Modul ke:
PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Dalam Sejarah Perjuangan Bangsa (PASCA Kemerdekaan) Fakultas
MKCU Program Studi
www.mercubuana.ac.id
Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA.
Indikator: Menguasai pengetahuan tentang kajian sejarah Pancasila pada era prakemerdekaan, era kemerdekaan, era Orde Lama, era Orde Baru, dan era Reformasi. Mampu mengelola perbedaan pendapat mengenai perbedaan versi sejarah Pancasila menjadi khasanah yang harus digali lebih dalam tentang kebenaran dan kedalaman kajian sejarah Pancasila tersebut. Memiliki sikap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil dari pengambilan kajian Pancasila yang dipandang benar berdasarkan hasil kajian yang dilakukan atas pencapaian kerja kelompok, komunikasi, estetis, etis, apresiatif dan pastisipatif.
Dr. H. Syahrial / Pkn
2
Pancasila Awal Kemerdekaan – Piagam Jakarta ini kemudian disahkan oleh sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menjadi pembentukan UUD 1945, setelah terlebih dahulu dihapus 7 (tujuh) kata – Pada tahun 1950-an muncul inisiatif dari sejumlah tokoh yang hendak melakukan interpretasi ulang terhadap Pancasila – Pertama, beberapa tokoh berusaha menempatkan Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik atau kontrak sosial – Kedua, mereka yang menempatkan Pancasila sebagai sebuah kompromi politik.
Latar belakang kelahiran Orde lama: Pemilu 1955 gagal memenuhi harapan masyarakat (Silih bergantinya kabinet, Badan kostituante gagal membuat UUD baru, sistem pemerintahan liberal tidak stabil dll)
Presiden menyatakan negara dalam keadaan bahaya, sehingga mengeluarkan Dektrik Presiden 5 Juli 1959
Dekrik Preside berisi: Bubarkan Konstituante, kembali ke UUD 1945 dan dibentuknya MPRS, DPAS. Dr. H. Syahrial / Pkn
4
Pancasila Era Orde Lama • Terdapat dua pandangan besar terhadap Dasar Negara yang berpengaruh terhadap munculnya Dekrit Presiden • Tafsir Pancasila sebagai satu kesatuan paham dalam doktrin “Manipol/USDEK”. • Pancasila (doktrin Manipol/USDEK), serta konsep Nasional agama komunis (Nasakom). • Berakhir dgn Gerakan 30 September 1965
Pandangan Orla terhadap Pancasila Pancasila sebagai ideologi negara secara hegemonik
Ir. Soekarno memberi tafsir Pancasila dalam doktrin “Manipol/USDEK untu memayungi berbagai golongan yang ada. Golongan yang berseberangan memilih taktik “Gerilya” dengan menggunakan jargon-jargon Ir. Soekarno dengan agenda yang berbeda. Golongan anti komunis mengkosilidasikan secara murni paham Pancasila dengan menyingkirkan komunis yg ateisme Konflik politik dengan pristiwa puncak G30S. Orla bubar
PancasilaTekanan dari Pihak Pemerintah Orde Lama Ketika Sukarno berkuasa Pancasila pernah diperas menjadi Trisila (Ketuhanan, Kebangsaan dan Gotong Royong), kemudian menjadi Ekasila (Gotong Royong) dan ditampilkan dalam NASAKOM (Nasionalisme, agama dan komunisme). Ajaran ini bernuansa sekulerisme ekstrem yang tidak mentoleransi agama dan orang beragama.
Pancasila Era Orde Baru Konsolidasi Orde Baru Tututan Orba diawali dgn “Tri Tura”. Tugas Utama menciptakan ketertiban politik dan kemantapan ekonomi. Kebijakan politik cenderung otoriter/monopolistik. Demi stabilitas memposisikan secara dominan sila ketiga. Lahirlah P-4.
Pemerintah mengajukan 5 paket UU yg dijiwai asas tunggal Pancasila ttg: 1. Sus-duk MPR/DPR 2. Pemilu 3. Kepartaian dan Golkar 4. Ormas, dan 5. Referendum
Asas Tunggal Pancasila a. Orde baru secara eksplisit tidak mengakui 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila. b. Butir-butir P-4 mendidik secara halus ketaatan individu kepada kekuasaan dan tidak ada butir yang mencantumkan kewajiban negara terhadap rakyatnya. c. Pengalaman Pancasila dengan membentuk citra pembangunan sebagai ideologi sehingga rekayasa mendukung Bapak pembangunan melalui kebulatan tekad rakyat. d. Asas mempunyai makna dasar, landasan dan pedoman pokok sehingga perbedaan hanya dalam program. e. Pancasila sebagai satusatunya asas berarti pencantuman asas lain sesuai aspirasi, ciri khas dan karakteristik partai politik tidak diperkenalkan lagi.
Pancasila Era Orde Baru • Presiden Soeharto juga mengatakan, “Pancasila sama sekali bukan sekedar semboyan untuk dikumandangkan, • Pancasila dijadikan sebagai political force di samping sebagai kekuatan ritual • Instruksi Presiden Nomor 12 tahun 1968 yang menjadi panduan dalam mengucapkan Pancasila sebagai dasar negara • Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) • Pancasila Sumber hukum dan tata urutan peraturan perundangundangan di negara Indonesia diatur dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966
Pancasila Era Reformasi •
• •
•
•
Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar moral etik bagi negara dan aparat pelaksana Negara, dalam kenyataannya digunakan sebagai alat legitimasi politik Saat Orde Baru tumbang, muncul fobia terhadap Pancasila Akibatnya terjadi konflik-konflik horisontal dan vertikal secara masif dan pada akhirnya melemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia Ketetapan MPR NomorXVIII/MPR/1998 menyebutkan bahwa “Pancasila ....adalah dasar negara harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara” Setiap materi muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
NASAKOM (Orla)
P4 -Asas Tunggal (Orba)
Pancasila Dlm Realita Politik
pluralisme antara sekulerisme - paham religius (Refor)
Demokrasi - dalam Perubahan UUD 1945 (Refor) Dr. H.Syahrial
12
UU No. 12 tahun 2012 yg menempatkan Pendidikan Pancasila wajib di PT
Sekretariat Wakil Presiden th. 2008/2009 secara intensif melakukan diskusi utk merevitalisasi sosialisasi nilai-nilai Pancasila.
Kebangkitan Pancasila kembali Era Reformasi
UU No. 12 tahun 201 tentang pembentukan PerUU-an : menempatkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum”.
2009 Dikti membentuk Tim Pengkajian Pendidikan Pancasila di PT dengan menyelenggarakan Kongres Pancasila di berbagai universitas.
MPR-RI mensosialisasikan “Empat Pilar kebangsaan” dimana dlmnya Pancasila.
Dr. H. Syahrial / (PP)
13
pembinaan dan pengembangan moral mengatasi krisis dan disintegrasi
Mondial,
Revitalisasi Pancasila suasana kehidupan di bidang hukum secara kondusif.
Kebangsaan
Akademis,
Spiritual, landasan etik, moral, religiusitas,
D.H.Syahrial/PPKn
14
Diskusikalah tema berikut ini:
Bagaimanakah dampaknya Pancasila menjadi alat legitimasi rejim politik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
Terima Kasih Dr. Syahrial Syarbaini, MA.