Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENAMBAHAN BAHAN PENGENTAL (gum guar,gum arab, dan xanthan gum) DALAM PEMBUATAN KEJU MOZZARELLALOW FAT TERHADAP KECEPATAN MELELEH, DAYA LELEH, DAN TINGKAT KEMULURAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan (S.Pt) Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan
Oleh : LISTYANINGRUM NPM. 12.1.04.01.0045
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENAMBAHAN BAHAN PENGENTAL (gum guar,gum arab, dan xanthan gum) DALAM PEMBUATAN KEJU MOZZARELLALOW FAT TERHADAP KECEPATAN MELELEH, DAYA LELEH, DAN TINGKAT KEMULURAN Listyaningrum 12.1.04.01.0045
[email protected] Prodi peternakan Fakultas Peternakan Dr. Fitriani, S.pt, MP dan Dr.Budi Utomo, S.Pt., MP. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemuluran, kecepatan meleleh, dan daya leleh keju Mozzarella low fat. Materi penelitian adalah keju mozzarella low fat dengan penambahan bahan tambahan gum guar, gum arab, dan xanthan gum. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 pengulangan. Perlakuan yang diberikan adalah P1 = keju mozzarella low fat dengan penambahan pengental gum guar, P2 = keju mozzarella low fat dengan penambahan pengental gum arab, dan P3 = keju mozzarella low fat dengan penambahan pengental xanthan gum Hasil penelitian menunjukkan berbeda nyata (P<0.05 )keju mozzarella low fat yang ditambahkan dengan bahan tambahan pengental gum guar, gum arab dan xanthan gum masing – masing sebanyak 0,5 % terhadap tingkat kemuluran, kecepatan meleleh, dan daya leleh keju mozzarella low fat.Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa yang memiliki tingkat kemuluranyang paling baik adalah gum guar 50 ± 0,33 cm, sedangkan kecepatan meleleh paling cepat adalah gum arab 14,29 ± 0.33 detik, dan daya leleh paling lebar gum arab 10,40 ± 0.55 cm2.Penulis menyarankan untuk menambahkan bahan pengental gum guar pada proses pembuatan keju mozzarella low fat. Kata kunci : Kecepatan Meleleh, Daya Leleh, dan Tingkat Kemuluran Keju Mozzarella Low Fat.
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
LATAR BELAKANG
tertentu. Keju merupakan olahan susu
Susu adalah cairan dari kelenjar susu
pertama di kenal sebagai bahan baku susu
(mammary gland) yang di peroleh dengan
penuh, susu skim, atau susu yang telah di
cara pemerahan sapi selama masa laktasi
kurangi kadar lemaknya. Selain itu keju
tanpa
merupakan produk susu yang kaya akan
I.
adanya
pengurangan
penambahan
komponen
maupun
apapun
pada
protein mineral dan vitamin. Salah satu
cairan tersebut. Secara kimiawi tersusun
jenis keju adalah keju Mozzarella, Hidayat
atas dua komponen yaitu, air yang
dkk (2008).
berjumlah sekitar 87% dan bahan padat
Keju Mozzarella adalah keju lunak
yang berjumlah 13 %. Didalam bahan
yang
padat susu terdapat berbagai senyawa
matangkan atau disebut dengan keju segar.
kimia
golongan
Pembuatan keju Mozzarela membutuhkan
senyawa zat gizi makro (makronutrien)
waktu lama. Keju Mozzarela yang di buat
seperti lemak, protein, dan karbohidrat,
dari susu sapi atau susu kerbau. Mozzarella
maupun senyawa zat gizi mikro (mikro
di bufalat di buat dari susu kerbau
nutrien) seperti vitamin dan mineral serta
sementara Mozzarella fior di latte di buat
beberapa senyawa lainya (M. Ikhsan
dari susu sapi yang di pasteurisasi.
shiddiqi, 2005).
Mozzarellasegar umumnya berwarna putih,
baik
Proses
yang termasuk
pengolahan
susu
bertujuan
proses
namundapat
pembuatannya
berwarna
tidak
kuning
di
terang
untuk meningkatkan mutu susu. Proses
tergatung makanan sapi yang diambil.
pengolahan
Tekstur keju ini lembut dan berkadar air
sejalan
susu
dengan
selalu
berkembang
berkembangnya
ilmu
tinggi(Syarifa, 2007).
dibidang teknologi pangan.Semakin lama
Keju Mozzarella merupakan bahan
akan semakin banyak jenis produk susu
pangan yang memiliki kandungan nutrisi
yang dikenal. Sehingga banyak orang
yang cukup baik. Seperti diutarakan oleh
memanfaatkan
untuk
Hui (2000), keju Mozzarella memiliki
mengembangkan produk olahan berbahan
kandungan protein 19,4 %, lemak 21,6 %,
dasar dari susu. Salah satu olahan susu
dan karbohidrat 2,20 %. Selain itu, keju
yang di gemari adalah keju, Saleh (2004).
juga memiliki kandungan air yang tinggi,
peluang
ini
Keju adalah hasil olahan susu yang di
yaitu 54,1 %.
Hal ini menjadikan keju
peroleh dengan cara menambahkan enzim
Mozzarella sebagai bahan pangan yang
rannet dalam suasana asam, sehingga
sangat
membentuk
dilanjutkan
mikroorganisme.
pematangan dalam waktu dan kelembaban
mikroorganisme
padatandan
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
rawan
terhadap
pertumbuhan Pertumbuhan
di
dalam
keju akan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengakibatkan
kerusakan
tersebut.Keju
Mozzarella
kelemahan
yaitu
cepat
pada
keju
Keamanan Pangan Fakultas Teknologi
memiliki
Pertanian Universitas Brawijaya Malang
meleleh.Dan
pada tanggal 16 Maret sampai dengan 31
kandungan lemak pada keju Mozzarella
Maret 2016
tinggi maka orang tua sering menghindari
B. Materi Penelitian
keju ini, sehingga dibuatlah keju Mozzarell low fat.
Materi
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah keju mozzarella low
KejuMozzarella Low Fat adalah keju
fat. Bahan – bahan untuk pembuatan keju
yang terbuat dari susu yang mengandung
mozzarella low fat antara lain :
1,0 g lemak /100 g susu (Tunick, dkk
1. Bahan utama yaitu susu sapi segar,
2000). Rudan et al (2001) mengatakan
natrium sitrat, asam sitrat, garam,
bahwa keju Mozzarella Low Fat adalah
rennet, dan pengental gum guar, gum
keju yang terbuat dari susu dihomogenisasi
arab, dan xanthan gum.
pada tekanan rendah ( di bawah 34 MPa ), homogenitas
tidak
mempengaruhi
2. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah panci pemanas, saringan,
kekerasan pegas keju.
kompor
Keju Mozzarella low fat ini cenderung
thermometer,
cair, sehingga dalam proses pembuatanya
kualitas tekstur keju Mozzarella low fat yang baik, ( Tunik, 2000).
alat
pemulur,
pengaduk,
dan
C. Rancangan Penelitian
arab, xanthan gum. Dengan penambahan pengental tersebut dapat meningkatkan
mixer,alat
baskom untuk tempat curd.
diperlukan penambahan pengental. Contoh pengental tersebut adalah gum guar, gum
LPG,
Pelaksanaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 masing - masing pengulangan. Perlakuan yang diberikan
Sehingga penulis tertarik mengambil judul
adalah sebagai berikut :
skripsi Penambahan Pengental Gum Guar, Gum
Arab,
Xanthan
Gum
Dalam
P0
penambahan
Pembuatan Keju Mozzarella Low Fat Terhadap Kecepatan Meleleh, Daya Leleh dan Tingkat Kemuluran
: Keju Mozzarella low fat tanpa
P1
: Keju Mozzarella low fat dengan penambahan Gum Guar 0,5 % /
II. METODE
250 gr curd
A. Tempat danWaktuPenelitian Penelitian dilaboratorium
Pengujian
dilakukan Mutu
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
Dan simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
P2
P3
: Keju Mozzarella low fat dengan
kediri. Dan bahan tambahan yaitu
penambahan Gum Arab 0,5 % /
natrium sitrat, asam sitrat, garam,
250 gr curd
rennet, dan pengental gum guar, gum
: Keju Mozzarella low fat dengan penambahan Xanthan Gum 0,5 % / 250 gr curd
arab, dan xanthan gum yang di beli dari toko Dunia Kimia kota Malang. 2. Persiapan alat Sebelum melakukan penelitian semua
Model matematika Rancangan Acak Lengkap (RAL) adalah sebagai berikut:
alat dipersiapkan dan di sterilkan menggunakan air panas dan alkohol. 3. Pendinginan susu sapi segar
Yij =µ + α + εij
Susu sapi segar 9 liter didinginkan selama 1 jam pada suhu 4 0 C.
Keterangan : I : 1,2,3,...p( jumlah perlakuan) dan j =
4. Pengurangan lemak susu Lemak susu yang menggumpal keatas
1,2,3...,1 (jumlah ulangan)
di pisahkan dan menghasilkan susu Yij:
Nilai
pengamatan
pada
suatu
percobaan 1 : Nilai tengah umum
segar low fat sebanyak 7,5 liter 5. Pemanasan susu Susu Low Fat sebanyak 7,5 liter dipanaskan mencapai suhu 35ºC.
αi : Pengaruh perlakuan taraf ke i εij : Galat percobaan pada satuan percobaan ulangan ke - j perlakuan ke -
6. Penambahan asam sitrat dan rennet Penambahan asam sitrat 1 % dan rennet sebanyak 1 % dari 7,5 l susu, agar dalam pemanasan susu terjadi
i
pembentukan curd dan menghasilkan D. Parameter yang Diamati Parameter dalam penelitian ini adalah
whey. 7. Pemotongan curd
sebagai berikut :
Pemotongan curd dilakukan 3 kali
1. Kecepatan meleleh
secara
2. Daya leleh
Pemotongan pertama dilakukan pada
3. Tingkat kemuluran
saat 20 menit setelah memasukkan
E. Cara Kerja 1. Persiapan bahan baku Bahan baku utama yaitu susu sapi
horizontal
dan
vertikal.
rennet dan asam sitrat, pemotongan kedua dilakukan pada saat 10 menit setelah
pemotongan
pertama,
dan
diperoleh dari KUD desa wates kota Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pemotongan ketiga dilakukan pada saat
dengan mempertahankan pH oleh asam
10 menit setelah pemotongan kedua.
sitrat.
8. Penyaringan curd
Rennet
menyebabkan
protein
terdenaturasi. Protein yang terdenaturasi
Proses penyaringan bertujuan untuk
berkurang kelarutannya. Lapisan molekul
memisahkan curd dari whey.
protein
9. Mixing Proses
bagian
dalam
yang
bersifat
hidrofobik (non polar) berbalik keluar, mixing
dilakukan
untuk
sedangkan bagian luar
yang bersifat
mencampurkan bahan tambahan yaitu
hidrofil (polar) terlipat ke dalam. Pelipatan
garam 1,5 %, natrium sitrat 1 g dan
atau pembalikan terjadi khususnya bila
pengental gum guar, gum arab, xanthan
larutan
gum masing – masing 0,5 % dari curd
isolistrik, dan akhirnya
(secara terpisah).
menggumpal dan mengendap. Viskositas
10. Proses pemuluran
akan
protein
telah
bertambah
pH
protein akan
karena
molekul
menjadi
asimetik,
Proses pemuluran ini dilakukan dengan
mengembang
menggunakan
yang
demikian juga sudut putaran optik larutan
sebelumnya dipanaskan selama 30
protein akan mengikat (F.G Winarno,
menit dengan suhu 85ºC, agar didapat
2002).
alat
pemulur
dan
mendekati
panas yang merata. Setelah panasnya
Tahapan yang paling penting dalam
merata suhu diturunkan menjadi 80ºC.
proses pembuatan keju mozzarella untuk
Dalam proses ini curd dimasukkan
menghasilkan keju mozzarella yang baik
kedalam alat pemulur dengan suhu
adalah proses stretching. Pada tahapan
80ºC selama 30 menit.
stretching
11. Keju Mozzarella low fat Setelah
proses
pemuluran
dilakukan
penarikan
dan
pelepasan sampai tekstur menjadi kalis keju
(ditandai dengan permukaan yang licin dan
Mozzarella low fat di simpan pada
homogen) lalu keju mozzarella dapat
suhu 4 0C dan siap di uji.
dibentuk ( Setyaningsih et, al., 2012).
III. PEMBAHASAN
Kenaikan
suhu
air
pemulur
keju
A. Mekanisme Terbentuknya Keju.
Mozzarella ternyata sangat berpengaruh
Mekanisme keju Mozzarella terdiri
terhadap peningkatan kadar minyak bebas,
dari 2 tahap yaitu proses koagulan protein
yaitu naik dari 24,1% pada saat suhu air
susu menjadi curd oleh enzim rennet dan
mencapai 55 0 C menjadi 34,5 % pada saat
proses stretching curd menjadi keju. Curd
suhu air mencapai 75 0C. Suhu lebih tinggi
terbentuk karena terjadi koagulan yang
dapat
disebabkan oleh enzim rennet yang disertai
menjadi kurang elastis dan lebih lembek,
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
menyebabkan
matriks
protein
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sehingga
lemak
bergabung
4(a)
dalam
0,49 (c)
gumpalan yang lebih besar dan dapat menyebabkan pembentukan minyak bebas. Kondisi reologis matriks protein inilah yang merupakan faktor utama penentu mikrostruktur
globula
lemak
dan
pembentukan
minyak
bebas.
Baik
mikrostruktur
maupun
minyak
bebas
kemungkinan besar dipengaruhi oleh suhu curd pada saat pemasakan dan tahap pemuluran (Rowney et al., 2003). Suhu pemuluran juga berpengaruh terhadap pematangan
(aging)
keju
Mozzarella.
Perbedaan suhu pemuluran yang relatif kecil dapat berpengaruh terhadap beberapa sifat keju Mozzarella yang dihasilkan (Anonymous, 1998).
>
0,05)
berpengaruh
nyata
terhadap
kecepatan meleleh keju Mozzarella Low Fat. Pada tabel diatas menunjukan bahwa perlakuan penambahan bahan pengental Gum Arab menunjukan kecepatan meleleh paling cepat. Hasil uji BNT berdasarkan uji kecepatan meleleh menunjukkan bahwa nilai rataan paling cepat meleleh pada perlakuan penambahan Gum Arab berkisar 14,29 ± 0.33 detik, hal ini disebabkan gum arab memiliki kemampuan daya serap air yang rendah sehingga terbentuk ikatan yang lemah dan ketika dipanaskan air akan
B. Hasil Dari hasil penelitian menunjukan karakteristik hasil yang berbeda antara keju yang menggunakan gum guar, gum arab dan xanthan gum. Tabel. Hasil rata - rata uji kecepatan meleleh
mudah keluar. Gum Arab mempunyai kemampuan dalam mengikat air, akan tetapi
ikatan
yang
terbentuk
lemah
sehingga pada proses pemanasan ikatan hidrogennya dapat melepaskan senyawa air dalam bahan. Hal ini juga dipengaruhi oleh kemampuan pengikatan air (water holding
Perlakuan Uji
Dari hasil sidik ragam lampiran (P
capacity)
gum
arab
yang
rendah
Gum
Xanthan
Gum
dibandingkan jenis hidrokoloid yang lain
Arab
gum
Guar
(Purwono, 1998). Kadar air merupakan faktor
--------------------------detik----------------------------
yang
sangat
penting
untuk
menentukan kecepatan leleh keju, yaitu kadar air semakin banyak yang terdapat pada keju akan menyebabkan keju cepat
Kecepata
14,29
20,97 ±
45,41
n meleleh
± 0.33
0,01(b)
±
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
meleleh saat dipanaskan, (Buckle et al., 1999).
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kecepatan meleleh keju mozzarella
cm2,
memiliki daya leleh 10,40 ± 0.55
low fat dengan penambahan Xanthan Gum
xanthan gum memiliki daya leleh 7,40 ±
berkisar 20,97 ± 0,01 detik dan Gum Guar
0,55cm2 dan perlakuan gum guar memiliki
berkisar 45,41 ± 0,49 detik lebih lama
daya leleh berkisar 4,80 ± 0,84 cm2.
dibandingkan Gum arab hal ini disebabkan
Kemungkinan hasil keju Mozzarella Low
gum guar mempunyai daya ikat air yang
Fat yang di tambahkan gum arab, xanthan
kuat sehingga pada proses pemanasan
gum dan gum guar mempunyai kandungan
ikatan
air
hidrogen
sulit
terpotong
dan
yang
berbeda.
Hal
ini
Sesuai
melepaskan senyawa air dalam keju.
pernyataan Spadoti et al (2003) bahwa
Kemampuan pengikatan air pada gum
daya leleh dipengaruhi oleh pH, kadar air
dipengaruhi oleh protein yang memiliki
dan kandungan protein. McMahon et al
gugus fungsional yang dapat mengikat air.
(1999) menambahkan bahwa daya leleh
Semakin berkurangnya kandungan air
keju Mozzarella dipengaruhi oleh beberapa
maka jarak antara ikatan protein pendek.
hal,
Hal ini memungkinkan naiknya formasi
keseimbangan interaksi antar molekul
ikatan sehingga memperketat jaringan
protein dan interaksi antara molekul
protein dan meningkatkan kemampuan
protein dan air.
pengikatan air (Rustad, et al, 2000).
antara
lain
lemak
dan
Tabel. Hasil rata - rata uji tingkat
Tabel. Hasil rata - rata uji daya leleh
kemuluran
Perlakuan Uji
kadar
Perlakuan
Gum
Xanthan
Gum
Arab
Gum
Guar
Uji
Gum
Xanthan
Arab
Guar
Gum
Gum
--------------------------- cm2 ---
--------------------------- cm ---
--------------------------
--------------------------
Daya leleh
10,40 (a)
±0.55
7,40 ±
4,80 ±
(b)
(c)
0,55
0,84
Tingka 50±0, t
33
(a)
18.80±0, (b)
18
10,40±0. 37(c)
kemul uran Dari hasil sidik ragam (P>0,05) berpengaruh nyata terhadap daya leleh keju Mozzarella Low Fat.Pada tabel diatas menunjukkan
perlakuan
gum
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
arab
Dari hasil sidik ragam lampiran (P > 0,05) berpengaruh nyata terhadap tingkat kemuluran keju Mozzarella Low Fat.Pada simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tabel diatas menunjukan bahwa perlakuan
tekanan
penambahan bahan pengental Gum Guar
diberikan pada keju. Saat keju mengalami
berbeda nyata dengan gum arab dan
pemuluran,
xanthan gum. Berdasarkan uji BNT dari uji
berinteraksi dengan kasein yang lainnya
kemuluran
nilai
dan melepas tekanan, sehingga menjadi
pada
lentur. Tingkat kemuluran pada keju sangat
perlakuan penambahan Gum Guar sebesar
dipengaruhi oleh ikatan fibril yang ada
50 ± 0,33, hal ini disebabkan gum guar
pada keju tersebut, tingginya kandungan
memiliki kemampuan daya serap air yang
protein
tinggi sehingga terbentuk ikatan yang
memungkinkan
kompleks. Gum guar adalah salah satu
fibriler yang dapat membentuk serabut jika
polisakarida yang memiliki kemampuan
ditarik,
tinggi dalam menyerap air (Gupta et al,
Winarno (2004) bahwa susunan molekul
2009). Polisakarida membentuk butiran –
protein fibriler terdiri dari rantai molekul
butiran yang kompleks dan pada proses
yang panjang sejajar dengan rantai utama,
pemanasan atom O dan H kecuali pada
tidak membentuk kristal, dan apabila
gugus hidroksil akan memutar membalik
ditarik memanjang, maka dapat kembali
sehingga membelakangi permukaan yang
pada bentuk semula.
rataan
menunjukkan
tertinggi
bahwa
kemulurann
yang
secara
berkelanjutan
molekul
pada
seperti
kasein
keju adanya
yang
harus
Mozzarella protein
dijelaskan
oleh
mengakibatkan sifat hidrofobik sehingga
Tingkat kemuluran keju mozzarella
dapat mengikat senyawa hidrofobik yang
low fat dengan penambahan Xanthan Gum
lainnya. Sementara gugus hidroksil tetap
berkisar 18.80 ± 0,18 dan Gum Arab
menghadap ke permukaan sehingga dapat
berkisar 10,40 ± 0.37 lebih rendah hal ini
menyerap air dan berikatan dengan gugus
dikarenakan xanthan gum dan gum arab
polar lainnya (Purwono, 1993).
mempunyai daya ikat air yang rendah
Elastisitas atau tingkat kemuluran
sehingga ikatan jadi lemah akibatnya
mozzarella
dengan
mudah putus ketika ditarik. Xanthan gum
penambahan gum guar di pengaruhi oleh
mempunyai sifat yang khas yaitu daya ikat
kemampuan kasein untuk mempertahankan
air yang cukup kuat sehingga dapat
ikatannya sehingga tidak mudah putus
mengikat air yang ada dalam campuran
ketika ditarik. Pernyataan ini sesuai dengan
bahan (Kuswardani, 2008). Kemampuan
Lucey, Johnson and Home ( 2003)
pengikatan air (water holding capacity)
menyatakan
gum arab yang rendah dibandingkan jenis
keju
bahwa
low
fat
pemuluran
adalah
kemampuan interaksi antar molekul kasein
hidrokoloid yang lain (Purwono, 1993).
untuk mempertahankan ikatannya ketika Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
F.G.Winarno.2002.Kimia
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Pangan
Dan
Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama,
A. Kesimpulan Berdasarkan
penelitian,
disimpulkan bahwa yang memiliki tingkat
Jakarta. Fox, P.F., T.P. Guinee, T.M. Cogan and
kemuluran yang paling baik adalah gum
P.L.H.
McSweeney.
2000.
guar 50 ± 0,33 cm, sedangkan kecepatan
Fundamentals of Cheese Science.
meleleh paling cepat adalah gum arab14,29
Aspen Publishers, Inc. Maryland
± 0.33 detik, dan daya leleh paling lebar
Friscillia,A.R;Herla,R;Sentosa,G.2014.Pen
gum arab 10,40 ± 0.55 cm2
garuh
B. Saran
Tapioka dan Tepung Talas Dengan
Berdasarkan
penelitian
diatas
penulis menyarankan untuk menambahkan bahan pengental gum guar pada proses pembuatan keju mozzarella low fat. V. DAFTAR PUSTAKA
Daya Ikat Air, Dan Randemen Bakso Dengan
Penambahan
2000.
Mutu
Nugget
Teknologi
Bayam.Ilmu
Pangan,
vol
dan 2
No.4th.Medan Imam,T;Purwadi;Rika,D,A.Pengaruh Tepung
Porang
(Amorphophallusoncophyllus)Terha dap Kualitas Fisik Dan Organoleptik (Warna
Dan
Aroma)
Keju
Mozzarella.Malang
Keragian Anonim.
Tepung
Penambahan Gum Arab Terhadap
Penambahan
A.B.Kurniawan.2012.Kadar Serat Kasar,
Ayam
Perbandingan
Mozzarella
Cheese.
http://www.dairyinfo.com. Diaksestanggal 12 April 2006 Carroll, R. 2002. Home Cheese Making : Recipes for 75 Homemade Cheeses. Storey Publishing. LLC Dave, R. I., D.J. McMahon, C.J. Oberg and J.R. Broadbent. 2003. Influence of Coagulant Level on Proteolysis and Functionality of Mozzarella Cheese Made Using Direct Acidification. Journal Dairy Science. 86:114 126
Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
K.A.Buckle.2007.
Ilmu
Pangan.
Universitas Indonesia Kuswardani.2008. Xanthan Gum Sebagai Bahan Tambahan Pembuatan Bakso Daging Ayam.IlmuTeknologi Hasil Ternak. Malang
Lukma,H;Purwadi : C.H, Masdiana.2010. Penambahan
Gum
Guar
pada
pembuatan es krim instan ditinjau dari Vis Kositas, Overrun dan kecepatan meleleh.
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
N.Komar.2009.
Karakteristik
Produk
Keju
Termal
S.C.Gupta.2009. Tailoring Of Guar Gum
Mozzarella
For Desert Sand Stabilization. Indian
(KajianKonsentrasiAsamSitrat).
Journal Of Chemical Technologivol
Fakultas
16, November PP. 507 – 512.
Teknologi
Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang.
Siti,R,I.2006.Kajian
Patria,F;Ismed,S;Zulfikli,L.2014.Evaluasi Karakteristik
Fisik,
Kimia,
Dan
Sensori Roti Dari Tepung Komposit Terigu, Ubi Kayu, Kedelai, Dan pati kentang
dengan
Pengental
Dari
Alginat Dengan Guar Gum Untuk Textilile Printin. Institut Pertanian Bogor Sulis,S;Juni,S;Sugeng,S,R.Singgih.2014.P
penambahan
engaruh
Bahan
Pengasam
Xanthan Gum. Ilmu dan teknologi
Kondisi
Susu
Yang
pangan. J.Rekayasa pangan dan pert
Terhadap Daya Leleh, Waktu Leleh,
vol 2 No.1 Th 2014.
Dan
Prastiwi,Rika.KarakteristikTermalProduk Keju
Mozzarella
(KajianKonsentrasiAsamSitrat).
Mozzarella.
Purwadi.2008. Konsentrasi Optimum Jeruk Nipis Sebagai Bahan Pengasam
Berbeda
Keju
Purwokerto
Tipe Jurnal
Ilmiah Peternakan 2(1): 17-23 Sumartini.
TeknologiPertanian Malang
Kemuluran
Dan
Kajian
sifat
fisiko
kimia
formulasi tepung komposit produk organik.ISBN 978-602-98902-1-1
Pada Pembuatan Keju Mozzarella. Program
Studi
Teknologi
Hasil
Ternak, Malang. Purwadi.2010.
Kualitas
Mozzarella
Dengan
Fisik
Keju Bahan
Pengasam Jeruk Nipis.Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Hal 33 – 40 ISSN : 1978 – 0303 Purwono, W. 1993.Pengaruh Penambahan Gelatin dan Gum Arab Terhadap Beberapa Sifat Kembang Gula Jenis Tofee.
Skripsi. Jurusan Teknologi
Hasil Pertanian Universitas Gajah Mada. Yogyakarta Fahmi Afandi |12.1.04.01.0025 Fakultas Peternakan – Prodi Peternakan
simki.unpkediri.ac.id || 13||