e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN IPA DAN SIKAP SPIRITUAL SISWA Diyah Komala Dewi 1, I Ketut Ardana2, I Wayan Darsana 3 1,2,3Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected] 2,
[email protected] Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pengetahuan IPA, dan sikap spiritual siswa melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Gianyar tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 39 siswa yang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan non tes. Instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar pengetahuan IPA siswa berbentuk tes objektif dan instrumen untuk mengumpulkan data sikap spiritual siswa berbentuk angket. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) nilai persentase rata-rata hasil belajar pengetahuan IPA meningkat sebesar 12,44 dari 𝑥̅ = 70,76% pada siklus I menjadi 𝑥̅ = 83,20% pada siklus II, (2) ketuntasan klasikal hasil belajar pengetahuan IPA meningkat sebesar 17,95% yakni 69,23 % pada siklus I menjadi rata-rata 87,18 % pada siklus II, (3) nilai persentase rata-rata sikap spiritual meningkat sebesar 5,81% yakni dari 𝑥̅ = 80,30% pada siklus I menjadi 𝑥̅ =86,11% pada siklus II, (4) ketuntasan klasikal sikap spiritual siswa meningkat sebesar 12,82%,yakni dari 74,36% pada siklus I menjadi 87,18% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dapat meningkatkan hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa pada tema cita-citaku kelas IV SDN 1 Gianyar. Kata kunci : saintifik, portofolio, hasil belajar IPA, sikap spiritual.
Abstract This classroom action research aimed to improve the learning outcomes of science knowledge and improve the spiritual attitude of the student through the application of scientific approach based on portofolio assessment. The subjects of this study were the fourth grade students of SDN 1 Gianyar academy year 2015/2016 which amount 39 people consist of 27 male students and 12 female students. The method to collect the data which used in this study was test method that was result of the learning process and non test that was questioner. The data which analyzed by descriptive quantitative analysis method and descriptive qualitative analysis. The result of this study showed that (1) the percentage of the average value of the science knowledge increased 12,44 from 𝑥̅ = 70,76 in the cycle I became 𝑥̅ = 83,20 in the cycle II, (2) the classical completeness of the learning outcomes of the science knowledge increased 17,95% from 69,23 % in the first cycle to 87,18% in the second cycle, (3) the percentage of the average value of the student spiritual atitude increased 5,81% from 𝑥̅ = 80,30% in the cycle I became 𝑥̅ = 86,11% in the cycle II,(4) the classical completeness of the learning outcomes of the student spiritual atitude increased 12,82% from 74,36 % in the first cycle to 87,18% in the second cycle. Based on the result of this research it can be conclude that the application of the scientific approach based on portofolio assessment
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 can improve the learning outcomes of science knowledge and spiritual attitude of students on the theme cita-citaku of fourth grade students in SDN 1 Gianyar. Keyword : scientific, portofolio,learning outcomes of science, spiritual attitude.
PENDAHULUAN Dewasa ini perhatian masyarakat lebih tertuju pada pendidikan IPA sebagai penentu kualitas sumber daya manusia. IPA membahas tentang berbagai gejala alam yang disusun secara sistematis berdasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia (Samatowa, 2011:3). Idealnya, proses pembelajaran IPA di SD, memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui kegiatan belajar secara nyata yang dapat memupuk rasa ingin tahu dan sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah sangat perlu dikembangkan dalam dunia pendidikan saat ini, sebagaimana perkembangan kurikulum 2013 yang merekomendasikan pendekatan ilmiah di setiap pembelajarannya. Kurikulum 2013 merupakan perwujudan tujuan pendidikan nasional yang merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi, lalu dilanjutkan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Sani (2014: 45) mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 mendefinisikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai dengan yang seharusnya yakni sebagai kriteria mengenai kualifikasi kemampuan kelulusan yang mencakup sikap spiritual (KI-1) yang menekankan pada keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; sikap sosial (KI-2) yang menekankan pada akhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggungjawab, pengetahuan (KI-3) menekankan pemahaman pengetahuan faktual; dan keterampilan (KI-4) yang menekankan pada kecakapan dan kreativitas peserta didik. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 14 Desember 2015 terhadap hasil belajar IPA dan sikap spiritual siswa kelas IV SDN 1 Gianyar dengan nara sumber wali kelas IV yaitu Ibu Kawitmawati, maka dapat diperoleh hasil belajar siswa pada
pembelajaran lainnya sudah diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), namun pada pembelajaran IPA siswa masih dibawah rata-rata dilihat dari hasil ulangan harian. KKM untuk IPA adalah 70. Dari 39 siswa yang ada di kelas tersebut, hanya 23 siswa yang tergolong tuntas, sedangkan yang belum tuntas berjumlah 16 siswa. Selain itu juga ditemukan permasalahan merosotnya sikap spiritual siswa mulai dari siswa malas sembahyang, jarang berdoa, sering mengolok-olok temannya, pilih kasih dalam berteman. Hal ini menjadi bukti bahwa pembelajaran di kelas tersebut belum dapat dikatakan berhasil. Permasalahan rendahnya hasil belajar IPA dan sikap spiritual siswa di atas disebabkan oleh pelaksanaan pembelajaran yang didominasi dengan metode ceramah, siswa belum sepenuhnya aktif, kreatif, dan khusuk dalam pembelajaran, kurangnya penggunaan berbagai pendekatan pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran, sistem pembelajaran yang kurang mengkaitkan antara konsep-konsep dasar yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari sehingga konsep tersebut menjadi kurang bermakna bagi siswa. Salah satu cara yang dapat diterapkan oleh guru untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menerapkan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio. Dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio ini siswa dituntut untuk mengalami sendiri pembelajaranya melalui proses mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang diorientasikan guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif dan berkomunikasi dalam 2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
upaya meningkatkan pemahaman siswa (Abidin, 2014: 126). Untuk menilai keberhasilan pendekatan saintifik diperlukan alat penilaian yang tepat yaitu dengan melakukan penilaian autentik, salah satunya adalah dengan asesmen portofolio Kata asesmen identik dengan penilaian. Sedangkan portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun secara sistemik sebagai informasi atau bukti mengenai hasil, proses dan kemajuan belajar dalam jangka waktu tertentu sebagai perantara dalam pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru ataupun peserta didik (Sedang Aswawi dalam Yus, 2006 : 69). Berdasarkan hal tersebut, berarti guru tidak hanya menilai hasil belajar peserta didik tetapi juga dapat menilai proses dan hasil belajar peserta didik dan mengenali karakteristik setiap peserta didik. Situasi ini dapat memotivasi dan memperbaiki upaya pembelajaran sehingga hasil belajar menjadi maksimal. Disamping mendukung hasil belajar IPA, pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio juga dapat membantu meningkatkan sikap spiritual dalam diri siswa. Terlebih lagi, IPA adalah ilmu tentang alam, dimana alam merupakan ciptaan Tuhan yang paling indah dan sangat penting dalam kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sehingga sudah merupakan keharusan bagi kita untuk senantiasa mensyukuri segala sesuatu yang ada di alam ini. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu suatu upaya perbaikan pembelajaran yang lebih maksimal dan lebih mengoptimalkan kurikulum 2013 melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio terutama untuk meningkatkan hasil belajar IPA dan sikap spiritual siswa kelas IV SDN 1 Gianyar pada tema cita-citaku tahun pelajaran 2015/2016. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dapat meningkatkan hasil belajar pengetahuan IPA siswa kelas IV SDN 1 Gianyar pada tema citacitaku tahun ajaran 2015/2016? dan (2) Apakah penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dapat
meningkatkan sikap spiritual siswa kelas IV SDN 1 Gianyar pada tema cita-citaku tahun ajaran 2015/2016? Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk meningkatkan hasil belajar pengetahuan IPA setelah melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio siswa kelas IV SDN 1 Gianyar pada tema cita-citaku tahun ajaran 2015/2016,dan (2) untuk meningkatkan sikap spiritual setelah melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio siswa kelas IV SDN 1 Gianyar pada tema cita-citaku tahun ajaran 2015/2016. Manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi (1) manfaat teoretis, yakni penelitian ini dapat menambah pengetahuan khususnya tentang pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio di sekolah dasar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan (2) manfaat praktis, yakni (a) bagi guru, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan keterampilan guru mengenai perencanaan pembelajaran yang lebih aktif dan upaya penilaian yang lebih spesifik (hasil, proses, dan kemajuan belajar peserta didik) melalui pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dalam meningkatkan hasil belajar pengetahuan ipa dan sikap religius siswa, (b) bagi siswa, penelitian ini dapat membantu siswa menjadi lebih aktif dan memahami berbagai materi serta terlatih untuk menyelesaikan semua masalah dengan sikap ilmiah disertai peningkatan sikap religius dalam berkolaborasi di setiap pembelajaran, (c) bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pendekatan saintifik disertai asesmen portofolio dalam pelaksanaan pembelajaran dan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, dan (d) bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai penelitian yang berhubungan dengan variabel yang terkait sehingga hasil penelitian ini dapat dikembangkan dan diterapkan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
METODE Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang dirancang untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa. Kemmis dan McTaggart (dalam Sukardi, 2012:210 ) menyatakan, “Penelitian tindakan kelas adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.” Menurut Agung (2010: 2), “PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/ atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.” Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan bentuk penelitian yang sistematis yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi sendiri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan memperbaiki kondisi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Adapun alur penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan model PTK Arikunto (2011,16), yaitu setiap siklus memiliki tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Jika dalam siklus ini belum tercapai hasil yang diharapkan, maka penelitian dapat dilanjutkan pada penelitian berikutnya. Pada penelitian ini lokasinya adalah di SDN 1 Gianyar yang berada di kecamatan Gianyar, kota Gianyar dengan alamat Jl. Ngurah Rai No.12. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Gianyar tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 39 orang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Siswa ini dipilih sebagai subjek penelitian karena siswa di kelas IV mengalami permasalahan dalam hal rendahnya penerapan sikap spiritual siswa dan hasil belajar IPA terlihat dari nilai observasi awal cukup rendah nilainya dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu 70 untuk IPA
dan 75 untuk sikap spiritual. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun spiritual yang dianut (Sugiyono,2014: 148).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa butir-butir tes atau pertanyaan berbentuk tes objektif. Sudijono (2011:118) menyatakan, "Tes objektif pilihan ganda adalah salah satu bentuk tes objektif yang terdiri pertanyaan dan pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan.”Tes objektif ini digunakan untuk mengukur hasil belajar pengetahuan IPA dan kuesioner digunakan untuk mengukur sikap spiritual siswa. Menurut Sugiyono (2014: 199), “Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. ” Arikunto (2013 ; 42) menyatakan bahwa, “Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).”Deng an kuesioner ini akan dapat diketahui tentang keadaan / data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain Untuk mendapatkan data yang akurat perlu disusun suatu instrumen yang valid. Dalam penelitian ini, jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode tes untuk menilai hasil belajar pengetahuan IPA dan metode kuesioner untuk menilai sikap spiritual siswa. Pemberian skor tiap pernyataan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan salah satu jenis skala yang paling sering digunakan. Menurut Widoyoko (2014 : 151), “ Prinsip pokok skala Likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif.” Item pernyataan yang digunakan adalah item pernyataan positif 4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
dan negatif dengan jumlah 15 buah pernyataan.Adapun skor yang Adapun skor yang diberikan kepada tiap jawaban pernyataan positif yaitu : jawaban Selalu (SL) diberi skor 4,Sering (SR) diberi skor 3, Kadang-Kadang (KD) diberi skor 2, Tidak Pernah (TP) diberi skor 1. Sedangkan skor yang diberikan kepada tiap jawaban pernyataan negatif yaitu: jawaban Selalu (SL) diberi skor 1, Sering (SR) diberi skor 2, Kadang-Kadang (KD) diberi skor 3, Tidak Pernah (TP) diberi skor 4. Data yang dikumpulkan, baik data hasil belajar IPA maupun data sikap spiritual siswa, dianalsis menggunakan teknik analisis data yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Agung (2012, 67) menyatakan, “Analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengelolaan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka dan persentase, mengenal suatu objek yang diteliti sehingga memperoleh kesimpulan yang umum.” Adapun langkah-langkah analisis data hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa yaitu (1) Menghitung rata-rata skor hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa dengan rumus berikut. ∑X X= N Keterangan: X = rata-rata (mean) ∑X = jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek atau siswa (Sudjana, 2012:109) (2) Menghitung Rata-rata Persen hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa dengan rumus berikut.
Kriteria Hasil
M% =
M SMI
x 100%
Keterangan : M% = Persentase rata-rata M = Mean (rata-rata) SMI = Skor Maksimal Ideal (Agung, 2010:18) (3) Ketuntasan Klasikal hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa dengan rumus berikut. Ketuntasan = banyak siswa tuntas x 100% Klasikal banyak siswa yang mengikuti tes (Agung, 2010 :18) Indikator kinerja yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (1) persentase nilai rata-rata hasil belajar pengetahuan IPA siswa mencapai rentang 80%-89% dengan kriteria tinggi, (2) ketuntasan secara klasikal mencapai 80% dari jumlah siswa memperoleh ketuntasan hasil belajar pengetahuan IPA dengan nilai ≥ 71,(3) penelitian ini dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan nilai rata-rata sikap spiritual siswa dengan nilai ≥ 81, (4) ketuntasan secara klasikal mencapai 80% dari jumlah siswa memperoleh ketuntasan sikap spiritual dengan nilai ≥76 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sebelum dilaksanakan pembelajaran pada siklus I, terlebih dahulu dicatat hasil observasi awal untuk mengetahui data hasil belajar IPA dan sikap spiritual siswa kelas IV sebelum pelaksanaan tindakan. Adapun data hasil observasi awal adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Tabel Data Hasil Observasi Awal Persentase RataKetuntasan Klasikal Persentase Rata Hasil Belajar Hasil Belajar Rata-Rata Pengetahuan IPA Pengetahuan IPA Sikap Spiritual 61,67%
58,97%
Pencapaian hasil belajar pengetahuan IPA sebelum penelitian diperoleh persentase rata-rata 61,67% dengan ketuntasan klasikal mencapai 58,97%, karena hanya 23 dari 39 siswa
72,12%
Ketuntasan Klasikal Sikap Spiritual 46,15%
yang mendapatkan nilai diatas atau sama dengan KKM yaitu 70. Sementara untuk data sikap spiritual diperoleh persentase rata-rata 72,12% dengan ketuntasan klasikal mencapai 46,15%, karena hanya 5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
18 dari 39 siswa yang mendapatkan nilai diatas atau sama dengan KKM yaitu 75. Data tersebut kemudian menjadi observasi awal untuk diperbaiki proses pembelajarannya pada siklus I. Analisis data mengenai hasil belajar pengetahuan IPA pada siklus I diperoleh persentase rata-rata 70,76 % dengan ketuntasan klasikal mencapai 69,23%. Dari seluruh siswa, hanya 27 siswa yang mencapai nilai lebih dari 71 dan ketuntasan klasikal belum mencapai 80%. Sedangkan untuk data sikap spiritual diperoleh persentase 80,30% dengan ketuntasan klasikal mencapai 76,92 %,
Kriteria Hasil
karena hanya 30 siswa yang memperoleh nilai lebih dari 76 dengan predikat Sangat Baik (predikat A sebanyak 9 siswa, dan A-sebanyak 15 siswa) dan 6 predikat Baik (B+). Hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar dan sikap spiritual siswa belum memenuhi nilai rata-rata yang ditetapkan sehingga penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Secara keseluruhan hasil analisis data yang dilakukan mengenai perolehan nilai hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Tabel Data Hasil Penelitian Siklus I Persentase rataKetuntasan Klasikal Persentase rata Hasil belajar Hasil belajar rata-rata Sikap pengetahuan IPA pengetahuan IPA Spiritual 70,76% 69,23 % 80,30%
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data mengenai hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa pada siklus I belum mencapai indicator keberhasilan yang ditetapkan sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. Secara umum proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Walaupun demikian, masih tampak kekurangan-kekurangan yang perlu untuk diperbaiki antara lain (1) siswa belum terbiasa dengan portofolio, (2)siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran, (3) siswa belum berani mengungkapkan pendapat karena masih merasa takut salah, (4)masih ada beberapa siswa yang belum bersungguhsungguh dalam berdoa pada saat memulai dan mengakhiri proses pembelajaran.
Ketuntasan Klasikal Sikap Spiritual 76,92 %
memberikan pertanyaan atau umpan balik yang bersifat menggali pengetahuan siswa sehingga aktivitas dan motivasi siswa meningkat dan memberikan penghargaan kepada siswa seperti tepuk tangan dan pujian, (4) mendekatkan diri dengan siswa sambil mengarahkan siswa untuk meningkatkan sikap spiritualnya. Langkah-langkah tersebut diterapkan saat pelaksanaan perbaikan pada siklus II. Analisis data mengenai hasil belajar pengetahuan IPA pada siklus II diperoleh persentase rata-rata 83,20 % dengan ketuntasan klasikal mencapai 87,18%. Dari seluruh siswa, hanya 34 siswa yang mencapai nilai lebih dari 71 dan ketuntasan klasikal sudah melebihi 80%. Sedangkan untuk data sikap spiritual diperoleh persentase 86,11% dengan ketuntasan klasikal mencapai 87,18 %, karena dari 39 siswa, sudah 34 siswa yang mendapatkan nilai ≥ KKM. Secara keseluruhan hasil analisis data yang dilakukan mengenai perolehan nilai hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Adapun perbaikan-perbaikan yang dilakukan yaitu (1) memotivasi siswa untuk mengumpulkan portofolio dengan nilai yang baik, (2) menumbuhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tertarik mengikuti pembelajaran dan aktif dalam pembelajaran, (3)
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Kriteria
Hasil
Tabel 3. Tabel Data Hasil Penelitian Siklus II Persentase rataKetuntasan Klasikal Persentase rata Hasil belajar Hasil belajar rata-rata Sikap pengetahuan IPA pengetahuan IPA Spiritual 83,20%
87,18 %
86,11%
Jadi, berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indicator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu penelitian sudah dapat dihentikan. Secara umum pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu sesuai dengan RPP yang telah dibuat dengan mengaitkan permasalahan ataupun pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Kondisi pembelajaran yang lebih kondusif dan mulai terbiasanya siswa dengan model pembelajaran yang diterapkan membuat siswa mampu menerima pembelajaran dan dapat memecahkan masalah serta aktif memberikan tanggapan dan jawaban selama kegiatan pembelajaran berlangsung, Siswa sangat antusias pada saat pembelajaran berlangsung karena telah diberikan motivasi sehingga aktivitas
Ketuntasan Klasikal Sikap Spiritual 87,18%
siswa cenderung sangat baik. Siswa mampu mengeluarkan ide-ide maupun gagasan sendiri atau mau berbagi pengetahuan pada temannya, Siswa telah mampu mengikuti tahapan-tahapan pelaksanaan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio karena pertanyaan yang bersifat menggali dan menuntun siswa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang pernah dialamai sehingga proses pembelajaran menjadi lebih optimal, Siswa sudah melakukan doa dengan lebih khusuk, dan perilaku siswa dalam berteman juga sudah bisa dikatakan baik. Adapun peningkatan hasil belajar pengetahuan IPA dan sikap spiritual siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar dan ketuntasan klasikal serta nilai rata-rata sikap spiritual yang diperoleh. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Tabel Data Hasil Belajar Pengetahuan IPA, Ketuntasan Klasikal IPA, Sikap Spiritual, dan Ketuntasan Klasikal Sikap Spiritual Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gianyar pada Siklus I dan Siklus II Kriteria Siklus I Siklus II Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar 70,76% 83,20% 12,44 % Pengetahuan IPA Ketuntasan Klasikal IPA 69,23% 87,18 % 17,95% Rata-rata Sikap Spiritual 80,30% 86,11% 5,81% Ketuntasan Klasikal Sikap 74,36% 87,18 % 12,82% Spiritual
Data peningkatan hasil belajar IPA dan ketuntasan klasikal dari pelaksanaan siklus I dan siklus II juga dapat dilihat pada grafik berikut.
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 100,00% 87.18% 87,18% 86,11% 83.20% 90,00% 80,30% 74,36% 80,00% 70.76% 69.23% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 17.95% 12,82% 12.44% 20,00% 5,81% 10,00% 0,00% Rata-rata Hasil Belajar Pengetahuan Ketuntasan IPA Klasikal IPA Rata-rata Sikap Ketuntasan Spiritual Klasikal Sikap Spiritual Siklus I
Siklus II
Peningkatan
Gambar 1. Gambar Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Pengetahuan IPA, Ketuntasan Klasikal IPA, Rata-rata Sikap Spiritual, dan Ketuntasan Klasikal Sikap Spiritual Siswa Kelas IV SD N 1 Gianyar pada Siklus I dan Siklus II. Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat telah terjadi peningkatan pada hasil dari pemberian tindakan yang telah dilaksanakan baik dari hasil pengetahuan IPA, ketuntasan klasikal IPA, sikap spiritual, dan ketuntasan klasikal sikap spiritual siswa. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II, kriteria keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian ini sudah tercapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dapat meningkatkan hasil belajar IPA dan sikap spiritual siswa kelas IV SDN 1 Gianyar, hal ini ditunjukan berdasarkan hasil analisis pada masingmasing siklus telah terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa sebesar 12,44 % dari nilai persentase rata-rata siklus I 70,76% menjadi 83,20% pada siklus II, hasil ini masuk ke dalam kriteria“Tinggi” dengan rentangan skor 80%-89%. Ketuntasan klasikal IPA juga mengalami peningkatan sebesar 17,95% dari ketuntasan 69,23% pada siklus I menjadi 87,18 % pada siklus II. Untuk sikap spiritual, terjadi peningkatan persentase rata-rata siswa sebesar 5,81% dari nilai persentase rata-rata siklus I yaitu 80,30% menjadi 86,11% pada siklus II. Ketuntasan klasikal sikap spiritual juga mengalami peningkatan sebesar 12,82% dari 74,36% pada siklus I menjadi 87,18
% pada siklus II, hasil ini sudah melebihi indikator yang diharapkan yaitu 81%. Secara umum siswa yang memenuhi kriteria pengetahuan IPA pada siklus I adalah 27 siswa dan 12 siswa belum memenuhi kriteria, sedangkan pada siklus II diperoleh 34 siswa yang memenuhi kriteria dan 5 siswa belum memenuhi kriteria. Untuk sikap spiritual pada siklus I diperoleh 30 siswa memiliki nilai ≥76 (9 berpredikat A , 15 berpredikat A-dan 6 berpredikat B+), 9 siswa ˂ 76 (1B, 3B,dan 5C), sedangkan untuk siklus II diperoleh 34 siswa memiliki nilai ≥76 (25 berpredikat A, 8 berpredikat A- ,dan 1 berpredikat B+), dan 5 siswa ˂76 (2 berpredikat B- dan 3 berpredikat C). Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada Bab IV maka maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. Pertama, terjadi peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Gianyar tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio. hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata hasil belajar,persentase rata-rata dan peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal. Persentase rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 12,44%.dari siklus I adalah 70,76%, sedangkan pada siklus II sebesar 83,20% 8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
,hasil ini masuk ke dalam kriteria“Tinggi” dengan rentangan skor 80%-89%. Dari siklus I ke siklus II ketuntasan klasikal hasil belajar IPA meningkat sebesar 17,95% dari ketuntasan 69,23% pada siklus I menjadi 87,18 % pada siklus II, hasil ini menunjukkan sudah memnuhi kriteria keberhasilan yaitu di atas 80 %. Secara umum siswa yang memenuhi kriteria pengetahuan IPA pada siklus I adalah 27 siswa dan 12 siswa belum memenuhi kriteria, sedangkan pada siklus II diperoleh 34 siswa yang memenuhi kriteria dan 5 siswa belum memenuhi kriteria. Dari hasil perbandingan antara hasil yang telah dicapai dengan target yang telah ditetapkan, telah menunjukkan hasil yang optimal, sehingga penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dihentikan sampai siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa pada tema Cita-citaku kelas IV SDN 1 Gianyar. Kedua, terjadi peningkatan persentase rata-rata siswa sebesar 5,81% dari nilai persentase rata-rata siklus I sebesar 80,30% menjadi 86,11% pada siklus II, hasil ini menunjukkan sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 81%. Ketuntasan klasikal sikap spiritual juga mengalami peningkatan sebesar 12,82% dari 74,36% pada siklus I menjadi 87,18 % pada siklus II, hasil ini menunjukkan sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 80%. Pada siklus I diperoleh 30 siswa memiliki nilai ≥76 (9 berpredikat A , 15 berpredikat A-dan 6 berpredikat B+), 9 siswa ˂ 76 (1B, 3B,dan 5C), sedangkan untuk siklus II diperoleh 34 siswa memiliki nilai ≥76 (25 berpredikat A, 8 berpredikat A- ,dan 1 berpredikat B+,), dan 5 siswa ˂76 (2 berpredikat B- dan 3 berpredikat C). Dari hasil perbandingan antara hasil yang telah dicapai dengan target yang telah ditetapkan, telah menunjukkan hasil yang optimal, sehingga penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dihentikan sampai siklus II.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen
portofolio dapat meningkatkan sikap spiritual siswa SDN 1 Gianyar. Berdasarkan simpulan hasil penelitian sebelumnya, penulis menyampaikan saran kepada (1)guru, agar menerapkan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio sehingga bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar siswa, (2) siswa,agar berpartisipasi dan berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran baik antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa, sehingga siswa lebih tertarik karena diajak bereksperimen dalam proses pembelajaran, (3)kepala sekolah, agar menerapkan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, (4) Peneliti lain supaya dapat menambah pengalaman dan wawasan tentang penerapan pendekatan saintifik berbasis asesmen portofolio pada pengetahuan IPA dan sikap spiritual, sehingga dalam melaksanakan penelitian berikutnya diharapkan dapat berjalan dengan lancar serta memiliki gambaran awal tentang bagaimana mengelola kelas agar siswa lebih termotivasi dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus.2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung : PT Refika Aditama. Agung, A.A. Gede. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Analisis Data dalam PTK)”. Makalah disajikan dalam Seminar dan Lokakarya tentang aapenelitian dan Pola Bimbingan Skripsi di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 27 September 2010. . 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Arikunto, Suharsimi dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara. . 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016
Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Sani, Ridwan Abdullah.2014. Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2012. Penialaian Hail Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sukardi.2012. Metodologi Penelitian Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara Widoyoko, Eko Puto. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Yus, Anita. 2006. Penilaian Portofolio Untuk Sekolah Dasar. Departemen Pendidikan Nasional.
10