UJIAN TENGAH TRIWULAN TAKE HOME MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Penerapan E-Business di Indonesia (Studi Kasus: PT Sinar Meadow International Indonesia)
Oleh : Kartika Puspitasari P 056101181.45
Dosen:
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi membawa
dampak pada perubahan kultur perekonomian stiap negara kearah ekonomi digital, dimana setiap baktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan berbasis kepada aplikasi teknologi world wide web (www) dan teknologi internet. Hal ini mengakibatkan perekonomian dan bisnis yang semula relatif stabil dan dapat diprediksi menjadi penuh ketidakpastian,semakin kompleks, dan cepat berubah. Batas-batas antar negara semakin kabur dan cenderung hilang dari segi investasi, operasi industri, informasi, serta mengarah pada internasionalisasi dan globalisasi. Globalisasi memberikan tantangan dan peluang pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi didalamnya. Untuk dapat bertahan hidup dan memenangkan persaingan perusahaan perlu membuat perencanaan bagi bisnis mereka. Agar dapat beroperasi bisnis harus berhubungan dengan banyak bagian berbeda dari informasi mengenai pemasok, pelanggan, karyawan, tagihan, dan pembayaran. Dan tentu saja produk dan jasa mereka. Mereka harus mengelola aktifitas kerja yang menggunakan informasi ini untuk beroperasi dengan efisien, dan
meningkatkan
kinerja
keseluruhan
perusahaan.
Sistem
informasi
memungkinkan perusahaan untuk mengelola seluruh informasinya, membuat keputusan yang lebih baik, dan menigkatkan pelakasanaan proses bisnis mereka. Pada prinsipnya, e-Business kerap didefinisikan sebagai “aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi”. Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi (teknologi informasi) yang sangat pesat dewasa ini telah mengakibatkan terjadinya revolusi di dunia perdagangan dan industri. Jika dahulu transaksi bisnis yang harus dilakukan secara tatap muka (face-to-face), melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik (office and paper), dan mempertukarkan barang dan jasa terkait dengan uang kertas atau receh, maka pada saat ini transaksi serupa dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari mana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu muka), dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik (komputer, personal
digital assistant, dsb.) dan internet, dimana proses pembayaran dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan (credit card, digital money, dsb). Penggunaan e-business ini menimbulkan berbagai keuntungan karena perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis secara elektronik tanpa batas dan kendala waktu. Kegiatan bisnis itu meliputi transaksi bisnis, operasi fungsi-fungsi perusahaan, sharing informasi khususnya dengan pelanggan dan suplier sehingga hubungan antara pihak-pihak tersebut dnegan perusahaan dapat terjalin baik sebelum, selama dan setelah proses pembelian (Zwass 1998; Bandyopadhyay 2002; Haag, Cummings & Dawkins 1998). Aktifitas bisnis secara elektronik ini (e-business / e-commerce) telah memberikan beberapa kemudahan baik bagi penjual maupun bagi pembeli. Kesuksesan e-business sangat ditentukan oleh komitmen perusahaan terhadap peran dan tanggung jawab kepemimpinan dalam e-business, peran cross functional team, dan struktur manajemen sehingga top manajemen perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang perubahan teknologi yang cepat, dan mengkomunikasikan nilai e-business ke seluruh organisasi. Dan salah satu perusahaan agroindustri yang telah menerapkan e-business dalam kegiatan operasional perusahaan adalah PT Sinar Meadow International Indonesia atau yang biasa disingkat SMII. SMII merupakan produsen terdepan dalam bidang usaha edible oil yang dipasarkan untuk pangsa pasar dalam negeri maupun ekspor ke negara-negara Asia Pasifik dan Timur Tengah. Berpusat di Jakarta, yang merupakan ibukota Republik Indonesia, SMII menjalankan usaha penyulingan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan berbagai macam produk berkualitas dari CPO seperti margarin, mentega, dan minyak goreng. Wujud ebusiness dalam perusahaan ini adalah dalam bentuk website yang dapat diakses oleh semua pihak (http://sinarmeadow.com/index.php). Penggunaan website SMII ini adalah untuk menjaga keberlangsungan usaha ini serta sebagai wadah untuk memudahkan para pelanggan dan suplier dalam mengakses informasi serta produk-produk yang dihasilkan PT Sinar Meadow International Indonesia (SMII).
1.2. Tujuan Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk menganalis bagaimana penggunaan e-business untuk menunjang kegiatan operasional pada PT Sinar Meadow International Indonesia (SMII).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Electronic Business System Berbeda dengan istilah sistem informasi yang telah muncul hampir satu abad yang lalu, istilah e-business adalah istilah yang baru muncul beberapa tahun terakhir setelah munculnya era internet. Sama seperti halnya sistem informasi, ebusiness juga mempunyai definisi yang berbeda-beda pada literature yang berbeda. Istilah e-business pertama kali dipopulerkan oleh IBM sekitar tiga belas tahun yang lalu. E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu perusahaan jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Sebuah perusahaan harus mampu melakukan transformasi proses bisnis yang mereka lakukan agar dapat memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi ( Alter, 2002). E-Business adalah mengacu pada lingkungan yang melebih luas dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi. Selain itu E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Jika diklasifikan, sistem e-commerce terbagi menjadi 3 tipe, yaitu : 1. Electronic markets (EMs) yaitu sistem informasi antar organisasi yang menyajikan fasiltas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan.
2. Electronic Data Interchange (EDI) yaitu sarana untuk mengefisiensikan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Asociation (IDEA) sebagai “transfer data tersruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. 3. Internet Commerce yaitu penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk perdagangan melingkupi kegiatan
penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan mempunyai keuntungan antara lain: internet merupakan media pomosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah dan pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesanan. Value apa sebenarnya yang ditawarkan oleh e-business, Menurut Charles R. Rieger dari IBM dan Mary P. Donato dari Xerox, paling tidak ada lima keuntungan yang ditawarkan oleh e-business (spektrum value e-business). Kelima keuntungan tersebut masing-masing berkaitan dengan aspek-aspek efisiensi, efektivitas, jangkauan, struktur, dan peluang : 1. Efficiency Manfaat paling cepat yang dapat diperoleh perusahaan yang terjun ke dunia ebusiness adalah perbaikan tingkat efisiensi. Sebuah riset memperlihatkan kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penciptaan dan penyebaran informasi ke berbagai divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi (dan e-technology) di dalam berbagai rangkaian bisnis sehari-hari, maka akan terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurangi total biaya operasional yang biasa dikeluarkan tersebut.
2. Effectiveness Manfaat ini dapat dirasakan ketika terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan dalam cara perusahaan melakukan aktivitas operasional sehari-hari. Lihatlah bagaimana dengan dimanfaatkan e-technology perusahaan dapat berhubungan dengan pelanggannya secara non stop 7 hari seminggu dan 24 jam sehari berkat diterapkannya. Demikian pula dengan diterapkannya konsep e-supply chain maka manajemen dapat meningkatkan service level kepada pelanggannya. Contoh efektivitas yang lain adalah meningkatnya kualitas pengambilan keputusan dari manajemen karena diimplementasikannya aplikasi ERP. 3. Reach/Jangkauan Manfaat berikutnya yang dapat diperoleh dari perusahaan adalah kemampuan e-technology di dalam memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan. Selain itu, e-technology juga telah memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan domain kerja sama dengan mitra-nya secara signifikan. 4. STRUCTURE Manfaat penerapan e-business selanjutnya adalah terciptanya berbagai jenis produk-produk maupun jasa-jasa baru akibat berkonvergensinya berbagai sektor industri yang selama ini secara struktur terlihat berdiri sendiri. Tengoklah bagaimana sebuah buku dapat dijual dengan cara lelang, atau sebuah bank virtual yang berfungsi pula sebagai penasehat keuangan, atau paket liburan yang telah lengkap mengemas berbagai produknya (transportasi, hotel, dan lokasi wisata), atau toko buku yang berfungsi pula sebagai perpustakaan, dan lain sebagainya. 5. Opportunity Manfaat terakhir adalah terbukanya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat selalu diketemukannya e-technology baru dari masa ke masa. Lihatlah bagaimana berbagai jenis model bisnis (business model) baru selalu ditawarkan oleh beraneka-ragam situs yang berkembang dengan pesat di internet. Di bidang pendidikan tercatat semakin maraknya situs-situs
penyelenggara pendidikan (e-school) maupun pelatihan (e-training) secara virtual, di bidang keuangan telah berdiri lembaga-lembaga keuangan virtual semacam e-banking, e-stock.exchange, dan e-insurance, di bidang manufacturing berkembang perusahaan-perusahaan yang siap memberikan bisnis outsourcing di bidang e-procurement, e-logistics, e-distribution, dan e-inventory; dan lain sebagainya. 2.2. Enterprise Application Architecture Arsitektur aplikasi perusahaan ini menyajikan gambaran umum tentang berbagai aplikasi lintas fungsi perusahaan yang utama, serta hubungan antar fungsi tersebut. Gambar arsitektur aplikasi perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:
Source: Adapted from Mohan Sawhney and Jeff Zabin, Seven Steps to Nirvana: Strategic Insights into e-Business Transformation (New York: McGrawHill,2001), p. 175. 2.3. Customer Relationship Management CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan crossfunctional enterprise system yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa berkaitan dengan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan (O‟Brien, 2002).
2.4. Enterprise Resource Planning Dhewanto dan Falahah (2007) mendeskripsikan ERP sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas organisasi tersebut. 2.5. Supply Chain Management Supply Chain Management adalah sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Dari sudut struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota, 2001). E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (Indrajit dan Djokopranoto, 2003).
BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1.
Profil Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Meadow Internasional Indonesia, atau biasa disingkat SMII, telah melayani masyarakat selama 18 tahun. SMII merupakan gabungan antara Sinar Mas Group (Indonesia)
dengan
Goodman
Fielder
(Australia) dan sudah beroperasi di Indonesia sejak 1992. SMII merupakan produsen terdepan dalam bidang usaha edible oil yang dipasarkan untuk pangsa pasar dalam negeri maupun ekspor ke negara-negara Asia Pasifik dan Timur Tengah. Berpusat di Jakarta, yang merupakan ibukota Republik Indonesia, SMII menjalankan usaha penyulingan minyak kelapa sawit mentah (CPO) dengan kapasitas 110.000 ton setiap tahunnya. SMII mendistribusikan berbagai macam produk berkualitas seperti margarin, mentega, dan minyak goreng. Selain itu SMII juga menyalurkan produknya ke berbagai industri makanan (seperti produsen biskuit, permen, mie) hingga ke perusahaan roti, hotel, restoran, katering, dan resto cepat saji. SMII berkomitmen untuk selalu membangun dan mengembangkan hubungan bisnis yang profesional. Gold Bullion menjadi merek berkualitas tinggi yang menjadi andalan dan direkomendasikan oleh para profesional yang bergerak dalam bidang bakery dan sektor komersial lainnya yang ada di Indonesia, hal ini semua berkat kinerja perusahaan yang selalu konsisten dan mengutamakan pelayanan kualitas kepada setiap pelanggannya. Mother's Choice, Cita dan Maestro memiliki standar tinggi dalam setiap jenis produknya dan dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi seperti kue, roti, biskuit dan krim. SMII memandang hal ini sebagai peluang besar dalam pengembangan bisnisnya. Apalagi ditunjang dengan makin meningkatnya daya
beli masyarakat khususnya kalangan menengah ke atas, dimana mereka bisa dengan lebih mudah mendapatkan produk dengan kualitas terbaik seperti yang ditawarkan oleh PT. Sinar Meadow Internasional Indonesia. SMII telah diaudit secara independen oleh SGS dan telah mendapatkan sertifikat manajemen mutu ISO 9001:2008. SMII juga telah memenuhi persyaratan HACCP (Hazard Analysis of Critical Control Points) dan mendapat sertifikat HALAL dari MUI.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan PT Sinar Meadow International Indonesia (SMII) sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang, memiliki visi dan misi yang jelas untuk membawa perusahaan SMII ke dalam era modernisasi dan globalisasi, berikut adalah visi dan misi SMII :
Visi Menjadi perusahaan utama yang memproduksi minyak pangan berkualitas tinggi di Indonesia dan seluruh dunia
Misi Secara konsisten memproduksi produk berkualitas tinggi sebagai nilai utama dalam mendapatkan kepercayaan konsumen
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Proses Bisnis Lintas Fungsi pada PT SMII Proses bisnis pada SMII telah menerapkan teknologi informasi yang mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan, yakni dengan cara pemasangan software tertentu yang sesuai dengan berbagai divisi yang ada yakni mulai dari bidang
produksi,
Research
and
Development
(R&D)/Enggineering
dan
Marketing. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada masing-masing divisi saling terkait/berhubungan satu sama lain sehingga dalam pelaksanaannya juga saling membutuhkan. Perangkat informasi yang dimiliki oleh PT Sinar Meadow International Indonesia (SMII) diantaranya adalah penerapam Local Area Network, system software pelaporan terintegrasi, serta penggunaan teknologi WEB. Untuk meningkatkan kecepatan komunikasi data dan sistim pelaporan dalam rangka menunjang pelayanan kepada distributor dan untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen, perusahaan saat ini sudah mengimplementasikan sistem pertukaran data secara on line dan real time antara Kantor Pusat Sinar Mas dengan pabrik yang berada di kawasan industri pulo gadung. Dengan komunikasi yang lebih baik dan lebih cepat diharapkan pelayanan kepada pelanggan baik eksternal maupun internal dapat lebih memuaskan. Sistem tersebut akan terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi dan sesuai dengan kebijakan manajemen yang mendukung pemanfaatan teknologi terkini yang menunjang kinerja perusahaan. Selain itu, perangkat informasi berupa manual peralatan, jadwal operasional pabrik, sistem informasi mengenai kepegawaian dan juga produk. Sistem informasi mengenai persediaan produk sangat diperhatikan oleh perusahaan, sehingga perusahaan harus memantau produk yang ada. Proses produksi PT SMII merupakan sistem terpadu, artinya mulai pengolahan bahan baku hingga masuk dalam kemasan, semuanya dikerjakan sendiri di pabrik. Proses pengembangan produk dalam SMII mulai dari kegiatan produksi, meliputi mulainya produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO), design perlengkapan dan design proses. Pada kegiatan R&D, yang dilakukan adalah
merancang perlengkapan, proses, mewujudkan produk, menguji produk tersebut (misalnya pengawasan untuk flavor, colour, formula dan ingredient lainnya dari produk margarin MSII dilakukan di laboratorium dengan mempergunakan alat HPLC dan structure analyzer), merancang komponen, riset pasar. Sedangkan pada proses pemasaran, yang dilakukan adalah dengan mencoba memasuki pasar dalam negeri dan pasar luar negeri, riset pasar dan timbal balik konsumen. Untuk mendukung jalannya usaha bisnis SMII, maka manajemen melakukan sebuah arsitektur aplikasi perusahaan, dimana perusahaan memberikan kerangka kerja konseptual yang menghubungkan antara proses dan interface dari aplikasi e-business. Mulai bagaimana hubungan pemasok dengan manajemen rantai pasok (SCM), ERP, CRM sampai ketangan pelanggan. Arsitektur aplikasi perusahaan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 1. Arsitektur Aplikasi Perusahaan
4.2. Customer Relationship Management (CRM) PT SMII CRM di SMII dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan antara pelanggan dengan pihak manajemen. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan SMII adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan, supplier dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan. Tetapi untuk mengakses lebih jelas lagi tentang informasi SMII, konsumen diminta untuk melakukan registrasi terlebih dahulu.
Gambar 2. Customer Relationship Management Aplikasi CRM antara lain meliputi kegiatan sebagai berikut : 1. Contact and Account Management Manajemen kontak dan akun pada SMII dilakukan dengan penggunaan database, website (meliputi email, online via YM, facebook), telepon dan faksimile (yang sudah tertera di website SMII). 2. Sales Penjualan produk SMII dapat dilakukan via media internet, berhubungan dengan pelanggan (secara langsung maupun tidak langsung) baik dalam skala besar (seperti produsen biskuit, permen, mie) maupun skala menengah hingga kecil (seperti ke perusahaan roti, hotel, restoran, katering, dan resto cepat saji). 3. Marketing and fulfillment Pemasaran dan pemenuhan pemesanan produk SMII bisa dilakukan dengan promosi di media massa, baik cetak (koran, majalah, selebaran) maupun elektronik (website, chatting, telepon, email, faksimile) serta melalui jaringan kemitraan perusahaan dan SMII juga melakukan kegiatan demo masak yang secara rutin diselenggarakan dibeberapa kota besar di Indonesia, seperti contoh media promosi yang ada di web nya dibawah ini:
4. Customer service and Support Layanan dan dukungan untuk pelanggan juga telah disediakan oleh SMII yakni
melaui
forum
diskusi
pada
website
http://sinarmeadow.com/index.php. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :
5. Retention and Loyalty Program PT. Sinar Meadow International Indonesia mempunyai komitmen yang serius dalam hal memberikan program-program yang bersifat edukasi dan pelatihan kepada para konsumen dan partnernya. Program yang konsisten dijalankan tiap tahun ini masuk dalam kalender loyalty program SMII.
4.3. Enterprise Resource Planning pada PT SMII Enterprise resource planning SMII dikonsepkan dalam sebuah kerangka kerja transaksi perusahaan secara menyeluruh yang berhubungan dengan pemrosesan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, serta keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3. Enterprise Resource Planning
1.
Perencaanan produksi Pada proses produksi perusahaan ini telah didukung dengan perencanaan kebutuhan bahan baku (minyak kelapa sawit/CPO dan lemak), perencanaan produksi serta kapasitas. Dalam perencanaan produksi SMII dilakukan dengan cara menyiapkan keseluruhan media, bahan baku dan peralatan yang digunakan mulai dari proses produksi hingga pengemasan.
2.
Logistik terintegrasi Kegiatan operasional perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak adanya logistik yang terintegrasi yakni mulai dari alat-alat yang berhubungan dengan produksi (aktifitas proses produksi di Pabrik SMII terdiri dari 3 (tiga), yaitu Pabrik I yang memproduksi CPO dengan hasil produknya sebagai bahan baku utama, Pabrik II mengolah CPO dan bahan campuran lainnya, sedangkan pada Pabrik III pengemasan produk), pengemasan (mesin pengemas, kardus untuk penyimpanan dan pendistribusian produk) serta pengangkutan (truk).
3.
Akuntasi dan keuangan Semua dana untuk kegiatan operasional SMII haruslah dibukukan dalam sebuah laporan keuangan tiap bulannya maupun tahunan. Pencatatan tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan dana. Serta merupakan proses evaluasi manajemen untuk kedepannya. Pencatatan itu disimpan dalam bentuk database yang sistematis dan jelas, akan tetapi dalam hal ini database hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu untuk menghindari user dalam penyalahgunaan data.
4.
Sumber Daya Manusia Kegiatan operasional SMII tidak bisa berjalan dengan baik tanpa ketersediaan pekerja dan kualitas dari pekerja tersebut. Dalam hal ini SMII memiliki tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang agronomi, pembagian shifting juga dilakukan manajemen untuk memaksimalkan kegiatan produksinya.
5.
Distribusi, Penjualan, Manajemen Pemesanan Proses distribusi, penjualan dan pemesanan produk SMII didukung oleh sistem ERP yang terintegrasi dengan baik. Mulai dari alat transportasi pengangkutan (truk), promosi produk di website, pemesanan produk SMII, seperti margarin, mentega dan minyak goreng (mother choice, cita, Maestro&Gold buillion) melalui email yang dilengkapi dengan contact person.
4.4. Supply Chain Management pada PT SMII Manajemen rantai pasok pada SMII dengan penggunaan teknologi informasi ini dilakukan dengan cara menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan mulai dari antara karyawan dengan manajemen, pemasok, pelanggan serta mitra bisnis. Berdasarkan SCM Functional Process di SMII, tahap Advance Scheduling yaitu membuat penjadwalan yang telah disepakati bersama antara pihak konsumen dengan SMII. Tahap selajutnya adalah Transportation Planning yaitu membuat suatu perencanaan dalam penyediaan transportasi agar produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen tanpa adanya kerusakan apapun. Tahap selanjutnya adalah Distribution Planning, tahap ini dilakukan dengan memberikan rancangan distribusi yang baik berupa jadwal, harga. Semua tahapan ini dijalankan dengan konsep internetworking Supply Chain Management.
Gambar 4. Supply Chain Management 4.5. Enterprise Application Integration pada PT SMII Integrasi aplikasi perusahaan di SMII telah tersistem dengan baik. Hal ini dilihat dari adanya database pelanggan dan pemasok/supplier yang tersimpan
dengan baik pada sistem informasi (di database komputer) manajemen. Proses EAI di SMII adalah dengan menyediakan alamat email khusus untuk para pelanggan yang memesan produk margarin SMII melalui web, email, faksimile, telepon. Informasi pelanggan dari media tersebut didistribusikan ke berbagai aplikasi dan data base sehingga ketika pesanan produk divalidasi, maka karyawan akan mengecek kebagian persediaan, menjadwalkan produksi pesanan tersebut dan melakukan pemenuhan. Setelah itu dalam proses pemenuhan itu maka pesanan akan diperiksa (apakah sesuai atau tidak) dan dikirimkan ketempat yang dituju. 4.6. Transaction Processing Systems pada PT SMII Sistem pemrosesan transaksi produk SMII dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, untuk pelanggan yang bermitra dengan perusahaan maka transaksi (proses pembelian) dilakukan secara langsung (tunai) atau bisa juga dilakukan dengan sistem kredit. Kedua, untuk transaksi dengan konsumen besar seperti untuk pasar ekspor (eceran/retail dan industrial) dilakukan dengan penggunaan sistem kartu kredit, atau debit tunai. 4.7. Enterprise Collaboration Systems pada PT SMII Enterprise Collaboration System pada PT SMII dilakukan dengan tiga alat bantu utama. Tool atau alat bantu yang pertama adalah Electronic Communication Tools dengan menggunakan e-mail, voice mail, web publishing, dan fax. Tool yang kedua adalah Electronic Conferencing Tools dengan mengunakan data conferencing, voice converencing, video conferencing, discussion forums, dan electronic meetings. Tool ketiga adalah Collaborative Work Management Tools yaitu dengan calendering, task and project management, workflow systems, knowledge mamagement, serta document sharing.
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa ebusiness merupakan interaksi internal dan eksternal perusahaan dengan para karyawan perusahaan, pemasok, pelanggan, investor, kreditor Pemerintah, konsumen dan media massa dan juga termasuk pengggunaan teknologi informasi untuk mendesain kembali proses internalnya. Dimasa yang serba digital dan akses informasi yang semakin cepat telah mengubah paradigma dalam berbisnis. Bisnis yang dikelola secara tradisional akan mengalami beberapa permasalahan dan tidak dapat efektif berkembang. Ebusiness
memudahkan
perusahaan
dalam
manajemen
dan
membantu
meningkatkan produktifitas kerja perusahaan. Penerapan e-business pada PT Sinar Meadow International Indonesia telah terintegrasi dengan baik. Hal ini dilihat dengan adanya sistem aplikasi e-business perusahaan yang memberikan kontribusi yang menghubungkan antar proses dan kinerja perusahaan dari aplikasi e-business, mulai dari bagaimana hubungan pemasok dengan manajemen rantai pasok (SCM), ERP, CRM hingga produk SMII sampai ketangan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA Alter, Steven. 2002. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. New Jersey. Dhewanto, Wawan; & Falahah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning) Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis (Dilengkapi dengan 18 Ulasan Fitur Berbagai Software ERP Terkemuka). Bandung: Informatika Bandung. Haag, S., Cummings, M., & Dawkins, J. 1998, „Management Information Systems for the Information Age‟, McGraw-Hill, USA. Kalakota, Ravi and Marcia Robinson. 2001. E-Business 2.0 Roadmap for Success, second edition, Addison Welsey, Massachusetts, USA. Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply Chain : Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. O‟Brien, James A., 2002, “Customer Relationship Management”, Management Information Systems: Managing Information Technology in the EBusiness Enterprise (5th ed.), McGraw-Hill Higher Education. O‟Brien, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi. Edisi 12. Terjemahan: Introduction to Information Systems, 12th Ed. Palupi W. (editor), Dewi F. dan Deny A. K. (penerjemah). Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Orbeta, A., C., 2002, „E-commerce in Southeast Asia: A review of developments, challenges, and issues‟, in Information Technology in Asia, by Yue, Siow, Chia & Lim, Jerome, Jamus, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, p. 111-146. Seminar, K. B. 2004. Pembangunan Sistem Informasi dan Penyusunan DSS. Pelatihan Doses Tentang Teknologi Informasi untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam. Fakultas MIPA, IPB, Bogor. Tamimi, N., Sebastianelli, R. & Rajan, M., 2005, „What do online customers value?‟, Quality Progress, vol. 38(7), pp. 35-39. Wang, YS., Tang, T., & Tang, J. 2002, „An instrument for measuring customer satisfaction toward web sites that market digital products and services‟, Journal of Electronic Commerce Research, vol. 2(3), pp. 89-102 http://www.sinarmeadow.com/ akses 6 Juli 2011. Zwass, V ., 1998, Foundation of Information Systems, International Edition, McGraw-Hill, USA.