I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 1.1.
Umum Susenas merupakan kegiatan survei untuk mengumpulkan informasi/data di
bidang kependudukan, kesehatan, pendidikan, Keluarga Berencana, perumahan, serta konsumsi dan pengeluaran. yang sangat dibutuhkan oleh berbagai kalangan. Susenas pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir, sampai dengan tahun 2010, pengumpulan data Susenas dilakukan setiap tahun. Pada tahun 2011 terjadi perubahan, pengumpulan data Susenas dilakukan secara triwulan. Untuk meningkatkan akurasi data yang dihasilkan maka pada kegiatan Susenas 2013 Triwulan IV dilakukan pelatihan petugas yang diawali dengan kegiatan workshop Instruktur Utama (Intama), pelatihan Instruktur Nasional (Innas), pelatihan Instruktur Daerah (Inda), dan pelatihan pencacah. Rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi petugas dalam memahami konsep/definisi yang digunakan serta prosedur dan tatacara pengisian daftar yang digunakan dalam survei. Buku ini, secara umum berisi penjelasan pelaksanaan Susenas 2013 Triwulan IV dan secara khusus menjelaskan konsep/definisi dan prosedur yang ada dalam kuesioner Modul Kesehatan dan Perumahan (MKP). Buku ini digunakan sebagai pedoman petugas agar pelaksanaan Susenas mencapai hasil yang optimal dan data yang dihasilkan lebih berkualitas.
1.2.
Tujuan Secara umum penyusunan buku ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi
petugas pencacah
dan pengawas dalam pengumpulan data Susenas 2013 Modul
Kesehatan dan Perumahan. Secara khusus, buku pedoman ini bertujuan untuk menyamakan persepsi petugas dalam memahami prosedur dan tatacara pengisian daftar yang digunakan dengan baik dan benar.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
1
1.3. Ruang Lingkup Pelaksanaan Susenas Triwulan IV 2013 mencakup 75.000 rumah tangga sampel yang tersebar di seluruh provinsi dan 497 Kab/Kota di Indonesia. Data hasil pencacahan dapat disajikan baik untuk tingkat nasional maupun provinsi.
1.4.
Jenis Data yang Dikumpulkan Jenis data yang dikumpulkan dengan kuesioner Modul Kesehatan dan Perumahan
(VSEN13.MKP) mencakup: a. Keterangan umum anggota rumah tangga (anggota ruta) yaitu nama, hubungan dengan kepala rumah tangga (kepala ruta), jenis kelamin, umur, status perkawinan; Keterangan anggota rumah tangga yang biasa menggosok gigi setiap hari dan pernah mendapatkan pemeriksaan gigi dalam 6 bulan terakhir; b. Keterangan tentang kesehatan antara lain mencakup pelayanan kesehatan penduduk, Penyakit Malaria dan Tuberkulosis, kesehatan balita, kesehatan ibu, dan pengetahuan tentang HIV/AIDS; c. Keterangan tentang keterbatasan/gangguan fungsi anggota tubuh. d. Keterangan tentang perilaku hidup sehat yaitu kebiasaan mencuci tangan, aktifitas fisik, mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran; e. Keterangan tentang perilaku tidak sehat yaitu kebiasaan merokok; f. Keterangan perumahan antara lain mencakup penguasaan tempat tinggal, kondisi fisik bangunan, fasilitas dan perlengkapan bangunan, pemanfaatan air dan energi, kondisi lingkungan.
1.5.
Tahapan Kegiatan Secara garis besar, kegiatan lapangan Susenas Triwulan IV 2013 mencakup
kegiatan pemuktahiran bangunan dan rumah tangga, pemilihan ruta sampel, pencacahan, pengawasan/pemeriksaan, dan penyerahan hasil pencacahan.
1.6.
Petugas Lapangan Pada pelaksanaan pendataan Susenas Triwulan IV 2013, setiap petugas pencacah
bertanggung jawab pada 2 blok sensus terpilih, sedangkan setiap pengawas bertugas mengawasi 3 orang petugas pencacah.
2
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
1.7.
Jadwal Pelaksanaan Susenas Triwulan IV 2013
mencakup berbagai kegiatan yang
dilaksanakan di BPS Pusat dan daerah. Kegiatan dan jadwalnya mencakup seluruh kegiatan mulai dari persiapan sampai publikasi, sebagai berikut: Rancangan Jadwal Kegiatan Susenas Triwulan IV 2013 No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Uraian Kegiatan (2) A. Persiapan Penyempurnaan pedoman dan kuesioner Pengiriman softcopy dokumen ke daerah Workshop/Pelatihan Intama Penggandaan dokumen untuk pelatihan Innas Pelatihan Innas Pelatihan Inda Pelatihan petugas B. Pelaksanaan Updating Blok Sensus Susenas Pengawasan dan pemeriksaan hasil updating blok sensus Pemilihan sampel rumah tangga Pencacahan rumah tangga sampel Pengawasan/pemeriksaan Monitoring kualitas Penyerahan hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota C. Pengolahan Receiving dan batching Pengolahan data (editing, coding, entry dan validasi) Evaluasi kualitas data di tingkat kabupaten/kota Pengiriman data ke provinsi Pengecekan kualitas data dan kelengkapan data oleh BPS Provinsi Pengiriman raw data ke Pusat Kompilasi data di Pusat
Jadwal (3) Oktober 2013 Oktober 2013 17-22 Oktober 2013 25 Oktober 2013 28 Okt – 2 Nov 2013 Minggu Pertama Nov 2013 Minggu Kedua Nov 2013 21-30 November 2013 21-30 November 2013 23-30 November 2013 1-22 Desember 2013 3-25 Desember 2013 5-10 Desember 2013 10-24 Desember 2013 11-24 Des 2013 12-31 Des 2013 15-31 Des 2013 1-5 Januari 2014 6-13 Januari 2014 14-15 Januari 2014 15 Jan-15 Feb 2014
1.8. Dokumen yang Digunakan Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan lapangan Susenas Triwulan IV 2013 mencakup buku pedoman dan daftar. Buku pedoman terdiri dari 6 (enam) buku:
Buku I. Pedoman Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota (dialokasikan untuk Kepala BPS Provinsi dan Kepala BPS Kabupaten/Kota)
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
3
Buku II.A. Pedoman Pencacahan Kor
Buku II.B. Pedoman Pencacahan Modul Konsumsi
Buku III. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan (MKP) (dialokasikan untuk semua petugas, baik Pengawas maupun Pencacah di seluruh Kab/Kota Susenas=497 Kab/Kota)
Buku IV. Pedoman Pencacahan Suplemen Survei Perlindungan Sosial (dialokasikan untuk semua petugas, baik Pengawas maupun Pencacah di seluruh Kab/Kota Susenas=497 Kab/Kota)
Buku V. Pedoman Pencacahan Suplemen Migrasi Internasional dan Remitan (dialokasikan untuk semua petugas, baik Pengawas maupun Pencacah di 15 Provinsi, Kab/Kota Susenas=102 Kab/Kota) Sedangkan daftar yang digunakan terdiri dari 10 (sepuluh) daftar seperti tercantum
pada tabel berikut:
4
No.
Jenis Daftar
Uraian
1.
VSEN13.DSBS
Daftar Sampel Blok Sensus
2.
VSEN13.P
Daftar Pemutakhiran Muatan Rumah Tangga dalam Blok Sensus
3.
Penanggung Jawab 1. BPS Provinsi 2. BPS Kab/Kota
Disimpan di
Keterangan
BPS Kab/Kota
Dicetak di daerah
1. BPS Provinsi 2. BPS Kab/Kota
BPS RI (soft copy)
Dicetak di daerah
Daftar Sampel Rumah VSEN13.DSRT Tangga terpilih (2 rangkap)
Pengawas
BPS Kab/Kota
Dicetak di daerah
4.
Peta BS SP2010-WB
Alat bantu pengenalan wilayah
Pengawas
BPS Kab/Kota
Dicetak di daerah
5.
VSEN13.K
Pencacahan Kor
Pencacah
BPS Kab/Kota
Dicetak di daerah
6.
VSEN13.M
Pencacahan Modul Konsumsi
Pencacah
BPS Kab/Kota
Dicetak di daerah
7.
VSEN13.LPK
Lembar pembantu makanan jadi
Pencacah
BPS Kab/Kota
Dicetak di daerah
8
VSEN13.MKP
Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Pencacah
BPS Kab/Kota
Dicetak di daerah
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
9
VSEN13.SPS
Pencacahan Survei Perlindungan Sosial
Pencacah
BPS Kab/Kota
Dicetak di Pusat
10
VSEN13.MIG
Pencacahan Suplemen Migrasi Internasional dan Remitan
Pencacah
BPS Kab/Kota
Dicetak di Pusat
1.9.
Arus Dokumen Arus dokumen seperti yang tergambar pada Skema 1. Arus dokumen Susenas
Triwulan IV 2013 dari Pusat sampai Petugas Pencacah. Tulisan dicetak tebal menandakan daftar sudah ada isiannya. Tulisan miring menandakan bahwa semua file dokumen dapat diunduh melalui filelib Susenas. BPS RI
VSEN13.P (SOFT COPY)
FILELIB
- VSEN13.SPS - VSEN13.MIG
BPS PROVINSI VSEN13.P VSEN13.DSBS VSEN13.DSRT VSEN13.K VSEN13.M VSEN13.LPK VSEN13.MKP VSEN13.SPS VSEN13.MIG
-
VSEN13.P - VSEN13.SPS - VSEN13.MIG
BPS KAB/KOTA - Peta BS SP2010 VSEN13.P VSEN13.DSBS VSEN13.DSRT VSEN13.K VSEN13.M VSEN13.LPK VSEN13.MKP VSEN13.SPS - VSEN13.MIG
-
-
Peta BS SP2010 VSEN13.P VSEN13.DSBS VSEN13.DSRT VSEN13.K VSEN13.M VSEN13.LPK VSEN13.MKP VSEN13.SPS VSEN13.MIG
Petugas Pengawas/Pencacah Skema 1. Arus Dokumen Susenas 2013 dari Pusat sampai petugas di Lapangan Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
5
Penjelasan: Peta blok sensus hasil SP 2010 (SP2010-WB) disiapkan oleh BPS Kabupaten/Kota (yang di-print dari peta blok sensus digital).
1.10. Statistik yang Dihasilkan Statistik yang dihasilkan dari Modul Kesehatan dan Perumahan antara lain adalah: 1. Kesehatan Statistik dan indikator yang disusun dari pengumpulan data kesehatan, seperti statistik pelayanan kesehatan, indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan, biaya kesehatan per individu yang dikeluarkan oleh masyarakat (out of pocket), jaminan kesehatan, statistik kesehatan ibu dan bayi yang dapat menjelaskan situasi kesehatan ibu dan anak dalam kaitannya dengan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang masih tinggi di Indonesia, serta indikator derajat kesehatan sebagai proksi indikator outcome kesehatan. 2. Perumahan Statistik dan indikator yang disusun dari pengumpulan data perumahan, seperti rumah layak huni dan terjangkau, lingkungan yang sehat dan aman yang didukung prasarana, saran dan utilitas (PSU), meliputi: jalan, drainase, persampahan, sanitasi, air bersih, dan listrik memadai untuk satu lingkungan.
6
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
II
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VSEN2013.MKP
2.1 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT Blok Keterangan Tempat ini digunakan untuk mencatat identitas tempat dari rumah tangga sampel. Rincian 1-10 : PETUNJUK: PETUGAS HARUS MENGISI TERLEBIH DAHULU BLOK I R.1 SAMPAI R.10 VSEN2013.MKP DENGAN MENYALIN DARI VSEN2013.DSRT SEBELUM TURUN KE LAPANGAN Rincian 11: Hasil kunjungan Berhasil yaitu jika petugas berhasil menemui rumah tangga terpilih dan memperoleh informasi mengenai rumah tangga tersebut. Responden menolak yaitu jika responden menolak untuk diwawancarai. Tidak dapat ditemui yaitu jika tidak ada orang di rumah tangga terpilih dikarenakan responden pergi untuk beberapa hari dan tidak dapat ditemui hingga waktu pencacahan selesai.
2.2 BLOK II: KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA Blok ini berisi beberapa keterangan pokok rumah tangga, yang merupakan ringkasan dari Blok IV VSEN2013.MKP, oleh karena itu pengisian blok ini dilakukan setelah Blok IV selesai diisi seluruhnya (Perhatikan jika ada lembar/kuesioner tambahan). Pengisian Blok II VSEN2013.MKP disalin dari Blok II VSEN2013.K Rincian 1: Banyaknya anggota rumah tangga Tuliskan banyaknya anggota rumah tangga (art) dari rumah tangga terpilih Susenas Modul Kesehatan dan Perumahan 2013 yang disalin dari baris 1 Blok II Daftar VSEN2013.K.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
7
Rincian 2: Jumlah anggota rumah tangga 0 - 4 tahun, 5 tahun ke atas, dan 10 tahun ke atas. Isikan jumlah anggota rumah tangga (art) dari rumah tangga sampel tersebut. Isian berdasarkan kelompok usia, yaitu 0 - 4 tahun, 5 tahun ke atas, dan 10 tahun ke atas. Jumlah art umur 0-4 tahun disalin dari Blok II baris 2 daftar VSEN2013.K. Jumlah art umur 5 tahun ke atas disalin dari Blok II baris 3 daftar VSEN2013.K. Jumlah art umur 10 tahun ke atas disalin dari Blok II baris 4 daftar VSEN2013.K.
2.3 BLOK III: KETERANGAN PETUGAS Blok ini mencatat keterangan tentang keterangan petugas yang bertanggung jawab melakukan pencacahan dan pemeriksaan Daftar VSEN2013.MKP. Rincian 1: Nama Tuliskan nama pencacah dan nama pengawas di kolom yang telah disediakan Rincian 2: Kode Petugas Isikan kode petugas pada kotak yang telah disediakan. Cara pengisian kode petugas adalah sebagai berikut: Kotak 1 s.d. 2 adalah kode kabupaten/kota, untuk kotak ke 3 kode 1 untuk pencacah dan kode 2 untuk pengawas, dan kotak 4 s.d. 5 untuk nomor urut pencacah/pengawas dalam 1 kabupaten/kota. Rincian 3: Jabatan Lingkari kode 1-4 yang sesuai dan isikan dalam kotak yang telah disediakan. Rincian 4: Tanggal Isikan tanggal dan bulan saat pencacahan untuk pencacah dan saat memeriksa kuesioner untuk pengawas. Rincian 5: Tanda Tangan Bubuhkan tanda tangan setelah selesai mencacah untuk pencacah dan selesai memeriksa untuk pengawas.
8
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
2.4 BLOK IV: KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok art. Keterangan yang dicatat meliputi nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, kebiasaan sarapan pagi dan menggosok gigi, pemeriksaan ke dokter gigi serta tanggal lahir dari art yang berumur 0-4 tahun. Blok ini bertujuan agar informasi di dalam Kuesioner VSEN2013.MKP tetap terhubung dengan art yang sama dengan yang terdapat pada kuesioner VSEN2013.K. Pengisisan Blok IV VSEN2013.MKP disalin dari VSEN2013.K Blok IVA K (1)-K (6) Perhatikan bila art lebih dari 10, maka no urut (Kolom (1)) harus disesuaikan pada lembaran tambahannya. Kolom (2) sampai dengan Kolom (6): Kolom 2 sampai dengan Kolom 6 disalin dari Daftar VSEN2013.K Blok IV.A Kolom 2 sampai dengan Kolom 6. Kolom (7): Apakah biasa sarapan pagi? Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” pada kotak yang disediakan di masing-masing art. Makan atau sarapan pagi adalah makan sesuatu pada pagi hari sebagai alas perut agar terhindar dari sakit perut yang kosong (KBBI 2013). Sarapan atau makan pagi sangatlah penting bagi tubuh karena saat tidur, selama kurang lebih 8 jam, tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh sedangkan aktivitas seperti bernafas, bergerak atau aktivitas ringan lain tetap berjalan. Hal ini mengakibatkan kadar gula dalam tubuh menjadi sangat rendah. Saat bangun tidur di pagi hari aktivitas fisik mulai dilakukan, seperti perjalanan ke kantor, berpikir atau berkonsentrasi. Semuanya ini memerlukan energi yang berasal dari makanan.
Dengan menyantap
makanan, tubuh akan mendapatkan asupan tenaga yang akan membangkitkan semangat untuk melakukan aktivitas. Sarapan yang sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Banyaknya kalori yang dianjurkan untuk sarapan adalah sebanyak 300-400 kalori. Makanan yang dianjurkan untuk sarapan adalah menu yang cukup gizinya, menu yang sesuai dengan “Empat Sehat Lima Sempurna”, yang 3 diantaranya terdiri dari karbohidrat, protein, susu, sereal. Pilihan lain adalah dengan minum jus buah, 2 porsi buah besar, susu atau susu rendah lemak. Ada banyak manfaat yang bisa didapat bila Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
9
sarapan sehat dilakukan secara rutin. Hal ini juga dapat dilatih pada anak-anak agar terbiasa sarapan yang akan memberikan energi untuk mengikuti kegiatan sekolah, membantu berkonsentrasi dan memahami pelajaran yang diberikan. Kolom (8)-(11): Apakah biasa menggosok gigi setiap hari? Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak” atau kode 3 bila “Tidak relevan” untuk masing-masing Kolom 8 s.d. 11. Definisi : Ya, bila biasa menggosok gigi Tidak, tidak biasa menggosok gigi Tidak relevan yang dimaksud disini adalah jika responden belum atau tidak mempunyai gigi. Gigi memiliki peranan sangat penting, selain berfungsi mempermudah pengunyahan makanan, gigi juga berpengaruh terhadap keindahan seseorang. Gigi yang tidak terawat membuat gigi kotor dan dapat mengurangi keindahan penampilan seseorang. Manfaat menggosok gigi adalah:
Mencegah gigi berlubang . Resiko terjadinya penumpukan plak dalam rongga mulut secara otomatis akan berkurang sehingga akan mencegah resiko terjadinya gigi berlubang.
Menyegarkan nafas, Nafas yang tidak sedap biasanya terjadi karena adanya kotoran di dalam rongga mulut,walau ada faktor lain penyebab bau mulut. Tetapi dengan menyikat gigi setelah makan pagi, nafas kita akan terasa lebih segar sebelum pergi beraktifitas.
Meningkatkan rasa percaya diri. Memulai aktifitas kerja dengan nafas yang segar dan gigi yang bersih, akan menambah rasa percaya diri, tanpa ada rasa takut kotoran menempel pada gigi saat tersenyum atau bau nafas yang tidak sedap. Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur saat ini relatif masih jarang dilakukan.
Umumnya orang menggosok gigi pada saat mandi pagi dan mandi sore. Padahal untuk kesehatan gigi disarankan saat yang paling baik adalah sesudah makan pada pagi hari dan sebelum tidur pada malam hari.
10
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Menggosok gigi sebelum tidur sangatlah penting karena aktivitas kuman dimalam hari akan meningkat 2 kali lipat dibandingkan pada siang hari. Karena saat tidur, mulut tidak melakukan aktivitas seperti makan, minum, atau ngobrol. Air liur yang berfungsi sebagai antiseptik alami dalam mulut akan berkurang, sehingga kemampuan saliva yang berfungsi untuk menetralisir kuman dalam mulut juga akan berkurang. Menurut dokter gigi, frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam) Kolom (12): Apakah pernah mendapatkan pemeriksaan dokter gigi/perawat gigi dalam 6 bulan terakhir? Anjuran dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) hal yang perlu dilakukan adalah mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mencegah, mendeteksi secara dini apabila ada kelainan dan mendapatkan perawatan gigi segera sebelum keadaan menjadi semakin parah. Sehingga, kunjungi dokter gigi setiap 6 bulan sekali walaupun tidak merasakan sakit gigi. Hal ini diperlukan agar dokter dapat mendeteksi lubang kecil yang terjadi pada gigi dan dapat ditangani segera agar lubang tidak semakin besar. Dapat juga dideteksi bagian gigi yang tidak rata atau berlekuk yang dapat menyebabkan gigi sulit dibersihkan. Pertimbangan kesehatan gigi dan mulut itu sangat penting. Gigi dewasa hanya tumbuh sekali, jadi perawatan akan jauh lebih bermanfaat. Lebih baik mencegah daripada menangani kondisi sakit yang terlambat ditangani. Masalah gigi berlubang masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa dibiarkan hingga parah karena akan memengaruhi kualitas hidup. Karena itulah, untuk mencegahnya, minimal periksakan kondisi gigi ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Pada rincian ini ditanyakan apakah responden pernah mendapatkan pemeriksaan dokter gigi/perawat gigi dalam 6 bulan terakhir. Isikan kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”, dan kode 3 jika ‘’Tidak relevan’’ lalu pindahkan ke kotak yang disediakan. Tidak relevan bila responden belum atau tidak mempunyai gigi. Kolom (13): Tanggal lahir (Art rumah tangga berumur 0-4 tahun) Isikan tanggal, bulan, dan tahun lahir art yang berumur 0-4 tahun pada kotak yang telah disediakan. Biasanya orang tua dari art yang berumur 0-4 tahun mengetahui tanggal lahir anak tersebut terutama bulan dan tahun lahir.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
11
Tanyakan tanggal, bulan dan tahun kelahiran responden. Bila responden lupa tanggal lahirnya, lihat pada kartu keluarga, akte kelahiran, surat kenal lahir, atau Kartu Menuju Sehat (KMS). Kemudian, periksa isiannya dengan isian kuesioner VSEN13.K blok IV kolom 5. Bila umur yang tercatat berbeda dengan tanggal kelahiran, perbaiki isian umur di VSEN13.K.
2.5 BLOK V: KETERANGAN PERORANGAN TENTANG KESEHATAN Tujuan dari blok ini adalah untuk mengetahui berbagai keterangan tentang kesehatan masing-masing art. Pada masing-masing art di tanyakan mengenai pengalaman mengunjungi fasilitas kesehatan, pertanyaan tentang kesehatan balita, kesehatan ibu, gangguan fungsi anggota tubuh, perilakuk hidup sehat, dan penyakit menular. Perlu diperhatikan bagi petugas dan pengawas, 1. Blok V ditanyakan pada seluruh art. Bila ada balita maka harus ditanyakan kepada ibu kandungnya. Jika ibu kandung tidak dapat ditemui maka dapat ditanyakan pada ayah kandungnya atau orang yang paling mengerti riwayat kesehatan balita tersebut. 2. Tuliskan nama dan no urut art serta nama pemberi informasi.
2.5.1. Blok V.A.: PELAYANAN KESEHATAN (UNTUK SEMUA UMUR) Bab ini berisi pertanyaan mengenai pengalaman responden mengunjungi fasilitas kesehatan seperti berobat jalan maupun rawat inap. Berobat jalan yang ditanyakan adalah berobat jalan yang terakhir selama periode satu bulan terakhir, sedangkan pengalaman rawat inap adalah rawat inap yang terakhir selama periode setahun terakhir. Pertanyaan di Blok V.A bertujuan untuk mendapatkan indikator mutu pelayanan kesehatan (rawat jalan dan rawat inap), biaya kesehatan, dan jaminan kesehatan. Rincian 1.a : Apakah [NAMA] pernah berobat jalan selama 1 bulan terakhir? [Salin dari VSEN2013.K Blok V.A R.5] Salin jawaban dari VSEN2013.K Blok V.A R.5 ke rincian ini. Bila jawabannya berkode 2 “Tidak” langsung ke R.2
12
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 1.b : Di mana tempat berobat jalan yang terakhir? Jika responden pernah berobat jalan selama 1 bulan terakhir (R.1.a = 1), tanyakan di mana tempat responden berobat jalan terakhir selama referensi waktu tersebut. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Berobat jalan terakhir adalah berobat jalan yang terakhir selama periode satu bulan sebelum pencacahan. Pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Definisi: RS Pemerintah adalah RS milik pemerintah pusat (misal RSCM/RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo), pemerintah daerah (misal RSU Labuang Baji), TNI (misal RSPAD), ataupun BUMN (misal RS Pertamina). RS Swasta adalah RS milik swasta, contoh Rumah Sakit Islam, Rumah Sakit Saint Carolus Praktek dokter adalah praktek dokter pribadi/perorangan, baik dokter umum, dokter gigi, maupun dokter spesialis. Tempat praktek bisa saja dilakukan di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, atau klinik yang biasanya dilakukan di luar jam kerja dokter tersebut. Poliklinik adalah tempat pelayanan kesehatan rawat jalan yang tidak menginap yang dikelola oleh swasta, perusahaan, yayasan, TNI atau berbagai Departemen/BUMN. Praktek bidan adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan oleh bidan; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik. Praktek petugas kesehatan (Nakes) adalah praktek pribadi/perorangan yang dilakukan oleh nakes selain tenaga medis; yang dilakukan tidak di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, polindes, posyandu, atau klinik. Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat yang merupakan unit pelayanan kesehatan milik pemerinta h yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat untuk wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau kelurahan (misal di DKI Jakarta).Tim Puskesmas sesuai jadwal dapat melakukan kegiatan Puskesmas Keliling ke tempat-tempat tertentu dalam wilayah kerjanya, untuk mendekatkan pelayanan dengan masyarakat. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
13
Puskesmas Pembantu, yaitu unit pelayanan kesehatan masyarakat yang membantu kegiatan Puskesmas di sebagian dari wilayah kerja Puskesmas. Catatan: Apabila responden menjawab berobat jalan ke Puskesmas, pencacah diminta meneliti kebenaran jawaban responden dengan mencari informasi apakah tempat berobat jalan tersebut Puskesmas atau Puskesmas Pembantu. Praktek pengobatan tradisional (Batra) adalah praktek pelayanan kesehatan alternatif yang dilakukan oleh dukun/tabib/sinse. Pengobatan tradisional ramuan (Jamu, aromaterapi, gurah, homeopati, spa), pengobatan tradisional keterampilan menggunakan alat (Akupunktur, Chiropraksi, Kop/Bekam, Apiterapi, Ceragem, Akupresur), pengobatan tradisional keterampilan tanpa alat (Pijat – urut, Pijat - urut bayi, Patah Tulang, Refleksi), pengobatan tradisional keterampilan dengan pikiran (Hipnoterapi, Meditasi, Prana, Tenaga dalam). Dukun bersalin adalah seorang anggota masyarakat, pada umumnya seorang wanita yang mendapat kepercayaan serta memiliki ketrampilan menolong persalinan secara tradisional, dan memperoleh ketrampilan tersebut dengan : secara turun temurun, belajar secara praktis, atau cara lain yang menjurus ke arah peningkatan ketrampilan tersebut serta melalui petugas kesehatan (Depkes RI, 1994: 1). Lainnya, misalnya Polindes (Pondok Bersalin Desa) dan Posyandu. Rincian 1.c : Berapa lama [NAMA] menunggu untuk mendapatkan pelayanan? Tanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pelayanan berobat jalan terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Lama waktu menunggu adalah lama waktu yang dibutuhkan mulai dari saat datang ke fasilitas kesehatan sampai mendapatkan pelayanan medis dari penyakit yang dideritanya. Bila pendaftaran lewat telepon, waktu yang dihitung adalah saat ia datang di tempat pelayanan sampai mendapatkan pelayanan medis oleh tenaga medis (dokter atau dokter gigi). Lama waktu menunggu menurut Standar Pelayanan Minimum adalah ≤ 60 menit. Rincian 1.d : Siapa yang memeriksa? Tanyakan siapa yang melakukan pemeriksaan pada saat responden berobat jalan terakhir tersebut. Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
14
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri dari : a.
Tenaga medis; Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.
b.
Tenaga keperawatan; Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan.
c.
Tenaga kefarmasian; Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker.
d.
Tenaga kesehatan masyarakat; Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian.
e.
Tenaga gizi; Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien.
f.
Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan terapis wicara.
g.
Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.
Rincian 1.e : Bagaimana
petugas
memberikan
penjelasan
tentang
penyakit,
pengobatan, dan tindakan? Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Petugas kesehatan seharusnya memberikan informasi tentang semua hal yang berkaitan dengan penyakit responden seperti: penyebab, pencegahan, pengobatan dan tindakan yang akan dilakukan (misal penyuntikan, pemberian infus, rontgen/scanning, pemeriksaan laboratorium, operasi kecil), termasuk memberikan kesempatan bertanya kepada pasien jika informasi yang diberikan tidak jelas.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
15
Definisi: Sangat jelas, bila responden sangat mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Jelas, bila responden mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Tidak jelas, bila responden tidak mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Sangat tidak jelas, bila responden tidak mengerti sama sekali semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Tidak mendapatkan penjelasan, bila responden tidak mendapatkan penjelasan sama sekali dari petugas tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Rincian 1.f : Bagaimana penilaian [NAMA] terhadap kebersihan tempat berobat jalan? Jawaban ini merupakan penilaian responden terhadap kebersihan tempat berobat jalan secara umum. Definisi: Sangat bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat bersih, dan tidak ada sampah berserakan. Bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat jalan bersih, dan tidak ada sampah berserakan. Kotor, bila lantai tempat berobat jalan kotor, dan terdapat sampah berserakan. Sangat kotor, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat kotor, dan terdapat sampah berserakan dimana-mana. Rincian 1.g: Biaya transportasi untuk ke fasilitas rawat jalan: Tulis besarnya biaya transportasi pulang pergi yang dikeluarkan oleh anggota rumah tangga yang berobat jalan (dalam satuan rupiah). Biaya transportasi tidak termasuk uang membeli makanan, minuman, dan transportasi pengantar responden berobat jalan. 16
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 2.a: Apakah [NAMA] pernah menjalani rawat inap selama 1 tahun terakhir? [Salin dari VSEN2013.K Blok V.A R.8] Salin jawaban dari VSEN2013.K Blok V.A R.8. Jika jawaban berkode 2 “Tidak” pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 3. Rawat inap adalah upaya penyembuhan dengan menginap 1 malam atau lebih di suatu unit pelayanan kesehatan modern atau tradisional. Responden yang pernah rawat inap adalah responden yang telah selesai menjalani rawat inap, tidak termasuk bila pada saat pencacahan sedang menjalani rawat inap. Rincian 2.b: Di mana tempat rawat inap yang terakhir? Jika reponden pernah mengalami rawat inap selama periode setahun terakhir (R.2.a=1), tanyakan dimana responden menjalani rawat inap yang terakhir. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai kemudian pindahkan isiannya ke dalam kotak yang tersedia. Definisi tempat rawat inap mengacu pada definisi pada rincian 1.b Rincian 2.c: Berapa lama [NAMA] menjalani rawat inap? Tanyakan lamanya hari menjalani rawat inap yang terakhir selama periode waktu setahun terakhir. Lingkari salah satu pilihan jawaban yang sesuai, kemudian salin ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 2.d: Berapa lama waktu menunggu untuk mendapatkan pelayanan di tempat rawat inap tersebut? Lama waktu menunggu adalah lama waktu yang dibutuhkan setelah pemeriksaan dan dinyatakan harus rawat inap sampai masuk ke ruang perawatan/kamar. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 2.e: Bagaimana
petugas
memberikan
informasi
tentang
penyakit,
pengobatan dan tindakan? Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai kemudian pindakan ke dalam kotak yang tersedia. Petugas kesehatan seharusnya memberikan penjelasan tentang sebab penyakit, penularan penyakit, pencegahan, pengobatan dan tindakan yang akan diambil (misal Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
17
penyuntikan, pemberian infus, rontgen/scanning, pemeriksaan laboratorium, operasi), termasuk memberikan kesempatan bertanya kepada pasien jika informasi yang diberikan tidak jelas. Penjelasan jawaban: Sangat jelas, bila responden sangat mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Jelas, bila responden mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Tidak jelas, bila responden tidak mengerti semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Sangat tidak jelas, bila responden tidak mengerti sama sekali semua keterangan tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Tidak mendapatkan penjelasan, bila responden tidak mendapatkan penjelasan sama sekali dari petugas tentang keluhan kesehatan, penyakit, pengobatan serta tindakan yang dijelaskan oleh petugas. Rincian 2.f : Bagaimana penilaian [NAMA] terhadap kebersihan tempat rawat inap? Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Kebersihan tempat rawat inap maksudnya kebersihan tempat responden dirawat menginap di fasilitas kesehatan, seperti kamar, kamar mandi, ruang tunggu. Sangat bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat bersih, dan tidak ada sampah berserakan. Bersih, bila lantai dan fasilitas tempat berobat jalan bersih, dan tidak ada sampah berserakan. Kotor, bila lantai tempat berobat jalan kotor, dan terdapat sampah berserakan. Sangat kotor, bila lantai dan fasilitas tempat berobat sangat kotor, dan terdapat sampah berserakan dimana-mana.
18
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 3:
Berapakah biaya kesehatan, tidak termasuk yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan sosial, yang dikeluarkan untuk: [Jika R.1.a atau R.2.a
salah satu berkode 1] dan Sumber dana
seluruhnya termasuk yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan sosial[Isikan kode 1 bila “Ya, kode 2 bila “Tidak”] Tulis besarnya biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga untuk berobat jalan sebulan terakhir dan rawat inap setahun terakhir dalam satuan rupiah dan sumber dana apa saja yang digunakan. Biaya Kesehatan [Jika R.1.a atau R.2.a salah satu berkode 1] Biaya kesehatan di R.3 Kolom 2-3 meliputi biaya dokter, pembelian obat, biaya pemeriksaan laboratorium, tindakan medis, alat kesehatan, akomodasi, pemeriksaan kesehatan, administrasi, dan lainnya. Biaya kesehatan yang dimasukkan disini adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dari rumah tangga, bukan yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan sosial. Biaya Dokter, adalah biaya yang dikeluarkan hanya untuk dokter, Biaya Obat, adalah biaya yang dikeluarkan hanya untuk pembelian obat, Biaya laboratorium, adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeriksaan
melalui
laboratorium, Tindakan medis, seperti tindakan operasi, cabut gigi, Alat kesehatan, seperti jarum suntik, kapas pembersih, perban, dll. Akomodasi, seperti biaya kamar , biaya pelayanan selama rawat inap. Pemeriksaan Kesehatan, seperti rongten, chek up, cek kolesterol, cek tekanan darah, dll. Administrasi, seperti biaya pendaftaran. Lainnya, adalah selain yang tertera di a-h. Total: isikan jumlah total masing-masing pada kolom 2 dan 3 dari penjumlahan rincian 3.a sampai dengan R.3.i.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
19
Sumber Dana seluruhnya termasuk yang dibayarkan oleh asuransi, perusahaan, dan jaminan social [Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”] Sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan rawat jalan, dan rawat inap : 1. Biaya sendiri, biaya yang dikeluarkan oleh rumah tangga sendiri. Biaya sendiri bisa berasal dari penghasilan rumah tangga, tabungan, menjual barang/harta. a. Penghasilan rumah tangga dapat dilihat dari: a) imbalan atau penghasilan yang diperoleh anggota rumah tangga yang bekerja dengan status berusaha sendiri, pekerja bebas di pertanian atau pekerja bebas di sektor non pertanian, b) upah/gaji yang diterima anggota rumah tangga yang mempunyai pekerjaan dengan status buruh/ karyawan, c) penerima pendapatan. b. Tabungan adalah selisih dari pendapatan dikurangi konsumsi dikurangi transfer, dan dikurang pajak (baik yang ada di rumah maupun di bank). c. Menjual barang/harta adalah dana yang diperoleh dari hasil penjualan barang/harta benda milik anggota rumah tangga (harta benda bergerak maupun tidak bergerak). 2. Pinjaman, biaya yang berasal dari pinjaman di luar rumah tangga. Pinjaman bisa berasal dari meminjam/menggadaikan barang, bantuan dari anggota keluarga atau teman. a. Meminjam/menggadaikan barang dapat berasal dari keluarga, teman, tetangga, bank, koperasi, rentenir. b. Bantuan dari anggota keluarga atau teman di luar rumah tangga adalah bantuan yang diberikan dari anggota keluarga lain/teman secara gratis. 3. Klaim asuransi atau perusahaan/kantor adalah pembiayaan kesehatan yang dibayar oleh asuransi atau perusahaan dimana anggota rumah tangga bekerja. Yang termasuk di sini adalah: a. Asuransi Kesehatan (Askes) adalah asuransi kesehatan bagi pegawai negeri, TNI, Polri, dan keluarganya, yang dikelola oleh PT Persero Askes. Termasuk para pensiunan serta pegawai swasta yang ikut program Askes. b. Asuransi Tenaga Kerja (Astek) / Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) adalah asuransi bagi tenaga kerja swasta yang dikelola oleh PT Astek. Jasa raharja adalah asuransi kecelakaan lalu lintas, darat, sungai, laut, maupun udara, bagi korban kecelakaan, baik yang tidak meninggal maupun yang meninggal.
20
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
c. Perusahaan/kantor adalah perusahaan/kantor yang menyediakan penggantian biaya berobat bagi karyawan atau keluarganya bila sakit. Catatan: - Apabila sudah diganti oleh kantor maka sumber biayanya adalah perusahaan/ kantor. - Apabila belum diganti maka sumber biayanya adalah biaya sendiri. d. Asuransi kesehatan lain adalah asuransi kesehatan lainnya atau asuransi kesehatan yang terintegrasi dalam asuransi terpadu (misal jiwa, kesehatan dan pensiun) atau dalam sistem lain (misal kartu kredit) yang dikelola oleh swasta. 4. JPKM, Jamkesmas, Jamkesda, Kartu Sehat/Surat Miskin, dan Dana Sehat a. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), merupakan suatu sistem pemeliharaan kesehatan paripurna yang berasaskan usaha bersama dan kekeluargaan, dimana pemeliharaan kesehatan tersebut berciri berkesinambungan, mutu pelayanan kesehatan terjamin dan pembiayaan kesehatan dilakukan secara pra-upaya atau sistem pembayaran dimuka yang lebih efisien karena ditanggung bersama dengan seluruh anggota/peserta JPKM. b. Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. c. Jamkesda adalah program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakatnya. Sasaran Program Jamkesda adalah seluruh masyarakat setempat yang belum memiliki jaminan kesehatan berupa Jamkesmas, ASKES dan asuransi kesehatan lainnya. d. Kartu Sehat/Surat Miskin adalah kartu yang digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga tidak mampu, yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Surat Miskin maksudnya adalah surat keterangan tidak mampu secara ekonomi (miskin) dari lurah atau kepala desa. e. Dana Sehat adalah jaminan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat setempat biasanya dipimpin oleh para kader kesehatan/pengurus KUD/LKMD. Peserta membayar iuran secara teratur, kemudian bila berobat ke unit pelayanan kesehatan setempat tidak perlu membayar lagi, karena akan diurus pembayarannya oleh pengelola. 5. Lainnya, yaitu selain yang disebut di atas, misal dibayar oleh donatur atau pemeriksaan/pengobatan gratis. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
21
Rincian 4.a: Apakah pernah mengobati sendiri/berobat alternatif dalam 1 bulan terakhir? Isikan kode 1 jika pernah mengobati sendiri atau berobat alternatif, kode 2 jika tidak pernah mengobati sendiri atau berobat alternatif. Rincian 4.b: Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk? Rincian 4.b.1: Membeli obat tanpa resep dokter Rp........ Tuliskan biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat tanpa resep dokter selama 1 bulan terakhir. Rincian 4.b.2: Pengobatan tradisional/alternatif Rp....... Tuliskan biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan tradisional/alternatif selama 1 bulan terakhir.
2.5.2. Blok V.B. MALARIA/TUBERKULOSIS(TB) Rincian 5: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita malaria yang sudah dipastikan dengan pemeriksaan darah oleh tenaga kesehatan? Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”. Rincian 6: Apakah [NAMA] mendapat pengobatan obat program kombinasi artemisinin (ACT)? Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Terapi kombinasi obat artemisinin (Artemisinin Based Combination Therapy/ACT) merupakan pengobatan malaria dengan obat yang di diekstrak dari tanaman Artemisia annua L terbaik yang dipromosikan oleh organisasi internasional seperti Medicines Sains Frontiers (MSF). Pengobatan ini jauh lebih efektif digunakan dalam pengobatan malaria dan tidak menimbulkan efek samping yang berat seperti kina dan klorokuin. Rincian 7: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita panas disertai menggigil atau panas naik turun secara berkala (dapat disertai sakit kepala, berkeringat, mual, muntah, atau tanpa gejala demam) meskipun sudah minum obat anti malaria? Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”. 22
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Jika terisi kode 2 atau kode 9, lanjut ke R.9 Rincian 8: Apakah gejala di atas terjadi dalam 1 bulan terakhir? Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” Rincian 9: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah didiagnosis menderita TB Paru yang dianjurkan diberikan pengobatan obat anti TB minimal 6 bulan oleh tenaga kesehatan? Isikan kode 1 jika “Ya, sedang pengobatan”, kode 2 jika”Ya, tidak makan obat anti TB”, kode 3 ” Ya, telah selesai”, kode 4 ”Ya, tidak selesai pengobatan”, kode 5 jika “Tidak”. Rincian 10: Apakah [NAMA] didiagnosis TB Paru melalui? [Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”] Definisi: Tes mantoux adalah tes kulit yang dilakukan untuk menentukan infeksi tuberkulosis (TB) sebelumnya. Sebuah ekstrak dari basil tuberkulosis disuntikkan ke dalam kulit dan diperiksa 2 sampai 3 hari kemudian. Seseorang yang sebelumnya telah terkena bakteri akan menampilkan respon kekebalan di daerah kulit yang mengandung protein bakteri. Hasil positif (area mengeras menonjol) menunjukkan infeksi TB. Tujuan dari tes mantoux ini adalah sebagai salah satu cara untuk mendiagnosis infeksi TBC. Kenapa salah satu? Karena perlu banyak faktor untuk mengetahui pasti bahwa seseorang memang terinfeksi TBC dan harus menjalani pengobatan. Hasil tes Mantoux saja tidak bisa digunakan untuk meyakinkan diagnosis karena kadang hasil tes ini memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu. Hasil pemeriksaan tes mantoux ini harus didukung dengan keluhan, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan laboratorium yang ada. Pemeriksaan dahak, adalah pemeriksaan cairan dahak (Sputum) yang diproduksi dalam alveoli dan bronkioli yang dikeluarkan melalui mulut. Sputum berbeda dengan air ludah, perbedaanya antara lain : ludah biasa akan membentuk gelembung-gelembung jernih di bagian atas permukaan cairan, sedang pada sputum hal ini jarang terjadi. Secara mikroskopis ludah akan menunjukan gambaran sel-sel gepeng sedang pada sputum hal ini tidak ditemukan . (Widman, 1994) Pemeriksaan foto dada, pemeriksaan melalui foto rontgen dada.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
23
Rincian 11: Dalam setahun terakhir, apakah [NAMA] pernah menderita batuk selama minimal 2 minggu berturut-turut? Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”. Jika R.11 berkode 2 atau 9 maka lanjut ke Blok V.C Rincian 12: Jika Ya, apakah batuk tersebut disertai satu atau lebih gejala: dahak, dahak bercampur darah/batuk berdarah, sesak napas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun/sulit bertambah, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam > 1 bulan? Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Tidak tahu”.
2.5.3. Blok V.C. KESEHATAN
BALITA
(UNTUK
ANGGOTA
RUMAH TANGGA UMUR 0-59 BULAN) Blok ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan balita, dan ksehetan ibu seperti berat badan saat lahir, gizi balita, pemberian vitamin A dosis tinggi, pemeriksaan kesehatan balita oleh tenaga kesehatan, dan informasi tentang ksehatan ibu seperti permeriksaan kehamilan, konsumsi tablet tambah darah/zat besi, dan tempat ibu melahirkan. Rincian 13 : Umur dalam bulan: Tuliskan umur balita dalam bulan (disalin dari VSEN2013.K, Blok V.B, Rincian 10.a.). Rincian 14.a: Apakah ibu kandung balita tinggal di rumah tangga ini? Tanyakan apakah ibu kandung balita tinggal di rumah tangga ini. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Jika ibu kandung balita tidak tinggal di rumah tangga ini maka lanjutkan ke Rincian 18. Pertanyaan ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan balita dengan ibu kandung di rumah tangga. Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang mendapat cinta dan kasih sayang dari ibu kandungnya di awal kehidupan akan lebih pintar dan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk belajar. Menurut Profesor Allan Schore dari UCLA, jika bayi tidak dirawat dengan sebaik-baiknya dalam dua tahun pertama kehidupannya, akan berdampak negatif dalam perkembangan hidupnya. 24
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Yang dimaksud tinggal di rumah tangga adalah menetap, tidur, dan beraktifitas di bagunan tempat tinggal tersebut. Rincian 14.b Isikan nomor urut ibu kandung balita: Isikan nomor urut art ibu kandung balita dalam kotak tersedia, salin nomor urut ibu kandung balita dari Blok IV.VSEN2013.MPK Kolom (1). Rincian 15: Ketika ibu [NAMA ibu kandung] mengandung [NAMA], apakah memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan? Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”, dan kode 9 jika “Tidak tahu”. Jika jawaban berkode 2 dan 9, pertanyaan dilanjutkan ke rincian 17. Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil karena berguna untuk melakukan monitoring secara menyeluruh baik mengenai kondisi ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Dengan pemeriksaan kehamilan dapat diketahui perkembangan kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau kelainan pada kandungan yang diharapkan dapat dilakukan penanganan secara dini. Pemeriksaan kehamilan yang dimaksud adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, seperti pengukuran tinggi badan, tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri (bagian atas punggung rahim), imunisasi TT dan pemberian multivitamin atau juga tablet besi.
Bila salah satunya dipenuhi, responden dikategorikan telah melakukan
pemeriksaan kehamilan (kode 1). Pemeriksaan kehamilan ini tidak termasuk pemeriksaan untuk berobat. Rincian 16: Jika Ya, berapa kali ibu memeriksakan kehamilan? Isikan berapa kali ibu balita memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan sesuai dengan umur kandungan 0-3 bulan (trimester 1) pada R.16.a, 4-6 bulan (trimester II) pada R.16.b, dan 7 bulan ke atas (trimester III) pada R.16.c.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
25
Catatan: 1. Bagi responden yang tidak pernah memeriksakan kehamilan pada trimester tersebut, beri kode 0. Bila responden memeriksakan kehamilan tujuh (7) kali atau lebih, isikan kode 7. 2. Untuk responden yang tidak ingat/tidak tahu jumlah memeriksakan kehamilannya, isikan kode 9. 3. Bagi ibu melahirkan pada usia kandungan di bawah tujuh (7) bulan, pada R.16.c isikan kode 8. Rincian 17: Ketika mengandung (NAMA), apakah ibu (NAMA ibu kandung) mengkonsumsi tablet tambah darah/ zat besi? Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”, dan kode 9 jika “Tidak tahu”. Pil zat besi/Fe atau yang dikenal dengan nama tablet tambah darah digunakan untuk menanggulangi anemia pada wanita usia subur dan wanita hamil. Setiap tablet zat besi mengandung 200 mg Sulfas Ferosus (yang setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg Asam folat. Berikut adalah contoh gambar tablet zat besi. Gambar 1. Tablet tambah darah/zat besi
Rincian 18: Dimana Ibu melahirkan [NAMA]? Lingkari tempat dimana ibu melahirkan balita pada kotak yang telah disediakan.
26
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 19: Berapa berat [NAMA] ketika lahir? Pertanyaan ini dimaksudkan untuk melihat berat bayi saat lahir untuk mendapatkan indikator Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Isikan kode 1 jika balita lahir dengan berat kurang dari 2,5 kg atau isikan kode 2 jika balita lahir dengan berat lebih atau sama dengan 2,5 kg atau kode 9 jika pemberi informasi tidak tahu berat [NAMA] ketika lahir. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) kurang dari 2500 gram merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. Menurut Kementerian Kesehatan, BBLR bersama kehamilan prematur mengakibatkan gangguan yang menjadi penyebab nomor 3 kematian masa perinatal. Menurut organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) hampir semua (98%) dari lima juta kematian neonatal terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada periode neonatal dini. Umumnya karena Berat Badan Lahir kurang dan 2.500 gram. Rincian 20.a: Apakah [NAMA] mendapat vitamin A dosis tinggi selama 1 tahun terakhir? Tulis kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak” dan kode 9 jika “Tidak tahu”. Jika jawaban R.20.a kode 2 atau 9, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 21.
Jika balita berusia < 6 bulan, tuliskan kode 2 “Tidak” Bayi usia 6-11 bulan diberikan kapsul vitamin A berwarna biru dengan dosis 100.000 IU. Bayi usia 1 sampai dengan 4 tahun diberikan kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 IU (Internasional Unit). Cara pemberian kapsul vitamin A adalah dengan menggunting ujung kapsul vitamin A yang lancip sampai terbuka lalu meneteskan seluruh isi kapsul ke dalam mulut bayi atau balita, kapsul ini diberikan maksimum 2 kali selama satu tahun. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi diberikan setiap bulan Februari dan Agustus secara gratis oleh Kementerian Kesehatan, dan telah dilaksanakan sejak tahun 1995. Pemberian kapsul vitamin A biasanya dilaksanakan di Pos-Vitamin A, Posyandu, Bidan di Desa, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, atau tempat-tempat lain yang telah disepakati. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi dilakukan setahun 2 kali sampai usia maksimum lima tahun. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
27
Gambar 2. Vitamin A dosis tinggi
Rincian 20.b: Jika Ya, berapa kali mendapat vitamin A dosis tinggi? Lingkari salah satu kode jawaban sesuai dengan jawaban responden, dan pindahkan isiannya ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 21: Berapa kali [NAMA] diperiksa (bukan berobat) oleh tenaga kesehatan selama 1 tahun terakhir? Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan adalah kontak antara tenaga kesehatan dengan ibu dan bayi untuk mengetahui tumbuh kembang balita, pemberian imunisasi, penyuluhan orang tua, dan pemeriksaan kesehatan balita.
Pemeriksaan oleh tenaga
kesehatan dapat dilakukan di rumah responden maupun di fasilitas kesehatan termasuk posyandu.
Pemeriksaan oleh tenaga kesehatan tidak termasuk pemeriksaan untuk
pengobatan. Isikan berapa kali pemeriksaan oleh tenaga kesehatan selama 1 tahun terakhir pada kotak yang disediakan.
PERTANYAAN RINCIAN 22 SAMPAI RINCIAN 25 UNTUK ANGGOTA RUMAH TANGGA UMUR 0-24 BULAN
Rincian 22.a: Apakah [NAMA] ditimbang selama 1 bulan terakhir? Tanyakan apakah balita ditimbang dalam 1 bulan terakhir baik di Posyandu 28
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
ataupun di fasilitas kesehatan lainnya termasuk ditimbang di rumah. Tulis kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”. Jika jawaban R.22.a berkode 2, pertanyaan dilanjutkan ke R.23.a Rincian 22.b: Kapan dilakukan penimbangan? Isikan tanggal dan bulan penimbangan terakhir. tgl= tanggal(digit pertama dan kedua dari kiri) bln= bulan(digit ketiga dan keempat dari kiri ) Rincian 22.c: Berapa beratnya? Isikan berat badan balita pada penimbangan terakhir sampai satu digit dibelakang koma dalam satuan kilogram. Rincian 23.a: Apakah [NAMA] diukur panjang/tinggi selama 1 bulan terakhir? Tulis kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”.
Jika jawaban R.23.a kode 2,
pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 24. Rincian 23.b: Kapan dilakukan pengukuran? Isikan tanggal dan bulan pengukuran terakhir. tgl= tanggal(digit pertama dan kedua dari kiri) bln= bulan(digit ketiga dan keempat dari kiri ) Rincian 23.c: Berapa panjang/tingginya? Isikan tinggi/panjang balita pada pengukuran terakhir dalam satuan centimeter. Rincian 24: Apakah [NAMA] pernah diperiksa oleh tenaga kesehatan untuk pemeriksaan bayi baru lahir pada saat umur 0-28 hari? Pertanyaan ini untuk memperoleh informasi tentang bayi yang mendapat pemeriksaan oleh tenaga kesehatan sampai usia 1 bulan.
Tanyakan pada ibu balita
apakah pada saat balita berumur sampai dengan 1 bulan pernah diperiksa (bukan berobat) oleh tenaga kesehatan? Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Tuliskan kode 1 jika “Ya”, kode 2
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
29
jika “Tidak”, dan kode 9 jika “Tidak tahu”. Rincian 25: Jika Ya, kapan diperiksa? Jika pada saat balita berumur sampai dengan 1 bulan pernah diperiksa (bukan berobat) oleh tenaga kesehatan, tanyakan berapa kali pemeriksaan oleh tenaga kesehatan ketika bayi berusia 0-7 hari juga saat bayi berusia 8-28 hari, tidak termasuk pemeriksaan selama pasca lahir di fasilitas kesehatan.
2.5.4. Blok V.D.
KETERBATASAN/GANGGUAN FUNGSI ANGGOTA TUBUH (UNTUK ART 10 TAHUN KE ATAS)
Maksud dari pertanyaan pada R.26 sampai dengan R.30 adalah untuk mendapatkan data mengenai penyandang disabilitas (cacat) atau seseorang yang mengalami gangguan fungsi/keterbatasan dalam melakukan aktivitas normal sehari-hari. Menurut WHO, disabilitas adalah suatu ketidakmampuan melaksanakan suatu aktifitas/kegiatan tertentu sebagaimana layaknya orang normal yang disebabkan oleh kondisi kehilangan atau ketidakmampuan baik psikologis, fisiologis maupun kelainan struktur atau fungsi anatomis. Gangguan fungsi atau keterbatasan antara lain kesulitan membaca (reading difficulty), kesulitan mendengar (hearing difficulty), berbicara tidak lancar (cannot speak fluently), kesulitan memahami/hilang ingatan/gangguan jiwa (difficult understand), lambat dalam belajar/memahami pelajaran (slow learning), keterbatasan berjalan (walking limitations), keterbatasan bergerak (limited movements), kesulitan mengambil barang kecil menggunakan jari (difficulty in picking up small objects). Survei ini hanya mengumpulkan data secara normatif dengan pengamatan, pengetahuan, dan pengakuan ART. Sehingga petugas harus betul-betul memahami apa yang dimaksud kesulitan atau disabilitas dalam pertanyaan ini. Pilih jawaban ” Tidak ” (kode 1) jika ART tidak mengalami kesulitan. Apabila ART mengalami kesulitan namun masih dapat melakukan hal tersebut maka pilih jawaban ”sedikit ” (kode 2). Jika ART tidak dapat lagi melakukan aktivitas tersebut atau sangat sulit untuk melakukannya pilih jawaban ”parah ” (kode 3).
30
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 26: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan melihat, meskipun memakai kacamata? Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan melihat apabila dalam jarak minimal 30 cm dan dengan penerangan yang cukup tidak dapat melihat dengan jelas baik bentuk, ukuran dan warna. Andaikan orang itu menggunakan alat bantu (kacamata) sekalipun, ia tetap kesulitan melihat, maka orang tersebut dikategorikan mengalami kesulitan. Akan tetapi, kalau dengan bantuan kacamata ia dapat melihat normal, maka orang itu dikategorikan tidak mengalami gangguan. Yang termasuk kesulitan/gangguan penglihatan termasuk: a. Buta total: kondisi dimana dua mata tidak dapat melihat sama sekali b. Kurang penglihatan (low vision) adalah kondisi dimana dua mata tidak dapat menghitung jari-jari yang digerakkan pada jarak 1 meter di depannya walaupun memakai kacamata atau cukup cahaya. c. Buta warna adalah kondisi dua mata responden tidak dapat membedakan warna. Catatan: Jika seseorang mengalami kesulitan melihat tetapi tidak menggunakan kacamata maka tanyakan bagaimana jika menggunakan kacamata. Jika dengan menggunakan kacamata menjadi tidak mengalami kesulitan melihat berarti dikategorikan tidak mengalami kesulitan. Namun jika dengan kacamata ia masih mengalami kesulitan maka tanyakan seberapa parah kesulitan yang dialami. Rincian 27: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan mendengar, meskipun memakai alat bantu dengar? Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan mendengar jika tidak dapat mendengar suara dengan jelas, membedakan sumber, volume dan kualitas suara sehingga tidak dapat merespon suara tersebut secara wajar. Seseorang yang menggunakan alat bantu sehingga dapat mendengar dengan normal, maka orang tersebut dikategorikan tidak mengalami kesulitan. Termasuk kategori ini adalah para penyandang cacat rungu/wicara. Catatan: Jika seseorang mengalami kesulitan mendengar tetapi tidak menggunakan alat bantu pendengaran (hearing-aid) maka tanyakan bagaimana jika menggunakan alat bantu. Jika dengan menggunakan alat bantu menjadi tidak mengalami kesulitan mendengar Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
31
berarti dikategorikan tidak mengalami kesulitan. Namun jika masih mengalami kesulitan maka ditanyakan seberapa parah kesulitan yang dialami. Rincian 28: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan berjalan atau naik tangga? Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan berjalan atau naik tangga bila tidak dapat berjalan dengan normal misalnya maju, mundur, ke samping, tidak stabil dan kesulitan untuk menaiki tangga. Seseorang yang harus menggunakan alat bantu untuk berjalan atau naik tangga dikategorikan mengalami kesulitan. Rincian 29:
Apakah
[NAMA]
mempunyai
kesulitan
mengingat
atau
berkonsentrasi atau berkomunikasi dengan orang lain karena kondisi fisik atau mental? Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan mengingat/ konsentrasi jika mengalami kesulitan dalam mengingat atau tidak dapat berkonsentrasi. Seseorang dikatakan mengalami kesulitan/gangguan
berkomunikasi bila dalam berbicara
berhadapan tanpa dihalangi sesuatu, seperti tembok, musik keras, sesuatu yang menutupi telinga, pembicaraannya tidak dapat dimengerti atau tidak dapat berbicara sama sekali karena gangguan fisik dan mental. Termasuk kategori ini adalah para penyandang cacat rungu/wicara dan autis. Rincian 30: Apakah [NAMA] mempunyai kesulitan dalam hal mengurus diri sendiri? Seseorang dikatakan mengalami kesulitan mengurus diri sendiri, jika ia mengalami kesulitan dalam kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, berpakaian, ke toilet, dan lain-lain. a. Kesulitan makan maksudnya dalam hal makan sendiri (disuapi orang lain, menggunakan sendok, garpu untuk mengambil makanan atau minuman). b. Kesulitan membersihkan seluruh tubuh. c. Kesulitan berpakaian maksudnya dalam hal mengambil pakaian dari tempat penyimpanan, mengancingkan baju, mengikat simpul , dll. d. Kesulitan tangan maksudnya dalam hal mengambil/memegang barang (tangan lemah, jari kurang lengkap).
32
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
2.5.5. Blok V.E. PERILAKU HIDUP SEHAT Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah kumpulan perilaku yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri agar sehat dan dapat ikut berperan aktif mewujudkan kesehatan masyarakat. Rumah Tangga ber-PHBS berarti dapat menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari penyakit dan lingkungan yang tidak mendukung hidup sehat. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi sehat serta menciptakan lingkungan sehat di dalam rumah tangga. Ada sedikitnya sepuluh indikator Rumah Tangga ber-PHBS, yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Beberapa indikator PHBS yang di tanyakan pada Bab V.E. Perilaku Hidup Sehat meliputi perilaku merokok, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, makan buah dan sayuran (makanan berserat) serta aktifitas fisik. Rincian 31.a.: Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? Tanyakan kepada responden apakah merokok dalam satu bulan terakhir? Pertanyaan merokok bertujuan untuk mengidentifikasi perokok aktif, mantan perokok dan perokok pasif. Dalam rincian ini juga ingin diketahui informasi mengenai usia mulai merokok, lamanya merokok dan jumlah rokok yang dihisap, serta mengetahui besarnya risiko individu terpapar asap rokok. Yang dimaksud dengan merokok adalah apabila seseorang pernah merokok sekurangkurangnya 1 (satu) batang sampai saat pencacahan. Rokok di sini termasuk rokok putih, rokok keretek, cerutu, lisong, pipa cangklong, linting, kawung. Bila ada anggota rumah tangga yang merokok dengan menggunakan pipa (cangklong), maka banyaknya batang rokok dihitung dari banyaknya art mengisi tembakau. Kode 1: Ya, setiap hari adalah seseorang yang menghisap rokok setiap hari dalam 1 bulan terakhir sekurang-kurangnya satu batang dalam sehari, tanpa memperhatikan jenis rokok yang dihisap. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
33
Kode 2: Ya, kadang-kadang adalah seseorang yang menghisap rokok tidak setiap hari (kadang-kadang) dalam 1 bulan terakhir, termasuk yang hanya menghisap 1 batang rokok dalam 1 bulan terakhir. Kode 3: Tidak, sebelumnya pernah adalah seseorang yang dulunya pernah merokok, tetapi sudah tidak merokok lagi dalam 1 bulan terakhir. Kode 4: Tidak pernah sama sekali adalah seseorang yang tidak pernah menghisap rokok sama sekali sampai dengan saat pencacahan. Lingkari salah satu jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Jika kode 2 yang dilingkari, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 31.d. Jika kode 3 yang dilingkari, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 31.e. Jika Kode 4 yang dilingkari, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 32. Rincian 31.b.: Pada usia berapa [NAMA] pertama kali mulai merokok setiap hari? Jika responden merupakan perokok setiap hari, tanyakan umur saat anggota rumah tangga pertama kali mulai merokok setiap hari. Isikan jawaban umur mulai merokok dalam tahun kemudian pindahkan jawaban pada kotak yang tersedia. Rincian 31.c.: Berapa batang rokok yang [NAMA] hisap setiap hari? Isikan jumlah batang rokok perhari yang dihisap. Rincian 31.d.: Apakah [NAMA] biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ART lainnya? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan anggota rumah tangga terpapar asap rokok (perokok pasif) di rumah. Tanyakan apakah responden biasa merokok di dalam rumah ketika ada ART lainnya. Merokok di teras rumah tidak dikategorikan sebagai merokok di dalam rumah. Lingkari kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”, kemudian salin jawaban ke dalam kotak yang tersedia. Rincian 31.e.: Pada usia berapa [NAMA] pertama kali merokok? Tanyakan pada umur berapa anggota rumah tangga pertama kali merokok. Isikan jawaban umur pertama kali merokok (dalam tahun) kemudian pindahkan jawabannya pada kotak yang tersedia. 34
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 32.:
Apakah [NAMA] biasa mencuci tangan saat: [Isikan kode 1 bila “Ya, dengan sabun dan air”, kode 2 bila ”Ya, dengan air saja”, kode 3 bila ”Tidak”, kode 4 bila ”tidak relevan”]
Cuci tangan merupakan sebuah perilaku hidup yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan, namun sering kebiasaan sederhana ini terlewatkan. Karenanya, cuci tangan perlu dijadikan sebuah gaya hidup dan harus ditanamkan sejak masa balita. Dewasa ini, kematian dan kesakitan realtif masih tinggi dan banyak diakibatkan oleh penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air, sanitasi, serta perilaku hidup bersih dan sehat, seperti rendahnya kebiasaan mencuci tangan dengan sabun. Banyak penelitian membuktikan bahwa risiko penularan penyakit dapat berkurang bila perilaku hidup bersih dan sehat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti cuci tangan pakai sabun. Menurut penelitian, perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan intervensi kesehatan yang paling murah dan efektif dilakukan dibandingkan dengan cara lainnya untuk mengurangi risiko penularan penyakit. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan sabun, selain membantu singkatnya waktu cuci tangan, namun menggosok jemari dengan sabun menghilangkan kuman yang tidak tampak, minyak/lemak/kotoran di permukaan kulit, serta meninggalkan aroma wangi. Perpaduan kebersihan, aroma wangi dan perasaan segar ini merupakan hal positif yang diperoleh setelah menggunakan sabun. Definisi: Kode 1: Ya, dengan sabun dan air, bila responden terbiasa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih. Kode 2: Ya, dengan air saja, bila responden terbiasa mencuci tangan dengan air bersih saja. Kode 3: Tidak, bila responden tidak terbiasa mencuci tangan. Kode 4: Tidak relevan, bila pertanyaan tidak relevan ditanyakan seperti tidak pernah menyuapi anak, dan menceboki anak. . Tanyakan apakah responden pernah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sesudah buang air besar/kecil, sesudah menceboki bayi atau anak, sebelum makan atau menyuapi anak, setelah memegang hewan, setelah bermain di tanah, lumpur atau tempat kotor.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
35
Rincian 33: Apakah melakukan aktifitas fisik dengan bergerak ≥ 30 menit sehari dalam seminggu terakhir? Aktifitas fisik merupakan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga (pembakaran kalori) yang dilakukan minimal 10 menit berturut-turut untuk pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dapat berupa kegiatan sehari-hari, seperti berjalan kaki, berkebun, bekerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, bersepeda, mengepel lantai, naik turun tangga, menimba air, dan membawa belanjaan. Aktifitas fisik lainnya bisa berupa olah raga seperti lari, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/berat. Gambar 3. Contoh Gambar Aktifitas Fisik
Rincian 33.a. Bekerja/sekolah/mengurus rumah tangga Rincian ini dapat berisi kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”. Isikan kode 1 bila responden melakukan aktifitas fisik ≥ 30 menit perhari pada masing-masing hari, mulai hari Senin sampai dengan Hari Minggu yang berkaitan dengan bekerja, sekolah dan 36
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
mengurus rumah tangga. Seperti mengetik di komputer, mengantar surat, belajar, mengepel, menyapu, menyetrika, dan lain-lain. Rincian 33.b. Perjalanan/transportasi Rincian ini dapat berisi kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”. Isikan kode 1 bila responden melakukan aktifitas fisik ≥ 30 menit perhari pada masing-masing hari, mulai hari Senin sampai dengan hari Minggu yang berkaitan dengan perjalanan/transportasi. Seperti mengendarai kendaraan bermotor, berjalan menuju angkutan umum, dan lain lain. Rincian 33.c. Waktu senggang/olahraga/rekreasi Rincian ini dapat berisi kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”. Isikan kode 1 bila responden melakukan aktifitas fisik ≥ 30 menit perhari pada masing-masing hari, mulai hari Senin sampai dengan hari Minggu yang berkaitan dengan Waktu senggang, olahraga dan rekreasi. Seperti menonton tv, pergi ke pasar, bersepeda, mencuci mobil, dan lainlain.
Rincian 34.a: Berapa hari [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar selama seminggu terakhir? ........................ hari Buah-buahan adalah semua jenis buah seperti pepaya, mangga, pisang, jambu/jambu biji, belimbing, alpukat, jeruk, semangka, apel, melon dll termasuk rujak, asinan, manisan, buah yang di-blender, dan buah dalam kaleng. Tidak termasuk buah yang dikeringkan, buah yang diolah/dimasak, dan sirup buah-buahan. Untuk buah yang di blender harus masih ada seratnya (tidak cair seperti air). Isikan jumlah hari dalam seminggu responden mengkonsumsi buah-buahan segar. Maksimal isian adalah 7 hari. Jika tidak pernah mengkonsumsi buah-buahan selama seminggu terakhir, maka lanjutkan ke R.35.a. Rincian 34.b: Berapa porsi rata-rata [NAMA] mengkonsumsi buah-buahan segar per hari? Tanyakan berapa rata-rata porsi buah-buahan per hari yang dikonsumsi oleh responden, dan isikan jawabannya pada kotak yang tersedia. Satuan porsi bisa dilihat pada gambar 4.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
37
Gambar 4. Kartu Konsumsi Buah-buahan
Petugas mencocokkan jawaban responden dengan kartu konsumsi buah yang tersedia
Rincian 35.a: Berapa hari [NAMA] mengkonsumsi sayuran segar selama seminggu terakhir? ........................ hari Sayuran adalah semua jenis sayuran yang berserat baik mentah maupun sudah dimasak, seperti wortel, bayam, kangkung, buncis, jamur, sawi, kol, taoge, terung, dan sayuran berserat lainnya termasuk lalapan, karedok, gado-gado, sayur asam, sayur bayam, sayur sop, dsb. Tidak termasuk sayuran yang sudah diawetkan misalnya sayuran dalam kaleng, acar, dan sayuran yang sudah diawetkan/diasinkan/ dikeringkan. Isikan jumlah hari dalam seminggu responden mengkonsumsi sayur-sayuran segar. Tuliskan dalam kotak, maksimal 7 hari. Jika tidak pernah mengkonsumsi sayuran selama seminggu terakhir, maka lanjutkan ke Blok V.F.
38
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 35.b: Berapa porsi rata-rata [nama] mengkonsumsi sayuran segar per hari? Tanyakan berapa rata-rata porsi per hari sayuran tersebut dikonsumsi oleh responden, isikan jawaban responden pada kotak yang tersedia. Satuan porsi bisa dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Kartu Konsumsi Sayuran
Petugas diminta untuk mencocokkan jawaban responden dengan alat peraga konsumsi sayuran yang tersedia untuk mendapatkan jawaban jumlah porsi yang dikonsumsi.
2.5.6. Blok V.F. PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Seseorang yang terinfeksi virus HIV atau menderita AIDS sering disebut dengan ODHA singkatan dari
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
39
orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
Penderita infeksi HIV dinyatakan sebagai
penderita AIDS ketika menunjukkan gejala atau penyakit tertentu yang merupakan akibat penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan virus HIV (indikator sesuai dengan definisi AIDS dari Centers for Disease Control tahun 1993) atau tes darah menunjukkan jumlah CD4 < 200/mm3. Rincian 36: Apakah [NAMA] pernah mendengar suatu penyakit yang disebut HIV/AIDS? Isikan kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak”, kode 3 jika”Tidak relevan”. Jika jawaban R.36 berkode 2 atau 3, pertanyaan dilanjutkan ke Blok VI. Rincian 37: Darimana [NAMA] mendengar tentang penyakit HIV/AIDS? [Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”] Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Petugas tidak boleh membacakan pilihan jawaban yang ada di kuesioner kepada responden, namun menunggu jawaban responden. Rincian 38: Menurut [NAMA], apa HIV/AIDS itu? [Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”, kode 9 bila ”Tidak Tahu”] Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Petugas tidak boleh membacakan pilihan jawaban yang ada di kuesioner kepada responden, namun menunggu jawaban responden. Rincian 39: Cara apa saja yang dapat menularkan HIV/AIDS? [Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”, kode 9 bila “Tidak Tahu”] Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. Petugas tidak boleh membacakan pilihan jawaban yang ada di kuesioner kepada responden, namun menunggu jawaban responden. Rincian 40: Cara apa saja yang bisa dilakukan seseorang untuk mencegah terinfeksi HIV/AIDS? [Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak” ”, kode 9 bila “Tidak Tahu”] Isikan kode 1 jika “Ya” dan kode 2 jika “Tidak”. 40
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Petugas tidak boleh membacakan pilihan jawaban yang ada di kuesioner kepada responden, namun menunggu jawaban responden.
PERTANYAAN DI BLOK VI DITANYAKAN KEPADA KEPALA RUMAH TANGGA/PASANGAN KEPALA RUMAH TANGGA
Pertanyaan dalam blok ini berguna untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh Pemerintah dalam bidang perumahan.
Penyediaan rumah oleh
pemerintah adalah rumah layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasaran, sarana dan utilitas umum (PSU) meliputi jalan, drainase, persampahan, sanitasi, air bersih, dan listrik memadai. Ketersediaan rumah layak huni adalah cakupan pemenuhan kebutuhan rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Kriteria rumah layak huni meliputi persyaratan bangunan (atap, plafon, lantai, dinding), yang menjamin kesehatan penghuninya meliputi kecukupan luas hunian, pencahayaan, penghawaan dan sanitasi. Keterjangkauan rumah dilihat dari rumah dengan harga jual atau harga sewa yang mampu dimiliki atau disewa oleh seluruh lapisan masyakarat. Sehingga ketersediaan rumah layak huni dan terjangkau adalah ketersediaan rumah layak huni dengan harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyakarat baik untuk dimiliki maupun disewa.
2.6 Blok VI. KETERANGAN MENGENAI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN 2.6.1. Blok VI.A: Penguasaan Tempat Tinggal Blok ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai status kepemilikan rumah dan cara memperoleh bangunan tempat tinggal yang ditempati oleh rumah tangga. Pertanyaan ini berkaitan dengan program pemerintah menyediakan rumah layak huni dan terjangkau untuk setiap keluarga. Rincian 1: Status penguasaan tempat tinggal Lingkari salah satu kode 1 s.d. 7 sesuai dengan jawaban pada VSEN2013.K Blok Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
41
VI Rincian 3, kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Status tempat tinggal/rumah yang ditempati ini harus dilihat dari sisi anggota rumah tangga.
Isian Rincian 1 ini harus sesuai dengan isian VSEN2013.K, Blok VI Rincian 3
Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan betul-betul sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri. Kontrak, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga/anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan perjanjian kontrak baru. Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu. Bebas sewa milik orang lain, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh rumah tangga tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun. Bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak/saudara dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apa pun untuk mendiami tempat tinggal tersebut. Rumah dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi tempat bekerja salah satu anggota rumah tangga baik dengan membayar sewa maupun tidak. Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal milik bersama, rumah adat. Rincian 2:
[Jika R.1=2], Berapa nilai kontrak per bulan?
Isikan nilai rupiah kontrak rumah yang ditempati per bulannya. Nilai kontrak per bulan adalah nilai kontrak selama 1 tahun dibagi 12. Bila nilai kontrak per bulan 100 juta rupiah ke atas, isikan 99 999 998 ke dalam kotak. Kemudian pertanyaan dilanjutkan ke 42
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 4. Rincian ini di salin dari VSEN13.M Blok IV.2 R.233 Rincian 3: [Jika R.1=3]Berapa nilai sewa per bulan? Isikan nilai sewa per bulan dalam rupiah dari bangunan tempat tinggal yang ditempati. Nilai sewa per bulan adalah nilai sewa yang telah/seharusnya dibayarkan responden pada pemilik rumah atau yang dikuasakan oleh pemilik rumah pada bulan pencacahan. Bila nilai sewa 100 juta ke atas, isikan 99 999 998 ke dalam kotak. Kemudian pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 4. Rincian ini di salin dari VSEN13.M Blok IV.2 R.234 Rincian 4.a: [Jika R.1=1]Bagaimana cara memperoleh bangunan milik sendiri? Rincian ini hanya ada isian bila R.1 berkode 1, yaitu anggota rumah tangga mempunyai rumah sendiri.
Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban
responden dan isikan pada kotak yang tersedia. Pengembang adalah perusahaan yang melakukan kegiatan pengadaan dan pengolahan tanah serta pengadaan bangunan dan/atau sarana dan prasarana dng maksud dijual atau disewakan (KBBI 2013). Definisi: Membeli dari pengembang (Perumnas, dll) adalah cara memperoleh tempat tinggal/rumah yang dibeli langsung dari developer baik dengan pembayaran tunai atau kredit. Membeli dari bukan pengembang adalah cara memperoleh tempat tinggal/rumah yang dibeli bukan dari developer (pengembang), tetapi membeli baik dari perorangan, dari koperasi/yayasan, atau pihak lain yang bukan pengembang, termasuk juga mereka yang membeli rumah alih kredit dari penghuni lama dengan masih melanjutkan membayar angsuran. Membangun sendiri adalah cara memperoleh tempat tinggal/rumah dengan membangun sendiri rumah tersebut, baik yang biayanya berasal dari uang sendiri, pinjaman/hutang dari perorangan, pinjaman/hutang dari lembaga keuangan seperti bank maupun pinjaman/hutang dari koperasi. Lainnya, yang tidak masuk kategori di atas, contohnya rumah warisan dan hibah. Bila yang dilingkari kode 1 s.d. 2, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 4.b. Bila yang dilingkari kode 3 s.d. 4, pertanyaan dilanjutkan ke Rincian 4.d. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
43
Catatan: Pembelian rumah melalui broker, penentuan cara memperolehnya dilihat dari asal rumahnya. Rincian 4.b: [Jika R.4.a=1 atau 2], Bagaimana cara membeli dari pengembang dan bukan pengembang? Lingkari Kode 1 bila dibayar tunai, kode 2 bila pembayarannya melalui angsuran KPR, kode 3 bila pembayarannya melalui angsuran bukan KPR, dan kode 4 bila lainnya, kemudian salin ke dalam kotak yang tersedia. Tunai adalah membayar secara kontan (bukan kredit) kepada pihak penjual dan tidak berhutang kepada siapapun. Angsuran KPR (Bank, lembaga keuangan) adalah angsuran yang dipergunakan untuk kredit pemilikan rumah yang dikeluarkan oleh Bank/lembaga keuangan. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Di Indonesia, saat ini dikenal ada 2 jenis KPR: 1. KPR Subsidi Yaitu suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang diberikan berupa : subsidi meringankan kredit dan subsidi menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. 2. KPR Non Subsidi Yaitu suatu KPR yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan. Angsuran bukan KPR adalah angsuran yang dipergunakan untuk pembayaran kredit pemilikan rumah yang bukan dikeluarkan oleh KPR. Termasuk dalam kategori ini adalah membeli langsung kepada pengembang yang uangnya dipinjam dari koperasi. Lainnya, seperti membeli rumah dengan meminjam uang kepada saudara, teman dan sebagainya. Rincian 4.c: Jika angsuran KPR: Rincian 4.c.1: Berapa lama jangka waktu kredit? ........tahun 44
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Isikan jangka waktu pengembalian kredit menurut jawaban responden, kemudian salin ke dalam kotak yang tersedia. Jangka waktu kredit adalah jangka waktu pengembalian kredit sesuai dengan yang tercantum dalam akad kredit yang telah disepakati pada saat pembuatan akad. Rincian 4.c.2: Sudah berapa bulan mengangsur? ........bulan Isikan jangka waktu pengembalian kredit yang telah dibayarkan oleh responden sampai dengan saat pencacahan menurut jawaban responden, kemudian salin ke dalam kotak yang tersedia. Isian rincian ini adalah jumlah bulan
dimana responden telah
mengangsur pinjamannya. Rincian 4.c.3: Apakah sudah lunas? 1. Ya
2. Tidak
Lingkari kode 1 bila “Ya” dan lingkari kode 2 bila “Tidak”, kemudian isikan kodenya pada kotak yang tersedia. Bila jangka waktunya diperpanjang atau terjadi restrukturisasi utang maka jangka waktu dianggap lunas adalah jangka waktu kumulatif setelah restrukturisasi. Contoh 1: Jangka waktu pada permulaan akad kredit adalah 10 tahun, kemudian diperpanjang 2 tahun sehingga jangka waktu pengembalian/pelunasan adalah 12 tahun, kemudian responden telah mengangsur selama 120 bulan. Isian R.4.c.1 adalah 10 tahun, R.4.c.2 adalah 120 bulan dan R.4.c.3 kode 2. Angsuran KPR responden belum dianggap lunas meskipun responden telah mengangsur selama 120 bulan atau 10 tahun, karena terjadi restrukturisasi utang dari 10 tahun menjadi 12 tahun. Contoh 2: Jangka waktu pengembalian pada permulaan akad kredit adalah 10 tahun, tetapi dalam jangka waktu 2 tahun, responden telah melunasinya, maka isian Rincian 4.c.1 adalah 10 tahun, dan Rincian 4.c.2 adalah 24 bulan serta Rincian 4.c.3 kode 1.
Rincian 4.d: Apakah jenis bukti kepemilikan tanah tempat tinggal? Sertipikat properti menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokokpokok Agraria, terdiri dari sertipikat hak milik (SHM) dan sertifikat hak guna bangunan (SHGB). Namun dalam perkembangannya, atas kebutuhan perumahan di perkotaan yang
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
45
memerlukan bangunan perumahan dalam bentuk vertikal, ada jenis sertifikat baru, yakni sertifikat hak atas satuan rumah susun (SHSRS). Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Sertipikat Hak Milik (SHM) atas nama ART. Sertipikat Hak Milik (SHM) adalah jenis sertipikat yang pemiliknya memiliki hak penuh atas kepemilikan tanah pada kawasan dengan luas tertentu yang telah disebutkan dalam sertipikat tersebut. Status SHM adalah status yang paling kuat untuk kepemilikan lahan karena lahan sudah menjadi milik seseorang tanpa campur tangan ataupun kemungkinan pemilikan pihak lain. Status Hak Milik juga tidak terbatas waktunya. SHM dalam pilihan ini merupakan SHM atas nama ART. Sertipikat Hak Milik (SHM) bukan atas nama ART. SHM dalam pilihan ini merupakan SHM yang bukan atas nama ART. Sertipikat selain SHM adalah jenis-jenis sertipikat selain Sertipikat Hak Milik (SHM), seperti Sertipikat Hak Guna Bangunan (SHGB), dan Sertipikat Hak Pakai (SHP). Sertipikat selain SHM: 1. SHGB SHGB atau Sertipikat Hak Guna Bangunan adalah sertipikat tanah jenis kedua. Secara sederhana, pemegang SHGB berhak mendirikan bangunan di atas tanah yang memiliki sertipikat jenis tersebut. Akan tetapi, kepemilikan tanah atau lahan menjadi milik negara. SHGB memiliki batas waktu tertentu, biasanya 20 tahun. Pemilik SHGB bisa saja meningkatkan status kepemilikan atas tanah yang mereka kuasai dalam bentuk SHM. Biasanya peningkatan status sertipikat dari SHGB ke SHM karena di atas tanah itu didirikan bangunan tempat tinggal. Sepanjang bidang tanah tersebut terdapat bangunan yang dipergunakan untuk rumah tinggal, dapat ditingkatkan menjadi hak milik. 2. SHSRS SHSRS atau Sertipikat Hak Sewa Rumah Susun berhubungan dengan kepemilikan seseorang atas rumah vertikal, rumah susun yang dibangun di atas tanah dengan kepemilikan bersama. Hak milik atas satuan rumah susun bersifat perorangan dan terpisah. 46
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Akan tetapi, selain atas kepemilikan atas satuan rumah susun, hak milik satuan rumah susun tersebut juga meliputi hak kepemilikan bersama atau yang disebut sebagai bagian bersama, tanah bersama, dan benda bersama, terpisah dari kepemilikan satu rumah susun. Istilah rumah susun untuk mengacu pada bangunan vertikal yang digunakan sebagai tempat tinggal. 3. HAK GUNA USAHA , yaitu hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara dalam jangka waktu sebagaimana yang ditentukan oleh perundang-undangan yang berlaku. 4. HAK PAKAI adalah hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langusng oleh Negara atau tanah milik orang lain sesuai perjanjian, yang bukan perjanjian sewa-menyewa ataui perjanjian pengolahan tanah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. HAK PENGELOLAAN, yaitu hak menguasai dari Negara yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegang haknya, antara lain, berupa perencanaan peruntukan dan penggunaan tanah, penggunaan tanah untuk keperluan pelaksaan tugasnya, penyerahan bagian-bagian dari tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerja sama dengan pihak ketiga. Tidak punya. Isikan pilihan ini jika responden tidak memiliki bukti kepemilikan tanah apapun. Lahan dengan status girik adalah lahan bekas hak milik adat yang belum di daftarkan pada Badan Pertanahan Nasional (BPN). Girik bukanlah sertifikat melainkan hanya surat tanda pembayaran pajak atas lahan, yang merupakan bukti bahwa seseorang menguasai sebidang tanah. Girik tidak kuat status hukumnya seperti sertipikat, tetapi girik bisa dijadikan dasar untuk membuat sertipikat tanah. Surat tanda bukti ini dikeluarkan dari Kepala Desa/Kelurahan yang digunakan untuk penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Akta Jual Beli (AJB) merupakan salah satu tanda bukti kepemilikan tanah oleh pejabat pembuat akta tanah (PPAT/Notaris) yang berupa akte perjanjian jual beli antara penjual dan pembeli atas tanah yang dipergunakan sebagai tempat tinggal responden. AJB tidak
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
47
dimasukkan didalam jenis sertipikat kepemilikan karena AJB hanya merupakan bukti hukum telah terjadi transaksi jual-beli antara dua belah pihak. Rincian 5 :
Apakah ada ART yang memiliki rumah selain yang ditempati saat ini?
Lingkari kode 1 bila “Ya” dan kode 2 bila “Tidak”, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia.
2.6.2 Blok VI.B: KONDISI FISIK BANGUNAN Blok ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi fisik dan keadaan bangunan baik luar bangunan maupun dalam bangunan. Rincian 6: Luas tapak bangunan Isikan luas tapak bangunan untuk rumah yang ditinggali dalam meter persegi 2
(m ) sesuai jawaban responden, kemudian salin ke dalam kotak yang tersedia. Bila isiannya lebih dari 998 m2, isikan 998. Luas tapak bangunan adalah luas sebatas luas lantai dasar bangunan. Untuk bangunan bertingkat, luas tapak bangunannya adalah lantai satu (1) saja. Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat apakah bangunan yang ditinggali sesuai dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) di suatu daerah. KDB berkaitan dengan daerah resapan air. Contoh: Di Kota Depok diketahui Koefisien Dasar Bangunan(KDB) sebesar 60%. Bila suatu bangunan di Kota Depok memiliki luas tapak bangunan (luas lantai dasar) sebesar 175 meter persegi dan luas tanah sebesar 200 meter persegi, maka KDB sebesar 120 meter persegi (200x60%).Ini berarti bangunan yang ditinggali melebihi/tidak sesuai KDB yang ditetapkan sebesar 60%(120 meter persegi).
Rincian 7 : Luas tanah Isikan luas tanah dari rumah yang ditinggali dalam meter persegi (m2) sesuai jawaban responden, kemudian salin ke dalam kotak yang tersedia. Bila isiannya lebih dari 998 m2, isikan 998. Luas tanah adalah luas tanah keseluruhan tanpa terputus tanah pihak lain, yang meliputi
48
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
bangunan tempat tinggal dan lainnya (halaman, kandang hewan, lumbung dan lain-lain). Rincian 8 : Jenis plafon terluas Lingkari salah satu kode jenis plafon terluas dari bangunan sensus yang ditempati responden, kemudian tuliskan di dalam kotak yang tersedia. Plafon adalah pembatas ruang bagian atas ruangan yang terletak di bawah atap yang berfungsi untuk melindungi penghuni ruangan dari udara panas, dingin, dan tampias air hujan sehingga ruangan menjadi aman/nyaman untuk ditinggali. Beton adalah plafon yang terbuat dari beton. Jika beton ini merupakan atap bangunan, maka bangunan tersebut tidak memiliki plafon. Termasuk beton adalah lempengan besi atau foldeg/tin ceiling. Gypsumadalah plafon yang bahannya terbuat dari gip dengan campuran semen putih. Kayu/triplek adalah plafon yang bahannya terbuat dari kayu atau triplek. Asbes adalah plafon yang bahannya terdiri dari asbes dan semen Anyaman bambu adalah plafon yang bahannya terbuat dari ayaman bambu. Lainnya adalah plafon yang bahannya terbuat dari selain yang telah disebutkan di atas seperti Fiber atau GRC(Glassfiber Reinforced Cement),PVC (Polivynil Chloride). Tidak ada apabila bangunan tempat tinggal tersebut tidak menggunakan plafon. Atau atap bangunan langsung merangkap sebagai plafon. Catatan: Bila plafonnya terdiri dari dua jenis, maka pilih plafon yang terluas, bila luasnya sama, maka pilih plafon dengan kode terkecil.
Rincian 9 : Kondisi atap Lingkari salah satu kode sesuai keadaan/kondisi atap bangunan rumah, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan sehingga kepala ruta/anggota ruta yang mendiami di bawahnya terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Untuk bangunan bertingkat, atap yang dimaksud adalah bagian teratas dari bangunan tersebut. Atap dikatakan dalam kondisi rusak bila bocor saat hujan. Saat yang tepat untuk Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
49
mengetahui kondisi atap adalah saat hujan. Rincian 10 : Kondisi lantai Lingkari salah satu kode sesuai keadaan/kondisi lantaibangunan rumah, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Lantai
adalah
bagian
bawah/dasar/alas
suatu
ruangan,
baik
terbuat
dari
marmer/keramik/granit, tegel/traso, semen, kayu, tanah, dan lainnya. Fungsi lantai selain sebagai penutup dasar rumah juga sebagai penopang beban berat dari beban diatasnya seperti barang-barang rumah tangga dan orang yang tinggal didalamnya. Lantai merupakan syarat pokok dalam hal penjaminan kebersihan dan kesehatan. Lantai dikategorikan rusak bila kondisi lantai berlubang/bergelombang, atau mengalami keretakan, atau berlubang/sobek. Rincian 11 : Kondisi dinding Lingkari salah satu kode sesuai keadaan/kondisi dinding bangunan rumah, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau penyekat dengan bangunan fisik lain. Dinding dikatakan rusak bila kondisinya retak, bolong-bolong, berlumut, penuh coretan, lapuk akibat dimakan rayap, rapuh sehingga mudah rubuh.
2.6.3 Blok VI.C: FASILITAS DAN PERLENGKAPAN BANGUNAN Blok ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang fasilitas dan perlengkapan yang dikuasai atau dimiliki oleh rumah tangga ini. Rincian 12.a: Jumlah ruangan........ruangan Tanyakan jumlah ruangan yang ada di rumah dan isikan pada kotak yang tersedia. Ruangan adalah bagian dari suatu tempat tinggal yang luasnya minimum 3 m2, dibatasi minimal oleh 3 dinding/penyekat yang tetap minimal pada 3 sisi dan rapat dari lantai 50
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
hingga langit-langit, atau tingginya sekat minimal 2 m.
Banyaknya ruangan yang
dihitung adalah ruangan yang berada di atas lantai hunian, tidak termasuk dapur, koridor (lorong), dan kamar mandi. Rincian 12.b : Keadaan ruangan menurut fungsinya Kolom 1: Fungsi ruangan Rumah terdiri dari ruangan-ruangan menurut fungsinya, untuk tidur (ruangan tidur), tempat keluarga bercengkerama (ruangan keluarga), menerima tamu (ruangan tamu), tempat makan (ruangan makan), tempat untuk memasak (dapur), dan tempat mandi (kamar mandi). Ruangan campuran adalah suatu ruangan yang memiliki fungsi lebih dari satu (1), seperti untuk tidur dan untuk tamu. Kolom 2: Jumlah Isikan banyaknya ruangan baik yang tersendiri maupun yang campuran menurut fungsinya. Apabila tidak ada ruangan isikan kode 0 (nol). Kolom 3, 4 dan 5, ditanyakan jika Kolom 2 0 Kolom 3, 4 dan 5 menanyakan jumlah ruangan yang cukup sirkulasi udara, cukup cahaya alami, dan ada AC.
Contoh ruangan:
Dapur
R. Makan
R. Keluarga R. Tidur K. Mandi
R. Tamu
R. Tidur
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Berdasarkan gambar di sebelah, pengisian R.12.a s.d. 12.b sbb: Rincian 12.a jumlah ruangan: 4 ruangan {1 r. tamu + 2 r. tidur + 1 r. campuran (r. makan + r. keluarga)} Rincian 12.b: 1. R. Tidur: 2 2. R. Keluarga: 0 3. R. Tamu: 1 4. R. Makan: 0 5. R. Campuran: 1 6. R. Dapur: 1 7. R.Kamar mandi:1 51
Kolom 3: Cukup sirkulasi udara Isikan banyaknya ruangan yang cukup sirkulasi udara pada kotak yang tersedia. Perlu diperhatikan bahwa yang ditanyakan adalah apakah cukup sirkulasi udara, yang dapat ditunjukkan oleh banyaknya ventilasi udara. Ventilasi (lubang angin) adalah tempat keluar/masuk udara/sinar dari luar rumah ke dalam ruangan yang biasanya tidak tertutup rapat. Sesuai UU No.4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, syarat ventilasi yang baik adalah minimal 5 persen dari luas lantai ruangan yang bersangkutan. Kolom 4: Cukup cahaya alami Isikan banyaknya ruangan yang cukup cahaya alami pada kotak yang disediakan. Perlu diperhatikan bahwa yang ditanyakan adalah apakah cukup cahaya alami, yang dapat ditunjukkan oleh cukup pencahayaan sinar matahari. Cukup cahaya alami adalah bila pada siang hari dapat membaca secara jelas di dalam ruangan, tanpa bantuan alat penerangan. Sesuai UU No.4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, syarat lubang cahaya yang baik adalah minimal 10 persen dari luas lantai ruangan. Kolom 5: Menggunakan penyejuk ruangan (AC) Isikan banyaknya ruangan yang menggunakan penyejuk ruangan atau Air Conditioner(AC). AC disini meliputi AC split atau window. Tidak termasuk Air Cooler. Rincian 12.c : Jika memiliki dapur, apakah ruang dapur terpisah dari bangunan utama? Isikan kode 1 Jika “Ya” dan isikan kode 2 Jika “Tidak”.
2.6.4 Blok VI.D: PEMANFAATAN AIR Blok ini bertujuan untuk melihat pola kebiasaan rumah tangga dalam penggunaan air yang terdapat di rumah tangga, yang meliputi air minum, air memasak, air mandi/cuci,sumber air minum utama, akses air minum utama, kualitas air minum, kebiasaan rumah tangga agar air menjadi lebih aman, dan pemakaian serta pemanfaatan air.
52
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Rincian 13.a : Berikut ini akan ditanyakan mengenai penggunaan air di rumah tangga[ Isikan kode 1 bila “Ya”, kode 2 bila “Tidak”] Kolom 1: sumber air Kolom 1 berisi jenis-jenis sumber air yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan penggunaan air. Definisi : Air kemasan bermerk adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam kemasan botol (600 ml, 1,5 liter, 1 liter, atau 19 liter) dan kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan merk Aqua, Moya, 2Tang, dan VIT. Air isi ulang adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan tidak memiliki merk. Leding meteran adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air. Sumber air ini diusahakan oleh PAM (Perusahaan Air Minum), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), atau BPAM (Badan Pengelola Air Minum), baik dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Penjelasan: 1. Rumah tangga yang minum air yang berasal dari mata air atau air hujan yang ditampung dan dialirkan ke rumah dengan menggunakan pipa paralon/pipa leding maka sumber air minumnya tetap mata air atau air hujan. 2. Rumah tangga yang menggunakan air hujan pada musim penghujan, dan membeli air pada musim kemarau, maka sumber air minumnya tergantung pada apa yang banyak dimanfaatkan selama sebulan yang lalu. 3. Rumah tangga yang menggunakan air sungai, danau, sumur, dan air hujan melalui proses penjernihan dengan menggunakan mesin penjernih dianggap menggunakan sumber air minum leding.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
53
Hidran umum/Terminal Air adalah sarana penyediaan air bersih yang sumbernya berasal dari air permukaan yang dialirkan melalui perpipaan ke tempat atau distribusi yang bersifat komunal. Jenis bak penampung terdiri dari : Fibre glass, Pasangan bata dan Ferrocement. Bangunan Hidran umum terdiri dari : pondasi, bak penampungan air , lantai dan saluran drainase; Bentuk hidran umum merupakan pemasangan keran dengan diameter tertentu didalam satu areal pemukiman yang dilengkapi dengan lantai yang dapat dipergunakan sebagai sumber air minum dan untuk kegiatan mencuci. Perencanaannya direncanakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa kekeluarga (komunal). Leding eceran adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan (air PAM) namun disalurkan ke konsumen melalui pedagang air keliling/pikulan. Sumur bor/pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis (sumur pantek). Sumur terlindung adalah sumur galian bila lingkar sumur/perigi tersebut dilindungi oleh tembok paling sedikit 0,8 meter di atas tanah dan 3 meter ke bawah tanah, serta ada lantai semen sejauh 1 meter dari lingkar sumur atau perigi.
54
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Gambar 6. Sumur Terlindung
Sumur tak terlindung adalah sumur yang tidak memenuhi syarat sebagai sumur terlindung. Mata air terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya. Dikategorikan sebagai terlindung bila mata air tersebut terlindung dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya. Mata air tak terlindung adalah sumber air permukaan tanah di mana air timbul dengan sendirinya. Dikategorikan sebagai tidak terlindung bila mata air tersebut tidak terlindung atau tercemar dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci, atau lainnya. Air sungai adalah apabila rumah tangga menggunakan air dari sungai sebagai sumber utama air minum Air hujan adalah apabila rumah tangga menggunakan air hujan sebagai sumber utama air minum. Lainnya adalah sumber air selain yang tersebut di atas seperti air waduk/danau. Kolom 2: Apakah rumah tangga ini menggunakan air dari: Isikan kode 1 jika”Ya” , rumah tangga menggunakan air yang bersumber dari
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
55
jenis-jenis sumber air pada kolom 1, dan isikan kode 2 jika ”Tidak”, rumah tangga tidak menggunakan air dari jenis-jenis sumber air pada kolom 1.
Kolom 3, 4 dan 5, ditanyakan jika Kolom 2 = 1 Kolom 3, 4 dan 5 ditanyakan mengenai jenis penggunaan air yang diperoleh dari sumber-sumber air pada kolom 1. Kolom 3: Minum Isikan kode 1 jika ”Ya” rumah tangga menggunakan air dari jenis sumber air pada kolom 1 untuk keperluan minum, dan isikan kode 2 jika ”Tidak” rumah tangga menggunakan air dari jenis sumber air pada kolom 1 namun tidak untuk keperluan minum. Kolom 4: Masak Isikan kode 1 jika”Ya” rumah tangga menggunakan air dari jenis sumber air pada kolom 1 untuk keperluan memasak, dan isikan kode 2 jika”Tidak” rumah tangga menggunakan air dari jenis sumber air pada kolom 1 namun tidak untuk keperluan memasak. Kolom 5: Mandi/Cuci Isikan kode 1 jika”Ya” rumah tangga menggunakan air dari jenis sumber air pada kolom 1 untuk keperluan mandi atau mencuci, dan isikan kode 2 jika”Tidak” rumah tangga menggunakan air dari jenis sumber air pada kolom 1 namun tidak untuk keperluan mandi atau mencuci. Rincian 13.b : Dari sumber air yang digunakan di R.13.a, manakah yang merupakan sumber air minum utama: Isikan nomor urut dari jenis sumber air yang ada pada rincian 13.a. kolom 1. Sumber air minum utama adalah sumber air yang sering digunakan untuk minum di dalam rumah tangga. Rincian 14.a : Dimanakah lokasi memperoleh air minum utama? Di dalam rumah, yaitu bila lokasi sumber air minum utama berada di dalam bangunan tempat tinggal. Seperti dari kran air yang letaknya di dalam rumah. 56
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Di halaman, yaitu bila lokasi sumber air minum utama berada di luar bangunan tempat tinggal baik yang berada di depan, belakang atau samping rumah tetapi masih dalam satu pekarangan, seperti sumur yang letaknya di halaman rumah. Tempat lainnya, bila lokasi sumber air berada di luar halaman. Seperti membeli air minum dari toko swalayan, mengambil dari tetangga, dan lain-lain. Rincian 14.b: Berapa lama waktu yang biasanya diperlukan untuk memperoleh air minum tersebut dari sumbernya? Pertanyaan ini digunakan untuk memperoleh informasi kemudahan mencapai lokasi sumber air yang berada di luar rumah. Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh air minum adalah waktu yang biasanya digunakan dalam satu kali pengambilan air minum pulang pergi, baik menggunakan alat transportasi maupun tidak, termasuk waktu menunggu atau antri. Isikan perkiraan waktu (dalam menit) yang diperlukan yang biasanya digunakan untuk mencapai sumber air, waktu tunggu dan kembali ke rumah dalam tiga digit. Tuliskan angka 0 pada digit pertama atau kedua
apabila waktunya kurang dari 100 menit,
misalnya 060 atau 005. Jika responden tidak tahu waktu yang diperlukan isikan kode 998. Rincian 15.: Bagaimana Kualitas air minum: Isikan kode 1 bila “Ya” atau kode 2 bila “Tidak” pada masing-masing daftar isian. Jernih/bening, bila air dituang dalam gelas bening tidak terlihat adanya benda-benda kecil yang bercampur menjadi satu. Berwarna, bila air tampak tidak keruh (bening/jernih) tetapi berwarna. Berasa, bila air memberi rasa tertentu, seperti: asin, anta, payau. Berbusa, bila air mengeluarkan busa/buih yang cukup banyak (seperti tercampur deterjen) pada waktu dituang ke suatu tempat (gelas). Berbau, bila air mengeluarkan bau tertentu. Kualitas air minum yang ditanyakan adalah air minum utama atau mengacu pada rincian 13.b
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
57
Rincian 16 : Apa yang biasanya dilakukan supaya air menjadi lebih aman untuk diminum? Isikan kode 1 bila “Ya” atau kode 2 bila “Tidak” pada masing-masing jawaban. Rumah tangga kemungkinan menggunakan suatu metode yang anda tidak tahu untuk membuat air menjadi aman diminum. Jangan gunakan pertimbangan anda, hanya mencatat jawaban responden. Catat semua jenis jawaban yang disebutkan dan isikan kodenya. Tanyakan “Apakah ada yang lain?”. Isikan no. 7 dengan kode 1 untuk jawaban lainnya dan tuliskan pada tempat yang tersedia tentang apa yang dilakukan rumah tangga supaya air aman diminum. Definisi: Merebus/Memasak adalah memanaskan air sampai mendidih. Menambah penjernih/klorine adalah menambahkan zat penjernih seperti Chlorine, tawas ke dalamair Menyaring dengan kain adalah yaitu menuangkan/melewatkan air melalui saringan berupa kain, busa atau bentuk lain yang dimaksudkan untuk menghalangi benda padat (partikel) dari air. Menggunakan filter/saringan(keramik, arang, pasir) yaitu mengalirkan air melalui saringan yang terbuat dari keramik, arang, pasir untuk mengeluarkan partikel-partikel dan beberapa mikroba dalam air. Mengendapkan, adalah menyimpan air tanpa diganggu dan tanpa mencampur dengan bahan atau zat tertentu dengan maksud supaya partikel-partikel yang berada di air terkumpul didasar . Membasmi kuman/hama dengan sinar matahari meliputi membiarkan air disimpan dalam ember atau wadah lainnya dengan sinar matahari. Lainnya, melakukan tindakan selain di atas. Rincian 17.: Apakah ada art yang biasa melakukan hal berikut: [Isikan kode 1 bila “Ya” , kode 2 bila “Tidak”, kode 3 bila ”Tidak relevan”] Pertanyaan ini ditujukan untuk melihat kebiasaan rumah tangga dalam pemakaian dan pemanfaatan air. 58
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
1. Mandi dengan shower adalah mandi menggunakan suatu alat yang menyerupai pancuran. Penggunaan shower pada saat mandi menunjukkan kepedulian kita terhadap lingkungan dengan memanfaatkan air secara maksimal. Karena penggunaan air dengan shower saat mandi jauh lebih hemat daripada kita menggunakan gayung. 2. Menyiram tanaman di pagi hari, hal ini baik dilakukan untuk efisiensi air dan tanaman yang lebih sehat. Di mana pada saat matahari mulai muncul, tanaman akan menggunakan air yang disiram, sedangkan CO2 akan menjadi glukosa dan O2 sehingga pertumbuhannya akan baik. 3. Memanfaatkan air bekas adalah air yang dianggap bersih setelah digunakan untuk keperluan seperti membersihkan sayur/buah/beras, wudhu, kemudian dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain seperti menyiram tanaman, membersihkan lantai kamar mandi dan keperluan lainnya. Perhatian: 1. Salah satu art melakukan kegiatan di atas berarti melakukan kegiatan tersebut. 2. Bila rumah tangga tidak mempunyai shower dan tanaman berarti tidak relevan.
2.6.5 Blok VI.E: PEMANFAATAN ENERGI Rincian 18.a: Selama setahun yang lalu, apakah rumah tangga ini menggunakan kayu atau arang sebagai bahan bakar untuk memasak? Lingkari kode 1 bila rumah tangga menggunakan kayu atau arang sebagai bahan bakar dan kode 2 bila “Tidak”, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Menggunakan kayu/arang sebagai bahan bakar untuk memasak adalah menggunakan bahan bakar kayu/arang untuk keperluan memasak selama setahun yang lalu. Rincian 18.b: Berapa bulan rumah tangga ini menggunakan kayu atau arang untuk memasak? Isikan jumlah bulan selama setahun yang lalu dimana rumah tangga menggunakan bahan bakar kayu atau arang sebagai bahan bakar untuk memasak, kemudian pindahkan isiannya pada kotak yang tersedia. Rincian 18.c: Bagaimana cara memperoleh kayu atau arang tersebut? Lingkari kode-kode yang sesuai dengan jawaban responden (bisa lebih dari satu
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
59
jawaban), cara memperoleh kayu atau arang, kemudian jumlahkan kode-kode yang dilingkari tersebut dan pindahkan hasil penjumlahan tersebut pada kotak yang tersedia. Pembelian, apabila kayu atau arang diperoleh dari hasil pembelian atau barter. Mencari sendiri, apabila kayu atau arang diperoleh dengan cara seorang atau lebih anggota rumah tangga yang mengumpulkan/mencari sendiri. Pemberian, apabila kayu atau arang diperoleh dari pemberian pihak lain. Lainnya, apabila kayu atau arang diperoleh selain dari cara yang telah disebutkan di atas. Rincian 18.d: Apakah sekarang masih memakai kayu atau arang? Isikan kode 1 “Ya” jika rumah tangga responden pada saat pencacahan masih menggunakan kayu atau arang sebagai bahan bakar untuk memasak, dan isikan kode 2 “Tidak” jika rumah tangga responden sudah tidak menggunakan lagi. Rincian 19.a: Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi pemakaian listrik? Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui adanya usaha rumah tangga untuk mengurangi konsumsi listrik selama setahun terakhir. Rumah tangga yang sudah terbiasa melakukan penghematan listrik tetap dikategorikan mengurangi. Lingkari salah satu kode jawaban dan isikan kode ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawaban r.19.a berkode 2 atau 3, pertanyaan dilanjutkan ke R 20. Rincian 19.b: Alasan utama mengurangi pemakaian listrik? Rincian ini diisi jika ada usaha mengurangi pemakaian listrik selama setahun terakhir (R19.a =1). Tanyakan alasan mengapa mengurangi pemakaian listrik, namun jangan dibacakan pilihan jawabannya. Biarkan responden menjawab secara spontan. Berdasarkan jawaban yang pertama kalidiucapkan oleh responden, pencacah dapat menyimpulkan alasan sesuai kode yang tersedia. Penghematan biaya adalah alasan terkait penghematan pengeluaran tagihan listrik. Misal, karena tariflistrik naik, maka rumah tangga berusaha melakukan penghematan listrik seperti mematikan lampu ataualat elektronik jika tidak digunakan. Peduli lingkungan adalah alasan terkait kepedulian rumah tangga terhadap lingkungan. 60
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Misal rumahtangga sadar bahwa listrik berasal dari sumber daya yang tidak tergantikan, sehingga rumah tanggatersebut melakukan usaha-usaha penghematan pemakaian listrik. Keterbatasan daya/pasokan sumber listrik adalah alasan karena adanya keterbatasan daya listrik sehingga rumah tangga harus mematikan alat elektroniknya untuk menghidupkan alat elektronik yang lain, atau adanya aturan pembatasan konsumsi listrik oleh pemerintah setempat.
2.6.6. Blok VI.F: KONDISI LINGKUNGAN Blok ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan lingkungan dari bangunan tempat tinggal rumah tangga ini. Lingkungan yang baik akan membuat masyarakat sekitar hidup dengan tenang dan sehat. Rincian 20: Lokasi rumah/bangunan tempat tinggal Lingkari salah satu kode 1 s.d. 4 sesuai dengan jawaban responden. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunianyang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahanyang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum,serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.(UU no 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman) Permukiman baru adalah suatu wilayah yang dirancang untuk lingkungan perumahan secara terencana dan terstruktur serta memiliki fasilitas pokok, seperti jalan, jaringan listrik, drainase dimana pembangunannya sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir terhitung saat peletakan batu pertama. Pengembangan permukiman lama adalah suatu wilayah yang dirancang untuk lingkungan perumahan yang merupakan hasil dari pengembangan permukiman lama. Permukiman lama adalah kawasan permukiman yang terencana sebagai tempat permukiman yang dirancang dengan waktu lebih dari 10 tahun yang lalu. Lainnya adalah tempat hunian yang tidak terencana/bukan kawasan binaan permukiman. Contoh: 1. Komplek Perumahan Mutiara Indah dibangun pertama kali tahun 2010 di Kabupaten Bekasi, Bila rumah tangga sampel tinggal di perumahan ini maka lokasi rumah/bangunan tempat tinggal adalah Permukiman baru (kode 1).
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
61
2. Komplek Perumahan BPS di Pondok Bambu sudah ada sejak tahun 1980. Tahun 2010 semua rumah dinas di komplek ini dirubuhkan dan dibangun kembali dan mulai dihuni awal tahun 2013. Bila rumah tangga sampel tinggal di perumahan ini maka lokasi rumah/bangunan tempat tinggal adalah Permukiman lama (kode 3).
Rincian 21: Apakah rumah terletak/berlokasi: [Isikan kode 1 bila “Ya”,kode 2 bila “Tidak”] Rincian 21.a: Di tepian/di atas sungai/danau/waduk/laut (kurang dari 8 meter) Tuliskan kode 1 dalam kotak bila letak rumah berada di tepian/di atas sungai/danau/waduk/laut dan kode 2 bila tidak, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Yang dimaksud terletak di tepian/di atas sungai/danau/waduk/laut adalah apabila letak rumah di tepian/di atas sungai/danau/waduk/lautdengan tidak dibatasi jalan yang dapat dilalui kendaraan beroda 4, atau berjarak kurang dari 8 m dari tepian air, atau terletak di atas air.
Rincian 21.b: Di pinggir/dalam hutan? Tuliskan kode 1 dalam kotak jika letak rumah berada di pinggir atau dalam hutan dan kode 2 bila tidak, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan (UU no 41 tahun 1999 tentang kehutanan). Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk keberadaannya sebagai hutan tetap (UU no 41 tahun 1999 tentang kehutanan). Hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang (PP RI No 63 Tahun 2002). Dipinggir/dalam hutan adalah bila rumah terletak dipinggir/dalam kawasan hutan yang meliputi hutan negara, adat, lindung, produksi, konservasi, suaka alam, pelestarian alam, dan taman buru. Rincian 21.c: Di pinggir rel kereta (kurang dari 15 m) Isikan kode 1 bila “Ya”dan kode 2 bila “Tidak”.
62
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Dipinggir rel kereta adalah bila rumah terletak di pinggir rel kereta dengan jarak kurang dari 15 meter dari sisi rel terluar. Rincian 21.d: Di pinggir jalan/gang/lorong? Isikan kode 1 bila “Ya”dan kode 2 bila “Tidak”. Bila jawaban berkode 2, lanjutkan pertanyaan ke Rincian 23. Dipinggir jalan/gang/lorong adalah bila rumah terletak dipinggir jalan/gang/lorong. Rincian 22.: Jika rumah terletak di pinggir jalan/gang/lorong: Rincian 22.a: Lebar jalan/gang/lorong:..............meter Isikan berapa lebar jalan/gang/lorong dalam meter.
Isikan lebar yang
sesungguhnya pada titik-titik, kemudian pindahkan ke dalam kotak yang tersedia. Maksimal isian dalam kotak adalah 8 dan minimal 0. Rincian 22.b: Jenis permukaan jalan/gang/lorong: Jenis permukaan jalan/gang/lorong adalah jenis/bahan yang digunakan sebagai permukaan jalan/gang/lorong yang terletak di depan rumah tempat tinggal. Lingkari salah satu kode 1 s.d. 6, kemudian pindahkan kodenya pada kotak yang tersedia. Gambar 7. Jenis permukaan jalan: 1. Aspal
2. Semen/konblok
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
63
3. Kerikil/diperkeras
4. Kayu/bambu
5. Tanah/pasir
64
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
6. Lainnya
Rincian 23: Apakah di lingkungan tempat tinggal Anda terdapat lampu listrik untuk penerangan jalan? Lingkari kode 1 bila dilingkungan tempat tinggal terdapat penerangan jalan yang diusahakan oleh pemerintah, kode 2 oleh swadaya masyarakat, dan lingkari kode 3 bila dilingkungan tempat tinggal tidak ada penerangan jalan. Rincian 24: Saluran pembuangan air limbah/mandi/dapur/cuci Lingkari salah satu kode 1 s.d. 3 yang sesuai, kemudian tuliskan pada kotak yang tersedia. Dalam hal membuang air bekas mandi/dapur/cuci, ada berbagai cara yang digunakan rumah tangga antara lain: Saluran terbuka adalah saluran limbah cair yang dibuat secara terbuka, baik yang berada di dalam rumah maupun di luar rumah. Saluran tertutup adalah saluran limbah cair yang dibuat secara tertutup seperti dengan menggunakan pipa plastik, pipa besi, atau got tertutup, baik yang berada di dalam rumah maupun di luar rumah, termasuk juga yang berada di dalam tanah. Tanpa saluran, misalnya limbah cair langsung dibuang tanpa melalui saluran, seperti pada rumah-rumah yang terdapat di pinggiran kali. Rincian 25: Tempat pembuangan akhir air limbah/mandi/dapur/cuci: Rincian ini dimaksudkan untuk melihat kesadaran rumah tangga dalam pengelolaan air limbah rumah tangga yang sangat membantu dalam menangani kesehatan lingkungan. Pengelolaan air limbah di sekitar lingkungan perumahan bisa dilakukan antara lain dengan menangani tempat penampungan dan cara pembuangannya. Perpipaan air limbah yaitu pembuangan limbah rumah tangga yang berupa pipa tertutup yang dialirkan ke pusat penampungan yang dikelola.
Gambar 8. Perpipaan air limbah
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
65
Air Limbah dari kegiatan mandi/dapur/cuci masuk ke bak kontrol kemudian disalurkan ke pipa pengumpul yang mengalir berdasarkan kemiringan pipa (gravitasi) ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk pengolahannya. Tangki septik, jika penampungan limbah dari kegiatan mandi/dapur/cuci rumah tangga dialirkan ke tangki septik. Sumur Resapan adalah Air limbah dari kegiatan mandi/dapur/cuci masuk ke penampungan/sumur resapan untuk diresapkan ke dalam tanah. Got/selokan/sungai yaitu jika air limbah rumah tangga disalurkan atau dibuang langsung ke selokan (got)/sungai/waduk/laut tanpa memperhatikan ada tidaknya bak penampungan. Lainnya yaitu jika air limbah rumah tangga dibuang sembarangan selain di atas seperti ke kebun dan sawah. Rincian 26: Bagaimana keadaan air got/selokan di sekitar rumah? Lingkari salah satu kode 1 s.d 4 yang sesuai, kemudian tuliskan pada kotak yang tersedia.
Lancar, bila air got/selokan itu mengalir lancar sehingga air yang ada di got tersebut bergerak, termasuk di sini bila gotnya tidak berair (kering). Mengalir lambat, bila air got/selokan mengalir lambat, antara lain karena terhalang oleh banyaknya sampah (limbah padat) yang dibuang ke got/selokan, atau diakibatkan got/selokan yang tidak baik. Tergenang, bila air got/selokan itu tidak dapat mengalir antara lain karena tertutup oleh limbah padat atau terhambat alirannya karena saluran lanjutannya juga tergenang (penuh), 66
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
atau tidak ada aliran got/selokan. Tidak ada got/selokan, bila di sekitar rumah tidak ada got/selokan. Rincian 27.a: Apakah rumah ini memiliki halaman? Isikan kode 1 bila “Ya”,kode 2 bila “Tidak”. Jika R28.a berkode 2 maka lanjutkan ke R.29. Halaman adalah luas tanah setelah dikurangi bangunan tempat tinggal dan teras (sebatas atap). Halaman ini bisa berada di depan, samping atau belakang rumah. Rincian 27.b: Apakah halaman tersebut digunakan untuk penghijauan termasuk pemeliharaan tanaman? Penghijauan adalah kegiatan penanaman dengan pohon-pohon agar udara menjadi sejuk dan bersih atau agar erosi dapat dicegah. Pemeliharaan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup sehat dan memiliki produktivitas tinggi. Pemeliharaan tanaman di halaman rumah dimaksudkan untuk melihat ruang terbuka hijau di halaman rumah. Rincian 28.: Apakah rumah tangga melakukan pemeliharaan tanaman di pot? Isikan kode 1 jika rumah tangga melakukan pemeliharaan tanaman di pot dan kode 2 bila tidak. Rincian 29.: Apakah rumah dan sekitarnya pernah terkena bencana seperti di bawah ini selama 1 tahun terakhir? [Isikan kode 1 bila “Ya”,kode 2 bila “Tidak”] Pertanyaan ini dimaksudkan untuk melihat tingkat keamanan suatu hunian terhadap suatu bencana yang merupakan salah satu komponen indikator secure tenure. Isikan kode 1 jika rumah dan sekitarnya pernah terkena bencana dan kode 2 bila tidak pada setiap jenis bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
67
alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.(Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana) Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. Kebakaran
adalah
situasi
dimana
bangunan
pada
suatu
tempat
seperti
rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan/atau kerugian. Gempa adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan. Angin topan/puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit). Gunung meletus merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah erupsi. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar. Lainnya seperti Tsunami, kekeringan, abrasi(erosi pantai). Rincian 30.: [Jika R.29.a=1]Apa penyebab banjir yang terjadi setahun terakhir? Definisi: Hujan, jika banjir disebabkan hujan. Luapan sungai, jika banjir disebabkan air sungai yang meluap. Rob, jika banjir disebabkan oleh air laut pasang yang menggenangi daratan . Lainnya, jika banjir disebabkan oleh selain yang disebutkan di atas. Rincian 31.a: Apakah jalan di depan rumah Anda masih tergenang air lebih tinggi dari lutut orang dewasa(lebih dari 30 cm) setelah 2 jam? Lingkari kode 1 jika masih tergenang lebih dari 30 cm setelah 2 jam hujan berhenti dan kode 2 bila tidak.
68
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Sesuai amanat Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pasal 5 ayat 2, disebutkan bahwa “Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun”.Adapun kebutuhan data frekuensi genangan per tahun untuk menentukan skala prioritas penanganan genangan di suatu wilayah. Rincian 31.b: Berapa kali genangan tersebut terjadi dalam setahun terakhir? Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden dan pindahkan ke kotak yang telah disediakan. Rincian 32.a: Apakah di sekitar rumah Anda terdapat MCK komunal? Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden dan pindahkan ke kotak yang telah disediakan. MCK komunal/umum adalah sarana umum yang digunakan bersama oleh beberapa keluarga untuk mandi, mencuci dan buang air di lokasi pemukiman (Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, 2001). Rincian 32.b: Apakah rumah tangga Anda memanfaatkan MCK komunal tersebut? Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden dan pindahkan ke kotak yang telah disediakan. Rumah tangga dikatakan memanfaatkan MCK komunal tersebut adalah jika salah satu art rumah tangga pernah menggunakan/memakai MCK komunal. Rincian 33.: Apakah rumah tangga ini biasa melakukan kegiatan berikut? [Isikan kode 1 bila “Ya’, kode 2 bila “Tidak, kode 3 bila “Tidak relevan”] Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau yang dikenal dengan kegiatan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) merupakan salah satu program yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mengurangi wabah penyakit Demam Berdarah Dengue. Isikan kode 1 jika “Ya, biasa melakukan” dan kode 2 jika “Tidak, tidak biasa melakukan”pada masing-masing kegiatan rumah tangga dibawah ini:
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
69
a) Menguras penampung air 1x seminggu, yaitu membersihkan dan menguras tempat penampung air yang terbuka seperti aquarium, bak mandi, dll. Tidak termasuk tower air. b) Menutup penampung air, yaitu menutup rapat semua tempat penampung air seperti ember, gentong, drum, c) Mengubur/menimbun barang bekas yang ada di sekitar atau di luar rumah yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik dan tempurung kelapake dalam tanah. d) Membersihkan selokan 1x sebulan, yaitu membersihkan saluran/selokan air disekitar rumah, seperti membersihkan selokan saat kerja bakti. Rincian 34.a.: Apakah rumah tangga ini melakukan pemilahan antara sampah basah (organik) dengan sampah kering (anorganik)? Isikan kode 1 jika “Ya, kode 2 jika “Tidak, Pemilahan sampah adalah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya. Sampah organik adalah sampah yang mengandung unsur-unsur organik, sifatnya mudah terurai dan membusuk, terdiri dari : sampah makan, sampah halaman dan sampah kertas. Gambar 9 sampah organik
sampah makanan
sampah halaman
sampah kertas
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai, terdiri dari sampah plastik, sampah logam, sampah gelas/kaca, sampah karet, sampah tekstil, dan sampah lain-lain.
70
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
Gambar 10 sampah anorganik
Catatan : 1. Pemilahan sampah yang dimaksud adalah pemilahan pada tempat sampah di rumah tangga tersebut (UU No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah), 2. Rumah tangga yang hanya memilah sampah yang laku dijual misalnya botol air kemasan, kardus tidak dikategorikan memilah sampah karena sampah lainnya masih bercampur antara yang mudah membusuk dan yang tidak mudah membusuk.
Rincian 34.b.: Berapa timbulan sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga per hari? Pertanyaan ini diisi oleh petugas dengan menggunakan pendekatan perkiraan kebiasaan responden dalam membuang sampah. Ukuran kantong tidak diperhatikan. Rincian 35: Cara penanganan sampah: [Isikan kode 1 bila “Ya’, kode 2 bila “Tidak ] Salah satu cara menjaga kesehatan lingkungan perumahan adalah menangani pembuangan sampah atau limbah padat rumah tangga secara benar. Cara pembuangan sampah yang biasa dilakukan adalah:
Diangkut petugas/dibuang ke TPS, bila sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga diangkut oleh petugas kebersihan untuk dibawa ke tempat penampungan sementara (TPS), termasuk yang dibuang langsung oleh anggota rumah tangga ke TPS. Dibuang ke TPA, bila sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga dibuang langsung oleh anggota rumah tangga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA); Didaur ulang, jika rumah tangga memperlakukan sampah yang tidak mudah membusuk untuk dikelolamenjadi barang baru yang dapat digunakan kembali. Contoh sampah botol dijadikan vas/hiasan rumah,kardus bekas dihias dijadikan tempat tissue, plastic bungkus dijadikan bahan membuat tas, dll;
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
71
Dibuat kompos/pupuk, bila sampah dikumpulkan untuk dibuat kompos (sampah organik yang dibiarkan menjadi pupuk kompos) sebagai pupuk tanaman; Disetor ke bank sampah, Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama. Dibuang ke kali/selokan, bila sampah dibuang langsung ke kali/selokan. Di buang sembarangan, bila sampah di buang ke sembarang tempat atau tidak memiliki tempat penampungan yang tetap, misal jalan, tanah kosong dan lain-lain. Dibakar, bila sampah dibakar langsung maupun ditumpuk terlebih dahulu kemudian dibakar. Ditimbun, bila sampah dibuang ke dalam lobang kemudian ditimbun dengan tanah (sanitary landfill); Lainnya, bila sampah di buang dengan cara selain yang disebutkan di atas, misalnya dijadikan makanan ternak. Rincian 36: Apakah rumah tangga ini selama sebulan yang lalu menggunakan bahan berikut: [Isikan kode 1 bila “Ya’, kode 2 bila “Tidak ] Rincian ini bertujuan untuk melihat penggunaan produk yang diduga mengandung bahan beracun dan berbahaya yang dipakai oleh rumah tangga selama sebulan yang lalu. Isikan kode 1 bila “Ya”, dan kode 2 bila “Tidak”, mulai R.36.a s.d. R.36.h. Menurut Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LingkunganHidup, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karenasifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhlukhidup lain. Jenis sampah ini menyebabkan pencemaran lingkungan atau gangguan kesehatan pada manusia.B3 ini bisa berbentuk padat, cair atau gas. Beberapa produk B3 yang dikenal masyarakat dan dipakai oleh rumah tangga antara lain:
72
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
a. Pengharum ruangan, pengharum ruangan (spray) yang dicampur dengan gas air (aerosol) yang mengandung chloro fluoro carbon (CFC), nitrogen oksida (N2O) atau hidro carbon (HC). Gas aerosol diduga sebagai penyebab pemanasan global. b. Pembasmi serangga, seperti pembasmi nyamuk, kecoa, semut yang berbentuk spray. c. Pembersih noda lantai atau kamar mandi yang mengandung bahan kimia korosif, yaitu natrium hidroksida (NaOH) atau hidrogen peroksida (H2O2). d. Pengkilap kaca/kayu/logam, seperti braso, pengkilap kaca mobil atau motor, pernis atau plitur kayu. e. Aki(Accu) yang menggunakan Asam Sulfat dan logam berat yang sifatnya beracun bagi manusia. f. Cat Minyak, yang mengandung timah hitam (Pb) dan cadmium (Cd), yaitu logam berat yang sifatnya beracun bagi manusia. Yang dimaksud cat minyak adalah selama sebulan yang lalu rumah tangga mengecat dengan menggunakan cat minyak. g. Racun serangga/Pembasmi hama, seperti insektisida yang disemprotkan untuk membasmi hama tanaman. Bahan ini berbahaya karena bila terbawa air dapat membunuh biota-biota lain yang berguna untuk kehidupan di sungai dan laut. h. Penghilang noda pakaian, seperti deterjen, pemutih pakaian. Sampai saat ini belum ada cara yang baik untuk menanggulangi limbah B3 dari rumah tangga.
Hal yang mungkin dapat dilakukan antara lain dengan mengurangi
pemakaian dari produk-produk yang mengandung limbah B3, memanfaatkan kembali bila zat tersebut belum dipakai habis atau diberikan kepada pemulung untuk didaur ulang. Rincian 37.a: Apakah ada anggota rumah tangga yang merasa terganggu oleh jenis polusi di bawah ini di rumah selama 1 bulan terakhir? [Isikan kode 1 bila “Ya’, kode 2 bila “Tidak ] Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya (UU no 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup); Polusi/gangguan lingkungan meliputi polusi/gangguan melalui udara, air, suara dan tanah. Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
73
Isikan kode 1 bila ada gangguan, kode 2 bila tidak ada, untuk setiap jenis polusi/gangguan lingkungan. Rincian 37.b: [Jika R.38.a salah satu berkode 1], Apakah sumber polusinya? Isikan kode 1 bila “Ya” dan kode 2 bila “Tidak” , untuk setiap sumber polusi/gangguan lingkungan. Rincian 38: Akses ke fasilitas umum Akses ke fasilitas umum adalah kemudahan anggota rumah tangga untuk mencapai fasilitas umum yang terdekat, baik dimanfaatkan oleh anggota rumah tangga maupun tidak. Fasilitas umum adalah Fasilitas yang disediakan untuk kepentingan umum (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga). Kolom (2): Isikan kode 1 bila ada fasilitas umum disekitar tempat tinggal yaitu RS Pemerintah, RS swasta, puskesmas, poliklinik, pos polisi, pasar tradisional, pasar modern/swalayan, sd/sederajat, smp/sederajat, sma/sederajat, bank, tempat ibadah, dan angkutan bertrayek. Kolom (3): Isikan jarak terdekat (dalam km) dari rumah ke fasilitas-fasilitas umum yaitu: RS Pemerintah, RS swasta, puskesmas, poliklinik, pos polisi, pasar tradisional, pasar modern/swalayan, sd/sederajat, smp/sederajat, sma/sederajat, bank, tempat ibadah, dan angkutan bertrayek. Kolom (4): Isikan kode 1 bila menggunakan kendaraan umum bermotor, kode 2 bila menggunakan kendaraan umum tidak bermotor, kode 4 bila menggunakan kendaraan pribadi bermotor, kode 8 bila kendaraan pribadi tidak bermotor, kode 16 bila tidak menggunakan kendaraan/jalan kaki. Kolom 4 bisa menggunakan lebih dari satu jenis transportasi. Definisi: RS Pemerintah, seperti RS Cipto Mangun Kusumo, RSPAD Gatot Subroto,RSUD. RS Swasta, seperti RS. Saint Carolus, RS UKI, RS Harapan Bunda. Puskesmas, pusat kesehatan masyarakat; poliklinik di tingkat kecamatan tempat rakyat menerima pelayanan dan penyuluhan kesehatan (KBBI 2013). Poliklinik, balai pengobatan umum (tidak untuk perawatan atau pasien menginap.) Pos polisi, tempat polisi menerima pengaduan dari masyarakat, tidak termasuk pos polisi 74
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
yang berfungsi sebagai tempat jaga/berteduh Pasar tradisional, tempat orang berjual beli, dimana penjual dan pembeli bisa melakukan tawar menawar. Pasar modern/swalayan, seperti alfamart, indomart, hypermart, carrefour, Giant, Indogrosir, Ceria mart, dll. SD/sederajat, tempat belajar pendidikan SD/Madrasah Ibtidayah/sederajat lainnya. SMP/sederajat, tempat belajar pendidikan SMP/Madrasah Tsanawiyah/sederajat lainnya. SMA/sederajat, tempat belajar pendidikan SMA/SMK/Madrasah Aliyah/sederajat lainnya. Bank, tempat transaksi perbankan seperti kantor BRI, BNI, BCA, Mandiri, dll. Tidak termasuk ATM saja, atau lembaga keuangan selain bank seperti koperasi, . Tempat Ibadah adalah tempat ibadah dari sebagian besar art, seperti mushola, masjid, gereja, pure, wihara dll. Jalur angkutan bertrayek adalah tempat atau lokasi untuk memperoleh pelayanan jasa kendaraan umum bertrayek (memiliki rute tertentu), biasanya merupakan transportasi masal, seperti bus, kereta api, dan feri/kapal penyeberangan sungai/selat. termasuk angkutan tidak resmi yang memiliki rute tertentu.
Blok VII. Catatan Blok ini digunakan untuk mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan keterangan anggota rumah tangga maupun rumah tangga.
Pedoman Pencacahan Modul Kesehatan dan Perumahan
75