BULETIN
PENELITIAN KESEHATAN Vol. 45 No. 1 Maret 2017
ISSN 0125 – 9695 E ISSN 2338-3453
BULLETIN OF HEALTH RESEARCH DEWAN REDAKSI Editorial Board
KETUA DEWAN REDAKSI Managing Editor
Prof. Dr. M. Sudomo (Parasitologi Medik; WHO)
ANGGOTA DEWAN REDAKSI Members of the Editorial Board
Dra Nani Sukasediati, Apt, Ms (Farmakologi; WHO) drh. Rita Marleta Dewi, M.Kes (Parasitologi ; Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan) dr. Lusianawaty Tana, Sp.OK (Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Dr. dr. Sri Idaiani, Sp.Kj (Epidemiologi : Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan) Dr. Dwi Hapsari Tjandrarini, M.Kes (Biostatistik :Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat) Siti Sundari, MPH, DSc (Kebijakan Kesehatan : Asosiasi Peneliti Kesehatan Indonesia) Dra. Rachmalina Prasodjo, MSc, PH (Perilaku Kesehatan : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat) Sri Irianti, SKM, MPhil, PhD (Kesehatan Lingkungan : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat)
MITRA BESTARI
Prof. Dr. dr. Umar Fahmi Achmadi, PhD (Toksikologi Lingkungan ; Asosiasi Peneliti Kesehatan Indonesia) Prof. dr. Agus Suwandono, MPH, Dr.PH (Biomedik ; Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan) Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (Perilaku Masyarakat : FKM - UI) Prof. Dr. dr. Kusharisupeni , M.Sc (Gizi Klinik dan Kesmas, FKM-UI) Prof. Dr. dr. Erni Hernawati Purwaningsih, MS (Drug Delivery, Herbal : FK-UI)
Peer Reviewer
REDAKSI PELAKSANA Executive Editor
Pattah, SIP Leny Wulandari, SKM, MKM
SEKRETARIS Secretary
Siti Rachma, SS, MKM
STAF SEKRETARIAT Secretariat Staff
Suwarno Happy Chandraleka, ST Cahaya Indriaty, SKM, M.Kes Zulfah Nur’aini, A.Md Hana Endang Wahyuni
Terbit 4 kali setahun (Quarterly publication) - ( Maret, Juni, September, Desember ) Buletin Penelitian Kesehatan adalah forum komunikasi hasil-hasil penelitian, tinjauan hasil-hasil penelitian, metodologi dan pendekatan-pendekatan baru dalam penelitian yang berkaitan dengan upaya kesehatan di Indonesia. Buletin ini merupakan publikasi resmi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia
Bulletin of Health Studies is a forum communicating research results, research reviews, methodologies and new approaches for health research relevant to health services in Indonesia. It is a formal publication of the National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Republic of Indonesia
Alamat Redaksi : Bagian Umum, Dokumentasi dan Jejaring Sekretariat Badan Litbang Kesehatan Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 E-mail :
[email protected] Telp. (021) 4261088 ext. 306 Fax. (021) 4244228 Website : http//ejournal.litbang.go.id/index.php/BPK
BULETIN
PENELITIAN KESEHATAN
Vol. 45 No. 1 Maret 2017
ISSN 0125 - 9695 E-ISSN 2338-3453
BULLETIN OF HEALTH RESEARCH DAFTAR ISI
ARTIKEL 1.
Penyimpangan Pola Prevalensi Hipertensi di Indonesia – Penyusulan oleh Perempuan pada Usia 28 Tahun: Masukan untuk Perbaikan Pelayanan Kesehatan Unusual Pattern in Hypertension Prevalence in Indonesia – Females Overtake Males at The Age of 28: Point For Health Service Provision
1 - 10
(Siti Isfandari) 2.
Pengaruh Penyuluhan HIV/AIDS terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang HIV/ AIDS Mahasiswi Akademi Kebidanan Banjarbaru Tahun 2016 The Effect of Counseling HIV/AIDS to The Knowledge and Attitude About HIV/AIDS of Banjarbaru Midwife Academy Students 2016 (Husaini, Roselina Panghiyangani, Maman Saputra)
11 - 16
3.
Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik : Studi Kasus Kontrol di Empat Rumah Sakit di Jakarta Tahun 2014 Risk Factors for Chronic Kidney Disease : A Case Control Study in Four Hospitals in Jakarta In 2014
17 - 26
(Delima, Emiliana Tjitra, et.al) 4.
Determinan Pengeluaran Kesehatan Katastropik Rumah Tangga Indonesia Pada Tahun Pertama Implementasi Program JKN Catastrophic Health Spending Determinants of Indonesian Household in the First Year Implementation of JKN Program (Wahyu Puji Nugraheni, dan Risky Kusuma Hartono)
27 - 36
5.
Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Kota Bogor Tahun 2015 ditinjau dari Pemberian Makan dan Sosiodemografi Ibu Nutritional Status Among Infant Aged 6-12 Months in Bogor City According to Feeding Pattern and Maternal Sociodemoghrapic (Nining Tyas Triatmaja)
37 - 44
6.
Hubungan Stunting dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh, Kotamadya Jakarta Pusat Relationship Between Stunting and Learning Achievement of Primary School Children in Slum Areas, Central Jakarta (Prisca Petty Arfines, dan Fithia Dyah Puspitasari)
45 - 52
7.
Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013) Factors Associated With Hypertension Among Diabetes Mellitus People in Indonesia (Basic Health Research 2013) (Marice Sihombing)
53 - 64
8.
Pemanfatan Rumah Tunggu Kelahiran di Puskesmas Adaut Kecamatan Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tahun 2015 Utilization of Maternity Waiting Homes in Selaru Health Centre Maluku Tenggara Barat 2015 (Noor Edi Widya Sukoco, dan Suparmi)
65- 72
BULETIN
PENELITIAN KESEHATAN
Vol. 45 No. 1 March 2017
ISSN 0125 - 9695 E-ISSN 2338-3453
BULLETIN OF HEALTH RESEARCH
The abstract sheet may be reproduced/copied without permission
NLM : WG 340 Siti Isfandari Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560 Indonesia E-mail :
[email protected] Unusual Pattern in Hypertension Prevalence in Indonesia – Females Overtake Males at The age of 28: Point For Health Service Provision Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 1 - 10 This policy paper intends to provide inputs for community health program development on high blood pressure (HBP) prevention and treatment improvement. The latest two consecutive National Health Surveys in 2010 and 2013 revealed deviant pattern of HBP among pre menopause females. Earlier take-over of HBP prevalence is observed between females on males. Exploration on HBP risk by age and sex was performed. The findings showed higher prevalence of HBP risk among females. Age, obesity, emotional distress, and contraceptive use contribute to HBP occurrence. Result of analysis was inconclusive to identify precise risk of earlier take over of high blood pressure. It could probably due to hormonal contraceptive use and higher prevalence of risk among females. Since there was already higher health service utilization, it is recommended that the existing non communicable diseases (NCD) prevention and monitoring program is expanded to provide service for young females. Among the service provided are motivation for healthy diet, physical activity, mental health service and family planning. Key words: NCD, hypertension, gender, health service, Indonesia -----------------------------------------------------------------NLM : WC 503.6 Husaini, Roselina Panghiyangani, Maman Saputra Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani, Km.36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia Email:
[email protected] The Effect of Counseling HIV/AIDS to the knowledge
and attitude about HIV/AIDS of Banjarbaru Midwife Academy Students 2016 Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 11 - 16 The incidence of HIV/AIDS is a global problem that is still unresolved, including in Banjarbaru, Indonesia. The highest cases occurred in the age group of 20-49 years indicating they are already HIV positive adolescence (15-25 years). The cause of the high incidence of HIV/ AIDS among adolescents is influenced by many things including their lack of knowledge about HIV/AIDS. This study aims to determine the effect of counseling to the knowledge and attitude on Banjarbaru Midwife Academy Students. This study uses a quantitative method with preexperimental research design. A total sample of 40 people taken by quota sampling. The results show the number of students who have good knowledge increased after being given counseling, from 35% to 70%. In addition, the number of students who have a good attitude after being given counseling increased, from 87.5% to 100%. The conclusion of this study is counseling about HIV/ AIDS can affect Banjarbaru Midwife Academy Students’ knowledge and attitude by 4.206 and 4.206 times, respectively. Keywords: HIV/AIDS, students, counseling -----------------------------------------------------------------NLM : WJ 342 Delima, Emiliana Tjitra, Lusianawaty Tana, Frans Suharyanto Halim, Lannywati Ghani, Hadi Siswoyo, Sri Idaiani, Lelly Andayasari, Lucie Widowati, Retno Gitawati, Marice Sihombing, Indirawati Tjahja Notohartojo, Sintawati, Tince Arniati Jovina, Muhammad Karyana, Pringgodigdo Nugroho, Djoko Wibisono, J. Sarwono, Heidy Agustin, Suhardjono, Sudigdo Sastroasmoro, Siswanto Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia 2.FK Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Jl. Salemba Raya, Jakarta. Indonesia 3.RSPAD Gatot Soebroto DITKESAD, Jakarta 4.RSUP Fatmawati, Jakarta Jl. Fatmawati Raya, Jakarta. Indonesia 5.RSUP Persahabatan, Jakarta E - mail :
[email protected] 1.
Risk Factors for Chronic Kidney Disease : A Case Control Study in Four Hospitals in Jakarta In 2014
Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 17 - 26 A case control study was conducted in four government hospitals in Jakarta according to Kidney Disease Improving Global Outcome (KDIGO) 2012 criteria, in the last 10 years. Control subjects were diagnosed as not CKD based on estimating glomerulus filtration rate (e-GFR) of ≥60ml /minute/1.73m2 and normal urinalysis test. Data were collected by interviewing with subjects using structured questionnaires. Laboratory test results were extracted from the medical records or retested laboratory results of serum creatinine, HbA1c, and urinalysis at screening and enrollment time. A total of 429 eligible subjects in each group were analysed by logistic regression. Age, family history of CKD, plain water consumption ≤2000ml/day, carbonated drink consumption, energy drink consumption, history of kidney diseases, kidney stone, hypertension, and diabetes mellitus increased risk of CKD with adjusted odds ratio range from 1.8 to 25.8. Consumption of coffee, tea, chocolate, alcohol drinks, non-steroid anti-inflammatory drug (NSAID), traditional herbal for musculoskeletal disorder or obesity, smoking, and less quality of drinking water were not significantly associated with CKD. It concluded that risk factors of CKD were everyday consumption of carbonated drink and energy drink. Keywords: chronic kidney disease, risk factor, case control, hospital -----------------------------------------------------------------NLM : W 160 Wahyu Puji Nugraheni, Risky Kusuma Hartono Pusat penelitian dan pengembangan humaniora dan Manajemen kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat 2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM),Gedung HZ Jl. Harapan No. 501 Lenteng Agung Jakarta Selatan
[email protected],
[email protected] 1
Catastrophic Health Spending Determinants of Indonesian Household in The First Year Implementation of JKN Program Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 27 - 36 Health spending can lead to decrease the ability of the household financial. Nearly 2.3 million people (1%) each year fall to be poor as a impact of catastrophic health spending of high-cost diseases that are life-threatening complications. The aim of the research is to analyze the determinants of catastrophic health spending of Indonesian households in the first year of implementation of the National Health Insurance program (JKN). This study design is cross sectional using secondary data is data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014. The
methods of analysis used are econometric approach with logit model and instrumental variables probit model. The results of the study significantly shows that households with catastrophic health spending incidence is around 5.38% in the first year of implementing JKN Program. While the determinants that influence catastrophic health spending include level of education, place of residence in the city, health status and economic status. This study recommends to the government to improve and develop the health program that promotes healthy lifestyles and expand the coverage of JKN program to protect the Indonesian households from catastrophic helath spending. Keywords : JKN, Cathastrophic Spending, IV Probit, IFLS Data ----------------------------------------------------------------NLM : QU 145 Nining Tyas Triatmaja Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 65 Bandar Lor Mojokerto, Kota Kediri Jawa Timur 64114, Indonesia E - mail :
[email protected] Nutritional Status Among Infant Aged 6-12 Months in Bogor City According to Feeding Pattern and Maternal Sociodemoghrapic Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 37 - 44 Malnutrition (underweight, stunting, and wasting) in infants is still common nutritional problems in Indonesia. Many factors affect infant malnutrition, including inappropriate infant feeding. Maternal sociodemographic factors are also thought to affect infant malnutrition. The objective of this study was to analyze factors associated with the nutritional status of infants aged 6-12 months according maternal sociodemoghraphic and infant feeding practice in Bogor. This study used cross-sectional design with sample of 92 mothers of infants and 92 infants aged 6-12 months. Variables in this study were maternal characteristics (age, education, occupation, and family economic status), infant feeding practices (exclusive breastfeeding and formula feeding before 6 months old), and infant anthropometric (weight and height). Nutritional status was analized using WHO Anthro software. Data analysis using Chi-square test. Results showed the prevalence of underweight, stunting, and wasting was 4.3%, 13%, 9.8%, respectively. There was a significant association between maternal education and family economic status with infant nutritional status (HAZ and WAZ) (p <0.05). It is necessary to improve maternal knowledge on appropriate infant feeding practice to reduce infant malnutrition. Keywords: nutritional status, infant aged 6-12 month,
infant feeding, maternal characteristic -----------------------------------------------------------------NLM : GF 319.5 Prisca Petty Arfines, dan Fithia Dyah Puspitasari 1,2. Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Balitbangkes RI E-mail:
[email protected]/prisca_arfines@ litbang.depkes.go.id Relationship between stunting and learning achievement of primary school children in slum areas, central jakarta Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 45 - 52 Problems on nutrition deficiencies can occur in all age groups, including in school-aged children (6-12 years old). Families who live in slums were more likely to fail to meet the nutritional needs as well as unhygienic practice may increase the risk of infectious diseases. The purpose of this study was to determine the relationship between stunting and learning achievement of primary school children in slum areas in Central Jakarta. This study was an observational study with cross sectional design. Data were collected between June to November 2012 from students in six elementary schools of Kramat and Tanah Tinggi Sub-districts. Data collected were basic characteristics, hemoglobin (Hb) level, anthropometry, concentration score, learning achievement and food recall 1x24 hours. Respondents were 141 children consist of 86 girls (61%) and 55 boys (39%). Stunting proportion was 21.5% based on the screening measurement. Bivariate analysis revealed there was a relationship between HAZ (stunting indicator) and learning achievement of schoolaged children. Keywords: stunting, learning achievements, school-aged children, slum area, learning concentration -----------------------------------------------------------------NLM : WK 810 Marice Sihombing Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560, Indonesia E-mail:
[email protected] Factors Associated With Hypertension Among Diabetes Mellitus People In Indonesia (Basic Health Research 2013) Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 53 - 64 Prevalence of diabetes mellitus (DM) and hypertension is increasing worldwide due to lifestyle changes. Both of them increase the risk of cardiovascular and renal diseases. This study aimed to assess the association of several factors with hypertension among DM
people based on Basic Health Research 2013 data. DM respondents was selected based on having been diagnosed as DM by medical doctors or was taking DM medication, or blood glucose examination confirmed DM according to Perkeni consensus 2011. Hypertension was defined based on having diagnosed by health providers or was taking antihypertension medication or blood pressure examination showing systolic pressure of ≥140 mmHg, and/or diastolic pressure of ≥90 mmHg. There were 5253 respondents with DM, consisted of 1966 males (37.4%), and 3287 females (62.6%). The proportion of hypertension was 51.8% (95%CI: 49.454.2), 45.8% males, and 55.4% females with p≥0.05. The risk of hypertension increased among respondents aged 45 years and over by 2.63 times, mental emotional disorders (2.19 times), central obesity (1.75 times), hypercholesterolemia (1.68 times), general obesity (1.57 times), unemployed (1.39 times), low education (1.30 times) with p<0.05. Several of those factors were preventable and controllable. Hence, health promotion and disease prevention should be encouraged. Key word: diabetes, hypertension, risk factor, basic health research 2013 -------------------------------------------------------------------NLM : WQ 300 Noor Edi Widya Sukoco, Suparmi Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, 1,2 Jln. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat, e-mail:
[email protected] 1 2
Utilization of maternity waiting homes in selaru health centre maluku tenggara barat 2015 Bulletin of Health Research Vol. 45 No. 1, March, Pages. 65- 72 Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a chronic lung disease characterized by progressive nonreversible or partially reversible airflow obstruction in the airway. The aim of this study was to assess the sensitivity and specificity of questions on respiratory symptoms and risky behavior for diagnosing COPD. Method. This study was a further analysis of Bogor Cohort Study on Non-Communicable Risk Factors 2011-2012 data. COPD was diagnosed by spirometry examination with bronchodilator. Twelve questions on COPD respiratory symptoms and two questions on rizky behavior were analyzed using crossed tabulation with 5 % significance level. Results. The sensitivity and specificity of several aggregate questions on respiratory symptom and COPD risk factors ranged from 12.5% to 94.3% and 2.2% to 94.4%. Aggregate of 7 questions on 6 respiratory symptoms and 1 smoking behavior with either one was answered “Yes” had the optimal sensitivity (68.1 %) and specificity (59.7 %). Those questions were coughing more than 1 month, excreting
sputum almost every day, easily feeling fatigue or dyspnea while doing activity, dyspnea > 3 months that restricted daily activities, worsened fatigue/dyspnea, whizzing, and smoking behavior. Conclusion. Questions on respiratory symptoms were neither sensitive nor
specific for diagnosing COPD. Keywords: chronic obstructive pulmonary disease, sensitivity, specificity.
BULETIN
PENELITIAN KESEHATAN Vol. 45 No. 1 Maret 2017
ISSN 0125 - 9695 E-ISSN 2338-3453
BULLETIN OF HEALTH RESEARCH
Lembar abstrak ini boleh diperbanyak/di-copy tanpa izin
NLM : WG 340 Siti Isfandari Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560 Indonesia E-mail :
[email protected] Penyimpangan Pola Prevalensi Hipertensi di Indonesia –Penyusulan oleh Perempuan pada Usia 28 Tahun: Masukan untuk Perbaikan Pelayanan Kesehatan Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 1 - 10 Artikel kebijakan ini bertujuan memberi masukan perbaikan program pencegahan dan penanganan hipertensi di puskesmas dan masyarakat. Riskesdas 2010 dan 2013 menunjukkan fenomena yang berbeda dengan negara lain. Prevalensi hipertensi perempuan pre menopause lebih tinggi dibandingkan lelaki. Tujuan analisa untuk melakukan eksplorasi faktor risiko yang menyebabkan terjadinya penyusulan prevalensi hipertensi pada usia relatif muda. Usia, indeks massa tubuh, distress emosional , jenis kelamin dan penggunaan kontrasepsi merupakan faktor kontributor yang dianalisa. Hasil menunjukkan usia merupakanmerupakan kontributor tertinggi terjadinya hipertensi. Prevalensi hipertensi perempuan non pengguna kontrasepsi tidak berbeda dengan lelaki, sedangkan pengguna kontrasepsi hormonal memiliki risiko lebih tinggi terhadap hipertensi dibanding pengguna kontrasepsi non hormonal. Hasil analisa belum dapat secara konklusif memperoleh faktor risiko yang menyebabkan terjadinya penyusulan dini hipertensi perempuan. Namun diduga terkait dengan penggunaan kontrasepsi hormonal dan lebih tingginya prevalensi faktor risiko hipertensi. Kata kunci : PTM, jender, pelayanan kesehatan, hipertensi, Indonesia -------------------------------------------------------------------NLM : WC 503.6 Husaini, Roselina Panghiyangani, Maman Saputra Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani, Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia Email:
[email protected]
Pengaruh Penyuluhan HIV/AIDS terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang HIV/AIDS Mahasiswi Akademi Kebidanan Banjarbaru Tahun 2016 Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 11 - 16 Kejadian HIV/AIDS merupakan permasalahan global yang hingga saat ini masih belum terselesaikan, termasuk di Banjarbaru, Indonesia. Kasus tertinggi terjadi pada kelompok umur 20-49 tahun yang mengindikasikan pada usia remaja (15-25 tahun) mereka sudah mengidap HIV. Penyebab tingginya kejadian HIV/AIDS pada remaja dipengaruhi banyak hal diantaranya kurangnya pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap mahasiswi Akademi Kebidanan Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian preeksperimental. Jumlah sampel sebanyak 40 orang yang diambil secara quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan jumlah mahasiswi yang berpengetahuan baik meningkat setelah diberikan penyuluhan, dari 35% menjadi 70%. Selain itu, jumlah mahasiswi yang memiliki sikap yang baik meningkat setelah diberikan penyuluhan, dari 87,5% menjadi 100%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyuluhan tentang HIV/AIDS dapat mempengaruhi pengetahuan mahasiswi Akademi Kebidanan Banjarbaru sebesar 4,206 kali dan sikap sebesar 4,206 kali. Kata kunci: HIV/AIDS, mahasiswi, penyuluhan -------------------------------------------------------------------NLM : WJ 342 Delima, Emiliana Tjitra, Lusianawaty Tana, Frans Suharyanto Halim, Lannywati Ghani, Hadi Siswoyo, Sri Idaiani, Lelly Andayasari, Lucie Widowati, Retno Gitawati, Marice Sihombing, Indirawati Tjahja Notohartojo, Sintawati, Tince Arniati Jovina, Muhammad Karyana, Pringgodigdo Nugroho, Djoko Wibisono, J. Sarwono, Heidy Agustin, Suhardjono, Sudigdo Sastroasmoro, Siswanto Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560, Indonesia 2. FK Universitas Indonesia/ RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta Jl. Salemba Raya, Jakarta. Indonesia 3.RSPAD Gatot Soebroto DITKESAD, Jakarta 4. RSUP Fatmawati, Jakarta Jl. Fatmawati Raya, Jakarta. Indonesia 5.RSUP Persahabatan, Jakarta 1.
E - mail :
[email protected] Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronik : Studi Kasus Kontrol di Empat Rumah Sakit di Jakarta Tahun 2014 Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 17 - 26 Penelitian kasus-kontrol penyakit ginjal kronik (PGK) telah dilakukan di empat rumah sakit (RS) pemerintah di DKI Jakarta mengikuti kriteria Kidney Disease Improving Global Outcome (KDIGO) 2012, dan paling lama sudah sakit dalam 10 tahun terakhir. Subyek kontrol adalah pasien yang tidak memenuhi kriteria PGK menurut penilaian dokter dan atau hasil estimasi laju filtrasi glomerulus (e-LFG) ≥60ml/menit/1,73m2 dengan hasil urinalisis normal. Data faktor risiko dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Data laboratorium dicatat dari rekam medik atau hasil pemeriksaan ulang kadar kreatinin serum, HbA1c, dan urinalisis rutin dari subyek. Sejumlah 429 subyek memenuhi kriteria untuk setiap kelompok. Hasil analisis regresi logistik kondisional menunjukkan umur lanjut, riwayat keluarga dengan PGK, konsumsi air minum ≤ 2000 ml/hari, konsumsi minuman bersoda, minuman berenergi, pernah didiagnosis gangguan glomerulus atau tubulo-intersisial ginjal, batu ginjal, hipertensi, dan diabetes mellitus meningkatkan risiko PGK dengan kisaran adjusted OR 1,8 hingga 25,8. Konsumsi kopi, teh, coklat, minuman beralkohol, obat antiinflamasi non steroid (NSAID), jamu pegal linu, jamu pelangsing, merokok, dan kualitas air minum yang kurang baik tidak berhubungan secara bermakna dengan PGK. Disimpulkan bahwa faktor risiko paling dominan adalah sering mengonsumsi minuman berenergi bersamaan minuman bersoda. Kata kunci: penyakit ginjal kronik, faktor risiko, kasus kontrol, Jakarta -------------------------------------------------------------------NLM : W 160 Wahyu Puji Nugraheni, Risky Kusuma Hartono Pusat penelitian dan pengembangan humaniora dan Manajemen kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat 2Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM),Gedung HZ Jl. Harapan No. 501 Lenteng Agung Jakarta Selatan
[email protected],
[email protected] 1
Determinan Pengeluaran Kesehatan Katastropik Rumah Tangga Indonesia Pada Tahun Pertama Implementasi Program JKN Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 27 - 36 Pengeluaran
kesehatan
dapat
memicu
ancaman
penurunan kemampuan keuangan rumah tangga. Hampir 2.3 juta individu (1%) tiap tahunnya jatuh ke dalam kemiskinan sebagai dampak dari biaya kesehatan katastropik. Tujuan penelitian untuk menganalisis biaya kesehatan katastropik rumah tangga Indonesia setelah implementasi program JKN. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder yaitu data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Metode analisis menggunakan pendekatan ekonometri analisis model logit dan model regresi instrumental variable probit. Hasil penelitian secara signifikan menunjukkan bahwa di era program JKN, rumah tangga yang mengalami kejadian belanja kesehatan katastropik sebesar 5,38% . Sementara determinan yang mempengaruhi belanja kesehatan katastropik mencakup tingkat pendidikan, tempat tinggal di kota, status kesehatan dan status ekonomi. Penelitian ini menyarankan kepada pemerintah untuk membangun dan meningkatkan program kesehatan yang mengacu pada pola hidup sehat dan memperluas cakupan kepesertaan JKN untuk melindungi rumah tangga dari pengeluaran katastropik. Kata kunci: JKN, Pengeluaran Katastropik, Data IFLS, IV Probit -------------------------------------------------------------------NLM : QU 145 Nining Tyas Triatmaja Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri Jl. KH. Wakhid Hasyim No. 65 Bandar Lor Mojokerto, Kota Kediri Jawa Timur 64114, Indonesia E - mail :
[email protected] Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Kota Bogor Tahun 2015 ditinjau dari Pemberian Makan dan Sosiodemografi Ibu Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 37 - 44 Masalah gizi kurang (underweight, stunting, dan wasting) pada bayi masih dijumpai di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah gizi kurang pada bayi, salah satunya pemberian makan yang kurang sesuai. Faktor sosiodemografi ibu juga diduga berpengaruh terhadap kejadian masalah gizi pada bayi. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi bayi usia 6-12 bulan ditinjau dari sosiodemografi ibu dan pola asuh makan di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan desain crosssectional study dengan jumlah sampel 92 orang ibu bayi dan 92 bayi berusia 6-12 bulan. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik ibu (usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi keluarga), pemberian makan (pemberian ASI Eksklusif dan susu formula sebelum bayi berusia 6 bulan), dan antropometri bayi (berat badan dan tinggi badan). Data status gizi bayi diolah menggunakan software WHO Anthro. Analisis data menggunakan uji
Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi underweight sebesar 4.3%, stunting sebesar 13%, dan wasting sebesar 9.8%. Terdapat hubungan signifikan antara pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga dengan status gizi bayi menurut indikator BB/U dan TB/U (p<0.05). Perlu adanya peningkatan pengetahuan ibu terkait pola asuh makan yang sesuai untuk menurunkan masalah gizi kurang pada bayi.
E-mail:
[email protected]
Kata kunci: status gizi, bayi 6-12 bulan, pemberian makan, karakteristik ibu -------------------------------------------------------------------NLM : GF 319.5
Prevalensi Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi terus meningkat di dunia karena perubahan gaya hidup. Keduanya meningkatkan risiko penyakit kardiovakuler dan penyakit ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada penduduk DM di Indonesia berdasarkan data Riskesdas 2013. Desain penelitian adalah cross sectional. Responden telah didiagnosis DM oleh dokter atau sedang minum obat DM dari hasil wawancara atau kadar glukosa darah memenuhi kriteria DM menurut konsensus Perkeni 2011. Responden dinyatakan hipertensi bila pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan atau sedang minum obat anti hipertensi dari hasil wawancara atau pengukuran tekanan darah rata-rata sistolik ≥140 mmHg, dan atau diastolik ≥90 mmHg. Jumlah penduduk DM sebanyak 5253 orang yang terdiri atas 1966 orang (37,4%) laki laki dan 3287 orang (62,6%) perempuan. Proporsi hipertensi sebesar 51,8% (95%CI: 49,4-54,2), laki laki (45,8%), perempuan (55,4%) dengan p≥0,05. Risiko hipertensi meningkat pada kelompok umur ≥ 45 tahun sebesar 2,63 kali, gangguan mental emosional 2,19 kali, obesitas sentral 1,75 kali, kolesterol total 1,68 kali, obesitas umum 1,57 kali, tidak bekerja 1,39 kali, pendidikan rendah 1,30 kali dengan p <0,05. Beberapa faktor tersebut dapat dikendalikan dan dikontrol. Upaya pencegahan dan pengendalian perlu digiatkan.
Prisca Petty Arfines, dan Fithia Dyah Puspitasari 1,2. Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Balitbangkes RI E-mail:
[email protected]/prisca_arfines@ litbang.depkes.go.id Hubungan Stunting dengan Prestasi Belajar Anak Sekolah Dasar di Daerah Kumuh, Kotamadya Jakarta Pusat Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 45 - 52 Masalah kekurangan gizi dapat terjadi pada semua kelompok umur, demikian pula pada anak umur sekolah (6–12 tahun). Keluarga yang hidup di daerah kumuh memiliki kecenderungan kurang dalam pemenuhan kebutuhan gizi beserta sanitasi lingkungan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi pendek (stunting) dengan prestasi anak sekolah dasar di daerah kumuh di Kotamadya Jakarta Pusat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni hingga November 2012 dari siswa/i dari 6 sekolah dasar di Kelurahan Kramat dan Tanah Tinggi. Data yang diambil meliputi karakteristik dasar, kadar hemoglobin (Hb), antropometri, skor konsentrasi, prestasi dan food recall 1x24 jam. Responden sejumlah 141 anak yang terdiri dari 86 anak perempuan (61%) dan 55 anak laki-laki (39%). Didapatkan proporsi status gizi pendek sebesar 21.5% dari pengukuran skrining. Dari analisis bivariat dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara z-score TB/U (indikator stunting) dengan prestasi belajar anak. Kata kunci: status gizi pendek, prestasi belajar, anak sekolah, daerah kumuh, konsentrasi belajar. -------------------------------------------------------------------NLM : WK 810 Marice Sihombing Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560, Indonesia
Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013) Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 53 - 64
Kata kunci: diabetes, hipertensi, faktor risiko, Riskesdas 2013 -------------------------------------------------------------------NLM : WQ 300 Noor Edi Widya Sukoco, Suparmi Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, 1,2 Jln. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat, e-mail:
[email protected] 1 2
Pemanfatan Rumah Tunggu Kelahiran di Puskesmas Adaut Kecamatan Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tahun 2015 Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 45 No. 1, Maret, Hal. 65- 72 Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi, selain itu Indonesia masih menghadapi kesenjangan antar wilayah dalam akses pelayanan kesehatan. Rumah tunggu kelahiran (RTK) merupakan salah satu upaya dalam mendekatkan akses ibu hamil
dan bersalin ke pelayanan kesehatan. Studi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di Puskesmas Adaut Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Besar sampel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah 87 ibu yang pernah melahirkan di Puskesmas Adaut Kecamatan Selaru dalam periode tahun 2009-2015. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang (cross sectional). Metode analisis yang digunakan adalah tabulasi silang dan chi-square dengan tingkat kemaknaan 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya 18,7% responden yang memanfaatkan RTK. Analisis bivariat menunjukkan bahwa waktu tempuh dan jarak berhubungan dengan pemanfaatan RTK.
Ibu yang bertempat tinggal dengan waktu tempuh >60 menit memiliki kemungkinan 0.19 lebih rendah untuk memanfaatkan RTK dibandingkan ibu dengan waktu tempuh ke RTK antara 30-60 menit. Sedangkan ibu yang bertempat tinggal dengan jarak < 25 km memiliki kemungkinan 16 kali lebih besar untuk memanfaatkan RTK bila dibandingkan ibu yang tinggal ≥ 25km dari RTK. Oleh sebab itu, dalam upaya meningkatkan pemanfaatan rumah tunggu kelahiran penting untuk mempertimbangkan aspek waktu tempuh dan jarak ke RTK. Kata kunci: rumah tungu kelahiran, pemanfaatan, waktu tempuh, jarak