BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi dengan pesatnya kemajuan dibidang teknologi telekomunikasi dan transportasi menyumbangkan berbagai hal positif dalam pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di dunia industri. Namun kemajuan teknologi juga membawa sumber-sumber stress dan cedera baru. Kompleknya teknologi modern, perubahan bentuk kerja, organisasi kerja dan sistem produksi menempatkan suatu tuntutan yang tinggi pada daya kerja. Sebagai akibatnya, tingkat dan bentuk potensi bahaya di tempat kerja yang harus dihadapi pekerja juga akan berubah (Tarwaka, 2008). Untuk meraih tingkat produktivitas kerja yang optimal lebih-lebih yang setinggi-tingginya, pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan kesehatan (Suma’mur, 2009). Menurut Dewan Produktivitas Nasional, Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Produktivitas memliliki dua dimensi, dimensi yang pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kuantitas dan waktu, kedua efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana
pekerjaan
tersebut
1
dilaksanakan
(Husein,
2002).
2
Produktivitas secara umum adalah hubungan antara keluaran (barang dan jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, dan uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai. Perumusan ini berlaku untuk perusahaan, industri dan ekonomi secara keseluruhan. Lebih sederhana, maka produktivitas adalah perbandingan secara ilmu hitung, antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber daya yang dipergunakan selama proses berlangsung (Budiono et al, 2001). Hasil penelitian Sinungan (2000), pada suatu lembaga pemerintahan sekitar 25% dari pegawai tingkat atas, menengah dan tingkat bawah benar bekerja keras dengan memanfaatkan seluruh waktu kerja, diantara mereka ada yang terpaksa harus bekerja lembur karena mengejar batas waktu penyelesaian kerja dan 75% pegawai tidak memanfaatkan jam kerja dan banyak diantara pegawai tersebut yang mengisi waktu kerjanya dengan duduk-duduk sambil mengobrol ataupun izin keluar kantor untuk urusan yang tidak ada kaitannya dengan tugas kerjaan. Motivasi kerja mempengaruhi kerja seseorang sebesar 80%, sehingga dapat disimpulkan motivasi kerja adalah faktor penting bagi keberhasilan kerja. Hasil yang diharapkan ini merupakan tuntutan dari individu itu sendiri maupun tuntutan dari perusahaan (Rimawati, 2001). Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai salah satunya adalah dengan menumbuhkan motivasi kerja dikalangan pegawai
3
seperti dorongan material (missal: uang, barang), kesempatan untuk mendapatkan kehormatan (misal: prektise, upah, imbalan dan kuasa perorangan), syarat-syarat pekerjaan yang diinginkan (misal: lingkungan bersih dan tenang), kebanggaan akan pekerjaan (baik untuk keluarga maupun orang lain), kesenangan individu dalam hubungan sosial dan organisasi, karyawan turut serta dalam sebagian kegiatan-kegiatan yang penting dalam perusahaan. Asas motivasi yang diterapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja dan memberikan kepuasan kerja kepada karyawan. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki kinerja yang baik sehingga berdampak langsung pada produktivitas tenaga kerja (Hasibuan, 2000). Produktivitas yang tinggi dapat dicapai jika didukung para karyawan yang mempunyai motivasi dan lingkungan kerja dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Motivasi dapat menimbulkan kemampuan bekerja serta bekerja sama, maka secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas. Sedangkan apabila motivasi karyawan lebih tinggi tetapi tidak didukung lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja maka hasil produktivitas kerja tidak baik. Motivasi adalah suatu pendorong bagi pegawai untuk mau bekerja dengan giat dan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi timbul dengan adanya beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan tekanan atau rasa ketidakpuasan tersendiri sehingga
4
mendorong Produktivitas
terciptanya kerja
produktivitas
pegawai
adalah
kerja
pegawai
kemampuan
yang
tinggi.
pegawai
untuk
menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi oleh sikap mental. Kekuatan organisasi ditentukan oleh orang-orang yang mendukung organisasi tersebut baik pada tingkatan top, midlle, maupun lower. Apabila orangorang tersebut diperhatikan secara cermat dan tepat dengan sendirinya organisasi akan mencapai tujuannya dan berkembang pesat. Manullang (2001), bahwa motivasi adalah kegiatan memberikan dorongan pada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki artinya motivasi adalah membangkitkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan dan tujuan. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih sangat rendah. Data International Labour Organization (ILO) 2009 menempatkan Indonesia berada di posisi 83 dari 124 negara. Bahkan, International Management Development (IMD) posisi Indonesia masih di atas Filipina yang menempati posisi 35 dari 57 negara di kawasan Asia (ILO, 2009). Keberhasilan
perusahaan
salah
satunya
ditandai
dengan
meningkatnya produktivitas. Produktivitas yang tinggi merupakan salah satu keunggulan kompetetif perusahaan. Produktivitas sangat tergantung pada motivasi perusahaan yang akan tercapai bila terdapat motivasi yang tinggi dan moral yang baik dari sumber daya manusianya. Motivasi ini akan tercermin dalam etos kerja yang akan memengaruhi produktivitas
5
perusahaan secara keseluruhan. Motivasi adalah salah satu faktor yang penting dan berpengaruh terhadap produktivitas. Motivasi mempengaruhi kerja seseorang sebesar 80% sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi adalah faktor penting bagi keberhasilan kerja (Batubara, 2001). Agar
usaha-usaha
memenuhi
kebutuhan,
keinginan
dan
kesejahteraan karyawan mampu mendorong meningkatkan produktivitas kerja, maka perusahaan perlu memahami hak mendasar pada manusia yaitu mengapa orang bekerja dan apa arti kerja bagi orang. Dengan adanya pemberian motivasi yang tepat, maka diharapkan perilaku karyawan yang berbeda-beda dapat diarahkan untuk menuju tercapainya tujuan perusahaan terutama dalam rangka peningkatan produktivitas kerja karyawan. Permasalahan motivasi kerja erat kaitannya dengan menurunnya produktivitas kerja di PT. Bank Mandiri, berdasarkan data yang didapat menunjukkan adanya permasalahan pencapaian target yang terkait dengan produktivitas kerja pada pekerja disana. Hanya sebanyak 30% pencapaian target yang mampu didapat oleh pekerja tersebut padahal perusahaan mengharapkan pencapaian target mampu mencapai sebesar 100% (40 juta/bulan /karyawan) PT. Bank Mandiri (Persero) tbk berlokasi di Wisma Mandiri II Jl. Kebon sirih no. 83 lt. 19 Thamrin Jakarta Pusat, terdapat berbagai macam divisi dan salah satunya divisi consumer risk group wisma mandiri desk collection yang Menyadari betapa pentingnya motivasi dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan, peneliti tertarik
6
melakukan penelitian tentang “Hubungan Motivasi Kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian deskcollection lt. 19 di PT. Bank Mandiri Jakarta Pusat”. B. Identifikasi Masalah Dalam
Rimawati
(2001)
Batubara
mengatakan,
motivasi
mempengaruhi kerja seseorang sebesar 80% sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi adalah faktor penting bagi keberhasilan kerja. Dalam fungsinya sebagai salah satu variabel penting yang mempengaruhi prilaku karyawan dalam lingkungan kerja, motivasi memiliki dampak pada produktivitas kerja karyawan tersebut PT. Bank Mandiri berdasarkan data yang didapat dari hasil wawancara dengan bagian SDM menunjukkan adanya permasalahan pencapaian target yang terkait dengan produktivitas kerja pada pekerja disana hanya sebesar 30% pencapaian target yang diperoleh. Untuk itu peneliti ingin mengetahui Hubungan motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Bank Mandiri bagian deskcollection lt. 19 Jakarta Pusat. C. Pembatasan masalah Karena keterbatasan waktu, biaya, tenaga, serta agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuannya, maka masalah penelitian ini dibatasi pada hubungan motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan berdasarkan hasil kuesioner dan data yang didapat dari perusahaan.
7
D. Rumusan masalah Adakah Hubungan Motivasi dengan Produktivitas Kerja pada karyawan di PT. Bank Mandiri (Persero).Tbk ? E. Tujuan masalah a. Tujuan Umum Mengetahui Hubungan Motivasi Kerja dengan Produktivitas kerja pada karyawan bagian Desk collection credit card lt. 19.di PT. Bank Mandiri (Persero).Tbk b. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi motivasi kerja pada karyawan bagian Desk collection credit card lt.19 di PT. Bank Mandiri (Persero).Tbk. 2. Mengidentifikasi produktivitas kerja pada karyawan bagian Desk collection credit card lt. 19. di PT. PT. Bank Mandiri (Persero).Tbk 3. Menganilis hubungan motivasi kerja dengan produktivitas kerja kerja karyawan bagian Desk collection credit card lt.19. di PT. Bank Mandiri (Persero).Tbk F. Manfaat penelitian a. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan media belajar dalam rangka menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa pendidikan dan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Esa Unggul.
8
b. Bagi Fakultas/Universitas Terbinanya suatu jaringan kerja sama yang baik antara perusahaan tempat penelitian dengan universitas khususnya Fakultas Kesehatan Masyarakat dan menambah literatur perpustakaan Universitas Esa Unggul. c. Bagi perusahaan Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan Motivasi kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan bagian deskcollection lt. 19 di PT. Bank Mandiri (Persero) tbk.