PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN ORANG LAIN MENINGGAL DUNIA (Studi Kasus di Polres Sukoharjo)
JURNAL ILMIAH Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta Oleh : FERIZAL YULIAN EFFENDI NIM : 13102141
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 2016 1
ABSTRAKSI
Permasalahan lalu lintas yang kerap kali menimbulkan banyaknya problem dalam masyarakat, diantaranya banyaknya pelanggaran yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pelanggaran lalu lintas, pelanggaran terhadap kelengkapan kendaraan maupun kelengkapan pengendara. Masalah lalu lintas lain yang sering ditemui adalah masalah kelalaian dari pengendara kendaraan bermotor dalam mengendarai kendaraannya sehingga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji proses penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan mengkaji kendala yang ditemui dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia Lokasi penelitian di Polres Sukoharjo. Jenis penelitian yuridis normatif. Sifat penelitian menggunakan deskriptif. Bahan/materi penelitian menggunakan sumber hukum primer, sumber hukum sekunder. Sumber data menggunakan studi pustaka dengan metode library research. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyidikan tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia dilakukan berpedoman pada KUHAP dan dilaksanakan melalui tahap-tahap 1) Menerima Laporan Atau Pengaduan, 2) Melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara, 3) Penangkapan dan Penahanan, 4) Penyitaan, 5) Pemeriksaan Tersangka, 6) Pemeriksaan terhadap Saksi dan Pemeriksaan ahli. Berdasarkan hal tersebut maka berarti bahwa proses penyidikan perkara karena kelalainnya mengakibatkan orang lain meninggal dunia telah sesuai dengan tahap-tahap pemeriksaan yang diatur dalam KUHAP. Dari berkas perkara yang menjadi bahan penelitian dalam perkara karena kelalainnya mengakibatkan Orang lain meninggal dunia tidak ditemukan kendala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Tersangka mengakui semua perbuatannya yang dikuatkan oleh keterangan ahli dan keterangan saksi-saksi. Barang bukti yang dikumpulkan maupun keterangan para saksi, ahli dan keterangan tersangka telah cukup untuk menjerat tersangka dengan Pasal 310 jo Pasal 312 UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan. Keywords : tindak pidana kecelakaan lalu lintas, kelalaian
2
A. Latar Belakang Masalah Di
era
globalisasi,
kehidupan
Perkembangan
masyarakat
meliputi
masyarakat berbagai
semakin
aspek
berkembang.
kehidupan,
seperti
perkembangan teknologi, informasi, gaya hidup dan sebagainya. Semakin maju dan berkembangnya
kehidupan
masyarakat
menuntut
tiap
anggotanya
untuk
menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Di kota-kota besar perkembangan masyarakat dapat dilihat dari semakin padatnya penduduk kota dan semakin padatnya lalu lintas di kota- kota besar. Karena kebutuhan akan sarana transportasi agar dapat mendukung aktivitas warga masyarakat berakibat perkembangan jumlah kendaraan bermotor sangat cepat sedangkan perkembangan prasarana lalu lintas jalan tidak bertambah. Hal ini mengakibatkan berbagai masalah lalu lintas di perkotaan seperti kemacetan lalu lintas dan makin tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Permasalahan lalu lintas yang kerap kali menimbulkan banyaknya problem dalam masyarakat, diantaranya banyaknya pelanggaran yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pelanggaran lalu lintas, pelanggaran terhadap kelengkapan kendaraan maupun kelengkapan pengendara. Masalah lalu lintas lain yang sering ditemui adalah masalah kelalaian dari pengendara kendaraan bermotor dalam mengendarai kendaraannya sehingga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan ada 3 jenis kecelakaan lalu lintas yaitu, kecelakaan lalu lintas ringan (yang berakibat kerusakan kendaraan atau barang), kecelakaan lalu lintas sedang yang berakibat kerusakan kendaraan atau barang dan juga mengakibatkan orang lain mengalami luka ringan), dan kecelakaan lalu lintas berat (yang dapat mengakibatkan orang lain meninggal dunia atau luka berat).
B. Perumusan Masalah Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis merumuskan masalah yang dibahas dalam penelitian antara lain: 1. Bagaimana proses penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia ?
1
2. Apa kendala yang ditemui penyidik dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mengkaji proses penyidikan tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia 2. Mengkaji kendala yang ditemui dalam melakukan penyidikan terhadap tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia
D. Metode Penelitian Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Polres Sukoharjo. Jenis penelitian
ini merupakan penelitian yuridis dengan sifat penelitian deskriptif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Pengumpulan data dengan mempelajari, mengkaji buku-buku ilmiah, literaturliteratur, dan peraturan-peraturan yang ada kaitannya atau berhubungan dengan penelitian ini. Analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif dengan model interaktif yaitu data yang terkumpul akan dianalisa melalui tiga tahapan, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan kemudian akantahap tersebut, sehingga data yang terkumpul berhubungan dengan data yang lainnya 1. Di dalam penelitian kualitatif proses analisis biasanya dilakukan secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
E. Hasil Penelitian Dan Pembahasan 1. Resume Kasus a. Dasar Laporan Polisi No. Pol.: LP/735/XII/2014 Lantas, tanggal 30 Desember 2014, tentang Tindak Pidana kecelakaan lalu lintas. 1
HB. Sutopo, 2002, Pengantar Metodologi Penelitian, UNS Press. Surakarta, Hal 98
2
b. Perkara Telah terjadi tindak pidana kecelakaan lalu lintas karena kelalaiannya, tersangka mengakibatkan orang lain meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 UU No. 22 tahun 2009, yang terjadi pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014, sekira pukul 19.30 wib di Jl. Raya Ir Sukarno tepatnya di depan ruko super makmur/disebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo, antara spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai Sdr. HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang RT 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Surakarta berboncengan dengan Sdr. SURYADI umur 27 tahun, agama Islam. Pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: DK. Tegalmede Rt 03/01, Ds. Tegalmede, Kec. Mojolaban, Kab. Sukoharjo bertabrakan dengan pengayuh sepeda onthel an. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 041/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, yang mengakibatkan pengayuh sepeda onthel mengalami luka berat akhirnya meninggal dunia. c. Penangkapan Dengan Surat Penangkapan No. Pol. : SP. Kap./04/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penangkapan terhadap seorang laki-laki bernama: HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, Agama Islam, Pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Sukrakarta. d. Penahanan Dengan Surat Penahanan No. Pol. : Srin Han./154/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penahanan terhadap seorang laki-laki bernama: HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, Agama Islam, Pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Sukrakarta. e. Penyitaan 1) Dengan Surat perintah penyitaan No. Pol. : Sp Sita./154/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penyitaan barang bukti dari
3
tersangka Sdr.
HENDRA EKO SETIYONO, umur 19 tahun, Agama
Islam, Pekerjaan swasta, lulus kewarganegaraan/suku: Indonesia/Jawa, Alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec. Serengan, Kodya Sukrakarta, berupa : a) 1 (satu Unit spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, warna Hitam merah, tahun pembuatan 2012, Noka: MFHJAWXC1CL006745, Nosin: 150FMJ006711 b) 1 (satu) Lembar STNK spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, No. STNK: 1891913/JG/2012, na. JOKO KAREBET, alamat: Jatiarum Rt 02/11, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, berlaku s/d: 06-03-2018. 2) Berita Acara Penyitaan Barang Bukti tertanggal 30 Desember 2014 3) Surat Tanda Penerimaan tertanggal 30 Desember 2014. 4) Berita Acara Pembungkusan dan Penyegelan tertanggal 30-12-2014 5) Dengan Surat Permintaan Persetujuan Penyitaan Barang Bukti No. Pol : B / 154 / I / 2015 Lantas, tanggal 05 Januari 2015. Penyidik Sat Lantas Polres Sukoharjo memintakan Surat Ijin Penetapan Penyitaan dari ketua Pengadilan negeri Sukoharjo, atas barang bukti berupa : a) 1 (satu Unit spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, warna Hitam merah, tahun pembuatan 2012, Noka: MFHJAWXC1CL006745, Nosin: 150FMJ006711. b) 1 (satu) Lembar STNK spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, No. STNK: 1891913/JG/2012, na. JOKO KAREBET, alamat: Jatiarum Rt 02/11, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, berlaku s/d: 06-03-2018 6) Dengan Surat perintah penyitaan No. Pol. : Sp Sita./155/XII/2014/Lantas, tanggal 30 Desember 2014, telah melakukan Penyitaan barang bukti dari Sakdi (ahli waris Korban), Sdri. SALIYAM, umur 56 tahun, Pekerjaan swasta, kewarganegaraan/suku: Indonesia/Jawa, agama Islam, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, berupa : a) 1 (satu) Unit Sepeda onthel Jenis Kebo, warna cokelat b) Berita Acara Penyitaan Barang Bukti tertanggal 30 Desember
4
c) Surat Tanda Penerimaan tertanggal 30 Desember 2014. d. Berita Acara Pembungkusan dan Penyegelan tertanggal 30-12-2014 d) Dengan Surat Permintaan Persetujuan Penyitaan Barang Bukti No. Pol : B / 155 / I / 2015 Lantas, tanggal 05 Januari 2015. Penyidik Sat Lantas Polres Sukoharjo memintakan Surat Ijin Penetapan Penyitaan dari ketua Pengadilan negeri Sukoharjo, atas barang bukti berupa e) 1 (satu) Unit Sepeda onthel Jenis Kebo, warna cokelat Selanjutnya terbit surat penetapan penyitaan dari ketua Pengadilan Negeri Sukoharjo f. Permintaan Ketarangan Ahli Dengan Surat Permintaan Visum Et Repertum No. Pol : B / 01 / VER / I / 2015 Lantas, tanggal 05 Januari 2015, Penyidik telah memohon kepada Direktur rumah sakit umum Dr Moewardi Surakatta, Surat Visum Et Repertum terhadap seorang laki-laki bernama : SUMARDI, Umur: 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal : Dk. Pundung Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, selanjutnya terbit surat keterangan / Visum Et Repertum dari Dokter RSU Dr Moewardi Surakarta. g. Keterangan Tersangka : Nama: HENDRA EKO STIYONO BIN BEJO WURYANTO, Umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta (karyawan PT Cahaya Kharisma Plasinda Telukan, Kec. Grogol, Kab. Sukoharjo), Pendidikan SD lulus, Kewarganegaraan : Indonesia/Jawa, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec Serengan, Kodya Surakarta. 2. Pembahasan Telah terjadi tindak p[dana kelalaiannya tersangka dalam kecelakaan lalu lintas tersebut
mengakibatkan orang lain mengalami luka berat kemudian
meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 UU No. 22 tahun 2009, Yang terjadi hari Selasa tanggal 30 Desember 2014, sekitar jam 19.30 wib, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, antara spm Juve warna hitam merah, No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai Sdr. HENDRA EKO SETIYONO Umur 19 tahun, agama Islam,
5
pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyontakan, Kec Serengan, Kodya Surakarta berboncengan dengan Sdr. SURYADI, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Tegalmade Rt 03/1, Ds. Tegalmade, Kec. Moholaban, Kab. Sukoharjo bertabrakan dengan pengayuh sepeda onthel na. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki. Kab. Sukoharjo, yang mengakibatkan pengayuh sepeda onthel na. SUMARDI mengalami luka berat kemudian meninggal dunia a. Dari hasil penyidikan di tempat kejadian perkara, sesuai keterangan saksisaksi, dan keterangan tersangka serta adanya barang bukti yang disita, bahwa benar saat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut jalan di sekitar tempat kejadian perkara terdapat lurus beraspal, jalan terdiri dari dua jalur yang dibatasi dengan median atau taman jalan, cuaca cerah, arus lalu lintas ramai lancar, terdapat lampu penerangan jalan, di sebelah timur dan sebelah barat tempat kejadian perkara terdapat pertokoan / pertokoan,
tersangka Sdr.
HENDRA EKO STIYONO BIN BEJO WURYANTO pada saat mengendarai Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, tersangka dalam keadaan kurang konsentrasi dan tidak sewajarnya karena tersangka sehabis minum minuman yang beralkohol (CIU) dan kurang hati-hati Serta berjalan dari arah selatan menuju arah utara, di jalur sebelah timur median/taman jalan, di pinggir jalan aspal sebelah timur (melawan arus dari arah utara), sehingga pada saat dari arah utara ada pengayuh sepeda onthel yang berjalan ke arah selatan di pinggir jalan sebelah timur, tersangka tidak mengetahui dan tidak melihat pengayuh sepeda onthel tersebut dan setelah jaraknya sudah dekat, tersangka terkejut dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya, akhirnya Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai tersangka menabrak pengayuh sepeda onthel tersebut dan keduanya terjatuh , kemudian tersangka bilang kepada warga setempat yang melihat kejadian tersebut, “saya bertanggung jawab korban akan saya bawa ke rumah sakit”, namun setelah sampai di perjalanan atau di belakang Masjid AN NUR Madegondo, Kec. Grogol, Kab, Sukoharjo, tersangka berubah
6
pikiran menurunkan pengayuh sepeda onthel/korban tersebut di pinggir jalan aspal di atas rerumputan, dan tersangka meninggalkan korban tersebut, kemudian pengayuh sepeda onthel/korban ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam 20.30 wib. Atas analisa tersebut di ada dan dikuatkan oleh keterangan saksi-saksi serta adanya barang bukti yang disita, dengan demikian tersangka Sdr. HENDRA EKO SETIYONO BIN BEJO WURYANTO telah menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut, dan melanggar pasal 16 ayat (1) Yo Pasal 18 ayat (1) UU No. 22 tahun 2009. Bunyi pasal 106 ayat (1) UU No. 22 tahun 2009: Setiap orang yang mengemudi Kendaraan Bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi. Bunyi pasal 108 ayat (2) Undang-Undang No. 22 tahun 2009: Dalam berlalu lintas Pengguna Jalan harus menggunakan jalur jalan sebelah kiri. b. Akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut terdapat korban manusia Yaitu: 1) Pengayuh sepeda onthel, na. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, mengalami luka hidung keluar darah, kepada bagian belakang sobek, pipi kanan bengkak, tidak sadar (kemudian ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia) 2) Kerusakan material: 3) Spm Yamaha No. Pol. AD-4163-FO mengalami kerusakan pada bagian lampu depan pecah, scok depan bengkok, sepion kanan dan kiri pecah, selebor depan pecah. 4) Bacak warna merah mengalami kerusakan setang kanan bengkok, pedal kanan bengkok, tamat duduk bagian depan hancur. Berdasarkan analisa kaus tersebut di atas terdapat petunjuk adanya tindak perdana yang dilakukan oleh tersangka Sdr. HENDRA EKO SETUOYONO BIN BEJO WURYANTO karena terpenuhinya unsur-unsur yang dirumuskan dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 UU No. 22 tahun 2009.
7
Pasal 310 ayat (4) UU No. 22 tahun 2009 Dalam
hal
kecelakaan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3)
yang
mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 12.000.000,- (dua belas juta rupiah). Pasal 312 UU No. 22 tahun 2009: Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor
yang terlibat
Kecelakaan Lalu Lintas dan sengaja tidak menghentikan kendaraannya, tidak memberikan pertolongan, atau tidak melaporkan Kecelakaan Lalu Lintas kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia terdekat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231 ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c, tanpa alasan yang patut dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah). 1. Setiap Orang: Berdasarkan fakta-fakta di tempat kejadian perkara keterangan para saksi, keterangan Ali dan keterangan/pengakuan tersangka sendiri dan didukung dengan adanya barang bukti yang telah disita, maka sebagai subyek hukum yang dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya adalah tersangka Sdr. HENDRA EKO SETIYONO BUN BEJO WURYANTO, umur 19 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tepat tinggal: Jl. Bonang Rt 03/04, Kel. Joyonyakan, Kec. Serengan, Kodya Surakarta. 2. Karena Kelalaiannya: Bahwa benar tersangka Sdr. HENDRA EKO STIYONO pada saat mengendarai Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, tersangka dalam keadaan kurang konsentrasi dan tidak sewajarnya karena tersangka sehabis minum minuman yang beralkohol (CIU) dan kurang hati-hati Serta berjalan dari arah selatan menuju arah utara, di jalur sebelah timur median/taman jalan, di pinggir jalan aspal sebelah timur (melawan arus dari arah utara), sehingga pada saat dari arah utara ada pengayuh sepeda onthel yang berjalan ke arah selatan di pinggir jalan sebelah timur, tersangka tidak mengetahui dan tidak melihat
8
pengayuh sepeda onthel tersebut dan setelah jaraknya sudah dekat, tersangka terkejut dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya, akhirnya Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai tersangka menabrak pengayuh sepeda onthel tersebut dan keduanya terjatuh , kemudian tersangka bilang kepada warga setempat yang melihat kejadian tersebut, “saya bertanggung jawab korban akan saya bawa ke rumah sakit”, namun setelah sampai di perjalanan atau di belakang Masjid AN NUR Madegondo, Kec. Grogol, Kab, Sukoharjo, tersangka berubah pikiran menurunkan pengayuh sepeda onthel/korban tersebut di pinggir jalan aspal di atas rerumputan, dan tersangka meninggalkan korban tersebut, kemudian pengayuh sepeda onthel/korban ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam 20.30 wib. 3. Menyebabkan seseorang meninggal dunia. Pengayuh sepeda onthel, an. SUMARDI, umur 58 tahun, agama Islam, pekerjaan swasta, alamat tempat tinggal: Dk. Pundung Lor Rt 01/02, Ds. Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo, mengalami luka hidung keluar darah, kepada bagian belakang sobek, pipi kanan bengkak, tidak sadar (kemudian ditemukan warga dalam keadaan meninggal dunia). 4. Barang bukti yang disita terdiri dari. a. (satu) Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO dan STNK. b. 1 (satu) unit sepeda onthel warna cokelat, jenis kebo. . Berdasarkan analisa kasus dan analisa yuridis tersebut di atas, maka penyidik berpendapat terhadap bahwa benar tersangka Sdr. HENDRA EKO SETIYONO pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam 19.30 wib, pada saat mengendarai Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO, di Jl. Raya Ir. Sukarno tepatnya di depan ruko Super makmur atau sebelah utara Polsek Grogol, Ds. Madegondo, Kec. Grogol. Kab. Sukoharjo, tersangka dalam keadaan kurang konsentrasi dan tidak sewajarnya karena tersangka sehabis minum minuman yang beralkohol (CIU) dan kurang hati-hati Serta berjalan dari arah selatan menuju arah utara, di jalur sebelah timur median/taman jalan, di pinggir jalan aspal sebelah timur (melawan arus dari arah utara), sehingga pada saat dari arah
9
utara ada pengayuh sepeda onthel yang berjalan ke arah selatan di pinggir jalan sebelah timur, tersangka tidak mengetahui dan tidak melihat pengayuh sepeda onthel tersebut dan setelah jaraknya sudah dekat, tersangka terkejut dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya, akhirnya Spm Juve No. Pol. AD-4163-FO yang dikendarai tersangka menabrak pengayuh sepeda onthel tersebut dan keduanya terjatuh , kemudian tersangka bilang kepada warga setempat yang melihat kejadian tersebut, “saya bertanggung jawab korban akan saya bawa ke rumah sakit”, namun setelah sampai di perjalanan atau di belakang Masjid AN NUR Madegondo, Kec. Grogol, Kab, Sukoharjo, tersangka berubah pikiran menurunkan pengayuh sepeda onthel/korban tersebut di pinggir jalan aspal di atas rerumputan, dan tersangka meninggalkan korban tersebut, kemudian pengayuh sepeda onthel/korban ditemukan warga dalam keadaan sudah meninggal dunia pada hari Selasa tanggal 30 Desember 2014 sekitar jam 20.30 wib, sehingga tersangka patut diduga telah melakukan tindak pidana karena lalainya mengakibatkan orang lain meninggal dunia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 310 ayat (4) Yo Pasal 312 Yo Pasal 106 ayat (1) Yo Pasal 108 ayat (1) Yo UU No. 22 tahun 2009. 3. Proses Penyidikan Tindak Pidana Karena Kelalaiannya Mengakibatkan Orang Lain Meninggal Dunia Dari kasus yang dianalisis sangatlah tepat jika tersangka Hendra Eko Setiyono Bin Bejo Wuryanto dikenakan Pasal 310 Ayat (4) Jo Pasal 312 UU No 22
Tahun
2009
karena
menurut
hemat
penulis
tindakan
tersangka
mengemudikan sepeda motor dalam keadaan tidak konsentrasi dan dalam keadaan mabuk alcohol sangatlah tidak bertanggung jawab. Apalagi tindakan tersangka yg pada saat terjadi kecelakaan mengatakan hendak bertanggung jawab membawa korban ke RS tetapi sampai di tengah perjalanan justru meninggalkan korban di tepi jalan dalam keadaan terluka parah. Pasal 106 Ayat (1) UU No 22 Tahun 2009 mengatur bahwa : Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotot di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi. Menurut ketentuan pasal 120 ayat 1, pemeriksaan ahli dilakukan apabila penyidik menganggap perlu untuk memeriksanya. Dalam hal penyidik
10
menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang yang memiliki keahlian khusus. Maksud dan tujuan pemeriksaan ahli adalah agar peristiwa pidana yang terjadi bisa terungkap lebih terang. Dalam kasus yang diteliti dimintakan visum et repertum dari RS Dr. Moewardi, Surakarta terhadap seorang laki-laki bernama Sumardi (korban). Menurut hemat peneliti, proses penyidikan perkara karena kelalainnya mengakibatkan orang lain meninggal dunia telah sesuai dengan tahap-tahap pemeriksaan yang diatur dalam KUHAP. 3. Kendala-Kendala yang Ditemui Penyidik dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Karena Kelalaiannya Mengakibatkan Orang lain Meninggal dunia Dari berkas perkara yang menjadi bahan penelitian dalam perkara karena kelalainnya mengakibatkan Orang lain meninggal dunia tidak ditemukan kendala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Tersangka mengakui semua perbuatannya yang dikuatkan oleh keterangan ahli dan keterangan saksi-saksi. Barang bukti yang dikumpulkan maupun keterangan para saksi, ahli dan keterangan tersangka telah cukup untuk menjerat tersangka dengan Pasal 310 jo Pasal 312 UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan.
F. Kesimpulan 1. Proses penyidikan tindak pidana karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain meninggal dunia dilakukan berpedoman pada KUHAP dan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut : a. Menerima Laporan Atau Pengaduan b. Melakukan Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara c. Penangkapan dan Penahanan d. Penyitaan e. Pemeriksaan Tersangka f. Pemeriksaan Terhadap Saksi 2. Pemeriksaan Ahli Menurut hemat peneliti, proses penyidikan perkara karena kelalainnya mengakibatkan orang lain meninggal dunia telah sesuai dengan tahap-tahap pemeriksaan yang diatur dalam KUHAP.
11
3. Dari berkas perkara yang menjadi bahan penelitian dalam perkara karena kelalainnya mengakibatkan Orang lain meninggal dunia tidak ditemukan kendala dalam proses penyidikan yang dilakukan oleh penyidik. Tersangka mengakui semua perbuatannya yang dikuatkan oleh keterangan ahli dan keterangan saksi-saksi. Barang bukti yang dikumpulkan maupun keterangan para saksi, ahli dan keterangan tersangka
telah cukup untuk menjerat tersangka
dengan Pasal 310 jo Pasal 312 UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Jalan.
G. DAFTAR PUSTAKA Adami Chazawi, 2000, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, Jakarta, rajawali Press Andi Hamzah, 1990, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta, Ghalia Indonesia Dep. Keh, Pedoman Pelaksanaan KUHAP, H.A.K. Moch. Anwari, 1982, Hukum Pidana Bagian Khusus, Bandung, alumni Martiman Prodjohamidjojo, 1997, Memahami Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia I, Jakarta, Pradnya Paramita Moeljatno, 1987, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, Bina Aksara. M. Yahya Harahap, 2000, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Sinar Grafika Jakarta P.A.F.Lamintang dan Djisman Samosir, 1979, Hukum Pidana Indonesia, Bandung, Sinar Baru R. Soesilo,tt, Taktik dan Tehnik Penyidikan Perkara Kriminil, Bogor, Politeia ________, Pokok-Pokok Hukum Pidana, Peraturan Umum, dan Delik-Delik Khusus, Bogor, Politeia Sianturi, 1983, Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya, Jakarta, Alumni AHM PTHM Soerjono Soekanto, dan Sri Mamudji, 1990, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta, rajawali Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta
12
KUHAP UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan angkutan jalan
13