Modul ke:
Pendidikan Kewarganegaraan Masyarakat Madani
Fakultas
Ekonomi Bisnis Program Studi
Manajemen www.mercubuana.ac.id
Ari Sulistyanto, S.Sos., M. I.Kom
Bagian Isi A. B. C. D. E. F.
Pengertian Sejarah Masyarakat Madani Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakot Madani Institusi Penegak Masyarakat Madani Masyarakst Madani dan Investasi Demokrasi Menjadi Musyarakat Madani Indonesia
Sejarah Masyarakat Madani • lstilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society,juga berdasarkan pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad sAW padatahun 622M.Masyarakat madanijuga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang berperadaban) yang diperkenalkan oleh lbn Khaldun, dan konsep At Madinah alfadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al Farabi pada abad pertengahan (Rahardjo seperti yang dikutip Nurhadi, 1999). • .
. Karakteristik dan Ciri-ciri Masyarakot Madani o 1. Pluralisme o 2. Tingginya sikap toleransi. o 3. Tegaknya prinsip demokrasi
Institusi Penegak Masyarakat Madani
• lnstitusi (lembaga) masyarakat madani adalah institusi (lembaga) yang dibentuk atas dasar motivasi dan kesadardn perruh dari diri individu, kelompok, dan masyarakat tanpa ada instruksi (perintah), baik yang bersifat resmi (formal)dari pemerintah (negara) maupun dari individu, kelompok, dan masyarakat tertentu. •
Masyarakst Madani dan Investasi Demokrasi Masyarakat madani merupakan masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, status sosial ekonomi yang baik, mandiri, dan sadar hukum.Sifat ini membuat masyarakat madani mampu menempatkan diri, dan diterima oleh masyarakat sebagai pemimpin pendapat (opinion learder) dalam kehidupan masyarakat, bangsa; dan negara.
Asas-asas Geostrategi Indonesia
a. Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi: - Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil. - Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan idiil. -.Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. - Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
Masyarakst Madani dan Investasi Demokrasi
• Manfaat lain yang dapat diperoleh dengan terwujudnya masyarakatmadani ialah terciptanya masyarakat lndonesia yang demokratis, sebagaisalah satu tuntutan reformasi di dalam negeri dan tekanantekanan politik,serta ekonomi dari luar negeri.
Menjadi Musyarakat Madani Indonesia lndonesia, pada masa reformasi ini, membutuhkan tumbuh dan berkernbangnya masyarakat madani. Kondisi lndonesia yang dilanda euphoria demokrasi, semangat otonomi daerah, dan derasnya globalisasi membutuhkan masyarakat yang mempunyai kemauan dan kemampuan hidup bersama dalarn sikap saling menghargai, toleransi, dalam kemajemukan yang tidak saling mengeksklusifkan terhadap berbagai suku, agama, bahasa, dan adat yang berbeda. Kepedulian, kesantunan, dan setia kawan merupakan sikap yang sekaligus menjadi prasarana yang diperlukan bangsa lndonesia
Menjadi Musyarakat Madani Indonesia
Pengembangan masyarakat madani di lndonesia tidak bisa dipisahkan dari pengalaman sejarah bangsa lndonesia sendiri.Kebudayaan, adat istiadat, pandangan hidup, kebiasaan, rasa sepenanggungan/ cita-cita dan hasrat bersama sebagai warga dan sebagai bangsa, tidak mungkin lepas dari lingkungan serta sejarahnya.Lingkungan dan akar sejarah kita, warga dan bangsa lndonesia, sudah diketahui baik kekurangan maupun kelemahan, juga diketahui kelebihan dan keunggulannya. Di antara keunggulan bangsa lndonesia, adalah berhasilnya proses akulturasi dan inkulturasi yang kritis dan konstruktif. Pada saat ini, ada pertimbangan lain mengapa pengembangan masyarakat madani harus secara khusus kita beri perhatian. Kita hidup dalam zaman, di mana interaksi tidak saja berlangsung secara domestik dan regional, tetapi sekaligus secara global.Dari idiom yang kita pakai, kemauan dan kemampuan kita untuk adaptasi, akulturasi, dan inkulturasi, lebih-lebih lagi sangat kita perlukan dalam masa reformasi menuju demokratisasi dewasa ini.
Terima Kasih Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I.Kom