Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
ISSN : 1978-9971
PENENTUAN AKTIVITAS TRITIUM DAN KARBON-14 DENGAN METODA PENGUKURAN DUAL LABEL Elistina Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
ABSTRAK PENENTUAN AKTIVITAS TRITIUM DAN KARBON-14 DENGAN METODA PENGUKURAN DUAL LABEL. Penentuan aktivitas sampel yang mengandung dua radionuklida dapat dilakukan dengan menggunakan Liquid Scintillation Analyzer (LSA) yang dilengkapi dengan program area atau salur yang dapat mencatat semua kejadian peluruhan dari kedua radionuklida tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengukur radioaktivitas campuran 3H dan 14C dengan tepat dan akurat menggunakan Liquid Scintillation Analyzer. Kontribusi cacahan dari setiap radionuklida yang dicatat bergantung pada aktivitas relatif kedua radionuklida berdasarkan tingkat pemadam yang terkandung dalam larutan sampel. Penganalisis spektrum akan mencatat dan menyimpan data cacahan sesuai dengan besarnya amplitudo pulsa yang dihasilkan. Tinggi pulsa spektrum bergerak dari nol sampai ke energi beta maksimum pada tiap radionuklida dan menghasilkan spektrum gabungan dua radionuklida yang terkandung dalam sampel yang sama maka spektrum gabungan (composite spectrum) akan bergerak dari nol ke radionuklida yang mempunyai energi beta lebih tinggi. Daerah energi dari nol ke radionuklida yang mempunyai energi beta lebih rendah akan tetap dihitung dari kedua radionuklida tersebut. Dalam eksperimen ini, radionuklida yang diukur adalah campuran sampel yang mengandung tritium dan karbon-14 dengan hasil yang diperoleh yaitu : aktivitas sampel tritium adalah 78,530.10-3 Bq/L dan aktivitas 14C adalah 1,703.10-3 Bq/L. Kata kunci : aktivitas, radionuklida, tritium, karbon-14, metode dual label
ABSTRACT DETERMINATION OF TRITIUM AND CARBON-14 RADIONUCLIDE ACTIVITIES WITH DUAL LABEL MEASUREMENT METHOD. Determination of sample activities containing two radionuclides can be done by using Liquid Scintillation Analyzer (LSA), which has been equipped with channel or area program that can record all events of the decay of both radionuclides. The purpose of this research is to measure the radioactivity of 3H and 14C mixture precisely and accurately using Liquid Scintillation Analyzer. The contribution of each radionuclide count that is recorded depends on the relative activities of both radionuclides based on quench level contained in the sample solution. Spectrum analyzer will record and store digital data in accordance with the amplitude of pulses generated. The height of spectrum pulse moves from zero to the maximum beta energy of each radionuclide and yields the combined spectrum two radionuclides contained in the same sample, the spectrum of the combined (composite spectrum) will moves from zero to a radionuclide that has higher beta energy. Energy region from zero to radionuclide that has lower beta energy will still be calculated from both radionuclides. In this experiment, the radionuclides that are measured is a mixture of samples containing tritium and carbon-14 with the results obtained are: activity of tritium sample was 78.530.10-3 Bq/L and activity sample carbon-14 was 1.703.10-3 Bq/L. Key words: radionuclide, activity, tritium, carbon 14, dual label method
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
1
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
radionuklida dan menghasilkan spektrum
I. PENDAHULUAN Radionuklida
di
lingkungan
kebanyakan tidak murni dan tidak hanya terdiri dari satu jenis radionuklida saja. Bila ada dua radionuklida yang terkandung dalam sampel, maka masing-masing akan memberi kontribusi kelipan yang menghasilkan pulsa. Semua radionuklida pemancar beta juga menghasilkan
spektrum
kontinyu
gabungan. Nilai cacahan disimpan dalam program pada energi 0 sampai dengan 156 cacahan di antara kedua sumber tersebut. Energi 0 sampai 18,6 keV untuk 3H dan 0 sampai dengan 156 keV untuk 14C, besarnya cacahan dalam energi 18,6 sampai dengan 156 keV hanya dari 14C saja. Dalam kegiatan ini, radioaktivitas
dan
mempunyai energi yang besarnya dari nol sampai maksimum. Karena banyaknya jenis radionuklida yang ada di lingkungan maka perlu
ISSN : 1978-9971
mengembangkan metoda penentuan
diukur berupa sampel yang mengandung campuran 3H dan
14
C. Kualifikasi spektrum
dual label sangat penting untuk pemisahan nuklida yang tepat. Spektrum
3
H akan
14
radionuklida tersebut. Salah satu metoda yang dapat dilakukan adalah menentukan aktivitas dengan pengukuran dua sampel (dual label measurement) menggunakan
Penentuan aktivitas sampel yang mengandung dua radionuklida seperti tritium dan
Karbon-14
(14C)
spektral indeks sampel (SIS) akan jatuh antara nilai SIS dua cacahan tunggal yang mana posisi relatif untuk nilai cacahan tunggal adalah mengukur langsung secara
Liquid Scintillation Analyzer (LSA).
(3H)
membuat lapisan di atas spektrum C. Hasil
dapat
proporsional untuk setiap radionuklida dalam campuran. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengukur radioaktivitas campuran 3H dan 14
menggunakan LSA yang telah dilengkapi dengan program area atau salur sehingga
C dengan tepat dan akurat menggunakan
Liquid Scintillation Analyzer.
dapat mencatat semua kejadian peluruhan dari kedua radionuklida tersebut. Kontribusi
II. TEORI Dalam sebuah vial sampel, larutan
cacahan setiap radionuklida yang dicatat tergantung pada aktivitas
relatif
kedua
radionuklida berdasarkan tingkat pemadam (quenching) yang terkandung dalam larutan. Penganalisis spektrum akan mencatat dan
sintilator mengubah emisi radiasi nuklida sampel menjadi cahaya. Pencacah kelip cair mendeteksi cahaya ini ketika masuk ke dalam tabung pelipat ganda detektor yang dapat menyebabkan pemadaman (quenching). Pada
menyimpan data cacahan sesuai dengan
sebuah
besarnya amplitudo pulsa yang dihasilkan.
pemadam, dapat terjadi hal-hal berikut ini.
Tinggi pulsa spektrum bergerak dari nol
Pertama, zat pemadam kimia yang dapat
sampai ke energi beta maksimum pada tiap
bercampur dengan hasil nyata foton di dalam
sampel
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
yang
mengandung
zat
2
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
ISSN : 1978-9971
sintilator. Kedua, zat pemadam warna yang
rendah. Pemadam warna tidak bercampur
dapat menghalangi deteksi foton dari vial
dengan perpindahan energi kejadian beta,
sampel menuju detektor. Dalam kondisi lain,
tetapi lebih memblok deteksi beberapa foton
efisiensi pencacahan terjadi sejak foton
yang
berkurang dideteksi sehingga saat DPM
direfleksikan
(disintegration per minute) dihitung sampel
terlihat sedikit normal tetapi tertekan puncak
juga harus diperiksa pemadamnya. Jika
spektrum. Kedua jenis pemadam ini dapat
sampel tidak dikoreksi pemadamnya maka
dengan
hasil DPM yang dilaporkan menjadi salah.
analisis spektrum.
Umumnya,
lebih
mengandung
banyak
sintilator.
Ini
dalam spektrum yang
mudah
dikenali
Pencacahan
menggunakan
sampel
Sebagai
memerlukan pertimbangan dan perhitungan
perbandingan spektrum dari pemadam dan
sendiri dibandingkan dengan pencacahan
tanpa pemadam pada sampel yang sama
tunggal. Jika dua radionuklida terkandung
terjadi perubahan spektrum yang bergantung
dalam sampel yang sama maka spektrum
pada jenis pemadamnya, kimia atau warna.
gabungan
Pemadam hilangnya
beta
rendah.
kimia kejadian
disebabkan energi
selama
dua
jenis
yang
mengandung
lebih
dengan
yang
ke
dari
efisiensi
pencacahan
pemadam
sampel
dipancarkan
(composite
radionuklida
spectrum)
akan
bergerak dari nol ke radionuklida yang mempunyai energi beta lebih tinggi. Daerah
perpindahan energi dari titik emisi ke
energi
produksi
mempunyai energi beta lebih rendah akan
hamburan
foton.
Ini
dari
nol
ke
dihitung dari
radionuklida kedua
yang
menggambarkan dalam sebuah spektrum
tetap
radionuklida
terlihat pengurangan akhir energi lebih
tersebut. Kejadian ini tak dapat dibedakan
rendah dalam skala keV. Lebih banyak
dalam sistem sintilasi cair dan dapat dilihat
kejadian beta dideteksi sebagai kejadian
dalam Gambar 1, merupakan grafik spektrum
energi lebih rendah, juga dapat naik dalam
gabungan dari radionuklida 3H dan 14C.
ketinggian spektrum akhir energi lebih
Gambar 1. Grafik spektrum gabungan 3H dan 14C.
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
3
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
Untuk
memisahkan
memperkirakan masing
kontribusi
radionuklida
dan
dari
masing-
yang
dianalisis
digunakan metode konvensional analisis
ISSN : 1978-9971
pengaturan yang khas untuk campuran sumber sampel 3H dan 14C adalah : 3
H : LLA = 0
14
C : LLB = 12
; ULA = 12 ; ULB = 70
aktivasi dan semua informasi yang diperoleh
Efisiensi daerah dapat ditentukan
tersimpan dalam program spectralyzer yang
menggunakan kurva kalibrasi efisiensi dan
dimiliki oleh alat. Bagaimanapun situasi
aktivitas setiap radionuklida dapat dihitung
pencacahan, statistik pencacahan yang baik
dari persamaan dengan satuan dpm (D).
seharusnya
dapat
dicapai.
Kita
harus
.......... (1)
mencacah setiap sampel yang cukup panjang ... ....... (2)
untuk masing-masing cacahan kotor per sampel (dan per nuklida untuk sampel dual
............ (3)
label). Sampel dapat dicacah dalam statistik pencacahan dengan nilai 1,0 untuk 2 Sigma % (setara dengan 40.000 cacahan kotor) yang akan menghasilkan hasil sampel lebih akurat. Pertimbangan spektrum gabungan yang khas pada sampel 3H dan 14C dual label, secara nyata bahwa tidak ada diskriminasi tinggi
yang
dapat
ditetapkan
untuk
memisahkan kedua spektrum radionuklida dari spektrum gabungan. Dengan menaikkan tingkat lebih rendah (lower) dari jendela 14C menuju titik akhir area 3H (LLB2) semua cacahan 3H dapat keluar di area
14
C dengan
efisiensi 14C. Namun untuk 3H bukan berarti mengurangi area cacahan
14
C yang jatuh
secara bersama-sama dengan cacahan 3H. Untuk alasan statistik, UL dari 3H bisa diatur
dengan : DL adalah dpm radionuklida energi lebih rendah (3H) DH adalah dpm radionuklida energi lebih tinggi (14C) EHB adalah efisiensi energi lebih tinggi radionuklida dalam daerah energi lebih tinggi EHA adalah efisiensi energi lebih tinggi radionuklida dalam daerah energi lebih rendah ELB adalah efisiensi energi lebih rendah radionuklida dalam daerah energi lebih tinggi ELA adalah efisiensi energi lebih rendah
menuju nilai lebih rendah (lower) daripada
radionuklida dalam daerah energi
titik akhir spektrum 3H. Dengan tingkat lebih
lebih rendah
tinggi (upper) ULA, kontribusi
14
C dalam
area dapat dibatasi untuk 7 – 14 % dari total cacahan 14C sehingga cacahan yang diperoleh dalam LLA – ULA (daerah
3
derajat
pemadaman
.................... (4)
H) harus
dikoreksi untuk menurunkan cacahan Karena
(Bq/L)
14
C.
sampel,
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
4
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
III. TATA KERJA 1. Bahan dan peralatan Peralatan yang digunakan adalah pencacah kelip cair (LSA) 2550 TR/LL Tri
ISSN : 1978-9971
selama lebih kurang 30 menit kemudian sampel siap untuk dicacah. 3. Kalibrasi alat, pengukuran sumber standar dan sampel Pencacah
Carb Packard. Botol vial, 20 mL; pipet
kelip
cair
dikalibrasi
ukur, 15 ml; mikro pipet; cassette holder;
menggunakan larutan standar kalibrasi sesuai
vorstex (shaking); sarung tangan karet;
dengan instruksi kerja alat sampai kemudian
masker. Sebagai larutan standar kalibrasi
diperoleh hasil bahwa alat sudah terkalibrasi
digunakan 3H,
dengan keluar tulisan yang tercetak (system
14
C dan cacah latar. Larutan
sumber standar yang digunakan adalah 3H sebanyak sepuluh sampel (10 quenched standards) dengan masing-masing sampel mempunyai volume 15 ml dan aktivitas 263.500 dpm ± 1,6 % pada tgl. 8 Oktober 1993; dan
14
C sebanyak 10 sampel (10
quenched standards) dengan masing-masing sampel mempunyai volume 15 ml dan aktivitas 111.800 dpm ± 1,3 % pada tanggal 11 Agustus 1993.
2. Persiapan sampel Sampel urin yang akan dicacah disiapkan dan ditampung ke dalam botol polietilen yang bersih dan kering lalu ditutup. Vial gelas sebanyak jumlah sampel disiapkan dan diberi tanda sesuai nomor urut pada tutup sampel. Sampel sebanyak 1 ml dipipetkan ke dalam vial dan ditambahkan 14 ml sintilator ultima gold. Vial ditutup rapat lalu digoyang menggunakan vorstex agar sampel tercampur
normalized). Larutan seri sumber standar 3H dan 14C disusun dalam cassette holder sesuai dengan nomor urut yang tertera diatas vial lalu dicacah mengikuti instruksi kerja yang ada pada pencacah kelip cair hingga kurva standar 3H dan 14C yang diinginkan diperoleh (% Eff vs tSIE)3. Kondisi pengukuran diisi sesuai dengan petunjuk yang ada pada alat dengan cara memasukkan data-data yang diperlukan yaitu : waktu cacah 50 menit, radionuklida 3H dan
14
C dengan indikator
pemadam tSIE. Vial cacah latar dan sampel dimasukkan ke dalam cassette holder dan ditempatkan dalam posisi pencacahan. Waktu pencacahan diatur selama 50 menit. Setelah pengukuran
sumber
standar
selesai,
dilanjutkan dengan pengukuran cacah latar dan campuran sampel 3H dan START
ditekan
pencacahan
dan
selesai
14
C. Tombol
ditunggu
dan
hasilnya
hingga akan
tercetak di kertas (print out).
homogen. Sampel cacah latar disiapkan dengan menambahkan air distilat ke dalam
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
volume sintilator yang sama dengan sampel
Hasil pengukuran standar 3H dan 14C
urin. Setelah larutan bercampur, didiamkan
dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Pada Tabel
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
5
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
1 terlihat hasil pengukuran sumber standar
terlihat
tritium di area tritium diperoleh hasil
pengukuran sumber standar
meningkat dari nomor satu menuju hasil ke
tritium menunjukkan hasil tinggi pada nomor
nomor sepuluh akan tetapi pada hasil
satu dan terus menurun pada hasil nomor
pengukuran 3H dalam area 14C terlihat nomor
sepuluh, begitu juga pada hasil pengukuran
hasil
14
pertama
mempunyai
nilai
perbedaan
ISSN : 1978-9971
yang
nyata.
Hasil
14
C pada area
C di area 14C menunjukkan hasil penurunan
nol
selanjutnya meningkat sampai ke nomor
yang sama. Jadi dapat diketahui bahwa hasil
sepuluh. Dengan demikan dapat terlihat jelas
pengukuran
bahwa hasil pengukuran tritium di energi
keV sampai dengan 156 keV.
sampai 18,6 keV dapat terukur dengan baik
14
C nyata berada pada energi 0
Dari
hasil
yang
diperoleh 3
dari
14
sedangkan pengukuran antara energi 18,6
pengukuran sumber standar H dan C akan
keV sampai dengan 156 keV hasil yang
dibuat
terukur sedikit. Seperti diketahui bahwa
sebagai kurva baku untuk pencacahan sampel
energi 18,6 keV sampai dengan 156 keV
yaitu nilai efisiensi berbanding tSIE. Kurva
merupakan daerah
14
C saja. Untuk Tabel 2,
kurva
kalibrasi yang digunakan
tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 1. Hasil pengukuran sumber standar 3H No.
tSIE
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
125.52 163.46 205.5 259.87 342.16 453.64 556.73 722.69 842.64 984.27
3
H dalam area 3H
cpm 30664.2 42515.8 52891.4 66329.0 82454.2 100584.0 114924.8 128957.2 136226.7 139244.7
efisiensi 0.1392 0.1930 0.2401 0.3011 0.3743 0.4566 0.5217 0.5854 0.6184 0.6321
3
H dalam area 14C
cpm 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 44.1 242.3 1453.9 4560.0 11477.1
efisiensi 0 0 0 0 0 0.0002 0.0011 0.0066 0.0207 0.0521
Tabel 2. Hasil pengukuran sumber standar 14C No.
tSIE
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
132.10 161.07 192.57 255.59 333.67 440.81 543.17 694.70 827.03 1003.40
14
C dalam area 3H
cpm 87142.7 79778.5 71725.5 60078.1 47917.2 37397.0 30471.1 23332.4 19136.8 15254.4
efisiensi 0.6958 0.6370 0.5727 0.4797 0.3826 0.2986 0.2433 0.1863 0.1528 0.1218
14
C dalam area 14C
cpm 15542.4 26300.6 37948.0 52851.7 67141.7 79528.0 87030.0 87267.9 82371.0 72213.8
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
efisiensi 0.1241 0.2100 0.3030 0.4220 0.5361 0.6350 0.6949 0.6968 0.6577 0.5758
6
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
ISSN : 1978-9971
Kurva Kalibrasi area A dan B 0.8 0.7
Efisiensi
0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 125.52 163.46
205.5
259.87 342.16 453.64 556.73 722.69 842.64 984.27
tSIE Nuklida 1 di area A
Nuklida 2 di area A
Nuklida 1 di area B
Nuklida 2 di area B
Gambar 2. Kurva kalibrasi standar sampel dual label (tritium dan karbon-14 dalam dua area) Pengaturan memperlihatkan
area dua
dual
area
label
dari
dua
diplotkan
pada
kurva
kalibrasi
standar
sehingga diperoleh nilai efisiensi pencacahan
radionuklida yaitu area A dan area B yang
yaitu
dapat dianalisis kontribusinya dari masing-
radionuklida dalam daerah energi lebih tinggi
masing radionuklida. Karena radionuklida
(EHB ) adalah 0,665; efisiensi energi lebih
nya berbeda, maka jumlah cacahannya juga
tinggi radionuklida dalam daerah energi lebih
berbeda. Nuklida 1 di area A merupakan 3H
rendah (EHA) adalah 0,27; efisiensi energi
3
yang berada dalam area H dan nuklida 2 di 3
14
efisiensi
energi
lebih
tinggi
lebih rendah radionuklida dalam daerah
area A merupakan H dalam area C dengan
energi lebih tinggi (ELB) adalah 0,00022 dan
energi antara 0 sampai dengan 18,6 keV.
efisiensi energi lebih rendah radionuklida
Nuklida 1 di area B merupakan
14
C dalam
dalam daerah energi lebih rendah (ELA)
area H dan nuklida 2 di area B merupakan
adalah 0,475 dan setelah diperoleh nilai
14
efisiensi ini maka dapat dihitung aktivitas
3
C dalam area
14
C dengan energi antara 0
sampai dengan 156 keV.
setiap sampel menggunakan Persamaan (2),
Dari pengukuran sampel diperoleh 3
hasil cacahan yaitu nilai cacahan di area H adalah 2.265,7 cpm dan di area
14
C adalah
69,0 cpm dengan nilai tSIE adalah 481,69.
(3)
dan
(4).
Dari
parameter
3
diperoleh aktivitas H adalah Bq/L dan aktivitas
14
C adalah
tersebut,
78,530.10-3 1,703.10-3
Bq/L.
Berdasarkan nilai tSIE sampel maka dapat
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
7
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir V Jakarta, 14 Desember 2010
V. KESIMPULAN Dari
pembuatan
kurva 3
kalibrasi 14
standar sampel dual label ( H dan C dalam dua area) maka dengan mudah kita dapat mengukur
radioaktivitas
sampel
yang 3
mengandung dua radionuklida seperti H dan 14
C serta mendapatkan hasil yang tepat dan
akurat.
Dari
pengukuran
ini
diperoleh
aktivitas sampel 3H adalah 78,530.10-3 Bq/L dan aktivitas sampel
14
C adalah 1,703.10-3
Bq/L.
DAFTAR PUSTAKA 1.
KESSLER, J.M., Liquid Scintillation Analysis (Science and Technology), Packard, A Canberra Company, 1989.
2.
SUSETYO W., Pencacah Kelip Cair, Program Pendidikan dan Latihan Instrumentasi Kimia-I, BATAN, 1983.
3.
A PACKARD., Operation Manual Liquid Scintillation Analyzer Model 2550 TR/LL, Tri Carb, Packard, 1990.
TANYA JAWAB 1. Penanya : Nazaroh – PTKMR - Apakah metode dual label (LSA) sama akurasinya dengan LSC. Berapa perbedaannya bila diukur 14C dan 3H dengan LSA dan LSC ? - Hasil pengukuran 14C dan 3H tidak mencantumkan nilai ketidakpastian, kenapa? - Berapa sampel yang diukur dalam percobaan ini? - Faktor-faktor yang menentukan ketidakpastian dalam pengaruh aktivitas dengan dual label ? - Tolong disebutkan dan mungkin dapat dievaluasi hasilnya?
ISSN : 1978-9971
- Hasil pengukuran ini pada dasarnya untuk mendapatkan hasil pengukuran dengan statistik pencacahan 2% - Sampel yang diukur 1 ml (1 sampel). - Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpastian antara lain: preparasi sampel, pengukuran, dan sampling. - Hasil evaluasi belum dilakukan lebih lanjut karena sampel yang diukur sedikit 2. Penanya : Jaka Iman – PRSG Dalam hasil pengukuran untuk 3H adalah 78,530.10-3 Bq/L dan aktivitas 14C adalah 1,703.10-3 Bq/L, pertanyaanya : - Apakah hasil perhitungan tersebut secara manual atau output dari software itu sendiri, sehingga outputnya keluar aktivitas? - Apakah hasil aktivitasnya untuk 14C = 1,703.10-3 Bq/L, 3H 78,53. 10-3 Bq/L atau 1,703. 10-3 Bq/L Bq/gr atau satuan lain? Jawaban: Elistina - Dihitung manual, sedangkan hasil yang diperoleh dalam cpm (dpm = cpm/Eff) - Karena yang dihitung aktivitasnya, maka hasilnya Becquerel, bila dilanjutkan ke dosis diperoleh data Sivert. 3. Penanya : Ghulam FA. - PTKMR - Alat yang digunakan untuk pengukuran sampel apa tipenya? - Data yang digunakan tahun berapa? Jawaban: Elistina - Alat LSC type 2550 TR/LL Packard - Data tahun 2006
Jawaban : Elistina - LSA dan LSC itu sama.
Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional
8