MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN WIRAUSAHA CALON SARJANA EKONOMI AKUNTANSI DI SURAKARTA Oleh : KUN ISMAWATI (Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta) ABSTRACT This research aims to describes any factors influencing of economic’s entrepreneurship decision making process and the model of that. This research based on case study research. Collecting data was done by intercept survey techniques, in purposive sampling. Data was analysed by logistic regression analysis. Findings of this research showed that factors influencing the economic’s entrepreneurship decision making process are: job opportunities, interesting in business, family support, business experiences, age, and capital. The model of economic’s entrepreneurship decision making process is PK= -18,144-0,370kk + 0,413mb + 0,343dk - 0,292pb + 0,275u + 0,766mu. Key words: case study, entrepreneurship decision making process, binary logistic regression analysis.
PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Masalah Krisis global Amerika Serikat sejak tahun 2008 telah merembet ke berbagai sektor yang merambah ke kawasan Eropa, Asia terutama ASEAN dan akhirnya Indonesia pada awal tahun 2009. Dampak bagi Indonesia antara lain adalah tingginya tingkat persaingan kerja dan pengangguran (Hendro, 2011). Pengangguran yang mencapai 69% di Indonesia menurut Hendro (2011) memerlukan upaya cerdas pemerintah untuk mengatasinya. Entrepreneurial skill (keterampilan wirausaha) perlu ditanamkan. Sektor pendidikan diharapkan mampu mengubah pola pikir lulusan dari orientasi job seeker menjadi job maker. Kewirausahaan sebagai budaya telah mampu mendukung berbagai pihak mengembangkan kreatifitas kerja (Davis, 2007); juga karena mampu meningkatkan peluang luas, termasuk bagi profesional muda dalam menciptakan nilai ekonomi dan sosial berkelanjutan (Shukla, 2007). Prosentase wirausahawan Indonesia tidak begitu pesat perkembangannya, padahal wirausahawan sukses akan menjadi lokomotif ekonomi (Hendro, 2011). Banyak hal dapat mempengaruhi pengambilan keputusan wirausaha calon sarjana ekonomi 36
akuntansi. Peneliti ingin menggali faktor pengaruh tersebut dan merumuskan model pengambilan keputusan wirausaha calon sarjana ekonomi akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik meneliti: Model Pengambilan Keputusan Wirausaha Calon Sarjana Ekonomi Akuntansi di Kota Surakarta. 2.
Perumusan Masalah a.
Apakah faktor-faktor (kreativitas, kesempatan kerja, pendidikan kewirausahaan, gaya hidup, resiko, minat bisnis, dorongan keluarga, pengalaman bisnis, pergeseran ke ekonomi jasa, usia, modal usaha, keinginan berprestasi dan fasilitas pemerintah) berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan wirausaha calon sarjana ekonomi akuntansi di Kota Surakarta tahun 2011/2012?
b.
Bagaimana model pengambilan keputusan berwirausaha para calon sarjana ekonomi akuntansi di Kota Surakarta?
3.
Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis a.
Kewirausahaan (entrepreneurship) Kewirausahaan adalah kemampuan merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki (Hendro, 2011). Hisrich dkk (2008) menyebutkan sebagai proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai, menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi.
b.
Pengertian Potensi Wirausaha Kamus umum Bahasa Indonesia (2001) menyebutkan bahwa potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Potensi kewirausahaan menurut Hendro (2011) adalah kemampuan menciptakan kerja bagi orang lain; mendirikan, mengembangkan dan melembagakan perusahaan sendiri;
37
mengambil resiko pribadi; kreatif, mampu mengenali produk, mengelola proses produksi, memasarkan, serta mengatur permodalannya. c.
Faktor-faktor pemicu wirausaha Faktor pemicu menjadi wirausahawan menurut Zimmerer dan Scarborough (2009) antara lain: pendidikan kewirausahaan, ekonomi dan kependudukan, ekonomi jasa, kemajuan teknologi, gaya hidup, dan peluang internasional. Faktor pendukung menjadi wirausahawan menurut Hendro (2011) yakni: faktor individual, suasana kerja, tingkat pendidikan, personality, prestasi pendidikan, dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan, self-esteem, dan keterpaksaan atau keadaan.
d.
Definisi Konsep Variabel/ Studi Terdahulu 1) Kreativitas Wirausahawan adalah orang kreatif dan inovatif yang selalu mengembangkan diri untuk penemuan baru ( Mas’ud dan Mahmud, 2004). Plotkin (1991) dalam Meng & Liang (1996) menyebutkan bahwa wirausaha yang berhasil memiliki sifat kreatif dan ingin tahu. Manimala (2011) berpendapat ada hubungan erat antara kreatifitas dan kewirausahaan. Kewirausahaan tidak akan sukses tanpa kreatifitas,
dan
kreatifitas
membutuhkan
implementasi
nyata
dalam
pengembangannya. 2) Menyempitnya kesempatan kerja Tingkat pengangguran terbuka cenderung meningkat dari keadaan sebelum krisis. Kesempatan kerja yang makin sempit bisa dijadikan faktor pemicu untuk memilih wirausaha sebagai peluang kerja (Ikhsan, 2004).
38
3) Pendidikan Kewirausahaan Smilor (dalam Arvin, 2004) menyatakan bahwa lebih dari 1.400 Perguruan Tinggi Amerika Serikat menawarkan berbagai kursus dan magang dalam kewirausahaan. Mereka mempunyai pusat kewirausahaan, konsentrasi gelar dalam kewirausahaan dan penawaran kurikulum baru dalam bidang e-commerce. 4) Gaya hidup Zimmerer & Scarborough (2009) berpendapat bahwa salah satu pemicu menjadi wirausahawan adalah gaya hidup. Orang yang memiliki gaya hidup mandiri dan suka kebebasan, akan cenderung menyukai usaha sendiri. 5) Berani menanggung resiko Wirausahawan tidak takut menjalani pekerjaan beresiko. Mereka menyadari bahwa prestasi yang lebih besar hanya mungkin dicapai jika berani menerima resiko sebagai konsekuensi terwujudnya tujuan (Mas’ud dan Mahmud, 2004). 6) Minat yang tinggi terhadap bisnis Wirausaha sukses selalu melakukan sesuatu dengan penuh tanggungjawab dan tidak takut rugi. Hal ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya (Zimmerer & Scarborough 1996). 7) Dorongan keluarga Keluarga sangat berperan dalam menumbuhkan dan mempercepat seseorang untuk mengambil keputusan berkarier sebagai entrepreneur, karena orangtua berfungsi sebagai konsultan pribadi, coach, dan mentornya (Hendro, 2011).
39
8) Pengalaman mengelola bisnis. Riyanti (2003) menyatakan bahwa dari 32,92% wirausahawan, baru mulai menjalankan bisnis, dan berhasil. Hal ini membuktikan bahwa wirausahawan dapat berhasil melalui belajar sendiri dari pengalaman. 9) Pergeseran ke ekonomi jasa Meledaknya sektor jasa telah memperluas peluang bisnis. Ini menjadi pemicu banyak orang untuk membuka usaha sendiri, karena sektor ini tidak membutuhkan modal terlalu besar (Zimmerer dan Scarborough, 1994). 10) Faktor Usia Ronstandt (dalam Staw, 1991) menyatakan bahwa kebanyakan wirausaha memulai usaha antara usia 25 sampai 30. Staw (1991) menyatakan umumnya pria memulai usaha umur 30 dan wanita 35. Survei Annual National Gallup di Amerika menunjukkan 7% siswa ingin berbisnis setelah dewasa (Smilor dalam Arvin, 2004). 11) Modal usaha Hendro (2011) berpendapat modal itu banyak ragamnya. Modal uang itu hanya salah satu dari sekian banyak modal yang diperlukan. 12) Keinginan berprestasi Zimmerer & Scarborough (1996), menyatakan bahwa seorang wirausaha mempunyai obsesi mencapai prestasi tinggi dan bisa menciptakannya, sehingga keinginan berprestasi dapat mendorong seseorang terjun menjadi wirausahawan. 13) Fasilitas pemerintah Pemerintah telah mencanangkan berbagai program permodalan nasional, baik dalam kredit usaha kecil, asuransi kredit, maupun lembaga penjaminan (Hardono, 2004).
40
KERANGKA PEMIKIRAN
Kreativitas (x1) Kesempatan kerja (x2) Pendidikan kewirausahaan(x3) Gaya hidup (x4)
Berwirausaha (Y1)
Resiko (x5) Minat bisnis (x6) Dorongan keluarga(x7) Pengalaman bisnis (x8)
Pengambilan keputusan
Ekonomi jasa (x9) Tidak berwirausaha (Y2)
Usia (x10) Modal usaha (x11) Prestasi (x12) Fasilitas pemerintah (x13)
HIPOTESIS “Faktor-faktor kreativitas, kesempatan kerja, pendidikan kewirausahaan, gaya hidup, resiko, minat bisnis, dorongan keluarga, pengalaman mengelola bisnis, pergeseran ke ekonomi jasa, faktor usia, modal usaha, keinginan berprestasi dan fasilitas pemerintah, diduga berpengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan berwirausaha calon sarjana ekonomi akuntansi di kota Surakarta tahun 2011/2012”. METODE PENELITIAN 1.
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Obyek penelitian ini mengambil 120 mahasiswa fakultas ekonomi yang telah menempuh mata kuliah kewirausahaan, dengan metode purposive sampling.
41
2.
Sumber Data dan Tehnik Pengumpulan Data Data primer dari jawaban questionare responden dengan teknik survei intersep; data sekunder dari berbagai literatur, jurnal, dan data pendukung lain.
3.
Instrumen Penelitian Variabel penelitian ini adalah : a) Predictor Variable (Variabel Prediktor): Kreativitas, Kesempatan kerja, Pendidikan kewirausahaan, Gaya hidup, Resiko, Minat bisnis, Dorongan keluarga, Pengalaman bisnis, Pergeseran ke ekonomi jasa, Usia, Modal usaha, Keinginan berprestasi, dan Fasilitas pemerintah. variabel ini diukur menggunakan skala interval. b) Outcome Variable ad/alah pengambilan keputusan berwirausaha. Variabel ini diukur dengan skala nominal.
4.
Uji Hipotesis Pengaruh faktor kreativitas, kesempatan kerja, pendidikan kewirausahaan, gaya hidup, resiko, minat bisnis, dorongan orang tua/famili/teman, pengalaman bisnis, pergeseran ke ekonomi jasa, faktor usia, modal usaha, keinginan berprestasi dan fasilitas pemerintah terhadap pengambilan keputusan berwirausaha atau tidak berwirausaha ditentukan menggunakan analisa regresi logistik, dengan variabel dummy. Alat bantu yang digunakan adalah komputer program SPSS. Persamaan umum regresi logistik dinyatakan sebagai berikut: eu Ŷi = 1
+ eu
Ŷi adalah probabilitas yang diestimasi dengan kasus sebanyak i (i = 1, 2,..., n) dan u adalah persamaan regresi biasa, yaitu: u = A + b1x1 + b2x2 + ... + bkxk + u dengan konstanta A, koefisien b1 dan variabel bebas x1 dengan jumlah k(j = 1,2,.,k). 42
Persamaan regresi logistik binari diatas jika diaplikasikan pada penelitian ini: PK = β0 + β1kr + β2kk + β3pk + β4gh + β5r + β 6mb + β7dk + β8pb + β9ej + β 10u + β11mu + β12kb + β13fp + ui Keterangan: PK=pengambilan keputusan berwirausaha atau bukan wirausaha. PK=0 adalah bila bukan wirausaha; PK=1
adalah bila berwirausaha. kr=kreativitas;
kk=kesempatan kerja; pk=pendidikan kewirausahaan; gh=gaya hidup; r=resiko; mb=minat bisnis; dk=dorongan keluarga/teman; pb=pengalaman mengelola bisnis; ej= pergeseran ke ekonomi jasa; u=usia; mu=modal usaha; kb=keinginan berprestasi; fp=fasilitas pemerintah; β0=intersep; β1-13=koefisien regresi variabel independen; ui=variabel gangguan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengolahan data 120 calon sarjana ekonomi akuntansi di Surakarta menggunakan binary logistic regression dijelaskan sebagai berikut. Omnibus Test of Model Coefficients
Step 8a
Chi-square
df
Sig
Step
- 1, 858
1
,173
Block
58,070
6
,000
Model
58,070
6
,000
Sumber: Hasil Olahan Data 1.
Nilai Chi-Square model 58,070 dengan signifikansi 0,00 berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan konstanta terhadap model; berarti penambahan variabel independen ke dalam model memperbaiki model fit. Pengujian dengan model penuh menggunakan 13 variabel bebas dibandingkan hanya dengan konstanta terbukti secara statistik dapat dipercaya dan mampu membedakan calon sarjana ekonomi berkeinginan untuk berwirausaha atau tidak (Table Omnibus test of model coefficient). 43
Model Summary
Step 1 2 3 4 5 6 7 8
-2 Log likelihood 55,199 55,229 55,299 55,436 55,627 56,183 57,344 59,202
Cox & Snell R Square ,404 ,404 ,403 ,403 ,402 ,399 ,393 ,384
Nagelkerke R Square ,648 ,647 ,647 ,646 ,644 ,640 ,630 ,615
Sumber: Hasil Olahan Data 2.
Cox dan Snell’s R Square sebesar 0,384 dan nilai Nagelkerke R Square 0,615, berarti variabilitas calon sarjana ekonomi berkeinginan berwirausaha atau tidak, dijelaskan oleh seluruh (13) variabel sebesar 61,5 % (Tabel Model Summary). Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Sumber: Hasil Olahan Data 1 6,560 2 3 4 5 6 7 8
3.
df
Sig. 8 8 8 8 8 8 8 8
7,089 4,176 4,858 7,596 1,757 1,422 4,237
,585 ,527 ,841 ,773 ,474 ,988 ,994 ,835
Hosmer-Lemeshow sebesar 4,237 dengan signifikansi sebesar 0,835, oleh karena nilai ini diatas 0,05 maka persamaan regresi dikatakan fit dan diterima. Classification Tabel
Observed Step 8 Keinginan Berwirausaha 0 1 Overall Percentage Sumber: Hasil Olahan Data
Predicted Keinginan Berwirausaha 0 1 14 9 4 93
44
Percentage Correct 60,9 95,9 89,2
4.
Ketepatan klasifikasi adalah 95,9 % (93/97); dan keseluruhan sebesar 89,2 %. Variables in the Equation
Step 8 X2 X6 X7 X8 X10 X11 Constant
5.
B -, 370 ,413 ,343 -,292 ,275 ,766 -18,144
S.E. ,154 ,192 ,159 ,145 ,154 ,186 5,460
Wald 5,799 4,640 4,681 4,062 3,198 16,996 11,044
df 1 1 1 1 1 1 1
Sig ,016 ,031 ,030 ,044 ,074 ,000 ,001
Exp(B) ,690 1,512 1,409 ,747 1,317 2,151 ,000
Model persamaan regresi logistik binari yang dihasilkan sebagai berikut: PK= – 18,144 – 0,370kk + 0,413mb + 0,343dk – 0,292pb + 0,275u + 0,766mu. Konstanta negatif dalam model mengindikasikan bahwa jika tidak ada penyempitan kesempatan kerja,
tidak ada minat bisnis, tidak ada dorongan wirausaha dari
keluarga/teman, sudah berpengalaman bisnis, usia terlalu muda atau tua, dan tidak memiliki modal usaha, maka calon sarjana ekonomi di surakarta lebih memilih tidak berwirausaha; dan sebaliknya. 6.
Kriteria Wald menjelaskan variabel yang berpengaruh positif dan signifikan ada 6(enam): modal usaha(x11), minat bisnis(x6), dorongan orang tua/keluarga/teman(x7), dan faktor usia(x10); variabel yang berpengaruh negatif dan signifikan yaitu: kesempatan kerja(x2) dan pengalaman bisnis(x8).
7.
Variabel yang tidak mampu memprediksi calon sarjana ekonomi mengambil keputusan berwirausaha atau tidak ada 7(tujuh): kreativitas(x1), pendidikan kewirausahaan(x3), gaya hidup(x4), resiko(x5), pergeseran ke ekonomi jasa(x9), keinginan berprestasi(x12), dan fasilitas pemerintah(x13).
45
KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor: kesempatan kerja, minat bisnis, dorongan keluarga, pengalaman mengelola bisnis, faktor usia dan modal usaha berpengaruh signifikan; sedangkan faktorfaktor: kreativitas, pendidikan kewirausahaan, gaya hidup, resiko, pergeseran ke ekonomi jasa, keinginan berprestasi dan fasilitas pemerintah tidak terbukti signifikan mempengaruhi keputusan untuk berwirausaha. Hal ini diasumsikan karena kurangnya pelatihan kewirausahaan, sehingga kreativitas mahasiswa rendah; gaya hidup masyakarakat kurang suka tantangan dalam bekerja, rata-rata takut wirausaha dengan anggapan butuh modal besar; sektor jasa berpeluang luas tapi masih
memerlukan regulasi sempurna dari
pemerintah; fasilitas pemerintah belum sesuai harapan dalam penanganannya, sehingga butuh kepekaan aparat untuk mengatasinya. Model pengambilan keputusan berwirausaha memiliki konstanta negatif, mengindikasikan bahwa kecenderungan calon sarjana ekonomi akuntansi masih kurang antusias dalam menghadapi kemungkinan wirausaha menjadi alternatif utama peluang kerja. Penelitian berikutnya dapat memperluas data sampel. Seluruh calon sarjana dari berbagai fakultas seharusnya memiliki kesadaran yang sama akan pentingnya kewirausahaan.
REFERENSI Arvin, Saputro. 2004. "Daring Visionaries (Visionari Berani)". Karisma Press, Batam Centre.
Davis, Susan. 2007. Social Entrepreneurship: Towards an Entrepreneurial Culture for Social and Economic Development. Youth Employment Summit. Working Paper Series.
Hardono. 2004. "Peluang dan Tantangan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)". Makalah dalam Kuliah Umum 13 Maret 2005 di STIE AUB Surakarta.
46
Hendro. 2011. Dasar-dasar kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Penerbit Erlangga.
Hisrich, R.D, Peters, Michael P., dan Sheperd, Dean A. 2008. Kewirausahaan. New York: McGraw-Hill, Penerbit Salemba Empat.
Ikhsan, Mohamad. 2004. "Mengembalikan Laju Pertumbuhan Ekonomi dalam Jangka Menengah: Peran Usaha Kecil dan Menengah". Jurnal Analisis Sosial Vol 9 No. 2 Agustus 2004.
Manimala. 2011. Creativity and Entrepreneurship. JEL Classification.
Mas' ud Machfoedz dan Mahfud Machfoedz. 2004. Kewirausahaan, Pendekatan Kontemporer. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Suatu
Meng, L.A, Liang, T.W. 1996. Intrepreneurs, Intrepreneurship and Entreprising Culture. Paris: Addison-Wisley Publishing Company.
Riyanti, Benedicta P.D. 2003. Kewirausahaan, Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Penerbit PT.Grasindo, Jakarta.
Sukhla, Madhukar. 2007. Intro to Social Entrepreneurship. Working Paper Series.
Staw, B.M. 1991. "Psychological Dimensions of Organizational Behavior". Sidney: MacMillan Publishing Company.
Zimmerer, T.W. & Scarborough. N. M. 1996. "Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management ". Second Ed. Prentice Hall.
-----------------------------------------. 2009. "Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management ". Prentice Hall.
47