SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
Daffat Isi
PENENTUAN RADIOAKTIVITAS GROSS P PAD A BERBAGAI BUAH LOKAL DAN IMPOR DALAM RANGKA KESELAMATAN LINGKUNGAN WIJIYONO, ARTININGSIH
Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BA TAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 488435 Abstrak PENENTUAN RADIOAKTIVITAS GROSS-{J PADA BERBAGAI BUAH LOKAL DAN IMPOR DALAM RANGKA KESELAMATAN LINGKUNGAN. Telah dilakukan Penentuan Radioaktivitas Gross fJ Pada berbagai buah lokal dan impor dalam rangka keselamatan lingkungan. Buah-buah tersebut diperoleh dari Pasar,Supermarket di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kemudian jenis buah antara lain buah Apel, Jeruk, Pisang, Anggur dan Nanas. Buah-buahan tersebut dibuat arang lalu diabukan dengan Furnace pada suhu 45(f'C selama 24 jam. Kemudian abu diambil 1 gram dan masukan dalam planset dan diratakan dengan menambahi aquadest secukupnya dan dipanaskan di atas Hot Plate. Kemudian cuplikan dicacah dengan alat Low Beground Counter (LBe) selama 20 menit. Hasil pengukuran gross beta pada buah Apel lokal I,11±0,08.Bqll dan Apel impor 0,87±0,07.Bq/l, Jeruk Lokal 1,33±0,09Bq/1 dan Jeruk impor 0,45±O,09Bq/I, Anggur Lokal 0,97±0,08Bq/1 dan Anggur impor 0,69±0,07Bq/l, Pisang 1,18±0,08 Bqll dan Pisang impor 1,06±0,08 Bq/l dan Nanas Lokal 1,48±0,09 Bq/l dan Nanas impor 1,41± 0,09.Bq/1 Serta Lengkeng lokaI1,31±0,09Bq/1 dan Lengkeng impor 1,30±0,09.Bqll Data tertinggi pada buah Nanas lokal sebesar 1,48±0,09.Bq/1dan terendah pada buah Lengkeng Impor sebesar 1,30±0,09 Bq/l. Batas ambang 1,5 Bq/l menurut Surat Keputusan Dirjen Batan Nomor 249/DJ/IX/90 tentang nilai batas radioaktivitas lingkungan yang diijinkan Kata-kata kunci: gross beta, buah lokal dan impor
Abstract
THE DETERMINATION RADIO ACTIVITY GROSS BETA ON LOCAL AND IMPORT FRUITS IN ENVIRONMENT SAFETY. The have done determination radioactivity gross beta on local and import fruits in environment sqfety. The fruits was taken from the Market, Supermarket Yogyakarta Special Area (DIY). thefruits type was Aple, Orange, Banana, Grape and Pineaplefruits.Thefruits to be made carbon and to be made dust by furnace on temperatur 4500C a long 24 hours. And then sample was counting with Low Bagound Counter (LBe) a long 20 minute. Result of determination gross beta on Local Aple fruit was 1,11±0,08.Bq/l and import Aplefruit was 0,87±0,07.Bqll, Local Orange fruit was 1,33±0,09Bqll and Import Orange fruit was 0,45±O,09Bq/I,Local Grape fruit was 0,97±0,08Bq/1and Import Grape was 0,69±0,07Bqll, Local Banana was 1,18±0,08 Bq/l and Import Banana was 1,06±0,08 Bq/l and Local Pineaplefruit was fruit 1,48±O,09Bq/l and Import Pineaplefruit was 1,41± 0,09.Bq/1 and Local Grapefruit was 1,31±0,09Bq/1 and Import Grapefruit was 1,30±0,09.Bq/1 The highest data on Local Pineaplefruit was 1,48±O,09.Bq/1and the lowest on Import Grape fruit was 1,30±0,09 Bq/l and maximum concentrastion limid was 1,5 Bq/lfrom Dirjen Batan No. 249/DJ/IX/90 abaut environment radioactivity limid was permisible keywordsi: gross betha, local and imported vegetables
Wijiyono dkk
187
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN
SEMINAR NASIONAL II 8DM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER2006 ISSN 1978-0176
PENDAHULUAN Setiap makluk hidup di bumi menerima paparan radiasi dari lingkungan sekitar. Radiasi alamllatar ini berasal dari radiasi kosmis dan radiasi dari sumber di bumi maupun dari luar. Radiasi kosmis yang sampai di bumi berasal dari ruang angkasa dan matahari. Radiasi ini terdiri dari radiasi penembus yang mempunyai jangkauan yang sangat lebar yang mengalami banyak reaksi dengan elemen-elemen di dalam atmosfer. [1] Batuan dan tanah di bumi mengandung sejumlah kecil elemen radioaktif uranium dan torium dengan hasil turunannya. Di dalam dan limestone daerah batuan sandstone konsentrasinya jauh lebih rendah dibanding di dalam batuan granit, tetapi tidak memberikan kontribusi yang berarti pada penerimaan dosis pada makluk hidup karena konsentrasinya di alam sangat kecil. [2] Tidak semua unsur di alam inti memiliki inti stabil, sebagian di antaranya memiliki inti tidak stabil. yaitu meluruh (disintegrasi) secara spontan dan berubah menjadi inti lain yang disebut proses radioaktivitas. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh radionuklida (inti radioaktif) dalam peluruhan disebut dengan radiasiP] Ada tiga radiasi yang dipancarkan oleh inti tidak stabil yaitu Radiasi alfa adalah zarah bermatan positif yang dipancarkan oleh inti dengan kecepatan.energi tinggio[3] Kemudian radiasi Beta elektron berkecepatan tinggi yang dipancarkan oleh inti bermuatan negatif. Dan positron berkecepatan tinggi yang dipancarkan oleh inti bermuatan positif dan radiasi gamma adalah paket energi gelombang elektromagnetis yang dipancarkan dari inti dengan kecepatan cahaya. [1] Sejak diketemukannya radioaktif oleh Curie penelitian dan penggunaan nuklir terus berkembang. Namun dalam pengembangannya penggunaan dalam bidang militer yang lebih menonjol. Walaupun teIjadi pro dan kontra tentang dampak lingkungan yang munngkin ditimbulkan. Sampai sekarang pengembangan teknologi nuklir terus dikembangkan. Radioaktivitas lingkungan yang terakumulasi pada suatu tempat secara tidak langsung akan membawa pengaruh pada kehidupan makluk hidup dimuka bumi ini. [2] Pelepasan radioaktif buatan kemungkinan berasal dari pengoperasian reaktor nuklir percobaan born nuklir kecelakaan Seko/ah Tinggi Tekn%gi Nuk/ir-BATAN
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Radioaktivitas lingkungan pada tingkat radioaktivitas sangat rendah ini dapat dideteksi dengan Low Backgound Counter (LBe) yang merupakan alat pemantau atau alat pengukur Beta totallatar rendah. Pemantauan radioaktivitas lingkungan dilakukan dengan cara tidak langsung yaitu dengan pengambilan sampel di lapangan dan selanjutnya dilakukan pengukuran di laboratirium. Pengukuran yang dilakukan adalah radioaktivitas total sehingga dengan alat LBC ini radioaktivitas sangat rendah pada buah dapat terdeteksi. [5] Prinsip LBC pada dasamya radiasi mengenai tabung GM akan timbul denyut. Denyut ini oleh antikoinsidensi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak diteruskan ke alat pencacat. Rangkaian antikoinsideni adalah suatu sistem rangkaian yang hanya meneruskan denyut-denyut yang datangnya tidak bersamaan. Dalam hal ini denyut yang berasal dari GM logam (pemasukan II) dan GM tingkup ujung (pemasukan I) yang datangnya tidak bersamaan akan diteruskan ke alat pencacat. Tetapi karena pada pengukuran ini yang dipakai GM tingkup ujung saja untuk pencacahan cuplikan, maka di dalam sistem rangkaian antikoinsidensi dibuat sedemikian sehingga hanya denyut yang bersal dari GM tingkup ujung diteruskan ke alat pencacat. Adapun skema keIja alat LBC dapat dilihat pada Gambar 1. Rumus untuk mendapatkan radioaktivitas pada buah adalah seperti yang ditampilkan pada Persamaan (1) : Ak··tlvltas C up l"k 1 an
Cx2xlOO __
(1)
Keterangan : C Cacah cuplikanILatar Cpm : Cacah per menit E : Tabel tingkat radioaktivitas. Di pasar lokal buah impor memang bukan primadona dan bukan pula segalagalanya bagi publik Indonesia, namun demikian buah impor kian lama kian mendapat temp at di masyarakat Indonesia. Di pasaran dalam negeri buah-buahan yang berasal dari Thailand, Cina dan Australia sudah begitu dikenal, sedangkan buah-buahan tropis asal negeri sendiri masih kurang dikenal. [3]
188
Wijiyono dkk
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
Beberapa jenis pisang diantaranya yaitu pisang Raja, Kepok, Susu, Cavendish, tanduk. [2] Pisang adalah merupakan buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dapat disajikan sebagai buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka.
Pisang (Musa SPP)
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia tenggara (termasuk Indonesia) Di Jawa barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengan dan Timur dinamakan Gedang. Pisang merupakan buah tropis yang merupakan urutan pertama dalam ekpor buah nasional hingga tahun 2001.
Pemasukan II
Pembagi Tegangan Pemasukan I
Rangkaian anti Koinsidensi
GM Tingkap Ujung
GM logam
Pencatat
Gambar 1. Skema keIja alat Low Back ground Counter (LBC)
dataran rendah hingga pada ketinggian 300 m dari pada laut dan beriklim kering. Tanaman anggur tidak dapat tumbuh baik pada daerah tropis, sehingga dengan kemajuan teknologi pertanian anggur sekarang ini dapat tumbuh baik di Indonesia. Departemen pertanian merekommendasikan jenis anggur unggul jenis Anggur Vitis vinifera dari varietas Anggur Probolinggo. Buah anggur dimanfaatkan sebagai buah segar maupun diolah sebagai produk minuman wine dan dikeringkan menjadi Kismis dan untuk keperluan industri selai dan jeliY]
Daun pisang dapat dipakai sebagai pembungkus berbagai makanan tradisional Indonesia. Batang pisang jenis pisang Abaca dapat dipergunakan sebagai bahan serat untuk pakaian, kertasdan sebagainya. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat disajikan untuk makanan temak. Ruminansia. Secara tradisional air dari umbi batang pisang dapat dimanfaatkan sebagai obat desentri dan pendaharaan usus besar, sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun. [3] Anggur (Vitis sp)
Anggur merupakan tanaman buah yang berupa perdu dan merambat. Anggur berasal dari Armenia mulai menyebar ke Mexico, Amerika selatan, Aftika selatan, Asia termasuk Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan anggur mempunyai beberapa istilah seperti Grape di Eropa dan Amerika orang Cina menyebut Putao dan di Indonesia disebut anggur. Anggur ini mempunyai jenis kulit tipis , rasa manis dan segar. Kemampuan tumbuh dari
Wijiyono dkk
JERUK (Citrus sp)
Tanaman jeruk adalah jenis tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai pertama kali tanaman jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang lalu jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami maupun dibudidayakan. Jenis jeruk lokal yang dibudidayakan di Indonesia jenis jeruk Keprok (c. mobillis I), jeruk Siem (c. microcarpa I), dan C. sinensis) yang terdiri atas siam Pontianak dan siam Garut, siam Lumajang,
189
Seko/ah Tinggi Tekn%gi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
jeruk manis (c. auranticum I, dan C. sinensis I), jeruk lemon (c. medica), jeruk besar (c. maxima herr). Adapun manfaat jeruk : 1. Jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C tinggi. 2. Di beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yang dibuang. Minyak kulit jeruk dapat digunakan untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan untuk campuran kue. Beberapa jenis jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran nafas bagian atas dan penyembuh radang mata. [3] Nanas (Ananas comosus) Nanas merupakan tanaman buah berupa semak, Nanas berasal dari Brasilia (Amerika selatan) yang telah didomestikasi disana sebalum masa colombus. Pada abad ke 16 orang Spanyol membawa nanas ini ke Filipina dan semenanjung Malaysia, masuk Indonesia abad ke 15 (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagsa tanaman pekarangan dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini dipelihara pada daerah tropik dan sub tropik Ragam varietas nanas yang dikatagorikan unggul adalah nanas Bogor, Subang dan Palembang. Buah nanas selain dikonsumsi segar rasanya dan dapat diolah menjadi berbagai makanan dan minuman seperti selai dan buah dalam sirupdan lain-lain. Buah nanas manis sampai masam agar segar sehingga disukai masyarakat. Di samping itu nanas mengandung gizi cukup tingii dan lengkap. Buah nanas mengandung enzim bromelain (enzim protease yang dapat menghidrolisis protein, protease dan peptide), sehingga dapat digunakan untuk melunakan daging. Enzim ini sering pula digunakan sebagai alat kontrasepsi Keluarga berencana. Penyakit kulit (gatal-gatal, eksim dan kudis) dapat diobati dengan mengolesi sari buah nanas. Kulit buah nanas dapat diolah menjadi sirup atau diekstraksi cairannya untuk pakan temak. [3]
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BA TAN
Lengkeng (Eupharia longanlour) Lengkeng merupakan tanaman yang diduka dari Myamar dan kemudian menyebar ke Cina selatan, Taiwan dan Thailand Utara tapi jenis-jenis liar banyak diketemukan di Kalimantan Timur dengan nama baku Ihaw atau mata kucing (Euphoribia malesianus). Di Indonesia Lengkeng banyak terdapat di sekitar Temanggung dan Magelang Daging Lengkeng enak dimakan, segar dapat dibuat sebagai minuman dalam kaleng (canning) Bijinya mengandung Sponin sebagai bahan untuk shampo, dan daunya dapat digunakan untuk obat tradisional untuk penyakit dalam karena quercetin dan pohonnya dapat digunakan sebagai kayu bakar. [3] Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan buah yang memiliki tingkat radioaktivitas rendah dan baik untuk dikonsumsi. Dengan hipotesis buah lokal lebih rendah tingkat radioaktivitasnya dari pada buah impor. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Peneltian Penelitian dilakukan BATAN, Yogyakarta.
di
laboratorium
Bahan dan Alat Bahan yang digunakan buah Pisang, Anggur, Nanas, Apel dan Jeruk, Lengkeng dan air suling. Alat yang digunakan meteran, pisau jangka sorong, kompor listrik dan panci alluminium. Timbangan, plancet aluminium, cawan porselin tahan panas, lumpang porseling, furnace dan Low Back ground Counter (LBe). Pelaksanaan Penelitian Menyediakan buah lokal maupun impor yaitu buah Pisang, Anggur, Apel Jeruk, Lengkeng dan Nanas.. Lalu baik lokal maupun import diambil sampel sebanyak 200 gram.buah selanjutnya dibakar agar jadi arang Kemudian arang diabukan dengan Furnace pada suhu 4500 C. selama 4 jam. Siapkan plancet aluminium dengan ketebalan 0,30 mm lalu menghaluskan abu dengan lumpang porselin agar menjadi homogen. Kemudian abu dimasukan dalam plancet sebanyak 1 gram dengan cara membasahi abu tesebut dengan air suling agar rata dan dikeringkan di atas Hot Plate. Maka
190
Wijiyono dkk
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGY AKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176
sampel siap dicacah dengan Low Beground Counter (LBC) selama 20 menit
1.6
_1.4 ~12
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan (anggur lokal) dan (anggur import) paling baik artinya tingkat radioaktivitasnya rendah, hal ini disebabkan karena jenis tanaman Anggur termasuk tanaman yang tidak membutuhkan unsur kalium dalam jumlah yang banyak sedangkan jenis tanaman nanas termasuk tanaman berserat kasar yang membutuhkan unsur Kalium dari tanah relatif banyak untuk mempertahankan hidupnya sedangkan K-40 yang diperkirakan berasal dari erupsi Merapi, debu jatuhan yang terserap dalam tanah tidak menutup kemungkinan meningkatkan radioaktivitas alam setelah terserap oleh tanaman karena bersama-sama dengan unsur hara yang lain akan K-40 akan diangkut ke bagian daun dengan bantuan air untuk proses assimilasi kemudian hasil proses assimilasi tersecut akan didistribusikan ke seluruh bagian organ tubuh tanaman termasuk pada bagian buah. Berdasarkan hasil pengukuran gross beta pada nanas lokal paling tinggi namun masih di bawah batas ambang yang diijinkan menurut Surat Keputusan Dirjen Batan Nomor 249/DJ/IXI tentang nilai batas radioaktivitas lingkungan yang diijinkan.yaitu 1,5 Bq/l sedangkan nanas yang banyak dikembangkan di Indonesia khususnya nanas dari Blitar.yang mudah tumbuh dimana-mana. Data hasil pencacahan beta pada buah lokal dan impor pada Gambar 2 terlampir. Data penentuan gross beta pada buah lokal dan impor disjajikan pada pada Gambar 3
!a.
1
,; 'S; ~ 0(
0.8 0.6 0.4 0.2
a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Buah
Gambar 3. Aktivitas Gross Beta pada Buah Lokal dan Impor
KESIMPULAN Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada prinsipnya buah lokal dan impor ada perbedaan untuk buah lokal sedikit lebih rendah dari pada buah impor. Perbedaan tersebut dikarenakan budidaya buah-buahan impor secara umum lebih intensif banyak menggunakan green house, sementara buah lokal cenderung lebih liar, 2. Buah anggur lokal dan Impor memiliki tingkat radioaktivitas paling rendah dan baik untuk dikonsumsi 3. Buah nanas lokal tingkat radioaktivitasnya paling tinggi, namun masih juga di bawah batas ambang yang diijinkan. DAFTARPUSTAKA I. ANONIM, 2004, "Data Primer harga Buahbuahan Lokal dan Impor di Yogyakarta". 2. BAG KELY M, 1992, Mengatasi Buah Busuk Rontok dan Bertalat Pelopor Swadaya" Jakarta. 3. BAPENAS, 2000, "Sistem Informasi Menegemen Pembangunan di Pedesaan", BAPENAS Jakarta, http/www.ristekgo.id.
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12
Jenis buah
Gambar 2. Hasil Pencacahan Gross Beta pada Buah Lokal dan Impor
Wijiyono dkk
4. DEPTAN, 2004, "Data Statistik Buah Indonesia Direktorat Jendral Tanaman Buah", http/www Deptan.Co.id. 5. YAZID M., A. dan SULISTYONO, 1996, "Petunjuk Pelaksanaan KeIja di Laboratorium Radioaktivitas Latar rendah", BATAN, Yogyakarta.
191
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN
SEMINAR NASIONAL II SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 21-22 DESEMBER 2006 ISSN 1978-0176 6. SURATMAN, 2001, lntruduksi Proteksi Radiasi , Puslitbang Teknologi Maju, BATAN, Y ogyakarta.
TANYAJAWAB Pertanyaan : 1. Apa perbedaan yang ditemukan dalam penelitian antara buah local dan import ? (Joko Marjanto) 2. Apakah makanan yang kita makan mengandung radioaktif yang kecil tetap terakumulkasi ? (Eko Budi Lelono) 3. Apakah pengaruh sinar terhadap buah itu sendiri ? 4. Apakah radiasi yang mengenai pada buah sinar alpa, beta dan gamma? (mahasiswa) Jawaban: 1. Perbedaan pada lahan/lokasi 2. Tidak terjadi akumulasi karena buah yang dimakan sudah mengalami proses dan dirubah menjadi energi. 3. terhadap kualitas buah sinar tidak berpengaruh, tapi berpengaruh terhadap kesehatan jika melebihi batas ambang.
Daffat Isi Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir-BATAN
192
Wijiyono dkk