1.1
Latar Belakang
Wilayah pesisir mempahn bentang alam yang sangat dinamis clan sangat produldf, sebagaimana yang dikemulmkan Sorensen, et aL (1990), bahwa dalam setiap pemanfkatan sumbdaya di wilayah p i s i r dan lautan dapat s a l h g
~~ dan menimhhn dua jenis damp& k h d a p l
i
i yaitu
damp& positif dan negative. Dampak negative yang terjadi akibat pemdhtm sumbedaya pesisir
adalah: (1) kerusalcan dan de-i
sumbdaya dam,
(2) pencemaran tanah, air dan udata, (3) konfiik sosw dapat terjadi k a n a
kepentingan rnanusia terganggu. Sebaliknya kualitas lingkungan juga menentukan
kekmgsungan suatu kegiataa Sebagai contoh misalnya dengan berkembangnya
penduduk di wilayah pesisir, akztn mendorong kegiatan di berbagai sector d m dengan berkembmgnya penduduk di wilayah pesisir tersebut akm s e e rnengmcam kelangsungan kekadaan ekosistem dan sumberdaya wilayah pesisir baik secara langsung maupun tidak hgsung. Untuk itu salah satu tahapan penting yang
diperlukan dalam penyusunan rencana p e n g e l o h ekosistem clan sumberdaya d a y a h pesisir dan Iaut adalah memxgah timbulnya kerusakan Iinghmgan dm salah satunya adalah hutan mangrove.
H u m mangrove merupkan salah satu sumberdaya vegetasi yang tumbub di daerah intertidal dan supratidal yang cukup madapt a b m air dan terlindung dari
gelombang besar d m zvus pasang surut yang b.Kmna itu hutan mangrove banyak ditemukan di pantai-pmtai tehk yang dangkal,&u&,
delta dan dm-&
pantai yang terliadung.Penyebamya ditentukan oleh ber-
W Mhghngm
hsalahsatunyraadalah*.
Selain itu hutan mangrove mempunyai nilai ekonomis dan ekobgis tinggi y
q sangsrt memmdm
d m mermnjang tingkat perkembagan sosial dan
perekommian masyarakat pisir. Berbagai produksi dari hutan mangrove mernberkm b y a k d d ekonomi seperti kyu, mmg sumber @an &an, tempat berpijah dll. Secata ekologis hutan mangrove rnempunyai peranan yang saagat petlting bagi perlkbgan whyah pesisir, p a d dan pulau-pub kecil dari amcaman
a-
pantai, p e g a h
interusi air laut, penjaga terjadinya sedimentasi serta
penjamin d a m n bagi kehidupan biota hut. Dengzm demilrian setiap konversi atau
eksploitasi yang dilakukan akan be&mpak
t~~
ekosistem mangrow tentu d m
memkwa resiko lingkungan rnaupun sosial mmyarakat setampat. Oleh karena itu
dalam pqeblaan mangrove di h w a m pesisir W I u k a n
peteacaasran yang
Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah dalsm ha1 ini Ditjen P e r h u w
Udara m e m m d c m melakukan rekw
pantai y m g diperlukan untuk
pengembangan Bandara Beberapa stwli teiah d h k d m dahn pengembangan
b d m a tersebut mmm sering timbul banyak pertenhagan d h b g a n Pemerimah sendm antam hh D i m Kehutanan, Perhu-
para SrakeiaoIder teruterma atas
Pariwisata, BapeIdalda maupun
pemhdbmya, baik ditinjau dari aspek sosial,
ekonomi, bdaya rumpun ekologis texutam k k m a a n dengan masalah konversi yang akan d i r e k b i
Seperti diketahui bahwa di wilayah pntai sehlah timur Bandara Ngurah Rai-
Bali naerupakan kawasan hutan mangrove yang hafils dilindungi, karena banyak
dmi
juga bermanfaat sebagai pnghasil sejumlah detritus, temhma yang
k m a i dari daun dan dahan pohn mangrove yang matok. Sebagian dari detritus ini
sebagai daerah asuhaa (nursely g r m ,d
d @jaban(
bemacam biota perairan (ikan,udang dan k q - k - )
Spawning ground ),
Wk
hidup di
peraim pantai maupun lepas pant&,
Hutan m a q p v e juga memiliki fimgsi yang k d a i jasa keindahan dan
kenyamanan (estetih) serta fungsi pendidikan dm penelitirmn karem menrperkan suatu e h s h yang khas dm memiliki -k
bayati (biodiversi&y).
Dahuri (1996) mnyatakan bahwa smbagan terpenting hum mangrove. terhadap ekosistem perairan pantai adahh s e w sumber baban organ&yang sangat penting
d a b rantai makamn flood chain) pada hgkmgan perairaxl lewat h m i h daunnya
Dengan &nya damp&
pengembangan bandara di =belab timur tersebut, kamgkinan yang t&em
akibat dati per-
badma tersebut adalah desa
Tuban yang berkhsi di Kecamatau Kuta. Kawasau Kuta mempakm damah pariwisata, di samping mexupaEcan daerah
kunjmgan, j u p m e r u b daerah domisili. Itulah sebbnya diwilayah ini b y & penduduk yang beraktifitas pekerjaannya dibidang wisata, sedangkan dibidang
pertaniandanpeternakansangatdikit* Sesuai basil wawamma dengrln reqmaden dan juga basil studi yang didapat
dari studi Amdal Dephub, mengemi keadaan sosial elcornmi di wkyah T u b menydmn bahwa persepsi mmka terbadap m c a m perluasaa Bandrrra Ngurah
Rai-Baii tW d m k q m g a d terhadap pengembangan h i b r a dm sebagiian ~merasatidakdirugiksrndan~terganggu~kebisinganpesrrwat
dan selain itu m k a mempedbkm bahwa deugan adanya perhiasan badam m k a kmggapan damhya &an maju dan bahkan a h memmbah kesempatan
kerja dan pendapatan yang lebih &t
hd ini rnembulcthn dari hasil responden
babwa k e b a n y h pmduduklmasymkat desa Tuban rata-rata s e w pegawai Pemerbb dan pexrdidikan m k a relatif sudah mju dan ditunjang peruntukan
diwilayah tersebut mempdcm d m a h kawasan w h h Bertitik toU dati uraian di atas, Irernyang mmgkin timbu1 y&u
adanya pengalihm fUngsi
ada bebrapa permasalaban
hutan mangrove yang &an
diteklamsi untuk pengembangan bandara, karena k d a p t sebagian fungsi hutan mangrove terganggu dan hilang, antam lain fungsi ekobgis ekosistem mmgmve dan
funssi ekommi
Akibat terg-ya
funpi hutan mangrove tersebut, sebagian
masyarakas sekitar pantai thur baadara akm menjadi kehihgan kesempatan untuk m d a p h m manhat ekommi misahya prokhan p m d a a h n kayu mtuk balm
bangunan, kayu Mar, arang, hasil perikanan berkurang dan h h h hilangnya
sebagian mata p m c a k h mereka dll, sebaliknya jika fungsi hutan mangrove
dibiarh secara ahmi, rHaka fmgsi ekologi dan sumkdaya lingkungan akan lmmbah Untuk itu yang menjadi problem perrrrasalahannya, bagahma
memecahkan pertl3asalahantersebut. DaIam pmdhtm sumberdaya wilayah pesisir Irhusumya
tan
hutan mangFove txhiknya dihituog terlebih dahulu madhat dan kerughannya atau
sebelum m e W suatu jenis maha yang hkaitan dtngan wilayslh psisir, sebdcnya
diperhatikan pengalihan m i hutan mangrove tersebut
pengemhangan b d a r a dengan
menjadi
harapan fungsi bandara tersebut
rneminimalisasikm dampak negative yang timbul dan
dapt
dam&
positifnya dalam rangka uatuk mencapai t u j m
1.3
Tujuao Penelitian
Tujuan dari p n e l i t b hiaddah :
a. Untuki-
p
e
e ekosistem hutan mangrove di bwasan
b. Mengadisis nilai ekonomi total ekosistem hutan mangrove di ka-
timur
badam baik d a b keadaan a h i (sebelum dikonvmi) clan setelah dikonversi
akibat pengembangan bandara tersebut; c. Untuk mengetahui keuntrmgsn / kerugian pemanfaatan hutan m q m v e terhadap
kelayakan pengernbangan bandara;
1.4
Ktmngkn Pemikimn
Ekonomi Indonesia telah imdapatkan manfaat yang besar dari p e n g e d a q p pariwiSata d m tujuan utam para Wisatarwan numa mgerra adalah p u b Bali D e w keindahan alam dan & budayanya yang unik, Bali termasuk s e w tujuan wisata kelas dunh Untuk menjaga k e k h d a n hi harus
=Mu
yang b h d i t m clan h h t m h n yaag efisien. Akomodasi yaw
temedh ako&
berZNalitas telah disediakan oleh sektor swasta namuu dcdcian Pemerintah
Indonesia jwga hanu Mtmgpq jawab atas ketersediaan clan k & p i
n
~
,
t
d
~
&
~
~
~
~
m
~ ~ 1 ~ l i m a s u d a r a . U n t u k ~ k e ~ ~ ~ dengan
wu- Hal
-a
ini d i m a t r s d m untuk mengantisipsi ~
n
sdm luapani p e m m p~g
& i t pertumbuban Mu bpmrbmgmkedepan.
S m * h i 1 Studi PT. Angkasa Pura I tentang Pengembangan Banrllit udara
N g m h Rai-Bali talnm 2002 tacatat bhwa pacia tahm 1995 jumlab pxuuqang pawat w l m sebtsar 4,5 juts permmpang yang rnelebihi jumlah perk-
master p h 2,s juta pmmpmg. Ti-
pertlrmbuhsm permmpaag
dalsm tahunan
mta-rata memapi t3,1% dari tRhun 1992 hingga fahtM 1995, dm hd hi
.
m m g a k i i f a s i l i t a s e k s i s t i n g y a n g *~ * d ( t a b a p I )
mebymi di atas kapashmya sejak d-i'bulczt pa&
t&un 1992. H d ini yang
~
h
h
k
m pmtddm dm k e s u l e bagi pihalr m e m e n dalam raogka
lebih tanjut lalu lintas udara dari operator wisata.
Bali ma&
terbka yaitu den*
~
~
j landas m pacu g kesebelah timur
k o n s e W n y a Analah hilangnya sehgian nilai hutan mangrove, h y a perolehan
m i eko-
dan nilaiekomtmi hutanmangrove.
Untuk ciapat mmetaplcrm kebijhn yang s#lil, Pemzhtah harus mampu rnenampung 2 (dua) ha1 kepedqym sekaligus dengan mengutamakan prinsip
komb-
hkasi pma&a&m sumbdaya yang efisien. M
m Munaringhe
(1993) dan Barton (1994) tehnik p e d a h ekotzomi (Zcommic Vduation)
bedasarkan pendekatan nilai ekonomi total (total economic value), sedmgkm untuk menentukan ahematifpemar&tan
dipergutrakan teknik d i s h madat biaya (cost
benefit amlysis) atau CBA yang dik-
aleh Ruitenkk (1991) dan
PERPAN~ANGAN LANDASAN PACU BANOARA NGURAH R A C W
b
+1 PERKEMBANGANDAN PENINGIGITAN WlSATA KE PUIAU BALl
4 REKUMASl PANTAI TIMUR BANOARA NGURAH RAI BALl
4
1
DAMPAK LlNGKUNGAN
DAMPAK EKONOMI DAN SOSlAL
1
1 1
P€RTLMLlNGKUNGAN
PERTlMBANGAN EKONOMl
I
1
1 NllAl EKONOMI TOTAL I TOTAL ECONOMIC I
DAN BlAYA (CBA)
Berbmkrln kmaqka pwnikiran tersebut di atas, d i h q k a n babwa dengan &is ekommi total dm analisa manfkat biaya (cost benefit mdysis) akm dapat diketahui
madaat dm kerugiannya dalarn mengernhgkan Ban-
di areal hutan mangrove
tersebut.
1.5
Hipot& Sesuai dengan kerangka pemikkan tersebut di aias, mrlka diberikan biputesis,
&agaiberikut:
a Dengan hibgnya sehagian hutan mangrove yang akan dikonversi untuk bandara, diduga akan memberikan dm@
mengem-
ekonomi t e r w masyarakat disekitar b. P
w
n
u b d w a akan mem-
kerugian sews
e, kerugian yrrng lebih besar dibandingkan
b g m k c k d i i m hutan mangrove yang dami
1.6
Linglmp Penelftian Lingkup penelith m h h h mencakup 9 h e b c k i W w h y a h vegetasi mangrove yang diliti dan yang akan dijadikan d peagembangan
baedara dari
total huts hutan mangrow yang ada di kwiasan Tirrmr badam seh'64,7 Ha
Lingkup materi p e n e l i meliputi aspek ekonomis dm ekologis keberadaan hutan mangrove k r h h p reklamasi guna pengembangan badam Ngurah Rai-Ba& aspek ekonomi meliputi konversi rupiah yang
bzmdam
~~ &kt
adanya pengembangan
1.7
Manfrat PeneWrn
Manhat yang d i h a p b clapat m i l dari penelitian ini a
-lain ad-
a Untuk mengetahui dm mengidedfdd nilai ekonomi pe-
hutan
mangrove apabiia dikonyefsi dengan pengembmgm btncha;
b. M e m M masukan d m merekomendasikan bagi pengambil keputusan guna m~mperoleh masukau msnfilat dan kemgbmya serta mkuk
maphsi
yang timbul bagi m a s p n h sekitar baadara; c. k q p n k e h a d a n pengembangan
M m alran clapat mengatasi frehmsi
pemrbgm yang selama ini tidak dapat tatmpq dan waktu tmggu I slot time (kbususnya pesawat k h d m lebm (B-737-400 dan B-737-600) serta
meqantisipasi jumlah arw penumpang yang k h tahun Idan krtambah.