ProsedingPertemuandan Presentasillmiah PPNY-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juti 1999
235
BukzlI
PENENTUAN KANDUNGAN BA TUAN T AMBANG DENGAN NEUTRON KASIP
THORIUM-232 DALAM METODE PENCACAHAN
Soeleman PPNY -BATAN
Bintoro MahasiswaFMIPA UNDIP Semarang
ABSTRAK PENENTUAN KANDUNGAN THORIUM-232 DALAM BATUAN TAMBANG DENGAN METODE PENCACAHAN NEUTRON KASIP. Telah dilakukan pencacahan neutron kasip untuk menentukan kandunganThorium-232dalam batuantambang. Cacahneutron kasipberasaldari hasil aktivasi cuplikan batuan dan cuplikan standar selama5 menit dalam fasilitas irradiasi pipa pneumatik reaktor Kartini. Pencacahandilakukan terhadap14 cuplikan batuan Thorium-232yang terdiri dari 9 kelompokIV A, 5 kelompokIVB dan 10 buah cuplikan standar untukpembandingselama5 menit dengan menggunakan2 buah detektorBFJ. Dari hasil percobaanmenunjukkan jumlah kandunganuntuk masing-masingcuplikan adalah dari (1306,807.:t 18,1774)ppm sampaidengan(2393,137.:t33.2281)ppm dengankesalahanratarata 1,39%.
ABSTRACT DETERMINATION OF THORlUM-131 CONTENT IN THE ORE-SAMPLESBASED ON DELAYED NEUTRON COUNTING METHOD. An experimentto determinethe content of Thorium-232in someor samplesbasedon the delayedneutron countingmethod.wasperformed. Thedelayedneutronwas made by irradiating both samples ofore and standardfor 5 minutesin thepneumaticsirradiation fasility ofKartini reactor. Some9 samplesoffirst group(markedas Iva) and5 samples ofsecondgroup (markedas IVB) and 10 samplesstandard were countedfor 5 minutesusing are BFJ detector. The results showedthat the uraniumcontent oftwo groupsampleswere(1306.807:t 18.1774)ppm and (2393.137:t 33.2281)ppm with :t 1.39% ofaverageerror.
PENDAHULUAN N
eutron
kasip
Robert
pada
pancaran basil
neutron
belah,
kasip
menjadi
6 kelompok.
berasal
dari
56,03
detik
kelompok
Th232
dengan
umur fraksi
pembelahan
menurut
total
umur
paro
terpanjang
total
untuk pada
adalah
untuk
seluruh
adalah
0,0064
bagian
taboo
1957
paronya
belah
Sedangkan
terpanjang
reaksi pemancar
basil
umur
fraksi
0,0203.
paro
sebagai
inti-inti
mempunyai
inti-inti
terjadinya
belah
Pada
oleh adanya
peluruhan
setelah
dikelompokan
adala:h
dengan
basil
kali
berdasarkan
menyertai saat
Inti
neutron
pertama
1939
yang
beberapa
pefubelahan.
U23S
ditemukan tahun
yang
seluruh unsur
55,72
kelompok neutron
inti detik
setiap baru
yang
dihasilkan. Pada kan
cacah
menentukan Sebagai memerlukan
neutron
Echo
kasip
kandungan cara
analitis personil
ISSN 0216 -3128
U23S yang yang
dan
dan
Turk
mengguna-
sifat-sifatnya dalam
bahan
tidak
merusak
sangat
terlatih.
untuk batuan. dan
tidak
Neutron kasip yang dipancarkan dari basil irradiasi cuplikan batuan adalah sebagai fungsi linear terhadap jumlah bahan fisil yang acta dalam cuplikan. Secara alamiah nuklida bahan fisil adalah U23S;U238; daD Th232. Pacta uranium alam hanya terdapat U235 daDU-238 daD yang dapat membelah dengan neutron termal hanyalah inti-inti U23S. Kelimpahan U23S secara normal hanya 0,72 % bagian uranium alamo Pacta batuan Thorium merupakan bahan galian tersendiri yang hanya dpat membelah dengan neutron cepat.
Metoda aktivasi digunakan sebagai dasar analisa dari reaksi aktivasi antara neutron dengan inti-inti Th232yang menyebabkan terjadinya reaksi pembelahan daD timbulnya berapa kelompok neutron kasip. Cara pencacahan neutron kasip dilakukan dengan mengirradiasi cuplikan test daD cuplikan komparator daD dicacah masing-masing selama waktu tertentu (misalnya 5 menit). Cuplikan dikirim daD diambil kembali dari teras reaktor langsung ke sistem cacah yang menggunakan detektor BF3
Soeleman,dkk.
ProsedingPertemuandan PresentasiI/miah
236
Buku I
denganmenggunakansistempemindahpneumatik. Jumlah cacahdari cuplikan test dan cacahcuplikan komparator dibandingkandan hasilnya merupakan perbandingan komposisi Th232yang terkandung dalamcuplikan. Cuplikan komparator disiapkan untuk kalibrasi sistem cacah denganmenggunakancuplikan Th(N°J)45H2Odalam bentuk serbukdengan berat divariasi dari 100mgram sampai1000mgram,dan masing-masing mempunyai perbedaanberat 100 mgram. Dari basil cacah yang diperoleh yang kemudian digambar dalam bentuk kurva Cacah Vs.Berat Thorium menunjukan basil yang linear. Kemudian basil cacahcuplikan standarmenunjukan sistem analisis dengan menggunakan 2 buah detektor BFJ dapat untuk menganalisiskandungan Thorium dalam batuan sampai dengan tingkat 0,0415gram. Kemampuansistemanalisis dapatditingkatkan dengan menambahjumlah detektor sampai maksimum (6 buah), atau menggantijenis detektor yang effisiensinya lebih tinggi misalnya detektor He3. Dari basil percobaan menunjukan dengan menggunakandetektor HeJ jumlah cacah neutron yangjdiperoleh akan menjadi4 kali lebih besarbila dibandingdenganmenggunakandetektorBpJ.
TEORI
92
U235+1n-+ 0
neutron serentak. Sebagian timbul beberapa saat setelahprosespembelahandan dinamakanneutron
~asip. Pengukuran neutron kasip dapat dilakukan dengan cara mengirradiasi cuplikan yang mengandung inti dapat belah (misal Th231 dalam selang waktu tertentu (300 detik) .Pengiriman dan pengambilan cuplikan dari fasilitas irradiasi dilakukan secara cepat dengan menggunaan sistem pemindah pneumatik. Cuplikan teraktivasi kemudian akan memproduksi inti-inti hasil belah pemancar neutron kasip dengan jumlah neutron kasip sebanding fluks neutron pengaktip dan tampang lintang pembelahan makroskopik. Laju reaksi pembelahan inti cuplikan dalam medan neutron akan sebesar .R = L/
Di mana L/ = No 0"/ No = jumlah inti-inti dapat belahyang teraktivasi. 0"/ = tampang lintang pembelahan mikroskopik dari inti-inti dapat belah yang teraktivas,i. Pembetukan inti-inti baru basil aktivasi dapat ditulis dalam bentuk persamaan
~dN = NoO"f-AN
Diintegrasikan untuk waktu II adalah
Reaksi pembelahanadalah proses di mana inti-intiberat membelahmenjadidua bagianutama, disertaipelepasanenergisecaraserentakdan 2 atau 3 neutron yang disertai sinar radioaktip. Dua atau tiga neutron baru yang dipancarkan acta yang dipancarkanbeberapasaatsetelahterjadinya reaksi pembelahan, yang dinamakan neutron kasip. Sebagaicontohdua reaksipembelahanyang sering terjadi daTibahanbakar nuklir : 92 U236+1n~ 0
PPNY-BATAN, Yogyakarta 14 -15 Ju/i 1999
(92 U236 ) .~
38 Sr94+ 54Xe14O+21n+E 0
( 92 U236 ) *-+
36
Kr94+
56
BrI39+31n+E 0
Isotop-isotopbasil pembelahanbergerakdari titik tempat terjadinya reaksi pembelahandengan energi sangattinggi dalam bentuk energi kinetik. Energi kinetik akan segera hilang disekitar terjadinya reaksipembealahanclanbentuknyaberubah menjadi energi panaEyang besarnya: :t 168 MeV, sedangkan energi total setiap terjadinya reaksi pembelahan::t 200 MeV. Sebagian besar neutron basil belah akan dipancarkan seketika pada saat terjadinya reaksi pembelahan(pada orde 10-17detik) clandinamakan Soeleman,dkk.
NI
-). -~~(l-e-Atl)
Di mana: N( = inti-inti barn yang timbul setelah inti-inti dapat belah mengalami aktivasi selama waktu (\A. = konstanta peluruhan Bila aktivasi dilakukan selama waktu tak terhingga, makaaktivitas menjadi jenuh yang besarnya adalah As
= J.Ni
= 9JNo aj
AI = konstantapeluruhaninti-inti penghasilneutron kasipkelompokke i. NI = inti-inti bard yang timbul setelahiiradiasi fl. Sedangkan pacta saat 12 yang berarti telah mengalami waktu tunda selama (12-1J adalah A2 = As(l-e-:.i;/,)
(e-.i;(/z-/l»
Dengan demikian bila dalam setiap reaksi pembelahanmenghasilkanneutron baru sebesarv se-
ISSN 0216 -3128
ProsedingPertemuandon PresentasiI/miah PPNY-BATAN,Yogyakarta14- 15 Juli 1999
Buku I
hingga besamya neutron kasip sebesar fJ v, maka jumlah neutron kasip untuk seluruh reaksi pembelahan dalam keadaan jenuh sebesarNo OJ"fJ v. Pada keadaan (t2 -tJ setelah waktu aktivasi selama tl besamya aktivitas seluruh kelompok neutron kasip adalah
237
28 mIn yang memungkinkan peng-gunaan kapsul yang diameter bagian dalam 18 mIn panjang luar 26 mIn, panjang dalam 23 mIn, sehingga mempunyai volume bagian dalam 13 mI. Dalam keadaan normal tekanan yang digunakan adalah 15 psig (:t I atm) daD kapsul akanlbergerak dengan kecepatan sekitar
15 mldt.
Detektor Neutron BF3 Di mana: ai=
Pi v adalahjumlah neitron kasip per pembelahan untuk kelompok neutron kasip ke-i. Pi = fraksi neutron kasip untuk kelompok ke-i. ]umlah cacah neutron kasip yang dipancarkail hila dilakukan pencacahanselama selang waktu (t3 -tV. aktivasi selama t( clan mengalami waktu tunda selama waktu (t2-tJ adalah 6 13-12 C = LAs 0; (1- e-J,II) (e-J,(12-11»f e-.I,1dt
Penggunaan detektor neutron BFJ merupakan detektor kelompok proporsional jenis isian gas berbentuk silinder yang mempunyai panjang total 12,125 in, diameter luar 1 in, panjang efT (aktip) 8,125 in daD tebal dinding 0,032 in. Fungsi dari
masing-masingdi mana dinding-dinding detektor berfungsi sebagai katode sedangkan kawat yang memanjang secara konsentris terhadap dinding berfungsi sebagaianoda. Reaksi gas isian BFJ dalam tabung adalah
'OB+ 5 0'n~ ( "B 5 )'~
7Li+4He+278 MeV (a) 3 2 ,
;=1
Dengan memasukan faktor kesebandingan sistemcacahsebesarc.
dan~(;Li)"
~ ;Li+y(O,48 MeV)
(;Li)' + ~He+ 2,3 MeV Maka jumlah neutron kasip yang dipancarkan dari inti-inti dapat belah yang mengalami irradiasi selama (II = Ib), waktu tunda selama selang waktu (/2 -IU = Id clan dilakukan pencacahanselama selang waktu (/3 -12) = Ic adalah 6
r = &No 0"f L 5.(1-
.
e-Ajlb)(1- e-Ajlc)(e-AjI.t)
;=0 A;
SistemPemindahPneumatik Sistem pemindah pneumatik adalah sistem pemindah cuplikan/barangdalam kapsul dari terminal pengirimanke teras reaktor dan memindahkan kembali ke sistem cacah/pembuangan, dengan menggunakantekanan udara. Pengoperasiannya dapatdilakukansecaraotomatik ataumanual.Pacta cara otomatik cuplikan akan dikirim dan berada di teras reaktor dalam waktu tertentu dan pactaakhir waktu irradiasi akan dikembalikanyang langsung pactaposisipencacah. Kemampuanuntuk memindahkancuplikan dari teras ke sistem cacah selama :t 1,5 detik. Mempunyaidua saluranyangterdiri dari satukhusus untuk saluranudara dan yang lain, saluran untuk udara/cuplikandalamkapsul.Saluranuntukcuplikan (dalam kapsul khusus)mempunyaidia-meterdalam ISSN 0216 -3128
(b)
(c)
Zarah-zarah alpha yang terbentuk dari reaksi boron dengan neutron dalant geraknya dapat berinteraksi dengan atom-aton Lithium, Fluor atau BFJ, sehingga terjadi proses ionisasi. Masing masing ion yang terbentuk di bawah pengaruh medan listrik akan bergerak menuju elektroda yang bersesuaian. Semakin cepat gerak ion-ion akan terjadi tumbukan yang menyebabkan timbulnya proses ionisasi sekundair daD terjadilah pulsa listrik. Pada detektor BFJ, pulsa pulsa listrik yang terjadi adalah linear terhadap energi yang datang ke dalant ruang peka detektor. Besar atau kecilnya energi radiasi akan ditunjukkan oleh tinggi atau rendahnya pulsa listrik yang dihasilkan besarnya pulsa listrik daTi detektor BFJ adalah dalant orde milli Volt. Oleh karena dalant kerjanya detektor memerlukan penguat awal (pre Amp) untuk memperkuat arus keluaran detektor daD amplitudo keluarannya diperkuat oleh penguat utama (Amp). Untuk menghitung jumlah pulsa persatuanwaktu digunakan penghitung jumlah pulsa (scaler) yang dilengkapi den~an pembatas waktu (timer) .Sedangkan untuk menghindari cacah derau (noise) yang masuk, pada keluaran akhir alat cacah dilengkapi dengan diskriminator. Rangkaian sistem cacahnya seperti pada Gantbar 1.
Soeleman,dkk.
ProsedingPertemuandan PresentasiI/miah PPNY-BATAN,Yogyakarta14-15 Juli 1999
BukuI
238
Penguatan = 4,5 kali Mixer
-
Derau
=
10 mV
Resolusi
=
1,8 mikro detik (artinya bila ada dua
pulsa yang datang dengan selisih waktu <1,5 II dt yang akan tercacah hanya satu). Impedansi masukan- 109,60. Impedansi keluaran = 1 k.Q
Gambar 1. Skemasistemcacahneutronkasip.
Bila jumlah pulsa yang terukur sebagai fungsi tinggi pulsa yang datang (nomor kanal) hasilnya adalah pada Gambar 2. Puncak A meru-pakan reaksi (a) dengan kebolehjadian 6,4 % clanpuncak B merupakan persamaan reaksi (b) dengan kebolehjadian 93,6 % clan puncak D merupakan derau (noise).
Cacah
1\
TATA KERJA PERCOBAAN Populasidalarn penelitian ini adalah bahan galian berupa batuan tambang yang dicurigai mengandungThorium. Pengarnbilancuplikan disediakan di PPBGN dengan kode IVAI sampai IV A9 dan IVB 1 sarnpaiIVBS dan cara pencuplikannyadilakukansecaraacak sesuaidengankeadaan yang sebenarnya(asli). Untuk pengarnbilandata dilakukandengan 1. Penyediaanstandart a. Dibuat daTiserbukThoriumnitrat heksahidrat Th(N03)4SH20pro analisis b. Dibuat konsentrasiThorium standard:yang sarnadenganvariasi berat IOOmgr,200mgr, 300mgr,400mgr, SOOmgrsid IOOOmgr. c. Dari cuplikan Thorium standard 1000 mgr akandiperolehberatsebesar. Wt(Th) = BMTh
BMTh (N O )' 5H 0 x Ws (gr) 3
4
2
BMTh(NOJ)45H2O= 570,13gr/mol Gambar 2. Kurva jumlah cacah Vs nomor kanal dari detektorBF3.
Rangkaian Penjumlah Pulsa Digunakannya rangkaian penjumlah dimaksudkan untuk menyederhanakan/mengurangi penggunaan amplifier, di mana sebelumnya untuk setiap I detektor harus dilengkapi I buah TSCA daD satu pencacah. Dengan adanya rangkaian penjumlah penggunaan 6 buah detektor BF3 hanya akan membutuhkan satu modul TSCA daD satu pencacah. Sedangkan jumlah penguat awal daD HV yang dibutuhkan akan sarna denganjumlah detektor yang digunakan. Agar pulsa yang datang pada detektor
d. Masing-masingkonsentrasiberatdimasukkan ke dalamvial untuk diaktivasidi terasreaktor. 2. Untuk cuplikan batuan dilakukan prosedur sebagaiberikut a. Cuplikanditimbangseberat0,5gram. b. Dimasukkankedalamvial clanplastik klip clan diimasukkan lagi ke dalam kapsul (rabbit) khusus. 3. Aktivasi standard daDcuplikan a. Reaktordioperasikanpadadaya 100KW agar fluks neutronyangdibangkitkanmaksimum. b. Standardclancuplikan satu demi satu dikirim ke fasilitas irradiasipipa pneumatikclanlama wantuirradiasi300 detik (5 menit).
dapat tercacah secara optimum, maka ada dua
4. Pencacahan
tingkatan yang hams dilakukan. Pertama mendeferensiasi pulsa menjadikan tinggi pulsa akan berkurang, sehingga perlu diperkuat. Dengan mendeferensi daD memperkuat pulsa akan menghasilkan
Setelah standard clan cuplikan teraktivasi (berada) diteras reaktor selama 300 detik, akan langsungdikirim ke fasilitas sistemcacahdengan
spesiflkasi
ProsedingPertemuandon Presentasi1tmiah PPNY-BATAN, Yogyakarta 14 -15 Juti 1999
BukuI
secara automatik. Sistem cacah menggunakan SCA dengan menggunakan 2 buah detektor BFJ Pada saat selesai pencacahan, standar clan cuplikan dapat dikirim langsung ke tempat penyimpanan limbah.
5. Perhitungan Untuk perhitungan Thorium dalarn bahan galian diandaikan kandungan Th232dalam standard clan cuplikan sarna clan neutron kasip yang dipancarkan hanya dari pembelahan Th232 saja. Untuk melakukan perhitungan kadar uranium dalarn cuplikan terlebih dahulu dilakukan kalibrasi sistem cacahdengan menggunakan Thorium standard. Hasil cacah dari Thorium standard dibuat kurva (jumlah cacahnetto Vs berat). Jika dibuat grafik berat cuplikan stand:tr (Y) Vs jumlah cacah neto (X) maka akan didapatkan kurva standard yang dapat di formulasikan dengan
Y = AX+R jumlah cacah konsentrasi slope.+ intersep
Cara kalibrasi ialah mencacah sumber neutronstandardenganSCA di mana diskriminator dioperasikanpacta sistem diferensial. Pacta posisi diferensial tegangan detektor pacta 1400 Volt, jendela diskriminatordiatur dari posisi level bawah paling rendah dengan mengambil beda (diskriminasi) 0,1 Volt hingga sampai pacta level alas maksimum. Dari basil cacahsebagaifungsi energi(Iebar jendela)akandiperolehsuatukurva yang bentuknya mirip bentukkurva basil reaksi daTigas isian BFJ yang bereaksi denganneutron. Dari kurva basil kalibrasi dapat untuk menentukanbatas alas daD batas bawah daTi diskriminator daD dioperasikan secaraintegral.
I. Teganganoperasidetektor(HV) pactalevel: 1400 Volt. 2. CoarseGain (CG)pactaAmplifier: 20 3. Fine GainAmplifier: 0, 8 4. Level alas (Upper level) diskriminator (maksimum): 10 5. Levelbawah(Lowerlevel) diskriminator:5,8
PengambilanData Jenis detektor isian gas BF3 mempunyai bebagai ragam bentuk dan volume yamg menyebab-
kan adanya perbedaan tegangan operasi dan karakteristiknya. Oleh karena itu detektof BF3 sebelum digunakan untuk mengukur pancaran neutron harus dikalibrasi agar cacahyang termonitor
benar-benar merupakan cacah neutron sehingga tidak tercampur oleh cacah partikel
tertentu daD diharapkanpactaaras tersebut hanya neutronsajayangtercacah.
Berdasarkan kriteria puncak yang telah dihasilkan daTikurva kalibrasi, dapat disimpulkan bahwa kondisi operasi daTi sistem cacah pacta pengukuranneutronkasipadalahsebagaiberikut:
persamaan:
Di mana X = Y= A= B=
239
lain/derau
Dari basil kalibrasi detektor BFJ ktlfYa Cacah V s nomor kanal (energi) yang merupakan karakteristik dari detektor seperti terlihat pada Gambar 3. Untuk menghindari adanya cacah tidak selektip yang memungkinkan cacab noise (derau) yang masuk, maka dalam pengoperasian detektor dibatasi oleb level ataspada 9,3 clan level bawah 5,8 yang ditentukan dari kurva basil kalibrasi.
(noise).
Pengumpulandata dilakukan untuk mendapatkandata yang skurat yang hams dilakukan denganbeberapatahap.
Kalibrasi Detektor Setelah diperoleh data tegangan operasi untuk dimensi detektor yang kita gunakan adalah 1400 Volt. Kemudian detektor BF3 adalah detektor isian gas yang mempunyai karakteristik tertentu clan hila digunakan untuk mencacah neutron harus dikalibrasi dengan sumber neutron standard. Kalibrasi dimaksudkan untuk menentukan daerah operasi sehingga lebar jendela pada diskriminator yang dibuka hanya dapat dilewati zarah pada energi
ISSN 0216 -3128
HASIL DAN PEMBAHASAN Pactapenelitian ini dilakukan aktivasi pacta fasilitas irradiasi pipa pneumatik(ring F- 13) daD pactatingkat daya reaktor 100 kW akan diperoleh fluks neutronpactaorde 1011nlcm2dt. Pencacahan dilakukanselamaselangwaktu 5 menit daDaktivasi selama 5 menit, yang berarti untuk analisis 1 cuplikandi perlukanwaktu:t 10menit. Kadar Thorium dalam cuplikan dihitung dengan cara membandingkanjumlah cacah neto serbukstandaryang telah diketahuikonsentrasinya. Denganmenghitungdata pacta Tabel 2 (standart) menggunakankalkulator fx 3400 P diperoleh persamaan garis regresilinear.
Soeleman. dkk.
240
Tabel I
ProsedingPertemuandan PresentasiIlmiah PPNY-BATAN.Yogyakarta14 -15 Juli 1999
Buku1
Hasil cacah neto neutron kasipcuplikan standardTh (N°3)2 5H20.
No. Berat Th232 (gram) CacahNeto per detik
Tabel2. Hasilcacahneutron kasipdanjumlah kan;. dunganThotiumdalam batuantambang. No.
Kode Cuplikan
Cacah Neto
Rerata
Kandungan Th232 (ppm)
IVAI
507
2116,524:t 29,4405
2
IVA2
448
1874,903:f:26,0796
1
IVA3
498
2084,370f 28,9923
4
IVA4
442
1853,540 j: 25.7824
IVA5
502
2093,995 :f: 29,1271
IV A6
504
2099,833 :i: 29,2093
IVA7
541
2259,211:1:31,4252
0,0415
72,272 :i: 6,3458
2
0,0846
139,773 :!: 5,4270
3
0,1237
202,613:t6,2612
4
0,1640
258,313:1: 1,9822
0,2047
322,730:f:2,1546
6
0,2450
384,770:t 4,0581
7
0,2861
460,350 :I: 6,2865
8
0,3280
512,987:!:7,6035
8
IVA8
427
1774,031:1:24,6765
9
0,3679
574,833 :!: 9,055164
9
IVA9
524
2195,345:t 30,5369
10
0,4074
7,IO3:f:O,5631
10
IVBI
355
1487,858:1:20,6958
II
IVB2
573
2993,137:!:33,2881
1.2
IVB3
331
1385,818:1:19,2765
13
IVB4
427
1787,141:t24,8588
14
IVB5
31
1306,807:t18,1774
5
Dari basil cacah masing-masingcuplikan standardan kemudiandigambardalam betuk kurva berat Thorium Vs cacah neto yang diperoleh per saWallwaktu akan dapatdilih.atpactaGambar3.
Or.flkLlnl.rlt.. 700 &XI
y=1~1x+67008
~.o.~
.~
....
/
6
.Posisi fasilitas irradiasi pipa pneumatik pada ring F-13 yang sebagian besar neutron pada tingkat energi termal. Pada inti Thorium n:tempunyai tampang lintang reaksi besar terhadap neutron energi cepat dan mendekati nol pada neutron energi termal.
y
~ y y
~
...
1
Berdasarkan basil penelitian dapa~ditunjukan dari masing-masing cuplikan dengan kode yang berbeda diperoleh jumlah kandungan yang tidak sarna. Penunjukan kode adalah biasanya merupakan asal daerah, sedangkan nomor menunjukan posisi dari setiap jengkal daerah yang dicurigai mengandung batuan Thorium. Penelitian dilakukan sebelum penarnbangan, di mana secara ekonomis akan dilakukan penarnbangan apabila kaqdungan rata-rata yang ada di lokasi 10000 ppm. Untuk keperluan tersebut haru~juga diperhitungkan jUIi1lah deposit yang ada secara keseluruhan ditinjau dari beaya yang akan biperlukan untuk penarnbangan. Jalur tambang Thorium di dalarn bumi tidak homogen dan akan terbentuk susunan sebagai akar yang pelacakannya diperlukan banyak sekali datadata cuplikan dari berbagai arab dan posisi. Untuk keperluan pengarnbilan data, metoda pencacahan neutron kasip adalah sangat tepat karenaanalisisnya cepat dan hasilnya cukup teliti,rlengan kesalahan:t 1,39%.
Soeleman,dkk.
ISSN 02.16 -3128
ProsedingPertemuandan Presentasil/miah PPNY-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juti 1999
BukuI
KESIMPULAN Posisi fasilitas irradiasipipa pneumatikpada ring F-13 teras reaktor Kartini di mana energi neutron yang sebagianbesar pada energi termal sehinggaakan terjadi reaksi pembelahanterhadap Thoriumrendah.Untuk meningkatkan jumlah reaksi yang terjadi, posisi pipa pneumatikdipindah pada ring yang lebih tengah, di mana sebagianbesar neutronpadaenergicepat. Dari hasil analisis pada keadaansekarang menunjukansistemcacahneutronkasip dapatuntuk analisisbatuanThorium sampaipadaorde 100ppm. Berdasarkanhasil analisis, sistem cacah neutron kasip dapat digunakanuntuk analisa lokasi penambanganbatuanThorium(> 10 000 ppm). Bila fasilitas irradiasipipa pneumatikdipindahkan padalokasi teras (ring) yang lebih tengahakan dapatdicapai ketelitian (kepekaan)yang lebih tinggi lagi, sesuai dengankondisi tingkat energineutronyangada. Juga untuk dapat meningkatkankemampuan sistem dapat dilakukan denganmenambahjumlah detektor menjadi hingga maksimum6 buah atau menggantidenganjenis lain yang kemampuannya lebih tinggi misalnyadetektorHe3.
241
padatan. Bagaimanadengan pengaruh homoenitasantara sampeldengan larutan yang tidak sarna. Soeleman -Standar yang digunakan adalah dalam bentuk serbuk soma seperti cuplikan (bukan larutan).
TegasSutondo -Dalam eksperimenini dilakukan perbandingan cacahterhadapcuplikan standaryang memiliki bentuk fisis daD dimensi yang berbedadengan sampelyangsedangdiselidiki. Mohonpenje-asan terhadapvaliditasprosedurdaDhasiltersebut. Soeleman -Batuan standarsudahdalam bentukmatrik yang soma (serbuk)bukan cairan. Validitasnyasudah cukuptinggi sepertido/am buku literatur tentang delayedneutroncounting.
Hudi Hastowo
DAFTARPUSTAKA 1. KEEPlN G. R, "Physicalof Nuclear Kinetics" AddisonWessleyLondon,1975. 2. LANARSH J. R, "Introductionto Nuclear Reactor Theory" Addison Wessley,London,1966. 3. MOHAMMAD RIDWAN, dkk, "PengantarIlmu Pengetahuandan Teknologi Nuklir" BA TAN Jakarta,Jakarta1978. 4. F.F DYER, "A ComprenheildsiveStudy of Neutron Activation Analysis of Uranium by DelayedNeutron Counting"Oak Ridge National Laboratory, U. S Atomic Energy Commission, 1962.
TANYAJAWAB Y Sardjono -Anda menggunakanstandar berbentuk larutan, sedangkansample yang anda akan ukur adalah
ISSN 0216-3128
-Apakah delay counting system ini pemah dilakukan kalibrasi atau uji banding dengan metoda lain, sehinggakita tabu ketepatanbasil yangdiperoleh. Soeleman -Karena standardan cup/ikan da/am bentukyang sarna (serbuk)dan hasi/ ka/ibrasi (linier) maka a/at tersebutsudah cutup teruji bait.
Suyamto
-Apakah transparanyang ditayangkandicopy daTi makalah,kalau ya saya sarankanagar basil & pembahasannya lebih diperbanyak. Sedangkan kesimpulannyacukup2-3 kalimat. Soeleman -Transparan tidak dicopydari makalahsehingga banyak masalahyang soya kemukakansecara lisan
Soeleman,dkk.