1
PENANGGULANGAN HILANGNYA PAPILA INTERDENTAL
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh : INDAH WATI S. NIM : 060600010
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
Universitas Sumatera Utara
2
Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Periodonsia Tahun 2010
Indah Wati S. Penanggulangan Hilangnya Papila Interdental xii + 39 halaman Penanggulangan terhadap ketiadaan atau hilangnya papila interdental terutama pada daerah anterior merupakan salah satu pertimbangan penting dalam mengambil keputusan untuk mengembalikan kepercayaan diri dan estetis pasien. Ketiadaan atau hilangnya papila interdental ini dapat disebabkan oleh diastema, bentuk akar yang divergen, mahkota yang berbentuk triangular, lesi yang berhubungan dengan plak, prosedur oral higiene yang traumatik, kontur restorasi yang inadekuat, dan hilangnya gigi. Untuk menilai keberadaan papila interdental dapat digunakan klasifikasi Nordland dan Tarnow serta papilla presence index (PPI). Nordland dan Tarnow menilai kehilangan tinggi papila interdental berdasarkan titik kontak interdental, perluasan permukaan apikal CEJ dan perluasan koronal interproksimal CEJ. Sedangkan papilla presence index (PPI) menilai kehilangan tinggi papila interdental berdasarkan hubungan keduduka n di antara papila, cemento-enamel junction (CEJ) dan gigi yang bersebelahan. Klasifikasi PPI ini digunakan terutama untuk menilai hilangnya papila interdental yang disebabkan oleh penyakit periodontal dan hasil rekonstruksi papila setelah perawatan periodontal, terutama jika melibatkan tindakan mereposisi gigi.
Universitas Sumatera Utara
3
Beberapa prosedur telah dikemukakan untuk merawat hilangnya papila interdental. Prosedur tersebut meliputi prosedur periodonsia, ortodonsia, konservasi, dan prostodonsia. Prosedur periodonsia yakni dengan tindakan kuretase berulang terhadap papila dan tindakan rekonstruksi papila yang akan merekonstruksi jaringan lunak diantara gigi. Sedangkan prosedur ortodonsia, konservasi dan prostodonsia dapat memodifikasi ruang interproksimal yang akan mempengaruhi bentuk jaringan lunak. Tindakan yang multidisiplin seperti kombinasi prosedur periodonsia dengan ortodonsia untuk menanggulangi papila interdental yang hilang akibat diastema patologis dapat dijadikan suatu pertimbangan untuk mencapai hasil klinis yang optimal. Kesulitan dalam melakukan tindakan tergantung pada anatomi dan morfologi papila itu sendiri sehingga diperlukan perencanaan perawatan yang cermat sebelum melakukan tindakan. Daftar Rujukan : 14 (2003 - 2008).
---ooOoo---
Universitas Sumatera Utara
4
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi
Medan, Januari 2010
Pembimbing :
Tanda tangan
1. S. Hamzah Dalimunthe, drg., Sp.Perio (K) NIP : 19450905 197201 1 001
……………………..
2. Irma Ervina, drg., Sp.Perio (K) NIP : 19710702 199601 2 001
……………………..
Universitas Sumatera Utara
5
TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji Pada tanggal 28 Januari 2010
TIM PENGUJI
KETUA
: S. Hamzah Dalimunthe, drg., Sp.Perio (K)
ANGGOTA
: 1. Irma Ervina, drg.,Sp.Perio (K) 2. Zulkarnain, drg., M.Kes
………………… ……………….... …………………
Disetujui Ketua Departemen
Zulkarnain, drg., M.Kes NIP : 19551002 198503 1 001
…………………
Universitas Sumatera Utara
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan serta dukungan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Sp.Pros. (K), Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 2. Zulkarnain, drg., M.Kes selaku Ketua Departemen Periodonsia pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 3. S. Hamzah Dalimunthe, drg., Sp.Perio (K) selaku dosen pembimbing I saya yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan serta saran dalam penulisan skripsi. 4. Irma Ervina, drg., Sp.Perio (K) selaku dosen pembimbing II saya yang telah sangat banyak membantu saya dan telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan serta saran dalam penulisan skripsi ini. 5. A. Nagang Sitepu, drg., MS., Sp.Ort yang pernah menjadi dosen wali dan Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort selaku dosen wali yang telah memberikan arahan dan masukan dalam bidang akademik pada penulis.
Universitas Sumatera Utara
7
6. Seluruh staf pengajar dan tenaga administrasi FKG USU terutama di bagian Periodonsia yang telah memberikan bimbingan dan membantu penulis dalam menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 7. Teman-teman yang turut mendukung penulis, khususnya Dewi, Ellyssa, Eltica, Fani, Ingrid, Jose, Sufeni, Vivi, Yumira, dan teman-teman lain yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis. 8. Semua pihak yang telah membantu penulisan ini hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang teristimewa buat orangtua tercinta alm. Hui Kong An dan Leong Sui Lian yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan kasih sayang, selalu memberikan doa, bantuan moril dan materil yang tidak akan terbalas oleh penulis. Tidak lupa juga kepada saudara saya Nurhayaty, Hantono S. dan Hendry K. yang telah memberikan dukungan moril kepada penulis. Akhirnya dengan segala kerendahan hati dan penuh keikhlasan penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap segala kekurangan dalam penulisan ini karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis. Penulis juga mengharapkan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi almamater dan bagi kita semua.
Medan, Januari 2010 Penulis,
( Indah Wati S.) NIM : 060600010
Universitas Sumatera Utara
8
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………….
ii
HALAMAN TIM PENGUJI …………………………………………
iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………..
iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………….
vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………….
viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………....
ix
BAB 1 : PENDAHULUAN …………………………………………
1
BAB 2 : GAMBARAN RUANG INTERDENTAL DAN PAPILA INTERDENTAL………………………….
3
2.1 Ruang Interdental ……………………………………... 2.2 Papila Interdental ……………………………………...
3 5
BAB 3 : HILANGNYA PAPILA INTERDENTAL…….…………
8
3.1 Penyebab Kehilangan Papila Interdental ……………... 3.2 Masalah yang Muncul Akibat Kehilangan Papila Interdental ……………………………………………... 3.3 Klasifikasi Keberadaan Papila Interdental ….………… 3.3.1 Klasifikasi Berdasarkan Titik Kontak Interdental, Perluasan Permukaan Apikal CEJ dan Perluasan Koronal Interproksimal CEJ …………. 3.3.2 Klasifikasi Berdasarkan Hubungan Kedudukan di antara Papila, Cemento-enamel junction (CEJ) dan Gigi yang Bersebelahan ……………………..
8 9 10
10
12
Universitas Sumatera Utara
9
BAB 4 : PROSEDUR PERAWATAN UNTUK MENANGGULANGI PAPILA INTERDENTAL YANG HILANG …………….
16
4.1 Prosedur Periodonsia …………………………………... 4.1.1 Kuretase Berulang Terhadap Papila ……………. 4.1.2 Rekonstruksi Papila ……………………………... 4.2 Kombinasi Prosedur Periodonsia dengan Ortodonsia ..... 4.3 Prosedur Konservasi ……………………………………. 4.4 Prosedur Prostodonsia …………………………………..
16 16 17 26 32 33
BAB 5 : DISKUSI DAN KESIMPULAN …………………………...
35
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..
38
Universitas Sumatera Utara
10
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1
:
Hasil Pengukuran Klinis Awal dan Akhir ………
20
Universitas Sumatera Utara
11
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 :
Ruang Interdental Disusun oleh Piramida Servikal, Oklusal, Bukal, dan Lingual ………………………………………….
4
Pada Bidang Sagital, Proyeksi dari Piramida Bagian Oklusal dan Proyeksi Piramida Bagian Servikal …………...
4
Pada Bidang Oklusal, Proyeksi dari Piramida Bagian Bukal dan Proyeksi Piramida Bagian Palatal ………...........
5
Gambar 4 :
Aspek Klinis dari Papila Interdental ………………………..
6
Gambar 5 :
Aspek histologi dari papila interdental ……………………..
6
Gambar 6 :
Ilustrasi Gambaran Skematis dari Sistem Klasifikasi pada Kehilangan Papila Interdental ……………………………....
11
Ilustrasi Gambaran Skematis dari Hubungan di antara Titik Kontak dan Ruang Interdental ………………..…….…
11
Papila Presence Index Skor 1 (PPI 1), Keberadaan Papila Sempurna …………………………………………………….
12
Papila Presence Index Skor 1 (PPI 1) dengan Diastema Interdental ……………………….…………….…………
12
Papila Presence Index Skor 2 (PPI 2), Keberadaan Papila Kurang Sempurna, tetapi CEJ Interproksimal belum Kelihatan ……………......
13
Papila Presence Index Skor 2 (PPI 2) dengan Diastema Interdental ……………………………….………..
13
Papila Presence Index Skor 3 (PPI 3), Keberadaan Papila Kurang Sempurna dan CEJ Interproksimal Dapat Terlihat …………………….……
14
Papila Presence Index Skor 3 (PPI 3) dengan Diastema Interdental …………………………………………
14
Gambar 2 :
Gambar 3 :
Gambar 7 :
Gambar 8 :
Gambar 9 :
Gambar 10 :
Gambar 11 :
Gambar 12 :
Gambar 13 :
Universitas Sumatera Utara
12
Gambar 14 :
Papila Presence Index Skor 4 (PPI 4), Keberadaan Papila Kurang Sempurna dan Kedua CEJ Yakni Interproksimal dan Bukal Dapat Terlihat …………………..
15
Papila Presence Index Skor 4 (PPI 4) dengan Diastema Interdental ………………………………………..
15
Gambar 16 :
Kuretase Berulang pada Papila Interdental …………….…..
17
Gambar 17 :
Teknik untuk Meninggikan Papila Interproksimal ………....
18
Gambar 18 :
Gambaran Skematis Cangkok Jaringan Ikat yang Disisipkan di bawah Flep pada Daerah Interdental …………
20
Gambaran Prabedah pada Wanita Berusia 20 Tahun yang Kehilangan Papila Interproksimal Parah sebagai Akibat Kegagalan prosedur GTR …………………………………...
21
Gambar Radiografi Prabedah Memperlihatkan Jarak 9,5 mm dari Titik Kontak ke Krista Tulang Alveolar ......................
21
Gambar 21 :
Pengukuran prabedah ………………………………………..
21
Gambar 22 :
Insisi Bukal Semilunar Dibuat 2 mm dari Koronal ke Batas Mukogingiva dan Diperluas dari Bagian Mesial Insisivus Sentral ke Distal Insisivus Lateral ………………..
22
Pisau Orban Digunakan untuk Melepaskan Gingivopapila dari Tulang ……………………….………………………….
23
Kekosongan Bukal/Palatal Diamati di antara Jaringan Lunak dan Tulang ……………………………………………….….
23
Penempatan Cangkok Jaringan Ikat Subepitel untuk Mengisi Ruang dan Mempertahankan Gingivopapila Koronal …………………….………………………………..
24
Insisi Semilunar Dijahit untuk Meningkatkan Penyembuhan Sebagai Tujuan Prosedur Pertama …………………………..
24
Gambaran Pascabedah, 8 Minggu Setelah Prosedur Pertama …………………….….
24
Gambar 15 :
Gambar 19 :
Gambar 20 :
Gambar 23 :
Gambar 24 :
Gambar 25 :
Gambar 26 :
Gambar 27 :
Universitas Sumatera Utara
13
Gambar 28 :
Pengulangan Prosedur Bedah Memberikan Hasil Migrasi Koronal dari Margin Gingiva .………………….….
25
Hasil Akhir Setelah 4 Tahun Menunjukkan Rekonstruksi Papila yang Sempurna ………………………..
25
Gambar 30 :
Gambaran radiografi akhir ………………………………….
26
Gambar 31:
Modifikasi Ruang Interdental yang Ditujukan untuk Perawatan Ortodonti : Kasus Klinis Sebelum Terapi ………
26
Penutupan Diastema Menyebabkan Pergerakan ke Koronal dari Jaringan Gingiva Interproksimal ………….….
27
Migrasi Gigi Anterior dan Radiografi Intraoral Dini Memperlihatkan Hilangnya Tulang Interproksimal dengan Cacat Vertikal pada Sisi Mesial Insisivus Sentralis Kiri …………………………………………...……
28
Flep Dibuat Berdasarkan Modifikasi Teknik Preservasi Papila ……….……………….
29
Gambar 35 :
Pandangan bukal intraoperatif dari cacat infraboni …………
29
Gambar 36 :
Cacat Infraboni Diaugmentasi dengan Meletakkan Bahan Cangkok Tulang ……………………………………..
29
Kombinasi antara Jahitan Mattress dan Interrupted Digunakan untuk Memperoleh Penutupan Primer dari Flep ……..…….
30
Akhir Perawatan Ortodonsia dan Radiografi Intraoral Akhir …………………………………..
31
Gambaran Skematis Migrasi Gigi dengan Diastema, Hilangnya Papila Interdental dan Keberadaan Cacat Infraboni …………………………………………………….
31
Gambar 40 :
Gambaran skematis dari objek perawatan ………….……….
31
Gambar 41 :
Gambaran skematis dari hasil akhir ………………….……..
32
Gambar 42 :
Gambaran skematis dari perpindahan titik kontak ………....
32
Gambar 29 :
Gambar 32 :
Gambar 33 :
Gambar 34 :
Gambar 37 :
Gambar 38 :
Gambar 39 :
Universitas Sumatera Utara
14
Gambar 43 :
Gambar 44 :
Gambar 45 :
Gambar 46 :
Gambar 47 :
Kunci untuk Memelihara Papila Interproksimal adalah dengan Perluasan Pontik Ovate 2,5 mm ke dalam Bagian yang Diekstraksi pada Hari yang Sama dengan Ektraksi Gigi ………………………………………...
33
Gambaran Penempatan Restorasi Sementara pada Hari yang Sama dengan Ekstraksi Gigi ……………….
33
Sembilan Bulan Setelah Penempatan Restorasi Sementara ……………………………….………..
34
Gambaran Dua Tahun Setelah Penggunaan Protesa Tetap yang Memperlihatkan Bagaimana Pontik Ovate telah Memelihara Bentuk Papila ……….……………………
34
Gambaran Skematis Ilustrasi Hubungan antara Pontik Ovate dan Papila Interdental ……………….…….....
34
Universitas Sumatera Utara