12/14/2016
INOVASI UNTUK ANAK SEKOLAH INDONESIA
Kualitas Pembelajaran SD di Nusa Tenggara Barat Sebagian Analisis dari Survei PMTK/INAP
Dipresentasikan oleh: Research, Analytics, and Methods (RAM) Team INOVASI
14 Desember 2016
Australian Aid – Managed by the Palladium Group on behalf of the Australian Government
1
Outline 1. Pendahuluan 2. Kualitas Pembelajaran di NTB 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran 4. Kesimpulan
2
1
12/14/2016
1. Pendahuluan
3
Kondisi Pendidikan di NTB
4
2
12/14/2016
Pendahuluan
Survei Penilaian Mutu Tingkat Kompetensi 2016 1. Mengukur kualitas pembelajaran
2. Memberikan informasi kepada pemangku
Bahasa Indonesia, matematika dan ilmu pengetahuan alam.
kebijakan, untuk: • Membandingkan kualitas pembelajaran antar daerah. • Mengidentifikasi domain yang membutuhkan dukungan / perhatian. • Mengidentifikasi faktor latar belakang siswa, praktik guru, kondisi sekolah, dan manajemen sekolah yang mempengaruhi kualitas pembelajaran.
Terhubung dengan kurikulum nasional, dan juga tes internasional (TIMSS, PIRLS). Knowing, Applying, Reasoning.
•
•
Tujuan akhirnya untuk menjadi dasar perumusan kebijakan dan inovasi di bidang pendidikan Komponen:
• • •
Tes matematika, ilmu pengetahuan alam, dan Bahasa Indonesia. Angket guru, murid, dan kepala sekolah. Pada tahun 2016: dilaksanakan di Kelas 4.
5
Pendahuluan
Survei PMTK di NTB
NTB
Kabupaten/Kota 1
Kabupaten/Kota 2…
Kabupaten/Kota …10
15-26 SD
15-26 SD
15-26 SD
Cukup sampel untuk melakukan perbandingan antar kabupaten/kota
Total 204 SD 6
3
12/14/2016
Kualitas Pembelajaran di NTB
Cara membaca skor PMTK Skor PMTK sudah menggunakan skala nasional Untuk analisis ini, skor PMTK kami standardisasi mengikuti metode TIMSS: Rata-rata nasional 500, standard deviasi 100.
300
400
500
600
700
Dalam analisis, perbedaan 25 poin (ekuivalen dengan 0.25 standard deviasi) dianggap besar Contoh: rata-rata skor Bahasa Indonesia di NTB: 425. Berarti 75 poin di bawah rata-rata nasional. Ini perbedaan yang sangat besar. 7
2. Kualitas Pembelajaran di NTB
8
4
12/14/2016
Kualitas Pembelajaran di NTB
Skor PMTK NTB 550 Skor kab/kota tertinggi: 513
525 500
Skor kab/kota tertinggi: 505
Skor kab/kota tertinggi: 500
Rata-rata nasional 500
475
Skor
450
Rata-rata NTB: 444 Rata-rata NTB: 425
425 400 375 350
Skor kab/kota terendah: 348
Rata-rata NTB: 429 Skor kab/kota terendah: 389
Skor kab/kota terendah: 370
Kualitas pembelajaran di NTB masih tertinggal dari nasional. Ada variasi kualitas yang cukup tinggi antar kabupaten, terutama Bahasa Indonesia dan IPA.
325 300
Bahasa Indonesia
Matematika
IPA 9
Proporsi siswa berkemampuan rendah (skor di bawah 400)
<25% 25 – 50% >50%
5
12/14/2016
Kualitas Pembelajaran di NTB
Ketertinggalan dari Kota Mataram (Bahasa Indonesia 513 | Matematika 505 | IPA 500)
Tidak tertinggal dari Kota Mataram (<25 poin) Sedikit tertinggal dari Kota Mataram (25-50 poin) Cukup tertinggal dari Kota Mataram (51-100 poin) Sangat tertinggal dari Kota Mataram (>100 poin)
11
Kualitas Pembelajaran di NTB
Siswa Perempuan dan Laki-laki
Perbedaan Poin (Perempuan - Laki-laki)
Selisih Skor Siswa Perempuan vs Skor Siswa Laki-laki^ 45 40
Secara umum, siswa perempuan unggul dalam Bahasa Indonesia.
35 30
Di Kab. Lombok Tengah, siswa perempuan unggul di ketiga mata ujian.
25 20 15 10 5 0
IPA ***
Matematika
Bahasa Indonesia ***
^ perbedaan 25 poin (ekuivalen dengan 0.25 standard deviasi) dianggap besar
Di Dompu, Bima dan Sumbawa, tidak ada perbedaan antara skor siswa perempuan dan laki-laki. 12
6
12/14/2016
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran
13
Faktor-faktor kualitas
Persepsi Guru
Tindak lanjut penilaian hasil belajar siswa
Pengaruh Praktik dan Persepsi Guru
Introspeksi guru
Yang tidak terbukti berpengaruh: 1. Kualifikasi guru (pengalaman, PNS/non-PNS, sertifikasi)
***
**
***
Membantu siswa belajar
2. Karakteristik guru (usia, jenis kelamin) 3. Keikutsertaaan dalam pelatihan 4. Tipe tugas yang diberikan ke siswa 5. Praktik mengajar
Harapan guru terhadap siswa tinggi vs rendah Kepuasan kerja guru tinggi vs rendah
-20 -10 IPA ^ perbedaan 25 poin dianggap besar
Matematika
**
0
** ***
10 20 30 40 Perbedaan poin
Bahasa Indonesia
50
60
70
(menyimpulkan, mengajukan pertanyaan, mengaitkan pelajaran dengan kehidupan seharihari, mendorong semua 14 siswa)
7
12/14/2016
Faktor-faktor kualitas
Distribusi Praktik dan Persepsi Guru, Kab/Kota 100
Persentase
80
Tingkat kepuasan kerja cukup bervariasi antar kabupaten.
60
Proporsi guru yang menggunakan penilaian hasil belajar secara tepat sudah cukup tinggi. kecuali di Dompu
40 20 0
Proporsi Guru dengan Kepuasan Kerja Tinggi 15
Proporsi Guru menggunakan Penilaian untuk Introspeksi
Faktor-faktor kualitas
Perbedaan Skor antara Sekolah dengan Fasilitas Pendukung Cukup dan Tidak Cukup **
Alat bantu mengajar
***
•
Komputer untuk siswa *** ***
Peta atau bola dunia
***
Peralatan laboratorium
*** ***
Buku perpustakaan ,0 IPA
10,0
***
• Peralatan laboratorium sangat penting untuk pembelajaran.
***
20,0 30,0 40,0 Perbedaan poin
Matematika
*** ***
Bahasa Indonesia
50,0
Kecukupan komputer tidak punya pengaruh besar. Pengaruh terhadap matematika sangat kecil.
60,0
• Peta / bola dunia, dan buku perpustakaan penting untuk pembelajaran Bahasa Indonesia dan matematika 16
^ perbedaan 25 poin dianggap besar
8
12/14/2016
Faktor-faktor kualitas
Proporsi Sekolah dengan Fasilitas Pendukung Memadai 20,0 Lebih banyak sekolah berinvestasi di komputer daripada di peralatan laboratorium. (kecuali di Sumbawa, Lombok Utara, dan Bima)
18,0 16,0
Persentase
14,0 12,0 10,0
Jika sekolah memiliki biaya terbatas, investasi di peralatan laboratorium, peta/bola dunia, dan buku perpustakaan akan lebih bermanfaat untuk kualitas pembelajaran.
8,0 6,0 4,0 2,0 ,0
Komputer untuk siswa
Peralatan laboratorium
17
Faktor-faktor kualitas
Pengaruh Kegiatan Sekolah terhadap Nilai Pembelajaran Siswa Kegiatan pelajaran tambahan
**
Pengayaan
**
Menunjukkan bahwa mungkin pelajaran IPA di dalam kelas belum cukup.
**
Remedial pembelajaran ,0 IPA
Nilai IPA satu-satunya yang terbantu melalui kegiatankegiatan ini.
***
Matematika
10,0 20,0 30,0 Perbedaan Poin
40,0
Bahasa Indonesia
^ perbedaan 25 poin dianggap besar
9
12/14/2016
Faktor-faktor kualitas
Bagaimana dengan Kepala Sekolah? Tidak ada bukti bahwa: • Karakteristik kepala sekolah (jenis kelamin, usia, pengalaman kepsek, pengalaman mengajar, tingkat pendidikan), atau, • Pelatihan yang diikuti oleh kepala sekolah
berpengaruh terhadap skor matematika, Bahasa Indonesia, atau IPA siswa. Kecuali: Sekolah dengan kepala sekolah perempuan memiliki skor Bahasa Indonesia lebih tinggi (28 Poin**).
Faktor-faktor kualitas
Motivasi dan persepsi siswa Keadaan di rumah, perhatian orang tua
Dukungan Orang Tua, Keadaan dan Persepsi Siswa Orang tua membantu mengerjakan PR setiap hari vs jarang
**
Orang tua mengingatkan soal PR setiap hari vs jarang
*** ***
Orang tua dapat menemui guru
*** *** ***
Siswa cukup gizi vs kurang gizi
Siswa tidak takut di sekolah vs takut
***
*** *** ***
Siswa senang ke sekolah vs tidak senang
***
Keinginan siswa untuk berprestasi tinggi vs rendah
**
0
5
*** ***
Matematika
2. Satu-satunya faktor orang tua/siswa yang bepengaruh terhadap skor matematika adalah kecukupan gizi.
10 15 20 25 30 35 40 45 50
Perbedaan poin IPA
1. Orang tua mengingatkan anak soal PR, kemudahan menemui guru, kesukaan siswa terhadap sekolah, dan motivasi siswa berpengaruh terhadap skor IPA dan Bahasa Indonesia.
***
***
Bahasa Indonesia
3. Tidak ada manfaat bagi orang tua untuk membantu anak mengerjakan PR.
^ perbedaan 25 poin dianggap besar
10
12/14/2016
4. Kesimpulan
21
Kesimpulan
Kualitas Pembelajaran di NTB PMTK menunjukkan bahwa secara keseluruhan, kualitas pembelajaran di Provinsi NTB masih tertinggal dari rata-rata nasional. Terutama Bahasa Indonesia dan IPA.
Siswa perempuan unggul dalam Bahasa Indonesia Tidak ada perbedaan siswa perempuan dan laki-laki dalam matematika atau IPA secara umum di Provinsi NTB.
Ada variasi antar kabupaten/kota yang cukup tinggi Kota Mataram memiliki rata-rata sama dengan nasional
11
12/14/2016
Kesimpulan
Faktor Guru, Sekolah, dan Kepala Sekolah Penggunaan teknik penilaian hasil belajar untuk introspeksi guru (formative assessment) dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
Kepuasan kerja guru yang tinggi juga bermanfaat untuk Bahasa Indonesia Laboratorium, peta, dan buku dapat meningkatkan pembelajaran dengan signifikan. Tidak ada bukti bahwa komputer bermanfaat untuk pembelajaran. Kegiatan pengayaan dan remedial berguna untuk IPA, tetapi tidak untuk Bahasa Indonesia atau matematika. Kualitas dan ketepatgunaan pelatihan guru dan kepala sekolah perlu ditingkatkan.
Kesimpulan
Faktor orang tua, kondisi sekolah, motivasi dan keadaan siswa IPA dan Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui: • Pertemuan rutin antara guru dan orang tua. • Orang tua mengingatkan soal PR • Motivasi siswa • Siswa senang ke sekolah
Matematika dapat ditingkatkan melalui peningkatan gizi siswa.
12
12/14/2016
Terima Kasih
25
13