Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999
PENENTUAN PRIORITAS USULAN SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE AHP (ANALITIC HIRARKY PROCESS) Lia Rochmasari, Suprapedi, Hendro Subagyo Pascasarjana Teknik Inforatika Universitas Dian Nuswantoro
ABSTRACT ACT No 14 Year 2005 on Teachers and Lecturers is the first step of the policy of direct intervention to improve the quality of teacher competence through mandatory policy of teachers qualified Tier 1 or D4, and certified professional. Today many teachers who complained about the level of local units that are not transparent certification process, including teachers of young age and fewer years of service had the opportunity earlier than the teachers undergoing the certification process that in fact have longer work experience. This would not have happened if the relevant Department has used meode effective in determining the priority list as a sequence of Personnel Decision Support System (Decision Support System), which directed the Department of Education to help teachers meentukan priorities that will be certified as effective and efficient Decision Support System (Decision Support System) used in Cirebon city education office is still using manual systems. Not equipped with a simple method to reduce and add kemapuan models needed for a more complex problem. Therefore necessary to find an appropriate method to resolve the problem. Keywords: Decision Support System, Analitic Hierarchy Proses (AHP), Teacher Certification 1.
LATAR BELAKANG Saat ini banyak guru ditingkat satuan daerah yang mengeluhkan proses sertifikasi yang tidak transparan, diantaranya guru yang usia muda serta masa kerja yang lebih sedikit mendapat kesempatan lebih dulu menjalani proses sertifikasi daripada guru yang notabene mempunyai pengalaman kerja lebih lama. Banyak kalangan yang menuding ketidakadilan ini disebabkan adannya faktor kolusi dan nepotisme yang beredar dikalangan Dinas Pendidikan. Hal ini tidak akan terjadi jika pada Dinas terkait telah menggunakan meode yang efektif dalam menentukan prioritas Daftar Urutan Kepegawaian sebagai Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) yang diarahkan membantu Dinas Pendidikan dalam meentukan prioritas guru yang akan disertifikasi dengan efektif dan efisien. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) yang digunakan di Dinas pendidikan kota Cirebon masih menggunakan sistem manual yaitu analisa secara biasa dan tidak terkomputerisasi. Metode sederhana tidak dilengkapi dengan kemapuan untuk mengurangi dan menambah model yang diperlukan untuk masalah yang lebih komplek., sehingga kemungkinan kesalahan dalam pemilihan prioritas sangat tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu metode yang tepat adalah Analitic Hierarchy Proses (AHP) karena metode ini salah satu metode yang dapat melakukan penilaian criteria majemuk dan detail dengan auatu kerangka berfikir yang komprehensif pertimbangan proses hirarki yang kemudian dilakukan perhitungan bobot untuk masing-masing criteria dalam menentukan proiritas pengajuan sertifikasi sesuai dengan kuota. 2. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, yang menjadi lingkup permasalahan dalam penelitian ini : 1. Belum adanya Sistem Pendukung Keputusan ( Decision Support System) untuk penentuan prioritas usulan peserta sertifikasi sesuai kuota. 2. Metode yang digunakan saat ini belum terkomputerisasi secara maksimal
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
115
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999 Dari sumber masalah tersebut mengakibatkan terjadinya masalah-masalah sebagai berikut : 1. Keakuratan dan objektifitas Penyebab terjadinya permasalahan tidak akurat adalah proses pengolahan data masih dilakukan secara manual yaitu proses pengetikan dengan Microsoft excel dan sorting biasa sehingga resiko kesalahan sering terjadi Penggunaan Microsoft excel pada kasus tertentu bisa menimbulkan hasil yang tidak obyektif karena metode ini tidak mempunyai kemampuan untuk menambah atau mengurangi model. 2. Kecepatan Sistem manual menyebkan lambatnya proses sertifikasi dikarenakan banyaknya jumlah peserta guru yang akan disertifikasi. Menurut data guru Dinas Pendidikan kota Cirebon [7] rata-rata untuk sekolah negeri diperkiraan 200 guru per sekolah dan 30 guru untuk swasta. 3. Keamanan Data Sistem manual tidak bisa membedakan hak akses sebagai admin, staff dan user biasa sehingga data bisa diakses oleh orang yang tidak berkepentingan. 4. Ketepatan waktu Penyebab terjadinya masalah ketepatan waktu adalah proses pengolahan yang lambat berakibat proses pelaporan dan publikasi tidak tepat waktu. 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian ini : 1. Menciptakan metode Decision Support System (DSS) yang lebih efektif untuk menentukan prioritas usulan peserta sertifikasi sesuai kuota.. 2. Membuat sistem komputerisasi dengan menggunakan metode AHP Manfaat Penelitian ini: 1. Bagi instansi, untuk membantu pegawai Dinas Pendidikan Kota Cirebon terutama bagian mutendik (Mutu Tenaga Pendidik) dalam mengambil keputusan untuk membuat urutan prioritas usulan peserta sertifikasi sesuai dengan kuota. 2. Bagi Pembaca, sebagai bahan acuan bagi penelitian sejenis terutama pengetahuan mengenai DSS (Decision Support System). 4.
KERANGKA BERPIKIR MASALAH Belum adanya Sistem Pendukung Keputusan ( Decision Support System0 untuk penentuan prioritas usulan peserta sertifikasi sesuai kuota. 2. Metode yang digunakan saat ini masih manual dan belum terkomputerisasi. 1.
Teori Pendukung Rekayasa
Teori AHP Membangun Model
Strategi Analisa Keputusan
1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi 2. Penilaian kriteria dan alternatif 3. Penentuan prioritas.
usia Masa kerja
golongan Jam ngajar Tugas jabatan
Menciptakan metode Decision Support System (DSS) yang lebih efektif untuk menentukan prioritas usulan peserta sertifikasi sesuai kuota Gambar 1 Kerangka Berfikir
116
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999 5.
LANDASAN TEORI
5.1.
AHP (Analitic Hirarky Proses) Untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh Departemen Sumber Daya Manusia di Dinas Pendidikan Kota Cirebondigunakan pendekatan AHP. Salah satu teknik pengambilan keputusan/ optimasi multivariate yang digunakan dalam analisis kebijaksanaan. Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal- hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya. AHP juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem (Saaty,2001) 5.1.1 Prosedur AHP Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi 1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi. 2. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 merupakan skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 1:
Tabel 1. Tabel Skala Fundamental
Intensitas Kepentingan 1 3 5 7 9 2,4,6,8
Keterangan Kedua elemen sama pentingnya Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan
3. Penentuan prioritas Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh alternatif. Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas melalui tahapan-tahapan berikut: a. Kuadratkan matriks hasil perbandingan berpasangan. b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian lakukan normalisasi matriks. 4. Konsistensi Logis Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan secara berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan kardinal dan ordinal.
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
117
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999 6.
METODE PENGEMBANGAN SISTEM Siklus Pengembangan Sistem dapat digambarkan sebagai berikut : awal proyek sistem Kebijakan dan perencanaan sistem
Pengembangan
Analisis sistem Desain (perancangan) sistem secara umum Desain (perancangan) sistem secara terinci
sistem
Seleksi sistem Implementasi (penerapan) sistem Manajemen sistem
Perawatan sistem
Gambar 2. Siklus Hidup Pengembanga Sistem 7. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 7.1. Perancangan Sistem Diagram alir yang digambarkan merupakan diagram alir Sistem Pendukung Keputusan penentuan prioritas sertifikasi guru. Proses AHP ini digunakan untuk menghitung nilai intensitas kriteria dan pegawai. Proses yang terdapat dalam Sistem Pendukung Keputusan system ini adalah proses AHP kriteria penilaian dan hasil urutan peserta sertifikasi
mulai
Input Kriteria Penilaian
Input Data Guru
Set Skala Perbandingan
Analisis Kriteria Penilaian Data Guru
Laporan Prioritas urutan usulan sertifikasi
selesai
Gambar 3. Diagram Alir Aplikasi DSS prioritas Sertifikasi Guru
118
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999 7.2. Implementasi Program Langkah menjalankan program Aplikasi DSS sertifikasi : 1. Isi Input Criteria AHP dengan cara membandingkan antar kriteria:
Gambar 4. Dialog Input Kriteria AHP
2. Isi Data Guru Isi data guru, data diperoleh dari formulir yang dibagikan pada guru dan buku induk Pegawai.
Gambar 5. Dialog Input Data Guru
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
119
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999 3. Hasil Pencetakan Analisa Prioritas Sertifikasi Guru
Gambar 6. Rekap Analisa prioritas AHP
7.3.
Pengujian User Acceptance Pengujian User Acceptance dilakukan untuk mengetahui diterima atau tidaknya Aplikasi DSS usulan Prioritas Sertifikasi Guru oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon sebagai acuan untuk usulan peserta ke tingkat Provinsi jawa Barat Setiap pertanyaan dalam kuesioner mempunyai bobot jawaban check list, yaitu sebagai berikut: 5 = Sangat setuju (SS) 4 = Setuju (S) 3 = Ragu_ragu (R) 2 = Tidak setuju (TS) 1 = Sangat Tidak Setuju Hasil dari rekap questioner dari responden dapat dilihar pada tabel 2: Tabel 2. Prosestase jumlah responden sesuai kriteria No. 1. 2. 3. 4. 5 6.
Nilai Sangat tidak memuaskan Tidak memuaskan Kurang memuaskan Cukup memuaskan Memuaskan Sangat memuaskan
Total 1 4 5 11 9
Prosentase 3,33% 0,00% 13,33% 16,67% 36,67% 30,00%
8. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan evaluasi dan analisa criteria untuk menjawab permasalahan pemilihan criteria untuk menentukan priorotas usulan sertifikasi guru maka APLIKASI DSS PRIORITAS SERTIFIKASI dengan menggunakan AHP (Analitic Hirarky Proses) dapat direkomendasikan serta paling sesuai untuk diimplementasikan pada Dinas Pendidikan terutama pada satuan tingkat sekolah.
120
homepage: http://pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999 Informasi yang diharapkan Dinas Pendidikan berupa usulan calon peserta sertifikasi memerlukan pemilihan beberapa kriteria menurut Undang-undang sidiknas (sintem Pendidikan Nasional). Dengan penggunaan AHP, yaitu membandingkan setiap kriteria dengan kriteria lainnya, maka keakuratan dari sistem ini jauh lebih baik dari pada menggunkan system manual dengan software aplikasi excel. Setelah diadakan pengujian, penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Penggunaan DSS (Dission System Support) dapat dijadikan rekomensdasi untuk penentuan prioritas usulan peserta sertifikasi Dinas Pendidikan Kota Cirebon sesuai dengan hasil quiationer. 2. Penggunaan Komputerisasi dengan aplikasi AHP menambah nilai kualitas, akurasi serta kecepatan data usulan sertifikasi. 8.2.
Saran Pada evaluasi yang lebih kompleks sangat dimungkinkan akan timbul beberapa permasalahan berkaitan dengan penggunaan AHP secara konvensional dalam melakukan proses pemilihan alternatif. Dimana AHP memiliki keterbatasan dalam melakukan evaluasi, dimana jika kriteria semakin banyak maka semakin sulit mengambil keputusan dalam melakukan evaluasi perbandingan pasangan antar kriteria tersebut. Oleh karena itu perlu di buat pengelompokan kriteria untuk membatasi kriteria yang banyak, sehingga memudahkan membandingkan kriteria pasangan. DAFTAR PUSTAKA [1]
Armstrong, Michael, Performance Management, Tugu Publisher, Yogyakarta, 2004.Daihani,D.Umar. 2001. komputerisasi Pengambilan Keputusan. PT Elekmedia Komputindo, Jakarta [2] Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, Gramedia, Jakarta, 2005, [3] Kosasi, S. 2002. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System). Departemen Pendidikan Nasional, Pontianak. [4] Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Penerbit PT Grasindo, Jakarta. [5] Faslil Jalal, Dr, PH.d, 2007, Pedoman Penetapan Peserta dan pelaksanaan Sertifikasi Guru, Direktorat Jendral Peningkatan Mutendik Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. [6] Wawan R. Susila & Ernawati Munadi, 2007, Penggunaan Analictic Hirarky Process (AHP) untuk Penyusunan Prioritas Proposal Penelitian, Surabaya [7] Supiyono - Wisnu Arya Wardana – Sudaryo, 2007, Sistem Pemilihan Pejabat Struktural dengan Metode AHP, Seminar Nasional III SDM Teknologi Nuklir, Yogyakarta [8] Saaty, T.L. 2001. Decision Making For Leaders. Forth edition, University of Pittsburgh, RWS Publication. [9] Saaty, T.L.1988. Multicriteria Decision Making : The Analytic Hierarchy Process. University of Pittsburgh, RWS Publication, Pittsburgh [10] Suryadi, K. dan Ramdhani, MA.1998. Sistem Pendukung Keputusan. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. [11] Olaye Enoch Oluwatubarin, 2006, Analisis And Design of Student Administration Software System for University of Lagos, Computer Engineering University Lagos, Nigeria
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi:
[email protected]
121