Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
BAB
I
PENDAHULUAN
Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai telah memasuki tahap akhir dimana setelah penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Kompilasi Data, disusun Laporan Akhir berdasarkan data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Pada laporan ini akan dikaji permasalahan sistem sarana transportasi pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai terkait pengaruh aksesibilitas terhadap tingkat pelayanan transportasi serta pengaruh profesi dan tata guna lahan terhadap tingkat pelayanan transportasi. Pada akhirnya, akan disusun strategi dan rencana peningkatan pelayanan sarana dan prasarana transportasi pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai. 1.1
LATAR BELAKANG Kajian pengembangan sarana transportasi pedesaan memiliki dimensi persoalan
dengan rentang yang luas dan kompleks. Oleh karena itu, agar dapat memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas perdesaan dituntut untuk memiliki cakrawala pemahaman yang luas serta cara pandang multidimensi, karena hanya dengan cara demikian dapat dilahirkan pengetahuan yang cukup memuaskan untuk menjadi dasar keputusan pemecahan persoalan. Dalam mencari alternatif solusi pemecahan masalah transportasi dan aksesibilitas perdesaan, satu hal yang perlu dipahami bahwa hal ini bukanlah sektor pembangunan yang berdiri sendiri. Ini berkaitan erat dengan sektor pembangunan lainnya seperti sektor ekonomi, kependudukan dan sebagainya. Dengan demikian penyelesaian
Laporan Akhir
I-1
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
problem transportasi dan aksesibilitas perdesaan tidak akan diperoleh jika cara pandang terhadap problem transportasi masih terkotak-kotak dan pendekatannya masih case by case problem solving. Pembenahan sistem transportasi harus dilakukan melalui spektrum yang luas, menyeluruh, terkoordinasi dan tentu saja konsisten. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik dari setiap aktor penentu kebijakan yang langsung atau tidak langsung kebijakannya berpengaruh terhadap kinerja sistem transportasi dan aksesibilitas perdesaan. Permasalahan yang sering terjadi di kawasan pedesaan maupun perkotaan adalah kurangnya pengaturan sistem transportasi yang baik. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kepuasaan para pengguna jaringan transportasi tidak tercapai. Mulai dari alat transportasi yang kurang layak hingga prasarana transportasi yang masih banyak kurang memadai. Maka dari hal tersebut, perlu adanya pengaturan yang baik mengenai sistem jaringan tranportasi sehingga dapat diperoleh kenyamanan dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan transportasi. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Di kabupaten ini, begitu banyak masalah-masalah transportasi yang tidak ada penyelesaiannya. Di antara lain: kondisi jalan, jarak antar desa yang begitu jauh, waktu tempuh yang sangat lama dalam menuju suatu kecamatan, biaya perjalanan yang tidak terjangkau bagi masyarakat dan hubungan tata guna lahan dengan transportasinya tidak memadai. Dari semua permasalahan transportasi yang ada diatas, maka dapat dilihat transportasi yang baik sangat berhubungan erat dengan parameter-parameter pengukur aksesibilitas. Aksesibilitas sendiri pengertiannya adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi
Laporan Akhir
I-2
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
yang menghubungkannya. Sedangkan faktor-faktor pengukur dari aksesibilitas adalah jarak, waktu tempuh, tata guna lahan, biaya perjalanan.
1.2
MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN Maksud kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan
Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai ini adalah untuk membuat suatu pedoman arah kebijakan tentang pengembangan sistem transportasi yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Tujuan kegiatan ini adalah : Untuk menyusun sistem jaringan pelayanan seluruh moda yang terintegrasi; Untuk mengetahui bagaimana aksesibilitas yang ada antar desa di Kabupaten Serdang Bedagai dan membandingkan nilai aksesibilitas di tiap-tiap desa sehingga diperoleh suatu ukuran aksesibilitas yang baik yang ada di masing-masing kecamatannya; Untuk mengetahui tingkat peranan transportasi yang ada terhadap masyarakat antar pedesaan; Untuk mengetahui tingkat efektivitas angkutan umum; Untuk menyusun kebutuhan sarana dan prasarana, sistem pelayanan dan alternatif pendanaan sesuai dengan potensi wilayah.
1.3
RUANG LINGKUP KEGIATAN Ruang lingkup dari pekerjaan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi
Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai meliputi sebagai berikut:
Laporan Akhir
I-3
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
1. Ruang Lingkup Substansial Memuat kebijakan rencana pengembangan menurut RTRW Kabupaten Serdang Bedagai, landasan dasar hukum, pola dan tingkat pelayanan sistem transportasi pedesaan, analisa Matriks Asal Tujuan (MAT), kajian permasalahan sistem sarana transportasi pedesaan, strategi rencana pengembangan serta rencana peningkatan pelayanan sarana transportasi pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Ruang Lingkup Spasial Yang menjadi ruang lingkup spasial (lokasi kegiatan) dari pekerjaan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai adalah seluruh kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai yang dibagi menjadi 6 zona yaitu : Zona 1 : Kecamatan Kotarih, Silinda dan Kecamatan Bintang Bayu; Zona 2 : Kecamatan Dolok Masihul, Serbajadi dan Kecamatan Pegajahan; Zona 3 : Kecamatan Sipispis dan Kecamatan Dolok Merawan; Zona 4 : Kecamatan Tebing Tinggi, Tebing Syahbanda;r dan Kecamatan Bandar Khalipah; Zona 5 : Kecamatan Tanjung Beringin, Sei Rampah dan Kecamatan Sei Bamban; Zona 6 : Kecamatan Teluk Mengkudu, Perbaungan dan Kecamatan Pantai Cermin. Adapun dasar dari pengelompokan kecamatan-kecamatan tersebut ke dalam satu zona akan dijelaskan pada Bab 4.
Laporan Akhir
I-4
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
1.4
BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN Pelaksanaan pekerjaan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan
Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai dilakukan dengan melalui beberapa tahap kegiatan, yang secara sistematis dapat dilihat pada gambar bagan alir pelaksanaan pekerjaan dibawah ini. PERSIAPAN : -
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan; Rencana Kerja; Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan; Struktur Organisasi Tim Pelaksana Pekerjaan.
LAPORAN PENDAHULUAN
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER : -
RTRW Kabupaten Serdang Bedagai; Aspek Kependudukan; Jenis dan Jumlah Armada Angkutan Umum; Sarana dan Prasarana Transportasi; Studi-studi terdahulu.
LAPORAN KOMPILASI DATA
PELAKSANAAN SURVEI PRIMER : - Mengecek kondisi jalan pada jalur utama menuju pusat-pusat kegiatan di tiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai; - Mendata angkutan umum yang melalui pusat-pusat kegiatan di tiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai beserta tarifnya; - Mendata moda alternatif menuju pusat-pusat kegiatan di tiap kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai beserta tarifnya; - Traffic Counting pada titik-titik simpul yang telah ditetapkan; - Mendata jenis angkutan umum yang melalui jalan provinsi.
KONDISI EKSISTING
ANALISA
STRATEGI DAN RENCANA PENGEMBANGAN
Gambar 1.
MASALAH
LAPORAN AKHIR
Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
Laporan Akhir
I-5
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
1.5
SISTEMATIKA PEMBAHASAN Untuk mempermudah dan memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap dalam
Penyusunan Laporan Akhir, maka disusun sesuai sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Membahas latar belakang dilaksanakannya kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai, maksud dan tujuan, ruang lingkup substansi dan spasial, bagan alir pekerjaan serta sistematika pembahasan.
BAB II
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DAN LANDASAN DASAR HUKUM Menguraikan
rencana
pengembangan
yang
telah
ditetapkan
untuk
dilaksanakan di Kabupaten Serdang Bedagai menurut RTRW dan landasan dasar hukum. BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Menguraikan gambaran umum Kabupaten Serdang Bedagai yang meliputi kondisi fisik dasar, karakteristik sosial dan kependudukan serta karakteristik sektor-sektor utama di Kabupaten Serdang Bedagai. BAB IV POLA DAN TINGKAT PELAYANAN SISTEM TRANSPORTASI PEDESAAN Menguraikan mengenai komponen dan tipologi angkutan umum berbasis jalan, pola dan tingkat pelayanan transportasi pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai, analisis angkutan terhadap interaksi wilayah serta analisa matriks asal tujuan (MAT).
Laporan Akhir
I-6
Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan Yang Dihadapi di Kabupaten Serdang Bedagai
BAB V
KAJIAN PERMASALAHAN SISTEM SARANA TRANSPORTASI PEDESAAN Menguraikan mengenai pengaruh aksesibilitas terhadap tingkat pelayanan transportasi, pengaruh profesi dan tata guna lahan terhadap tingkat pelayanan transportasi dan standar pelayanan minumum angkutan massal berbasis jalan.
BAB VI RENCANA PENGEMBANGAN SARANA TRANSPORTASI PEDESAAN Menguraikan strategi rencana pengembangan sarana transportasi pedesaan (analisa SWOT), rencana jaringan pelayanan angkutan dan indikasi program. BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Menguraikan kesimpulan dan rekomendasi terhadap sistem angkutan pedesaan di Kabupaten Serdang Bedagai.
Laporan Akhir
I-7