ISSN 2085 - 2215
PENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang mengalami perkembangan pesat dalam bisnisnya, seringkali menempuh dibversifikasi usahanya untuk memasuki berbagai pasar. Diversifikasi merupakan suatu usaha manajemen puncak untuk menghadapi ketidakpastian yang semakin kompleks.
tinggi
dalam menghadapi teknologi dan lingkungan bisnis yang semakin
Semakin luas proses diversifikasi yang dilakukan
oleh manajemen
puncak, maka semakin diperlukan pula berbagai alat untuk mengintegrasikan unitunit organisasi yang telah dibentuk. Harga transfer merupakan salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi divisi penjualan dan pembelian harus sepakat dalam perusahaan yang mendiversifikasi bisnisnya. Dalam satu perusahaan diversifikasi dengan
yang
membentuk
telah
membagi
pusat-pusat
laba
unit usahanya / melakukan harga transfer
telah menjadi
masalah tersendiri bagi perusahaan tersebut, bilamana antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang atau jasa di mana salah satu pusat laba / divisi berfungsi penjual dan divisi yang lain sebagai pembeli, karena harga transfer bagi merupakan pendapatan
dan sebaliknya bagi divisi pembeli
sebagai
devisi penjual
merupakan biaya.
Besarnya harga transfer tersebut akan mempengaruhi prestasi masing-masing divisi, karena prestasi kinerja divisi.
masing-masing divisi tersebut
sering digunakan sebagai pengukur
ISSN 2085 - 2215 Besarnya pengaruh harga transfer tersebut terhadap prestasi masing-masing divisi mengakibatkan adanya pertentangan diantara kedua divisi tersebut. Divisi
penjual menghendaki
harga
transfer
yang
tinggi
karena akan
mengakibatkan laba divisi penjual yang tinggi pula, demikian pula sebaliknya bagi divisi pembeli menginkan harga transfer yang rendah untuk menekan biaya sehingga dapat meningkatkan profit atau laba yang diperoleh. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan yang sudah melakukan desentralisasi untuk menyediakan metode penentuan harga transfer yang baik dan memuaskan semua pihak, terutama pada saat krisis ekonomi saat ini.
2.
Rumusan Masalah. Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Bagaimana penentuan metoda harga transfer yang baik sehingga
dapat
memuaskan semua pihak, baik divisi penjual atau pembeli maupun bagi perusahaan secara keseluruhan?”
3. Batasan Masalah Agar ruang lingkupnya tidak terlalu luas maka akan memberi batasan
masalah
sebagai berikut : a. Perusahaan tersebut tidak mempunyai anak / cabang di luar negeri (merupakan perusahaan domestik) b. Seluruh divisi berada pada lokasi yang sama c. Harga transfer yang dibahas adalah harga transfer dalam pengertian yang sempit d. Pasar yang ada dalam bentuk persaingan sempurna e. Barang yang ditawarkan oleh divisi penjual merupakan barang siap pakai sehingga dapat langsung ditawarkan kepada pihak eksternal perusahaan.
ISSN 2085 - 2215
4. Tujuan Makalah ini ditulis dengan tujuan : a. Untuk mengetahui metode mana yang paling tepat dalam menentukan transfer pricing. b. Untuk mengetahui kelebihan dari kekurangan masing-masing metode tersebut.
B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Harga Transfer Untuk lebih mengetahui tentang harga transfer, mengetahui definisi
atau arti dari
maka
pertama-tama
harus
harga transfer itu sendiri. Maka penulis
mengambil pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini : a. Charles T. Horngren dan George Poster Harga transfer adaslah harga yang dibebankan oleh suatu bagian ( subunit, departemen, divisi ) dalam suatu organisasi
untuk suatu produk atau jasa yang
dipasok kepada bagian lain dalam organisasi yang sama atau harga transfer adalah semua alokasi biaya yang merupakan suatu bentuk penetapan harga transfer.( charles T ) 1990
b. Garison, R.H. Dalam arti luas harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggung-jawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pertanggungjawabannya, sedang dalam arti sempit harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pertanggung-jawaban yang terlibat merupakan pusat laba ( Garirison ) 1988
ISSN 2085 - 2215 c. Arif Suadi Harga transfer adalah harga yang harus dibayar oleh pusat laba konsumen untuk barang dan jasa yang diperolehnya kepada pusat laba produsen. ( Arif Suadi) 1995
d. Mulyadi Dalam arti luas harga transfer meliputi harga pokok barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggung-jawaban dalam perusahaan, dengan demikian pengertian ini juga meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen pembantu dan departemen produksi dan harga jual prodmuk atau jasa yang ditransfer antar pusat lab, sedangkan dalam arti sempit harga transfe merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba dalam perusahaan yang sama.( Mulyadi ) 1993
2. Karakteristik Harga Transfer Dari pengertian harga transfer tersebut, penentuan harga transfer yang
mempunyai
potensi menimbulkan banyak masalah adalah penentuan harga transfer barang antar divisi sebagai pusat laba. Pada hakekatnya harga transfer memiliki tiga karakteristik yaitu : a. Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan atas laba yang diperoleh merekia dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi divisi pembeli. b. Harga transfer selalu mengandung unsur labadidalamnya c. Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk.
ISSN 2085 - 2215 3. Syarat Terpenuhinya Harga Transfer. Untuk menjadi harga transfer yang baik, maka harga transfer tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: ( Antony ) 1998 a. Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh
suatu
pusat laba untuk dapat menentukan trade off yang optimum antara biaya
dan
pendapatan perusahaan. b. Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade off antara biaya dan pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya. c. Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.
4. Tujuan Harga Transfer Harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga harga transfer tersebut dapat menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan trade off antara pendapatan dan biaya, memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence, dan membantu kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.( Abdul Halim ) 1998 transfer antara lain.( Slamet Sugiri ) 1994 a. Evaluasi prestasi divisi secara akurat b. Keselarasan tujuan c. Tetap terjaganya otonomi divisi
Terjadi ditetapkannya harga
ISSN 2085 - 2215 5. Metode Penentuan Harga Transfer Pada dasarnya ada tiga metode yang sering digunakan dalam menentukan harga transfer. Metode tersebut adalah : 1.
Harga transfer berdasar harga pasar (a market based prices)
2.
Harga transfer berdasar biaya (cost based prices)
3.
Harga transfer berdasar negosiasi (negotiated prices)
Ketiga metode tersebut akan diuraikan secara lebih rinci dalam penjelasan berikut ini :
1. Harga Transfer Berdasar Harga Pasar. Sesuai dengan namanya maka harga transfer antar pusat laba didasarkan atas harga pasar produk tersebut.
Metode
ini
dapat dipakai bila produk yang
dipertukarkan dijual di pasar dengan persaingan sempurna. Di dalam harga transfer berdasarkan harga pasar tersebut terdapat prinsip-prinsip ideal dalam penentuan harga transfer yaitu : a. Adanya kompetensi orang dalam setiap divisi b. Terdapat iklim organisasi yang baik sehingga setiap manajer divisi sadar bahwa harga transfer merupakan hal penting dalam pengukuran kinerjanya c. Terdapat harga pasar d. Adanya kebebasan setiap manajer divisi e. Informasi lengkap dan transparan f. Adanya sistem yang baik yang memungkinkan setiap manajer divisi untuk bernegosiasi.
ISSN 2085 - 2215 Harga transfer berdasarkan harga pasar dianggap paling baik karena mencerminkan kepentingan kedua pihak yang independent dan harga transfer ini similar dengan harga yang dibebankan dengan pihak luar. Similar bukan berarti sama dengan harga yang
dibebankan pada pihak luar namun harga tersebut
dapat
dikurangi dengan biaya biaya yang dapat dikeliminasi atau dihindari dengan menjual dengan pihak internal perusahaan. Sedang contoh biaya tersebut adalah biaya angkut, biaya pemasaran, potongan tunai, biaya penagihan dan sebagainya. Kelebihan harga pasar yang lain sehingga merupakan dasar yang baik dalam menentukan harga transfer adalah. ( Supriyono ) 1984 a. Ditentukan oleh pihak-pihak ekstensial perusahaan sehingga menggambarkan transaksi yang independent b. Harga pasar merupakan dasar yang baik untuk pembuatan keputusan.
Bagi
departemen penjual untuk memutuskan akan menjual kepada pihak ekstensial atau kepada pihak internal, demikian pula bagi departemen pembeli harga pasar tersebut dapat dipakai untuk memutuskan akan membeli ke pihak luar atau menerima dari transfer departemen lain. c. Metode harga pasar menjadikan setiap departemen sebagai satuan bisnis yang terpisah satu sama lain
Sedangkan kelemahan metode harga transfer berdasar harga pasar adalah ( Supriyono) 1984 a. Tidak semua intermediate product mempunyai harga pasar b. Harga pasar seringkali berubah
ISSN 2085 - 2215 c. Penghematan biaya yang timbul karena produk ditransfer ke departemen lain atau tidak dijual pada pihak lain dalam bentuk pengurangan harga pasar seharusnya tidak hanya dinikmati oleh departemen pembeli saja.
2. Harga Transfer Berdasar Biaya Dalam pembahasan harga transfer ini harga pokok atau biaya yang dimaksud adalah harga pokok standar atau biaya standar.
Alasan menggunakan metode ini
adalah : a. Pada pasar kompetitif tidak tersedia informasi harga jual produk yang ditransfer b. Kesulitan dalam penentuan harga jual yang disebabkan oleh perselisihan antar manajer divisi c. Jika produk yang ditransfer memiliki formula rahasia yang tidak ingin diketahui oleh pihak lain. Dalam metode ini penentuan mark up perlu diperhatikan. Mark up dapat ditentukan berdasar penentuan
tingkat laba dan besarnya laba, sehingga
mengharuskan manajemen membuat keputusan tentang kiomponen biaya dan laba yang diperhitungkan dalam harga transfer ini. Di dalam metode cost based pricing terdapat dua pendekatan yang umum dipakai dalam penentuan harga transfer yaitu :
ISSN 2085 - 2215 d. Full costing Harga transfer = Biaya Penuh + Laba Dimana “ biaya penuh “ tersebut dapat terdiri dari : 1. Biaya Variabel a. Biaya bahan baku b. Biaya tenaga kerja c. Biaya Overhead variabel d. Biaya administrasi dan umum variabel e. Biaya pemasaran variabel f. Variabel costing Harga transfer : Biaya-biaya variabel yang dikeluarkan
2. Biaya Tetap a. Biaya Overhead pabrik tetap b. Biaya administrasi dan umum tetap c. Biaya pemasaran tetap Laba dapat ditentukan berdasarkan prosentase dari aktiva tetap, baik aktiva lancar dan tidak lancar.
3. Harga Transfer Berdasar Negosiasi Harga transfer divisi pembeli.
memiliki dampak yang berbeda bagi divisi penjual dan
Bila menguntungkan divisi penjual maka akan merugikan divisi
pembeli, demikian pula sebaliknya, maka penentuan harga transfer ini harus dinegosiasikan atau dirundingkan dahulu oleh para manajer divisi yang terlibat.
ISSN 2085 - 2215 Negosiasi antar divisi akan membantu tercapainya tujuan transfer pricing itu sendiri. Harga transfer berdasar negosiasi harus melihat opportanty cost-nya. Sebagai contoh bahan negosiasi adalah laba yang harus dicapai oleh pusat laba dari laba yang sejauh ini telah diterimanya.
Namun harga transfer berdasar negosiasi itu sendiri
memiliki kelemahan tersendiri dan kelemahan tersebut diantaranya: a. Divisi yang mempunyai informasi yang lebih baik, yang akan unggul dari divisi lain b. Kinerja divisi akan dipengaruhi oleh kemampuan manajer dalam melakukan negosiasi c. Membutuhkan waktu dan biaya Dan metode ini juga mempunyai kebaikan yaitu apabila divisi penjual mempunyai kapasitas yang menganggur sedangkan pasar produk ini sempat, maka akan menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.
C. KESIMPULAN Dalam suatu perusahaan yang sudah melakukan divisonalisasi, dan diantara divisi tersebut melakukan transfer barang maka penentuan harga transfer menjadi masalah yang penting dalam perusahaan tersebut.
Hal ini disebabkan oleh besarnya pengaruh harga
transfer tersebut terhadap kontribusi margin yang dapat diberikan oleh masing-masing divisi tersebut dalam suatu perusahaan, karena hal tersebut dijadikan acuan untuk mengukur kinerja atau prestasi masing-masing divisi tersebut. Oleh sebab itu harga transfer yang ditetapkan harus dan diaharpkan dapat memuaskan dan menguntungkan baik divisi penjual ataupun pembeli serta mendukung tercapainya goal congruence perusahaan pada umumnya dan meningkatkan profit yang diperoleh perusahaan
ISSN 2085 - 2215 secara maksimal pada khususnya, sehingga dalam penentuan harga transfer ini tidak boleh ada kepentingan salah satu divisi baik divisi penjual ataupun pembeli dikalahkan atau dengan kata lain mementingkan kepentingan salah satu divisi saja. Hal ini akan mengurangi profit perusahaan secara keseluruhan, oleh sebab itu ketepatan penentuan harga transfer menjadi sangat penting. Di dalam batasan masalah penulis telah memberikan batasan bahwa pengertian harga transfer yang dibahas adalah harga transfer dalam arti sempit. Perusahaan yang dibahas merupakan perusahaan domestik dalam artian semua divisi berada dalam satu negara dan beroperasi di lokasi yang sama, pasar barang yang ditransferkan berada dalam persaingan sempurna dan barang tersebut merupakan barang jadi yang dapat langsung dipasarkan ke pihak eksternal perusahaan sehingga barang tersebut pasti mempunyai harga pasar. Setelah melihat batasan masalah tersebut, keunggulan, kelemahan serta pembahasan mengenai metode penentuan harga transfer yang terbaik serta yang paling menguntungkan adalah dengan menggunakan metode harga transfer berdasarkan harga pasar atau market based pricing. Penulis menganggap market based pricing adalah yang terbaik karena selain kelebihan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya juga karena metode harga pasar tersebut mempunyai kelebihan daripada metode lain. Metode ini dapat : a. memenuhi kriteria harga transfer yang baik b. dapat menunjang atau mendorong tercapainya goal congruence perusahaan. Namun metode penentuan harga transfer berdasar harga pasar ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangan ini semakin nyata dalam kondisi ekonomi yang sedang mengalami krisis ini. Hal ini disebabkan oleh kecendeerungan harga yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga perusahaan harus sering menghitung harga transfer. Tetapi kelemahan ini
ISSN 2085 - 2215 akan hilang bila keadaan ekonomi telah kembali normal, nilai rupiah telah stabil dan tingkat inflasi dapat ditekan, sehingga harga pasar barang menjadi stabil dan jarang berubah.
ISSN 2085 - 2215 DAFTAR PUSTAKA Charles T. Horngren/George Foster, Akuntansi Biaya (Jakarta, Erlangga, 1990), hal. 431-432
Garrison, Ray H, Managerial Accdounting, (Homewood, Illinois, Irwin, 1988), hal 502
Arif Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta, BPFE, 1995), hal. 85
Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Konsep, YKPN, 1993) hal. 385
Manfaat dan Rekayasa, (Yogyakarta, STIE
Anthony, Dearden, Bedford Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 6 (Jakarta, Erlangga, 1989) hal. 297
Abdul Halim, Ahmad Tjahjono, Muh Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta UPP AMP YKPN, 1998) hal. 107
Slamet Sugiri, Akuntansi Manajemen (Yogyakarta, UPP AMP YKPN, 1994) hal. 251
Supriyono, R.A. Drs, SU, Akt, Akuntansi manajemen 2, Struktur Pengendalian Manajemen (Yogyakarta, BPFE, 1984) hal. 104