Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
OPTIMASI DIAMETER TEBAR DAN DETONASI CONE EXPLOSIVE DENGAN METODA DUAL RESPONSE SURFACE Siswo Hadi Sumantri, Abdullah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
ABSTRAK Bahan peledak seperti TNT dan Tetril tergolong bahan peledak jenis high explosive yang memiliki kecepatan detonasi 1000 s/d 8500 m/dt, apabila kedua bahan peledak ini digabungkan dengan perbandingan komposisi tertentu serta melalui proses sesuai dengan prosedur pencampuran yang benar, maka akan menghasilkan bahan peledak (heigh explosive) yang memiliki kecepatan dan daya ledak (detonasi) yang lebih tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari gudang bahan peledak Arsenal Batuporon dan hasil uji laboratorium di Laboratorium Induk Senjata (Labinsen) milik TNI AL, kekuatan dan pola (arah) ledakan bahan peledak campuran antara Tetril dan TNT akan sangat tergantung pada komposisi dan bentuk dari hasil campuran kedua bahan tersebut, sehingga apabila campuran kedua bahan tersebut diberi bentuk tertentu maka akan menghasilkan pola ledakan tertentu pula. Untuk membuktikan bahwa komposisi campuran dan bentuk sangat berpengaruh terhadap pola (arah) dan besarnya detonasi, maka dalam penelitian ini digunakan desain eksperimen dengan metode response surface untuk menentukan komposisi campuran bahan peledak dan variasi sudut rongga (Cone) yang dapat menghasilkan respon diameter tebaran (perkenaan) yang optimal dan detonasi yang tinggi, sehingga akan menghasilkan bahan peledak (heigh explosive) yang memiliki kekuatan hancur lebih besar serta memiliki arah/pola ledakan tertentu. Kata kunci : Bahan peledak, diameter tebar, detonasi, TNT, Tetryl, sudut rongga (Cone), desain eksperimen, metode response surface.
PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan sifatnya bahan peledak seperti TNT dan Tetril tergolong bahan peledak high explosive yang memiliki kecepatan detonasi 1000 s/d 8500 m/dt, apabila kedua bahan peledak ini digabungkan dengan perbandingan komposisi tertentu serta melalui proses sesuai dengan prosedur pencampuran yang benar, maka akan menghasilkan bahan peledak (high explosive) yang memiliki kecepatan detonasi dan daya ledak yang lebih tinggi. Dari hal tersebut diatas, maka penelitian ini mempergunakan desain eksperimen untuk mengetahui perbandingan komposisi campuran bahan explosive dan variasi sudut rongga (cone) yang dapat menghasilkan respon diameter tebaran (perkenaan) yang optimal dengan detonasi yang tinggi, sehingga menghasilkan bahan peledak (high explosive) yang memiliki kekuatan hancur yang lebih besar serta memiliki arah ledakan yang tertentu (terfocus).
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dapat diambil suatu rumusan permasalahan yaitu : Bagaimana menentukan setting parameter pada pembuatan bahan peledak dapat menghasilkan arah dan tebaran gotri secara optimal serta dapat menghasilkan detonasi yang tinggi guna menghasilkan daya hancur yang lebih besar dari pada TNT maupun Tetril. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mencari komposisi campuran yang optimal antara TNT, Tetril dan besar sudut rongga (cone) untuk memperoleh hasil ledakan yang terarah dengan diameter tebaran gotri yang kecil serta detonasi yang tinggi pada jarak tertentu. Batasan Permasalahan Berdasarkan tujuan penelitian tersebut diatas dan untuk menjadikan penelitian lebih terfokus, maka dibuat batasan-batasan dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Jenis bahan peledak yang dibuat adalah bahan peledak komposisi baru dengan bentuk tertentu yang memiliki daya hancur lebih besar dari TNT dan Tetril serta memiliki arah sesuai yang dikehendaki. b. Analisis akan dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil eksperimen langsung di Laboratorium Induk Senjata TNI AL dengan melakukan setting proses dengan kombinasi level faktor yang ada. METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah Penelitian
Identifikasi masalah. Pengumpulan data awal, studi pustaka dan studi lapangan. Penetapan variabel respon, faktor dan level faktor. Pemilihan desain eksperimen. Pelaksanaan percobaan. Analisis data hasil percobaan dan pengambilan keputusan.
Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh landasan atau metoda untuk pengolahan data serta mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti, informasi-informasi tersebut berupa literatur, laporan hasil penelitian maupun buku-buku teori tentang bahan peledak. Studi Lapangan Untuk memperoleh informasi yang riil dan benar dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung di laboratorium maupun di lapangan(goa peledakan). Pengamatan dilakukan oleh peneliti bersama-sama dengan tim ahli yang berpengalaman dibidang peledakan dengan tetap mengacu pada prosedur pelakasanaan penelitian.
ISBN : 979-99735-2-X A-42-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Penentuan Variabel Faktor dan Respon Percobaan Dalam pembuatan bahan peledak (high explosive) yang mempunyai daya ledak tinggi dan mempunyai arah ledakan tertentu, sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain yaitu komposisi dari senyawa kimia Tetril dan TNT maupun pemberian sudut rongga (Cone). Respon yang dicari adalah diameter tebaran gotri (perkenaan dari gotri yang diletakan didalam rongga) dan besarnya detonasi yang diukur dengan dB meter. Penentuan Level Faktor Percobaan Untuk menentukan level faktor terlebih dahulu diadakan suatu percobaan pendahuluan di laboratorium dan juga disesuaikan dengan kebutuhan operasi dilapangan, level faktor yang digunakan adalah level atas, level tengah dan level. Tabel 1. Level Faktor Faktor
Level Low (-)
Medium (0)
High (+)
TNT (gr)
100,0
120,00
140,00
Tetril (gr)
60,00
80,00
100,00
Sudut α (°)
35,00
42 ,50
50,00
Pembuatan Rancangan Percobaan. Rancangan percobaan yang dipilih untuk melakukan percobaan diatas adalah rancangan eksperimen Box-Behnken. Model ini merupakan rancangan yang optimal untuk melihat atau mendapatkan respon dengan jumlah variabel yang besar tetapi hanya melakukan percobaan yang tidak banyak yaitu hanya lima belas kali percobaan. Dengan jumlah percobaan yang relatif kecil tidak akan menyebabkan hasil percobaan tidak valid, hal ini disebabkan karena menurut Box-Behnken dengan lima belas kali percobaan yang terdiri dari dua belas kali percobaan dilakukan pada level atas, tengah dan bawah ditambah tiga kali percobaan yang sama untuk semua variabel adalah cukup untuk mengetahui hasil respon yang diinginkan. Tabel 2. Rancangan Percobaan Box-Behnken. Standart order
Run order
Blocks
Tetril
TNT
Sudut
2 6 13 5 7 15 9 10 12 1 3 4 8 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
100,00 100,00 80,00 60,00 60,00 80,00 80,00 80,00 80,00 60,00 60,00 100,00 100,00 80,00
100,00 120,00 120,00 120,00 120,00 120,00 100,00 140,00 140,00 100,00 140,00 140,00 120,00 100,00
42,50 35,00 42,50 35,00 50,00 42,50 35,00 35,00 50,00 42,50 42,50 42,50 50,00 50,00
+ + 0 0 0 0 0 + + 0
0 0 0 0 0 + + + + 0 -
0 0 + 0 + 0 0 0 + +
14
15
1
80,00
120,00
42,50
0
0
0
Uncoded Level
Code Level
ISBN : 979-99735-2-X A-42-3
Tetril
TNT
Respon
Sudut
Detonasi
Tebar
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Optimasi Respon Dengan menggunakan desain dan analisis eksperimen kita dapat menentukan kondisi optimal dari suatu model dengan batasan yang ditetapkan. Sedangkan dalam melakukan optimasi digunakan linier atau non linier programming tergantung pada persamaan matematis yang diperoleh, selanjutnya untuk penyelesaian permasalahan model dilakukan dengan bantuan software matematis. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Hasil Percobaan Tabel 3. Hasil Uji pengukuran Diameter Tebar dan Uji Pengukuran Detonasi Standart order
Run order
Blocks
Tetril
TNT
Sudut
Detonasi
Tebar
2 6 13 5 7 15 9 10 12 1 3 4 8 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
100,00 100,00 80,00 60,00 60,00 80,00 80,00 80,00 80,00 60,00 60,00 100,00 100,00 80,00
100,00 120,00 120,00 120,00 120,00 120,00 100,00 140,00 140,00 100,00 140,00 140,00 120,00 100,00
42,50 35,00 42,50 35,00 50,00 42,50 35,00 35,00 50,00 42,50 42,50 42,50 50,00 50,00
+ + 0 0 0 0 0 + + 0
0 0 0 0 0 + + + + 0 -
0 0 + 0 + 0 0 0 + +
105,7 96,5 105,5 96,2 103,3 104,5 102,4 98,4 102,7 106,6 104,7 101,7 100,7 104,9
90,2 75,7 85,7 76,3 89,7 86,3 83,2 78,1 90,2 90,1 89,7 81,7 86,7 91,7
14
15
1
80,00
120,00
42,50
0
0
0
106,2
85,3
Uncoded Level
Code Level Tetril
TNT
Respon
Sudut
Analisis Regresi dengan Respon Detonasi Dari hasil uji pengukuran detonasi diatas, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Software untuk mendapatkan hasil persamaan regresi, adapun hasil olahan untuk respon detonasi terdapat pada tabel berikut. a.
Estimated Regression Coefficients for DETONASI Term Constant TETRIL TNT SUDUT TETRIL*TETRIL TNT*TNT SUDUT*SUDUT TETRIL*TNT TETRIL*SUDUT TNT*SUDUT
S = 0,9326 b.
Coef 105,433 -0,775 -1,512 2,262 -1,842 1,083 -4,417 -0,525 -0,725 0,450
SE Coef 0,5385 0,3297 0,3297 0,3297 0,4854 0,4854 0,4854 0,4663 0,4663 0,4663
R-Sq = 97,3%
T 195,804 -2,350 -4,587 6,861 -3,794 2,232 -9,100 -1,126 -1,555 0,965
P 0,000 0,066 0,006 0,001 0,013 0,076 0,000 0,311 0,181 0,379
R-Sq(adj) = 92,5%
Analysis of Variance for DETONASI
Source Regression Linear Square Interaction Residual Error Lack-of-Fit Pure Error Total
DF 9 3 3 3 5 3 2 14
Seq SS 157,220 64,057 89,148 4,015 4,349 2,862 1,487 161,569
Adj SS 157,220 64,057 89,148 4,015 4,349 2,862 1,487
ISBN : 979-99735-2-X A-42-4
Adj MS 17,4689 21,3525 29,7159 1,3383 0,8698 0,9542 0,7433
F 20,08 24,55 34,16 1,54
P 0,002 0,002 0,001 0,314
1,28
0,466
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Dari hasil pengolahan data dengan perhitungan Software didapat nilai koefisien seperti pada tabel (dalam kolom Coef). maka persamaan regresi untuk detonasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: ŷ = 105.433 - 0.775x1 - 1.512 x2 + 2.262 x3 - 1.842 x12 + 1.083 x22 - 4.417 x32 - 0.525x1x2 - 0.725 x1x3 + 0.450 x2x3.
Dimana:
ŷ : Detonasi yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT.
x3 : Sudut.
Untuk dapat mengetahui bahwa persamaan regresi tersebut dianggap memadai atau tidak, yaitu dapat dilihat pada kolom P yang merupakan nilai probabilitas dari masing-masing t-ratio yang dihasilkan oleh persamaan regresi. Kemudian nilai P tersebut dibandingkan dengan nilai α (0.05), maka akan dapat diketahui apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel tak bebas, jika nilai P < α berarti variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tak bebas. sehingga dapat diikutkan seleksi dalam analisis regresi lanjutan dengan hasil pada table berikut. Tabel Estimated Regression Coefficients for DETONASI (Lanjutan) Term Constant TETRIL TNT SUDUT TETRIL*TETRIL SUDUT*SUDUT
S = 1,188
Coef 106,100 -0,775 -1,512 2,262 -1,925 -4,500
R-Sq = 92,1%
SE Coef 0,5706 0,4199 0,4199 0,4199 0,6163 0,6163
T 185,947 -1,845 -3,602 5,388 -3,123 -7,302
P 0,000 0,098 0,006 0,000 0,012 0,000
R-Sq(adj) = 87,8%
Hasil dari analisis regresi lanjutan didapatkan nilai R-Sq yang baru, R-Sq adalah nilai yang menunjukkan kuatnya hubungan antara tiap-tiap variabel bebas (Tetril, TNT dan Sudut) dengan variabel tidak bebas (Detonasi). Nilai R-Sq sebelum proses lanjutan besarnya 97.3% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 97.3% dan sisanya 2.7% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan, kemudian untuk proses lanjutan nilai RSq besarnya 92.1% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 92.1% dan sisanya 7.9% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan. Nilai R-Sq minimal adalah sebesar 60%, jadi dalam percobaan ini variabel bebas yang digunakan sangat berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas, sehingga persamaan regresi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengestimasi nilai variabel tidak bebas (Detonasi). Berdasarkan hasil analisis regresi diatas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi untuk detonasi yaitu sebagai berikut: ŷ = 106.100 – 0.775 x1 – 1.512 x2 + 2.262 x3 – 1.925 x12 – 4.500 x32 Dimana: ŷ : Detonasi yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. Analisis Regresi Dengan Respon Diameter Tebar Gotri. Dari hasil uji pengukuran diameter tebar diatas, kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Software untuk mendapatkan hasil persamaan regresi, adapun hasil olahan untuk respon diameter tebar terdapat pada tabel berikut.
ISBN : 979-99735-2-X A-42-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007 a.
Estimated Regression Coefficients for TEBAR
Term Constant TETRIL TNT SUDUT TETRIL*TETRIL TNT*TNT SUDUT*SUDUT TETRIL*TNT TETRIL*SUDUT TNT*SUDUT
S = 1,028 b.
Coef
SE Coef
T
P
85,767 -1,437 -1,938 5,625 -0,771 2,929 -2,896 -2,025 -0,600 0,900
0,5935 0,3635 0,3635 0,3635 0,5350 0,5350 0,5350 0,5140 0,5140 0,5140
144,503 -3,955 -5,331 15,476 -1,441 5,475 -5,413 -3,940 -1,167 1,751
0,000 0,011 0,003 0,000 0,209 0,003 0,003 0,011 0,296 0,140
R-Sq = 98,7%
R-Sq(adj) = 96,3%
Analysis of Variance for TEBAR
Source Regression Linear Square Interaction Residual Error Lack-of-Fit Pure Error Total
DF 9 3 3 3 5 3 2 14
Seq SS 390,865 299,688 70,095 21,083 5,284 4,777 0,507 396,149
Adj SS 390,865 299,688 70,095 21,083 5,284 4,777 0,507
Adj MS 43,4295 99,8958 23,3651 7,0275 1,0568 1,5925 0,2533
F 41,09 94,52 22,11 6,65
P 0,000 0,000 0,003 0,034
6,29
0,140
Dari hasil pengolahan data dengan perhitungan Software didapat nilai koefisien seperti pada tabel (dalam kolom Coef), maka persamaan regresi untuk detonasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: ŷ = 85.767 - 1.437 x1 - 1.938 x2 + 5.625 x3 - 0.771 x12 + 2.929 x22 - 2.896 x32 - 2.025 x1x2 - 0.600 x1x3 + 0.900 x2x3.
Dimana:
ŷ : Diameter Tebar gotri yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut.
Untuk dapat mengetahui bahwa persamaan regresi tersebut dianggap memadai atau tidak, yaitu dapat dilihat pada kolom P yang merupakan nilai probabilitas dari masing-masing t-ratio yang dihasilkan oleh persamaan regresi. Kemudian nilai P tersebut dibandingkan dengan nilai α (0.05), maka akan dapat diketahui apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel tak bebas, jika nilai P < α berarti variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tak bebas. sehingga dapat diikutkan seleksi dalam analisis regresi lanjutan dengan hasil pada table berikut. Tabel Estimated Regression Coefficients for Diameter Tebar (Lanjutan) Term Coef SE Coef T P Constant TETRIL TNT SUDUT TNT*TNT SUDUT*SUDUT TETRIL*TNT
S = 1,233
85,292 -1,437 -1,938 5,625 2,988 -2,837 -2,025
R-Sq = 96,9%
0,5922 0,4359 0,4359 0,4359 0,6397 0,6397 0,6164
144,024 -3,298 -4,445 12,906 4,672 -4,434 -3,285
0,000 0,011 0,002 0,000 0,002 0,002 0,011
R-Sq(adj) = 94,6%
Hasil dari analisis regresi lanjutan untuk diameter tebar didapatkan nilai R-Sq yang baru, R-Sq adalah nilai yang menunjukkan kuatnya hubungan antara tiap-tiap variabel bebas (Tetril, TNT dan Sudut) dengan variabel tidak bebas (Diameter Tebar).
ISBN : 979-99735-2-X A-42-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Nilai R-Sq sebelum proses lanjutan besarnya 98.7% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 98.7% dan sisanya 1.3% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan, kemudian untuk proses lanjutan nilai R-Sq besarnya 96.9% berarti bahwa pengaruh dari variabel bebas terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas adalah sebesar 96.9% dan sisanya 3.1% dipengaruhi oleh variabel yang lain selain variabel bebas yang digunakan. Nilai R-Sq minimal adalah sebesar 60%, jadi dalam percobaan ini variabel bebas yang digunakan sangat berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel tidak bebas, sehingga persamaan regresi yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengestimasi nilai variabel tidak bebas (Diameter Tebar). Berdasarkan hasil analisis regresi, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi untuk diameter tebar gotri yaitu sebagai berikut: ŷ = 85.292 – 1.437 x1 – 1.938 x2 + 5.625 x3 + 2.988 x22 – 2.837 x32 – 2.025 x1x2 Dimana: ŷ : Diameter tebar gotri yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. Optimasi Respon Diameter Tebar Gotri Agar mendapatkan hasil ledakan yang terarah dan terfokus, maka dalam penelitian ini dilakukan analisis respon dengan meminimalkan fungsi tujuan dalam hal ini adalah Diameter tebar gotri. Kemudian untuk fungsi kendala dari masing-masing faktor adalah merupakan batasan-batasan pada nilai faktor Tetril, TNT dan Sudut dengan coded yaitu –1 batas bawah dan +1 untuk batas atas. Selanjutnya diadakan analisis terhadap respon diameter tebar gotri dengan menggunakan perhitungan program matematis, hasilnya sebagai berikut: Fungsi Tujuan adalah: Min ŷ1 = 85.292–1.437x1–1.938x2 + 5.625x3 + 2.988 x22 – 2.837 x32 – 2.025x1x2 Fungsi Kendala adalah: x1 > -1; x2 > -1; x3 > -1; x1 < 1; x2 < 1; x3 < 1; Dari formulasi diatas kemudian diolah dengan menggunakan software matematis dan didapatkan hasil perhitungan adalah sebagai berikut: a. Fungsi tujuan nilai : 82,54096 b. Variabel x1 nilai : 1,000000 c. Variabel x2 nilai : 0,6631524 d. Variabel x3 nilai : 0,000000 Optimasi Respon Detonasi Untuk membuat bom yang memiliki daya hancur yang besar, maka dalam penelitian ini dilakukan analisis respon dengan memaksimalkan fungsi tujuan yaitu pada fungsi tujuan Detonasi. Kemudian untuk fungsi kendala dari masing-masing faktor adalah merupakan batasan-batasan pada nilai faktor Tetril, TNT dan Sudut dengan coded yaitu –1 batas bawah dan +1 untuk batas atas. Selanjutnya diadakan analisis terhadap respon detonasi dengan menggunakan perhitungan program matematis, hasilnya adalah sebagai berikut: Fungsi Tujuan adalah: Max ŷ2 = 106.100 – 0.775 x1 – 1.512 x2 + 2.262 x3 – 1.925 x12 – 4.500 x32.
ISBN : 979-99735-2-X A-42-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Fungsi Kendala adalah: x1 > -1; x2 > -1; x1 < 1; x2 < 1;
x3 > -1; x3 < 1;
85.292–1.437x1– 1.938x2 + 5.625x3 + 2.988x22 – 2.837x32 – 2.025x1x2 = 82,54096;
Dari formulasi diatas kemudian diolah dengan menggunakan software matematis dan didapatkan hasil perhitungan adalah sebagai berikut: a. Fungsi tujuan nilai : 102,3979 b. Variabel x1 nilai : 1,000000 c. Variabel x2 nilai : 0,6627749 d. Variabel x3 nilai : 0,000000 Dalam penelitian ini, dari dua fungsi tujuan yang diharapkan maka setelah diadakan analisis dapat ditetapkan nilai level faktor seperti pada Tabel berikut. Tabel Analisis Penetapan Level Faktor dengan Beberapa Fungsi Tujuan Fungsi Tujuan
Variabel
Keterangan
Level Faktor (variabel)
Minimize
X1
Tetril
1,000000 100,0 gr
DIAMETER TEBAR
X2
TNT
0,6631524 133,3 gr
GOTRI
X3
Sudut Cone
0,000000 42,5°
Maximize
X1
Tetril
1,000000 100,0 gr
DETONASI
X2
TNT
0,6627749 133,3 gr
X3
Sudut Cone
0,000000 42,5°
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil pengolahan dan analisis data pada penelitian ini diperoleh suatu kesimpulan dalam melakukan optimasi diameter tebar gotri dan detonasi pada pembuatan cone explosive adalah sebagai berikut: a. Faktor Tetril, TNT dan Sudut cone merupakan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap respon diameter tebar dan detonasi. b. Dari hasil analisis didapatkan persamaan regresi untuk diameter tebar yaitu sebagai berikut : ŷ = 85.292– 1.437x1– 1.938x2+ 5.625x3+ 2.988x22 –2.837x32 – 2.025x1x2 Dimana: ŷ : Diameter tebar gotri yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut. c. Dan persamaan regresi untuk detonasi adalah sbagai berikut : ŷ = 106.100 – 0.775 x1 – 1.512 x2 + 2.262 x3 – 1.925 x12 – 4.500 x32 Dimana: ŷ : Detonasi yang diprediksi. x1 : Tetril. x2 : TNT. x3 : Sudut.
ISBN : 979-99735-2-X A-42-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
d.
Setting parameter untuk ketiga variabel faktor penyusun cone explosive yang dapat menghasilkan diameter tebar gotri dan detonasi yang optimum adalah sebagai berikut : x1 : Tetril = 100,0 gr. x2 : TNT. = 133,3 gr. x3 : Sudut. = 42,5°
DAFTAR PUSTAKA Arthur and Elizabeth Rose, 1952, The Condensed Chemical Dictionary, Reinhold Publishing Corporation, New York. Allen L. Olscn, John Greene, 1943, Laboratory Manual of Explosive Chemistry, Chapman dan Hall, Limited London. Algifari, 2000, Analisis Regresi, PT BPFE, Jogjakarta. Rudolf Meyer, 1981, Explosives, Verlag Chemic, Germany. Robert O. Kuehl, 2000, Design of Experimen Statistical Principles of Research Design and Analysis, Brooks/Cole, USA. Myer, Raymon H., 1971, Response Surface Methodology, Boston. Sudjana, 1995, Desain Experimen, Tarsito, Bandung. Rheinmetall, 1982, Handbook on Weaponry, Dusseldorf. I Made Jiwa A, 2003, Optimasi Sensitifitas Campuran Isian Primer Amunisi Kal 57 mm C-60 APT Untuk Tingkat Detonasi Tertentu dengan Dual Response Surface, Tesis MMT ITS, Surabaya. Lukman H, 2005, Optimasi Produktifitas Budidaya Udang Vaname dengan Menggunakan Metode Respon Surface dan Non Linier, Tesis MMT ITS, Surabaya.
ISBN : 979-99735-2-X A-42-9