PENDIDIKAN ISLAM DALAM ERA REFORMASI Sudadi Fakultas Tarbiyah IAINU Kebumen e-mail:
[email protected]
Abstrak Reformasi bergulir tahun 1998, merupakan tonggak dalam tatanan politik, ekonomi, pendidikan social budaya. Perubahan yang segnifikan di semua lini, tatanan eksekutif, legislative, dan yudikatif merupakan sasaran dari reformasi. Beberapa produk hukum yang dihasilkan antara lain; dibentuknya Komisi Pemilihan Umum(KPU), Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas Ham), Komisi, Yudisial (KY), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Reformasi Pertanahan, reformasi birokrasi. UU Otonomi Daerah. UU Sisdiknas yang di syahkan tanggal 11 Juni 2003, yang diikuti dengan UU Guru dan Dosen, yang memberikan signal bagi guru untuk meningkatkan profesionalitas yang ditandai dengan sertifikasi guru maupun Dosen. Seorang guru akan mendapat perlindungan secara Yuridis oleh Negara. Dalam bidang pendidikan merupakan program yang sangat Vital dengan terbukti anggaran pendidikan mencapai 20 % dari anggaran Negara. Baik dalam fasilitas, sarana dan prasarana mendapat kedudukan yang sama antara Sekolah-sekolah negeri maupun Swasta. Dengan program BOS (Biaya Operasional Sekolah), BKM (Bantuan Kurang Mampu), BSM (Beasiswa Miskin) Biasiswa Bidik Misi dan lainnya. Kata Kunci : Reformasi. Perubahan, Pendidikan.
225
An-Nidzam Volume I, Nomor 2, Mei-Agustus 2014
PENDAHULUAN Program peningkatan mutu pendidikan yang ditargetkan oleh pemerintah Orde Baru akan mulai berlangsung pada Pelita VII terpaksa gagal, krisis ekonomi yang berlangsung sejak mei sampai Juli 1997 telah mengubah konstelasi politik maupun ekonomi nasional. Secara politik, Orde Baru berakhir dan digantikan oleh rezim yang menamakan diri sebagai “Reformasi Pembangunan” meskipun demikian sebagian besar roh Orde Reformasi masih tetap berasal dari rezim Orde Baru, tapi ada sedikit perubahan, berupa adanya kebebasan pers dan multi partai. Dalam bidang pendidikan kabinet reformasi hanya melanjutkan program wajib belajar 9 tahun yang sudah dimulai sejak tahun 1994 serta melakukan perbaikan sistem pendidikan agar lebih demokratis. Tugas jangka pendek Kabinet Reformasi yang paling pokok adalah bagaimana menjaga agar tingkat partisipasi pendidikan masyarakat tetap tinggi dan tidak banyak yang mengalami putus sekolah. Dalam bidang ekonomi, terjadi krisis yang berkepanjangan, beban pemerintah menjadi sangat berat. Sehingga terpaksa harus memangkas program termasuk didalamnya program penyetaraan guru-guru dan mentolerir terjadinya kemunduran penyelesaian program wajib belajar 9 tahun. Sekolah sendiri mengalami masalah berat sehubungan dengan naiknya biaya operasional di suatu pihak dan makin menurunnya jumlah masukan dari siswa. Pembangunan di bidang pendidikan pun mengalami kemunduran. Beberapa hal yang menyebabkan program pembangunan pemerintah dalam sektor pendidikan terpenuhi secara maksimal.1 Distribusi pembangunan sektor pendidikan kurang menyentuh lapisan sosial kelas bawah. Kecenderungan yang kuat pada wilayah pembangunan yang bersifat fisik material, sedangkan masalah-masalah kognitif spiritual belum mendapatkan pos yang strategis. Munculnya sektor industri yang membengkak, cukup menjadikan agenda yang serius bagi pendidikan Islam di Indonesia pada masa pembangunan ini. Perubahan-perubahan sosial yang berjalan tidak berurutan secara tertib, bahkan terkadang eksklusif dalam dialektik pembangunan sebagaimana tersebut di atas.
1
Hanun Asrahah. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta : Logos Wacana Ilmu).
226
Pendidikan Islam dalam Era Reformasi
Semua hal diatas adalah faktor penyebab dari tidak terpenuhinya beberapa maksud pemerintah dalam menjalankan pembangunan dalam sektor pendidikan agama khususnya bagi Islam. Semua itu sangat memprihatinkan apalagi jika dibiarkan begitu saja tanpa upaya retrospeksi atas kegagalan tersebut.Yang harus disadari adalah lembaga pendidikan Islam adalah lembaga pendidikan Islam memiliki potensi yang sangat besar bagi jalannya pembangunan di negeri ini terlepas dari berbagai anggapan tentang pendidikan yang ada sekarang, harus diingat bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah banyak melahirkan putera puteri bangsa yang berkualitas. HM. Yusuf Hasyim mengungkapkan betapa besarnya pendidikan Islam di Indonesia hanya dengan menunjukkan salah satu sampelnya yaitu pesantren. sebagai lembaga pendidikan Islam pesantren dan madrasah-madrasah bertanggungjawab terhadap proses pencerdasan bangsa secara keseluruhan. Sedangkan secara khusus pendidikan Islam bertanggungjawab terhadap kelangsungan tradisi keislaman dalam arti yang seluas-luasnya. Dari titik pandang ini pendidikan Islam, baik secara kelembagaan maupun inspiratif, memilih model yang dirasakan mendukung secara penuh tujuan dan hakikat pendidikan manusia itu sendiri, yaitu membentuk manusia mukmin yang sejati, mempunyai kualitas moral dan intelektual. Selama ini banyak dijumpai pesantren-pesantren yang tersebar dipelosok tanah air, terlalu kuat mempertahankan model tradisi yang dirasakan klasik, sebagai awal dari system pendidikan itu sendiri. Tapi, pada saat ini sudah banyak pesantren dan madrasah yang modern dengan mengacu kepada tujuan muslim dan memperhatikan tujuan makro dan mikro pendidikan nasional Indonesia, maka pendidikan pesantren akan memadukan produk santri untuk memiliki outputnya (lulusan) agar memiliki 3 tipe lulusan yang terdiri dari:2 a.
Religius skillfull people yaitu insan muslim yang akan menjadi tenaga-tenaga terampil, ikhlas, cerdas, mandiri, iman yang tangguh sehingga religius dalam tingkah dan prilaku, yang akan mengisi kehidupan tenaga kerja didalam berbagai sector pembangunan.
2
Zuhairi,dkk. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta : Bumi Aksara)
227
An-Nidzam Volume I, Nomor 2, Mei-Agustus 2014
b.
Religius Community leader, yaitu insane Indonesia yang ikhlas, cerdas dan mandiri akan menjadi penggerak yang dinamis dalam transformasi sosial dan budaya dan mampu melakukan pengendalian sosial (sosial control)
c.
Religius intelektual, yaitu mempunyai integritas kukuh serta cakap melakukan analisa ilmiah dan concern terhadap masalah-masalah ilmiah.
PENDIDIKAN ISLAM MASA DEPAN Prospek pendidikan Islam pada masa mendatang, harus pula dikaji dan diteropong melalui lensa realitas pendidikan islam di Indonesia yang ada pada hari ini. Melihat kendala yang dihadapi oleh pendidikan nasional, minimal telah terpantul sinar yang juga menggambarkan tentang kondisi pendidikan Islam di Indonesia pada masa kini. Adapun kendala tersebut berupa:3 Kurikulum yang belum mantap, terlihat dari beragamnya jumlah presentasi untuk pelajaran umum dan agama pada berbagai sekolah yang berlogo Islam. Kurang berkualitasnya guru, yang dimaksud disini adalah kurang kesadaran professional, kurang inovatif, kurang berperan dalam pengembangan pendidikan, kurang terpantau.Belum adanya sentralisasi dan disentralisasi.Dualisme pengelolaan pendidikan yaitu antara Depag dan Depdikbud.Sisa-sisa pendidikan penjajahan yang masih ditiru seperti penjurusan dan pemberian gelar.Kendali yang terlalu ketat pada pendidikan tinggi.Minimnya persamaan hak dengan pendidikan umumMinimnya peminat sekolah agama karena dipandang prospeknya tidak jelas. Beberapa strategi yang perlu dicanangkan untuk memprediksi pendidikan Islam masa depan adalah sebagai berikut. 1
Strategi sosial politik Menekankan diperlukannya merinci butir-butir pokok formalisasi ajaran
Islam di lembaga-lembaga negara melalui upaya legal formalitas yang terus menerus oleh gerakan Islam terutama melalui sebuah partai secara ekslusif khusus bagi umat Islam termasuk kontrol terhadap aparatur pemerintah. Umat Islam sendiri harus 3
http://scribd.com/Pendidikan Islam di Indonesia, diakses tanggal 13 Juni 2011.
228
Pendidikan Islam dalam Era Reformasi
mendidik dengan moralitas Islam yang benar dan menjalankan kehidupan islami baik secara individu maupun masyarakat. 2.
Strategi Kultural Dirancang untuk kematangan kepribadian kaum muslimin dengan
memperluas cakrawala pemikiran, cakupan komitmen dan kesadaran mereka tentang kompleksnya lingkungan manusia. 3.
Strategi Sosio cultural Diperlukan upaya untuk mengembangkan kerangka kemasyarakatan yang
menggunakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.
TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN 1.
Tujuan untuk jenjang pendidikan MI /SD dan MTS / SLTP meliputi; 4 a.
Tumbuhnya keimanan dan ketaqwaan dengan mulai belajar Al-Qur’an dan praktek-praktek ibadah secara verbalistik dalam rangka pembiasaan dan upaya penerapannya.
b. Tumbuhnya sikap beretika melalui keteladanan dan penanaman motivasi. c. Tumbuhnya penalaran (mau belajar, ingin tahu senang membaca, memiliki inovasi, dan berinisiatif dan bertanggung jawab).
4
d.
Tumbuhnya kemampuan berkomunikasi sosial.
e.
Tumbuh kesadaran untuk menjaga kesehatan.
Hasbulah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia : Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada).
229
An-Nidzam Volume I, Nomor 2, Mei-Agustus 2014
2.
Tujuan pendidikan pada jenjang MA/SLTA meliputi: a.
Tumbuhnya keimanaan dan ketaqwaan dengan memiliki kemampuan baca tulis Al-qur’an dan praktek-praktek ibadah dengan kesadaran dan kekhasan sendiri.
b.
Memiliki etika.
c.
Memiliki penalaran yang baik.
d.
Memiliki kemampuan berkomunikasi sosial.
e.
Dapat mengurus dirinya sendiri.
Tujuan Pendidikan Tingkat Tinggi didalam penguasaan ilmu pendidikan dan kehidupan praktek ibadahnya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi telah memiliki kemampuan untuk menyebarkan kepada masyarakat dan menjadi teladan bagi mereka
PENDIDIKAN ISLAM PASCA KEMERDEKAAN (REFORMASI) Program peningkatan mutu pendidikan yang ditargetkan oleh pemerintah orde baru akan mulai berlangsung pada pelita VII terpaksa gagal, krisis ekonomi yang berlangsung sejak juli 1997 telah mengubah konstelasi politik maupun ekonomi nasional. Secara politik ordebaru berakhir dan digantikan oleh rezim yang menamakan diri sebagai “reformasi pembangunan” meskipun demikian sebagian besar roh orde reformasi masih tetap berasal dari rezim orde baru. Tetapi ada sedikit perubahan berupa adanya kebebasan pers dan multipartai. Dalam bidang pendidikan, kabinet reformasi hanya melanjutkan program wajib belajar tahun yang sudah dimulai sejak tahun 1994 serta melakukan perbaikan sistem pendidikan agar lebih demokratis. Tugas jangka pendek kabinet reformasi yang paling pokok adalah bagaimana menjaga agar tingkat partisipasi pendidikan masyarakat tetap tinggi dan tidak banyak yang mengalami putus sekolah. Dalam bidang ekonomi, terjadi krisis yang berkepanjangan. Beban pemerintah menjadi sangat berat. Sehingga terpaks harus memangkas program 230
Pendidikan Islam dalam Era Reformasi
termasuk didalamnya program penyetaraan guru- guru dan mentolerir terjadinya kemunduran penyelesaian program wajib belajar 9tahun. Sekolah sendiri mengalami masalah berat sehubungan dengan naiknya biaya operasional
KETERKAITAN REFORMASI POLITIK DENGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA Reformasi merupakan istilah yang amat populer pada masa krisis dan menjadi kata kunci dalam membenahi seluruh tatanan hidup berbangsa dan bernegara di tanah air tercinta ini, termasuk reformasi dibidang pendidikan.Secara konstitusional ditetapkan bahwa negara Indonesia berdasarkan pada agama. Artinya, bahwa negara Indonesia melindungi dan menghargai kehidupan beragama dari seluruh warga negara Indonesia. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global akan memasuki abad yang penuh dengan persaingan bebas. Banyaknya para ilmuan yang bersepakat bahwa pada tahun 2003 akan terjadi pasar bebas. Oleh kerana itulah kecenderungan masa kini akan ditandai oleh ledakan pengetahuan dan ledakan informasi. Reformasi pendidikan merupakan hukum alam yang akan mencari jalannya sendiri, khususnya memasuki masa millennium ketiga yang mengglobal dan sangat ketat dengan persaingan. Dengan adanya sumber daya manusia yang unggul dalam penguasaan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bangsa Indonesia akan dapat mengerakkan sektor- sektor industri secara efisien dan produktif serta mampu bersaing di pasar dunia.. Keberadaan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional pada hakekatnya memperkuat kedudukan/ posisi pendidikan Agama Islam, hal ini dapat dilihat dalam kurikulum sekolah/madrasah . Dalam pasal 37 ayat 1 dijelaskan: a.
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah waib memuat : 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan
231
An-Nidzam Volume I, Nomor 2, Mei-Agustus 2014
3. Bahasa 4. Matematika 5. Ilmu pengetahuan Alam 6. Ilmu pengetahuan sosial 7. Seni Budaya 8. Pendidikan jasmani 9. Ketrampilan Kejuruan 10. Muatan Lokal Dalam konteks keindonesiaan, sebagai salah satu desakan arus reformasi, perubahan paradikma dari sentralisasi menjadi desentralisasi memberikan tantangan tersendiri bagi aspek kehidupan, tak terkecuali dunia kependidikan. Pada era globalisasi seperti ini, pendidikan harus melakukan reformasi dan inovasi dalam proses belajar mengajar secara terus menerus. Oleh karena itu, dalam era globalisasi saat ini sektor pendidikan perlu difungsikan sebagai ujung tombak untuk mempersiapkan sumber daya manusia dan sumber daya bangsa agar memiliki unggulan kompetetif dalam berbangsa dan dan bernegara ditengahtengah kehidupan dunia yang semakin global. Maka keterkaitan antara proses pendidikan dan kehidupan politik dalam arti bahwa pendidikan tidak terlepas dari politik dan politik itu sendiri adalah pendidikan. Pendidikan adalah metode yang paling fundamental di dalam kemajuan sosial dan reformasi.
UPAYA DAN LANGKAH MEMPERBAHARUI DAN MEMPERBAIKI Pendidikan Islam menuju pendidikan Islam yang reformis. Para reformis modern mengklaim bahwa Islam adalah agama rasional. Sebuah klaim yang dimaksudkan untuk membuktikan bahwa Islam itu terbuka terhadap ideide kreatifitas dan kemajuan baru. Ia datang sebagai hasil dari tekanan untuk menyakinkan kebudayaan manusia modern yang meragukan kemampuan Islam sebagai pembimbing kehidupan modern. Karena itu, mereka menulis karya232
Pendidikan Islam dalam Era Reformasi
karya yang menempatkan rasionalitas pada posisi penting dalam pembahasanpembahasan teologis. Untuk menghapuskan ciri dan akses negatif proses dan hasil pendidikan selama masa orde baru, pemerintah saat ini perlu dengan sadar mengambil berbagai kebijakan reformasi secara substansial. Kebijakan itu perlu memperhatikan berbagai persoalan yang sedang dan akan dihadapi oleh bangsa ini. Oleh karena itu, perlu ditempuh berbagai langkah baik dalam bidang manajemen, perencanaan sampai pada praksis pendidikan ditingkat mikro. Langkah-langkah reformasi pendidikan untuk meyongsong millennium III yaitu sebagai berikut : Pendidikan nasional hendaknya memiliki visi yang berorientasi pada demokrasi bangsa sehingga memungkinkan terjadinya proses pemberdayaan seluruh komponen masyarakat secara demokratis.Pendidikan nasional hendaknya memiliki misi agar tercapai partisipasi masyarakat secara menyeluruh sehingga secara mayoritas seluruh komponen bangsa yang ada dalam masyarakat terdidik.Substansi pendidikan dasar hendaknya mengacu pada pengembangan potensi dan kreatifitas siswa dalam totalitasnya. Oleh karena itu, tolak ukur keberhasilan pendidikan dasar tidak semata-mata hanya mengacu pada NEM (Nilai Ebtanas Murni). Persoalanpersoalan yang terkait dengan paradigma baru mengenai keberhasilan seseorang perlu mendapatkan perhatian secara implementatif. Substansi pendidikan nasional dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan perguruan tinggi hendakna membuka kemungkinan untuk terjadinya pengembangan individu secara vertical dan horizontal.Pendidikan di Perguruan Tinggi hendaknya jangan semata-mata hanya berorientasi pada penyiapan tenaga kerja.Pengembangan akademik di Perguruan Tinggi perlu adanya fleksibilitas yang tinggi agar tercipta kondisi persaingan akademis yang sehat.Pendidikan nasional hendaknya mendapat proporsi alokasi dana yang cukup memadai agar dapat mengembangkan program-program yang berorientasi pada peningkatan mutu, relevansi, efisiensi dan pemerataan. Reformasi pendidikan memasuki millennium III ini terasa sangat mendasar dan perlu ada realisasi nyata. Dengan demikian fondasi dan pilar-pilar yang dibangun akan mampu berdiri kokoh menghadapi terpaan dan gelombang sebesar 233
An-Nidzam Volume I, Nomor 2, Mei-Agustus 2014
apapun. Pendidikan islam juga harus mampu mengantisipasi masa depan umat Islam yang akan berhadapan dengan berbagai ideologi besar dan tantangantantangan lain. Dengan langkah-langkah reformasi pendidikan diharapkan pendidikan di Indonesia berjalan lancar, sehingga Pendidikan Islam akan lebih baik dari sebelumnya atau menuju pendidikan Islam yang reformis.
NILAI DAN MAKNA PERUBAHAN PENDIDIKAN ISLAM MASA REFORMASI Keteladanan mengenai kejujuran, keadilan, kerja keras, penghargaan atas hak-hak asasi manusia merupakan sosialisasi dan pendidikan nilai yang luar biasa pengaruhnya. Keseimbangan pendidikan nilai diletakkan dalam kaitan penyampaian kebebasan. Pendidikan sebagai upaya humanisasi seringkali terbentur dengan sistem pendidikan nasional yang diatur oleh Negara. Menurut UU no 2 tahun 1989, pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembnagkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. UU Sisdiknas ini lahir dalam konteks politik reformasi dan berada pada fase transisi demokrasi. Harapan lainnya, bahwa UU Sisdiknas ini tidak sekedar mengatur tentang hak mendapat agama bagi peserta didik, melainkan juga berkaitan dengan bagaimana para pemilik modal bersaing untuk investasi bisnis dalam ranah pendidikan. Melalui pendidikan dilakukan upaya penguatan kualitas, pembentukan karakter generasi bangsa, peningkatan kesejahteraan social, dan melahirkan warga Negara yang demokratis, inklusif, toleran dan multicultural. Dengan adanya perubahan dalam pendidikan Islam masa reformasi diharapkan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya bangsa Indonesia agar memiliki unggulan kompetetif dalam berbangsa dan bernegara di tengah-tengah dunia yang semakin berkembang dengan pesat. Pada masa Orde Baru yang otoriter telah melahirkan system pendidikan yang tidak mampu melakukan pemberdayaan masyarakat secara efektif dan terjadi
234
Pendidikan Islam dalam Era Reformasi
keterkekangan, maka pada masa reformasi ini muncul kebebasan penuh. Dengan munculnya kebebasan mutlak diharapkan pendidikan khususnya Pendidikan Islam mampu menjawab semua tantangan dunia modernisasi saat ini dan mencetak generasi bangsa yang unggul sesuai dengan cita-cita pendidikan Islam.
SIMPULAN Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia untuk menjalani kehidupan sosialnya. Maju mundur dan baik buruknya suatu bangsa akan ditentukan oleh keadaan pendidikan yang dijalaninya. Pendidikan Islam telah meerangkul semua prinsip dan tujuan pendidikan dan jika dibandingkan dengan pendidikan pada umumnya, maka beban yang akan dipikul oleh pendidikan Islam amatlah berat. Dengan mengungkap paradigma baru pendidikan Islam masa reformasi, kita dapat mengambil hikmahnya pada masa sekarang ini melalui pendidikan. Tujuan pendidikan Islam adalah meninggikan derajat dan martabat manusia atau lebih memanusiakan manusia dan tidak terkekang oleh suatu hegemoni pendidikan atau membebaskan seseorang dari berbagai kungkungan. Yang harus disadari adalah lemabag pendidikan Islam memiliki potensi yang sangat besar bagi jalannya pembangunan di negeri ini terlepas dari berbagai anggapan enteng pendidikan yang ada saat ini. Harus dingat bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah banyak melahirkan putra-putri bangsa yang berkualitas. pendidikan agama sangat diperlukan sekali, olehkarena itu upaya untuk memajukan dan mengembangkan menjadi satu hal yang wajib. Mengingat pendidikan agama merupakan jalan menuju pembentukan pribadi yang iman dan bertakwa serta berkualtas ilmu pengetahuan
235
An-Nidzam Volume I, Nomor 2, Mei-Agustus 2014
DAFTAR RUJUKAN Asrahah, Hanun, Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta : Logos Wacana Ilmu. Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia : Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1999 http://lathifah87.blogspot.com/Pendidikan Islam di Indonesia, diakses tanggal 13 Juni 2011. http://scribd.com/Pendidikan Islam di Indonesia, diakses tanggal 13 Juni 2011. Sunanto, Musrifah, Sejarah Perdaban Islam Indonesia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, tt. Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : Hidakarya Agung, 1985 Zuhairi, dkk, Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 2004
236