BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik saat ini berusia 4 tahun setelah batik diakui oleh lembaga kebudayaan PBB (UNESCO, United Nation Education Social and Cultural Organization) sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2009. Dengan adanya pengakuan tersebut, Indonesia diuntungkan dari segi internal yang dilihat dari semakin meningkatnya kembali pengrajin dan pengusaha batik di Indonesia, dan dari segi eksternal, budaya bangsa Indonesia melalui batik diharapkan bisa terkenal dan bisa bersaing di dunia internasional. Pada waktu sekarang ini perekonomian dan perdagangan Indonesia dihadapkan pada isu perdagangan bebas regional yang dikenal dengan AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang akan terlaksana penuh pada tahun 2015. Dalam perkembangannya agenda perdagangan bebas regional seperti CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area) yang secara faktual berpengaruh pada aktor-aktor perekonomian Indonesia, termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Salah satu UMKM di Indonesia yang dipandang penting adalah industri kerajinan batik. Oleh karena itu, batik Indonesia yang mengedepankan kualitas harus bisa bersaing dengan serbuan batik dari negara China, yang mana batik China diproduksi secara masal dengan menggunakan mesin printing, dan dengan harga terjangkau. Batik adalah salah satu hasil kebudayaan Indonesia yang harus dijaga kelestarian dan juga keindahannya. Maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa yang baik dapat membantu melestarikan dan mengembangkan budaya kain batik, khususnya
1
2 dalam sektor industri produksi kain batik di waktu sekarang ini memiliki potensi untuk dikembangkan popularitasnya.
Karena pentingnya dari kehadiran pengrajin batik dalam perkembangan batik baik di Indonesia maupun di kancah internasional. Maka, seharusnya pengrajin batik mendapatkan perhatian dari banyak pihak, di mana kondisi saat ini terdapat beberapa masalah dalam pengusaha batik sehingga menghambat perkembangan sektor industri ini. Namun pentingnya kehadiran pengusaha batik dalam kemajuan industri batik Indonesia, tidak didukung oleh proses komunikasi yang memadai, disebabkan oleh faktor :
1.) Interaksi Sosial yang kurang pada para pengusaha batik dikarenakan kesibukan yang menghalangi untuk bertemu secara tatap muka 2.) Kurangnya efektifitas komunikasi diantara pengusaha batik 3.) Sulitnya menanamkan rasa kepercayaan antara pengusaha batik Maka dari itu jika batik sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia ini tidak mampu dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia sendiri, maka perkembangan industri kain batik menjadi kurang berkembang. Asosiasi Pengusaha Batik ini menjadi alternatif untuk melestarikan dan mengembangkan industri batik Indonesia di dalam dan luar negri dengan mengembangkan komunikasi yang baik dan menciptakan kepercayaan
para pengrajin batik. Di era digital sekarang ini
sangat dimungkinkan untuk membentuk Asosiasi Pengusaha Batik secara virtual dan memberikan wadah komunikasi berupa ECS (Electronic Community System) untuk mendorong kapabilitas menjadi pengusaha batik unggul, professional dan modern,
3 serta mengembangkan batik dengan baik dan mengajak para pengusaha untuk mencintai batik sebagai regenerasi penerus pengrajin batik Indonesia. Untuk itulah rancangan Asosiasi Pengusaha Batik Solo yang dipelopori oleh PT Gala Saranatex ini akan mengatasi kondisi di atas dengan menerapkan ECS (Electronic Community System) sebagai media komunikasi antara pengusaha batik juga dengan pemerintah sehingga kemajuan pengusaha batik bisa tercapai.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan di atas maka permasalahan yang dirumuskan dalam pengembangan ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh interaksi sosial dengan kesamaan karakteristik terhadap efektifitas komunikasi para pengusaha batik di Solo 2. Apakah terdapat pengaruh interaksi sosial terhadap trust para pengusaha batik di Solo 3. Apakah terdapat pengaruh kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 4. Apakah efektifitas komunikasi memediasi interaksi sosial dan kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 5. Bagaimanakan rancangan ECS yang sesuai sebagai solusi untuk membangun asosiasi pengusaha batik di Solo
1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh interaksi sosial terhadap efektifitas komunikasi para pengusaha batik di Solo
4 2. Mengetahui pengaruh interaksi sosial terhadap trust para pengusaha batik di Solo 3. Mengetahui pengaruh kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 4. Mengetahui pengaruh efektifitas komunikasi memediasi interaksi sosial dan kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 5. Menyediakan media komunikasi berbasis web sebagai rancangan asosiasi pengusaha batik di Solo
1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam skripsi ini adalah meliputi pembahasan seputar penerapan ECS untuk para pengusaha Batik dalam bidang : 1. Menganalisa perilaku pengusaha batik di kota Solo dalam hal interaksi sosial dan kesamaan karakteristik terhadap efektifitas komunikasi dan dampaknya pada kepercayaan 2. Merancang efektifitas komunikasi melalui media komunitas online, namun tidak mencakup database mining
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1
Dari Segi Penulis
Memberikan pembelajaran yang luas mengenai sistem organisasi dan komunitas untuk memanfaatkan sebagai media efektifitas komunikasi antara pengusaha batik di Solo. Serta memahami konsep membuat Electronic Community System (ECS) yang komunikatif untuk mendukung produktifitas para pengusaha. ‘
5 1.5.2 Dari Sisi Pengusaha Mendapatkan keuntungan komunikasi yang efektif dan menbangun kepercayaan antara pengusaha,sehingga dapat saling berkomunikasi untuk meningkatkan kinerja serta menciptakan persaingan yang berdampak pada positif pada peningkatan kinerja dan kualitas pekerjaan setiap pengusaha.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 bab dengan pembahasan masing masing bab sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini dibahas landasan awal mengenai penulisan penelitian ini, yaitu latar belakang, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan.
BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dan digunakan sebagai landasan untuk penulisan dan pemecahan masalah. Teori-teori tersebut antara lain diambil dari buku referensi, thesis, dan jurnal ilmiah. Di dalam bab ini juga terdapat kerangka pikir untuk dasar penelitian. BAB 3 Analisis Sistem yang Berjalan Bab ini menguraikan sejarah perusahaan secara ringkas, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, proses bisnis secara ringkas, permasalahan, usulan pemecahan masalah untuk diterapkan, serta analisis para pengusaha dengan kuesioner menggunakan metode path analysis.
6 BAB 4 Rancangan Sistem yang Diusulkan Bab ini berisi tentang analisis dan rancangan aplikasi KM berdasarkan pendekatan OOA yang diusulkan.
BAB 5 Simpulan dan Saran Bab ini berisi simpulan dari aplikasi yang telah dibuat dan saran-saran yang dapat diberikan agar bisa diterapkan.