KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
HARI PERTAMA KEHIDUPAN
Penentu Ribuan Hari Berikutnya
3 Langkah Menjadi Saluran Harapan bagi Generasi yang Sehat dan Cerdas
SEKITAR 5 JUTA ANAK LAHIR DI INDONESIA SETIAP TAHUNNYA. TUMBUH KEMBANG ANAK DI 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPANNYA MASIH MENJADI MASALAH BESAR DI INDONESIA. BAGAIMANA KITA MENYIKAPI HAL INI? Buku kecil ini menyajikan tiga langkah yang dapat kita ambil untuk menjadi SALURAN HARAPAN bagi generasi baru yang lebih sehat dan cerdas. Tiga langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. AKU TAHU
Mengetahui informasi yang benar dan lengkap tentang tumbuh kembang anak di 1000 HPK-nya
2. AKU MAU
Termotivasi untuk mengambil peran dalam mendukung tumbuh kembang anak di 1000 HPK-nya
3. AKU MELAKUKAN
Mengambil aksi nyata dalam mendukung tumbuh kembang anak di 1000 HPK-nya
Mari kita pelajari langkah-langkahnya satu per satu!
Aku Tahu
Apa itu 1000 HPK? 1000 HPK atau Seribu Hari Pertama Kehidupan adalah masa awal kehidupan yang dimulai saat di dalam kandungan sampai 2 tahun pertama setelah kelahiran.
180 HARI 270 HARI (+ - 9 bulan) Masa Kehamilan
(6 bulan) Masa Pemberian ASI eksklusif
550 HARI
(18 bulan) Masa Pemberian ASI + Makanan Pendamping ASI
Aku Tahu
Mengapa 1000 HPK Penting? Seribu hari pertama kehidupan merupakan PERIODE EMAS seorang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Gangguan yang terjadi pada periode ini, khususnya asupan gizi yang tepat, akan berdampak pada kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak yang bersifat permanen dan berjangka panjang serta lebih sulit untuk diperbaiki setelah anak berusia 2 tahun.
Masa Dalam Kandungan (minggu) Susunan saraf pusat
3
Mata
Masa rawan dapat terjadi gangguan kehamilan dan kelainan pada janin
4
Mata
Hati Jantung
5
6
Telinga
7
Langit-langit Mulut
8
Telinga
Hati Kaki & Tangan
Gigi
Alat kelamin luar
8 minggu pertama sejak pembuahan terjadi pembentukan semua cikal bakal organ tubuh Pembentukan sistem saraf
Masa Dalam Kandungan (minggu) 9
Otak
16
20-36
38
Alat kelamin luar
Perkembangan penting sebagian organ berlanjut sampai akhir kehamilan Pembentukan sistem saraf
Sumber: Presentasi Endang Achadi, 2014
Aku Tahu
Masa Baduta Masa Neonatal (0-28 hari)
Masa Bayi (29hari-11 bulan)
Masa Anak Baduta (12-23 bulan)
Masa adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, dan mulai berfungsinya organ tubuh
Masa terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan terjadi secara terus menerus, terutama meningkatnya fungsi sistem saraf
Masa pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung serta terjadi pertumbuhan serabut saraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks
Puncak perkembangan fungsi melihat, mendengar, berbahasa, & fungsi kognitif yang lebih tinggi
Sumber: Presentasi Endang Achadi, 2014
Aku Tahu
Apa Dampak Terjadinya Gangguan Gizi Pada Masa 1000 HPK? Dampak jangka panjang Gangguan gizi pada masa 1000 HPK (janin sampai baduta) Gangguan gizi kronis (pendek)
Dampak jangka pendek Gangguan perkembangan otak Gangguan pertumbuhan
Kelebihan gizi (kegemukan) Gangguan gizi akut (kurus) Mati
Gangguan Metabolisme tubuh
Rendahnya kemampuan kognitif & prestasi pendidikan
Rendahnya daya tahan kemampuan kerja
Meningkatnya risiko: . Diabetes . Obesitas . Penyakit jantung . Hipertensi . Kanker . Stroke . Disabilitas pada Lansia Sumber: Short and long term effects of early nutrition, James et al. 2000 (dikutip dari WHO, 2009)
Aku Tahu
Mengapa Perempuan Perlu Mendapat Perhatian Khusus? Perempuan dewasa yang kurang gizi (berat badan kurang dan postur pendek) berisiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Bayi BBLR berisiko gagal tumbuh selama usia anak, remaja dan pada saat dewasa berisiko melahirkan generasi kurang gizi selanjutnya. Kehamilan dini dari remaja yang kurang gizi akan menambah risiko lahirnya bayi dengan BBLR dan remaja tersebut akan tumbuh menjadi perempuan dewasa dengan berat badan rendah dan postur pendek. Apabila masalah ini tidak diperbaiki, maka akan terjadi masalah anak pendek intergenerasi.
Anak dengan gagal tumbuh
Pemutusan rantai kekurangan gizi (berat badan kurang pada perempuan dan/atau pendek) melalui gerakan 1000 HPK ini akan menghasilkan generasi baru yang lebih sehat Perempuan dewasa kurang gizi dan cerdas.
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
Kehamilan dini
Remaja putri kurang gizi
(berat badan kurang dan/ atau pendek)
Sumber: Second Report on the World Nutrition Situation - Volume I: Global and Regional Results. Geneva: UN Standing Committee on Nutrition, 1992 (dikutip dari WHO, 2009)
Aku Tahu
Seberapa Besar Masalah Kekurangan Gizi di Indonesia?
Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 menemukan:
10,2%
bayi di Indonesia lahir dengan Berat Badan Rendah (< 2500 gram)
19,6%
balita di Indonesia memiliki berat badan yang tidak sesuai dengan usianya (gizi kurang)
37,2%
balita di Indonesia memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya (pendek) Badan Kesehatan Dunia menyatakan bila di suatu masyarakat terdapat > 20% kasus Balita Gizi Kurang dan/atau > 30% Balita Pendek, maka masyarakat tersebut menghadapi masalah kesehatan yang serius. Seberapa serius masalah kesehatan masyarakat di Indonesia menurut Anda?
Aku Tahu
Bagaimana Memutus Rantai Kekurangan Gizi Pada 1000 HPK? Upaya perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan anak yang optimal, yaitu:
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
INTERVENSI GIZI SENSITIF
Upaya mencegah gangguan gizi secara langsung
Upaya mencegah gangguan gizi secara tidak langsung
Umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan
Berbagai kegiatan pembangunan, pada umumnya non-sektor kesehatan
Sasaran: Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak umur 0-23 bulan (kelompok 1000 HPK)
Sasaran: masyarakat umum selain kelompok 1000 HPK, dengan melibatkan berbagai sektor terkait
Sumber: laman Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina Gizi, http://gizi.depkes.go.id/1000-hari-mengubah-hidup-mengubah-masa-depan
Aku Tahu
Jenis intervensi gizi spesifik dan sensitif selama masa 1000 HPK Jenis Intervensi Gizi Spesifik
PADA IBU HAMIL
Makan 1 porsi lebih banyak per hari
Beri makanan tambahan bila kurang gizi
Minum tablet tambah darah minimal 90 tablet
Periksa kehamilan minimal 4 kali
Imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
PADA SAAT BAYI LAHIR
Persalinan ditolong bidan atau dokter
Begitu lahir, bayi lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Bayi sampai usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu saja (ASI Eksklusif)
Dapatkan imunisasi dasar
Pantau tumbuh kembang secara rutin
Cegah dan tangani bayi yang sakit secara tepat
Aku Tahu
BAYI BERUSIA 6 BULAN SAMPAI DENGAN 2 TAHUN
Mulai usia 6 bulan, berikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) ASI diteruskan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih
Berikan kapsul Vitamin A dan tabur gizi
Lengkapi imunisasi dasar
Pantau tumbuh kembang secara rutin
Cegah dan tangani bayi dan anak yang sakit secara tepat
Jenis Intervensi Gizi Sensitif
Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Stimulasi psikososial bagi bayi dan anak
Keluarga Berencana
Kebun Gizi dan Ternak Kecil
Penanggulangan kemiskinan
Pengadaan pangan
Penyediaan lapangan kerja
Kesetaraan gender
Perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan, pasar)
Sumber: laman Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Direktorat Bina Gizi, http://gizi.depkes.go.id/1000-hari-mengubah-hidup-mengubah-masa-depan
Aku Tahu
Bukti Penelitian: Hasil Perawatan Pada Anak Kurang Gizi Keterangan Sebelum perawatan
Anak umur 10 bulan yang menderita malnutrisi berat. Kondisi cerebral atrophy yaitu menyusutnya neuron otak karena kurangnya asupan gizi dapat dilihat sebagai daerah putih menyusut jauh dari tengkorak dan pembuluh darah.
Sesudah perawatan
Otak pada anak yang sama setelah perawatan selama 90 hari. Terlihat sudah terjadi pemulihan pada otak.
Otak anak
Sumber: El-Sherif et al (2012) Cranial Magnetic Resonance Imaging (MIR) Changes in Severely Malnourished Children before and after Treatment, Life Science Journal 2012; 9(3)
Aku Tahu
Untuk Ibu Menyusui Kisah nyata ini dialami oleh seorang ibu di Islamabad, Pakistan seperti yang terlihat pada foto. Dalam foto tersebut terlihat seorang ibu yang mempunyai dua bayi. Kedua bayi tersebut adalah anak kembar. Bedanya, bayi laki-laki menyusu langsung pada payudara ibunya, sedangkan bayi perempuan kembarannya minum susu formula. Mertua si ibu mengatakan bahwa menantunya itu tidak mempunyai cukup ASI untuk menyusui kedua bayinya sehingga ia hanya bisa menyusui bayi laki-laki saja. Sehari setelah foto mereka diambil, bayi perempuannya meninggal.
Gunakan foto ini jika bisa menginspirasi banyak orang. Saya tidak ingin orang lain membuat kesalahan yang sama.
Foto: UNICEF, dengan ijin dari Children’s Hospital, Islamabad, Pakistan
Sumber kisah dan foto: UNICEF seperti dikutip dalam Subcommitee on Nutrition (SCN) News, United Nations, Mei 1991
Aku Mau
Setelah kita mengetahui informasi tentang 1000 HPK, kita bisa ikut serta dalam gerakan 1000 HPK ini untuk menghasilkan generasi yang lebih sehat dan cerdas dengan berbagai cara, antara lain:
Menyebarkan informasi 1000 HPK ini kepada keluarga dan teman dekat
Ikut mendukung ibu hamil untuk mendapatkan makanan
bergizi dan pemeriksaan kehamilan di layanan kesehatan
Ikut mendukung ibu bersalin di fasilitas kesehatan Ikut mendukung IMD pada bayi baru lahir Ikut mendukung ASI Eksklusif untuk bayi usia 6 bulan pertama
Ikut mendukung bayi dan anak usia 6 – 23 bulan untuk mendapatkan Makanan Pendamping ASI yang sesuai.
Ikut mendukung ibu baduta untuk meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia sekurangnya 2 tahun.
Ikut menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri,
termasuk: buang air besar di tempatnya, cuci tangan pakai sabun, penggunaan air dan makanan yang bersih dan sehat, membuang sampah padat dan cair di tempatnya.
Ikut mendukung pemantauan tumbuh kembang anak Menjadi kader kesehatan di wilayah tempat tinggal Menjadi donatur untuk program tumbuh kembang anak
Aku Mau
Bila Anda adalah remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui atau ibu dengan anak usia 6-23 bulan, Anda bisa ikut mendukung lahirnya generasi baru yang lebih sehat dan cerdas melalui hal-hal khusus berikut ini:
Untuk Remaja Putri Mencari informasi yang tepat mengenai gizi seimbang melalui media yang terpercaya
Makan makanan bergizi seimbang dengan
variasi "Empat Bintang": sumber karbohidrat (nasi/ ubi/kentang/roti/lainnya), Sumber Protein Hewani (daging/ikan/telur/lainnya), Sumber Protein Nabati (kacang-kacangan/lainnya) dan Sumber Vitamin dan Mineral (sayur/buah-buahan)
Membagikan pengetahuan tentang gizi
seimbang kepada teman sebaya dan orang tua
Mengajak teman sebaya dan orang tua untuk makan makanan bergizi seimbang
Menghindari seks bebas, penyalahgunaan obat
terlarang, serta risiko terinfeksi HIV dan AIDS
Untuk Ibu Hamil Mencari informasi mengenai Rumah Sakit yang mendukung IMD dan menyusui
Meminta dukungan tenaga dan fasilitas kesehatan untuk pelaksanaan IMD
Meminta dukungan suami dan keluarga untuk menemani saat IMD
Aku Mau
Untuk Ibu Menyusui Memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Meminta dukungan suami dan keluarga supaya dapat memberikan ASI eksklusif
Meminta dukungan konselor ASI untuk bantuan menyusui bila dibutuhkan
Meminta bantuan tenaga kesehatan untuk
melakukan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak
Untuk Ibu dengan anak usia 6-23 Bulan Meneruskan pemberian ASI sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih
Belajar membuat MP-ASI dengan bahan pangan lokal alami (bukan pabrikan) yang berkualitas
Memberikan MP-ASI dengan porsi,
frekuensi, tekstur dan variasi yang sesuai tahapan usia
Menghindari penggunaan zat aditif yang
membahayakan kesehatan, seperti: MSG, pewarna dan pengawet makanan yang tidak aman.
Meminta bantuan tenaga kesehatan untuk
melakukan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak
Aku Melakukan
Jadikanlah perilaku baru kita sebagai Saluran Harapan bagi generasi yang lebih sehat dan cerdas sebagai kebiasaan sehari-hari. Catatlah realisasi komitmen-komitmen kita dalam halaman ini dan mengucap syukurlah senantiasa kepada Tuhan yang telah memanggil dan memperlengkapi kita sebagai saluran harapan bagi anak-anak kita di 1000 hari pertama kehidupannya. Tanggal
Catatan kegiatan
Aku Melakukan Tanggal
Catatan kegiatan
Sekilas tentang Gerakan 1000 HPK Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah bagian dari gerakan global Scaling Up Nutrition (SUN). Indonesia telah menjadi bagian dari SUN Movement melalui surat keikutsertaan dari Menteri Kesehatan kepada Sekjen PBB pada bulan Desember 2011. Di Indonesia, soft-launch telah dilakukan di Jakarta pada tanggal 19 September 2012. Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dilandasi oleh Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Gerakan ini dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 31 Oktober 2013 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, yang diintegrasikan dengan puncak acara peringatan Hari Pangan Sedunia. Gerakan 1000 HPK, menggalang dukungan dari berbagai sektor dan pemangku kebijakan untuk melakukan percepatan perbaikan gizi anak yang ikut berkontribusi dalam penurunan angka kematian anak melalui intervensi program gizi spesifik (langsung) dan program gizi sensitif (tidak langsung) di Indonesia. Ibu dan anak merupakan sasaran utama Gerakan 1000 HPK. Sangatlah penting untuk menerapkan strategi yang efektif untuk menjangkau mereka di seluruh negeri dengan intervensi gizi berbasis bukti yang berdampak tinggi. Berbagai pendekatan yang dilakukan harus dapat memastikan bahwa ibu dan anak dari rumah tangga sangat miskin, rentan dan terpinggirkan masuk dalam sasaran program. Gerakan 1000 HPK didukung oleh lebih dari 40 lembaga non pemerintah, termasuk lembaga PBB, donor, dan sektor swasta seperti: World Vision (mitra Wahana Visi Indonesia), Save the Children, Micronutrient Initiative, Sentra Laktasi Indonesia, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, UNICEF, WHO, Pertamina, dan Astra. Untuk keterangan lebih lanjut tentang Gerakan 1000 HPK dapat dilihat di laman Bappenas: http://bappenas.go.id/unit-kerja/deputi-sdm /dit-kgm/contents-direktorat-kesehatan-dan-gizimasyarakat/ gerakan-nasional-percepatan-perbaikan-gizi