Simposium Nasional IlmuPengetahuandanTeknologi (SIMNASIPTEK)2014 ISBN: 978-602-61268-2-5
Penerapan Animasi Untuk Mempermudah Penyuluhan Demam Berdarah Evy Priyanti1, Wati Erawati2 1
Program Studi Komputerisasi Akuntansi Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Jl. Rs Fatmawati no 24 Jakarta
[email protected] 2
Program Studi Manajemen Informatika Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Jl. Rs Fatmawati no 24 Jakarta
[email protected]
Abstrak - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai dengan panas mendadak selama 2–7 hari tanpa sebab.Hampir setiap tahunnya di Indonesia, ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat di Indonesia masih kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD.Oleh karena itu diperlukan suatu media penyuluhan kesehatan tentang penyakit DBD yang dikemas secara apik dan menarik guna membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dalam menanggulangi penyakit DBD. Teknologi yangdapat menyelesaikan permasalahan tersebut adalah Animasi Interaktif Penyuluhan Demam Berdarah Dengue Kata Kunci: Perancangan Animasi Interaktif, Penyuluhan Demam Berdarah Dengue I.
PENDAHULUAN Kurangnya kebiasaan hidup manusia dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini desebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hampir setiap tahunnya di Indonesia, ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat di Indonesia masih kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Pasien DBD biasanya atau seringkali menunjukkan gejala batuk, muntah, mual maupun diare. Masalah dapat bertambah karena virus DBD dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain misalnya flu atau typus. Oleh karena itu, permasalahan DBD masih belum mencapai titik terang hingga sekarang. Upaya untuk pencegahan penyakit demam berdarah adalah dengan diadaknya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya di desa
yang masih belum sadar akan bahaya penyakit demam berdarah dengue, dengan cara memberantas nyamuk dan sarang nyamuk yang dikenal sebagai pembasmian sarang nyamuk atau PSN. Demi keberhasilan pencegahan demam berdarah, PSN harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat baik di rumah, sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat umum. II. LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Animasi Konsep dari animasi kumpulan imagesekuensial(berurutan) yang menyatakan pergerakan, di mana image tersebut ditampilkan secara berurutan dalam waktu yang relatif cepat.Dalam konsep animasi, setipa image dalam sekuensial tersebut dikenal dengan istilah frame. B. Media Pembelajaran Media adalah alat yang berfungsi menyampaikan pesan (Bovee,1997). Media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara peserta didik, pendidik, dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media (Simamora, 2008:65).
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-23
Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2014 ISBN: 978-602-61268-2-5 Sedangkan menurut Chalil dan Latuconsina (2008:1) memberikan batasan bahwa”Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” C. Multimedia Menurut Vaughan dalam Iwan Binanto (2010:2) mengemukakan bahwa “multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara interaktif.” Multimedia ditinjau dari bahasanya, terdiri dari 2 kata, yaitu multi dan media. Multi memiliki arti banyak atau lebih dari satu.Sedangkan media merupakan bentuk jamak dari medium, juga diartikan sebagai saran, wadah, atau alat. Istilah multimedia sendiri dapat diartikan sebagai transisi data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata-kata, gambar, video, musik, angka, atau tulisan tangan dimana dalam dunia komputer, bentuk informasi tersebut diolah dari dan dalam bentuk data digital (sumber http:/www.total.or.id dalam Darma dkk 2009:1) D. Animasi Animasi adalah suatu gerakan yang dihasilkan oleh proses manipulasi visual. Animasi merupakan perubahan gambar dalam setiap waktu. Dalam proses pembuatan animasi ada beberapa prinsip dasar yang harus anda kenali diantaranya Pose dan gerakan diantaranya (Pose-to-pose action and inbetween), Pengaturan waktu (Timing), Gerakan sekunder (Secondary action), Akselerasi gerak (Ease in and out), Antisipasi (Anticipation), Gerakan penutup dan perbedaan waktu gerak (Follow through and overlapping action), Gerak melengkung (Arcs), Dramatisasi gerak (Exaggeration), Elastisitas (Squash and stretch), Penempatan di bidang gambar (Staging), Daya tarik karakter (Appeal) dan Penjiwaan peran (Personality)(Madcoms, 2009:182). Pada dasarnya animasi dibedakan menjadi dua yaitu animasi bergerak dan animasi diam. Teknik pengerjaannya bisa dengan teknik animasi 2D atau 3D.Animasi 3D memiliki tingkat kemiripan yang hampir menyerupai kenyataan.Teknik animasi 2D misalnya untuk menggarap film kartun.Sementara teknik animasi 3D biasa digunakan untuk animasi boneka, model, dan lain-lain (Yanuarti dan CBM Studio, 2008:73-74). Jenis-jenis animasi menurut Rachmat (2005: 46) diantaranya: 1. Animasi Cell Kata cell berasal dari kata “celluloid” yang merupakan materi yang digunakan untuk membuat film gambar bergerak pada tahun-tahun awal
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-24
animasi.Animasi cel biasanya merupakan lembaranlembaran yang membentuk animasi tunggal.Masingmasing sel merupakan bagian yang terpisah, misalnya antara obyek dengan latar belakangnya, sehingga dapat saling bergerak mandiri. 2. Animasi Frame Animasi frame adalah bentuk animasi paling sederhana. Contohnya ketika kita membuat gambargambar yang berbeda-beda gerakannya pada sebuah tepian buku kemudian kita buka buku tersebut dengan menggunakan jempol secara cepat maka gambar akan kelihatan bergerak. 3. Animasi Sprite Pada animasi sprite, gambar digerakan dengan latar belakang yang diam. Sprite adalah bagian dari animasi yang bergerak secara mandiri, seperti misalnya: burung terbang, planet yang berotasi, bola memantul, ataupun logo yang berputar. 4. Animasi Path Animasi path adalah animasi dari objek yang bergerak sepanjang garis kurva yang ditentukan sebagai lintasan. Misalnya dalam pembuatan animasi kereta api, pesawat terbang, burung dan lain-lain yang membutuhkan lintasan gerak tertentu. Pada kebanyakan animasi path dilakukan juga efek looping yang membuat gerakan path terjadi secara terus menerus. 5. Animasi Spline Spline adalah representasi matematis dari kurva.Sehingga gerakan obyek tidak hanya mengikuti garis lurus melainkan berbentuk kurva. 6. Animasi Vektor Vektor adalah garis yang memiliki ujungpangkal, arah, dan panjang.Animasi vektor mirip dengan animasi sprite, tetapi animasi sprite menggunakan bitmap sedangkan animasi vektor menggunakan rumus matematika untuk menggambarkan sprite-nya. 7. Animasi Karakter Animasi karakter biasanya terdapat di film kartun.Semua bagian dalam film kartun selalu bergerak bersamaan. E. Animasi Interaktif Definisi animasi menurut Zeembry (2007:9) “animasi adalah rangkaian gambar yang disusun secara berurutan”. Ketika rangkaian gambar tersebut ditampilkan dengan kecepatan yang memadai, rangkaian gambar tersebut akan terlihat bergerak. Sedangkan interaktif tersebut menurut kamus besar bahasa indonesia “adalah bersifat saling melakukan aksi antar hubungan”. Berdasarkan pengertian di atas saya simpulkan bahwa animasi interaktif adalah rangkaian atau kumpulan gambar garis teks atau unsur pembentukan objek lain yang saling berhubungan dan memberikan efek gerakan atau suara.
Simposium Nasional IlmuPengetahuandanTeknologi (SIMNASIPTEK)2014 ISBN: 978-602-61268-2-5 F. Media Penyuluhan Kesehatan Menurut Notoatmodjo (2005)”Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi”. Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu : a. Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran b. Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar : a. Benda Asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain : b. Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb c. Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dll d. Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll e. Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya.Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll.Benda tiruan dapat dibuat dari bermacammacam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain. f. Gambar/Media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. g. Gambar alat optik. seperti photo, slide, film, dll Photo, Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk : a) Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. b) Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album.Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Slide, pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok. Slide ini sangat effektif untuk membahas suatu topic tertentu dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang
Film, lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansa edukatif G.Software Aplikasi Dalam pembuatan media penyuluhan ada beberapa teori pendukung yang bisa digunakan.Pada pembuatan media Penyuluhan Animasi Demam Berdarah Dengue menggunakan beberapa software aplikasi yaitu Adobe Flash Professional CS5.5, Adobe Photoshop CS5, Audacity. 1. Adobe Flash Profesional CS5.5 Adobe Flash CS5.5 merupakan program pembuat animasi yang diproduksi oleh perusahaan peranti lunak dari Amerika Serikat, yaitu Adobe System Incorporated.Program ini sangat andal dan populer di kalangan animator.Berbagai fasilitas dan fitur terbaru telah disediakan untuk kemudahan dalam pengolahan animasi bagi para penggunanya (Wahana Komputer 2012:2). 2. Adobe Photoshop CS5 Menurut Madcoms (2011:55), Adobe Photoshop CS5 merupakan salah satu program grafis yang dapat digunakan untuk mengolah gambar dan membuat desain dalam pembuatan animasi. Adanya fasilitas toolsakan memberi kemudahan dalam mengolah gambar maupun mendukung keperluan dalam mendesain halaman web yang menarik. Dalam mendesain animasi pembelajaran penulis menggunakan Adobe Photoshop CS5 untuk mendesain tombol-tombol dalam media pembelajaran. 3. Audacity 2.0.5 Menurut Binanto (2010:68),”Audacity adalah sebuah aplikasi editor audio digital dan perekaman”. Edititor audio digital adalah sebuah aplikasi komputer untuk pengeditan audio, misalnya pemanipulasian audio digital.Audacity bersifat cross platform dan tersedia untuk Mac OS X, Linux, BSD, dan Windows.Audacity diciptakan oleh Dominic Mazzoni ketika masih menjadi mahasiswa di Carnegie Mellon University. Menurut Kurniawan (2010:75) “Audacity merupakan sebuah software editor untuk audio dan dapat digunakan sebagai recorder”. Audacity merupakan salah satu software yang bersifat freeware dan mempunyai fitur yang sngat bagus sebagai kategori Audio Editor. H.Storyboard Menurut Enterprize (2010:55) menyimpulkan bahwa Stoyboard secara sederhana dapat diartikan sebagai papan cerita.Dalam pengertian yang lebih luas, storyboard merupakan rangkaian gambar sketsa yang merepresentasikan alur sebuah cerita. Sedangkan menurut Dominicus Nunnun Bonafix (2005:33) Storyboard adalah sebuah konsep matang yang dituangkan dalam bentuk visual
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-25
Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2014 ISBN: 978-602-61268-2-5 sederhana yang disertai penjelasan detail tentang gambaran visual, efek visual, audio, dan efek audio yang digunakan sebagai acuan buat animator dalam menyelesaikan proyek dengan baik dan benar. III.
METODE PENELITIAN
Testing program (Blackbox Testing) adalah kasus pengujian yang mempefikasi bagaimana melakukan pengujian suatu use case atau suatu skenario yang bersifat spesifik. Beberapa kasus pengujian memverifikasi hasil dari interaksi yang terjadi di antara para actor dengan system/perangkat lunak yang dikembangkan. Nugroho (2010:304)
.
Sumber : William (2011)
Gambar III.1. Tampilan Kerja Blackbox Testing
A. Model Waterfall SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan prosesnya.Salah satunya model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle).Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah tahapan proses dalam model air terjun menurut Rosa (2013:28) , yaitu: 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan. 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termask struktur data, arsitektur perangkat lunak, reprentasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-26
3. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. 5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user.Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil.Hal positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan (tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).
Simposium Nasional IlmuPengetahuandanTeknologi (SIMNASIPTEK)2014 ISBN: 978-602-61268-2-5
Sumber : Bassil (2012)
Gambar III.2. Waterfall Model Analisa Kebutuhan Animasi Interaktif Penyuluhan Demam Berdarah Dengue sebagai berikut: 1. Kebutuhan Pengguna a. Unit Pelaksanaan Teknis 1. Unit Pelaksanaan Teknis dapat mengetahui informasi tentang penyakit DBD. 2. Unit Pelaksaan Teknis dapat mengetahui materi pada menu utama tentang DBD. b. Masyarakat Banyumas 1. Masyarakat Banyumas dapat mengetahui informasi tentang penyakit demam berdarah dengue terdapat pada menu materi. 2. Masyarakat dapat dapat memainkan media animasi penyuluhan demam berdarah dengue yang terdapat pada menu penyuluhan demam berdarah dengue dan klik tombol yang ada di menu penyuluhan demam berdarah dengue. 3. Masyarakat dapat memainkan evaluasi terdapat pada menu evaluasi dan isi nama pada kolom evaluasi 2. Kebutuhan Sistem a. Desain 1. Analisis kebutuhan dari siklus pengembangan adalah desain sistem. 2. Desain sistem disini penulis menggambarkan bagaimana suatu sistem yang dapat berupa storyboard.
3.
Desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrograman komputer. b. Coding 1. Tahap coding merupakan tahap pengkodean dari desain ke dalam suatu pemrograman. 2. Dalam sistem ini desain yang telah dibuat dikodekan dengan menggunakan Adobe Professional Flash CS5.5. c. Testing Tahap selanjutnya yaitu Testing (Pengujian Sistem), Testing disini dengan cara pengujian Black Box Test. B. Perancangan Perangkat Lunak Dalam pembuatan sebuah animasi, harus mengetahui Perancangan Perangkat Lunaknya. Penjelasan Perancangan Perangkat Lunak yang dipakai meliputi rancangan storyboard dan rancangan antarmuka. C. Rancangan Story Board Berikut ini adalah gambaran dariStoryboardAnimasi Interaktif Penyuluhan Demam Berdarah Dengue seperti yang dijelaskan dibawah ini:
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-27
Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2014 ISBN: 978-602-61268-2-5 1. Storyboard Preloading Tabel III.1.StoryboardPreloading
Visual
Sketsa
Dalam frame ini terdapat Preloading animasi yang akan dijalankan. Tampilan background halaman ini berwarna hitam berisi text loading dengan gambar lingkaran berwarna merah, biru, hhijau dan kuning yang berputar untuk menunjukan bahwa sedang prooses menuju halaman selanjutnya.
Audio Dbd.wav
2. Storyboard Halaman Intro Visual
Tabel III.2.Storyboard Halaman Intro Sketsa
Dalam frame ini terdapat Halaman Intro yang berisi text penyuluhan demam berdarah dengue yang berjalan dan satu tombol untuk menuju halaman berikutnya. Background halam ini berwarna hijau. 3. Storyboard Menu Utama Tabel III.3.Storyboard Menu Utama Visual Sketsa Dalam frame ini terdapat gambar text penyuluhan animasi demam berdarah dengue, animasi orang dan 4 menu yang bisa dipilih antara lain: Materi, Petunjuk, Profil dan Keluar untuk menuju halaman berikutnya. Background pada halam iniberisi gambar tembok berwarna coklat serta langit yang berwarna biru.
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-28
Audio Dbd.wav
Audio Dbd.wav
Simposium Nasional IlmuPengetahuandanTeknologi (SIMNASIPTEK)2014 ISBN: 978-602-61268-2-5 4.
Storyboard Menu Materi Visual
Tabel III.4.Storyboard Menu Materi Sketsa
Dalam frame ini terdapat 5 menu yang bisa dipilih antara lain: tentang tentang penyakit DBD, gejala DBD, pengobatan dan pencegahan,dan Keluar. Saat salah satu menu di klik maka akan menuju halaman yang berbeda beda. Background pada halaman ini bergambar tembok dan pintu yang berwarna hijau.
Audio Dbd.wav
5. Storyboard Petunjuk Visual
Tabel III.5.Storyboard Petunjuk Sketsa
Dalam frame ini terdapat 3 tombol yang bisa dipilih antara lain tombol umum yang menuju halaman berisi penjelasan umum mengenai animasi, materi yang menuju halaman yang berisi penjelasan tentang materi animasi dan tombol rumah untuk menuju ke halaman menu utama. Backgrond halam ini bergambar kertas berwarna coklat.
Audio
Dbd.wav
6. Storyboard MenuProfil Visual Dalam frame ini terdapat text berisi penjelasan profil pembuat animasi, foto pembuat animasi, tombol home menuju menu utama. Background halaman ini bergambar kertas berwarna coklat.
Tabel III.6.Storyboard Menu Profil Sketsa
Audio Dbd.wav
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-29
Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2014 ISBN: 978-602-61268-2-5
7. Storyboard MenuKeluar Visual
Tabel III.7.Storyboard Menu Keluar Sketsa
Dalam frame ini terdapat optionkeluar dan disertai 2tombol diantaranya: Ya dan Tidak. Tombol Ya akan menutup animasi dan tombol Tidak akan menuju ke halaman menu utama. IV.
PEMBAHASAN Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Storyboard merupakan suatu gambaran alur cerita.Fungsi Storyboard sendiri adalah menerjemahkan isi skenario secara visual atau penggambaran secara singkat.Dalam pembahasan kali ini penulis menjelaskan penggambaran Rancangan Antarmuka pada Animasi Interaktif Penyuluhan Demam Berdarah Dengue. Halaman Loading dalam Animasi Interaktif Penyuluhan Demam Berdarah yang penulis rancang merupakan halaman animasi loading yang akan menuju halaman intro. Halaman Intro dalam Animasi Interaktif Penyuluhan Demam judul dan tombol masuk .Berikut gambaran antarmuka halaman intro.Menu utama ini adalah menu panggil dari tombol “Mulai” yang ada di halaman intro. Pada menu utama ini terdapat gambar animasi dan 4 tombol untuk mengakses ke beberapa frame, kelima tombol tersebut adalah tombol “Materi”, tombol “Profil”, tombol “Petunjuk” , tombol “Keluar”, dan tombol “Keluar”, Adapun gambaran menu utama pada Animasi Interaktif, Menu materi ini adalah menu panggil dari tombol “Materi” yang ada di halaman menu utama. Pada menu materi ini terdapat dan empat tombol untuk mengakses ke beberapa frame, kelima tombol tersebut adalah tombol “ Tentang Penyakit”, tombol “Gejala DBD”, tombol “Pengobatan”, tombol “ 3. Tampilan Menu Utama Tampilan ini berisi menu materi, menu profil, menu petunjuk dan menu keluar program animasi yang sedang dimainkan.
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-30
Audio Dbd.wav
Pencegahan”, tombol “Menu Utama”, Adapun gambaran menu utama pada Animasi Interaktif Penyuluhan Demam Berdarah adalah sebagai berikut:Menu Petunjuk adalah menu panggil dari tombol “Petunjuk” yang ada di halaman menu utama. Pada menu bantuan ini terdapat penjelasan bantuan dan tombol ke menu utama untuk mengakses ke frame menu utama, Adapun gambaran menu bantuan pada Animasi Interaktif.Menu Profil adalah menu panggil dari tombol “Profil” yang ada di halaman menu utama.Pada menu Profil ini terdapat tombol ke menu utama dan penjelasan profil.Adapun gambaran menu Profil padaAnimasi Interaktif Penyuluhan.Menu Keluar adalah menu panggil dari tombol “Keluar” yang ada di halaman menu utama.Pada menu Keluar ini terdapat dua tombol, Kedua tombol tersebut adalah tombol “Ya”, dan tombol “Tidak”. Implementasi Dan Pengujian Unit Animasi Interaktif Penyuluhan Demam Berdarah Dengue sebagai berikut:Implementasi rancangan antar muka pada aplikasi Penyuluhan Demam Berdarah Dengue Implementasi Rancangan Antarmuka. Implementasi Rancangan Antarmuka program animasi Penyuluhan Demam Berdarah Dengue sebagai berikut: Tampilan ini berisi program animasi yang akan dimainkan. Tampilan ini berisi intro, judul dan tombol mulai program animasi yang akan dimainkan.
Simposium Nasional IlmuPengetahuandanTeknologi (SIMNASIPTEK)2014 ISBN: 978-602-61268-2-5
2. Spesifikasi Sistem Komputer a. Spesifikasi Perangkat Keras 1) CPU a) Processor Intel® Pentium® 4 b) RAM DDR3 1GB c) Hard Disk 80GB 2) Mouse (Synaptics PS/2 Port Touchpad) 3) Monitor 800x600 (Generic PnP Monitor)
Gambar V.1. Implementasi Menu Utama 1. Tampilan Menu Materi Tampilan ini berisi tentang materi tentang Penyuluhan Demam Berdarah Dengue dan tombol untuk menuju halaman menu utama. 2. Tampilan Menu Petunjuk Tampilan ini berisi penjelasan tentang petunjuk penggunaan program animasi Penyuluhan Demam Berdarah yang sedang dimainkan.
b. Spesifikasi Perangkat Lunak 1. Sistem Operasi : Windows 7 2. Paket Program : Adobe Flash Professional CS5 3. Paket Program Pendukung : Adobe Photoshop CS5, Audacity 3.4.2 Pengujian Unit Pengujian terhadap program yang dibuat menggunakan blackbox testing yang fokus terhadap proses masukan dan keluaran program. 1. Black Box Testing Pengujian terhadap program yang dibuat menggunakan blackbox testing yang fokus terhadap proses masukan dan keluaran program. a. Pengujian Terhadap Menu Utama
Gambar V.2. Implementasi Menu Petunjuk
Input/Event Tombol Materi
Tombol Profil
Tabel V.1. Hasil Pengujian Black Box Testing Menu Utama Proses Output/Next Stage Hasil Pengujian on(release){ Tampilan Halaman Sesuai _root.gotoAndStop(4); Menu Materi } on(release){ Tampilan Halaman Sesuai _root.gotoAndStop(11); Menu Profil }}
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-31
Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 2014 ISBN: 978-602-61268-2-5 Tombol Petunjuk
on(release){ _root.gotoAndStop(12); }
Tampilan Halaman Menu Petunjuk
Sesuai
Tombol Keluar
on(release){ _root.gotoAndStop(16); }
Tampilan Halaman Menu Keluar
Sesuai
1. Pengujian Terhadap Menu Materi Tabel V.2. Hasil Pengujian Black Box Testing Menu Materi Proses Output/Next Stage Hasil Pengujian on(release){ Animasi Penyakit Sesuai _root.gotoAndStop(5); DBD } Tombol Gejala DBD on(release){ Animasi Gejala Sesuai _root.gotoAndStop(8); DBD } Tombol Pengobatan on(release){ Animasi Sesuai _root.gotoAndStop(9); Pengobatan DBD } Input/Event Tombol Tentang Penyakit
Tombol Pencegahan
on(release){ _root.gotoAndStop(10); }
KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah dikemukakan pada laporan Tugas Akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam kegiatan penyuluhan penyakit biasanya masih menggunakan media yang sederhana maka dari itu penulis membuat media penyuluhan animasi interaktif yang menarik sehingga memudahkan dalam penyampaiannya. 2. Animasi interaktif tentang penyuluhan penyakit Demam Berdarah ini dapat memberikan kemudahan bagi Dinas Kesehatan dalam menyampaikan penyuluhan akan bahaya penyakit Demam Beradarah itu sendiri. 3. Kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue meningkat, sehingga wabah penyakit ini bisa berkurang. Melihat kesimpulan tersebut di atas, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Perlu adanya kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah sehingga mereka mampu menjaga diri dan lingkungan dari kemungkinan terserangnya penyakit demam berdarah. 2. Kepada Pemerintah Daerah agar memanfaatkan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi untuk
Animasi Pencegahan DBD
Sesuai
V.
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-32
3.
4.
5.
6.
VI.
membantu program-program pembangunan masyarakat. Perlunya penerapan gerakan 4M, tidak hanya bila terjadi wabah tetapi harus dijadikan gerakan nasional mealui pendekatan masyarakat. Memberikan penambahan materi animasi pembelajaran yang lebih kompleks, memadai dan lengkapakan membuat animasi ini lebih sempurna. Kebutuhan software yang selalu berubah sesuai dengan kebutuhan jaman, animasi ini perlu adanya software sesuai dengan kebutuhan dari perkembangan jaman. Audio visual cukup memadai untuk animasi ini, namun selalu dituntut adanya pembaruan seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman yang semakin maju. REFERENSI 1.
2.
Binanto, Iwan. (2010). MULTIMEDIA DIGITAL Dasar Teori+Pengembangnya. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Bonafix, (2005). Animasi 3D Profesional Dengan Maya. Jakarta: PT Elex Komputindo.
Simposium Nasional IlmuPengetahuandanTeknologi (SIMNASIPTEK)2014 ISBN: 978-602-61268-2-5 3.
4.
5. 6. 7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Bassil, Youssef. 2012. A Simulation Model for the Waterfall. Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology(iJET), ISSN: 2049-3444, Vol. 2,No. 5. Chalil, Latuconsina. (2008). Pembelajaran Berbasis Fitrah. Jakarta: PT Balai PUSTAKA (Persero). Darma, Jarot S. (2009). Buku Pintar Menguasai Multimedia. Jakarta: Media kita. Enterprise, Jubilee. (2010). 30 Bisnis Berbasis Ide. Jakarta: PT Elex Komputindo. Komputer, Wahana. (2010). Panduan Aplikatif Dan Solusi (PAS) Adobe Flash CS5 Untuk Membuat Animasi Kartun. Semarang: CV.ANDI OFFSET. Madcoms, (2009). Panduan Lengkap Editing Video Dengan Adobe Pro. Yogyakarta: CV.ANDI OFFSET. Madcoms, (2009). Panduan Lengkap Editing Photoshop CS5. Yogyakarta: CV.ANDI OFFSET. Notoatmodjo, (2005). Media Dan Metode Penyuluhan Yang Efektif Bagi Penyuluh Kesehatan. Semarang: http://badandiklatprovinsijawatengah.co.id. Nugroho, Adi. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Rachmat,2005. Pengembangan Media Pembelajaran Modul, Interaktif Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik Diambil Dari. www.http://eprints.uns.ac.id/2451/doc, (11 Juli 2013). Rosa, shalahudin. (2013). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Penerbit Informatika. Saeba. (2008). Modeling Dan Animasi Dengan 3D Studio Max 2008 dan 2009. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. A (Partial) Laurie Williams. (2011). Introduction to Software Engineering Practices and Methods. NCSUCSC326 Course Pack. Seventh edition.
Prosiding SIMNASIPTEK: Hal. A-33