PENABUR PUPUK KANDANG
Tujuan: menaburkan pupuk kandang secara merata dengan memakai tenaga tangan sekecil mungkin.
Bentuk:
terdiri dari (trailer) beroda 2 atau 4. dasar gerobak dapat bergerak ke belakang dengan memakai rantai yang digerakkan oleh roda trailer.
Alat penyebar: terdiri 2 roda silindris dengan jari-jari yang
panjang dan dipasang melintang di belakang, berputar kebalikan dengan putaran roda trailer. Pupuk kandang oleh roda silinder diangkat dari dasar gerobag, diberikan ke roda silinder berikutnya dan ditebarkan (dilempar) secara merata (dg spreader).
Alat penggerak: gerakan berputar dari roda trailer dipindah
ke roda gigi dengan memakai nok (palrad). Pada roda trailer ada roda kecil dengan 3 nok (tonjolan) yg secara periodik mendesak setang . Setang menggerakkan alat dan menyebabkan roda gigi bergerak secara periodeik pula. Frekuensi gerakan roda gigi per putaran roda trailer tergantung kepada kedudukan roda kecil (bantuan), yg diatur oleh sebuah handel.
Kapasitas bak trailer: 2 – 4 m3.
Cara penyebaran pupuk 1. Disebar menggunakan tangan atau alat (broadcasting), 2. Diberikan pada dasar kalenan bajakan, kemudian ditutup, 3. Bersama dengan benih (dg alat grain-drill), 4. Diberikan dekat benih pada waktu tanam, 5. Diberikan pada waktu mendangir, 6. Diberikan sebelum bertanam, 7. Diberikan ke tanah dengan alat penyemprot, 8. Diberikan bersama air irigasi.
PENABUR PUPUK BUATAN
Penabur Pupuk Buatan
Syarat: 1. 2. 3. 4.
Harus dapat menabur pupuk secara merata, Pupuk yg menggumpal harus dapat terpecahkan, Material harus tahan terhadap sifat pupuk, Harus mudah dibersihkan.
Bagiannya:
1. Kotak, 2. Alat penabur, 3. Alat angkut.
Lanjutan
Kotak:
1. Dibuat dari bahan yang tahan terhadap pupuk, 2. Bentuk seperti hopper tetapi memanjang, 3. Dindingnya lurus ke atas agar pupuk bisa selalu ke bawah, 4. Panjang 2-4 m yg kadang dibagi beberapa sektor, 5. Didalamya ada ada alat pengaduk (agitator) untuk meratakan dan menghancurkan gumpalan pupuk.
Alat penabur: Sistem Schlur 1. Terdiri dari suatu kotak dengan dinding tetap dan dinding lain yang digerakkan bersama dengan dasar kotak (Hopper), 2. Di atas ada suatu rol dengan jari2 panjang untuk melempar pupuk keluar.
Pupuk Buatan: Pemberian pupuk buatan banyak dipengaruhi oleh beberapa sifat fisis, a.l: 1. Higroskopisitas: karena pupuk buatan harus mudah diambil oleh tanaman, maka pupuk mudah mengambil air (lembab) disekelilingnya. Ini terjadi apabila kelembaban nisbi melebihi titik higroskopis dari pupuk. 2. Ukuran dan bentuk partikel: partikel yg kasar akan kurang dipengaruhi oleh humidity yg tinggi. Yg halus akan mudah mengalirnya dibanding dengan yg berbentuk kasar.
Lanjutan… 3. Heterogenitas: Bila butir2 pupuk ber macam2 ukurannya, maka nanti di dalam hopper karena getaran alat akan terjadi pemisahan antara yg halus dan yg kasar. Untuk pupuk campuran hal ini harus perlu diperhatikan.
4. Berat jenis: berat jenis berbeda dapat mempengaruhi jumlah pemberian, apalagi pemberian itu didasarkan pada volume.
Pupuk yg diperdagangkan biasanya mengandung “conditioners”, mengurangi mudahnya pemberian, a.l. mengurangi higroskopisitas.
Bahan yg biasa dipakai: tepung biji kapas, tepung ikan, gambut kering, gibs, dll. Cara pemberian pupuk: 1. Melalui lobang pada dasar hopper karena berat gravity, disebut “gravity-feed”. Banyak sedikitnya pupuk yg diberikan diatur dg mengatur besar kecilnya lubang tsb. Dinding hopper dibuat tegak supaya pupuk bebas mengalir.
Lanjutan
2. Dengan alat agitator (pengaduk) dimuka lubang agar pupuk dapat mengalir terus sesuai dengan penyetelan lubang. Juga debiet pupuk dapat diatur dengan mengatur kecepatan putaran agitator.
SOAL UNTUK DIKERJAKAN Saudara sudah mengenal cara penyebaran pupuk. Ada beberapa cara penyebaran pupuk yang bisa dilakukan. Menurut Saudara cara penyebaran mana yang paling baik dan menguntungkan? Jelaskan jawaban Saudara! Jawaban dikirim ke e-mail:
[email protected]