1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penentuan kualitas suatu perairan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti analisis fisika dan kimia air serta biologi. Analisis fisika dan kimia air kurang memberikan gambaran kualitas perairan yang sesungguhnya dan dapat memberikan penyimpangan yang kurang menguntungkan, karena kisaran nilainilai dapat saja berubah dipengaruhi keadaan sesaat di lingkungan perairan. Analisis biologi yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas suatu perairan adalah makrozoobenthos. Hal ini karena marozoobenthos dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi perairan. Makrozoobenthos merupakan organisme yang relatif diam dan menempati substrat dasar perairan, baik di atas maupun di dalam sedimen dasar perairan. Peranan makrozoobenthos dalam perairan sangat penting sekali, terutama dalam struktur
rantai
makanan
dimana
dalam
suatu
ekosistem
mangrove,
makrozoobenthos bertindak sebagai konsumen primer (herbivor) dan konsumen sekunder (karnivor). Sebagai makanannya antara lain: fitoplankton, alga, perifiton, bakteri, senyawa organik di dalam lumpur, zooplankton, maupun sesama makrozoobenthos. Demikian pentingnya peranan makrozoobenthos dalam ekosistem, sehingga bila makrozoobentos terganggu, akan menyebabkan ekosistem akan terganggu pula yang akan mengakibatkan penurunan kualitas perairan. Makrozoobenthos baik digunakan sebagai bioindikator disuatu perairan karena habitat hidupnya yang relatif tetap. Perubahan kualitas air, ketersediaan
Universitas Sumatera Utara
2
serasah dan substrat sangat mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobenthos. Kelimpahan dan keanekaragaman sangat bergantung pada toleransi dan tingkat sensitifnya terhadap kondisi lingkungannya. Kisaran toleransi dari makrozoobentos terhadap lingkungan berbeda-beda. Tergantung kepada komponen lingkungan,baik yang hidup (biotik) maupun yang tak hidup (abiotik) mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman biota air yang ada pada suatu perairan. Ekosistem Mangrove Desa Bagan Deli merupakan salah satu ekosistem mangrove yang memiliki keanekaragaman beragam. Seperti keanekaragaman jenis mangrove dan biota yang berada di kawasan tersebut. Letak kawasan mangrove yang dekat dengan pemukiman dan muara sungai deli mengakibatkan adanya penumpukan sampah yang terjadi di sebagian kawasan mangrove serta adanya perubahan fungsi lahan mangrove menjadi tambak. Akibatnya terjadi penurunan nilai ekologis dari mangrove, yang juga akan mempengaruhi kehidupan biota didalamnya termasuk makrozoobenthos. Selain itu akan berpengaruh pada terputusnya sistem rantai makanan pada ekologi perairan. Untuk mengetahui kondisi mangrove melalui keadaan makrozoobenthos di wilayah tersebut maka perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut di kawasan mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
Perumusan Masalah Ekosistem mangrove merupakan hal yang sangat penting pada wilayah pesisir dan memiliki keanekaragaman yang beragam. Dimana tidak hanya keanekaragaman jenis mangrove tetapi juga keanekaragaman biota terutama
Universitas Sumatera Utara
3
makrozoobenthos yang terdapat didalamnya. Letak kawasan mangrove yang tepat dimuara sungai deli, dekat dengan pemukiman, dan adanya pengalihan fungsi sebagian lahan mangrove menjadi tambak dapat menyebabkan menurunnya kualitas
perairan
dan
berkurangnya
keanekaragaman
biota
terutama
makrozoobenthos di kawasan mangrove tersebut. Maka perlu mengetahui kondisi perairan di kawasan mangrove tersebut berdasarkan pendekatan struktur komunitas makrozoobenthos yang merupakan salah satu indikator yang baik untuk mengetahui kualitas air di wilayah mangrove. Hal inilah yang mendasari diperlukan adanya kajian mengenai “Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Kawasan Mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan”. Berdasarkan uraian diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur komunitas makrozoobenthos di kawasan mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan? 2. Bagaimana kualitas perairan di kawasan mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan?
Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos di kawasan mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. 2. Menganalisa kualitas perairan di kawasan mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
Universitas Sumatera Utara
4
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memberikan informasi mengenai struktur komunitas makrozoobenthos di kawasan mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. 2. Memberikan informasi bagi pihak yang membutuhkan dan dapat dijadikan acuan pengelolaankualitas perairan di kawasan mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.
Kerangka Pemikiran Wilayah mangrove Desa Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan memiliki kawasan hutan mangrove yang cukup luas dan memiliki keanekaragaman biota terutama makrozoobenthos yang beragam. Namun dengan letak kawasan mangrove yang berada di muara sungai deli, dekat dengan pemukimandan perubahan sebagian fungsi lahan mangrove menjadi tambak secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan perubahan kondisi ekologis terhadap kehidupan
biota
makrozoobenthos
terutama yang
telah
makrozoobenthos. mengalami
Seperti
penurunan,
keanekaragaman sehingga
dapat
mengidentifikasikan bahwa telah terjadi perubahan kualitas perairan di kawasan mangrove tersebut. Makrozoobenthos dapat dijadikan sebagai indikator perairan seperti tercemar atau tidaknya perairan tersebut. Tercemar atau tidaknya suatu perairan dapat dilihat dari struktur komunitas makrozoobenthos. Apabila suatu perairan di kawasan mangrove tersebut tercemar maka makrozoobenthos dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran. Mempertimbangkan letak kawasan mangrove di Desa Bagan Deli, sebaiknya tercemar atau tidak tercemar perairan di
Universitas Sumatera Utara
5
kawasan mangrove tersebut tetap dilakukan suatu pengelolaan. Berdasarkan permasalahan di atas kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Ekosistem Mangrove
Muara Sungai
Pemukiman
Tambak
Makrozoobenthos
Tidak
Tercemar
Ya
Bioindikator
Struktur Komunitas
Pengelolaan Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Universitas Sumatera Utara