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 9 aspek kegiatan yang diamati pada siswa terdapat 33,33 % (3 aspek) berada pada kategori sangat baik, 66,67 % (6 aspek) berada pada kategori baik, 0 % (0 aspek) berada pada kategori cukup, dan 0 % (0 aspek) berada pada kategori kurang. Dengan demikian, persentase aktivitas siswa pada siklus kedua kategori sangat baik dan baik adalah 100%. Secara lengkap data hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 16. Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini : 100% 100% persentase
80% sangat baik dan baik
60%
cukup
40%
kurang 20%
0%
0%
0% kriteria
Gambar 5 : Diagram persentase hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II b. Evaluasi hasil belajar siswa Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran. Tingkat keberhasilan penguasaan siswa diukur melalui tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari 5 butir soal dengan skor maksimal 45. Dari hasil analisis tes pada siklus II diperoleh 87,5 % atau 21 siswa yang mendapat nilai 78 , dan 12,5 % atau 3 siswa yang memperoleh nilai 78 . Dapat juga dilihat pada diagram di bawah ini :
100.00%
87.50%
persentase
80.00% 60.00%
tuntas
40.00%
tidak tuntas 12.50%
20.00% 0.00% kriteria
Gambar 6 : Diagram persentase hasil belajar siswa siklus II c. Refleksi Refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mata pelajaran Geografi yang bertindak sebagai pengamat. Refleksi dimaksudkan untuk mengetahui kualitas pembelajaran, yakni menyangkut kegiatan guru dan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus II, serta dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui bahwa data yang diperoleh melaui Penerapan pembelajaran yang dilaksanakan baik menyangkut kegiatan guru maupun aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta hasil belajar siswa yang diperoleh melaui tes telah mencapai target yang diharapkan sehingga tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya. Pembahasan Dari penelitian yang telah dilakukan pada siklus I diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 70,83%, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 66,67 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 62,50 % atau 15 siswa yang memperoleh nilai 78 . Hasil pembelajaran pada siklus I masih belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh seperti telah dijabarkan di atas sehingga pembelajaran dilanjutkan pada siklus II dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang diperoleh pada pembelajaran siklus I. Kekurangan-kekurangan pada proses pembelajaran siklus I berdasarkan hasil pengamatan guru pengamat meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa, adalah:
1. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok 2. Memberikan tambahan penjelasan 3. Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan 4. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan materi 5. Kerjasama siswa dalam kelompok 6. Keaktifan dalam melakukan pengamatan 7. kemampuan membuat kesimpulan Pada pembelajaran siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang diperoleh pada siklus I dan diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh persentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 87,50 % atau 21 siswa yang memperoleh nilai 78 . Dari pelaksanaan pembelajaran siklus II, maka diperoleh peningkatan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. 5. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa penggunaan metode Outdoor Study dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA NEGERI 2 LIMBOTO pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup. Pada siklus I diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 70,83 %, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 66,67 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh hasil yaitu sebesar 62,50 % atau 15 siswa yang memperoleh nilai 78 . Sedangkan pada pembelajaran siklus II diperoleh hasil yaitu persentase capaian aktivitas guru berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, persentase capaian aktivitas siswa berkategori sangat baik dan baik sebesar 100 %, dan hasil belajar siswa yang diukur menggunakan tes diperoleh hasil yaitu sebesar 87,50 % atau 21 siswa yang memperoleh nilai 78 . Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang berbunyi “jika digunakan metode outdoor study pada tema lingkungan hidup maka hasil belajar siswa kelas X1 IPS 2 SMA Negeri 2 Limboto meningkat” terbukti kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Arifin, Z. (2011) Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. dkk. (2012) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara. Darmono. (2010) Lingkungan Hidup dan Pencemaran, Jakarta: Universitas Indonesia Daryanto. (2010) Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta Dimyanti & Mudjiono. (2009) Belajar dan Pembelajara, Jakarta: Rineka Cipta Hasamah. (2013) Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, Jakarta : Prestasi Pustakaraya Ibrahim, Muslim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press Kristanto. (2004) Ekologi Industri, Yogyakarta: Andi Offset Nurhayati, Nunung. (2013) Pencemaran Lingkungan, Bandung : Yrama Widya Purwanto. (2009) Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Puspita Pelajar. Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sastrawijaya. (2009) Pencemaran Lingkungan, Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta. Soemarwoto. (2009) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Vera, A. (2012) Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (outdoor study), Jogjakarta: DIVA press.