KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET
DANAREKSA SMF II KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode sejak 10 November 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) 1.
UMUM Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (“KIK EBA”) Danareksa SMF II KPR BTN adalah EBA berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. 28 tahun 2003 tentang Pedoman Kontrak Investasi Efek Beragunan Aset. Perjanjian KIK EBA antara PT Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk., sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam Akta No. 134 tanggal 19 Oktober 2009 dihadapan Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., di Jakarta.. KIK EBA telah memperoleh pernyataan efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. S-9604/BL/2009 tanggal 30 Oktober 2009. KIK EBA Danareksa SMF II KPR BTN hanya berisi kumpulan dari tagihan Kredit Pemilikan Rumah yang awalnya dimiliki oleh Bank Tabungan Negara yang telah dijual kepada KIK EBA sebesar Rp391,305,329,159. PT Danareksa Investment Management sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas KIK EBA Danareksa SMF II KPR BTN dengan tingkat imbal hasil sebesar 11% pertahun untuk pemegang sertifikat kelas A.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan KIK EBA adalah mata uang Rupiah. b. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan Manajer Investasi membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. c.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan bunga dari Kredit Pemilikan Rumah dan penempatan pada deposito diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku yang memperhitungkan hasil efektif aset tersebut. Pendapatan denda keterlambatan diakui pada saat diterima oleh KIK EBA. Beban investasi diakui pada saat terjadinya secara akrual. Distribusi pendapatan kelas B diakui setelah perhitungan beban investasi dan pajak penghasilan
4
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET
DANAREKSA SMF II KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode sejak 10 November 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) d. Pajak Penghasilan KIK EBA berbentuk kontrak investasi kolektif adalah subyek pajak yang diperlakukan sebagai persekutuan, kongsi atau firma. Obyek pajak penghasilan KIK EBA diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-147/PJ/2003 Tanggal 13 Mei 2003 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan yang diterima atau diperoleh KIK EBA dan Para Investornya, Serta Ketentuan Pajak Yang berlaku. Obyek pajak penghasilan terbatas hanya pada penghasilan yang diterima oleh KIK EBA, sedangkan pembayaran imbal hasil yang dibayarkan KIK EBA kepada pemegang KIK EBA dengan arus kas tetap merupakan obyek pajak penghasilan final. Perhitungan pajak penghasilan KIK EBA mengikuti norma perhitungan pajak penghasilan badan pasal 29, sementara pajak atas imbal hasil yang dibayarkan kepada para pemegang KIK EBA dengan arus kas tetap dikenakan pajak final. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan pada periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. KIK EBA menggunakan metode penangguhan pajak, sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan, untuk perlakuan akuntansi pajak penghasilannya. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang material, apabila ada antara nilai tercatat menurut akuntansi dan nilai buku menurut fiskal dan aktiva dalam kewajiban 3.
BANK Akun ini merupakan rekening giro milik KIK EBA dan rekening titipan milik pendukung kredit dan penyedia jasa yang terdapat di Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan Bank Tabungan Negara, Tbk yang dikelola oleh bank kustordian sebesar Rp30.119.446.735 per 31 Desember 2009. Rincian bank adalah sebagai berikut: 2009 Bank Rakyat Indonesia, Tbk Rekening Koleksi Pokok Rekening Koleksi Bunga Bank Tabungan Negara, Tbk Rekening Koleksi
4.
18.369.534.419 18.096.918 11.731.815.398 30.119.446.735
REKENING TITIPAN Rekening Titipan merupakan rekening-rekening yang dibentuk oleh pihak pendukung kredit berdasarkan perjanjian Pendukung Kredit No.037/PPK/SMF-KIK-DSMF-II/IX/2009 per tanggal 14 September 2009 dan penyedia jasa berdasarkan perjanjian No.56/ PKS/DIR/2009 per tanggal 7 Agustus 2009. Penggunaan rekening titipan ini sesuai dengan Perjanjian KIK EBA . 2009 Rekening Titipan Bank Rakyat Indonesia, Tbk – rekening cadangan Bank Rakyat Indonesia, Tbk – rekening penyedia jasa
5
12.132.421.376 469.699.318 12.602.120.694
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET
DANAREKSA SMF II KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode sejak 10 November 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) 5. PIUTANG Piutang berisi aset Kredit Pemilikan Rumah yang dibeli dari PT. Bank Tabungan Negara, Tbk. berdasarkan perjanjian No. 134 tanggal 19 Oktober 2009 antara KIK EBA dan PT Bank Tabungan Negara (Persero),tbk. Jumlah piutang secara terus menerus akan menurun sesuai dengan pelunasan pokok hutang dari Kredit Pemilikan Rumah yang dilakukan oleh para debitur. Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp372.272.769.894 6.
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 693.558.774 pada tahun 2009. Rincian biaya yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut: 2009 Biaya Penyedia Jasa Biaya Audit Biaya Listing Biaya Manajemen Biaya Kustodian Biaya Penjamin Kredit
7.
301.712.690 120.000.000 99.000.000 78.107.804 78.107.804 16.630.476 693.558.774
HUTANG LAIN-LAIN Hutang lain-lain merupakan akun yang digunakan untuk mencatat dana cadangan dari penjamin kredit dan dana transisi penyedia jasa dari penyedia jasa dimana pada tahun 2009 sebesar Rp12.602.120.694 Rincian hutang lain-lain adalah sebagai berikut: 2009 Dana cadangan – Penjamin Kredit Dana transisi - Penyedia Jasa
8.
12.132.421.376 469.699.318 12.602.120.694
HUTANG SERTIFIKAT A Hutang sertifikat A merupakan kewajiban kepada pemegang sertifikat A. Hutang ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Hutang sertifikat A akan dibayarkan sesuai dengan hasil koleksi pokok piutang KPR setiap tiga bulan sekali. Rincian Hutang sertifikat A per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 2009 PT. Sarana Multigriya Finansial (Persero) Yayasan Kesejahteraan Pegawai Telekomunikasi Indonesia Dana Pensiun Bank Tabungan Negara Dana Pensiun Telekomunikasi Indonesia Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Tabungan Negara RIV Mitra
6
289.500.000.000 50.000.000.000 12.000.000.000 5.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000 360.000.000.000
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET
DANAREKSA SMF II KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode sejak 10 November 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah) 9.
HUTANG SERTIFIKAT B Hutang sertifikat B merupakan kewajiban kepada pemegang sertifikat B, dimana pembayarannya dilakukan setelah hutang kepada pemegang sertifikat A, beban jasa pendukung, beban lain-lain dan beban pajak dilunasi. Saldo hutang Sertifikat B per 31 Desember 2009 adalah Rp31.305.329.159
10.
PENDAPATAN BUNGA Akun ini terdiri dari:
2009
Pendapatan Bunga - Kredit Pemilikan Rumah Pendapatan Bunga - Jasa Giro
11.018.102.710 18.096.918 11.036.199.628
11.
DISTRIBUSI BUNGA KELAS A Distribusi bunga kelas A merupakan beban bunga yang dibayarkan pada pemegang sertifikat A degan tingkat bunga 11% pertahun. Jumlah distribusi bunga kelas A tahun 2009 sebesar Rp5.610.000.000.
12.
BEBAN JASA PENUNJANG Akun ini terdiri dari: 2009 Jasa Penyedia Jasa Jasa Audit Jasa BEI Jasa Manajemen Jasa Kustodian Jasa Pendukung Kredit
301.712.690 120.000.000 99.000.000 78.107.804 78.107.804 16.630.476 693.558.775
7
KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET
DANAREKSA SMF II KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode sejak 10 November 2009 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah)
13. PAJAK PENGHASILAN a. Pajak Kini Rekonsiliasi antara Kenaikan Aset Bersih komersial sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut: 2009 Kenaikan Aset Bersih komersial sebelum taksiran pajak penghasilan Menurut Laporan Operasi
4.783.328.696
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Biaya mendapat, menagih, memelihara yang bukan obyek pajak
16.630.476
Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Jasa Giro
(18.096.918)
Penghasilan Kena Pajak
4.781.862.254
Jumlah PKP dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas Jumlah PKP dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh fasilitas
2.070.277.964 2.711.584.290
Pajak Penghasilan yang memperoleh fasilitas Pajak Penghasilan yang tidak memperoleh fasilitas Taksiran Pajak Penghasilan
289.838.915 759.243.601 1.049.082.516
Pajak Pasal 29 Dibayar Dimuka
-
Hutang Pajak
1.049.082.516
b. Pajak Tangguhan Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat perbedaan temporer yang berdampak terhadap pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan.
14. TANGGUNG JAWAB PENGELOLA KIK EBA ATAS LAPORAN KEUANGAN Pengelola KIK EBA bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 18 Januari 2009.
8