VII.
ANALISIS PENENTUAN KEBUTUHAN
PELATIHAN DENGAN METODE TNA-T Sangat penting untuk melakukan analisis penentuan kebutuhan pelatihan sebelum melaksanakan pelatihan. Pelatihan dilakukan hanya jika pemagang memiliki keadaan dimana kemampuan kerja aktual belum mencapai tingkat kemampuan kerja jabatan dalam perusahaan. Akan sangat merugikan perusahaan apabila pelatihan diberikan pada peserta yang tidak tepat sasaran. Kerugian perusahaan yang dimaksud ialah kerugian akan biaya pelatihan serta sumberdaya lainnya yang dialokasikan dalam pelaksanaan pelatihan. Metode TNA-T (Training Needs Assesment Tools) adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam analisis kebutuhan pelatihan pemagang. Pada intinya metode ini mengkomparasikan tingkat Kemampuan Kerja Pribadi (KKP) pemagang dengan Kemampuan Kerja Jabatan (KKJ). Pemagang yang memiliki nilai selisih KKJ dan KKP lebih besar dari satu, KKJ-KKP>1 adalah mereka yang akan direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan. Pada Diagram Kebutuhan Pelatihan dalam metode TNA-T terdapat empat daerah yaitu daerah A, B, C, dan D. Daerah A dan B mengambarkan kondisi bahwa nilai KKJ yang ditargetkan perusahaan terhadap pemagang lebih tinggi dari nilai KKP pemagang (KKP-KKJ > 1). Ini berarti, pemagang membutuhkan pelatihan demi peningkatan kemampuan kerja. 7.1 Bagian Produksi Shield Bagian produksi shield yang bertugas untuk memproduksi shield dengan cara pengepresan menggunakan mesin. Uraian kerja operator produksi shield adalah: (1) Melaksankan penalian dan packing produk shield sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan., (2) Melaksanakan program 5 R diarea mesin, (3) Melapor ke atasan jika terjadi masalah. Analisis kebutuhan pelatihan dengan metode TNA-T pada Bagian Produksi Shield menghasilkan pasangan nilai KKJ dan rata-rata KKP yang hampir keseluruhannya, kecuali bidang kemampuan “Tingkat Kedisiplinan”, berada di bawah standar yang diinginkan oleh perusahaan ataupun oleh atasannya. Hal ini dimungkinkan karena tingginya tingkat ekspektasi/harapan perusahaan atau
41
atasannya terhadap kemampuan kerja yang seharusnya bagi pemagang pada departemen ini. Sementara itu nilai hasil penilaian KKP dan KKJ (Tabel 3) untuk seluruh jenis kemampuan yang dianalisis menunjukkan bahwa selain bidang kemampuan “Tingkat Kedisiplinan”, seluruh kemampuan kerja pemagang Bagian Produksi Shield berada di daerah analisis B. Tabel 3. Hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan Bagian Produksi Shield PT X Tahun 2012. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
KATEGORI
Tingkat Motivasi
7,25
5,67
1,58
B
Tingkat Kedisiplinan
7,50
6,78
0,72
C
Team Work
8,00
6,89
1,11
B
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
8,25
6,33
1,92
B
Tingkat Kualitas Kerja
8,50
7,22
1,28
B
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
8,00
6,22
1,78
B
Berdasarkan besaran nilai rata-rata KKJ dan KKP, prioritas kebutuhan pelatihan diawali oleh bidang bahasan “Tingkat Komunikasi Dan Koordinasi”, sedangkan bidang bahasan “team Work” berada pada urutan terakhir. Hal ini seperti disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Prioritas Kebutuhan Pelatihan untuk Pemagang Bagian Produksi Shield PT X Tahun 2012. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
PRIORITAS
Tingkat Motivasi
7,25
5,67
1,58
B.3
Tingkat Kedisiplinan
7,50
6,78
0,72
-
Team Work
8,00
6,89
1,11
B.5
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
8,25
6,33
1,92
B.1
Tingkat Kualitas Kerja
8,50
7,22
1,28
B.4
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
8,00
6,22
1,78
B.2
“Tingkat Komunikasi dan Koordinasi” dan “Pengetahuan Seputar Pekerjaan” menjadi bidang bahasan yang mendapat prioritas tinggi dengan selisih antara KKJ
42
dan KKP hampir mencapai angka dua koma nol. Diharapkan setelah mendapatkan pelatihan di kedua bidang bahasan ini pemagang bisa meningkatkan komunikasi dan koordinasi yang menjadi kunci kelancaran bertukarnya informasi mengenai pekerjaan dalam perusahaan. Selain itu, juga meningkatkan pengetahuan seputar pekerjaan yang menjadi kunci efektifitas dan efisiensi dalam melakukan setiap pekerjaan. 7.2 Bagian Seretsuky Bagian
seretsuky
adalah
bagian
yang
bertugas
untuk
melakukan
penempelan/penggabungan antar komponen shield dan cage. Uraian kerja secara rinci adalah : (1) Melakukan proses seretsuky sesuai dengan schedule dan SOP yang sudah ditentukan, (2) Melaporkan jika terjadi masalah, (3) Membuat laporan seretsuky. Analisis kebutuhan pelatihan dengan metode TNA-T pada Bagian Seretsuky menunjukkan bahwa terdapat dua kemampuan yang sudah memenuhi, bahkan melebihi angka minimal yang diharapkan oleh perusahaan/atasan. Satu bidang kemampuan meskipun terdapat selisih positif antara KKJ dan KKP masih berada pada angka satu koma nol dan masih masuk dalam kategori tidak membutuhkan pelatihan. Berturut-turut ketiga bidang kemampuan ini ialah “Tingkat Motivasi”, ”Tingkat Komunikasi dan Koordinasi” dan “Team Work”. Di lain pihak, pada tiga kemampuan lainnya ditemukan selisih yang relatif cukup besar sehingga dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkannya. Hal ini seperti ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan Bagian Seretsuky PT X Tahun 2012. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
KATEGORI
Tingkat Motivasi
7,00
9,00
(2,00)
D
Tingkat Kedisiplinan
8,00
6,00
2,00
B
Team Work
7,00
6,00
1,00
C
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
7,00
8,00
(1,00)
D
Tingkat Kualitas Kerja
8,00
6,00
2,00
B
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
9,00
6,00
3,00
B
43
Untuk meningkatkan kemampuan tersebut di atas maka harus dirancang pelaksanaan pelatihan dengan prioritas seperti tertera pada Tabel 6. Prioritas pertama ialah bidang bahasan “Pengetahuan Seputar Pekerjaan” yang meliputi pemahaman terhadap
SOP
(Standard Operating Procedure (SOP),Work
Instruction (WI), juga Peraturan Perusahaan (PP). bidang bahasan ini sangat penting karena menjadi kunci utama pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien. Tabel 6. Prioritas Kebutuhan Pelatihan untuk Pemagang Bagian Seretsuky PT X Tahun 2012. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
PRIORITAS
Tingkat Motivasi
7,00
9,00
(2,00)
-
Tingkat Kedisiplinan
8,00
6,00
2,00
B.2
Team Work
7,00
6,00
1,00
-
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
7,00
8,00
(1,00)
-
Tingkat Kualitas Kerja
8,00
6,00
2,00
B.3
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
9,00
6,00
3,00
B.1
7.3 Bagian Barel Uraian kerja pada bagian barel meliputi (1) Melakukan proses barel sesuai dengan schedule dan SOP yang sudah ditentukan, (2) Melaporkan jika terjadi masalah (3) Membuat laporan barel. Pada Hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan Bagian Barel (Tabel 7) menunjukkan bahwa terdapat dua kemampuan yang masih membutuhkan peningkatan,
yaitu
“Tingkat
Motivasi”
dan
“Tingkat
Komunikasi
dan
Koordinasi”. Sedangkan keempat bidang kemampuan lainnya dianggap cukup memenuhi harapan atasan. Rendahnya tingkat motivasi sangat terlihat pada hasil Responden pertama (terdapat dua pemagang di Bagian Barel). Nilai ini dimungkinkan terjadi karena jenuhnya pemagang terhadap pekerjaan yang sudah lebih dari tiga tahun bekerja pada pekerjaan yang sama (sejak 29 April 2009). Sedangkan rendahnya tingkat komunikasi dan koordinasi sangat terlihat pada responden kedua yang notabene masih belum lama bergabung dengan perusahaan dan masih membutuhkan penyesuaian (bergabung 11 Januari 2012)
44
Tabel 7. Hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan Bagian Barel PT X Tahun 2012. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
KATEGORI
Tingkat Motivasi
9,00
7,00
2,00
B
Tingkat Kedisiplinan
9,00
9,00
0,00
C
Team Work
9,00
9,00
0,00
C
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
9,00
6,00
3,00
B
Tingkat Kualitas Kerja
9,00
9,00
0,00
C
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
9,00
1,00
0,00
C
Untuk mengatasi perbedaan antara KKP dan KKJ ini bisa dilaksanakan program pelatihan dengan materi prioritas pertama ialah “Tingkat Komunikasi dan Koordinasi” disusul dengan “Tingkat Motivasi” seperti dijelaskan dalam Tabel 8. Tabel 8. Prioritas Kebutuhan Pelatihan untuk Pemagang Bagian Barel. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
PRIORITAS
Tingkat Motivasi
9,00
7,00
2,00
B.2
Tingkat Kedisiplinan
9,00
9,00
0,00
-
Team Work
9,00
9,00
0,00
-
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
9,00
6,00
3,00
B.1
Tingkat Kualitas Kerja
9,00
9,00
0,00
-
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
9,00
1,00
0,00
-
7.4 Bagian Visual Check Bagian ini bertugas untuk pengecekan kualitas produksi dengan melakukan pengamatan dengan mata. Secara rinci uraian kerja bagian Visual Check meliputi: (1) Melakukan inspeksi sesuai dengan target yang telah ditentukan, (2) Mengidentifikasi barang yang NG secara visual dan memisahkan, (3) Melaporkan jika terjadi keadaan abnormal. Dari hasil pengambilan data di lapangan, didapatkan Analisis Kebutuhan Pelatihan Bagian Visual Check seperti tertera pada Tabel 9. Kemampuan pemagang rata-rata yang masih berada di bawah harapan perusahaan adalah
45
“Tingkat Motivasi” dan “Tingkat Kedisiplinan”. Pada Tabel 9 terlihat bahwa dua bidang kemampuan tersebut di atas berada pada kategori B. Tabel 9. Hasil Analisis Kebutuhan Pelatihan Bagian Visual Check. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
KATEGORI
Tingkat Motivasi
9,00
6,00
3,00
B
Tingkat Kedisiplinan
9,00
6,00
3,00
B
Team Work
6,00
6,00
0,00
C
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
7,00
6,00
1,00
C
Tingkat Kualitas Kerja
8,00
8,00
0,00
C
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
8,00
8,00
0,00
C
Secara urutan prioritas, materi pelatihan yang harus diberikan untuk mengisi kekurangan tersebut ialah “Tingkat Motivasi”, “Tingkat Kedisiplinan” dan disusul oleh “Tingkat Komunikasi dan Koordinasi” seperti tertera pada Tabel 10. Tabel 10. Prioritas Kebutuhan Pelatihan untuk Pemagang Bagian Visual Check. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
PRIORITAS
Tingkat Motivasi
9,00
6,00
3,00
B.1
Tingkat Kedisiplinan
9,00
6,00
3,00
B.2
Team Work
6,00
6,00
0,00
-
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
7,00
6,00
1,00
-
Tingkat Kualitas Kerja
8,00
8,00
0,00
-
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
8,00
8,00
0,00
-
7.5 Bagian Produksi Cage Bagian Produksi Cage bertugas untuk memproduksi cage dengan cara pengepresan. Uraian kerja bagian ini meliputi: (1) Melaksankan penalian dan packing produk cagesesuai dengan SOP yang sudah ditentukan, (2) Melaksanakan program 5 R diarea mesin, (3) Melapor ke atasan jika terjadi masalah. Untuk bagian Produksi Cage, didapatkan hasil analisis kebutuhan pelatihan seperti tertuang dalam Tabel 11. Terdapat lima bidang kemampuan yang masih di bawah harapan perusahaan. Satu di antaranya, yaitu kemampuan “Team Work”.
46
Bidang kemampuan “Team Work” berada pada kategori A dengan selisih angka KKJ dan KKP mencapai 4,00. Empat kemampuan lain yang masih membutuhkan pelatihan ialah “Tingkat Motivasi”, “Tingkat Kedisiplinan”, Tingkat Komunikasi dan Koordinasi” dan “Pengetahuan Seputar Pekerjaan”. Tabel 11. Hasil analisis kebutuhan pelatihan Bagian Produksi Cage PT X Tahun 2012. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
KATEGORI
Tingkat Motivasi
8,00
6,00
2,00
B
Tingkat Kedisiplinan
8,00
5,00
3,00
B
Team Work
9,00
5,00
4,00
A
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
9,00
7,00
2,00
B
Tingkat Kualitas Kerja
9,00
9,00
0,00
C
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
9,00
6,00
3,00
B
Dari hasil analisis di atas maka urutan prioritas yang harus dilaksanakan adalah yang pertama: “Team Work”, kedua: “Tingkat Kedisiplinan”, ketiga: “Pengetahuan Seputar Pekerjaan”, keempat: “Tingkat Motivasi” dan yang terakhir adalah “Tingkat Komunikasi dan Koordinasi”. Prioritas ini bisa dilihat dalam Tabel 12. Tabel 12. Prioritas Kebutuhan Pelatihan untuk Pemagang Bagian Produksi Cage PT X Tahun 2012. BIDANG KEMAMPUAN
KKJ KKP SELISIH
PRIORITAS
Tingkat Motivasi
8,00
6,00
2,00
B.3
Tingkat Kedisiplinan
8,00
5,00
3,00
B.1
Team Work
9,00
5,00
4,00
A.1
Tingkat Komunikasi dan Koordinasi
9,00
7,00
2,00
B.4
Tingkat Kualitas Kerja
9,00
9,00
0,00
-
Pengetahuan Seputar Pekerjaan
9,00
6,00
3,00
B.2