PENERAPAN EMERGENCY RESPONSE PLAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN PROYEK PT. TATA
Oleh: Inggi Irawan (6505 040 011)
Latar Belakang
TATA adalah suatu perusahaan yang bertindak di bidang konstruksi. Salah satu proyek TATA pada tahun 2009 yakni build up gedung perkantoran dan perdagangan yang terletak di kawasan Surabaya Timur, tepatnya di Jalan Kertajaya Indah Timur nomor 18. Bangunan ini dibangun diatas lahan seluas 5300 m2 yang nantinya memiliki 17 lantai yang terdiri dari basement yang berfungsi sebagai area parkir dan utility, ground floor, 5 lantai parkir, 8 lantai perkantoran, ruang mesin dan lantai paling atas untuk landasan helipad. Mengingat bangunan yang mempunyai 17 lantai ini berfungsi sebagai area perkantoran dengan jumlah orang yang cukup banyak dapat dikategorikan memiliki potensi bahaya kebakaran berat. Tingkat probabilitas terjadinya kebakaran yang cukup tinggi dapat memakan korban jiwa. Dengan aktivitas perkantoran yang tinggi dan adanya banyak orang yang tidak mengetahui arah keluar dari bangunan tersebut dapat menyebabkan proses evakuasi terhadap keadaan darurat menjadi sulit. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan perancangan emergency response plan yang berupa sarana escape.
Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Melakukan perancangan fasilitas escape berupa:
Exit route Tangga darurat Exit sign Pintu darurat Assembly area
Melakukan perancangan standart operating procedure (SOP) fire emergency response. Menentukan assembly area.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini antara lain:
Hasil perancangan fasilitas escape dapat digunakan sebagai upaya menyelamatkan diri pada saat terjadi kebakaran. Menjadikan hasil perancangan standart operating procedure (SOP) pelaksanaan fire emergency response sebagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran. Penentuan assembly area digunakan untuk mengetahui tempat berkumpul yang aman. Sebagai pertimbangan perusahaan untuk menerapkan fire emergency response plan.
Batasan Penelitian
Batasan masalah dalam pengerjaan Tugas Akhir ini antara lain:
Penelitian hanya dilakukan pada gedung perkantoran dan perdagangan proyek PT. TATA di Surabaya Timur. Difokuskan pada perancangan fasilitas escape kebakaran yang berupa:
Exit route Tangga darurat Exit sign Pintu darurat Assembly area Standart Operating Procedure (SOP)
Perancangan fasilitas escape tidak mencakup perkiraan biaya dan jenis bahan yang dipakai.
Diagram Alir
MULAI
Studi Literatur: Studi Lapangan: - Emergency Response Plan - NFPA 101 edisi th. 2000 dan SFPE 3rd edition 2002
- Layout Bangunan
Pengumpulan Data : - Layout Bangunan - Data Arah Angin
Perancangan ERP: - Pintu darurat - Tangga darurat - Exit route
- Exit sign - Prosedur tanggap darurat - Assembly area
Kesimpulan dan Saran
SELESAI
Perhitungan Luas Bangunan
Berikut ini merupakan contoh perhitungan luas bangunan pada lantai 1: Diketahui: Luas Temporary (LT) = 1082 m2 Luas Permanent (LP) Tangga = 10 m2 Balkon = 84,96 m2 Toilet = 13 m2 + Total = 107,96 m2 Luas Bangunan = LT – LP = 1082 m2 – 107,96 m2 = 974,04 m2 Jadi, luas bangunan pada lantai 1 adalah 974,04 m2
Hasil Perhitungan Luas Bangunan Tiap Lantai: Luas Temporary (m2)
Luas Permanent (m2)
Luas Bangunan (m2)
Groundfloor
1848
30,2
1817,8
Basement
1848
37,4
1810,6
Lantai P1
983,92
17,6
966,32
Lantai P2
983,92
19,2
964,72
Lantai P3
983,92
19,2
964,72
Lantai P5
983,92
19,2
964,72
Lantai P6
983,92
19,2
964,72
Lantai 1
1082
107,96
974,04
Lantai 2
865
23
842
Lantai 3
865
23
842
Lantai 5
865
23
842
Lantai 6
865
23
842
Lantai 7
865
23
842
Lantai 8
1272
237,24
1034,76
Lantai 9
1272
237,24
1034,76
Lantai LMR
983,92
41,84
942,08
Lantai ATAP
983,92
12
971,92
Lokasi
Perhitungan Jumlah Orang
Setelah diketahui luas bangunan dan ditetapkan density factor pada gedung sebesar 9,3 (NFPA 101 Tahun 2000), maka dapat ditentukan jumlah orang dengan perhitungan:
LuasBangunan N= DensityFactor
Hasil Perhitungan Jumlah Orang Tiap Lantai: Luas Bangunan (m2)
Density Factor (m2 / org)
Jumlah Orang (N)
Groundfloor
1817,8
9,3
195
Basement
1810,6
9,3
194
Lantai P1
966,32
9,3
104
Lantai P2
964,72
9,3
103
Lantai P3
964,72
9,3
103
Lantai P5
964,72
9,3
103
Lantai P6
964,72
9,3
103
Lantai 1
974,04
9,3
105
Lantai 2
842
9,3
91
Lantai 3
842
9,3
91
Lantai 5
842
9,3
91
Lantai 6
842
9,3
91
Lantai 7
842
9,3
91
Lantai 8
1034,76
9,3
111
Lantai 9
1034,76
9,3
111
Lantai LMR
942,08
9,3
101
Lantai ATAP
971,92
9,3
105
Lokasi
Perancangan Pintu Darurat (Exit)
Kebutuhan exit untuk tiap lantai ini dipengaruhi oleh waktu escape dan banyaknya lebar tempat keluar (LTK). Banyaknya lebar tempat keluar (LTK) dapat diketahui dengan persamaan:
N U= 40 xT
Dimana: N : Jumlah orang T : Waktu dalam menit U : Banyaknya LTK yang dibutuhkan
Sedangkan untuk mengetahui jumlah exit dapat digunakan persamaan:
U E = +1 4
Dimana: E : Banyaknya tempat keluar atau tangga U : Banyaknya LTK yang dibutuhkan
Berikut ini contoh perhitungan kebutuhan exit pada lantai 1: Diketahui : Jumlah orang (N) = 105 orang Waktu escape (T) = 3 menit LTK (U)
= U= N
Jumlah exit (E)
U = E = +1 = 4
40 xT
= U = 105
40 x3
= 0,87 ≈ 1
1 E = + 1 = 1,25 ≈ 1 4
Hasil Perhitungan Kebutuhan Exit Tiap Lantai: Jumlah Orang (N)
Waktu Escape (T)
LTK U=N/(40xT)
Jumlah Exit E=(U/4)+1
Groundfloor
195
3 menit
2
2
Basement
194
3 menit
2
2
Lantai P1
104
3 menit
1
1
Lantai P2
103
3 menit
1
1
Lantai P3
103
3 menit
1
1
Lantai P5
103
3 menit
1
1
Lantai P6
103
3 menit
1
1
Lantai 1
105
3 menit
1
1
Lantai 2
91
3 menit
1
1
Lantai 3
91
3 menit
1
1
Lantai 5
91
3 menit
1
1
Lantai 6
91
3 menit
1
1
Lantai 7
91
3 menit
1
1
Lantai 8
111
3 menit
1
1
Lantai 9
111
3 menit
1
1
Lantai LMR
101
3 menit
1
1
Lantai ATAP
105
3 menit
1
1
Lokasi
Dimensi Pintu Darurat (Exit)
Perhitungan dimensi pintu darurat meliputi perhitungan lebar dan tinggi pintu darurat. Tinggi pintu darurat disesuaikan dengan ketinggian pintu darurat yang telah ada dalam bangunan gedung. Dari perhitungan unit LTK dapat diketahui lebar tiap unit exit, dengan cara membagi LTK dengan jumlah exit. Ketentuan tiap satuan unit exit ditetapkan sebagai berikut:
Satu unit exit : 21” Dua unit exit : 21” + 21” = 1.050 mm Tiga unit exit : 21” + 21” + 18” = 1.500 mm Empat unit exit : 21” + 21” + 18” + 18” = 1.950 mm Lebar unit exit 21” adalah 525 mm
Hasil Perhitungan Dimensi Pintu Darurat (Exit) Tiap Lantai: Lokasi
Jumlah Exit
Lebar Exit
Tinggi Exit (m)
Groundfloor
2
2 exit lebar 1,05 m
2
Basement
2
2 exit lebar 1,05 m
2
Lantai P1
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P2
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P3
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P5
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P6
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 1
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 2
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 3
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 5
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 6
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 7
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 8
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 9
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai LMR
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai ATAP
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Perancangan Tangga Darurat
Untuk perancangan tangga darurat, perlu mempertimbangkan jumlah orang (N) yang dapat terakomodasi, lebar tangga darurat dan jumlah lantai. Perhitungan ini dilakukan sesuai dengan persamaan berikut: P = 200w + 50 ( w – 0.3 ) ( n – 1) Dimana:
P = Jumlah orang yang direkomendasikan w = Lebar tangga dalam meter n = Jumlah lantai bangunan
Berikut ini merupakan contoh perhitungan lebar minimum tangga yang diperlukan untuk menghindari penumpukan penghuni pada lantai atap dan lantai LMR.
Lantai ATAP Untuk P = 105, n = 17 Patap = 200 watap + [50 (watap-0,3)] (n-1) 105 = 200 watap + [50 (watap-0,3)] (17-1) 105 = 200 watap + [50 watap – 15] (16) 105 = 200 watap +800 watap - 240 345 = 1000 watap watap = 0,4 m
Lantai LMR Untuk P = 101, n = 16 = 200 wlmr + [50 (wlmr-0,3)] (n-1) Plmr + Patap 101 + 105 = 200 wlmr + [50 (wlmr-0,3)] (16-1) 206 = 200 wlmr+ [50 wlmr – 15] (15) 206 = 200 wlmr +750 wlmr - 225 431 = 950 wlmr wlmr = 0,45 m
Hasil Perhitungan Lebar Tangga Darurat Tiap Lantai: Lokasi Groundfloor
Lebar tangga (m) 9
Basement
6,8
Lantai P1
5
Lantai P2
4
Lantai P3
3,3
Lantai P5
2,8
Lantai P6
2,3
Lantai 1
2
Lantai 2
1,6
Lantai 3
1,4
Lantai 5
1,2
Lantai 6
1,03
Lantai 7
0,87
Lantai 8
0,73
Lantai 9
0,6
Lantai LMR
0,45
Lantai ATAP
0,4
Dimensi Tangga Darurat
Dimensi tangga darurat ditentukan dari perhitungan diatas dan berdasarkan ketentuan SNI 03-1746-2000. Tabel dimensi tangga darurat Lokasi
Jumlah Tangga Darurat
Lebar (m)
Tinggi Rel Pegangan
Lebar Bordes (m)
Tinggi Antar Bordes (m)
Tinggi Anak Tangga (m)
Groundfloor
-
-
-
-
-
-
Basement
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai P1
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai P2
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai P3
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai P5
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai P6
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai 1
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai 2
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai 3
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai 5
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai 7
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai 8
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai 9
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai LMR
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Lantai ATAP
2
0,55
0,96
0,55
3,7
0,19
Perancangan Exit Route
Penentuan jumlah exit route ditentukan sesuai dengan jumlah pintu keluar pada setiap lantai. Hal ini, dimaksudkan agar jarak yang dilalui orang ketika menuju pintu darurat (exit) tidak terjadi penumpukan pada satu titik exit saja. Sesuai dengan persyaratan OSHA 1910.36, 2002 mensyaratkan jumlah minimal exit route sebanyak dua buah. Sehingga jumlah exit route yang direncanakan pada setiap lantai sebanyak 2 buah.
Exit route yang telah ditentukan diatas diaplikasikan dengan pewarnaan tiap lantai bangunan, sehingga penghuni dapat dengan mudah menentukan exit route untuk selanjutnya keluar melalui exit yang tersedia. Warna yang digunakan adalah hijau, karena hijau adalah warna yang pertama kali dapat tertangkap oleh mata sehingga mudah dilihat meskipun dalam keadaan darurat.
Perancangan Exit Sign
Pada setiap pintu darurat harus dilengkapi dengan exit sign sesuai dengan persyaratan SNI 03 – 6574 – 2001. Perancangan exit sign untuk tiap ruang dalam gedung adalah sebagai berikut : Dimensi huruf exit sign tinggi huruf = 15 cm tebal huruf = 2 cm jarak antar huruf = 1 cm lebar huruf = 5 cm Tinggi pemasangan arah exit sign maksimal 20 cm dan minimal 15 cm dari permukaan lantai. Pemasangan pada pintu darurat dengan jarak 10 cm dari rangka pintu. Lokasi pemasangan exit sign : setiap pintu darurat setiap tangga darurat ujung gang yang mendorong ke arah pintu exit setiap persimpangan pada koridor.
Perancangan Assembly Area
Arah mata angin Penentuan arah angin tahunan didasarkan pada kecenderungan arah angin terbanyak selama 3 tahun (2007-2009) pengamatan . Data tersebut didapatkan melalui sumber Badan Meteorologi dan Geofisika, Juanda Surabaya. Ringkasan data adalah sebagai berikut : Tahun 2007 2008 2009
Arah Angin Timur Timur Timur
Letak assembly area Arah angin terbanyak pada tahun 2007-2009 adalah ke timur, maka letak assembly area tidak berada pada timur bangunan gedung. Jadi, assembly area A terletak pada utara gedung dan assembly area B terletak pada selatan gedung.
Kesimpulan
Dalam menentukan exit route disini adalah dengan memanfaatkan jalur yang aman dan tercepat ketika terjadi kebakaran. Pada bangunan ini tiap lantai memiliki 2 jalur exit. Exit route yang direncanakan diaplikasikan dengan pewarnaan hijau agar penghuni dapat dengan mudah menentukan exit route.
Kebutuhan tangga darurat tiap lantai adalah sebagai berikut:
Jumlah Tangga
Lebar Tangga (m)
Basement
2
6,8
Lantai P1
2
5
Lantai P2
2
4
Lantai P3
2
3,3
Lantai P5
2
2,8
Lantai P6
2
2,3
Lantai 1
2
2
Lantai 2
2
1,6
Lantai 3
2
1,4
Lantai 5
2
1,2
Lantai 6
2
1,03
Lantai 7
2
0,87
Lantai 8
2
0,73
Lantai 9
2
0,6
Lantai LMR
2
0,45
Lantai ATAP
2
0,4
Lokasi
Kebutuhan pintu darurat tiap lantai adalah sebagai berikut: Lokasi
Jumlah Exit
Lebar Exit
Tinggi Exit (m)
Groundfloor
2
2 exit lebar 1,05 m
2
Basement
2
2 exit lebar 1,05 m
2
Lantai P1
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P2
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P3
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P5
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai P6
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 1
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 2
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 3
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 5
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 6
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 7
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 8
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai 9
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai LMR
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Lantai ATAP
1
1 exit lebar 0,525 m
2
Tinggi pemasangan arah exit sign maksimal 20 cm dan pemasangan exit sign pada pintu darurat berjarak 10 cm dari rangka pintu. Lokasi pemasangan exit sign adalah pada setiap pintu darurat, setiap tangga darurat, ujung gang yang mendorong ke arah exit dan setiap persimpangan pada koridor. Lokasi assembly area terletak pada posisi utara dan selatan bangunan dan berjarak 30,48 meter dari bangunan terluar. Standart Operating Procedure (SOP) berisi petunjuk arahan tindakan yang dilakukan apabila terjadi keadaan darurat atau kebakaran. Tim emergency response dan tim evakuasi dapat bergerak cepat untuk mengatasi keadaan darurat serta para karyawan dapat langsung menuju assembly area terdekat.
Saran
Perancangan emergency response ini belum mengulas tentang integrated sistem untuk kebakaran. Diharapkan melakukan pelatihan dan simulasi dari emergency response prosedur yang telah dibuat, sehingga dapat diketahui kekurangankekurangan dari prosedur tersebut.
SEKIAN TERIMA KASIH