Penerapan E-Business di Indonesia
I. Pendahuluan Dewasa ini perkembangan informasi sangat pesat. Penggunaan internet sebagai media pertukaran informasi digunakan hampir semua kalangan karena sangat efektif dan efisien. Bila dahulu ada istilah sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, maka tidaklah berlebihan rasanya apabila sekarang digunakan istilah dengan sekali klik internet, lima benua dapat terlintasi. Dalam dunia bisnis, perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan mengadopsi teknologi informasi terkini, maka akan tertinggal dari pesaingnya yang telah lebih dulu memanfaatkan teknologi informasi. Sistem informasi telah menjadi hal yang sangat penting untuk saat ini dan kedepannya. Sebab dengan dibantu oleh sistem informasi, pekerjaan-pekerjaan akan menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan tentunya lebih hemat biaya. Misalnya saja penggunaan email sebagai pengganti kertas surat di masa lalu. Dengan menggunakan email, kita sudah turut melestarikan lingkungan, dengan mengurangi jumlah pohon yang ditebang sebagai bahan baku pembuatan kertas. Pada perusahaan dapat diterapkan penggunaan software ERP yang dapat memperlancar kegiatan usahanya. Software-software ERP sudah banyak tersedia di pasar, seperti SAP, Oracle, Abas, dan lain-lain. Penerapan software tersebut di atas tentunya memberikan banyak benefit bagi perusahaan sebab mampu mengintegrasikan data dan menjamin konsistensi data di perusahaan. Namun harga untuk membeli software ERP tersebut masih sangat mahal. Di Indonesia sekarang sudah banyak perusahaan yang menggunakan software ERP, umumnya adalah perusahaan besar.
1
II. Pembahasan Berikut akan dibahas contoh penerapan ERP pada perusahaan manufaktur, dimana yang menjadi core-business nya adalah bagian produksinya. Sedangkan bagian-bagian lain merupakan pendukungnya antara lain: Supply Chain Management (mencakup sourcing dan procuring) yang berhubungan dengan pemasok, Customer Relationship Management (marketing, sales, service) yang berhubungan dengan pelanggan, Knowledge Management (mencakup collaboration, decision support) yang berhubungan dengan pekerja, Partner Relationship Management (mencakup selling dan distribution), yang berhubungan dengan partner. 1. Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. Pada sistem ERP terjadi integrasi (penggabungan) berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Sistem ERP mengintegrasikan informasi dan proses – proses yang berbasis informasi antar bagian dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem ERP terdiri atas beberapa subsistem (modul) yaitu finansial, distribusi, manufaktur, inventori, dan human resource. Masing-masing subsistem terhubung dengan sebuah database terpusat yang menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing subsistem. Subsistem mewakili sebuah bagian fungsionalitas dari sebuah organisasi perusahaan. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain. Konsep ERP adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan proses setiap line dalam manajemen perusahaan secara transparansi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi. Untuk 2
memasuki pasar internasional, ERP merupakan salah satu yang menjadi pra-syarat dasar bagi setiap perusahaan. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana basis perekonomiannya bertumpu di bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu faktor yang cukup penting dalam setiap perusahaan. Dengan bantuan ERP perusahaan dapat terintegrasi pada setiap proses dalam perusahaan tersebut ke dalam suatu sistem komputerisasi. Manfaat lain dari ERP ini adalah integrasi bisnis secara keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turnovernya, menciptakan analisa dan peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru. Dapat dikatakan ERP merupakan tulang punggung teknologi dari kegiatan bisnis, sebuah kerangka kerja transaksi keseluruhan perusahaan dengan berbagai hubungan kerja, mulai dari pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, serta keuangan. Penerapan di Indonesia : Banyak perusahaan di Indonesia yang sudah menerapakan penggunaan software ERP seperti SAP, Oracle dsb. Sebab dengan penggunaan optimal sebuah software ERP, akan mampu mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part), biaya kerugian akibat machine fault dan lain-lain. Sistem ERP pun mampu mengatasi banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Misalnya, manajemen material, masalah pengendalian mutu, produktivitas karyawan, pelayanan pelanggan, manajemen kas, masalah inventori, dan lain-lain. Sistem ERP memberikan suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit lain dalam organisasi. Sebagai hasilnya, ERP system dapat mendorong ke arah kemampuan decision-making yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif, seperti misalnya penurunan inventory level, pengurangan personel, percepatan pengolahan laporan keuangan, dan lain-lain. Contoh perusahaan pengguna SAP di Indonesia di antaranya adalah Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Permata, Astra Group, PT Kao indonesia, Charoen Pokphand Group, Blue Bird Group, PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, dan sebagainya. 3
2. Production Planning Penerapan di Indonesia : Proses produksi merupakan bagian inti dari sebuah perusahaan manufaktur. Pada perusahaan manufaktur yang telah menggunakan software SAP, telah disediakan modul PP (Production Planning) sehingga kegiatan produksi dapat berjalan secara lebih efektif dan efisien. SAP dapat diterapkan untuk berbagai macam kebijakan produksi seperti kanban, manufaktur berulang, maupun pengolahan pesanan produksi. Juga dapat diterapkan untuk berbagai strategi perencanaan seperti make-to-stock, make-to-order,dll. Selain itu, modul PP pada SAP juga dapat digunakan untuk perencanaan kapasitas produksi. Dengan terintegrasinya dengan modul lain seperti Material Management, Financial information, Cost Accounting, Human Resources, Sales and Distribution, dll, sehingga menambah keandalan sistem perencanaan produksi. Sistem ini merupakan sistem real time. Perubahan permintaan dan penawaran tercermin secara real time, sehingga controller produksi dapat bereaksi cepat untuk perubahan ini. Modul PP pada SAP ini adalah alat yang sangat efektif untuk perencanaan produksi. Karena memberikan banyak alternatif, maka harus dikonfigurasi dengan benar untuk mencapai pemanfaatan optimal. 3. Supply Chain Management (SCM) SCM merupakan koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. SCM juga meliputi seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai. Supply chain merupakan sebuah jaringan dari berbagai organisasi dan proses bisnis untuk melakukan pengadaan bahan mentah, mengubah bahan tersebut menjadi barang antara dan barang jadi, dan mendistribusikan barang jadi tersebut pada pelanggan.
4
Barang, informasi, dan pembayaran mengalir dalam supply chain secara dua arah. Awal dari supply chain adalah bahan mentah yang digerakkan oleh pengangkutan dan mengalami proses produksi sehingga akhirnya mencapai pelanggan. Barang yang dikembalikan mengalir dengan arah yang berkebalikan, yaitu dari pelanggan, kembali pada penjual. •
Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
•
Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
•
Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan pengiriman. SCM menggunakan pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur
pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep supply chain. Tujuan dari SCM ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi diantara rekanan supply chain, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori. Komponen pendukung supply chain Setiap channel dalam supply chain akan memiliki aktivitas-aktivitas yang saling mendukung. Secara keseluruhan aktivitas-aktivitas tersebut meliputi perancangan produk, pengadaan
material,
produksi,
pengendalian
persediaan,
distribusi/transportasi,
penyimpanan/pergudangan, dukungan pelayanan kepada pelanggan, proses pembayaran, dan sebagainya. 5
Pada tingkatan yang lebih strategis ada aktivitas-aktivitas seperti pemilihan pemasok, penentuan lokasi pabrik, gudang, pusat distribusi, dan sebagainya. Prinsip terpenting yang harus diperhatikan dalam sinkronisasi aktivitas-aktivitas sebuah supply chain adalah menciptakan hasil yang lebih besar, tidak hanya bagi tiap anggota rantai tetapi bagi keseluruhan sistem. Kesuksesan implementasi dari prinsip ini membutuhkan perubahan- perubahan pada tingkatan strategis maupun taktis. Sebaliknya kegagalan biasanya ditandai oleh ketidakmampuan manajemen mendefinisikan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggiring komponen- komponen supply chain yang kompleks ke arah yang sama. Penerapan di Indonesia : Bagi perusahaan yang menerapkan software ERP, tersedia modul khusus yang mengelola aktivitas seputar supply chain. Misalnya pada SAP, tersedia modul MM (Material Management). Berikut adalah contoh salah satu siklus dalam modul MM : •
Berdasarkan sales order dari marketing, PPIC merencanakan produksi, melakukan penyediaan material untuk produksi membuat production order
ke pabrik sebagai
perintah produksi. •
Agar material untuk produksi terjamin cukup atau tidak berlebihan, PPIC dapat melihat ketersediaan inventory di gudang. Apabila material belum ada PPIC akan meminta bagian purchasing untuk kembali membeli barang.
•
Selanjutnya bagian purchasing membuat PO ke vendor dan diterima oleh gudang. Setelah barang diterima oleh gudang, bagian purchasing akan mencatat invoice / faktur dari vendor sebagai utang.
•
Selanjutnya berdasarkan production order, gudang akan mengirim barang ke bagian produksi. Dengan penggunaan modul MM ini, maka pemrosesan dokumen antara perusahaan dan
vendor (pemasok) maupun dengan pelanggan seperti order pembelian, invoice dan sebagainya dapat tertata dengan baik.
6
Keuntungan penerapan supply chain management terintegrasi dengan baik meliputi : -
Tangible Benefit Manfaat yang berwujud berupa pengurangan inventory, pengurangan personel, perbaikan
produktivitas, perbaikan manajemen pemesanan, perbaikan financial closecycle, pengurangan biaya IT, pengurangan cost/biaya procurement, perbaikan manajemen kas, peningkatan pendapatan/profit, pengurangan biaya logistik transportasi, dan perbaikan pengiriman secara ontime (tepat waktu). -
Intangible Benefit. Manfaat
yang
tidak
berwujud
berupa
information
visibility,
proses
perbaikan/pembaharuan terus menerus, tanggapan konsumen yang responsif, standarisasi, fleksibilitas, globalisasi, dan kinerja bisnis. 4. Customer Relationship Management (CRM) CRM berfungsi mengelola relasi/hubungan dengan pelanggan melalui kemampuan perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. CRM ini mutlak diperlukan karena dengan CRM ini kita dapat mengetahui hal apa saja yang harus dibenahi dan diperbaiki untuk kepuasan pelanggan. CRM ini meliputi program pemasaran secara keseluruhan (Branding, Pricing, promosi, distribusi, dan lain-lain). Dimana didalamnya terdapat metodologi, strategi, perangkat lunak, dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan. CRM menggunakan teknologi untuk membuat system lintas fungsional perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses dalam penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan dan membuat kerangka web-enabled software dan database yang mengintegrasikan proses-proses dengan sisa proses perusahaan.
7
Selanjutnya CRM dapat mendukung pengembangan strategi pemasaran dengan mengembangkan pengetahuan pada area-area tertentu, seperti identifikasi segmen pelanggan, peningkatan retensi pelangggan, perbaikan produk yang disampaikan, dan identifikasi pelanggan blue chip (yang paling menguntungkan). Sasaran ini dilakukan dengan melakukan manipulasi informasi yang terkait yang selanjutnya dimanfaatkan bersama untuk ditransformasikan menjadi pengetahuan. Pengetahuan ini memungkinkan perusahaan dapat lebih memahami pelanggan dan digunakan untuk menyesuaikan kapabilitas organisasi agar dapat memberikan nilai yang lebih baik bagi pelanggan. Manfaat CRM : •
Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru di samping tetap memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.
•
Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui kebutuhan konsumen.
•
Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data transaksi yang sudah terkumpul.
•
Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.
•
Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada konsumen.
•
Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.
•
Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.
8
Penerapan di Indonesia : Menyadari pentingnya CRM, perusahaan pun tidak memandang sebelah mata penerapan CRM ini. Ingat pepatah pelanggan adalah raja. Berbagai cara ditempuh untuk memanjakan pelanggannya agar menjadi pelanggan setia. Misalnya beberapa perusahaan menyediakan layanan pengaduan masyarakat bebas pulsa, agar memudahkan pelanggan menyampaikan apabila ada keluhan tentang produk. Bentuk lain adalah memberikan perhatian kepada pelanggannya, seperti mengucapkan selamat ulang tahun, dll. Karena database pelanggan sudah tersimpan. 5. Marketing Information System (MIS) MIS meliputi kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yg berkaitan dengan produk, tempat, promosi, dan harga produk. Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya. Misalnya untuk Sistem informasi pemasaran ini, maka komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah laporan-laporan berisi informasi pemasaran. Penerapan di Indonesia : Sebagian perusahaan membuat website perusahaan sebagai sarana untuk meng-update informasi terkini mengenai produk-produk yang dapat dimiliki oleh konsumen, dan ada pula informasi mengenai ketersediaan produk sehingga pelayanan konsumen dapat direspon cepat. Selain melalui websitenya sendiri, ada pula perusahaan yang memasang iklan di web atau blog 9
lain yang ramai dikunjungi orang. Ada pula yang menginformasikan promosi produk melalui email atau berupa e-magazine kepada pelanggan-pelanggannya. 6. Finance Accounting Sistem informasi dalam keuangan mendukung para manajer dalam berbagai keputusan yang terkait dengan keuangan bisnis dan alokasi sumber daya keuangan dalam bisnis. Sistem informasi keuangan meliputi manajemen kas, manajemen investasi online, penganggaran modal, dan perkiraan serta perencanaan keuangan. Sementara itu sistem informasi akuntansi berfungsi mencatat, melaporkan, dan menganalisis berbagai transaksi bisnis serta kegiatan untuk pihak manajemen dari perusahaan. 6 sistem akuntansi penting termasuk pemrosesan pesanan, pengendalian persediaan, piutang, utang usaha, penggajian, dan buku besar. •
Pemrosesan pesanan dilakukan dengan menangkap dan memproses pesanan pelanggan serta menghasilkan data untuk pengendalian persediaan dan piutang
•
Pengendalian persediaan dilakukan dengan memproses data yang mencerminkan perubahan dalam persediaan dan memberi informasi pengiriman serta pemesanan ulang
•
Piutang dilakukan dengan mencatat jumlah yang belum dibayar oleh para pelanggan dan menghasilkan faktur untuk pelanggan, laporan bulanan untuk pelanggan, serta laporan manajemen kredit
•
Utang usaha dilakukan dengan mencatat pembelian dari, jumlah yang masih belum dibayar ke, dan pembayaran ke pemasok, serta menghasilkan laporan manajemen kas.
•
Penggajian dilakukan dengan mencatat pekerjaan karyawan dan data kompensasi serta menghasilkan cek gaji dan dokumen serta laporan penggajian lainnya.
•
Buku besar dilakukan dengan mengkonsolidasikan data dari sistem akuntansi lainnya dan menghasilkan laporan keuangan periodik serta berbagai laporan usaha.
10
Penerapan di Indonesia : Di bagian keuangan, untuk transaksi perbankan sekarang sudah difasilitasi dengan adanya internet banking dari bank-bank lokal. Dengan internet banking ini, nasabah dapat langsung melakukan transaksi perbankan serta mengontrol keuangan perusahaan langsung dari PC. Dalam hal ini nasabah tidak perlu lagi datang ke cabang bank untuk bertransaksi.. Bagi perusahaan yang sudah menggunakan software ERP (misalnya SAP), bagian Finance Accounting ini terangkum dalam modul FI (Financial Information). Modul FI dapat mengukur kinerja keuangan perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun eksternal. Modul FI ini juga
menyediakan dokumen keuangan yang mampu melacak
(mengaudit) setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data transaksi awalnya.
7. Human Resources Management (HRM) HRM adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. HRM termasuk desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan karyawan. Benefit dari HRM Planing Process: •
Pengambilan keputusan bisnis dari dimensi HR akan lebih baik.
•
Biaya HR yang lebih rendah.
•
Kebutuhan HR dapat diantisipasi.
•
Pengembangan yang lebih baik dari talenta managerial yang dimiliki karyawan.
•
Digunakan untuk mengantisipasi dan mengatur supply and demand dari SDM Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan 11
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupunyang tinggi. Penerapan di Indonesia : Untuk kebutuhan perekrutan karyawan, biasanya sudah tersedia kolom karir pada tampilan website perusahaan. Para calon pelamar hanya perlu mengirim CV mereka ke email yang tertera pada website, layanan tersebut akan selalu online 24 jam, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan apabila tidak diterimanya data mereka. Apabila sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan, maka dengan senang hati pihak perusahaan akan merespon. Adapula perusahaan yang menggunakan jasa perekrutan online, seperti yang ditawarkan oleh jobdb.com dan jobstreet.com. Mereka adalah penyedia lowongan kerja sebagai sarana perekrutan karyawan. domain penyediakan platform perekrutan hemat biaya bagi para pemburu pekerjaan dan merupakan mesin pencari pekerjaan tercepat bagi para pencari kerja untuk memfasilitasi bakat yang paling cocok dengan lowongan pekerjaan. Untuk payroll, bank-bank sudah menyediakan kerja sama dalam bentuk sistem pembayaran mutitransfer untuk gaji karyawan. Contohnya adalah payroll bca. Dengan fasilitas ini memungkinkan untuk melakukan transaksi pembayaran gaji (payroll) dengan tujuan rekening BCA. Selain BCA, bank lain yang menyediakan fasilitas serupa adalah Bank CIMB Niaga, HSBC, Bank mandiri, dan Standard Chartered Bank. 8. Enterprise Collaboration Systems (ECS) ECS merupakan sistem informasi lintas fungsi yang meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama antar anggota kelompok kerja. Dengan ECS ini memungkinkan kita bekerja sama secara lebih mudah dan efektif dengan membantu kita untuk: •
Berkomunikasi, yaitu berbagi informasi satu sama lain;
•
Berkoordinasi, yaitu mengkoordinasikan suatu usaha kegiatan individual dengan menggunakan berbagai sumber daya bersama yang lainnya;
12
•
Bekerja sama, yaitu bersama-sama bekerja secara kooperatif dalam proyek dan penugasan kolektif. Sistem kerja sama perusahaan dapat menggunakan tempat kerja, PC yang dihubungkan
ke barbagai server tempat database proyek, perusahaan, dan database lainnya disimpan. Peralatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: •
Alat komunikasi elektronik (Electronic Communication Tools), misalnya e-mail, pesan instan (Instant Messaging), pesan suara (voice mail), faks, publikasi/web, penyeranta;
•
Alat konferensi elektronik, misalnya konferensi data (data ceonferencing), konferensi suara (voice conferencing), konferensi video (video conferencing), forum diskusi.
•
Alat manajemen kegiatan kerja sama, misalnya pembuatan kalender dan jadwal, manajemen pembuatan tugas dan proyek, sistem alur kerja, berbagi dokumen (document sharing), knowledge management
Penerapan di Indonesia: Di Indonesia sedang marak penggunaan blackberry dan smartphone sebagai media komunikasi. Karena didukung fasilitas push email dan blackberry messenger. Komponen lain yang biasa digunakan untuk mendukung ECS suatu perusahaan antara lain adalah intranet di perusahaan, skype messenger, windows network and internet, webmail, website, pesan singkat, telepon, dan jejaring sosial. Komponen tersebut berperan sangat penting membantu setiap bagian dalam berkomunikasi dengan bagian lain sehingga terjadi suatu koordinasi yang solid.
13
III.
Kesimpulan dan saran Banyak perusahaan di seluruh dunia telah menyadari pentingnya peran teknologi
informasi dalam dunia bisnis dan mulai melakukan berbagai investasi besar dalam e-business, ecommerce, serta usaha IT lainnya yang global. Dewasa ini pengelolaan sistem informasi dan teknologinya menjadi salah satu tanggung jawab utama perusahaan karena telah menjadi komponen penting dalam pencapaian keberhasilan perusahaan. Pengelolaan teknologi informasi mencakup 3 komponen utama, antara lain pengelolaan strategi bisnis dan IT oleh CEO (Chief Executive Officer) dan CIO (Chief Information Officer); pengelola pengembangan aplikasi dan teknologi CIO dan CTO (Chief Technology Officer); serta mengelola organisasi IT dan infrastrukturnya oleh CIO dan Manajer IT. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan berperan dalam menjaga keberlangsungan penerapan IT dalam suatu perusahaan. Proses perencanaan bisnis menekankan pada fokus nilai pelanggan dan bisnis untuk mengembangkan strategi dan model bisnis, serta arsitektur IT untuk aplikasi bisnis. Proses perencanaan bisnis/IT memiliki tiga komponen utama, yaitu: •
Pengembangan Strategi, berkaitan dengan pengembangan berbagai strategi bisnis yang mendukung visi bisnis suatu perusahaan;
•
Manajemen Sumberdaya, berkaitan dengan pengembangan berbagai rencana strategis untuk mendapatkan, mengelola, dan menggunakan sumberdaya teknologi informasi perusahaan yang di dalamnya termasuk sumberdaya manusia (personel sistem informasi), hardware, software, data dan sumber daya jaringan;
•
Arsitektur teknologi, suatu desain konseptual teknologi informasi yang bertujuan untuk mendukung usaha bisnis/IT perusahaan. Langkah awal dalam manajemen teknologi informasi global adalah dengan
mengembangkan strategi bisnis yang tepat untuk pasar global. Hal yang harus menjadi perhatian
14
utama adalah semua aktivitas global harus disesuaikan dengan mempertimbangkan tantangan budaya, politik, dah geoekonomi yang ada dalam masyarakat bisnis internasional. Langkah selanjutnya adalah para manajer IT dengan masukan dari pengguna akhir melakukan pengembangan portofolio aplikasi bisnis yang diperlukan untuk mendukung strategi bisnis/IT, kemudian dilanjutkan dengan penyediaan hardware, software dan standar teknologi berbasis internet yang mendukung berbagai aplikasi tersebut. Untuk menyediakan database yang dibutuhkan maka perlu adanya suatu metode manajemen sumberdaya data. Langkah terakhir adalah pengembangan sistem yang akan menghasilkan sistem informasi global yang diharapkan.
15