Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
ISSN: 2355-3774
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL DAN MINAT BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATERI CAHAYA SISWA KELAS V MIS LAMGUGOB KOTA BANDA ACEH Mahlianurrahman Universitas Negeri Yogyakarta, E-mail :
[email protected]
Abstrak : Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif dengan subjek penelitian siswa kelas V MIS Lamgugob yang berjumlah 22 siswa. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus tindakan. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes dan angket.Indikator keberhasilan penelitian ini ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa yaitu 88.18% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar telah mencapai kategori tinggi. Sedangkan minat siswa menunjukkan sebesar 87.87% siswa berada pada kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata skor hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 54.54 % dan diketahui bahwa peningkatan rata-rata skor minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 25.6 %. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen pada materi sifat-sifat cahaya pada kelas V ada peningkatan.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa pada materi sifat-sifat cahaya. Kata Kunci: Metode eksperimen, hasil belajar dan minat belajar. mengajar sekehendak hati dan mengabaikan PENDAHULUAN
tujuan
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang bertujuan memberikan sejumlah pengetahuan dan bimbingan kepada siswa
sesuai
Pendidikan
dengan
dapat
tujuan
dilakukan
baik
sebagaimana yang diharapkan jika ditunjang dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat.Guru harus selalu berusaha memilih metode pengajaran yang tepat dan dipandang lebih efektif dari pada metode-metode lainnya sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru benar-benar menjadi milik siswa.
telah
dirumuskan.
Metode
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.
pendidikan. dengan
yang
Berdasarkan observasi yang diperoleh masih ada gurumenggunakan metode yang kurang tepat dalam menyampaikan materi, khususnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi sifat-sifat cahaya, seperti yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS)
Lamgugob
Kota
Banda
Aceh.
Berdasarkan hasil observasi di MIS Lamgugob Kota Banda Aceh, bahwa sebahagian guru masih mengajar dengan menggunakan metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan,
ceramah,
sehingga
siswa
sangat
sulit
memahami materi yang diajarkan dan cepat merasa bosan.
guru tidak boleh membawa kegiatan belajar
41
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
ISSN: 2355-3774
Hasil wawancara dengan guru MIS
untuk merubah tingkah laku idividu setelah
Lamgugob Kota Banda Aceh, juga diperoleh
individu tersebut melaksanakan proses belajar.
informasi bahwa masih ada guru di sekolah
Melalui
tersebut mengajar dengan menggunakan metode
perubahan (peningkatan) bukan hanya pada
ceramah, hal ini membuat sebahagian siswa
aspek
tidak
terhadap
lainnya.Selain itu tujuan belajar yang lainnya
pembelajaran.Pembelajaran pada materi sifat-
adalah untuk memperoleh hasil belajar dan
sifat cahaya diperlukan metode pembelajaran
pengalaman hidup.
fokus
diharapkan
kognitif,
yang tepat dan dapat meningkatkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.
belajar
tetapi
juga
dapat
terjadi
pada
aspek
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik untuk melakukan proses
Metode eksperimen adalah metode
pemerolehan
ilmu
yang memberi kesempatan kepada siswa, baik
penguasaan,
pembentukan
perorangan maupun kelompok untuk dilatih
kepercayaan pada siswa.Pembelajaran berasal
melakukan suatu percobaan. Siswa sepenuhnya
dari kata belajar yaitu usaha yang dilakukan
terlibat dalam merencanakan dan melakukan
seseorang
eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan
mendayagunakan semua potensi yang dimiliki
data, mengendalikan variabel, dan memecahkan
baik
masalah yang dihadapi secara nyata(Djamarah,
intelegensi, bakat, motivasi dan sebagainya
2005, p.234). Dengan adanya metode yang
(Slameto, 2003, p.13).
tepat maka siswa dapat tertarik untuk mengikuti
Pembelajaran
pembelajaran sampai tuntas. Setiap
dengan
fisik,
mental,
mengumpulkan
manusia
mendapatkan
dan
memindahkan
pengetahuan, sikap
dan
sungguh-sungguh,
panca
indra,
otak,
bukanlah
sekedar
pengetahuan
atau
pengetahuan
yang
dimiliki
pendidikan dengan cara belajar. Belajar adalah
seseorang kepada orang lain, akan tetapi
mencari ilmu atau menuntut ilmu. Ada juga
pembelajaran merupakan proses mental yang
yang
terjadi
mengartikan
menyerap
khusus
pengetahuan
belajar
adalah
(Soemanto,
1998,
dalam
diri
seseorang,
sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku.
p.103). Sedangkan belajar menurut Uzer (1999,
Dengan
p.4). belajar adalah proses perubahan tingkah
dilaksanakan dengan cara membaca buku,
laku pada diri individu berkat adanya interaksi
belajar di dalam kelas atau luar kelas dengan
antara
diwarnai oleh organisasi dan interaksi antar
individu
dan
individu
dengan
lingkungannya. Dari uraian di atas belajar dapat
kata
lain,
pembelajaran
dapat
berbagai komponen yang saling berkaitan untuk pembelajaran siswa.
didefinisikan suatu usaha atau kegiatan yang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) salah
bertujuan mengadakan perubahan didalam diri
satu mata pelajaran di MIS Lamgugob Banda
seseorang mencakup perubahan tingkah laku,
Aceh yang dapat mengembangkan kemampuan
sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, ilmu
berpikir analitis deduktif dengan menggunakan
keterampilan, dan sebagainya.Belajar bertujuan
berbagai peristiwa alam dan penyelesaian
42
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
ISSN: 2355-3774
masalah baik secara kualitatif maupun secara
EsaMemperoleh bekal pengetahuan, konsep dan
kuantitatif
mengembangkan
keterampilan
IPA
pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya
melanjutkan
pendidikan
diri. Melalui IPA diharapkan para siswa
(Bambang, 2006, p.52-53).Samatowa. (2011,
memperoleh pengalaman dalam membentuk
p.5-6)menambahkan
kemampuan
memiliki
tujuan
kuantitatif, matematis berdasar pada analisis
memahami
apa
kualitatif
mempergunakan
konsep
serta
dapat
untuk
dengan dan
bernalar
deduktif,
menggunakan
prinsip
IPA.IPA
berbagai hendaknya
sebagai
dasar ke
untuk
SMP/MTs
dibidang studi mengamati, yang
mencoba
diamati,
pengetahuan
IPA
baru
dan untuk
meramalkan apa yang terjadi.
membuka kesempatan untuk memupuk rasa
Dalam proses pembelajaran guru harus
ingin tahu siswa secara alamiah. Hal ini akan
memiliki strategi agar siswa dapat belajar
membantu
mengembangkan
secara efektif dan efesien serta mengena pada
kemampuan bertanya dan mencari jawaban
tujuan yang diharapakan. Ada bermacam-
berdasarkan bukti serta mengembangkan cara
macam
berfikir ilmiah dan memupuk minat serta
dimanfaatkan
pengembangan siswa.
pembelajaran, salah satunya adalah metode
mereka
Mata pelajaran IPA di MI bertujuan
metode
mengajar
oleh
guru
yang
dalam
dapat kegiatan
eksperimen.Metode pembelajaran mempunyai
agar peserta didik memiliki kemampuan untuk
andil
memperoleh keyakinan terhadap kebesaran
pembelajaran, kemampuan yang diharapakan
Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
dapat dimiliki anak didik akan ditentukan oleh
keindahan
kerelevansian pengunaan suatu metode yang
dan
keteraturan
Nya.Mengembangkan pemahaman
kehidupan
dan
dapat
ciptaan-
pengetahuan
konsep-konsep
bermanfaat
alam
dan
yang cukup besar
dalam kegiatan
sesuai dengan tujuan.
IPA
yang
Solusi yang tepat untuk meningkatkan
diterapkan
dalam
hasil dan minat belajar siswa adalah dengan
sehari-hari.Mengembangkan
rasa
menerapkan
metode
eksperimen.Metode
ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
pembelajaran sebagai titik tolak atau sudut
adanya hubungan yang saling mempengaruhi
pandang terhadap proses pembelajran, yang
antara
dan
merujuk pada pandangan tentang terjadinya
keterampilan
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
IPA,
lingkungan,
masyarakat.Mengembangkan proses
untuk
menyelidiki
teknologi
alam
sekitar,
di
dalamnya
mewadahi,
menginsiprasi,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta
dengan cakupan teoritis tertentu.
dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Meningkatkan
Kemahiran guru menggunakan suatu metode juga tergantung pada jenis teori
kesadaran
untuk
pembelajaran yang didukung.Metode yang
menghargai alam dan segala keteraturannya
ingin dipilih dan yang ingin diterapkan, guru
sebagai salah satu ciptaan Tuhan Yang Maha
perlu tahu dengan mendalam segala langkah
443
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
ISSN: 2355-3774
prosedur yang perlu diikuti. Guru harus
guru harus mengumpulkan hasil penelitian
menggambarkan cara berpikir dan sikap dalam
siswa,
menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Guru
mengevalusi dengan tes atau tanya jawab.
yang profesional tidak hanya berpikir tentang
mendiskusikannya
Setelah
semua
di
kelas
persiapan
dan
kegiatan
apa yang dihadapi, apa yang akan diajarkan dan
selanjutnya adalah siswa memulai percobaan,
bagaimana diajarkan, tetapi juga tentang siapa
pada saat siswa melakukan percobaan, guru
yang menerima pelajaran, apa makna belajar
mendekati untuk mengamati proses percobaan
bagi siswa dan kemampuan apa yang ada pada
dan
siswa
terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi
dalam
mengikuti
kegiatan
belajar-
mengajar.
memberikan
dorongan
dan
bantuan
siswa sehingga eksperimen tersebut dapat
Adapun
dengan
diselesaikan dan berhasil.Selama eksperimen
menggunakan metode eksperimen adalah agar
berlangsung, guru hendaknya memperhatikan
siswa dapat membuktikan sendiri tentang
situasi secara keseluruhan sehingga apabila
permasalahan yang diamatinya.Disamping itu
terjadi hal-hal yang menghambat dapat segera
siswa
terselesaikan.
lebih
tujuan
aktif
menggunakan
mengajar
dan
terampil
peralatan-peralatan
dalam yang
Setelah
eksperimen
dilakukan,
berhubungan dengan materi serta mencari dan
kegiatan-kegiatan selanjutnya adalah siswa
menemukan sendiri jawaban atas persoalan
mengumpulkan
yang
mengadakan
diperiksa guru.Mendiskusikan masalah-masalah
persoalan sendiri untuk melatih siswa dalam
yang ditemukan selama eksperimen, memeriksa
berfikir ilmiah (scientific thinking) (Roestiyah,
dan menyimpan kembali segala bahan dan
2001, p.80).
peralatan
dihadapinya
Ada
dengan
beberapa
digunakan.Siswa
untuk
dengan
bimbingan guru melaksanakan eksperimen
diperhatikan saat pelaksanaan yaitu, perlu
berdasarkan panduan dalam Lembar Kerja
dijelaskan
tujuan
Siswa (LKS) yang telah dibagikan.Pelaporan
eksperimen, mereka harus memahami masalah-
hasil eksperimen dan beberapa perwakilan
masalah
kelompok diminta mempresentasikan hasil
yang
siswa
akan
yang
yang
eksperimen
harus
kepada
hal
laporan
tentang
dibuktikan
melalui
eksperimen.Kepada siswa perlu dijelaskan pula
eksperimennya
tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan
memberikan
digunakan
kesempatan oleh guru untuk menanyakan hal-
dalam
percobaan,
mengalami kegagalan.
agar
tidak
Siswa juga perlu
hal
serta
kelompok
tanggapan.Siswa
yang
lain
diberikan
belum
memperhatikan urutan yang akan ditempuh
dimengerti.Siswadenganbimbinganguru menyi
sewaktu eksperimen berlangsung.Selama proses
mpulkan materi pelajaran.
eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi
Minat belajar secara terminologi terdiri
pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau
dari dua istilah yang masing-masing memiliki
pertanyaan yang menunjang kesempurnaan
pengertian sendiri-sendiri yaitu istilah minat
jalannya eksperimen.Setelah eksperimen selesai
dan
istilah
belajar.Untuk
menjelaskan
44
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
ISSN: 2355-3774
keduanya, terlebih dahulu perlu diketahui
yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan
definisi dari istilah minat dan belajar itu
di kelas.Pada penelitian ini, peneliti memilih
sendiri.Belajar sebelumnya sudah dijelaskan.
model Kemmis dan McTaggart. Berikut ini
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa
gambaran dari model tersebut.
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang
menyuruh
(Slameto,
1991,
p.182).Sedangkan menurut Saleh (1976, p.65) mengatakan minat
sebagai sumber hasrat
belajar yang lahir dari diri seseorang, sesuatu sosial atau sesuatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Minat
dapat
diekspresikan
melalui
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya.Siswa memiliki minat terhadap subjek
Gambar 1.Model Spiral Kemmis dan Mc
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian
Taggart. (Arikunto, 2006, p. 93)
yang lebih besar terhadap subjek terebut.Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan
Keterangan:
prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar
Siklus 1:
kurang
1. Perencanaan
akan
menghasilkan
prestasi
yang
rendah.
2. Perlakuan dan pengamatan Ada
beberapa
faktor
yang
3. Refleksi
mempengaruhi minat belajar siswaterhadap
Siklus2:
mata pelajaran tertentu, termasuk dalam mata
1. Perencanaan
pelajaran
2. Perlakuan dan pengamatan
IPA.Secara
keseluruhan
faktor
tersebut digolongkan dalam dua kelompok
3. Refleksi
besar, yaitu 1) faktor internal (faktor yang
Siklus pada Penelitian Tindakan Kelas
berasal dari dalam diri siswa) yaitu faktor
(PTK) terdapat empat komponen yaitu: 1)
kesehatan, motivasi, dan intelegensi; 2) faktor
Perencanaan (planning), pada tahap ini peneliti
eksternal (faktor yang berasal dari luar diri
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
siswa) yaitu; faktor keluarga, faktor lingkungan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
dan faktor sekolah.
tersebut
Metode Penelitian
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini
dilakukan;
2)
Tindakan
(acting)
Penelitian ini merupakan Penelitian
meliputi kegiatan pratindakan, kegiatan siklus I,
Tindakan Kelas (PTK) atauClassroom Action
dan kegiatan siklus II; 2) pelaksanaan(acting),
Research
sudah
penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan
menunjukkan isi yang terkandung didalamnya,
tindakan kelas. Dalam tahap pelaksanaan
(CAR).Dari
namanya
445
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
tindakan kelas, peran peneliti merancang
pelaksanaan
ISSN: 2355-3774
adalah : a)
pembelajaran;
b)
bekerja sama dengan teman sejawat dalam
dan untuk memperoleh informasi tentang penguasaan
siswa
terhadap
materi
yang
diajarkan.
melaksanakan tindakan yang direncanakan; c)
Angket adalah sejumlah pertanyaan
pelaksanaan yang didampingi teman sejawat
tertulis yang digunakan untuk memperoleh
utuk
informasi
memberi
pengarahan,
motivasi
dan
dari
responden.Angket
dapat
stimulus agar praktisi dapat melaksanakan
digunakan untuk mengetahui ranah afektif yang
perannya berdasarkan rencana (Mansur, 2010,
mencakup aspek perasaan dan kemauan tentang
p.42); 3) pengamatan(observing), dilakukan
nilai-nilai
sendiri oleh peneliti yang memang diberi tugas
menggunakan
untuk
memahami bagaimana minat belajar siswa.
hal
itu.
Pada
saat
memonitoring
pengamat haruslah mencatat semua peristiwa
moral
dan
angket
sosial.Dengan
peneliti
akan
lebih
Teknik Analisis Data
atau hal yang terjadi; 4) refleksi(reflecting),
Untuk mengetahui peningkatan hasil
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
belajar dan minat siswa maka dianalisis dengan
yang telah dilakukan. Istilah refleksi bersal dari
menggunakan angket yang telah diisi oleh
kata reflection. Kegiatan refleksi ini sangat
siswa, kemudian angket dihitung dan dianalisis
tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah
dengan menggunakan rumus persentase :
selesai
melakukan
berhadapan
tindakan,
dengan
mendiskusikan
peneliti
implementasi
kemudian
P
untuk
f 100% N
rancangan
tindakan. Waktu dan Tempat Penelitian
Keterangan : P:
Persentase nilai siswa
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
f :
Frekuensi jawaban siswa
Mei 2016 dan tempat penelitian di MIS
N:
Jumlah siswa keseluruhan (Sudjana,
Lamgugob Kota Banda Aceh.
2000, p.115).
Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah
Teknik analisis data dilakukan dengan
siswa kelas V semester genap MIS Lamgugob
cara mengumpulkan hasil tes awal dan tes akhir
Kota Banda Aceh tahun pelajaran 2015-2016,
kemudian dihitung skor nilainya. Setelah semua
yang berjumlah 22 orang siswa.
data terkumpul, untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kemudian diolah melalui statistik
Teknik Pengumpulan Data Adapun instrumen yang digunakan
deskriptif
dengan
persentase.
Siswa
menggunakan dikatakan
rumus tuntas
dalam penelitian ini adalah tes dan angket.Tes
belajarnya jika siswa mendapat nilai sesuai
adalah sejumlah soal diberikan kepada siswa
target dalam KKM mencapai 75%.
yang mencakup materi.Tujuan tes ini dilakukan
Hasil Penelitian dan Pembahasan
untuk mengetahui hasil belajar yang digunakan
Hasil Penelitian
46
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
ISSN: 2355-3774
Adapun hasil analisis deskriptif hasil
Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif
belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 1.
Minat Belajar Siswa Descriptive
Siklus
Siklus
Statistics
I
II
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa Descriptive
Siklus
Siklus
Statistics
I
II
N
22
22
Range
11
24
Minimum
57
72
N
22
22
Maximum
68
96
Range
70
50
Mean
62.27
88.09
Minimum
10
50
Std. Deviation
2.947
6.354
Maximum
80
100
Variance
8.684
40.372
Mean
33.64
88.18
Std. Deviation
20.129
14.019
Variance
405.195
196.537
Lebih jelasnya rata-rata skor minat belajar siswa dapat dilihat pada gambar di
Lebih jelasnya rata-rata skor hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar 1. 100 90 80 70 60 SKOR 50 40 30 20 10 0
bawah ini. 100 90 80 70 60 SKOR 50 40 30 20 10 0
88,18
Siklus I Siklus II
33,64
87,87 62,27 Siklus I Siklus II
Minat Belajar
Gambar 2.Histogram Skor Rata-rata
Hasil Belajar
Berdasarkan gambar 2 diketahui bahwa
Gambar 1.Histogram Skor Rata-rata
peningkatan rata-rata skor minat belajar siswa
Hasil Belajar
dari siklus I ke siklus II adalah 25.6.Hasil Berdasarkan gambar 1 diketahui bahwa
penghitungan menunjukkan bahwa penerapan
peningkatan rata-rata skor hasil belajar siswa
metode eksperimen pada materi sifat-sifat
dari siklus I ke siklus II adalah 54.54.Hasil
cahaya pada kelas V ada peningkatan.Dengan
penghitungan menunjukkan bahwa penerapan
demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode eksperimen pada materi sifat-sifat
metode eksperimen dapat meningkatkan hasil
cahaya
belajar dan minat belajar siswa pada materi
pada
kelas
V
ada deskriptif
sifat-sifat cahaya.
data minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel
PEMBAHASAN
peningkatan.Adapunhasil
analisis
di bawah ini.
447
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
Penelitian
ini
menerapkan
ISSN: 2355-3774
metode
hanya mengkaji dari sisi ilmu pengetahuan saja
pembelajaran eksperimen pada materi sifat-sifat
tetapi
juga
cahaya di kelas V MIS Lamgugob Banda
lingkungan.
mengkaji
pengaruhnya
bagi
Aceh.Fokus dalam penelitian ini adalah melihat
Guru tidak hanya mentransfer ilmu
peningkatan hasil dan minat belajar siswa
kepada siswa melainkan siswa menggunakan
dengan menerapkan metode eksperimen.Hasil
dan memanfaatkan kemampuan awalnya untuk
analisis menunjukkan bahwa pembelajaran
dapat menemukan konsep baru melalui diskusi
yang menerepakan metode eksperimen dapat
kelompok untuk memecahkan masalah. Peran
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa.
guru
Kelas
yang
menerapkan
metode
adalah
sebagai
membimbing
fasilitator
jalannya
untuk diskusi
eksperimen terlihat lebih antusias dan aktif
kelompok.Lassig.
dalam belajar. Guru menghubungkan materi
bahwa cara yang dapat dilakukan untuk
dengan kehidupan sehari-hari membuat siswa
meningkatkan pemahaman siswa adalah dengan
terpacu
memunculkan
untuk
mengeluarkan
ide
atau
(2012, p.8)
menjelaskan
berbagaimasalah,
gagasannya. Guru juga dapat mengikutsertakan
menyelesaikannya dengan berbagai gagasan
siswa
keterampilan
yang berbeda, mengembangkan gagasan dan
dalam pengambilan keputusan dan mendorong
mencari solusi yang tepat dalam penyelesaian
mereka untuk mempertimbangkan informasi
masalah yang ada.
dalam
pengembangan
tentang isu-isu IPA. Isu dan masalah dalam
Penggunaan
lembar
kerja
siswa
kehidupan sehari-hari menjadi titik awal untuk
diberikan pada setiap kelompok juga turut
mempelajari
mempengaruhi jalannya proses pembelajaran.
dan
konsep/prinsip-prinsip, teknologi
dengan
menerapkan proses
konsepIPA
dan
mempertimbangkan
Setiap
kelompok
bertanggung
jawab
menyelesaikan soal yang ada pada lembar kerja
perhatian, minat, atau kepentingan siswa.
siswa.Siswamempresentasikanhasil
Proses menerapkan pengetahuan, konsep, dan
kelompok bertujuan dapat mengembangkan
prinsip pada hal yang nyata akan memberi
kemampuan
makna lebih terhadap pengetahuan tersebut.
komunikasi secara lisan. Selain itu, kemampuan
Guru memperkenalkan
isu-isu baru
konsep
melalui
pemahaman konsep juga dikembangkan dalam
tentang IPA yang ada disekitar siswa yang
bentuk
kemudian dibahas dalam sebuah diskusi atau
pembelajaran.
dapat dilakukan dengan bereksperimen.Guru
pemahaman
diskusi
pertanyaan-pertanyaan
Metode
eksperimen
pada
awal
menyediakan
menghubungkan proses pembelajaran dengan
kesempatan yang seluas-luasnya agar aktivitas
isu-isu tentang IPA, sehingga siswa sadar
dan pemikiran siswa dapat berkembang. Siswa
bahwa isu-isu tersebut ada kaitannya dengan
juga dapat memiliki kebebasan individu untuk
materi yang sedang dipelajari. Proses metode
mengembangkan
eksperimen
guru
metode eksperimensiswa merasa dilibatkan
memberikan materi pembelajaran dan tidak
dalam pembelajaran karena siswa langsung
dilakukan
dengan
cara
kemampuannya.Melalui
48
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
melakukan
eksperimen
ISSN: 2355-3774
untuk
mengatasi
guru, harus menjelaskan cara menggunakan alat
pelajaran
berkaitan
eksperimen tersebut berulang-ulang supaya
dengan kehidupan siswa di masyarakat, siswa
siswa mudah mengerti cara penggunaan alat
tidak hanya menghafalkan materi pelajaran
percobaan tersebut.Angket untuk mengetahui
yang terasa asing melainkan memahami konsep
minat belajar siswa diberikan pada akhir
IPA, siswa terlihat dapat menghubungkan yang
pertemuan yaitu setelah menyelesaikan tes
dipelajari dengan yang mereka temukan atau
akhir dari hasil belajar.Pengisian angket minat
hadapi dalam kehidupan sehari-hari, dapat
siswabertujuan untuk mengetahui perasaan,
memperhatikan
minat, dan pendapat siswa mengenai penerapan
permasalahan,
teknologi
bahan
perkembangan
berdasarkan
IPA
fakta-fakta
dan yang
metode eksperimen.
ditemukan dan terus-menerus memiliki ide atau gagasan baru.
Hasil angket minat siswa menunjukkan bahwa hampir keseluruhan siswa setuju metode
Dalam pembahasan materi cahaya dan
pembelajaran eksperimen di terapkan pada
sifatnya siswa mengalami beberapa hambatan
materi
diantaranya dalam mengenal sifat-sifat cahaya
menunjukkan bahwa metode eksperimen cocok
dari proses pemikiran siswa sendiri melainkan
digunakan pada materi cahaya dan sifat-
pengucapan
guru.
sifatnya.Persentase siswa yang berminat dengan
Sehingga, siswa tidak mengerti dengan sifat-
penerapan metode eksperimen termasuk dalam
sifat cahaya dan sulit memahami konsep
kategori setuju dan sangat setuju dalam
tersebut
menjawab
ulang
yang
dari
penjelasan
mengakibatkan
hasil
pembelajaran tidak tercapai.
cahaya
dan
angket
sifatnya.Hal
minat
ini
siswa.Dengan
demikian, siswa berminat metode pembelajaran
Siswa mengalami kebosanan dalam
eksperimen.
belajar sehingga mempengaruhi pencapaian
Dari pembahasan di atas, makadapat
hasil belajar siswa. Selanjutnya, siswa tidak
disimpulkan
bisa menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan
Siswa
guru
hasil belajar dan minat belajar siswa karena
tersebut dengan cara memindahkan materi yang
melaui metode pembelajaran ini siswa belajar
tertulis pada buku cetak atau perkataan guru
bagaimana mengidentifikasi apa yang ingin
kedalam jawaban pertanyaan dari soal tersebut.
siswa ketahui, dan mengumpulkan informasi.
hanya
menjawab
pertanyaan
bahwa
penerapan
metode
Setelah guru menanyakan kepada guru, ternyata siswa tidak mengerti apa yang ditulisnya serta
SIMPULAN DAN SARAN
siswa mengalami kesulitan menjelaskan tentang
Simpulan
materi cahaya dan sifat-sifatnya.
Dari penelitian tindakan kelas yang
Selain itu, siswa sulit memahami
dilaksanakan
pada
siswa
kelas
V
MIS
percobaan tentang materi cahaya dan sifat-
Lamgugob Kota Banda Aceh ini, maka dapat
sifatnya,
disimpulkan bahwa siswa sangat berminat
karena
siswa
kurang
mengerti
caramenggunakan alat percobaan. Sehingga
dalam
mengikuti
pembelajaran
denagan
449
Jurnal Bina Gogik, Volume 1 No. 2, September 2014
ISSN: 2355-3774
menerapkan metode eksperimen pada materi
Mansur, M. (2010). Melaksnakan PTK Itu
sifat-sifat cahaya dan hasil belajar siswa pada
Mudah, Jakarta: Bumi Aksara.
materi
cahaya
dan
sifatnya
mengalami
Roestiyah
peningkatan.
(2001).
Strategi
Belajar
Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Saleh,
Saran
A.R.
(1976).
Didaktik
Pendidikan
Agama, Jakarta: Bulan Bintang. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
peneliti
N.K,
memberikan
saran-saran
sebagai
berikut:
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA, Jakarta: Indeks. Slameto. (1991). Belajar dan faktor-faktor yang
1. Mengingat proses belajar mengajar dengan
menerapkan
metode
eksperimen memberikan peningkatan hasil dan minat belajar siswa, maka diharapkan
kepada
memanfaatkan
guru
metode
untuk
eksperimen
mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta. Uzer, M.U. (1999). Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya. Soemanto,
W.
(1998).
Matematika
Di
Kiat
Pendidikan
Indonesia, Jakarta:
Rineka Cipta.
pada meteri sifat-sifat cahaya secara berkesinambungan. 2. Kepada kepala sekolah hendaknya memberi bimbingan dan mengarahkan guru untuk selalu menerapkan metode eksperimen dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sehingga hasil dan minat belajar siswa dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. et.al. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Bambang, S. (2006). Badan Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: BNSP. Djamarah, (2005). Guru Dan Anak Didik Dalam
Interaksi
Edukatif,
Jakarta:
Rineka Cipta. Lassig,
C.J.
(2012).
Classrooms.
Creating The
Creative Australian
Educational Leader, 34, 8-13.
50