PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia adalah negara yang mengalami keterpurukan ekonomi sejak tahun 1997, setelah itu Indonesia mulai bangkit dari keterpurukan itu, namun begitu ekonomi riil Indonesia belum benar-benar pulih, kemudian terjadi lagi Krisis Ekonomi Dunia
2008, dimana sebagian ekonomi dunia mengalami
kegoncangan, namun ekonomi Indonesia masih mampu bertahan dari kegoncangan itu, karena banyak sektor riil mulai berkembang, namun ekonomi Indonesia saat ini belum begitu mantap. Salah satu sektor riil masyarakat yang dapat memicu kegiatan ekonomi adalah pertanian dan peternakan. (Kartika Widjaja,2003) Peternakan di Indonesia sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini sudah semakin berkembang dan telah mencapai kemajuan yang cukup pesat. Sebenarnya, perkembangan kearah komersial sudah ditata sejak puluhan tahun yang lalu, bahkan pada saat ini peternakan di Indonesia sudah banyak yang berskala industri. Perkembangan ini tentu saja harus diimbangi dengan pengelolaan yang profesional dan disertai dengan tata laksana yang baik. Tangga pengelolaan dan tata laksana yang baik, produksi ternak yang akan dihasilkan tidak akan sesuai dengan harapan, bahkan peternak bisa mengalami kerugian yang besar. Usaha ternak merupakan suatu proses mengkombinasikan faktor-faktor produksi berupa lahan, ternak, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan produk peternakan. Keberhasilan usaha ternak bergantung pada tiga unsur, yaitu bibit, pakan, dan manajemen atau pengelolaan. Manajemen mencakup
Universitas Sumatera Utara
pengelolaan perkawinan, pemberian pakan, perkandangan, dan kesehatan ternak . termasuk penanganan hasil ternak, pemasaran, dan pengaturan tenaga kerja. Usaha ternak
juga merupakan suatu kegiatan peternakan dimana
peternak dan keluarganya melakukan pemeliharaan ternak yang bertujuan memperoleh hasil dan pendapatan.Usaha ternak itik adalah suatu usaha yang terdiri dari komponen – komponen yang saling berkaitan terhadap usaha pemeliharaan itik. Peternak memilih mengusahakan ternak itik dengan beberapa tujuan. Bagi petani ternak itik berfungsi sebagai sumber pendapatan protein hewani dan sebagian membuat pupuk dari kotoran itik tersebut. Besarnya pendapatan usaha ternak itik terhadap, pendapatan tergantung pada jenis itik yang dipelihara, cara pemeliharaan, dan alokasi sumber daya yang tersedia di masing-masing wilayah. Namun, pemeliharaan ternak secara ekstensif (tradisional) menyebabkan produktivitasnya rendah sehingga pendapatan juga rendah. Itik
merupakan
hewan yang potensial dan secara genetik mempunyai kemampuan adaptasi tinggi terhadap lingkungan tropis. Produktivitas ternak dapat ditingkatkan dengan memperbaiki efisiensi produksi, antara lain meningkatkan produksi, memperpendek jarak bertelur, memperpanjang masa produksi, serta pengelolaan perkawinan guna menyediakan bakalan. (Moehar Daniel,2002) Usaha ternak itik merupakan usaha yang saat ini banyak dipilih rakyat untuk dibudidayakan karena kemudahan dalam budidaya serta kemampuan ternak untuk mengkonsumsi limbah pertanian menjadi pilihan utama. Sebagian besar skala kepemilikan itik di tingkat rakyat masih kecil yaitu antara 12 sampai 100 ekor. Hal ini dikarenakan usaha ternak yang dijalankan
Universitas Sumatera Utara
oleh rakyat umumnya hanya dijadikan usaha sampingan yang sewaktu-waktu dapat digunakan jika petani memerlukan uang dalam jumlah tertentu. Pada sistem pemeliharaan yang kurang baik umumya peternak memberikan pakan yang tidak menentu, peternak umumnya tidak mengerti nilai pandang penggembalaan dan peternak biasanya tidak mengusahakan lahan yang cukup untuk memungkinkan peternak menanam tanaman khusus sebagai pakan ternak, itik - itik dibiarkan mencari makan pada semak – semak. Ternak itik mungkin diberi berbagai konsentrat sisa pabrik seperti dedak padi, tetapi pada banyak negara makanan seperti itu diberikan untuk makanan ayam. Padahal sistem pemeliharaan yang baik akan memberikan hasil produksi yang jauh lebih baik. (Kartika Widjaja, 2003) Usaha ternak itik didominasi oleh peternakan rakyat yang berskala kecil, hanya saja skala pengelolaannya masih merupakan usaha sampingan yang tidak diimbangi dengan permodalan dan pengelolaan yang memadai. Hampir semua rumah tangga (terutama di pedesaan) yang mengusahakan ternak
sebagai
bagian kegiatan sehari – hari. Peternak itik adalah orang yang mengusahakan ternak itik dimulai dari pemeliharaan bibit hingga itik tersebut dewasa dan siap untuk dijual ke konsumen baik telurnya maupun dagingnya. Usaha ternak itik secara langsung berpengaruh terhadap pendapatan keluarga, karena pendapatan yang diperoleh dari usaha ternak itik dapat memberikan sumbangan yang cukup baik terhadap pendapatan keluarga. (Warsigo, dkk,2007) Salah satu Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang yang mempunyai populasi ternak itik yang cukup tinggi setelah Kecamatan Pagar Merbabu dan Kecamatan Tg.Morawa adalah Kecamatan Galang seperti tertera dalam lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
Di Kecamatan Galang, khususnya di Desa Petangguhan usaha ternak itik yang dilakukan oleh masyarakat peternak di daerah tersebut sebagian besar merupakan sebagai mata pencaharian sampingan peternak, bukan usaha primer. Dengan usaha ternak yang baik dapat memberikan hasil produksi yang baik pula, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa usaha ternak itik juga dapat memberikan pendapatan yang cukup besar terhadap pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan ekonomi serta kesejahteraan keluarga, tetapi dengan masih dilakukannya sistem usaha ternak
itik secara tradisional, maka hal
tersebut dapat mempengaruhi produktifitas ternak itik tersebut. Oleh karena itu, selain untuk mengetahui bagaimana usaha ternak itik yang telah dilakukan oleh peternak, sumbangan usaha tersebut terhadap pendapatan keluarga juga menjadi fokus perhatian dari penelitian ini.
Identifikasi Masalah Berkaitan dengan uraian pada latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pengelolaan usaha ternak
itik, mengetahui besar pendapatan usaha
ternak itik di daerah penelitian dan melihat bagaimana besar kontribusi usaha ternak tersebut terhadap pendapatan keluarga serta mengetahui kendala-kendala yang terdapat di daerah penelitian serta solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kendala tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan penelitian dapat adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengelolaan usaha ternak itik, besar pendapatan usaha ternak itik di daerah penelitian dan bagaimana besar kontribusi usaha ternak tersebut terhadap pendapatan keluarga serta mengetahui kendala-kendala yang terdapat di daerah penelitian dan solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kendala tersebut.
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan referensi bagi peternak itik dalam pengembangan usaha ternak itik, serta dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak yg terkait dan pihak yang membutuhkan di dalam pengembangan komoditi itik.
Hipotesis Penelitian Usaha ternak itik memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap total pendapatan keluarga.
Universitas Sumatera Utara