PENENTUAN KADAR KOBAL DAN MERKURI DALAM AIR LAUT DAN SEDIMEN PELABUHAN PANJANG BAN DAR LAMPUNG DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON
HARIS UBAIDILLAH
102096026537
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 2006 M/1427 H
PENENTUAN KADAR KOBAL DAN MERKUID DALAM AIR LAUT DAN SEDIMEN PELABUHAN PANJANG BANDAR LAMPUNG DENGAN METODE ANALISIS PENGAKTIFAN NEUTRON Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kimia Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif HidayatuHah Jakarta
Oleh Haris UbaidiHah 102096026537
Menyetujui, Pembimbing I,
Pembimbing II,
DR Thamzil Las NIP.330 001 078
II'. Suryadi NIP.254074850 Mengetahui, Ketua Jurusan MIPA
Dr. Agus Salim,M.Si ,,...-,,.,.
~
"' ... ""' ... d
..
1"'''
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF lImAYATULLAH JAKARTA
•
=
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama
: Haris Ubaidillah
Nim
: 102096026537
Program Studi : Kimia Judul Skripsi
: Penentuan Kadar Kobal dan Merkuri Dalam Air Laut dan Sedimen Pelabuhan Panjang Bandar Lampung Dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika dan llmu Pengetahuan Alam, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Menyetujui,
Pembimbing II,
Pembimbing I,
~amZilLas
Ir. Survadi NIP.254 074850
NIP.330 001 078 Mengetahui,
Ketua Jurusan MIPA
c' ..
/
/,Sj
tRk.Syor1lansvah Jaya Putra. M.Sis . NIP 150 317 956
't3\
Dr. Agus Salim,M.Si NIPJ50 294 451
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang beljudul " Penentuan Kadar Kobal dan Merkuri dalam Air Laut dan Sedimen Pelabuhan Panjang Sandar Lampung dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sharif Hidayatullah Jakmta pada hari Selasa 19 September 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Strata Satu (S I) Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta, November 2006
Tim Penguji Penguji II
Penguji I
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Koordinator Program Studi Kimia
I
I
~ DR. Sy~pi~~syiJaya Putra, M.Sis NIP. ISO 317 956
~
Hendrawati, M,Si NIP, ISO 326 904
PERNYATAAN
DI"NGAN INI SAY A MENY ATAKAN I3AHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARY A SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIA.lUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAlJ KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAl'lJN
.Iakarta,juni 2006
Ilaris Ubaidillah 102096026537
Scsunggllhny
~
I .)l1J1
"(yaitll) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan karni, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS. Ali Imran 191)
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim, Assalaamu'alaikum wr.wb. ruji dan syukur kc hadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang mcnciptakan scgaln scsuatll di muka bumi ini dcngan scmpurna. Karena nikmat dan izin-Nya pula, saya mampu mcnyclesaikan skripsi ini scbagai syarat untuk mcndapalkan gclar S-I dalam bidang kimia. Diiringi shalawat selia salam yang senantiasa terclIrah kepadajunjungan kita Nabi Muhammad SA W. Skripsi ini disusun bcrdasarkan data dan hasil pcnelitian yang di lakukan di Kawasan I'clabllhan Panjang. BandaI' Lampung dan BATAN. Pasar Jum'at. Dengan judul "Penentuan Kadar Kobal dan Merkuri dalam Air Laut dan Sedimen Pelabuhan Panjang Bandar Lampung dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron". Penelitian ini dimulai dari tanggal 5 februari 2006-20 April 2006. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut bcrpartisipasi dan memberikan bantuannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Ucapan tersebut terutama kepada : I. Allah SWT atas pemberian nikmat dan Hidayah-Nya 2. Bapak DR. Thamzil Las, selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan nasihat dan saran kepada saya sehingga skripsi ini bisa selesai tepat waktu.
12. Saudara-saudaraku di Bekasi, Agung, Didi, Yuli, Andika dan Fachruddin yang tclah mcmbcrikan scmangat, tausyiah, talljih clan c10anya kcpada saya. Adanya kalian memberikan warna tersendiri dalam hiclup ini. 13. Bapak Irawan, Ibrahim Gobcl, dan para star Laboratorium Kesehatan Ternak BATAN, terima kasih atas bantu an dan kebersamaan selama saya melakukan proses analisa di Batan. 14. RckalH'ckan scpcl:illangan, Ilcni, RlIdi, Ody, Ncncng, dan Wardiyanti, terima knsih alas kcbcrsamaan dalam proses nnalisa.
15. Rckan-rckan mahasiswa kimia angkatan 2002, tcrima kasih atas kcbersamaan dan scmangat yang tclah kalian bcrikan. Dengan rasa kcrcndahan hali scraya bcrh
memberikan makna lcrscndiri dun manJ'aal bagi yang lainnya. Tidak penulis ingkari,
bahwa tugas makalah ini masih sangatjauh dari kesempurnaan. Oleh karen a itu, demi sempurnanya lapman ini, penlilis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Sekiranya cukup sekian yang dapat penulis sampaikan. Atas scgala dllkllngannya saya lIcapkan terima kasih.
Wa billaahi taufiq wal Hidaayah Wassalaamu'alaikum wr.wb. Jakarta, Juli 200G
I-Iaris Ubaidillah
DAFTAR lSI Kata Pcngantar
i
Dallar lsi
iv
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL.
vii
DAFTAR LAMI'IRAN
viii
RIN<JKASAN
x
BAB I I'ENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
13. Ruang I,ingkllp I'cnelitian
3
C. PCrllll1USan Masalah
3
D. Ilipotcsis
.4
E. Tujllan Pcnclitian
4
F. Manfaat Pcnclitian
4
BAB II TIN.JAUAN PUSTAKA
5
A. Lingkungan Ilidllp
5
B. Masalah Lingkungan Hidllp
6
C. Pcnccll1aran Lingkungan Hidllp
6
D. Pcnccll1aran Laut.
9
E. Scdill1cn
10
F. Unsur Logall1 Bcrat..
10
G. Kobal (Co)............................................................................................. 12 H. Mcrkuri (Hg) l.
Mctodc Analisis Pcngaktifan Ncutron (APN)
12 14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Detektor Germanium-Lithium
17
Gambar 2.2 Peralatan spektrometer gamma
18
Gambar 3.1 Lokasi pengambilan sampel.
24
Gambar 4.1 Kurva kalibrasi 152Eu
29
GambaI' 4.2 Grafik hubungan energi dan titik puncak pada air lau!.
31
Gambar 4.3 Gra(ik hubungan cncrgi dan titik puncak pada sedimcn
.32
Gambar 4.4 I,uasan pucak pcncacahan air laut (okasi (
33
Gambar 4.5 Luasan pucak pcncacahan air (aut lokasi 2
34
Gambar 4.6 Luasan pucak pcncacahan air (aut lokasi 3
34
Gambar 4.7 Luasan pucak pcncacahan air laul (okasi 4
34
(,ambar 4.8 Luasan pucak pcncacahan air laul (okasi 5
.35
Gambar 4.9 Luasan pucak pcncacahan air laut lokasi 6
35
Gambar 4.10 Luasan pucak pencacahan scdimen (okasi 1••••••••••••.•.•.••....•..••••••••••••••• 35 Gambar 4.1 ( Luasan pllcak pencacahan scdimen lokasi 3
35
Gambar 4.12 Luasan pucak pcncacahan sedimcn (okasi 6
36
Gambar 4.13 Ilistogram hubungan kadar Co dcngan lokasi
.39
Gambar 4.14 Histogram hubungan kadar Hg dengan lokasi
.41
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis-jcnis logam bcrat dan asalnya Tabcl4.1. Data hasi! pcngukuran kalibrasi cncrgi 152Eu
lJ .30
TabeI4.2. Hasi! analisis kualitatif Co dan Hg dalam sampel air lau!..
33
TabcI4.3. Hasil analisis kualitatif Co dan Hg dalam sampcl scdimcn
33
Tabcl 4.4. Hasil pcncacahan stan dar air laut...
36
Tahcl 4.5. Ilasi! pcncacahan standar scdimcn
37
Tabcl 4.6. Ilasil pcngukuran Co
37
Tabcl4.7. Kadar Co dalam scdimcn
.39
Tabcl 4.8. Hasil pcngukuran Hg
.40
Tabel4.9. Kadar Hg dalam scdimcn
.42
DAFTAR LAMPIRAN
Larnpiran I Kep Men KLI-I No. 51 Tahun 2004
.48
Larnpiran 2 Baku rnutu sedirnen dari Pernerintah Netherland
.49
Larnpiran 3 I'oto lokasi pengarnbilan sarnpel...
50
Larnpiran 4 Fasilitas Neutron Activation Analysis
51
l.all1piran 5 lJji pi I pada sall1pel air laut...
52
l.all1pir'ln 6 Ilasil pcnguj ian kandungan lisika dan kill1ia titik lokasi 1
53
l.all1piran 7 llasil pcngujian kandungan Iisika dan kill1ia titik lokasi 2
54
Lall1piran 8 Ilasil pengujian kandungan Iisika dan kill1ia titik lokasi 3
55
l.all1piran 9 Ilasil pcngujian kandungan Iisika dan kirnia titik lokasi 4
56
l.all1piran 10 Ilasil pengujian kandungan Iisika dan kirnia titik lokasi 5
57
l.all1piran II Ilasil pengujian kandungan Iisika dan kill1ia titik lokasi 6
58
Lall1piran 12 I-Iasil pcncacahan air laut lokasi I
59
Lall1piran 13 I-Iasil pencacahan air laut lokasi 2
60
Lall1piran 14 Hasil pencacahan air lautlokasi 3
61
Larnpiran 15 I-1asil pencacahan air laut lokasi 4
62
Lall1piran 16 lIasil pcncacahan air laut lokasi 5
63
Lampiran 17 Hasil pencacahan air laut lokasi 6
64
Lampiran 18 I-Iasil pencacahan sedirnen lokasi I
65
Lampiran 19 I-1asil pencacahan sedill1en lokasi 3
66
Lampiran 20 Hasil pencacahan sedirnen lokasi 6
67
Lampiran 21 Hasil pencaeahan smndar 5L-1.
68
Lampiran 22 Hasil pencacahan standar sedimen
69
Lampiran 23 Cara perhitungan Kadar Co
70
Larnpiran 24 Uji statistik kadar Co pada kondisi pasang
72
Lampiran 25 Uji statistik kadar Co pada kondisi surut...
74
Lampiran 26 Cara perhitungan kadar Co dan I-Ig di dalam sedimen
76
Lampiran 27 Cara perhitllngan Kadar Hg
78
Lampiran 28 Uji stalislik kadar Hg pada kondisi pasang
80
Lampiran 29 Uji slalistik kadar Hg pada kondisi sllrllt...
82
Lampiran 30 Hasil penglljian sedimcn titik lokasi 1
84
Lampiran 31 Hasil pcnglljian scdimen titik lokasi 3
85
Lampiran 32 Hasil pcnglljian scdimcn litik lokasi 6
86
I.ampil"an 33 Tabcl I
87
ABSTRAK
HARIS UBAIDILLAH, I'cncntuan Kadar Kobal dan Mcrkuri dalam Air laut dan Scdimcn I'clabuhan I'anjang BandaI' Lampung dcngan Mctodc Analisis I'cngaktifan Ncutron. (Di bawah bimbingan Dr Thamzil Las dan II'. Suryadi).
Tclah dilakukan pcncntuan kadar kobal dan mcrkuri di Kawasan Pclabuhan Panjang, Bandar Lampung dcngan mctodc Analisis Pengaktifan Neutron. Proses prcparasi dan analisis dilakukan di PATIR BATAN, Pasar Jum'at, Jakarta Sclatan. Pcnelitian ini dilakukan untuk mcngctahui kondisi lingkungan di Kawasan I'clahuhan I'anjang dan schagai pelaksanaan dari Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Icntang pcmantauan lingkungan dan mcmhcrikan inlilrlnasi kondisi lingkungan. Mctodc Analisis pcngaktilill1 Ncutron digunakan pada pcnclitian ini karcna telah dikcnal mampu mcndctcksi kandungan unsur dalam suatu sampcl bcrdasarkan aktilitas ncutron dan mampu mcndctcksi suatu unsur smnpai batas deteksi ordc ppb Ilasil anal isis mcnunjukan hahwa kadar kohal dan mcrkuri yang terikat dalam scdimcn Ichih tinggi dihandingkan dcngan kadar kohal dan mcrkuri yang tcrlarut dalam air laul. Kadar kohal air lalll hcrkisar 0-0.494 ppm dan kadar kobal scdimcn herkisar I 1.51-1 R.21 0 ppm. Kadar mcrkuri air laut herkisar 0-0,900 ppm dan kadar mcrkuri sedimcn herkisar 0.052-0,072. Ilcrdasarkan Kep Mcn KLI-I No.5 I tahun 2004 ditetapkan nilai amhang halas untuk mcrkuri scbcsar 0,003 ppm, schingga dapat disimpulkan pcrairan di Kawasan pelahuhan Panjang Bandar lampung telah tercemar mcrkuri. Kata Kunci: Anal isis I'engaktililn Ncutron, I'clahuhan, Kobal dan Mcrkuri
BABI PENDAHULUAN
A. Latar hclalmng I'csatnya pcrtal11bangan. penyedimll1
pcrkcll1bangan indllstri
lilsilitas
dan
pCll1banglinan
scktor lainnya
pel'lbuban.
di
I'cnyediaan
dalal11
scktor
pcrtanian,
1'1Iiali SlIl11atcra l11cnuntut lilsilitas
bcrtujllan
lIntlik
Illcmpcrlancar kcgialan hongknr Illllat barang dan pCl1ulllpang sckaligus mcmacu
pcrllll11bllhan ckonoll1i. Fasilitas yang diblllllhkan lIntlik Il1cnllnjang kcgiatan lcrscbllt. anlara lain: lilsilitas perkanloran. pcrglldangan, transportasi dan fasilitas lainnya (Djllnacdi, 2(05). Pcrkcl11bangan sanll1a dan prasarana pelabllhan, aktivitas indllstri dan pcmllkiman, sangal bcrpotcnsi
l11cnurllnkan
kllalitas
pcrmran di
kawasan
pelabllhan. Hal11pir sel11l1a kcgiatan tcrscbllt l11enghasilkan lil11bah, baik limbah cair maupun limbah padaL Karcna itu pemerintah menegaskan
dalam setiap
kcgiatan pell1bangunan harus bcrwawasan lingkungan dengan selalu menganut prinsip keselamatan, tidak hanya terhadap para pekerja tetapi juga terhadap lingkungan. Anjuran tersebut l11enuntut kepada setiap pihak yang bersentuhan langsung terhadap lingkllngan lIntuk lebih menjaga lingkllngm111ya baik tanah, lIdara, air, tanaman dan hewan yang ada di sekitarnya. Air memiliki peran yang sangat penting dalam sistcm lingkungan. Air juga merupakan bagian yang penting dalam sistem kehidupan mahluk hidup Air laut
mineral saja, tetapi juga mengandung berbagai unsur logam benl!' Unsur logam berat ini berasal dari sedimen yang terbawa oleh air sungai, erosi ataupun debu dari atmosfer yang jatuh ke bumi. Peningkatan kadar unsur logam tersebut dapat pula disebabkan peningkalan usaba mnnusia di dnratnn ntaupun lepas pantai melnlui kegiatan induslri, perlnnian, peri kanan, pengerukan, wisata bahari, pertambangan
dan
usaha
transportasi
yang
menggunakan
berbagai jenis
kcndnrann.
Meningkalnya kebulubiltl Inilsynraknl snal ini menuntut kcria industri yang eepal. Namnn, pereepalan dalilll1 kegialan induslri sekarang ini tidak diill1bangi dengiln pengelolaan lingkungan yang cukup baik. Sehingga air, udara dan tanah lanpa disadari telnb Il1cngalall1i kerusnkan knrena peneemaran yang diakibatkan limbah buangan dari keginlan induslri lersebul. Ikrdasarknn
panlauan
Kell1enterian
Negara
Kependudukan
dan
I,ingkungan Hidup Inhun 1990, ball1pir sebagian besar kegiatan pertanian, pertambangan, industri
dan
kegiatan
ll1anusia lainnya membuang limbah
kegiatannya ke perairan khususnya laulan. Akibatnyn, peneemaran dan kerusakan lerhndap lingkungnn Inullidnk bisa dihindarkan. Menurut definisinya, peneemaran laut adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan atau fungsil)ya (Kemenlerian
Lingkungan
Hidup, 2(04). Untuk mencegah dan
dan pemantauan sebagai wujud pelaksanaan dari Undang-Undang No. 23 tahun 1997 yang menyebulkan agar seliap warga masyarakat melakukan pemanlauan dan memberikan informasi atas kondisi lingkungannya. I'cngambilan sampcl dilakukan di Kawasan Pelabuhan Panjang BandaI' Lampung dan analisis dilakukan di Badan Tcnaga Nuklir (BArAN), Jakarta. I-Iasi! dari penelilian ini diharapkan bergullil sebagai sumbangan informasi dan schagai masukan hagi pcngusaha. pCl1lcrinUlil dan l1lasyarakat yang bersentuhan 1;1l1gsung dcngan kcgiatan di sl'kitar I'clabuhan I'anjang BandaI' lampung. Mctodc an,liisis yang scring digunakan unluk mencnlukan kadar unsur logam hcral pada ,til' laut ,1;111 scdimcn adalah: Spektromclri Scrapan Alom (55A), Spcktromclri Sinar-X. dan Analisis Pcngaklillll1 Ncutron (APN). Pada penelitian ini mclodc APN digunakan karcna mCl1liliki kcmampuan deteksi kandungan unsur logam bcral sampai tingkat scpcrsatu jUla, lcbih akural dibandingkan dengan mclodc anal isis spcklnt lainnya dan tidak mcmcrlukan metode preparasi yang rumil.
B. Ruang Iingkup pcnclitian Ruang lingkup penelitian ini adalah menentukan kandungan kobal (Co) dan merkuri (Hg) dalam sampel air laut dan sedimen dengan parameter yang diamati meliputi temperalur dan pH sampel.
C. Perumusan Masalah Hal yang ingin elirumuskan dalam penelitian ini adalah seberapa besar kandungan Co dan I-Ig yang lerlarut paela air laul dan pada sedimen sebagai akibat
D. Hipotcsis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kandungan Co dan Ilg dalam air laut dan sedimen pada tiap lokasi tidak berbeda baik pada kondisi pasang mi..lUplll1 suniL
Eo Tujuan Pcnclitian Tujuan dari penelilian ini, anlara lain: I.
Menentllkan konsentrasi I~andar
('0
dan Ilg di dalmn air lallt Pclabuhan Panjang
I,ampllng.
2. Menentllkan konsentrasi Co dan JIg di dalam sedimen Pelabllhan Panjang 13andar I,ampllng. 3. Mengetahui kualitas air laut di Pclabuhan Panjang Bandar Lampung alas pengaruh kegiatan bongkar muat clan lransportasi. 4. Menentukan tingkat peneemaran air laut berclasarkan kanclungan unsur logam
bera!
yang discbabkan
adanya
kegialan
disekilar kawasan
pelabuhan berclasarkan krileria baku mulu nasional yailu Kep Men LH No. S! Tahun 2006 unluk baku mulu air laul clan Baku Mulu Seclimen clari Pemerintah Belancla (Lampiran 1 clan 2).
F. Manfaat Pcnclitian Manfaat yang clapat cliperoleh dari hasil akhir penelitian ini aclalah:
1. Sebagai sumbangan informasi bagi pengambil kepulusan cli lingkungan Persero Pelabuhan Panjang, Banclar Lampung. 2. Sebagai masukan bagi pengusaha, pemerinlah clan masyarakat clalam
BAB II
TIN.JAUAN PUSTAKA
A. Linglmngan hidllp
I.ingkungan hidup mcrupabn kcsaluan mang dcngan scmua benda, claya, kL'adaan, nUlhluk hidup, lL'rnlasuk malHjsi,j dan pcrilakunya yang mcmpcngaruhi kclangsungan kchidupan dan kcscjahlcraan manusia scrta makhluk hidup lainnya. Pcngclolaan lingkungan hidup yang tcrpadu mcrupakan sebuah tuntutan untuk mc!eslarikall rllllgsi lillgkullgan hidllP yallg mclipuli kchijaksanaan pcnalaan. 11l'111'111Iiull:lll.
PL'llgl'1ll h,lllgilll,
PCllll'1 ihani
pCllgawnsHn.
dan pcngcndalian
lingkung,m hidup (Kcmclllcri'"1 I.illgkullgall Ilidup, 2(04). PClllcri ntah
Indollesia
I11cnaruh
pcrhat ian yang sangat bcsar dalam
ml:ll,mganl masalah lingkungan. haik nasional maupun inll:rnasional. Hal ini tcrccrmin
clalam
pcmbangunan
amanat
manusJa
OBI-IN,
bahwa
hakckat
Indoncsia sccara utuh.
Ini
pcmbangunan bcrarti
adalah
pcmbangunan
mcncangkup aspck lahiriyah sepcrti pangan, sandang, pcrumahan dan lain-lain (Hadi, 1998). Komponen-komponcn yang ada claIam lingkungan hiclup saling bcrkaitan satu dcngan yang lain. Apabila satu komponcn tcrganggu kcberadaannya maka dapa! bcrpengaruh kcpada komponen yang lainnya. Komponcn Iingkungan hiclup mcliputi atmosfcr, hidrosfcr, biosfcr dan geosfcr (Manahan, 1994).
B. Masalah linglmngan hidup
Masalah lingkungan hidup sckarang ini sCl11akin rul11it dan l11el11butuhkan sislcl11 pcnanganan yang sislcl11alis dan tcrkoordinasi dengan baik. Gejala l11asalah lingkungan sifatnya kail-l11cngail dan bcrsul11ber pada salu rangkaian pokok, yaitu: dinal11ika kependudukan, pengel11bangan sUl11ber daya alam dan energl, pcrlul11buhan ckonol11i. pcrkcl11bangan ill11u pengclahuan dan leknologi serla bcnluran lcrhadllp lala lingkung'lIl. I'cnycbab l11asalah sCl11akin pclik dikarenakan hubungan kait I11cngait anlar kelil11a faklor lersebut (Hadi, 1998). Pada ul11ul11nya l11asalah lingkungan hidup lil11bul karena berbagai scbab, di'lIllllranyll lIlbl:l!l: I. Kcgillilln induslri yang Il'bih hcrpuslIl di dllcrah pcrkolllan I11cndorong lcrjndinya pl'ningkal<1Il pcrpindnlwn masyarakal dari dcsa kc kola (urbnn iSlIsi). 2. Jumlah pcnduduk yang liap lahunnya mcningkat mcngakibalkan volume sampah yang dihasilkan melcbihi kcmampuan daya dukung lingkungan untuk I11cngasimilasikannya. 3. Kcbijaksanaan pemerinlah yang cenderung tidak memperhalikan kondisi lingkungan. C. Pcnccmaran Linglmngan hidup
Masalah pencemaran lingkungan l11erupakan masalah besar sebagai salah satu dampak negalif dari kemf\juan bidang industri. Limbah industri jika tidak dilangani dcngan baik akan menyebabkan dampak lidak baik bagi lingkungan,
Pencemaran lingkungan hidup didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup olch kcgiatan manusia schingga kualitasnya turun sampai tingkal lcrtcntll yang I11cnycbabkan lingkllngan hidllp tidak dapal berfungsi sesuai dengan pcruntukannya (Kel1lentcrian Lingkungan Hidup, 2004). Mcnurul Scliawan (200 I) dari dclinisi pcnccl1laran air dapat diuraikan scsuai l1lakna pokoknya I1lcnjadi tiga aspck. yaitu aspek kejadian. aspek penyebab at au pclaku. d:lI1 aspck akibal. yailll:
1) Aspck Kcjadian
Oalam delinisi pcnccl11aran all' lcrdapat kata-kata l11ahluk hidup, zat, l'lIt'1'gi dall al:llI k(llllP(llll'lI laill. Mahlllk hidup. zat. cncrgi dan atau k(llllp(lncn laill sl'bagailllalia dillwksud di alas I1lcrupakan scsuatu yang potcnsial apabila l11asuk (scng:\ja alau lak scngaja) ke dalal1l air dapat menyebabkan penurunan kualilas air sampai pada tingkat ccmar. Masukan tersebut scring disebut dcngan istilah unsur pencemar (pollutants). Oalam prakteknya, unsur pcncemar tersebut umumnya berupa buangan yang bersifat rutin, scperti misalnya buangan limbah cair, tetapi kadangkadang dapat juga berupa matcrial yang terbuang akibat keadaan yang bersifat tidak rutin dan sebetulnya tidak diinginkan, seperti misalnya tUl1lpahan cairan bahan kil1lia dari tel1lpat penyimpanan yang rusak, baik akibat kelalaian maupun akibat kecelakaan atau bencana.
2) Aspck Pcnycbab atau Pclakll Aspek penyebnb 'lUlU peluku dnlnm pernluran lerseblll lidnk mengncli kcpndn bencana alam, walallplln dalam kenyalaannya pencemaran air dapal pula disebabkan oleh proses alam (seperli misalnya masllknya bahan-bahan pencemar dari kawuh gunung berapi). Karena peralllran ini memiliki dampak hukum pudu pelukunyu. muku dulmn peralllran ini
mengacll kepada
rerorangan~ badan, al.ltl golongnn.
J) Aspck Akibat
I)alam
de linisi
pCIlCClllaran
air'
dinyatakan
bahwa
pencclnaran
diindikusikun dCllgull pCllllrUlHlll kunlilns nil' sampai ke lillgkallerlelllll. Oleh karcnu ilu muka kualiUls air pnda lillgkal lerlclllll lcrsebul perlu diperjclas dCllgan mcnclapkan lolok ukurnya. ISlilah kllalilas air pada lingkal lerlentu merupakan sualu balas ekstrim anlara tingkatan keadaan: eemar (apabila belum sampai nilai ambang batas). Dalam uraian definisi tersebut juga diularakan bahwa lingkat tertentu didasarkan
pada
keberfungsian
lingkungan
hidup
sesuai
dengan
pcrllnlllkkannya. Pcngcrlian tingkat tcrtcnlu dalam definisi tersebut, adalah lingkat kualitas air yang menjadi balas anlara lingkal tak-cemar dan tingkat cemar. Tingkat lak ccmar adalah lingkat keadaan kualitas air belum sampai ke batas. Sedangkan tingkat cemar adalah keadaan kualitas air yang telah sampai
Oalam pcncrapannya, untuk lllcngctahui atau mcmbuktikan apakah suatu air pada kcadaan ccmar atau tidak CClllar, aspck akibat mcrupakan bagian pcngCliian pcncclllaran air yang rclcvan untuk dijadikan acuan.
Lilllbah yang lllcrupakan zat sisa hasil suatu usaha dan industri lllclllcgang pcnman yang sangat hesar dal'lI11 ll1ellychahkiln pcnCClllaran lingkungan. Jcnisjcnis lil11bah yang lllasuk kc lingkungan diantaranya bahan organik, bahan korosif, gas, dan bahan lainnya yang bcrbahaya bagi pckclja lllaupun masyarakat di sckitar industri. Kcgialall illdllslri yallg hersit;11 lisik ll1allpUn non lisik akan lllClllbawa d'lI11pak yang dapal ll1ell1pl'llg'II'uhi keheradaan lingkullgan hid up dalalll arti yang luas, Kdwdir'm d'"llpak Il'I'schlll ll1erUp,\kall kOllsckucnsi dari suatu kcgiatan atau aktivitas. llal ini dischahkan kcgiatan pClllhangunan pada dasarnya adalah suatu proscs pcrubahan. Kcbcradaan pclabuhan dan aktivitas manusia di sckitarnya di satu sisi lllclllbawa dalllpak positif dalal11 hal pcningkatan pclayanan jasa dan kescjahtcraan lllasyarakat, tctapi di sisi lain lllcmbawa dalllpak ncgatif berupa pcnccmaran lingkungan khususnya penccmaran lau!. I). I'cnccmaran laut
Laut dalalll
definisinya,
lllcrupakan
ruang
wilayah
kclautan
yang
I11crupakan kcsatuan gcografis bcscrta segcnap un sur tcrkait padanya yang batas clan sistemnya c1itcntukan bcrdasarkan asfck fungsional. Menurunnya fungsi dan kualitas laut sangat ditentukan oleh faktor penCClllar yang scngaja atau ticlak
Peningkatan jUllllah peneelllar yang Illengakibatkan peneelllaran laut disebabkan karena adanya peningkatan usaha manusia di daratan ataupun lepas pantai melalui kegiatan pertanian, pertambangan, industri dan peningkatan usaha transportasi Illenggllnakan berbagai jenis kendaraan. Menurul M,mahan (I <)<)4 I. mla beberapa unsur peneelllar yang Illenjadi I~lk{or U{WllH pcnycbab {CI~illdinya PCI1CCllWran air laut. Unsur pCllccmar antara
lain: logam berat, radionllklida, bahan anorganik, bahan organik, limbah buangan Illanllsia dan hewan.
I<:. Scdimcn Sedilllen 1l1enlpakan lapisan yang 1l1enutupi bagian dasar dari danau. teluk, laul. k,lIi dan sebagainya. Sedi1l1en air laut lllen1lxlkan telllpal hidup atau habitat bagi hewan-hewan seperli kepiling. kerang. udang dan hewan laut lainnya. Sedimen secara killliawi Illengandung call1puran mineral-mineral, tanah lempung, garam-garam dan call1puran senyawa organik. Secara fisik, kimia dan biologinya, sedimen Illerupakan telllpat terkumpulnya material-material yang ada di peraian (Manahan, 1994).
F. Unsur Logam Berat Diantara unsur logam pencelllar yang terdapat di perairan, sebagian besar termasuk dalam golongan unsur logam berat. Logam berat didefinisikan sebagai kelompok logam yang memiliki clensitas (berat jenis) lebih dari 5 g/cm J • Logam berat ini tidak menutup kemllngkinan masllk ke dalam lingkungan perairan di pelabuhan (Cabisco, 2006)
Laut yang menjadi tempat bermuaranya sungai, telah menjadi tempat berkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran sungai. Zat-zat pencemar yang ada di sungai berasal dari limbah pabrik atau limbah rumah tangga yang merupakan hasil kegiatan manusia. Banyak industri atau pabrik yang membuang limhah indllstrinya ke sllngai. Ikngan demikian kcgiatan manusia mcmberikan konlribusi yang sangal hesar terhadap terjadinya pcneemaran lingkungan. I'adahal, crck logam bcrat tcrhadap manusia sangat panjang yang mcmiliki pcngaruh ke rantai makanan. Salah salu zat peneem,lr lingkllngan yang sekarang scrius diperbincangkan adalah log'1Il1 heral yallg mcrllpak'lIl limb'lh berhah'lya. lJnsur logam berat Illlllllllllya hersi 1:11 loksik Uaellll) dall di dalam air cenderllng membcntuk ion. lJnslir logam berat y,lIlg mencemari perairan bcnnaeam-maeam jcnisnya dan dari bcrbagai sUl11ber (Tabcl 2.1). Tabel 2.1. Jenis-:ienis 10gam berat dan asalnya.
Elemen
Sumber logam di alam
Antimony
Stibnite (SblSJ)
Berylium
Batuan Beryl (l3e)AIzSii>OIi» dan I'henachite (Be2Si04)
Arsen
Arsanopyrit (FeAsS) dan Orpiment (AS2S))
Kadmium
Greenockit (CdS)
Krom
Chromite (FeCr20)
Tembaga
Chalkopyrit (CuFeSl)
Timbal
Galena (PbS)
Merkuri
Merkuri bebas dan Cinnabar (I-IgS)
Nikel
Millerit (NiS), Niccolit (NiAs), dan Pentlandit (FeNi)S
Selenium
Selenium bebas dan Ferrosellite (FeSe)
P"r~k
Perak klorida (AQCIo)
G. Kobal (Co) UnslIr Co di dalam labcl periodik mcmiliki nomoI' atom 27. Unsur ini termasuk golongan logam transisi dengan berat atom sebesar 58.933 g/mol. Sifat fisik logam ini memiliki bentuk padat, densitas 8,90 g/crn 3 , titik lebur 1768 K, litik didih 3200 K. panas pengllapan 377 K.l/mol dan kapasitas panas 24.81 .I/(mol-K). Keberadaan Co di peratran berasal dari limbah petroleum, cat, industri kimia dan batcrai.
Dalam industri, Co digunakan sebagai btalis untuk
mempereepal proses reaksi kimia dan pada cal digunakan sebagai dlJ'ing agent. Keberadaannya dalam jumlah sedikil sangat diperlukan olch mahluk hidup dan untuk manllsia digunakan scbagai bah an lItama pembuatan vitamin B-12 (Wikipedia)
H. Mcrlmri (Hg) Unsur I-Ig di dalam tabel periodik memiliki nomoI' urut 80. Hg merupakan salah satu anggota logam transisi yang berwarna putih keperakan dengan berat atom 200,59 g/mol. Si IfIt lisik logam ini berbentuk eair, densitas 13,534 g/cm 3 , titik lebur 234,32 K, titik didih 629,88 K, panas penguapan 59,11 K.l/mol dan kapasitas panas 27,983 .I/(mol-K). Mcnurut Sawyer (I 07R), Ilg masllk kc clalam lingkllngan mclalui berbagai jalur (pathways),
antara
lain:
pembuangan
limbah
laboratorium, baterai,
termometer yang pecah, fungisicla, clan produk obat-obatan. Pengolahan emas clan perak yang menggunakan logam Hg juga turut menyumbangkan limbah di
Menurut Tresna Sastrawijaya (1991), Hg tergolong bersifat teratogenik. Unsur logam ini juga bisa menyebabkan irritabilitas, depresi, kerusakan organ ginjal, kerusakan sistem syaraf, kerusakan otak dan anemia. Daya toksik Hg dil;lporkan sccara tragis Icrjadi pada wilayah pcrUiran Minamata di jepang pada tahun 1953-1960. Dari total I I I kasus yang tcrkena kontaminasi merkuri, 43 orang dilaporkan tcwas sctclah mcngkonsumsi hasil laut dari kawasan perairan minamata. Dalam
I'craturan
I'emcrinlah
yang
dikcluarkan
oleh
Kementerian
Lingkungan Ilidup No. 51 Mcn L11 tahun 2004, dipaparkan seeara rinci nilai ambang balas (NAB) Ilg di perairan laut, scbesar 0,003 mg/l. Unluk keberadaan dalam scdimen, ambang balas bagi Hg discbutkan dalam Baku Mulu Pcmerinlab Belanda sebesar 0,48 mg/kg. Dalam keberadaannya di perm ran, unsur kadar logam beral di permran sangat dipcngaruhi olch kcadaan lingkungan, sepcrti pasang-surul air laut. Pasang sunil air laul adalah gclombang yang discbabkan oleh adanya pengaruh pcrgcrakan bumi, matahri dan bulan. ['asang surul air laul merupakan basil dari gaya tarik gravitasi dan erek sentrifllgal. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matabari, gaya tarik gravilasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya larik malabari dalam membangkitkan pasang surul laul karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matabari ke bumi. Gaya larik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan malabari dan mengbasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Linlang dari tonjolan pasang surut dilentukan oleb sudul
Menurut Roehyatun (2005), sedimen yang ada didaerah peslslr bisa terbawa menuju badan air karena pengaruh gerakan pasang dan surut. Sedimen mengandung eampuran mineral, Icmpung, pasir dan zat organik lainnya. Dengan masuknya scdimcn kc badan air lurul mcnambab jumlab mineral dalam air laut. Beberapa mineral akan mengalami pengeneeran karena pengaruh pasang surut dan eenderung membentuk endapan.
I.
Metodc Analisis Pcngaldifan Nl'utron (APN)
Mclodc AI'N adalah suatu mclode anal isis unsur dalam suatu sampel yang mcngguilakan hasil radionuklida buatan dari unsur stabil tanpa pemisahan kimia. Apabila suatu sam pel yang tenEri dari berbagai unsur kimia dibombardir dengan neutron maka akan terjadi reaksi penangkapan neutron oleh inti unsur tersebut. Proses pembentukan radionuklida akibat reaksi inti dengan neutron disebut pcngaktifan nculron. Metode APN dalam sejarahnya dikembangkan pertama kali pada tahun 1936 oleh ilmuwan Hungaria yang bernama George Herves. la mempergunakan metoda ini untuk menganalisis pengotor dysprosium (Dy) dalam sampel ytrium (Y) dengan menembak sampel tesebut dengan neutron. Hasil dari pengaktifan neutron bersifat radioaktif dan akan memanearkan sinal' y dengan beberapa tenaga (Ey ) yang spesifik dan mempunyai waktu paruh (T Y') yang tidak sama untuk tiap unsur. Sinal' yang terpanear setelah pengaktifan
neutron ini diukur dengan menggunakan Spektometer Sinal' Gamma. Apabila tidak ada gangguan dari sinal' gamma radionuklida lain, maka luas puneak unsur
Neutron adalah salah satu partikel dasar yang terdapat di dalam inti atau nukleus (nucleus) suatu atom. Salah satu sumber neutron dihasilkan dari reaksi inti an lara partikcl alra dcngan inti bcrilium-9. Ada empat kelompok neutron yang dibedakan berdasarkan energi kinetiknya (E), yaitu : 1) Neutron lambat, E < I kcY, lcrmasuk dalam kclompok ini adalah nculron lermal; E (0,002 2) Neutron medium, E (1
A± 500 keY).
3) Neutron cepat, E (0,5
A±
A± 0,5
eY).
10 MeY). 4)
Neulron encrgi tinggi, E> 10 McV. lJnluk mclodc APN biasanya digunakan ncutron tcrmal yailu nculron yang mcmpunym
distribusi
cncrgl
mirip
dcngan
molekul-mo\ekul
gas
dalam
keseimbangan lermal pada suhu ordiner (293 K). Kelompok neutron ini mempunyai probabilitas yang tinggi untuk berinteraksi dan sangat efisien dalam proses induksi reaksi inti karena kecepatan geraknya - 2200 m/detik dan rata-rata cnerginya sekitar 0,04 eV. Proses reaksi nuklir dengan neutron termal lazim disebut reaksi penangkapan neutron olch nuklida. Prinsip dari mctodc APN ini, mula-mula sampel yang akan dianalisis diiradiasi menggunakan suatll sumbel' neutron dengan flux dan waktu yang sesuai. Inli atom unsur yang berada dalam sampcl lersebut akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioakli f. Selclah paparan radiasi neulron dianggap cukup, sampel dikeluarkan dari sumbcr neutron. Sampel tersebut sekarang mengandung unsur yang memancarkan sinar radioaktif. Sinar yang dipancarkan oleh berbagai unsur dalam sample ladi dapal dianalisis dengan Spektromeler Gamma. Analisis yang dilakukan dengan Spektrometer Gamma terbagi alas 2 cara, yaitu cara
sInal'
gamma,
scdang
anal isis
kuantitatif dilakukan
dcngan
mcncntukan
intensi tasnya. lJalUill Melode i\I'N, n:aksi yang terjadi adalah reaksi inti yang tet:iadi bcrdasarkan pcristiwa tumbukan antara suatu inti dengan inti lain atau dcngan p1ll'tikel dasar menghasilkan satu atau Iebih inti bani disertai pembentukan partikel dasar scpcrti : neutron (n), sinar-all[l (a), sinar-bcta (~) ,sinar-gamma (y), proton (p) alau deuterium (d). Reaksi inti mempunyai konsep-konscp yang sama dengan rl'aksi kimitl hiasa (lIllartl lain Illcngcnai pcrsamHUll reaksi. cllcrgi yang tcrlibat kcccpatan dnn kcscimballgall rcaksi.
i\pabila unsur stabil dalam euplikan diiradiasi dcngan ncutron maka ada bcberapa maeam reaksi inti yang dapat terjadi. Reaksi yang paling sering te,jadi dan paling banyak digunakan dalam i\I'N adalah reaksi neutron-gamma. I'emilihun reaksi yang tepat akan mempertajam kemampuan analisis unsur yang dikehendaki dan menekan rcaksi pengaktifan unsur lain yang bisa mcngganggu.
J. Pcralatan Spcktromctcr Gamma 1. Dctcktor Gejala radioaktilitas tidak langsung dapat dilihat dcngan panca indera manusia.
Untuk dapat melakukan pengukuran radioaktifitas
diperlukan detektor yang dapat berinteraksi seeara eukup efisien dengan sinal' radioaktif yang diselidiki. Ada bermaeam-maeam detektor yang dapat dipakai untuk mendeteksi sinal' gamma. Pada analisis pengaktifan neutron, detektor yang digunakan adalah detektor semi-konduktor Ge-
Detcktor Ge-Li
/'
I
I
Pcngu
lI-
Tcmpal pcngisian
l~
lj
Tangkai cc luI' eu
~
/-
Nitrogen cair
- - - - - -- - - _. - - - -:~ - - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - -- - -- - - -- - -. - -,_._._-_.-
-' -'-
~ Pcnutllp
- . - _. _. -..
Gambal' 2.1 Dctektol' Germanium
Dctcktol' sCll1i-konduktol' (Gall1bal' 2.1) tclah dikenal luas dalam anal isis pcngaktilrll1 ncutron, kal'cna detcktol' ini mempunyai daya l'csolusi yang tinggi. Dengan dCll1ikian dalam analisis kualitatif menjadi mudah ditcntukan dengan cnergi sinal' gammanya dan spcktrum yang sangat kompleks dapat dianalisis. Kemungkinan tCt:iadinya tum pang tindih enel'gi sangat l'cndah dan dapat dipcl'kceil. Pada mctode APN, interaksi antm'a sinal' gamma dengan detektol' akan
menghasilkan
pulsa.
Tinggi
pulsa yang dihasilkan detektor
bel'sesuaian dcngan tenaga foton gamma yang mengenm detektor. Selanjutnya pulsa-pulsa tcl'sebut diproses
seem'a elektronik dalam
scrangkaian pcralatan yang mcmbcntuk pel'angkat spcktromctri gamma
/s,'"'" pcngual detektor (Ie
Pcnganal isis salur ganda
(MC~
'-,-ll-'-,.-c---'---+ ;\ 111 r
I'engunl awal
Unil pengolahan dntn (Kompuler)
Cryostat (N z Cair)
Gambar 2.2 Peralatan spektrometer gamma.
2. Penguat awal
Penguat awal dalam alat Spektrometer Gamma mempunym beberapa fungsi, yailu : I. Untuk menurunkan gangguan selama analisis. 2. Untuk melakukan pembentukan pulsa pendahuluan. 3. Untuk mengadakan perubahan muatan meniadi tegangan pada
3. Penguat Pcnguat dalam alat Spcktromctcr Gamma dirancang agar dapat mcmbcrikan "gain" yang linicr. Sclain mcmpCliinggi pulsa, pcnguat juga mcmpunyai l'ungsi lain yang amat pcnting. yaitu mcmbcri bcntuk pulsa.
4. Pembentukan pulsa Apabila aktilitas sinal' gamma yang didctcksi agak bcsar, maka pulsa yang salu akan tum pang tindih dcngan yang lain. Gcjala scmacam ini discbut
"{'ill'
"!1" dan Il1cngakibatkan pcrubahan tinggi tiap pulsa,
schingga hanls diatasi. lJnluk mcngatasi hal itu pulsa-pulsa dapat dipcndckkan dcngan .ialan Il1cndi Icrcnsialkan pulsa-pulsa tcrscbut dcngan suatu r;lI1gkaian pcndilCrcnsiasi.
Pulsa yang dihasilkan olch suatu
rangkaian di Icrcnsi biasanya bclum bisa diproscs olch pcnganalisis salman ganda. Dcngan dcmikian pulsa dibcntuk lcbih lanjut dcngan mcnggunakan rangkaian pcngintcgral. Apabila digunakan gabungan satu rangkaian pcndilcrcnsial dan salu rangkaian pcngintcgral akan didapatkan pulsa yang akan bisa diproscs olch pcnganalisis salman ganda.
5. Penganalisis saluran ganda Pcnganalisis salman ganda yang modcrn saat ini mcmiliki 40008000 salman pcncacahan. Pcnganalisis tinggi pulsa jcnis ini biasanya digabungkan dcngan dctcktor scmi-konduktor. Alat ini sudah mcmiliki
Proses anal isis dalam saluran ganda diawali dengan pulsa masuk kc dalam pcnganalisis saluran ganda dan pulsa yang masuk akan dirubah mcnjadi bilangan yang scbanding dcngan tinggi pulsa. Bilangan ini juga merupakan alamat mcmori atau nomoI' saluran. Tiap satu pulsa dengan tinggi lcrlcnlu akwl Illcnaillbab c;lcab pada salU nomoI' salur tcrtentu yang bcrscsuaian dcngan tinggi pulsa tcrscbut. Sctclah pcncacahan dilakukan dalam satu jangka waktu yang telah ditcntukan, memori akan berisi daftar hilangan yang hcrscsuaian dcngan cacah pulsa pada tiap tinggi pulsa. I ,ayar akan IllClllh;IC:I Illcillori scbingga akan mcngbasilkan plot isi mcmori versus Ilomor snlunJn. I )engall dcmikian akan mUl1cul spcktrul11 gamnla
pada layar. IC
Kcun~~ulan
AI'N
Mctodc APN Illcmpunyai bcbcrapa kcunggulan dibandingkan dengan metodc analisis yang lain, yaitu:
I. Dcngan mcnggunakan mctodc lain dapat dibandingkan secaJ'a mudah dan akurat.
2. Mempunyai kcpekaan tinggi dan batas deteksi rendah sampai orde ppb
(part per billion). 3. Dapat digunakan untuk analisa cuplikan biologi, lingkungan, geologi, dan lain-lain, 4. Sangat
spesifik
karena
radionuklida
yang
terbentuk
mempunym
karakteristik terscndiri dan lebih akurat dibandingkan dengan teknik
5. Analisis
unsur
tanpa
l11cl11crlukan pcrlakllan
pCl11isahan
(non-destructive
analysis),
tidak
kil11ia tcrhadap cuplikan, scperti pelarutan,
pel11isahan unsur, tidak bergantung kepada l11atriks, tidak memerlukan anal isis blanko. 6. Cuplikan pcrlu dipcrlakukan hati-hati supaya tidak terjadi kontaminasi dcngan unsur yang akan ditcntukan. 7. Mctodc AI'N tcrl11asllk l11ctode analisis l11ulti-unsur atau metode analisis scrcl11pak
artinya
dalal11
waktu
yang
bcrsan1aan
dapat
l11cncntllkan tidak kllrang dari lil11aplllllh unsllr yang tcrkandung dalal11 hcrhag'li jcnis cllplikan. X. Mctodc AI'N hanyak digllnakan dal'1l11 kcgiatan scrtifikasi standar acuan.
BABIII METODOLOGI
A. Lnl,asi dan Wal
I'enelilian ini dilakukan di kmvasan l'e1abuhan Panjang milik Persero Pelabllhan Indonesia II cabang Panjang, Provinsi Lampllng lInluk proses pengambilan sampel (Lampiran J). Unlllk proses preparasi dan anal isis sampel dilakukau di Pusal Aplikasi Tcku(ll(lgi IS(lt(lp dan Radiasi (I'/\TIR), l3adan Tcuaga Nuklir Nasi(lu,d (I\ATANl, I'asar JlIIllal. .I;lkarta Selalan (Lampiran 4). (Inluk proses aktivasi ncutron dilakuk'lII di Fasililas Reaktor G.A Siwabessy, Pusat Reaktor Scrba (,una (l'1{S( i), HArAN, Kawasan Plispiptck, Serpong (Lwllpiran 4). Waklu untllk pcnelili:lll ini dimlilai dari tanggal 5 lebruari 2006 s.d.
20 April 2006. B, Alat dan Bahan 1. Alat
a. Grab logam b. Cakram Seccbi e. Gunting stainless steel d. Pinset stainless steel e. Oven, merek Prolabo f.
Timbangan analitik, merek Satorills .""1. __
O
..L
r.~_~_._..J
__..C1("'"
.. t~,,-_ ••
h. Tennometer
i.
Bolol policlilcn 100 ee
J.
Kantung plalik polietilen
k.
Ember plaslik volume 5 liler
I.
Kerl~ls
I'll indik
m. Kerlas saring merek Whatman No. 1 n.
Bolol erlenmeyer
o.
(':Iwall pl'lri
p. Scpcr'lllgkal ..,
~d'il
Spcklrol11c1cr (,mnma
Bahan
a.
1,'II"III'ln
Ilg(N01h
dan
Co(NO, h
yang
masing-masing
mcngandung 1000 ppm Ilg dan Co. reagenl Merek b. Larulan Hg 20 ppm e.
Larulan Co 10 ppm
d. Siandar sedimen SRM Soil-I dari IAEA. e.
Alkohol
f.
Aquades
g. Larutan HN 0 3 pekat I: 1 h. Sal11pel air laut dan sedil11en
C. Pengambilan sam pel Pengal11bilan sal11pel air laut dipilih 6 titik lokasi (Gambar 3.1), sedangkan
sungai), titik 3 (dermaga), dan titik 6 (dekat muara sungai). Semua titik pengambilan sampel tersebut menurut penelitian sebelumnya (Suryadi, 2006) memiliki keeenderungan tereemar dari kegiatan bongkar l11uat, transportasi dan buangan sampah masyarakat yang ada di sekitar kawasan Pelabuhan Panjang. I'cng:llnbilall sampcl dilakllkan pmla saal kOlldisi pasang lcrlinggi pllkul 9.00 WIB dan surut tcrendah puklll I X.OO WII3 pcriodc Sellin, tanggal 6 Februari 2006.
!
.-'" /
"
Gambar 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel Keterangan
Sampcl
all'
laul diambil pada bagian pcrmukaan badan
all'
dengan
mcnggunakan ember plaslik sebanyak Sliter. Pengukuran suhu dilakukan pada sampel menggunakan termometer dengan range 0-100 DC. Pengukuran pH dilakukan menggunakan kertas pH indikator universal (Lampiran S). Sampel yang tdah dimnbil dcngan cmbcr plastik kcmudian diambil sebanyak 100 ml dan disimpan dalam bOlol policlilcn ukuran 100 ml untuk anal isis di laboratorium. Untuk memperpanjang daya simpan sampel dalam botol polietilen sebelum proses ,lIlalisis dilakukan. sampcl dilamb,lbk,1Il asam nitrat (HNO,) pekal I: 1 sampai pH sampd sckitar 2. Salllpd scdimcn diambil pada tilik I. 3. dan 6 dengan mcnggllnakan alaI gl'llh lalu dimasllkan kc dalam plaslik polietilen I).
I'r'cparasi sampcl
I'rcparasi sampd dilakukan di
I'ATJI~,
BATAN, I'asar Jum'at. Diawali
dengan penyemprolan alkohol teknis ke alat yang akan digunakan dan dilanjutkan dengan pemolongan kerlas saring Whalman No. I sebanyak 3 potong dengan masing-masing ukuran I.S cm x 1 cm. Kcrlas saring yang lelah dipolong tersebut dileleskan sampel air laut sebanyak 0,1 ml menggunakan mikropipet "eppendorf" I000
~t1.
Kertas saring yang lelah dileteskan sampel dimasukkan ke dalam oven
dan dipanaskan pada suhu SO°C-SSoC. Proses penetesan ke masing-masing kertas saring dilakukan sebanyak 12 kali dan dihentikan sampai total volume sampel dalam kertas saring 1,2 ml. Setelah diteteskan dengan sal11pel air laut dan telah dikeringkan maka selanjutnya sampel dimasukkan ke dalal11 kantong polietilen. Sal11pel sedimen dikeringkan dengan oven pada suhu 60 DC. Kemudian
sebelumnya. Kantong polietilen yang telah berisi sampel air laut dan sedimen ditutup (sealed) dan permukaannya dibersihkan dengan alkohol siap untuk diaktivasi.
1':. Pcmhuatan la ..utan stand,,,· Larutan standar dibuat dari larutan Hg(NOJ)2 dan Co(NOJ)z yanng mengandung 1000 ppm Hg dan Co dari Merck. Dari larutan Hg(NOJ)2 dan ('o( N(),).. dipipet sehnllynk 10 pi dnll S pi, kel11lldinn dimnslIkkan ke dalal11 labu Ilkllr SOO ml. Selnnjllillyn dit'lI11hnhkall nlJlIndes sampai volumenya sehingga didapalk'1I1
Inrlltnll
sl'1I1dnr
Ilg dall
Co
dengan
sao
ml
masing-masing
konsentrasi sebesar 20 ,hill 10 ppb. Standar sedimen menggunakan Standard Reference Material (SRM) dari 1/\1':/\ dcngan kode SL-I (Soil and Lake-I). F. I..adiasi sampel dau peucutuan Iwudisi optimum alat Sampel yang telab dimasllkkan dalam plastik polietilen diaktivasi dengan neutron yang mempllnyai Illlks 10 13 n
CI11·
2
detik' di rcaktor G.A. Siwabessy,
P2TRR. BAT/\N. Serpong bersama-sal11a larutan standar Hg. Co dan SRM SL-! selal11a 20 menil. Selanjutnya sampcl teriradiasi didiamkan selama satu minggu, yang bcrtujuan unluk l11e1uruhkan radionuklida bcrumur pendek. Sclanjutnya di!akukan
pencacahan
radionuklida
dalam
sampel
menggunakan
alat
detektor
alat
Spektrometer Gamma. Proses
pencacahan
diawali
dengan
kalibrasi
dari
Spektrometer Gamma menggunakan. sum ber standar mu ItI. gamma dan.
152
Eu.
Mula-mula peralatan Spektrometer Gamma dihidupkan dan diberi voltage hingga
permukaan pencacahan
detektor. J
52 Eu
Selanjutnya
dilakukan
proses
pencacahan
terhadap
selama 300 detik. Hasil pencacahan, berupa nomoI' salman dari
masing-masing energi yang muncul dalam monitor komputer digunakan untuk membuat kurva kalibrasi dctcktor. Pcmbuatan kurva kalibrasi dilakukan dengan
"E·'U. . . encrgt. gUlnl1ul .l:Unl ll1cmp Iot k'an IlOlllor sa Itil" (cngan muslllg-I11HSlI1g I J
IZ urva
kalibrasi yang diperoleh berupa garis lurus dengan persamaan:
y = a + hx
kelcr'JIlgan : y
x
":ncrgi (kc V) NOJllor s,J1ur
a Titik potong dcngan sumbu y b·· Kcmiringan
Proscs dil;JIljutk'JIl dcng'JIl pcncacahan standar air laut. sampcl air laut dan sampel scdimcn sclama 300 delik.
G. Pcngolahan Data Data yang dipcroleb setclah
pencacahan digunakan
untuk analisis
kualitati!'. Pengolahan data secant kualitatir dilakukan dengan menganalisis puncak
unsur-unsur
yang
ada
dalam
sam pel.
Untuk
analisis
kuantitatif
menggunakan metodc pcrbandingan. yaitu metode penentuan konsentrasi unsur dalam sampel dihitung dengan eara membandingkan laju eacah (cps) sampel air laut dan sedimen dengan standar. WUahallllji
(rng) = A A
Bahalluji
Slanda,
(cps)
X WSlandar
(mg)
(cps)
Dimana: W = Kadar unsur logam berat yang dianalisis (dalam mg) A=
1.1HlS nllnc~k
(ensl
Proses pengolahan data secara kualitati r dan kuantitatif menggunakan program Excel dan pengolahan seem"a statistik menggunakan perangkat lunak SPSS dengan uji ANOYA satu arah.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
A. Kondisi fisik sampcl
Konclisi Iisik sampel air laut clan seclimen dapat c1ilihat pacla Lampiran 6II. dari dala lerlih'lt untuk lemperalur setiap sampel dari titik lokasi pengambilan Illenunjukkan angb 27-2X''( '. Suhu smnpel lersebul dibandingkan dengan Kep Men No. 51 Tahun 2004 lenlang ku,liilas 'IiI' laul masuk ke dalam kategori alami '11ml bernda d,li,nn alllbang h'lt
Kurva hasil kalibrasi energi standar multi gamma
152 Eu
terclapat pacla pacla
GambaI' 4.1 clan data hasil kalibrasi terclapat pacla TabeI4.1.
8000
7000 6000
!
!
5000
R2 =0.9998
4000
_:/.."".c:c
__
_
3000
2000 1000
0 0
200
400
600
800
1000
NOITlor Saluran
1200
1400
1600
Tabel 4.1 Data hasil pengukuran kalibrasi energi
Isotop
Encrgi (kc Y)
Eu-152
121.78
Nomor saluran 625.97
344.29
1767.71
411.12
2122.3
44:1.X9
2298.4
---
,
.... -._--
152 Eu
"--~"
-
..
_ ....77R.92 _.
4037.19
IOR5.R9
5624.29
1112.0R
5759.94
1408
7192.64
I hlSii k"llihrasi l'llcrgi 1llL'llggullakan slImhcr stalldar tl1ultigamma 152 Eu didapalkan nOlllor salllran dari lll:Jsing-Ill:lsing l'1lt'J'gi. Fncrgi tcrcndah didapatkan
sebesar
121.7R kc V ,1:In lerl inggi sebcsar
140R keY.
I3crdasarkan hasil
pcngukuran tcrschllt did<.lpatkllll kllrv.. l cncrgi yang I11cnunjukkall hubungan yang
lillie!' dcngan
pCrS;JmiWll
Y
5.1.1R7x
I
U.3R5. Koelisien korcksi yang
didapatkan dari kalibrasi sebcsar 0.999R. Pcrsal11aan tcrsebut digunakan untuk identifikasi kualitatiflogam berat dalam sampel.
C. Hasil Allalisis kualitatif sam pel Hasil dari analisis kualitatif sampel air laut dan sedimen diperoleh puncakpuncak un sur radioaktif. Pada Gambar 4.2 terlihat puncak unsur-unsur yang ada di dalam sampel air laut. Unsur yang muncul dalam sampel antara lain: 60Co (1332,4 keY). 8l
203 Hg
(279,1 keY),
Se (828 keY), dan
24
175 1-l f
(89,6 keY),
I02 Rb
(697,4 keY),
82 Br
(776,6 keY),
Na (1368,4 keY). Hasil pencacahan terdapat pada Lampiran
8000
\ \
7000 6000 -l
5'
5000
c
-0
4000
~
3000
(Q (Q
::J
'"
'11,'
Ilg
\
2000 1000
\
0
III
Il!l
0>
eo
<'?
C> 0>
C> N N
N
0:>
"""
r- r- eo N eo N
0>
0:> 0>
rr-
0:> N 0:>
r""" """ """ C>
~
,V)
eo
0:>
N
<'?
~
~
<'? <'?
0>
0>
~
~
<'?
Energi (keV)
(iamhar 4.2 (iralik hllhllllt;all ellert;i dall titik pUlleak pada air laut
Pada gam bar 4.2 terlihat, Unsur Na dalam sampel ini memiliki puncak yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan puneak unsur yang lain. Hal ini bisa te~iadi
disebabkan pada proses preparasi tidak dilakukan penambahan bahan kimia
seperti Amonium Pirolidin Dithio Carbamate (APDC) yang berfungsi mengikat logam. Hasil dari analisis unsur dalam sedimen terdapat pada Gambar 4.3. Dari gambar terlihat unsur yang terdeteksi lebih banyak dibandingkan dengan unsur yang tcrdeteksi dalam sampel air. Hal ini teljadi karena sedimen merupakan tempat akumulasi unsur-unsur yang ada di dalam air laut karena adanya proses
muneul dalam sampel antara lain:
(279,1 KeY). 175Hf (R9.6 KeY). KeV), clan
24 Na
60 CO
I02 Rb
(1332,4 KeY), 77Ge (215,5 KeY), (697,4 KeY),
82 Br
e0
3
Hg
(776,6 KeY), 81Se (S2R
(136R,4 KeV). I-Iasil peneaeahan terclapat pada Lampiran 12-20.
24Na ~ooo
6Oeo
7000 -; 5' 'JQ
'!s. -0
",.,-'" n
'"
R1S
H1BI~ C
6000
\
4000 3000 2000
\
\\
1°:!.Hg
5000
~
"1'"
77
Ge
1000
a ~ ~
~
M
~
vON
(1)
M
M
m
v
~
~
ro
m
m ~
~
v
0
0
.,-.-NN('")
~
~
ro
N
Lf)CO
~
v
0
0
N
m
N
ro
m
Mom
NC'1vl()
Ener!1i (keV)
Gambar 4.3 Grallk hubungan energi dan titik puneak pacla sedimen
Untuk unsur Co dan I-Ig dalam sampel air laut dan sedimen, data luas puneak yang didapat dari hasil peneaeahan terdapat pada Tabel 4.2 dan 4.3, untuk grafik peneaeahan pada Gambar 4.4 s.d. 4.12. Pada Tabel 4.2 terlihat pada lokasi 2 konclisi surut mcmiliki luas puneak yang tertinggi dan pada lokasi 1 kondisi surut, 2, 5, clan 6 kondisi pasang tidak terbaea adanya I-Ig. Pada Tabel 4.3 terlihat pada lokasi 2 kondisi sunil mcmiliki luas puneak yang tertinggi dan pada lokasi 5 dan 6 kondisi surut ticlak terbaea adanya Co.
Tabel 4.2 Hasil analisis kllalitatif Co dan Hg dalam sampel air lallt
Lokas!
Luas
Luas
Lokasi
puncak Hg
Puncak
Luas
Luas Puncak
puncak Hg
Co
Co --;fp
- _ . _ - ~
338,67
208,33
18
0
449,67
2P
0
342,33
28
392,33
453,00
3P
201,00
381,33
38
301,33
241,00
386,00
48
290,67
189,53
317,00
0
186,00
0
189,67
4P -_...
---~----
5P
.
.-
-_ .... _--_._ ..
0
_----_.~--
337,67
58 -_ .. __ ... _----_ ..
6P
266,12
0
-
68 ......_.
__._----_.
Kl'Ier'lIlg'lIl : l,lIns plillenk nd,dnh r'lln-rnln d'iri 2 kali pengul'lIlgnn P
Kondisi pilsallg
So Kondisi sunil
Tabel 4.3 Basil analisis kualitatif Co dan I-Ig dalam sampel sedimen
Lokas!
Luas puncak Hg
Luas Puncak Co
1
386,00
208,33
3
0
342,33
6
376,00
381,33
16000 14000
~
12:000 10000
8000
6000
4000 2000
r
J
0 0
500
I
1000
1500
GambaI' 4.4 Luasan puncak pcncacahan air laut lokasi I 16000 14000 12000
I
10000
eooo 6000 4000
r
2000 0
"
1500
Gamb:lr 4.5 1,1Iasan plincak pcncacahan air laut lokasi 2 20000 18000
16000 14-000 . 12000 10000
8000 6000 .<1000
2000
o o
500
1000
1500
En.orgl (lo;.oV)
GambaI' 4.6 Luasan puncak pcncacahan air laut lokasi 3
16000
14000
12000
i
10000 8000 6000 4-000 2000
-'
0 0
500
1000
Enorgi (koV)
GambaI' 4.7 Luasan puncak pcncacahan air laut lokasi 4
1500
6000 5000
i
4000
3000 '2000
1
1000 0
-
I
500
0
1000,
1500
Energi (koV)
Gambar 4.8 Luasan puncak pencacahan air laut lokasi 5
10000 16000
I
1-'1000 120()0 10000
UOOO GOOO
r I
-'1000 2000 0
500
0
1500
1000
Enorgi (koV)
Gambar 4.9 Luasan puncak pencacahan air laut lokasi 6
12000 10000
~ ~
8000 6000 4000 2000
•
0 0
+•
+
500
1000 Enorgi (koV)
Gambar 4.10 Luasan puncak pencacahan sedimen lokasi I
1500
25000 20000
~ ~
•
15000 10000
J
•
5000
t •
•
0
1
500
0
1000
1500
Energi (kcV)
Gambar 4.11 Lliasan pllncak pencacahan sedimen lokasi 3 4000 ;\f)OO
; \()()()
l
::"
~,(
)( I
:11)( H I
I
~·,(H)
J(){)() ~-,(
l()
I·
n
•
r
1
•
I
I• 1000
500
()
• 1500
Energl (keV)
Gambar 4.12 Lliasan pllncak pencacahan sedimen Iokasi 6
D. Data kuantitatif standal' dan sampcl 1. Data Imantitatif standar Hasil pencacahan stanclar lIntlik air lallt clan stanclar aClian seclimen 8L-l terclapat pacla Tabel 4.4 clan 4.5 (hasil pencaeahan stanclar terclapat clalam Lampiran 21 clan 22). Tabel 4.4 Basil pencacahan stanclar
Baku
Laju Cacah (cps)
I-tg/I
H!!:
13.93
20
Tabel 4.5 Basil pencacahan standar SL-1 Laju Cacah (cps)
II\!\/I
.. _--
Co
1,40
.
_
-
,
~
~
-
0,13 _
__
.
.
~
,
_
.
_
-
~
-
-
.........
-
1,19
IIg
_
~.~--_.,
,
. __ ...
_
."-~
.
Baku
__.._---
19,8
2. Analisis kadar Co Pada anal isis kandungan Co dalam air laut didapatkan konsentrasi Icrcndab samp:li Icrtinggi scbeS:lr 0 s.d. 0,4'J4 ppm (Tabd 4.6). Dari basil anal isis Icrlibal lokasi dengan kandungan Co tercnd:lb dianlara lokasi yang lain adalab lokasi 5 d:1l1 6 pada kondisi pasang. Sedangkan lokasi dengan kandungan Co lerlinggi diantara lokasi lain adalab lokasi 4S (Iokasi 4 pada saat SUl"ut terendah). Unluk cara perbitungan konsenlrasi tcrdapat pada Lampiran 23.
Tabcl 4.6 HasH pcngukuran Co kondisi pasang
Lokasi (Pasang)
ppm Co
Lokasi (SunIl)
Ppm Co
I
0, I07±O,O 15
I
O,438±0,029
2
0,298±0,036
2
0,343±0,095
3
O,348±O,084
3
O,274±0,315
4
0,363±0,031
4
0,494±0,090
5
0,467±0,079
5
0
II A'l<::; ...U ) 1'1()
(\
Dari hasil perhitungan ANOVA dengan taraf 1% (F tabel 1% pada lampiran 33), lcrlihal kadar Co discliap lokasi pcngambilan sampel baik pada kondisi pasang alaupun smul lidak mcnunjukan pcrbcdaan nyala (perhitungan
ANOV A pada Lampiran 24 dan 25). Pada Gambar 4.13 yang menyalakan hubungan antara pasang-surut dengan lokasi, terlihat pada kondisi pasang kadar Co cenderung relatif lebih tinggi pada lilik 3, 5. dan
n.
11:11 ini discb,111k<\n adanya masukan dari laul lepas karena titik 5
d'lIl I, beradaiauh
E
8
!
0.4 aJ Pasang
0.3
Gl
Surut
0.2 0.1 0 2
1
3
4
5
6
Lokasi
GambaI' 4.13 Uistogram Hubungan Kadar Co dcngan Lolmsi
Pada GambaI' 4.13. lilik 1,2 dan 4 pada kondisi sunil cenderung lebih besar. Hal ini bisa
te~jadi
karena air dari sungai masuk ke badan air sehingga
menyebabkan terjadinya penambahan konsentrasi unsur logam berat Co dalam air laut dan sedimen. Pada hasil gambar juga terlihat beberapa lokasi tidak ada Co. Sedangkan, di alam secara alamiah terdapat Co yang bukan berasal dad polutan.
perlakuan
awal
terhadap
sam pel.
Preparasi
awal
untuk
sampel
aIr laut
mcnggunakan metodc penctcsan langsung kc kcrtas saring, scharusnya dilakukan tcrlcbih dahulu proscs pcngikatan loga1l1 dcngan pC1l1bcrian APDC (Amoniu1l1 Pirolidin Thiocarbamatc). Akibatnya, logam yang terdapat dala1l1 air laut scdikit yang bisa tcrdctcksi. Pada data hasil pcngukuran kadar Co pada scdimcn terlihat pada titik 3 mC1l1iliki kandung:lJ1 I L.'i II ppm dan titik 6 scbcsar 18210 ppm (Tabel 4.7). Ikrbcdanya konscnlrasi anUml dala1l1 :Iir laut dan scdi1l1cn ini discbabkan telah tcrjadinya ikalan anlara Co dcngan ion S(r"- ,J, S·2, OIl' dan Co 3' sehingga mcngcndap kc dal:un scdi1l1cn Tingginya konscntrasi Co dalam scdimcn tidak bcrbahaya bagi lingkungan karena kcbcradaannya di alam bisa didaur ulang olch organismc lain. Cara pcrhilungan kadar sedimcn tcrdapat pada Lampiran 26.
Tabcl4.7 Kadar Co dalam scdimcn Lokasi
Kadar Co (mg/kg)
I
17,654
3
11,511
~~.,-"--
6
18210
3. Analisis kadar I-Ig Pada pengukuran Hg dalam aIr laut didapatkan konsentrasi terendah sampai yang tertinggi sebesar 0 s.d. 0,900 ppm. (Tabcl 4.8). Dan hasil pengukuran kadar Hg dalam sedimen didaoatkan konsentrasi tercndah sal110ai yang tertinggi
scbcsar 0,052 s.c1. 0,072 ppm (Tabel 4.9). Untuk cara pcrhitungan konscntrasi Hg c1alam air laut tcrclapat pacla Lampiran 27. Dari hasil analisis tcrlilmt lokasi dcngan kandungan Hg tcrbcsar c1iantara lokasi yang lain aclalah lokasi 33 (Iokasi 3 pacla Sttrut tcrcnclah). Scclangkan lokasi c1cngan kanclungan I-Ig tcrcndah diantara lokasi lain aclalah lokasi 13 (Iokasi I pacla Sttrut tcrcnclah) 21', 51' dan 61' (Iokasi 2, 5 clan 6 pacla saat pasang tcrtinggi). I'ada scdimcn, lokasi dcng:lIl kandllngan Ilg tcrcnclah adalah lokasi 3 dan yang 1l'l'lillggi ad:d:dl lokasi !>. Tahcl 4.1l Ilasil pcnl-(nlUll"an HI-(
Lokasi (Pasang)
Ppm Hg
I
0,702±0.03 8
Lokasi (Sttrut) I _._-
PpmHg
.
°
0
2
0,678±O,067
0.60 1+0.145
,)
"
O,900±O,029
4
O.568±O.O67
4
0,496±1,IOI
5
0
5
0,702±0,046
6
0
6
0,556±0,397
2 3 -
Dari hasil perhitungan ANOVA c1engan taraf 1% (F tabel 1%), terlihat kaclar Hg disctiap lokasi pengambilan sampcl baik pacla konclisi pasang ataupun Sttrut ticlak menunjukan perbeclaan nyata (pcrhitungan ANOVA pacla Lampiran 28
1
0.9
E
0.8 "Eo 0.7 :F 0.6
o
'iii 0.5
Serie~
rn Serie~
~
C 0.4 ~ 0.3 <::
~ 0.2
0.1
o 2
3
5
4
6
Lokasi
(;llIlIhar 4.14.
Ilist()~ralll IllIhllll~all
KadllI'
I-I~
dClIgan Lol,asi
Pad::1 Gamhar 4.14 yang Illcnyalakan hubungan antara pasang surut dengan
lokasi pcngambilan sampcl lcrlihal pada kondisi surut kadar logam eenderung rclatif lebih tinggi dibandingkan pada saat pasang. Titik 2, 3, 5 dan 6 eenderung pada kondisi sunil Icbih bcsar dibandingkan pada kindisi pasang. Pada analisis kandungan Hg di titik lokasi I kondisi surut, 2, 5, dan 6 pada kondisi pasang didapatkan kadar
a ppm.
Tidak adanya kadar Hg pada titik ini disebabkan pada
pembaeaan luas puneak pada lokasi 2 tidak terbaea adanya Hg pada energi 279,1 KeV. Pada kondisi alami, kadar Hg di perairan sebesar 0,01. fenomena tereatat
a
ppm pada titik 2 disebabkan Hg pada sampel telah hilang karena kesalahan pada perlakuan sampel.
mengindikasikan kondisi perairan Pelabuhan Panjang BandaI' Lampung tercemar Hg. Sebelum dilakukan analisis unsur logam berat dengan metode APN, terlebih dahulu dilakukan anal isis dengan metode Spektrometri Serapan Atom (SSi\) di Laboratoriulll PT lJnilab Pcrdana. lJntuk pcncntuan kandungan Co tidak dilakukan karcna tidak lcrlllasuk dalam parallletcr pClllantauan yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk kanclungan Hg dalam air laut didapatkan konsentrasi pada setiap titik lokasi <0,0005 ppm dan dalam sedimen air laut disetiap titik lokasi didapalk:ln
hasil
konscnlrasi pad:l
-0,01
ppm
(Lampinlll
pcn~".ii:ln dcn~an
JO-J2).
i\danya
pcrbcdaan
nilai
melodc i\PN dan SSi\, discbabkan kurang
\cpalnya Illctodc prcparasi dan s\:lIldar
yan~ di~unakan
pada l11ctode APN.
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1
I
lokasi tidak mempengaruhi kadar Co dan Hg yang ada dalam badan air laul. pada anal isis Co dalam air laul didapatkan konsenlrasi lcrcndah sampai tcrlinggi sehesar O-OA<J4 ppm. Pada hasil pengukuran Co dalam sedimen didapatkan konsenlrasi dari yang lcrcndah smnpai yang lerlinggi scbcsar 11,511-18,210 ppm. Selanjulnya dari pcnelilian ini juga dapal diambil sualu kesimpulan bahwa kondisi pcrairan I(awasan pelabuhan Panjang lercemar olch Hg. Hal ini tcrlihat pada hasil anal isis Hg dalam air laul didapalkan konsentrasi terendah sampai yang lcrlinggi scbcsar 0-0,900 ppm dan ini sudah melewali ambang batas untuk Hg menurut Kep. Men No. 51 Tahun 2004 tcntang kualitas air laut sebesar 0,003 ppm. lJnluk hasil pengukuran kadar logam Hg dalam scdimen didapatkan konscnlrasi dari yang terendah sampai yang lcrtinggi scbesar 0,052-0,072 ppm. Metode APN dapat digunakan untuk l11enganalisis kandungan unsurunsur yang ada di dalam air laut dan sedil11en. Nal11un demikian, metode ini sangat sensitif dan l11el11erlukan pcngolahan yang sangat hati-hati agar hasil yang didapat tepat dan akural. Perlu diperhatikan kontaminan dari lingkungan atau yang lainnya pada saat preparasi agar ketika proses anal isis tidak terganggu. Selain itu perlu diperhatikan lama tcknik preparasi, iradiasi sampel, jumlah sampel, lama
5.2
Saran Untuk pemanlauan kondisi lingkungan Pelabuhan Panjang, penentuan
kadar unsur yang ada di dalam air laut dan sedimen bisa menggunakan metode Analisis Pengaktifan Neutron (APN). Mengingat penelitian ini sangat tergantung kOlldisi
lillgkullgan.
Maka
perlu dilakukall
pCllciitian
Icbih
lalljut unlllk
mengamati perkembangan kadar unsur logam berat di Pelabllhan Panjang Bandar Lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. Air dan Limhah - Bagian 45 : Cara Vii Kadar Timhal (Ph) Dengan Spek/ro/iJ/ome/er Serapan A/om (SSA) Secm'a Eks/raksi - SNI 06-6989.45-2005. hal: 6 Badan Standardisasi Nasional. Air dan Limhah - Bagian 38 : Cara Vii Kadar Cadmium (Cd) /)engan Spek/rojiJ/ome/er Serapan A/om (c'\SA) Secm'a 'I'ungku Karhon .'>'NI 06-6989.38-2005. hal:6 l'abisw . 10('('. I kllvy llletllls. TlIllggal downlolld 20 Maret 2006 l'lIrin Wittnich MSc. DVM. Michacl lielangcr ALAT. ct.al. 2004. A Wash In a Sea or I kllvy Metals Mercury Pollution and Marine Animals Oeeanoghraphie I'nvironmenlal Research Society (OERS) - Canadian Marine Animal Rescue Network (CMARN) report NO. 001 - 2004. Djunlledi. dkk .. 200S, 1,1Iporlln Pemantlluan I.ingkungan Tc1uk Bayur Tahun 200S. Persero l'c1abulwn Indonesill II. Iladi S. 1998. Kehiiakan Pemerin/ah di /Jidang Lingkungan Hidup. PPSML UI, Jakarta, IAEA, 1990, Prac/ical Aspec/ or Operating a Neutron Ac/iva/ion Analysis Lahora/IJIY. IAEA- Tecdoc-564 Vienna, Karimah. A., 1996, Ahdul Gani A,. Asnawati. I'rolll kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dalam Cangkang Kupang Beras (Te//inaversicolor) hal: 2. UNEJ. Jember Kementerian Lingkungan Hidup, 2004 "I-limpunan Peraturan di Bidang Pengclolaan Lingkungan Hidup dan Penegakan Hukum Lingkungan". , Jakarta. Manahan, Stanley E" 1994, Enviromen/al Chemistry - 6'ft ed, Lewis Publisher, United States of America, Media Kita, Analisa Aktivasi Neutron. Media Kita - BATAN Hal 1 - 6, Jakarta. Tanggal download 8 i'ebruari 2006. Pramana, .T.O dan Mulyono., 1999, Pengenalan Teknik APN Bagi Pendidikan 11.1.. 1,1:_
T.. __
~I
fl._ ..
n~_<~~
•.
_I~
..
~.~
..1
'T'_1 ..__ 1.__ .~
ll.L_'-l' __
""'_1
1
....
T_
Rochyatpn, Endang, Lestari dan Abdul Rozak. Kualitas Lingkungan Perairan Banten Ditinjau Dari Kondisi Logam Beral. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2005 ISSN 0125 - 9830 No. 38: 23 - 46, hal:2, 5 dan 14. Sawyer, Clair N. & Perry L. McCarty., 1978, Chemistry For Environmental Engineering Third Edition Mc Oraw Hill International Edition, hal: 516518, Singaporc. Setiawan, Ilcndra. 200 I, I'engertian I'eneemaran Air Menurut Aspek Hukum, Pusat Pengcndalian Peneemarnn Air - BAPEDAL. Jakarta. Susctyo, W., 1984, Instrumentasi II Spektrometri Gamma. Program Pendidikan dan Pdatihan BATAN. Jakarta. Suhendrayana., I'rosiding:Bioremoval Logam Bcrat Dengan Menggunakan Microorganismc:Suatu Kajian Kepustakaan disampaikan pada Seminar onAir Bioteknologi untuk Indoncsia Abad 2 I 1-14 Februari 2001. Sinergy Forum - 1'1'1 Tokyo lnstitutc orTcchnology". 1990, Kualitas Ungkungan /iidup di Indonesia 1990 Kementerian Negara Kependudukan dan Lingkungan /iidup ". PT.
Tim Penyusun,
InlcrmassH, .JnkHrta.
Trcsna Sastrawijaya.A .. 1991. I'eneemaran Ungkungan. Rinckc Cipta, Jakarta. llnl: 7 dan 150. Wikipcdia. Mcrcury. hllp://cll.wikipcdia.org/wiki/Mercury. tallggal download 17 ICbruari 200(, Wikipedia, Lead. http://en.wikipedia.org/wiki/Lead. tanggal download 17 februari 2006. Wikipedia, Pasang Sunil. hltp://id.wikipcdia.org/wiki/Pasang_surut download 17 februari 2006.
tanggal
Lampi.-an 1
Kcputusan Mcntcri Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004
FISIKA
I 2
Bau (insitu) Keeerahan (insitu) Kckcruhan Z,ll I'allal lcrsuspcllsi SlIhll Lapisan Minyak - - -_. Bcnda Tcrapung
4
5 6
"7
NAB .._-"_. __. _ -
_
.
~
_
..
-
A
3
...
~
"-
~
Satttan
.
Paranlctcr
.
No
_
Tcntang Baku Mutu Air Laut
---------
--
--- --
- ...._-,..__.._.... --_._
Meter NTU mg/l oC -_.... _ ..
--
_~.~,
..
_,~.~-~_._----_._._
._---'-"
_-~---~-
-
_._.~~.~_
..
Alami .._ >3 ---5 .. 80 .. _.. _...•. __ ........__ .__. Alami .__ .. _-_ .. _--Nihil
..._----"-_._.
-
__._- --"--_... __._.. ..... .....-
n KIMIA
4 5 6 7 8 9
10 II 12
----
-""-
-
-
-
--_.- -
"._--------~--
.. _._." ..
~-
% mg/l mg/I mg/l mg/l mg/l mg/I mg/l mg/l mg/l .. mg/l
_ _ _ _ _ _ _ _ • • _m __ •••• _
-_._~_._-------"
-~-.
_-------
--
--_.
6,5-8,5 .._._._--__ .•._,_._._-_._"_ ~
I'll (insitu) Salinitas Amonia total Sulfida (I-12.S) Fenol I Sur raetan anion Minyak & Lcmak Air Raksa (I-lg) Kadmium (Cd) -_."_.'----------_._Tembaga (eu) ....__.m._.__ Timbal (Pb) ..._.._- . Seng (Zn)
.
I 2 3
'",._ ..
Alami ----0,3 -- ---.--.------0,03 ""-'-._-_... 0,002 1,0 5,0 ._-----_ ... -0,003 -0,01 ,--------,-_. ..'------0,05 0,05 ..._._-0,1 ""----"-
_-~--_._--_.~
•••
-
Lampiran 2 BAKU MUTU SEDlMEN DARI PEMERINTAH NETHERLAND "STANDARD FOR DREDGING MATERIAL IN NETHERLAND"
No
PanlIltclcl·
Satuan
1
Arsen
mg/I
46.4
2
Kadmium
Mg/kg
0.8
3
K.·oIII
Mg/kg
100
Nikel
Mg/kg
35
Raksa
IIIgfl
0.48
6
Scng
Mg/kg
140
7
Temhaga
Mg/kg
34
8
Timhal
Mg/kg
85
,
-----~--_._
4
_
....... ...
I
Baku Mutu
~.
.. __._.. _--_.-
... __ .. ,_.. "
:; ."-~_._._---_._-~
..•,--,._.. __ .
Lampiran 3
Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Laut dan Sedimen di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung
Lampiran 4
Fasilitas Neutron Activation Analysis
Lampiran 5 Uji pH Pada Sampel Air Laut
Lampinm 6 I-lasH Pcngu,jian Kandungan Fisika dan Kimia Air Laut Titik )okasi 1
No
A.
Hasil
Mutu
P
Metode
S
Fisika
Meter
Kecerahan (insitu)
Lapisan minyak
---_•..-
Organoleptik
1
SNI06-2413-1991
Alami
27
27
SNI06-2413-1991
Celcius
Nihil
-
Organoleptik
-
Nihil
-
-
6,5-8,5
7,5
7,5
SNI06-2413-1991
25
SNI 06-2413-1991
<0,01
SNI06-2479-1991
<0,002
<0,002
SNI19-1664-1989
<0,001
<0,001
SNI06-2469-1991
DC
>3
---~--
1
Suhu (insitu) ~--
-
Tidak berbau
-
Bau (insitu)
._-_.-
---.._-- ---- -----
(insitu) Sampah (insitu)
8.
Baku')
Satuan
Parameter
Organoleptik
Kimia • __ M_••• ____ •• _
-~-
pH (insitu)
--_.
-
-"-~.
CX)
Salinitas Amonla Talai
Alami
rngll
0,3
rng/l
Sulfida
..
__..
rngll
.._.• ..__ ...•. __ ..
_~
mg/l
~--_
1,0 ----
-
<0,01
.. _-- ..
._--
_----- ---
...
0,02 .._..
-
- -----
_
_ ~ -
-_..
0,03 ~
Fenol -----_.._-------.- ._. Surfactan anion
25 -- ._._..
_----
<0,01
-
SNI06-2476-1991
<0,01 --
<0,2
<0,2
0,003
<0,0005
<0,0005
SNI06-2462-1991
mgll
0,01
<0,0005
<0,0005
SNI06-2465-1991
Tembaga
rngll
0,05
<0,0005
<0,0005
SNI06-2515-1991
Timbal
rng/l
0,05
<0,005
<0,005
SNI06-2518-1991
Seng
mg/l
0,1
0,0285
0,0285
SNI06-2500-1991
Minyak & Lernak
mg/l
Merk,uri
mgll
Kadmium
5,0
HACH
Lampiran 7 I-lasH Pengn,jian Kandnngan Fisika dan Kimia Air Lant Titik lokasi 2
No
A.
Baku')
Satuan
Parameter
Hasil
Metode
Mutu
1
2
Tidak berbau
-
-
>3
3,8
3,5
SNI06-2413-1991
Alami
28
28
SNI06-2413-1991
Celcius
Nihil
-
-
Organoleptik
-
Nihil
-
-
Organoleptik
-
6,5-8,5
7,5
7,5
SNI06-2413-1991
Alami
25
25
SNI 06-2413-1991
<0,01
SNI06-2479-1991
<0,002
<0,002
SNI19-1664-1989
0,02
<0,001
<0,001
SNI 06-2469-1991
1,0
<0,01
<0,01
SNI06-2476-1991
mgtl
5,0
<0,2
<0,2
HACH
mgtl
0,003
<0,0005
<0,0005
SNI06-2462-1991
Kadmium
mgtl
0,01
<0,0005
<0,0005
SNI06-2465-1991
Tembaga
mgtl
0,05
<0,0005
<0,0005
SNI06-2515-1991
Timbal
mgil
0,05
<0,005
<0,005
SNI06-2518-1991
Seng
mgtl
0,1
0,0285
0,0285
SNI06-2500-1991
Fisika -
Bau (insitu) ------
-----
Kecerahan (insitu) . ..".'_. _
Suhu (insitu)
.. _.. _-_.-
- - ~ - - _
Meter
--
----0(;'-----
Organoleptik
Lapisan minyak (insitu) Sampah (insitu)
B.
Kimi{l pH (insitu)
--_._.-
----,.~_.
Salinitas
-------- ._..•, - - - - - - -
(Yo
• _ _ _ _ .w _ _ _ . " . _ _ •• _ ~ ___
mgtl
Amonia Total
mg/l
Sulfida .... ,'._.-'.,.-.---,,-_.-
mgtl
Fenol Surfactan anion -----
Minyak & Lemak Merkuri
0,Q3 . '.--.
mgtl _._. .--...._- .---------
-
<0,01
0,3 ---------
---_.-
.
Lampiran 8 Basil Pcngujian Kandungan Fisika dan Kimia Ai." Laut Titik lokasi 3
Parameter
No --
A.
Metode
1
2
Tidak berbau
-
-
Organoleptik
Meter
>3
1
1
SNI06-2413-1991
uC
Alami
27
27
SNI 06-2413-1991
Celcius
Nihil
-
Organoleptik
Nihil
-
-
Organoleptik
6,5-8,5
7,5
7,5
SNI06-2413-1991
Alami
25
25
SNI06-2413-1991
0,3
<0,01
<0,01
SNI06-2479-1991
0,03
<0,002
<0,002
SNI19-1664-1989
mg/I
0,02
<0,001
<0,001
SNI 06-2469-1991
mg/I
1,0
<0,01
<0,01
SNI06-2476-1991
mg/I
5,0
<0,2
<0,2
HACH
Merkuri
mg/I
0,003
<0,0005
<0,0005
SNI06-2462-1991
Kadmium
mgll
0,01
<0,0005
<0,0005
SNI06-2465-1991
Tembaga
mgll
0,05
<0,0005
<0,0005
SNI06-2515-1991
Timbal
mg/I
0,05
<0,005
<0,005
SNI06-2518-1991
Seng
mg/I
0,1
0,0282
0,0287
SNI06-2500-1991
----_ ... _---_._.,,_....
---_ ...
-
- - - - - - - ~---_..
,
Bau (insitu)
-
Lapisan minyak (insitu)
._.-"'-._-,,
_._...........
B.
'"
.
~
Sampah (insitu)
~._._.
--
.
_
..._-_.,- ....
_
-
..
-
Suhu (insitu)
-_ _----._ ..__..
~
--.----.--.'---'.
Kecerahan (insitu)
-
-
Kimia .. _." ..
........
- ..._-----
.,,_._._--_._----
..
.,',' _M._
--- ..
_~~---"._._-
pH (insitu) _.-
Salinitas --'''-- ......."._---
% .
,
mgll
-------~----
- -- ---------_.'" ",,-_....
- - ------- -
Sulfida ..
.--- .....
mg/I
--_...."._""--_.. _,,-_.,,... -
,
"'""
Fenol· . - ---
-------
Surfactan anion
----
-_..
--_.. -_._---,,---~-----
Amonia Total ._----
---
Mutu
Hasil
Fisika
.__ ._,,_.-
..
Baku')
Satuan
~"------,._,---
Minyak & Lemak
-- ---
.,.......
__..__._--
_._----~--
Lampiran 9 HasH Pcngujian Kalldullgan Fisika dan Kimia Air Laut Titik lokasi 4
No
Parameter
Mutu
I·
Fisika
A.
Baku')
Satuan
-----------
Hasil 1
_ _---"' ...
... _ . .
-
·
Organoleptik
Meter
>3
1
1
SNI06-2413-1991
vC
Alami
27
27
SNI06-2413-1991
Celcius
Nihil
-
·
Organoleptik
Nihil
.
·
Organoleptik
6,5-8,5
7,5
7,5
SNI06-2413-1991
25
25
SNI 06-2413-1991
<0,01
<0,01
SNI06-2479-1991
0,03
<0,002
<0,002
SNI19-1664-1989
· ...
--~--'-
Kecerahan (insitu) Suhu (insitu)
...
~ - _ . _ - ~
Tidak berbau
Sau (insitu) 1
Metode
2
•.. __ .__ .__
_.~--,
.~
Lapisan minyak (insitu)
-------
--_._-_....
.....
'._,--
Sampah (insitu)
I·····
_._--~-------
B. Kimia I ....... ...__._"'"--_.. pH (insitu)
~--_."--"'_
..
_~._._-
..---.-.- .----
·
-----
- ---
-
---------
..
·
----"._,--------'.'----'.-----
Salinitas
I·
-
.....
,
Alami
% mgtl
Amonia Total
... _._,------_ ... _- .
I··· _
mgtl
Sulfida I········· -_.-,---..-,-
...
.. " .. "
0,3
_... __.._._.....
------_.._ - -
•. _,'_.------.
Fenol
mgtl
0,02
<0,001
<0,001
SNI 06-2469-1991
Surfactan anion
mgtl
1,0
<0,01
<0,01
SNI06-2476-1991
Minyak & Lemak
mgtl
5,0
<0,2
<0,2
Merkuri
mgtl
0,003
<0,0005
<0,0005
SNI06-2462-1991
Kadmium
mg/l
0,01
<0,0005
<0,0005
SNI06-2465-1991
Tembaga
mgtl
0,05
<0,0005
<0,0005
SNI06-2515-1991
Timbal
mgtl
0,05
<0,005
<0,005
SNI06-2518-1991
Seng
mgtl
0,1
0,0288
0,0286
SNI06-2500-1991
HACH
I.ampi",n 10 Basil Pcngu.iian Kanuungan Fisika uan Kimia Air Lalit Titik lokasi 5
No
A.
Parameter
Baku')
Satuan
Fisi!ra
............. .. _---_._--
.
..... ---,,---,_._---"_._-_..
Ball (insitu)
-
_-
Hasil
Mutu
1
Tidak berbau
-
"
.........
-_.
__.-
>3
dc::
Alami
Suhu (insitu) ---~--
Organoleptik
".~._._--
1
SNI06-2413-1991
27
27
SNI06-2413-1991
Nihil
-
-
Nihil
-
-
-
6,5-8,5
~._-~-~
Lapisan minyak (insitu)
Celcius ---
Sampah (insitu)
B.
Meter
-
~
-
_
__
.
.
~
-
-
Kecerahan (insilu)
Metode 2
Organoleptik Organoleptik
Kimia ----_.._. ..
pH (insitu) Salinilas Amonia Total
(%
Alami
mg/l
0,3
7,5
--
-.
-------._--
25 <0,01
-
Sulfida
mgll
..
._~_
_
---_._..
SNI 06-2413-1991
25
SNI06-2413-1991
<0,01
SNI06-2479-1991
<0,002
SNI19-1664-1989
.. ..
<0,002
0,03 -"""--
_._-
---_ __
7,5 ",.
_--_."~--_.
Fenol
mg/l
0,02
<0,001
<0,001
SNI 06-2469-1991
Surfactan anion
mg/l
1,0
<0,01
<0,01
SNI06-2476-1991
5,0
<0,2
<0,2
HACH
0,003
<0,0005
<0,0005
SNI06-2462-1991
mg/l
Minyak & Lemak _.
Merkuri
-----
--
-_.~._~---
mg/l
Kadmium
mgll
0,01
<0,0005
<0,0005
SNI06-2465-1991
Tembaga
mgll
0,05
<0,0005
<0,0005
SNI06-2515-1991
Timbal
mg/l
0,05
<0,005
<0,005
SNI06-2518-1991
Seng
rng/l
0,1
0,0286
0,0289
SNI06-2500-1991
LampiB-an 11 Hasill'cnglljian Kandllngan Fisil
No
Parameter
Baku*)
Satuan
Hasil
Mutu -,'-,'
_.- _..
~~.
-
_._ .. _..
.-
_-----~,---------
Kecerahan (insitu) Suhu (insitu)
-
_
.
~
.
.. _._ ..
_
_
.
.....
Bau (insitu)
2
-
-
Organoleptik
__.._---- - - - -__.
.
-----------
_
-
-
.........." ........ _----_ ..-
-
~---."._~-
Fisika
-
..
~
..Ie
Tidak berbau
Metode
1
- - - - - - - - - -.----.
Meter
>3
1
1
SNI06-2413-1991
uC
Alami
27
27
SNI06-2413-1991
Nihil
-
-
Organoleptik
Nihil
-
-
Organoleptik
7,5
7,5
SNI06-2413-1991
25
25
SNI 06-2413-1991
Lapisan minyak (insitu) -~~~---~.-
Sampah (insitu)
B.
Celcius ----_._.
-
..
._~
.. _--
.
- - --
Kimia pH (insitu) Salinitas
{%
.
".
--,'._-
-_.-_...__._._.. -
6,5-8,5 Alami "
Amonia Total
mg/l
..
-,-.
0,3
Sulfida
mgll
0,03
Fenol
mg/l
Surfactan anion
<0,01 --
.. _----_.
__...
<0,01
-_._.. _._..._....
_,~_
.•
-
SNI 06-2479-1991
<0,002
<0,002
SNI19-1664-1989
0,02
<0,001
<0,001
SNI06-2469-1991
mgll
1,0
<0,01
<0,01
SNI06-2476-1991
Minyak & Lemak
mg/l
5,0
<0,2
<0,2
Merkuri
mg/I
0,003
<0,0005
<0,0005
SNI06-2462-1991
Kadmium
mg/l
0,01
<0,0005
<0,0005
SNI06-2465-1991
Tembaga
mg/I
0,05
<0,0005
<0,0005
SNI06-2515-1991
Timbill
mg/I
0,05
<0,005
<0,005
SNI06-2518-1991
Seng
mg/I
0,1
0,0295
0,0289
SNI06-2500-1991
HACH
Lampiran 12 HasH pcncacahan air [aut lokasi 1
•
file MCA l:;alibrate Q.isplay 8nalyze J;;dit Qplions Dajasource Help
UP2 HCAI S8Jllple Title: Co-60 Ams Pe~ Analysis Performed on: 4/12/2006 Peak Analysis From. Channel: Peak AJ:1s1ysis To Chan.nel:
Detector Name:
Peak ROJ ROI No. start end
Peek
Rnergy
FllTIDI
centroid
Iltelll
IlteVI
683314441081133213552713302934223805405851165761615264676537671'168567241-
73.37 335.54 '151.30 1088.21 1344.09 1372.00 2726.80 3045.64 3435.68 3820.40 4071. 66 5135.59 5772.59 6162.11 6481.41 6547.07 6733.24 6866.45 7255.95
13.56 66.93
0.93 0.63 0.86 1.12 1.21 0.97 1.27 1.32 1.44 1.42 1.49 1.57 1.63 0.80 1.72 2.04 1.77 0.83 1.66
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
79 340 456 1096 1355 1381 2749 3065 3451 3843 4084 5152 5787 6173 6498 6560 6'155 6879 7273
90.49
220.15 272.21 277.93 553.73 618.63 698.03 776.35 827.50 1044.09 1173.77 1253.06 1318.06 1331. 43 1369.33 1396.45 14'15.74
11:36:46 All 1 8192 Net Peak Area
8. 67&t002 2.79EtOOl 2.76Et002 1. 16Et003 3.21Et002 3.10Et002 1. 67Kt004 8.85Et003 4.82Et003 1. 43Et004 3.99Et003 3.62Et003 2.94Et002 1. 37Kt002 3.02Et003 4.26Et002 7.84Et003 1. 32Et002 1. ?OEt003
Uncf.~rt.
Continuum. COlmts
63.45 56.39 67.36 80.72 100.30 121. 76 18'1.56 115.02 101.27 156.41 94.33 104.16 57.88 41. 06 7,1. 86 3'1.38 101. 66 33.32 51. 61
1. 08Et003 1.39Et003 1.62Et003 1. 78Et003 2.43Et003 3.05Et003 2.97Kt003 2.14Et003 1.27Kt003 1.68Et003 1. 12Et003 1. 28Et003 6.98Et002 4.12Et002 5.11Et002 2.42Et002 4.18Et002 2.44Et002 1.87Kt002
Net Ares.
= First peak in a multiplet region = Other peak in a multiplet region F = Fitted singlet
Errors quoted at
f:'.... r kI /:lIn
l"\r/:<(>~
1='1
1.000 sigma
' r,.,........,
Lampiran 13 1'lasH pcncacahan air laut lolmsi 2
file MCA .calibrate Q)splay e,nalyze j;dit .Qptions Dajasource J:!elp
ra;lfillifltl~I~11m1 :':iI';i;;IIIIgI~I~I';I!1 -ILllal'bfl~li IlP2 IlCAl S8J1lple Title: Co-60 Arus Peak Analysis Perforrued on: 4/12/2006 Peak Analysis From Channel: Peak Allalysis To Chamlel:
Detector Nam.e:
Peak Ror ROr No. start _nd
Peak
Energy
centrotd
(It_II)
84 73.75 661 446- 458 2 45L 50 3 1077- 1098 1088,27 4 1339- 1350 1344.35 5 2709- 2746 2726.81 6 2977- 2995 2983.81 7 3033- 3060 3045.67 8 3422- 3453 3435.80 9 3808- 3836 3820.48 10 4059- 4088 4071. 87 11 5122- 5152 5135.63 12 5762- 5786 5772.61 13 6155- 6174 6162.61 14 6462- 6503 6481. 64 15 6534- 6565 6547.63 16 6717- 6753 6733.32 17 6856- 6875 6866.15 18 7237- 7271 7256.24
= First peak in a = Other peak in a F = Fitted singlet I
Errors
~Aoted
at
13,63 90.54 220,16 272.30 553.73 606.05 618.64 698.06 776.37 827.55 1044.10 1173.77 1253.16 1318.11 1331. 55 1369.35 1396,39 1475.80
multiplet region multiplet region
LOOO sigma
2:24:55 PI! 1 8192
Flt1lll! Net Peak (k_11) Area
Net Area
Uncert.
L55 1. 53R+003 84.87 0.82 3.42Et002 65.61 0,99 1. 24R+003 101. 26 0.83 2.28Et002 59.30 L31 1. 65Et004 182.58 0.86 2.85Et002 62.30 1. 34 8.55Et003 129.09 1.29 4.5lEt003 108.03 1. 42 1. 37Et004 140.40 L29 4.03R+003 100.03 L55 3.49Kt003 95.96 1. 29 4.07Et002 56.45 1. 39 1. 58Kt002 38.45 1.62 3. 16R+003 79.11 1. 87 4.69R+002 48.22 L86 8.09Kt003 101. 96 0,34 1. 74R+002 29,15 L88 1. 69R+003 57.39
Continuum.
Counts L 64&t003 L 50Et003 2.40Et003 1. 31Et003 2.91Et003 1. 06Et003 1. 79Et003 1. 42Et003 1. 28Et003 1. 25R+003 1. 16Kt003 6.74Kt002 3.75Kt002 4.96Kt002 3.72Kt002 4.08Kt002 L 93Kt002 3.03R+002
Lampiran 14 1'lasH pcncacahan air laut lokasi 3
[ile
MCA .calibrate Q.isplay 8nalyze .Edit .Qptions Dajasource tlelp
ra;1~ltl~llIiJJllllil.-LLlJ llill~I~II'I-=.l~IBI·bfl~1 4/12/2006 Peak Analysis From Channel:
Peak Analysis Performed on:
Peak JI.JJ,a!ysis To Chsn.nel:
Peak nor nor No. start end 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
66374-147107813362703297530343424380440614949511957616155646465356716685372437881-
Peak centroid
77 73.11 378.97 387 -165 -151.10 1097 1088.45 1350 1344.14 2753 2726.91 2990 2983.12 3069 3045.66 3449 3435.96 3838 3820.39 4086 4071. 78 4968 4955.42 5152 5135.67 5785 5773.09 6174 6162.70 6501 6481. 47 6558 6546.72 6752 6733.31 6877 6866.43 7272 7255.98 7902 7891. 96
3:09:32 PI! 1 8192
F1JlHll Net Peak (kelT) Area
EnerTI (keV)
13.51 75.77 90.45
Net Area Unoert.
0.68 7.99Et002 6:1.51 0.95 3.85Et002 81.16 0.81 3.00Et002 10".-16 1. 20 1. 64Et003 107.-17 0.98 3.53Et002 77.89 1. 31 2.21Et004 245.10 0.58 2.30Et002 63.37 1.36 1. 12Et004 166.92 1. 49 5.92Et003 111. 60 1. 42 1. 84Et004 172.94 1.55 5.25Et003 107.32 54.27 1.66 3.23Et002 1. 70 4. 67Et003 114.64 1.44 5. 14Et002 59.20 1.16 1. 85Et002 43.58 1.80 4.15Et003 86.11 1. 86 3. 81Et002 46.07 1. 78 8. 92Et003 112. 81 0.41 1. 84Et002 38.37 1.83 2.20Et003 63.58 1. 21 1. 46Et002 29.93
220.20
"72.25 553.75 605.91 618.64 698.09 776.35 827.53 1007.41 1044.11 1173.87 1253.18 1318.08 1331. 36 1369.35 1396.44 1475.75 1605.21
Continuum. C01.mts
1. 15Et003 2.23Et003 2.99Et003 2.83Et003 1. 99&t003 5.13Et003 1. 26Et003 2.88Et003 1. 52Et003 2.13Et003 1. 46Et003 7.45Et002 1. 61Et003 7.25Et002 4.89Et002 5.68Et002 4.35Et002 6.73Et002 3.13Et002 3.82Et002 1. 98Et002
= First peak in a multiplet region = Other peak in a multiplet region F = Fitted singlet
Errors quoted at
IFo'rHeip;iliessFf"-
1. 000 sigma
..
"'
.,------,-,-_.,
_. "-"-,._-_.
__
.~._."
..•
!ExeCl
Lampiran 15 Hasil pcncacahan air laut lokasi 4
Eile MCA 1;alibrale Qisplay e,nalyze
Detector Name:
SBIilple Title:
~dil
Qplions Dajasollrce !ielp
IlP2 IlCAl Co-60 l11J1s
Peak &lalysis Performed on: 4/12/2006 Peak Analysis From Ch8.1mel: Peak Analysis To Chrome1:
Peak ROI ROI !lo. start end
Peak
Energy
centroid
(keVI
67372. 444107913381361271330303420379940585121575964656532671668577242-
74.11 378.34 451. 31 1088.40 1344.88 1373.54 2726.87 3045.61 3435.76 3820.46 4071. 85 5135.84 5772.47 6481. 80 6548.15 6733.28 6865.63 7255.99
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14
IS 16 17 18
84 384 457 1097 1352 1381 2746 3062 3448 3840 4087 5152 5787 6502 6567 6752 6880 7277
13.71 75.64 90.50 220.19 272.40 278.24 553.74 618.63 698.05 776.37 827.54 1044.14 1173.74 1318.14 1331. 65 1369.34 1396.28 1475.75
11: 40: 58 All 1 8192
Flffil! !let Peak (keVI Area 1. 79 1. 04 1. 00 0.99 0.90 0.87 1. 27 1. 37 1. 33 1. 43 1. 49 1. 61 1. 63 1. 70 1. 24 1.73 1. OS 1. 75
1. 68R+003 2.85Rt002 3.09Et002 1. 28R+003 3.12R+002 3.08E+002 1. 76E+004 9.27E+003 4.84E+003 1. 50Et004 4.13E+003 3.82E+003 4.32R+002 3.35E+003 4.80E+002 8.72E+003 2.06E+002 1. 88E+003
Net Area Uncert.
85.46 69.19 72.74 94.16 71. 55 92.29 181. 87 139.44 105.32 162.26 102.04 97.84 63.52 80.88 54.78 107.21 32.67 59.37
Continuum COl.U1.ts
1. 64Rt003 1. 7lEt003 1. 8lR+003 2. 24Et003 1. 66Et003 2.26E+003 2.88E+003 1. 98E+003 1. 35Et003 1. 81Et003 1. 32Et003 1. 15E+003 7.77E+002 5.49E+002 4.55E+002 4.93E+002 2. 13E+002 3.01E+002
! = First peak in a multiplet region = Other peak in a multiplet region F = Fitted singlet Rrrors quoted at
---
._---.---
1. 000 sigma
.'
Lampiran 16 Basil pcncacahan ail'lant lokasi 5
file MCA .calibrate Qisplay e,nalyze l;.dit Qptions Dalasource Help
PEA K
A HAL Y S T S
Detector !lame: IlP2 IlCAl Sample Title: Co-60 Ams Peru! Mlalysis Performed on: 1/12/2006 Peak ~~lalysis From Chamlel: Peak Analysis To Chffilllel: Peak
ROT
ROT
Ho. start end
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
107913662713303234223805406051226467653467207242-
1097 1381
2741 3059 3447 3833 4084 5149 6495 6559 6747 7269
REPORT
1:58:04 PI! 1
8192
Peak
EnerCfY
F1IJ1ll1
centroid
IkeVj
IkeV)
!let Peak Area
221. 71 279.34 554.58 619.33 698.62 776.74 827.79 1044.00 1317.42 1330.77 1368.61 1474.73
0.86 0.87 1.27 1. 25 1. 35 1. 34 1. 42 1.44 1. 47 1. 56 1. 44 1. 61
4.20Et002 3.0?Et002 6.05Et003 3.19Et003 1. ?5Et003 5.18Et003 1.44Et003 1. 26Et003 1. 09Et003 1.41Et002 3.91Et002 5.82Et002
1088.29 1371.92 2726.51 3045.19 3435.42 3819.90 4071.14 5135.27 6480.91 6546.65 6732.88 7255.16
Net Area Uncert_
54.50 45.52 97.53 70.73 55.40 81. 55 51. 55 46.09 39.53 20.08 25.46 29.39
Cont inuu.ID. Counts
7.54Et002 5.84Et002 7.41Et002 4.02Et002 3.12Et002 3.18Et002 2.94Et002 1. 92Et002 9.9?EtOOl 6.16EtOOl 5.78EtOOl 6.26E+00l
First peak in a multiplet region = Other peak in a multiplet region F = Fitted singlet
Errors quoted at
For Help, press F1
1. 000 sigma
-. i Exe2lrlior
Lampiran 17 Hasil pcncacahan air laut lokasi 6
Eile MCA J;;alibrate Qisplay e,nalyze
~dit
.Qptions DaJasource Help
~1t!J\lflll~llilll ~ lJ&1~1G\11(1 ~~BI'DI~I IlP2 IlCAl Co-60 Ams Sam.ple Title: Peak Analysis Performed on: 4/12/Z006 Peak lmalysis From Channel:
Detector Name:
PeaJr Al"'talysis To Channel:
Peak ROI ROI Ho. start end
Peak
Energy
centroid
(lteV)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
82
73.66
384
379.01 451.17 1088.38 1344.16 1372.49 2726.85 3045.63 3435.77 3820.42 4071. 63 4957.48 5135.59 5772.24 6481. 68 6546.99 6733.25 686,s.6,s 7256.03
683724451081133413632715303234203803405749505119576264676536671568537241-
460 1098 1351 1381 2746 3066 3450 3839 4090 4967 5154 5785 6496 6562 6751 6876 7272
13.62 75.78 90.47 220.19 272.26 278.02 553.73 618.63 698.05 776.36 827.50 1007.83 1044.09 1173.70 1318.12 1331. 41 1369.33 1396.28 1475.76
I = First peak in a multiplet region = Other peak in a multiplet region F = Fitted singlet Errors quoted at
1. 000 sigma
2:04:38 PII 1 8192
FliJH11 Het Peak Ikel/) Area 1. 44 0.68 0.62 1. 09 0.96 1. 36 1. 31 1. 37 1.38 1. 52 1. 44 0.92 1. 62 1. 21 1. 74 1. 46 1. 74 0.87 1. 82
1. 39Et003 1. 09Et002 3.67Kt002 1. 59Et003 3.34Et002 3.98Kt002 1. 96Kt004 9.99Et003 5.63Et003 1. 63Et004 4.64Et003 1. 67Et002 4.38Et003 3.23Et002 3.66Et003 4. 37Et002 7.95Et003 1. 79Et002 1. 96Et003
Het Area Uncert.
Contimru.m.
81. 65 73.80 83.77 94.62 85.33 88.11 186.82 155.19 113.93 163.29 115.57 48.03 109.38 ,s7.60 77 . 81 47.10 102 .. 39 33.92 60.90
1. 64Et003 2.03Et003 2.21Et003 2.25Et003 2.14Et003 2.18Et003 2.93Et003 2.54Et003 1. 51Et003 1. 83Et003 1. 65Et003 6.54Et002 1. 37Et003 7.48Et002 5.03Et002 4.07Kt002 4.49Et002 2.43Kt002 3.48Et002
COtU1tS
Lampiran 18 Hasil pcncacahan scdimcn lokasi 1 iii file
MCA
,k:alibrale
.Q.jspla~'
.E.dit
8nal)·O!e
Da!a'l'ource
.Qptions
Help
~ltb'I*I-I!l-Il'SllI1lliI'I P ......,.
MI
68435435-
L M
Z
3 4 S M
.,
M
" ,,", ," ,,
n
ROI
:st:;;. .....·c
No.
6
79
505. 7Z o.~"'7
!;90
G.lO
GOG
(;')
,,71<;_
'.Co , ,
.',4n
,',n
,·,'~·I
J tl .., ..
\ 0,/(;
I,.n./:
10,'
')-1
;"on
-,.)')
.1-10.~
Z3 ;:'1
.15Z.1._ .lo566,· .t609-
25
1(;67,-
7.<". ;"/
\667-
,
.~ ~''I
;'n
:-: ' )
2 )<'i0
;'.
·10-~
~':)"O
:.JI
Z4:1;\;~") .I. :l
? -I ()_I Z4',;'
:>2
7.
,
,n
:33 3L 32 33 34 3S 36
3'
38 39 40 41
42 P e- o.l~
No.
m
43 44 45 46
., 4e 49 S8 5> 52
" F
'~4(J
~'G
s-
'/ll
/,1.
.1<' ',:>
.,., , .., .', "" Il"
"
····1 '1
., 1
'
l>;"
\ n,;
,
1'"
, '" ,, "I"'" " I ...... ' ;"1,'
~,.
,'0
;~
-/
33
.1,5-14
lS:l3
.loS?3. o.)-!.' .lo6.16. n
,17.1.' I
, , ., ,
1"7.
;) ,') f;
I;'
l.~7
,I
16""Z "'1" "
;.~
2.7-10
.' 4_1<1 ;' ' ) / (',
);90")
7<:>74_
;) .l ;"'-1
",;'
"., ~.-,
r.'
47
303-12'71.329653034341.938073905400440594360-
nor
nOI
ses.,;c
• nd
54795479575863386470653867ZZ691.47.241.7938-
S5Z7 5527 578663-70 6494 6,571. 6745 694~
7266 7967
quot-eel a t
For H efp# pross Fl
, , ,, .
I :~ ~l .
:1;'
;~
.~
. ., , (,
, .... ',,, ", ,, ,." " .- , \',
1 '/','
,-~
-t','
',.J
~,
;"nn J (, ;'''·1
,';n
;",
5487 . .1.0 5Sl1..70 5770.60 6353.1.2 6480.66 6554.27 6732.64 6926.53 7255.53 785.1..06
n?
"-"
'/ -~ ;)0" . ;.1_1
.~
lQ,ll-tH
Not
L L L L O. L
L
06
'L 47X+OO2 8. 94]1+002
07 07
L
30
3. ?On t-COO L 6ZJI+OO3
.1,2
O. 77R 1002
,";"
0 ..
,
7.l.11+003
,
Z
S7lt+OOZ OSnl003 !;. OClnl·OOZ ~) . ;)7IC 1000
"" ,:" ,
., . ~;
,
n.-, It I
nn_~
r,!(
00;:
~,
,
'JnUi'OO3
'19«
",-,
L
OOZ
061tlOO:> 2;r.U IO(lZ
(keV)
.1..lo.1.5.o19 .1..1.20.49 .1.1.73.09 1.Z91..45 1.3.l.7.4.l. .1.332_32 l.368.56 1.407.96 l.474.B.1. .1.59S.8l.
m'Ul.t:l.p~et
mu1.t:l.p1.et-
74.94 46.23 Sl. 6e 6.1. 32 .1.22.27
58. 70 "10. 33 40. U 54. -12 3 • 7:2 • 00
."
[:>7. [:>13
7::'.
co
1.07:. :iii:..
:''<::
50
.1.1';' • 55
.1.I."l,. L6
,.
:)ZRI 00-::
7;;::. ' 4
~'O
;.J. 06R·,·(lOZ
.1-00. G7
(J.1 ,},2
O. 3. G. G.
~'ORt·OO.~
O. 9G
, ,,, , ,
..., . .,
,,.
1,1')"": g;,'
A".G> ....
')-1
,~
"
25]1+003
U
0_1
N""t
Itt,IlUt CkeV)
Nee Pel!lJ~ Area
.1..63 .lo.G3 .lo.69
S.94B+00Z .1.. 79B+004 .1. • .1.0B+OO3 3.99E+003 6.80E+00Z .l..00K+003 2.55B+00Z Z.04B+00Z 3.8<1E+002 7.07B+OOZ
~_72
1..83 .1..93 .1..50 1..63 .1..39 .1..75
Co:n.t:1.n...~,-"""
Un-cere.
02
, , 04 ,, , nn on ,, "".", ," , ,", ., " "
P .. ....J<:
Area
(I.eV)
Z7ItIOOZ. 2ZR+OO3 .loOlI+OOZ O. OG '17It+00Z ;)·H). '10 L 49 OSB-l-OOZ -19 03H+OO3 :'44. 50 1 ",-. ');~ ("'1 0 4 OORIOO:;: ,I !~ .~ n;~ ;,,'0 7. ::>GHIOOZ. ;'0 O. -IORI 002 ·In? ;>' _1 ,.>,,, 06 3. 98lt+00Z ." ~,-,., ~~ ~, 35 OGUIOO:3 .;0-1 9,; 30 O. O?H-l-002. 6.19. 32L .t .5 2 . .LZR+OO3 L 3S 4. 06:R+003 S$-I S9 604. 96 L 30 8. 07E+OO2 2 . .1.2n:+003 6.1.9. 32 L H L 34X+OO3 698. 62 L 3_49B+OO3 ??6 . .,4 .t. 39 79S. 9$ L S2 3. 60:R+002 8.1.S, BB L 53 3.03B+00Z L. 04E+003 $27. 79 L 30 L 42 2. 241>+004 889. 23 .1._39 1.043. 94 8. 2SB+002 l.076_ 55 L 32 3. 3:0X+OOZ 1.099. >9 6. 00:R+003 >. S3 4/.1.2/2006 2' 23: 53 3.12_ .1. -I "'ZO. Z7 32.9. 00
Pen], c<>ncl.'o;l.d
l..000
-;
-I
..
06
,"If>
l>,"
.l.S90 .l.6Za .lo 7.1.1
ll":l.rst PQal~ ' n Other peaJr ' n F:Ltte.d s:i.nq1.ec
Rrrors
""" ,\
,-t,
~,
:)0_15 • .1 G 3059 2726, S6 2740 2987 2974. -1 C) 3-045. .1 6 3059 3435. "6 34-16 3840 38.1.9. 92 39.1.4. G3 3-928 4022 40l.2. S2 4071._ L6 40G34393 4373. S3 5~2S- 51.49 5l3-1. 96 5295.<1<1 528S- S305 5406.87 5394- 5420 Ana1.ys:l.s Report
Peah
M
;)~.,
.,
"
"." -I
3~'
,.. .
'I ,>
0'/(.
.
';:~
7;"'1
ell It I
n
:;'l8. se .1.03. 34 97 I.ZJ
51.5 61.0
,,., "'.' , " " , .>(','. ,, .," , ,,' " ,(I:, ,'. ,, , , ,, " " , - , .. '", 1-159··
n
492. 27
435_
".,." ,., .,
( h . " .... )
.1.$. 52 91.. 3L 9'1. 75
497-"'90-
<';<'>1
ll:n. ... r.<;ry
73. SO 446.49 463.43
4% 490 496
,.:1.<,
2 ZZ
V ......h c",n<;..:r."o.i.d
9 6 . 63
.lol.5. o. .lo.lo6. GO .to!;. S3 87.
3.
-H~.
Z7
5;~
_ 60
00. l.$ 4:~ . oe
_IG.92 7". S9 .1.2-1. 76 ~~~
.
8S
109.27 l.2-1. 76 9;~_
85
. 2, .1.0;3.95 .1.2.'5.98 85.60 67.68 813.78 1.92. 4L 6:;1. 40 4'''.95 96.09 .1.0~il
CO\..UCl-es
L
S~H+OO3
Z. !::'lOR+OO3 2. 8GR+OO3 2. $ZJl+OO3
3. Z4H+OO3 Z. 2'7X+OO3 Z. 30R+OO3 L 99K+OO3 2. 29R+OO3
Z . 03It+003 2. .l.OE+003 .: Z7It+OO3 79R 1003 2. _1'7R+003 Zo. 3'IR+003 Z. S1~R+003 3. OZR+003 2.
,
,
.lo~04E+OO3
6ZX+OO3 SOIl:+OO3 69X+OO-3 Z. SSB-I-003
L L L
Z. O~R+003 2. 30B+003 2. S5:R+003 2 . 01.E+003 2. 30E+OO3
2.1.0R+003 2.
3~B+00:'3
PM
74£+003 27K+003 .1.. 66R+003 Z. 76R+003 7. 64£+002 5.43B+002 7_37£+002 !'ag-e
Net Area. Uncarc •
C ont :l.n'U1.Ul>. C01.tntz
3.1. . .lo4 .1.36.Z9 55.?4 76_44
4.76R+00Z 6.37£+002 4.Z8B+OO2 3.SSB+002 2.49£+002 3.47B+002 2.06E+002 .1..60E+OO2 1..4S:R+002 .1.. 26X+002
4~.47
53 • .1.0 32_84 30_40 3~.S7
36.28
L L
3
re g-:i. on. reg:ion
s:i.g-ma.
i EHecul
Lampiran 19 I-lasH pcncacahan scdimcn lokasi 3
.,
Eile
MCi\
!;;alibrale Qisplay e,nalyze sdil Qplions Dajasource Help
np2 nCAl S8JJlple Title: Co-60 Ams Peak P~lalysis Performed on: 4/12/2006 Peak lmalysis From. Channel: Peak Analysis To Ch81lnel:
Detector Name:
Peak 1\01 1\01 No. start end 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17
18
4471075133927162969303434213803405<:494751245762615264666536671872417880-
Peak
Energy
centroid
(kel/)
456 451. 90 1100 1088.25 1356 1344.59 2741 2726.91 2994 2983.48 3062 3045.69 3451 3435.89 3849 3820.44 40<:5 4071. 79 4968 4956.41 5153 5135.58 5787 5772.69 6175 6162.70 6499 64<:1. 33 6564 6547.12 6753 6733.19 7278 72-55.89 7904 7892.57
90.62 220.16 272.34 553.75 605.98 618.64 698.08 776.36 <:27.53 1007.61 1044.09 1173.79 1253.18 1318.05 1331. 44 1369.32 1475.73 1605.34
2::21:38 pn
1 8192
FIllHll Net Peak (keV) Area 0.95 1. 02 0.93 1. 33 0.92 1. 33 1. 48 1. 46 1. 50 0.94 1. 59 1. 56 1.73 1.75 1. 84 1.77 1. 69 1. 51
Net Area Uncert.
3.28R+002 64.62 1. 77Et003 134.20 4.70Et002 92.44 2.26Et004 189.83 4.13Et002 95.49 1.17R+004 154.91 6.41Et003 121. 81 1. 95Et004 19<:.57 5.36Et003 113.05 1. 92Et002 62.01 5.01Et003 106.75 4. 63Et002 65.70 2.63Et002 49.66 4.15Et003 86.79 -5,:.48 5.78Et002 9.10Et003 113.00 2.38Et003 69.63 2.0lEt002 35.87
ContinutUll. Cm.Ult.s
1. 71Et003 3.82Et003 2. 47Et003 3.08Et003 2.04Et003 2.61Et003 1. 73Et003 2.7E:Et003 1.65Et003 9.67Et002 1. 31Et003 9.05Et002 5.50Et002 6.40Et002 4.87Et002 6.62Et002 4.11Et002 2.63Et002
I = Fir?t peak in a multiplet region = Other peak in a multiplet region F = Fitted singlet Errors quoted at
'r'~~-ii~'I: _:~'-:~-'r--1-
1. 000 sigma
i-,..------
Lampiran 20 HasH pcncacahan scdimcn lokasi 6 1··.ltt.!"I,d·Q·b4 8 QHj Eita
MCA
.calibrate
Qisple.y
P E A 1-'::
ttnmpl ..
V ..... I<
NAm_
Pu ....h
ROJ:
RO:I:
Pa,;>.l~
encl
cencroid
l 2 3
440-
405
73.4.1. 4-16 _ 56
9.1..32
'1<10-
49S
463.39
94.74
440496-
495
482.33
98.59
52€>
50S.DO
l03.36
.,
496-
52 F.
-'>70. -19
IOG.3<1
.,
II
'."1 '~') I
'" ,,
........
4
M
S
n n
... I
I
, ., , .. ,., I I.
,, .," " _:
;,'
n n
" ~l
.,
.!S 7:6 27
Z8 29
38
3l 32 33
34 35 ::16 .J'/
38
39 40 4l
42 Peal"
n: 43 m
on, ·1/.l.Z/ZO(l6 I'" n,n Chnnn".l, To C',,,nn(~.1
sc .... r t
44 4S
46 47 48 49
SO Sl 52
80
""
'II
I,' I
'0·/
t, I _I
.... ,,;
','J
1".1
n,,,,
t,'."
'I
1,1,' \-1.'
fd','
~,
-J', " •
., . I,'
I
'J ':1 '/11.'
n'/(,
,,'/ll
'~', I 'll1'.
<'·1·1
I ,I:
I "-I ",
I O'/ll
I "', \
1 I "./',
lll<.l"
I "".,
1;'1"·1
I I""
"~I
\ .',:;-0
I-fBi> 1.<,>1(',
I, '.• (',-1.
I
~;·...
1 '-'If)
IC~2,'"
1710
~~07-
1,710 1958 2404 2404 2453 2739 2986 3056 3448 384.1 3927
l ',"
'/',
I"."
For H Blp, press F1
1 . .1..1. .1. . .1.3 ..1. . .1.4 .1.,.1.4
.1.. 45X+003 4.Z2:E-t002: 1.,04R-t003 1..70E-t003 4.22X+003 Z.S6R+002 G.GZI{IOOZ
0.98 0.99
-',01
, " . ' ,I
I ·1"
-',
/.'
-I I,.
"
,',><,
'0·/
70lCI002
"1\
4.
n~,>1t
:)
S-iltl003
, t
~91-1.G?
ROI
Peal"
end
can.eroid
5534 5534 5534 5786 637J. 6498
5469.78 5487.l7 SEll.B5 577l . .1.8 6353.50 648l.04
65Se
6S54.5Z
6742 7269 7866
6732.J.0 72S5.SS 78SZ.J.7
.,
',"
~,
~.
I
Nee Area. Uncere.
Cone:i.nu.-..un Counes
80.93 -18,.1.7 56.40 64.74 B.l..OB 42,.1-5 J.04,72 58 . .1.1 47.1.0 97 . .1-J
.1-,701l:+003 2. 691l:+003 3.Z7E+003 3.34E+003 2,B411+003 2.33E+003 3.Z7lI-I003 2.07E+003 2,22R+003 Z.69R1003 Z, Z6El·003 Z,36E+003 Z.44.K+003 J.4ZE-I003 Z.04R-I003 .).,.181\+003;;I ,12KI0033.65K-I003 2.07E:+003 .1.80R-I003 2,94E:-I003 2.9SR+003 Z.85E-I003
no:;-
'1:3. 55 "7-1 . .1 2
92.58
6.
171C·100~'
·1
1 11(-100:;-
61.6J
I . ·IUU 100:"'1 ~;_ll( Ion;: 'I.',I( 11,,';'1
87.23 1 1 5 "70 I 1(".
!',9
J?
t
3;'
I
(l,-,
.1 . .17
G.75It+002
127.90 11.-1.80
7.1,61"1002
73.08
Z.0.111:+00Z 1..081\+003 5.5ZE+0021..07 1..25 8.30E+002 l.25 .1..04E+003 1..09 3.98E+002 1.Z7 4.00lJ:+008 604.97 .1..29 8.47E+002 61.9.4.1. .1.1.9 2.1.9&+003 698-.62 1.27 ..1..l5lJ:+003 776.79 .1.,4l 3,76E+003 '7'.'l_o..9'.'l .1 ,1.1. $,4.1.R+002 0.1.';.71. .2.1..0 't. 92E-I002 82.7,82. l.42.1.02E+003 8B9.26 1..47 Z.28E+004 l043.98 l.29 8.06lJ:+00Z l076.'77 .1..4$ 3.94E+002 1.099.22 1..62 6.22E+003 4/lZ/2006 2::22:.1..1.
41..63 54,93 72.95 4,1.69 48 . .1.4 87.S4 1..1.3.76 .1.22.36
ll, I
to
l..-'
"f·1
, .,
-10
~1.:
.1948.91.237l.42 2395.44 244l • ..1.2 2726.74 2974.55 3045.59 3435.44 3820 . .14
,.,
.,
',1,
.',' I
,I.-
~9
1,~JICI002
-,
"
Pl1
-tOICIOO,,, '1. 91.1t1 no,;:: :1 7.~1t1 00;: 9.35K+002 ;3 4'11C1003
,·11,'
·11) ';1
I . 70UI 00::> (l
," I •.
1-',;1:1
,<,,16 1 (;7CJ 1692
~: ~,
",', ''0 ,"'I
'1"
4003- 4030 40.1-~.GU 4060- 4082 407l,30 4358- 4385 4373.68 5.1.22- 5147 5l35 . .14 5Z84- 5310 52:96,54 5397- 5425 5407_03 Ana.1.ys:ls P,,,,pore
54605460546057536337646965386722:7244?837-
[_I "
, I
t'
1. ..,66·· 1656-
.1943236l236l243227l62956303334243806-
jI"
,'"
.,
N",e PQaJ~ Area.
I
11:.1
2,22,.1-1.
0192
Fun-III (l<eV)
I ." I
111\ ..
1'1,"">-
lS.SO
.. ,
'J"
,n",
(l<.,V)
',""
",
......
ltnergy
to I -J
'.f.rI
=I
I -=.i clls l"dI
r1PZ rl(~AI ('"",·60 Am'"
Ti,I:,t..
An ... t v _ i... I· .. ,,-form .... d V_All A l V'" I .. P«>nl. A I v .... I '"
67-
Help
RXPOP,T
ANALYSIS
No.
M
D a!asoufce
I
ca::1l':ci'jifl_11'i
D~t~ctor
Qplions
E.dit
IJ • .J to.
:)'~')
02 3_10.t,2
O.
3·14.·1£, 396.58 48Z.43 487.3l 496.59 554.6Z
,1..54
Energy (It:oU)
J..l.ll,97 .1.1..1.5.50 1l20.52 .1.l73,2l .1.29J..53 .1.3.1.7.44 1.332.37 1368.46 1474.8Z 1.596.04
7~)
.1.!;4
Fm", (noV)
Hoe Peak ArO-Q.
1.64 .1..64 .1..65 l.70 .1..74 ..1..69 .1..95 .1..64 1..43 .1.,69
.1.. 64E+00Z 5.S2E+002 l.8511:+004 .1.. 22E-t00'3 4.Z?ll:+003 7.70E+002 .l..02X+003 2,28&+002 4.1.3£+002 7. 75JI+OOZ
1
~l·t.
03. -17
75.95
1.,19.07
.1.05.7.1-
98.46 1.32.00 73,69 9'3.05 84.70 183,60 64.64 57.55 109,35
PM
.1.5311:-1003 .1.95E+008 2.32E+003 l.5'7E+003 1..60E+008 l.63E+003 l.9311:+003 2.22E+003 Z.90:8+003 2.2.S:n:+003 2.07ll:+003 Z.46E+003 1,34E+003 1.80n+008 l.5en+003 2.43E+003 7.93E+002 6.66:8+002 9,75E+002 Page
Hoc Area Uncere.
23,69 3.1..83
.1.38,57 59.30
78.68 48.63 48.74 3.1..70
32.78 37,63
Cone:i.nuum. Cou.n.es
5. 45ll:+002 6.20X+002 6,5411:+002 4.39X+OOZ 3.57E+00Z 3.26X+002 2.79X+002 2.l4E+002 1..S6E+002 1..3Sn:+OOZ
Lampiran 21 Hasil pcnclIcahan standar SL-l
Eile MCA ,Galiblate Qisplay e,nalyze Edit Qptions Dalasoulce tlelp
~jJJJ~~J!1
I Idle I 18 19 m 20 21 22 23 I[ 24 !l\ 25 26 1[27 !l\ 28 29 I[ 30 !l\ 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Peak
I[
Channel: 1387 : 281.0 keV
1057- 1068 1061. 55 1359- 1400 1364.64 1359- 1400 1388.46 1525- 1547 1533.48 1567- 1589 1573.50 1605- 1629 1616.44 1669- 1708 1674.44 1669- 1708 1692.97 1936- 1962 1948.65 2360- 2405 2371. 43 2360- 2405 2395.46 2434- 2449 2441. 72 2739- 2782 2750.30 2739- 2782 2773.83 2958- 2988 2975.05 3691- 3712 3698.09 3904- 3924 3914.64 4001- 4027 4012.56 4259- 4281 4268.11 4359- 4393 4373. 96 4540- 4560 4551. 26 5284- 5309 5297.13 5392- 5421 5407.25 5499- 5530 5512.06 5760- 5785 5771.15 Al,.lysis Report
214.72 276.43 281. 27 310.80 318.94 327. 68 339.49 343.26 395.31 481.38 486.27
Counts: 107 0.74 1.14 1.14 1. 06 1. 02 1. 08 1.37
1. 37 0.83 1.21
1. 21 495.69 0.67 558.51 1. 35 563.30 1.35 604.26 1.10 751. 45 0.30 795.54 0.81 815.47 1. 47 867.50 1.01 889.04 1. 44 925.14 1.13 1076.98 1. 28 1099.39 1.67 1120.73 1.56 1173.47 1.57 7/21/2006
2.25Et002 47.08 2.44Rt002 29.03 3.56Rt002 32.31 1. 40Et003 78.82 9.70Et002 70.83 2.08Et003 81. 27 1. 57Rt002 26.22 4.98Et002 35.29 4.52Rt002 72.78 2.68Rt002 26.35 3. 12Et003 61.11 1. 46Et002 43.88 4.2lRt002 32.01 2.19Rt002 26.97 4.22Et002 76.86 8.95RtOOl 52.24 2.24Et002 46.55 1. 08Et003 63.64 2.09Rt002 55.56 9. 14Et003 123.31 2.83Rt002 41.18 2.20Et002 35.22 3.47Et003 70.59 7.45Et003 95.03 4.14Et002 33.56 3:45:16 PI!
Peal, ROI ROI Peak Energy IkeV) Ho. start end centroid
F(JJJlJl !fet Peak
43 6339- 6371 6353.78 1292.08 44 6542- 6567 6554.86 1333.02 45 7836- 7868 7852.35 1597.15
1. 61 2.20Et003 2.01 4.22Et002 1. 85 2.28Et003
.... , ...'._-,.
I'or Helo ore" 1'1
-
IkeV)
Preset: 300/300.00
Area
7.89Rt002 7.77Et002 8.50Et002 1. 22Rt003 1. 03Rt003 1.10Rt003 6.89Et002 9.27Et002 1. 11Et003 7.01Et002 6.69Et002 5.92Et002 7.39Et002 7.36Rt002 1. 13Rt003 7.00Rt002 5.34Rt002 6.79Et002 7.33Rt002 1. 12Rt003 3.89Rt002 2.40Et002 3.18Et002 3.15Et002 1. 66Et002 Page 3
Het Area Continu\.Ul1 Counts Uncert. 56.15 30.82 48.66
1. 87Et002 1. 24Et002 1. 65Et001
i E~e~LJlio~ SI8~;~lea
Lampiran 22 Basil pcncacahan standar air laut
rite i MC~
~aliblale
Qisptay enalyze
~dit
Qptions Da!asoulce !:!elp
~±W~~~
I Idle I Channel: 4093 : 831.8 keY ,.
5 II 6 7 8 II 9 ,. 10 11 12 13 14 15 16 II 17 ,. 18 19 II 20 ,.21 ,. 22 23 24 25 26 27 28 II 29 m. 30 31 32 33 34 35 36 37 38
370478478478564564661679932102111071291135213521395152115211521162917851877196120122385271827183036327-5381354755752653667177839-
r.. .,Uoll"l
I"'ltl':lI'('i=1
,. ,.
399 535 535 535 600 600 675 697 954 1037 1133 1312 1386 1386 1412 1581 1581 1581 1652 1797 1895 1979 2037 2403 2759 2759 3051 3294 3828 5499 5785 6569 6744 7864
391. 68 487.09 507.90 519.62 572.98 592.41 666.83 689.01 939.69
1029.95 1120.55 1300.40 1363.91 1372 .12 1402.49 1532.56 1552.12 1573.05 1642.91 1791. 39 1885.70 1969.46 2024.27 2394.43 2726.69 2749.30 3044.07 3283.79 3819.12 5485.88 5769.39 6552.75 6730.53 7850.15
78.36 97.78 102.02 104.40 115.26 119.22 134.37 138.89 189.92 208.29 226.74 263.35 276.28 277 _95
284.13 310.61 314.59 318.85 333.07 363.30
382.50 399.55 410.71 486.06 553.70 558.31 618.31 667.11 776.09 1115.40 1173.12 1332.59 1368.78 1596.70
Counts: 17 1.13 0.97 0.98 0.98 1. 53 1. 54 0.94 0.97 0.84 1. 02
1. 08 0.98 1. 07 1. 07 1.11 1. 05 1. 05 1. 05 1. 01 0.94 1.16 1. 07 1. 20 1.16 1.17 1.17 0.72 1. 53 1.17 1. 53 1. 68 1.73 1. 89 0.50
9.79Et002 47.42 6.09Et003 87.83 1. 03Et004 108.62 1. 23Et004 116.82 4.13Et003 75.17 2.35Et003 59.30 2.53Et003 74.32 1. 40Et003 72.72 4. 39E+002 62.28 1. 89Et003 64.96 5.88Et003 101. 72 1. 75Et003 64.00 5.70Et003 80.71 4.18Et003 70.32 2.81Et002 41. 50 5.77Et002 28.50 5.80Et002 28.81 8.18EtP02 33.22 8.25Et002 50.66 1. 78Et002 26.04 1. 85Et002 33.35 4.23Et002 38.65 2.88Et003 65.44 1. 81Et002 31. 81 1. 49Et002 18.05 2.22Et002 20.09 1. 12Et002 25.26 1. 77Et002 28.53 8.79EtOOl 27.66 4.83Et002 39.57 4. 38E+003 73.87 3.89Et003 65.84 4.69E+002 28.34 1. 6lEt002 17.63
Preset: 300/300.00 1. 89Et003 2.30Et003 1. 99E+003 1. 55Et003 1. 63Et003 1. 35Et003 1. 03Et003 1. 15Et003 8.79Et002 7.46Et002 1. 02Et003 6.18Et002 5.21Et002 5.3lEt002 4.40Et002 3.21Et002 3.13Et002 3.25Et002 4.35Et002 1. 90Et002 2.75Et002 3.17Et002 3.30Et002 2.45Et002 2. 55Et002 2.21EtOO2 1. 73E+002 1. 82E+002 2.23Et002 2.63Et002 2.07Et002 8.51EtOOl 7.39EtOOl 3.62EtOOl !='vc.'-'I!lir\l"o ~t~IIIl:" r.::.:l
Lampiran 23 Carn I'crhitllngan Kadlll' Co
Konsentrasi standar Bcrnt standar Volumc slandar ..... _
. . _---
: 10 ppb : 5 pg : 500 ml
--_._ ......
Lokasi
CPS
0.3
I 1·-
-
~lg
: 7 hari
Cooling Time Waklu Cacah I ,amu iradiasi
: 300 dctik : 20 mcnit
--"--"-'-~----
salllpel
0.115
0096
0.37
0.142
0.118
0.85
0.327
0273 - - -- -
1.01
0389
0.107
1.27
0.015
--"._~
".
--_.
0.298
0.036
0.348
0.084
------~._-
0.324 .
.1
Deviasi
- .--,,_...,,---
..
--
2
Slandar
Ppm rata-rata
pglml (ppm)
0489
-
-----~_._.
0407 ...
(,
7
8
9
10
II
12
0346
0.289
1.2
0462
0,385
106
0408
-_._--
,I
5
0.9
.1
0,363
0,031
0.340 ...
-
- ---
........ _ - -
1.28
0493
0411
1.63
0.628
0,523
1,06
0408
0.340
1,59
0612
- - _ . _ ~ -
0467
0,079
0425
0,120
0,510 - - ---- -----._-.._- --
1,43
0.551
1.3
0.501
0.417
1.28
0.493
0,411
0.86
0,331
0.276
1,55
0,597
0,497
0,16
0.061
0.051
1,74
0.670
0,558
1,34
0.516
0,430
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.459
0,438
-
0.029
0,343
0,095
0.274
0.315
0.494
0.090
0
0
0
0
Contoh:
Whnh"n nji
(/lg)
= A n"h"n uii (cps) X WSIaudnr (/lg)
A =
Staudnr
0,30
(cps)
x5
12,97
= 0.115 pg Konscntrasi
=
0, I 15,lg
=
0,096
=
Q,096+Q.J-l :2 0,107
1,2ml
Mcan
Stdcv
\'~'JJ))96 0.015
0, I071 el !0,096-0, I07] 1
Lampiran 24 U.ii statistil, kadar Co pada kondisi pasang
,--
1 ---~--
2
~---_._--
0.096
0273
0.118
0.324
11,- 2 -
Kadar Co di tiap tokasi (ppm) - - - - - - - - - - - - _...,_. 4 5 3
".
_.,- ... __. __.'-- ..... _. __.
11,= 2
----------------~.-
0385
OA11
0.34
0.289
0.34
0.523
0.51
11,= 2
115= 2
116= 2
11= 12
• • • • • • , .. ' M . • . _ . _ , _ ' _ _
T2= 0.597 - 1-
X= 02985
6
OA07
113= 2
.. _.. _._, .. " ".....- - .
T1= 0.214 X=0.107
-- ....
---~--
T3= 0696
T4= 0.725
T5- 0.934
T6- 085
T- 4.016
X= 0348
X= 0.3625
X= OA67
X= 0.425
X= 0335
I. Ilipolt:sis 110 : i'l
P.'
I'l
P·I
p, PI,
Iia : paling st:dikil :> r,II;I-rala kandllngan Co dari 6 lokasi pcngambilan tt:rst:blll bcrbeda. 2. Tingkal signifikansi a = 0,01 F (0,01 ; 5,7)
~
nl = 6 -I = 5 dan n2 = 12 - 5 = 7
= 7,46, didapat dari Tabel Dislribllsi F Lampiran 34
3. Slalislik lIji
11KI'
1IKS
4. Daerah penolakan, bila Fh> 7,46 5. Hitungan: 5
•
JIG =
'1'2
ni
2: 2: i"" I i = I
Xii
2
n
(4,016i
•
.fKp
=
I: j=
I
n
111
= (0.214)2
+ (0.s97i + (0.696)2 + (0.726)2 + ((l.934)2 + (0.8si 2 2
2 , -J.'!.,O 16 t 12 = 0.162 •
.fKS
=
.fKT - .fKp
= -1.316 - 0.162
= - 1.478 ~
•
RK I'
•
RKS ~JK~ ~,l,±Z~ . .
.IK 1" p-I
0,1(,2 -- OJU24 (, -I
n-p
- 0.246
12-(,
T,lbd ;\nalisis Variansi Sumber Perlalman Desatan Total
db -
S
6 11
.IK
RK
0.162 - 1.478 -1.316
0.0324 - 0.246
Fh - 0.13
6. Kesimplllan:
1-10 diteril11a karena Fh < 7.46 artinya l11asing-l11asing lokasi I11cl11iliki kandlll1gan Co yang tidak hcd)cda pada kondisi pasang.
Lampiran 25 Uji statistik kadal' Co pad a kondisi slIrut
Kadar Co di tiap lokas; (ppm) ..
_.~-~-_
~
..-
.. -_._",,----
1
2
3
4
5
6
0,459
0,411
0,497
0,558
0
0
0,417
0,276
0,051
0,430
0
0
..... _--
T1= 0.876
T2= 0,687
T3= 0,548
T4= 0,988
X= 0,438
X= 0,343
X= 0,274
X= 0,494
2
n5:::::
T5= 0 _
.. ,,-
n= 12
n6= 2 T6- 0
T- 3,099
X- 0
X- 0.258
.-.--_._-~~'
X= 0 -
_
N,= 2
,
""
n:J= 2
,
...,,-_.
~
--,,---
.
.
n,= 2
_
._._..-
-----,,-,,"
~
N 1= 2
~
~-~~--
.. __ ._ ....._--_.".
I. IlipOlcsis
110 :
~ll= ~12°' ~13°' ~LI'- [l; "[ll,
Ha : paling scdikit 2 rata-rata kancilingan Co dari 6 lokasi pcngambilan tcrscbllt bcrbccla. 2. Tingkat signifikansi F (0,0] : 5,7)
=
I,
= 0,0 I : nl = 6 - ] = 5 clan n2 = 12 - 5 = 7
7,46, didapal dari TabclDistriblisi F Lampiran 34
3, Statistik uji
RKP
RKS 4. Dacrah penolakan, bila F h> 7,46 5. Hitungan: 5
•
ni
,
JKT=L L i= I
i=
T
2
X;( I
n
(3,099l = (() Ll'O\2 -1- (() Ll17\2 _
= _ () 417
•
JKP=L i~l
=
III
11
(0.876i + (0.687)2 + (0.548i + (0.988)2 + \itt + illi 2
2 - (3.099)2 12 = 0.456
•
JKS
=
2
2
JKT - JKP
= -
0.417 -0.456
= - 0.873
• •
RKP
JKP p-I
~),45()
, OJ),) 12
h -I
RKS ,= JKS = - 0.873 = - 0.145 n-p 12-h
Tabcl J\nalisis Variansi Sumbcr Pcrlakulln I)csatan Total
--
db 5 6 II
.IK
RK
Fh
0.456 - 0,873 - 0,417
0,0912 - 0.145
- 0,628
6. Kcsimpulan: Ho elitcrima karcna 1"11 < 7,46 artinya masing-masing lokasi mcmiliki kanelungan Co yang tidak bcrbcela paela kondisi surut.
Lampiran 26 Carll Perhitungan Kadar Co dan Hg di dalam Sedimen
Logam kobal (Co)
Konsentrasi standar Berat standar Lama iradiasi ~--
Serat
- _ . _.
1
•....-.- _. ------
0,000987
mg std .
-
3,333 .--,
3
: 0,00037 kg : 20 menit
cps
Sampel
0,000876
Cooling Time Waktll Cacah
: 19,8 ppm
-_.'-----._"._---
1,927
0,000977
3,400
mg sample
mg/kg
0,017
17,654
0,010
11,511
0,017
18,210
--.'-.'.'.----,..-
0,007326 --._---~_._-_
....
0,007326 ...
6
: 7 hari : 300 detik
0,007326 ---
,
..... _.
-------._--- .
Logam mcdmri (1Ig)
Konscntrasi standar Berat standar Lama iradiasi
Serat Sam pel
: 0,13 ppm : 0,00037 kg : 20 mcnil
Cooling Time Waktll Cacah
: 7 hari : 300 detik
cps
mg std
mg sample
Mg/l
1
0000987
1.28
0.0000481
5.174x1Q-05
3
0.000876
1.57
0.0000481
6.346x10·
6
0.000977
1.25
0.0000481
5.053x10-05
05
0.072 0.052
Contoh: Whahan nj;
(mg)
(CpS) X WS'anda, (mg) AS'anda .. (CpS) = 3.33 X 0.007326 1,40 = 0.017
= A Bahan n;;
I(ollscntnlsi Co
O.OI7Il1g
0.00037 kg =
17.654
LllIlIpinlll 27
Cam Pcrhitllngan Kadar Hg
Konscntrasi standar Bcrat standar Volume slandar
: 20 ppm : 10 pg : 500 ml
CPS
Lokasi
Cooling Time Waktu Cacah Lanla iradiasi ~lglml
pg sampcl
: 7 hari : 300 detik : 20 menit
Ppm rata-rata
Deviasi
~
-
_
.
_
.
._,,~--
.
0811
0.675
1.22
0.875
0.729
0.00
0
0
0.00
0
0
0.847
0.705
0.595
0.496
0739
0616
1.13
I
_
.
--".~.
.
-
_
---". __ ._-----_ ..•
.
(ppm) ---.~----
Standar
0.702
0.038
0
0
0.601
0.148
-
2
3
1.18
•.•••, · _ . - ' - - - · 0
~ -
__
- ~ _ .
... _, .. _..-
.,•.
0.83
__._-_._-",-.--,-.'-----
..
,I
1.03
-.'---
0.568
0.067
..... . --,-,-----_._.,--_...
-----.....
_-
.'._" ..
----- _
0.624
0.87 .. _.,_..,-_ .
5
--------
--"
0
0.00
--"---'------'"
-..._._..
~-
.."
--
~._.
-
..
(,
7
8
9
10
II
'0
"---~-
.. _---_ ..... ,-
0
0 ,-
-,-
'-
---
0
0
0
0
0
0.678
0.063
0.900
0.029
0.496
0.101
0.702
0.046
Ii l;&;R
() '<07
0
-_.-.._..-----_.
0.00
0
0
0.00
0
0
0.00
0
0
0.00
0
0
1.06
0.760
0.634
1.21
0.868
0.723
1.54
1.105
0.921
1.47
1.055
0.879
0.71
0.509
0.424
0.95
0.681
0.568
1.12
0.804
0.670
1.23
0882
0.735
;
1
M\
0
-'----
0.00 ---~--
0.520
-"------
M\~
('\
A~7
Contoh :
W1J:lhll""ji
(flg)
= A nllhll""ji (cps) X W S'""d"r (flg) A S,""d,,,· (cps) =
.LJ...:L x 10 13,9
= 0.815348 rig Konsentrasi
=
O.S 15 bIg 1,2 1111
= 0.67 Mean
=
QJ> 7+0, 73
,.,
= 0.71
\ /nxi_xf 11-1
Stdev
\
LUl,67_J lJJ¥!o.n.O,71
oms
1"
Lampinm 28 U.ji statistik kad'lI' Hg pada kondisi pasang
.
_
~
"
""
.
.. _. .. _.,_ .. __. Kadar Co di tiap lokasi (ppm)
__
..... .....
1
2
3
4
5
6
0.675
0
0,705
0,616
0
0
0.729
0
0,496
0,520
0
0
n,= 2
n,= 2
no= 2
n,= 2
"""""""
T2= 0
T1= 1,404
. ------_..
X= 0
X- 0,702
""----_..
_-_..
. _._ ....•
_.,-~_
..
~
-...
_-_._- ..,._---_. ns= 2
n6= 2
n= 12
"
T3= 1.201
T4=1,136
T5- 0
T6- 0
T- 3,741
X= 0,600
X- 0,568
X- 0
X- 0
X- 0,311
~"
J. II ipotesis 110:
fll= f12= flJ= fLI=
P;
=fl(,
Iia : paling sedikit 2 rata"rata kancilingan Co c1ari 6 lokasi pengambilan terscbllt bcrhccla. 2. Tingkatsignifikansirr=OJll :nl =6-1 =5c1ann2=12-5=7 F (0,01 ; 5,7) = 7,46, c1iclapat c1ari Tabcl Distribllsi F Lampiran 34 3. Statistik lIji ilKI'
ilKS
4. Daerah penolakan, bi la Fh> 7,46 5. Hitungan: 5
•
JKT =
ni
,
'1'2
I: I: Xif j= I
;=
I
n
= _ n 171.
j
•
Tj 2
T2
nl
n
2:
JKP =
i"" I
2
2
,
2
2
-(3,741)" 12 = 1,18
•
JKS
JKT- JKI' =
-(un
1,18
_.. - U5] •
RKI' = .IKI'
=
ill =
p-I
•
0,236
6-1
RKS = JKli = =_1,35] = - 0,225 n-p 12-(,
T;lhd i\nalisis Variansi ..
~_w.~.~~~
__.__.____._.._ . ... _. ... .. -_....., ..... ~
...... Sullthcr I'crlalwan Dcsatan Total
1---
dh 5 6 1I
_..
-.-.-~---
-._--_...
-._- ..
__
..
.IK U8
"-'_.. _-,..._._----
- 1.353
RK 0,236 - D,22S
Fh
- 1,048
-D,173
6. Kesimpulan:
1-10 ditcrima karena Fh < 7,46 artinya masing-masing lokasi memiliki kandungan Hg yang tidak bcrbcda pada kondisi pasang.
Lampiran 29
-~
~
_~
.
_
-
~
__ ......
_
.
_
.
._-Kadar Co di liap lokasi (ppm) ~
.. -
... __.. ...
~._._-~"----_.~-_._
_
... ...
.
Uji slatistik Imdar Hg pad a kondisi suml
__
1
2
3
4
5
6
° °
0,634
0,921
0,424
0,670
0,837
0,723
0,879
0,568
0,735
0.275
11,= 2
11,= 2
11,,= 2
2
116= 2
11= 12
~
~
T1=
x-
°
~
--- -- --
....
~
~------------
11,= 2 ~----,-_.~._.,--_._-
-
ns::::
T2= 1,357
T3= 1,80
T4= 0,992
T5- 1,405
T6-1,112
T - 6,674
X- 0,678
X- 0.90
X= 0,496
X- 0,702
X-· 0,556
X= 0,556
I. I-lipotesis
1-10: ,1\= ,12= ,1.1= ,1,\= ,15 =,16 Ha : paling sedikit 2 rata-rata kandungan Co dari 6 lokasi pengambilan tersebut berbeda. 2. Tingkat signifikansi rt. = 0,01 : n1 = 6 - I = 5 dan n2 = 12 - 5 = 7 F (0,01 : 5,7)
= 7,46, didapat dari
Tabcl Distribusi F Lampiran 34
3. Statistik uji
RKP
RKS 4. Daerah penolakan, bila Fh> 7,46 5. j-jitungan:
•
JKT= 2: j=
T2
ni
5
2: I
;=1
Xi;
2
n
(6,674)2
5
•
Ti2
'1"
111
11
L:
.JKP =
i= I
= ([[
+ (1,357)' + (1,80)2 + (0,99 7 2 2 ,2
i + (1,405)2 + (U12i
2 - (6,674)" 12 = 0,926
•
RKI'
=
-2,7Xh O,lh2 - 2,'),1 X
.IKI' = (L.'L26 = 0,185 p-I
•
2
.JKS =.JKT-.JKI' c
•
2
(, -I
RKS = .IKS = ,),')c!X = - 0,491 11-1' 12-h
T"hd IIII'llisis V"ri
··~:~:~:~::-.~~---F 'T .
T_()_t,~_1
·········1
L._lJ. _ • ._•
5 91..
Fh - 0,376
--
6. Kcsil11pulal1: 110 ditcrima karcl1a I'll < 7,46 arlil1ya l11asing-masing lokasi I11cl11iliki kandungan l-Ig yang tidak bcrbeela paela kondisi surut.
Lampiran 30 Basil I'cnglljilln Scdimcn dcnglln AAS Titik Iokasi 1
NO -----
PARAMETER
HASIL
I
Kadmillm
mg/kg
<0,5
2
Krom i11m lolal
mg/kg
<3
Nikcl
mg/kg
50
Mcrkllri
mg/kg
<0,01
Scng
mg/kg
81
mglkg
15
3 --~,.
SATUAN
------
__.__._--
~-_._-_
.. __. ........ - --_ .. _--
4 ---~
--_ .... .. _. --"........... -_._ ...... _.(,
--
7
.'.----------_.
---_..
-~--
5 _
'"
,
... " ".... ,-,- --,','- ..
-------,'-----
Tcmbaga •..
- - - - - - - - _ . _ . _ ~
_-_._.~
......._.. ...
Timbal
--
__ ...._- _..._--Illg/kg ..._----_ ...._ - - - ' - - - -
37
Lampiran 31 Hasil Pcngujian Scdimcn dcngan AAS Titik lokasi 3
-
NO
PARAMETER
SATUAN
BASIL
I
Kadmillm
mg/kg
<0,5
2
Kromillm (olal
mg/kg
<3
3
Nikcl
mg/kg
76
4
mg/kg
<0,01
5
Mcrkllri ..... _...... _._. .... Scng
6 7
._---_._--_ ....
.~-----_
,,~
"
••.. _-- .. _---.-.--
--.- ..
_ __
..."--_.. ..
.....-
mg/kg
145
Tcmbaga
mg/kg
60
Timh,,1
Il1g/kg
87 ..
Lampiran 32 Hasil Pcngu,jian Scdimcn dcngan AAS
Titil< lolmsi 6
NO
PARAMETER
SATUAN
BASIL
Kadlniuln
lng/kg
<0.5
Illg/kg
<0-,
lng/kg
29
1--
I
....
2
J 4
--..
~
~
.."
-_....
.-
.... -_.. _---.
-
Nikcl 1---
-
- - -
Mcrkuri -------_.-
SCl1g
5
---
--~--~.
(,
Telllh~lgn
7
Timbal
<0.01
I11g/kg
95
"--'~-
_,,_._..
lng/kg .. -_.
- ---_._--
__._.._-
I11g/kg
.--....
...
._.-
-
Kromillill !o!,d
JO
- .._._._....
lng/kg
26
Lampiran 33 Tabcl Distribusi F
rI
Pembi!ang I 1 2 3 4 5 6 7 I 8 9 10: 1j 11iT13l141 I 1 4052 4999 5404 5624 5764 5859 5928! 5981 i 6022 60561 6083! 6107 6126 6143 21 98.5 991 99 .16 9925 99.3 99.33 99361 99.38 99.39 99.4 99.41199.42 99.42 9W 3 34,12 30,82 2946128.71 28.24 27.91 27.67 27.49 2734 27.23 27.13 27.05 26.98 26.92 I 4 21.2 18 16.69115.98 1552 15.21 1498 148114.66 14.55 14.45 14.37 14.31 14.25 'I 5 16.26 13.27 12.06 lD9 10.97 1067 1046 1029110.16 10.05 9963 9688 9.825 9.77 6 1375 10.92 978 9.148 8746 8466 8.26 8.102 7,976 7.8741 m 7718 7.657 7,605, I 7 12.25 9.547 8451 7,847 r7.4S 7191 6993 6,84 6719 6,62 6538 6.469 6.41 6,359 8 11.26 8,649 7,591 7.006 ~Z 6,371 6,1786,029 5,911 5,814 5734 5,667 5,609 5,559 9 1056 8:022 6,992 6.422 6,057 5.802 5613 5.467 5351 5.257 5,178 5.111 5,055 5.005 10 10.04 7.559 6.552 5,994 5,636 5386 5.2 5.0~7 4.942 4.849 4.772 4.706 4,65 4,601 I 11 9,646 7,206 6,217 5,668 5.316 5069 4.886 4.744 4,632 4539 4.462 4.397 4.342 4293 ! 12 9.33 6,927 5,953 5.412 5,064 4,821 4.64 4.499 4.388 4296 4,22 4,155 4,1 4,052 i 139.074 6.701 5739 5.2054862 462 4.441 4302 4.191 4.1 4.025 3,96 3.905 3857 14 8.862 6.515 5.564 5.035 4.695 4456 4278 4,14 4.03 3.939 3.864 3,8 3745 3.698 15 8,683 6.359 5.417 4,893 4,556 4318 4.142 4.004 3.895 3.805 :\.73 3,666 3.612 3.564 16 8531 6,226 5.29214773 4.437 4.202 4.026 389 3.78 3.691 3.616 3.553 3.498 3.451 17 8.4 6,112 5.185 4.669 4336 4101 3.927 3.791 3.682 3.593 3,5183455 3.401 3.353 18 8285 6,013 5,092 4579 4.248 4,015 3.841 3705 3.597 3.508 3.434 3,371 3,316 3.269 19 8.185 5,926 5,01 45 4.171 3.939 3765 3.631 3.523 3434 336 3297 3.242 3195 20 8096 5.849 4,938 4.431 4103 3871 3899 3,564 3457 3368 3.294 3,231 3.177 3.13 21 8017 578 4874 4369 4.042 3.812 3.64 3.506 3.398 331 3.236 3,173 3.119 3072 22 7.945 5719 4817 4313 3988 3758 3587 3453 3.346 3258 3.184 3.121 3.067 3019 23 7881 5.664 4.765 4.264 3.939 371 3.539 3.406 3.299 3,211 3.1373.074 302 2.973 24 7.823 5.614 4.718 4.218 3.895 3667 3.496 3.363 3.256 3.168 30943.032 2.977 2.93 25 7.77 5,568 4675 4.177 3.855 3627 3.457 3.324 3.217 3.129 3.0562993 2,939 2.892 30 7562 5.39 4.51 4.018 3.699 3.473 3.305 3.17313.067 2.97912.906 2.843 2.789 2.742 40 7.314 5,178 4.313 3,8283.514 3.291 3.124 2.993 2.888 2801 2.727 2.665 2511 2.563 607077 4.977 4126 3.649 3.339 3.119 2,953 2.823 2718 2632 2.559 2.496 2442 2394 120 6851 4.787 3.949 3.48 3.174 2956 2792 2.663 2.559 2472 2.399 2336 2.282 2.234 -.'--'-"-'-'-l..:.;....-'----'----'J......'--'-L.:.c.:..:J...;;.;..;..;..c.:;.:--'-'--=J......'-...l..;;~..:.;...._'___'