BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada Siswa Kelas V SDN 5 Suwawa dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 17 siswa putra dan 10 siswa putri. Sementara yang menjadi tim peneliti adalah peneliti sendiri sedangkan yang menjadi mitra kerja adalah guru olahraga di sekolah lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus lima kali perlakuan atau tindakan. Untuk memperoleh data–data yang akurat peneliti mengadakan observasi awal sebagai data awal penilaian. Hal ini dilakukan karena peneliti hanya melihat gejala rendahnya keterampilan dasar tenis meja pada sebagian besar siswa Kelas V SDN 5 Suwawa. Secara rinci hasil penelitian tindakan kelas adalah: 4.1.1 Observasi awal Observasi awal merupakan hal mutlak untuk dilaksanakan sebelum penelitian dilakukan. Observasi awal dilakukan guna mengetahui kemampuan awal siswa SDN 5 Suwawa dalam hal pelajaran bola kecil khususnya tenis meja. Kegiatan ini penting guna menentukan model tindakan yang akan diterapkan. Data observasi awal dapatdilaporkan dalam bentuk tabel dan diagram sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Observasi Awal Hasil belajar pukulan Forehand dan Shakehand Melalui Metode Demonstrasi Terhadap Keterampilan Bermain Tenis Meja No
Indikator yg diamati
Nilai rata-rata ketuntasan
Keterangan
1
Tahap Persiapan
49%
Kurang
2
Tahap Gerakan
48%
Kurang
3
Akhir Gerakan
49.66%
Kurang
48.88%
Kurang
TOTAL
Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan siswa kelas V SDN 5 Suwawa belum terampil dalam bermain tenis meja. Kondisi inilah yang mengharuskan kita untuk segera melakukan tindakan. Tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar pukulan forehand dan shakehand grip. Tujuan penggunaan metode demonstrasi yaitu bertujuan memudahkan siswa dalam melakukan berbagai aktivitas gerak yang berhubungan langsung dengan teknik dasar dalam permainan tenis meja. Artinya metode demonstrasi tersebut memberikan kesempatan kepada siswa kelas V SDN 5 Suwawa lebih banyak melakukan aktivitas gerak yang menjadi indikator penilaian pembelajaran bola kecil khususnya tenis meja. Adapun beberapa hasil capaian masing-masing indikator sebagai berikut.
a. Tahap Persiapan rata-rata adalah 49%, peningkatanya minimal sebesar 26% dari indikator kinerja 75%. b. Tahap Gerakan rata-rata 68%, peningkatannya minimal sebesar 27% dari indikator kinerja 75% c. Akhir Gerakan rata-rata 49,66%, peningkatannya minimal 25,34% dari indikator konerja 75%, dan Kesimpulan hasil observasi awal menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa kelas V SDN 5 Suwawa dalam melakukan pukulan forehand dan shakehand grip perlu ditindaki dengan melalui metode demonstrasi. 4.1.2 Hasil Pengamatan Siklus I Hasil pengamatan siklus 1 (5 kali pertemuan) setelah proses pembelajaran pukulan forehand dan shaehand grip melalui metode demonstrasi terhadap keterampilan bermain tenis meja diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Siklus 1 Hasil belajar pukulan Forehand dan Shakehand Grip Melalui Metode Demonstrasi Terhadap Keterampilan Bermain Tenis Meja No
Indikator yg diamati
Nilai rata-rata ketuntasan
Keterangan
1
Tahap Persiapan
67,81%
Cukup
2
Tahap Gerakan
67,37%
Cukup
3
Akhir Gerakan
68,14%
Cukup
67.77%
Cukup
TOTAL
Data tabel II menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa kelas V SDN 5 Suwawa dalam melakukan pukulan forehand dan shakehand grip belum mencapai target. Ketiga indikator yang dinilai adalah ; (1) Tahap Persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa 67,81%, selanjutnya (2) Tahap Gerakan rata-rata 67,37%, (3) Akhir Gerakan 68,14%. Hasil ini memperlihatkan bahwa perolehan nilai setelah siklus 1 (5 kali pertemuan) belum mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Terget yang ditetapkan yaitu sebesar 75 % sementara hasil diperoleh setelah siklus 1 yaitu hanya sebesar 70%, maka langkah selanjutnya yaitu merefleksi siklus 1. 4.1.3 Refleksi Siklus 1 Refleksi dilaksanakan guna memperbaiki beberapa tindakan yang dilakukan sehingga mencapai tujuan yang ditargetkan yaitu sebesar 75 %. Hasil siklus 1 sebesar 70% mengharuskan peneliti untuk segera melakukan refleksi dengan cara melanjutkan penelitian melanjutkan ke siklus 2. Tindakan pada siklus 2 sama halnya dengan apa yang dilakukan pada siklus 1 yaitu meiputi: a. Tahap Persiapan yang baru mencapai 67,81%, perlu ditingkatkan minimal sebesar 7,19% sehingga bisa mencapai target semula sebesar 75%. b. Tahap Gerakan rata-rata sebesar 67,37%, jika disesuaikan dengan target semua sebesar 75 % maka langkah selanjutnya adalah meningkatkan hasil pukulan forehand dan shakehand grip minimal sebesar 7,63% sehingga mencapi 75%
c. Akhir Gerakan rata-rata sebesar 68,14%, perlu ditingkatkan minimal sebesar 6,86% guna mencapai 75%. Hasil menunjukan bahwa keterampilan dasar siswa kelas V SDN 5 Suwawa dalam bermain tenis meja masih perlu untuk diberi tindakan minimal mencapai standar penilaian indikator kinerja yang telah ditetapkan sebesar 75%. Dengan demikian perlu dilaksanakan tindakan lebih lanjut dengan menerapkan siklus kedua dengan tetap menerapkan metode demonstrasi 4.1.4 Hasil Pengamatan Siklus 2 Hasil penerapan siklus kedua secara umum terjadi peningkatan dari berbagai aspek. Secara rinci peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3 Hasil Siklus 2 Hasil belajar pukulan Forehand dan Shakehand Melalui Metode Demonstrasi Terhadap Keterampilan Bermain Tenis Meja No
Indikator yg diamati
Nilai rata-rata ketuntasan
Keterangan
1
Tahap Persiapan
76,11%
Baik
2
Tahap Gerakan
75,66%
Baik
3
Akhir Gerakan
75,77%
Baik
75.84%
Baik
TOTAL
Tabel 3 menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan dari nilai pada siklus 1.
Hal ini dapat diamati pada indikator (1) Tahap persiapan rata-rata keterampilan gerak dasar siswa kelas V SDN 5 Suwawa meningkat menajdi 76.11%, selanjutnya (2) Tahap Gerakan rata-rata meningkat menjadi 75.66%, (3) serta Akhir Gerakan meningkat menjadi 75.77%, Hasil ini menunjukan kepada peneliti bahwa keterampilan dasar siswa kelas IV SDN 1 Tambalakada dalam melempar lembing meningkat secara signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 75.84%. Artinya siswa kelas V SDN Suwawa hasil belajar pukulan forehand dan shakehand grip melalui metode demonstrasi terhadap keterampilan bermain tenis meja sesuai target yang ditetapkan sebesar 75 %. Kesimpulan bahwa dengan metode demonstrasi pembelajaran bola kecil khsusnya pada pukulan forehand dan shakehand grip dapat meningkatkan keterampilan dasar siswa kelas V SDN Suwawa dalam hal permainan tenis meja. Langkah selanjutnya yaitu melakukan refleksi siklus 2. 4.1.5 Refleksi Siklus 2 Berdasarkan perlakuan tindakan pada siklus ke dua maka dapat di simpulkan bahwa dalam meningkatkan keterampilan dasar bermain tenis meja siswa kelas V SDN 5 Suwawa, yaitu dengan melalui metode demonstrasi. Dengan demikian setelah mengetahui bahwa dengan langkah metode demonstrasi maka peniliti mengadakan refleksi tentang hasil dari pada data siklus ke dua tersebut. Refleksi pada siklus kedua ini berupaya untuk membenahi kesalahan-kesalahan selama tindakan pada siklus pertama, sehingga hal-hal yang masih kurang akan dibenahi saat proses pembelajaran yang berhubungan dengan materi tenis meja.
Dari penjelasan di atas mengenai pengamatan siklus ke dua menunjukkan rata-rata hasil belajar pukulan forehand dan shaehand grip melalui metode demonstrasi hingga melebihi standar indikator kinerja, dengan kata lain rata-rata hasil belajar siswa telah miningkat. Hasil pengamatan pada observasi awal rata-rata hasil belajar pukulan forehand dan shakehand grip siswa kelas V SDN 5 Suwawa yaitu 48.88%, dan pada siklus ke dua hasil belajar pukulan forehand dan shakehand grip siswa kelas V SDN 5 Suwawa meningkat hingga 75.84%, hal ini jelas bahwa siswa kelas V SDN 5 Suwawa mengalami peningkatan keterampilan dasar sebesar 26.96 % dari hasil siklus dua, dan 26.12% dari indikator kinerja 75%. Gambaran hasil pada siklus dua tersebut dapat diasumsikan walaupun keseluruhan siswa telah memiliki keterampilan dalam melakukan pukulan forehand dan shakehand grip, tetapi masih perlu untuk dibenahi, khususnya pada cara Tahap Gerakan. Sementara untuk komponen indikator yang lain beberapa siswa kelas V SDN 5 Suwawa telah terampil dan bahkan melebihi standar penilaian yang menjadi indikator kinerja. 4.2 Pembahasan Hasil penelitian menunjukan data observasi awal sebesar 48.88%, dan siklus pertama sebesar 67.77% serta siklus ke dua sebesar 75.84%. Perolehan ini menggambarkan bahwa rata-rata siswa kelas V SDN 5 Suwawa mampu memperbaiki kekurangan setelah diberi tindakan sebanyak dua kali. Artinya peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Suwawa dalam mata pelajaran Tenis meja meningkat
berkat adanya tindakan melalui metode demonstrasi. Tindakan ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi guru olahraga dalam hal mengajar olahraga bola kecil khususnya tenis meja. Ketiadaan metode yang digunakan oleh guru olahraga maka dengan metode demonstrasi. Hal ini mengingatkan kepada seluruh guru olahraga agar tidak terlalu tergantung pada alat belajar yang ada. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kreatifitas guru menjadi kunci dalam menuntaskan pembelajaran di sekolah. Dalam penelitian ini peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Suwawa dalam mata pelajaran tenis meja karena adanya tindakan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi untuk mengadakan metode yang digunakan guru. Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran tenis meja dengan metode demonstrasi pembelajaran berhasil setelah melalui dua siklus. Peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Suwawa dalam mata pelajaran tenis meja yang menggunakan metode demonstrasi dengan dua siklus dapat dilihat pada table berikut: TABEL 4 Selisih Hasil Peningkatan Siklus 1 dan 2 Hasil Belajar Pukulan Forehand Dan Shakehand Grip Melalui Metode Demonstrasi INDIKATOR YANG
Siklus I
Siklus II
Tahap Persiapan
67,81%
76,11%
Tahap Gerakan
68,14%
75,66%
Akhir Gerakan
67,37%
75,77%
DIAMATI
Dari tabel di atas jelas bahwa peningkatan hasil belajar pukulan forehand dan shakehand grip melelui metode demonstrasi pada siswa kelas V SDN 5 Suwawa melebihi indikator kinerja yang diharapkan.Artinya pada masing-masing komponen keterampilan dasar pada setiap siklus sangat jelas selisih peningkatannya. Dengan demikian hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa: “melalui metode demonstrasi hasil belajar pukulan forehand dan shakehand grip terhadap keterampilan bermain tenis meja pada siswa Kelas V di SDN 5 Suwawa dapat ditingkatkan”.