No. : 398/S2-TL/TPAL/2008
PEMODELAN BIODEGRADASI DI JARINGAN SEWERAGE DAERAH PERKOTAAN (Studi Kasus : Kota Bandung)
TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
INDRA ARISTA NIM : 25305023 Program Studi Teknik Lingkungan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
i
ABSTRAK
PEMODELAN BIODEGRADASI DI JARINGAN SEWERAGE DAERAH PERKOTAAN (Studi Kasus : Kota Bandung) Indra Arista NIM : 25305023 Meskipun banyak orang menganggap saluran air buangan hanya merupakan sistem transportasi air buangan menuju IPAL, saluran air buangan sebenarnya merupakan tempat terjadinya reaksi biologis, kimia dan fisika. Seringkali penelitian yang dilakukan dalam bidang pengolahan air buangan memusatkan perhatiannya pada desain dan rekayasa instalasi pengolahannya saja, sedangkan proses perubahan yang terjadi di dalam saluran air buangan cenderung dilupakan. Akhir-akhir ini, pengelolaan air buangan secara terintegrasi telah menarik banyak minat. Akan tetapi, informasi yang ada tentang proses yang terjadi di dalam saluran air buangan tidak banyak ditemukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang perubahan yang terjadi di dalam komposisi air buangan domestik pada saluran, khususnya penyisihan materi organik. Penelitian dilakukan pada jaringan penyaluran air buangan utama di kota Bandung. Pertama-tama, dilakukan analisa terhadap kondisi fisik saluran, kemudian komposisi air buangan diteliti baik di lapangan dan melalui analisa laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 titik di sepanjang saluran selama 7 hari, dengan variasi diurnal pada 3 hari terakhir. Zat organik ditentukan oleh konsentrasi COD dan biomassa ditunjukkan oleh pengukuran VSS. Parameter fisik juga diukur menggunakan alat pengukuran lapangan. Waktu retensi untuk saluran sepanjang 817 meter adalah 23,3 – 26,57 menit berdasarkan perhitungan. Tingkat penyisihan COD maksimum adalah sebesar 54,54 % dan penambahan biomassa maksimum mencapai 82,12 %. Penguraian organik hanya bisa terjadi dalam kondisi aerob atau anaerob karena konsentrasi nitrat yang ditemukan terlalu rendah untuk membentuk kondisi anoksik. Dengan menganggap saluran air buangan sebagai sebuah Plug Flow Reactor dan mengembangkan persamaan Monod, data yang diukur digunakan untuk menghitung kinetika reaksi yang terjadi pada air buangan domestik di saluran air buangan. Pendekatan ini menghasilkan nilai Ks sebesar 469,43mg/l COD dan μmaks sebesar 3,08 per hari. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan konsentrasi COD yang diukur. Bisa disimpulkan bahwa persamaan Monod untuk Plug Flow Reactor bisa digunakan untuk menghitung kinetika penyisihan organik untuk air buangan domestik di saluran air buangan. Kata Kunci: Reaktor aliran sumbat, saluran air buangan, biodegradasi, zat organik dan air limbah domestik.
ii
ABSTRACT
MODELLING THE WASTEWATER BIODEGRADATION PROCESS IN THE CITY SEWERAGE AREA (Case Study : Bandung City ) Although most people regard the sewer merely as the transport system for wastewater to the treatment plant, it is actually a biological, chemical and physical reactor. Traditionally, most research efforts in wastewater treatment were directed towards the design and control of wastewater treatment plants. The conversion process that occur during the sewer transport were essentially ignored. Recently, integrated wastewater management has gained much interest. However, information about sewer processes is scarce. The purpose of this research was to obtain a more thorough understanding of the changes that occur in the sewer, specifically about the organic removal rate of domestic waste water. An investigation were performed in a main sewer network, located in Bandung. Firstly, the channel physical characteristics was observed. Secondly, the wastewater composition was determined on-site and after sampling also analysis. Samples are taken from five sampling points during 7 days period, with diurnal variations for the last 3 days. These samples are measured to determine the wastewater characeristics, mainly on organics and nitrogen compunds as nitrate and nitrite. Organics are represented by COD concentration and biomass are represented by VSS measurements. Physical characteristics are also observed using onsite measurement tools. The calculated wastewater retention time the 817 meter long channel is 23,3 – 26,57 minutes. It is also found that the organic removal rate reached 54,54 % and 82,12 % of biomass growth. It is found that the reaction can only occur in aerobic or anaerobic condition because the nitrogen compound found in the system is too low to be used as the electron acceptor for respiration process. By considering the sewer system as a plug flow reactor and using the Monod equation, the collected datas are used to calculate the reaction kinetics of domestic waste water in Bandung's sewer system. This approach obtained Ks value of 469,43 mg/l COD and μmaks of 3,08 per-day. These values are then compared to the COD concentrations that is measured. It is concluded that Monod equation for plug flow reactor can be used as a method to approach the organic removal kinetics of wastewater in Bandung's sewer system. Keyword : Plug flow reactor, sewerage, biodegradation, organics, domestic wastewater.
iii
PEMODELAN BIODEGRADASI DI JARINGAN SEWERAGE DAERAH PERKOTAAN (Studi Kasus : Kota Bandung)
Oleh
INDRA ARISTA NIM : 25305023 Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Mengetahui dan Menyetujui Pembimbing Thesis, Tanggal 20 Februari 2007
DR. ING. IR. PRAYATNI SOEWONDO, MS NIP. 131. 284. 856
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
v
Laporan ini dipersembahkan untuk Ibunda tercinta, Ny. Roswita Bakri dan adikku tersayang, Arinda Rozalia.
Untuk kerelaan dan keikhlasan menerima saya apa adanya.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas karunia, rahmat dan ridha-Nya, laporan tesis ini akhirnya dapat terselesaikan. Tesis ini berjudul “Pemodelan Biodegradasi di Jaringan Sewerage Daerah Perkotaan (Studi Kasus : Kota Bandung)” merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister pada bidang Teknologi Pengolahan Air dan Limbah, Departemen Teknik Lingkungan, Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan bisa terselesaikan tanpa adanya peran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Ing. Prayatni Soewondo, MS. Selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan segala bimbingan, arahan serta meluangkan waktu, pikiran beliau hingga tesis ini dapat terselesaikan juga sebagai dosen wali selama penulis menempuh studi di ITB. 2. Bapak Ir. Suprihanto Notodarmojo, Ph.D selaku Kepala KK Rekayasa Limbah Cair. 3. Bapak Dr. Ir. Agus Djatnika Effendi selaku Kepala Departemen Teknik Lingkungan ITB yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis. 4. Ibu Dr. Ir. Indah Rachmatiah Siti Salami, MSc selaku Sekretaris Departemen Teknik Lingkungan ITB yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis. 5. Ibu Dr. Ing. Marisa Handajani, MT, Ibu Dr. Barti Setiani Muntalif, Ibu Dr. Ir. Katharina Oginawati, MT selaku dosen penguji. 6. Ibu Dra. Betty dan seluruh jajaran direksi serta staf Direksi Air Kotor PDAM dan IPAL Bojongsoang. 7. Ibu / Bapak Staf Dosen Departemen Teknik Lingkungan ITB yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis.
vii
8. Ibu / Bapak Staf Tata Usaha dan Administrasi Departemen Teknik Lingkungan ITB yang selalu memberikan pengertian. 9. Ibu / Bapak laboran di laboratorium Teknik Lingkungan ITB yang banyak memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian. 10. Ibunda Ny. Roswita Bakri dan adik Arinda Rozalia yang telah memberikan dukungan moril dan kasih sayang yang tidak terputus sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini. 11. Teman-teman angkatan 2005 yang selalu memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan program studi di ITB. 12. Teman-teman TPAL angkatan 2006 yang telah memberikan begitu banyak bantuan di tahun terakhir penulis di ITB. 13. Mas Andik Yulianto, ST, MT, guru dan rekan seperjuangan, untuk bantuan referensi dan masukan. 14. Rekan-rekan di RASE FM untuk kenangan yang tidak terlupakan. 15. Seluruh anggota manajemen artis D’Cinnamons, Karnival, dan Shuriken. 16. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan.
Bandung, Maret 2008 Penulis,
Indra Arista
viii
DAFTAR ISI ABSTRAK ……...………………………………………………………….
i
ABSTRACT …….…………………………………………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS……………………………………...
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………
v
KATA PENGANTAR……………………………………………………..
vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………….
viii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………….....................................
xi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
xv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ……………………………..
xvii
Bab I Pendahuluan …………………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang ………………………………………….………
1
1.2 Identifikasi Permasalahan ………………………………………
3
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………….
4
1.4 Ruang Lingkup …………………………………………………
4
1.5 Sistematika Pembahasan ………………………………..………
4
Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………….………
6
2.1 Sewerage ……………………………………………….………
6
2.1.1 Sistem Dalam Sewer ……………………….……….
7
2.2 Air Buangan …………………………………………….………
9
2.2.1 Asal Limbah Cair ………………………….….…….
10
2.2.2 Komposisi Limbah Cair …………………….………
11
2.3 Proses Biodegradasi …………………………………………….
16
2.3.1 Proses Biologi ………………………………………
16
2.3.2 Sel Bakteri dan Pertumbuhan ………………………
17
2.3.3 Kondisi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan ……….
21
2.3.4 Dekomposisi Materi Organik ……………….………
26
2.3.5 Kebutuhan Oksigen …………………………………
27
2.4 Sewerage sebagai Bioreaktor …………………………..……….
31
ix
2.4.1 Proses Yang Terjadi …………………………..…….
32
2.5 Kesetimbangan Massa ...………………………………..………
38
2.5.1 Hidrodinamika Saluran ……………………...………
39
2.5.2 Kesetimbangan Massa Sewer ……………………….
39
2.6 Model Aliran Reaktor ………………………………………….
41
2.6.1 Reaktor Aliran Sumbat (PFR) ………………………
42
2.6.2 Kinetika Kimia dalam Sistem Mikrobial ……………
52
2.6.3 Nitrat dan Nitrit ………..……………………………
55
2.7 Pengolahan Air Buangan Terintegrasi ….………………………
59
Bab III Gambaran Umum Lokasi Studi ……………………………..….
62
3.1 Jaringan Penyaluran Air Buangan Kota Bandung …...…………
62
3.1.1 Sejarah Singkat ………………………………..……
62
3.1.2 Daerah Pelayanan & Peta Jaringan ….………………
63
3.1.3 Sistem Pelayanan Air Buangan ……………………..
64
3.2 Instalasi Pengolahan Air Kotor Bojongsoang ………………….
68
3.2.1 Tahapan Proses Instalasi Pengolahan Air Kotor ……
68
3.2.2 Karakteristik Air Buangan ………..…………………
71
3.2.3 Pemanfaatan Produk IPAL Bojongsoang …….……..
71
Bab IV Metodologi Penelitian ……………………………………..……
73
4.1 Tahap Pengerjaan ………………………………………………
73
4.2 Persiapan Alat dan Bahan ………………………………………
74
4.3 Rancangan Penelitian ………………. …………...…………….
75
4.4 Parameter Yang Diamati ……………..………………………...
79
4.5 Pengukuran dan Perhitungan Debit Air Buangan ………………
82
Bab V Pembahasan …………………………………………….………
85
5.1 Analisa Karakteristik Limbah ………………………………….
85
5.2 Data Pengukuran ……………………………………….………
90
5.2.1 pH ………………………………...…………………
90
5.2.2 Temperatur …………………………………………
92
5.2.3 Konduktivitas ……………………………………….
95
5.2.4 Turbiditas ……………………………………………
97
5.2.5 DO …………………………………………………
100
x
5.2.6 COD ………………………………………………… 102 5.2.7 TSS ………………………………………………….
111
5.2.8 VSS ……………………………………………….…
113
5.2.9 Nitrat dan Nitrit ……………………………………..
120
5.3 Waktu Tinggal ………………………………………………….
125
5.4 Kinetika ………………………………………………………...
129
5.4.1 Laju pertumbuhan spesifik (μ) ……………………...
130
5.4.2 Parameter Kinetika ( Ks dan μ maks ) ……………… 131 5.4.3 Perbandingan C Percobaan dengan C Perhitungan ...
133
Bab VI Kesimpulan dan Saran …………………………………………
138
6.1 Kesimpulan …………………………………………………….
138
6.2 Saran ……………………………………………………………
140
Daftar Pustaka ……………………………………………………………
142
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Analisa COD (Chemical Oxygen Demand ) ……………. 149
Lampiran B
Analisa BOD (Biochemical Oxygen Demand ) …………
Lampiran C
Analisa Zat Padat ………………………. ……………… 154
Lampiran D
Analisa Nitrat …………………………………………… 155
Lampiran E
Analisa Nitrit ……………………………………………
156
Lampiran F
Data Perhitungan Kinetika PFR ……………………...…
157
Lampiran G
Dokumentasi Percobaan ……………………………...…
158
151
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Subsistem dalam saluran air buangan …………………….
9
Gambar 2.2 Klasifikasi materi organik yang berada di sewerage …......
16
Gambar 2.3 Fase pertumbuhan menurut Monod, 1949 ………….......…
19
Gambar 2.4 Proses dan tempat terjadinya reaksi mikrobial …………....
31
Gambar 2.5 Klasifikasi partikel di air buangan ………………….......…
31
Gambar 2.6 Transfer massa pada saluran air buangan selama proses …
34
Gambar 2.7 Reaksi redoks yang terjadi di lapisan biofilm ……….....…
35
Gambar 2.8 Hubungan antara biomassa dengan substrat …………....…
36
Gambar 2.9 Siklus nitrat di lapisan biofilm ………………………....…
37
Gambar 2.10 Siklus senyawa sulfur di lapisan biofilm …………….....…
38
Gambar 2.11 Reaksi senyawa sulfat di atmosfer saluran air buangan …..
38
Gambar 2.12 Gradien konsentrasi PFR ……………………….…………
44
Gambar 2.13 Reaktor aliran sumbat ……………………………………..
45
Gambar 2.14 Perubahan konsentrasi dalam reaktor aliran sumbat …......
48
Gambar 2.15 Hubungan antara μ dan S pada persamaan Monod ….........
49
Gambar 2.16 Linearisasi menggunakan Lineweaver-Burk plot …………
53
Gambar 2.17 Siklus nitrogen ……………………………………….……
57
Gambar 2.18 Konsep model transformasi anoksik ……………………...
58
Gambar 2.19 Konsentrasi nitrat dan nitrit pada konsentrasi anoksik ……
59
Gambar 2.20 Pengelolaan air buangan secara menyeluruh ………….......
60
Gambar 3.1 Denah pelayanan air kotor kota Bandung ………….…......
63
Gambar 3.2 Denah Lokasi IPAL Bojongsoang ………….……………..
68
Gambar 4.1 Diagram alir tahap pengerjaan …………………………....
73
Gambar 4.2 Alat pengukuran lapangan …………………………..…….
74
Gambar 4.3 Reaktan dan sampel ……….. ……………………………..
74
Gambar 4.4 Denah lokasi penelitian ………………………….…..……
76
Gambar 4.5 Skema lokasi penelitian ……..…………………………….
76
Gambar 4.6 Lokasi pengambilan sampel ……………………………....
78
Gambar 4.7 Kondisi titik pengambilan sampel ………………………...
79
Gambar 4.8 Distribusi kecepatan di dalam pipa ……….….....………...
83
xiii
Gambar 4.9 Grafik elemen hidrolis untuk pipa bulat ….…........……….
84
Gambar 5.1 Variasi pH sampel pagi hari …………………........……...
91
Gambar 5.2 Variasi pH sampel sore hari ………………....……………
92
Gambar 5.3 Variasi suhu sampel pagi hari …………………………….
94
Gambar 5.4 Variasi suhu sampel sore hari …………………….……….
94
Gambar 5.5 Variasi konduktivitas sampel pagi hari ……………….......
96
Gambar 5.6 Variasi konduktivitas sampel pagi hari ……………....…...
96
Gambar 5.7 Variasi turbiditas sampel pagi hari ………………….…….
98
Gambar 5.8 Variasi turbiditas sampel sore hari …………………….….
99
Gambar 5.9 Variasi DO sampel pagi hari ………………………...........
101
Gambar 5.10 Variasi DO sampel sore hari ………………………....…...
101
Gambar 5.11 Variasi COD sampel pagi hari …………………………… 104 Gambar 5.12 Variasi COD sampel sore hari ……………………...……
105
Gambar 5.13 Pola efisiensi penyisihan COD perhari dari titk 1 ke titik 5
106
Gambar 5.14 Perbandingan BOD dan COD …………………………….
109
Gambar 5.15 Pola aktifitas masyarakat dalam satu minggu …………….
109
Gambar 5.16 Pola aktifitas masyarakat dalam satu hari ...........................
110
Gambar 5.17 Variasi TSS sampel pagi hari …………………....………..
112
Gambar 5.18 Variasi TSS sampel sore hari …………………....………..
112
Gambar 5.19 Variasi VSS sampel pagi hari ………….………….…...…. 116 Gambar 5.20 Variasi VSS sampel sore hari ……………………….....…. 116 Gambar 5.21 Perbandingan COD dan VSS pada hari ke-2 ……….…….
117
Gambar 5.22 Perbandingan COD dan VSS pada hari ke-3 ……….…….
117
Gambar 5.23 Perbandingan COD dan VSS pada hari ke-4 ………….….
118
Gambar 5.24 Perbandingan COD dan VSS pada hari ke-5 ……….…….
118
Gambar 5.25 Perbandingan COD dan VSS pada hari ke-6 ……….…….
118
Gambar 5.26 Perbandingan COD dan VSS pada hari ke-7 ………….….
119
Gambar 5.27 Perbandingan COD dan VSS pada sore hari ke-5 ……...… 119 Gambar 5.28 Perbandingan COD dan VSS pada sore hari ke-6 ………... 119 Gambar 5.29 Perbandingan COD dan VSS pada sore hari ke-7 …….….. 120 Gambar 5.30 Perbandingan Nitrat dan Nitrit pada hari ke-5 ………....…
122
Gambar 5.31 Perbandingan Nitrat dan Nitrit pada hari ke-6 ………....…
123
xiv
Gambar 5.32 Perbandingan Nitrat dan Nitrit pada hari ke-7 ………....…
123
Gambar 5.33 Perbandingan Nitrat dan Nitrit pada sore hari ke-5 …...….
124
Gambar 5.34 Perbandingan Nitrat dan Nitrit pada sore hari ke-6 …......... 124 Gambar 5.35 Perbandingan Nitrat dan Nitrit pada sore hari ke-7 …....…. 124 Gambar 5.36 Tipikal range proses mikroorganisme tersuspensi ………..
128
Gambar 5.37 SRT untuk proses biokimia pada reaktor …………………
129
Gambar 5.38 Kurva pertumbuhan mikroorganisme ………………….…. 137 Gambar 5.39 Perhitungan Yield ………………………………………… 134 Gambar 5.40 Perbandingan C hari ke-5 …………………………………
135
Gambar 5.41 Perbandingan C hari ke-6 …………………………………
135
Gambar 5.42 Perbandingan C hari ke-7 ……………………………..….
135
Gambar 5.43 Perbandingan C sore hari ke-5 ………………………....…
136
Gambar 5.44 Perbandingan C sore hari ke-6 ……………………........…
136
Gambar 5.45 Perbandingan C sore hari ke-7 ……………………........…
136
xv DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kualitas Limbah Cair Domestik ……..………………..………………..
12
Tabel 2.2 Karakteristik Tipe Air Limbah Domestik di Indonesia …………………
13
Tabel 2.3 Kebutuhan Nutrien Mikroorganisme ……………………………………
16
Tabel 2.4 Tingkatan Pengolahan Air Buangan ………………………………….…
20
Tabel 2.5 Klasifikasi Mikroorganisme …………………………………………….
22
Tabel 2.6 Akseptor Elektron dalam Air Buangan ……………….………………...
24
Tabel 2.7 Akseptor Elektron di dalam Sewer ……………………………..……….
30
Tabel 3.1 Daerah Pelayanan Air Kotor Kota Bandung ……………………………
67
Tabel 3.2 Karakteristik Air Buangan IPAL Bojongsoang …………………………
72
Tabel 3.3 Karakteristik Air Buangan di Unit Sump Well IPAL Bojongsoang .……
72
Tabel 4.1 Jumlah sampel, Penyimpanan dan Pengawetan ……………………...…
78
Tabel 4.2 Metode dan Alat Pengukuran ………………...........................................
78
Tabel 5.1 Analisa Karakteristik Limbah Cair ……....…………….……….……….
85
Tabel 5.2 Perbandingan Kualitas air buangan ……………………...……………...
86
Tabel 5.3 Hasil Pengukuran pH di Pagi Hari ………………………………..…….
90
Tabel 5.4 Hasil Pengukuran pH di Sore Hari …………..………………………….
90
Tabel 5.5 Hasil Pengukuran Suhu di Pagi Hari .…………………………………...
93
Tabel 5.6 Hasil Pengukuran Suhu di Sore Hari ………………………………..…..
93
Tabel 5.7 Variasi Konduktivitas Sampel Pagi Hari …………………......…………
96
Tabel 5.8 Variasi Konduktivitas Sampel Sore Hari ……………………………….
96
Tabel 5.9 Variasi Turbiditas Sampel Pagi Hari …………………………………....
97
Tabel 5.10 Variasi Turbiditas Sampel Pagi Hari ……………………………….…...
98
Tabel 5.11 Variasi DO Sampel Pagi Hari ……………………………………...……
100
Tabel 5.12 Variasi DO Sampel Sore Hari ………...………………...………………
101
Tabel 5.13 Variasi COD Sampel Pagi Hari ………………………………..……….
103
Tabel 5.14 Variasi COD Sampel Sore Hari …………………………………...…….
103
Tabel 5.15 Pola Efisiensi Penyisihan Materi Organik ………………………………
106
Tabel 5.16 Rasio BOD/COD ………………………………………………………..
108
Tabel 5.17 Variasi TSS Sampel Pagi Hari ………………………..………………...
112
Tabel 5.18 Variasi TSS Sampel Sore Hari ………….……………………………....
112
Tabel 5.19 Variasi VSS Sampel Pagi Hari …………………………………..……...
114
xvi Tabel 5.20 Variasi VSS Sampel Sore Hari ……………………………….………...
114
Tabel 5.21 Variasi Nitrat dan Nitrit Sampel Pagi Hari …………….………………..
121
Tabel 5.22 Variasi Nitrat Sampel Sore Hari ……………………………………….
122
Tabel 5.23 Debit Rata-rata di Saluran Air Buangan ………………………………..
126
Tabel 5.24 Waktu Tinggal Air Buangan di Saluran ………………………………...
128
Tabel 5.25 Data Untuk Perhitungan μ ……………………………………………..
131
Tabel 5.26 Perhitungan μ ……………………………………………………………
132
Tabel 5.27 Perbandingan C perhitungan dan C Pengukuran ………………………..
137
xvii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
Pemakaian pertama kali SINGKATAN
NAMA
pada halaman
BOD
Biochemical Oxygen Demand
2
COD
Chemical Oxygen Demand
2
IPAL
Instalasi Pengolahan Air Limbah
3
VSS
Volatile Suspended Solids
3
SM
Sebelum Masehi
7
TS
Total Solid
13
Total Dissolved Solids
13
Suspended Solids
13
TOC
Total Organic Carbon
13
VOC
Volatile Organic Carbon
13
Temperatur
14
Methyl Benzene Alkyl Sulfonat
14
Parts per million
14
Spesies
21
Continuous Stirred Tank Reactor
44
Waktu detensi
44
Plug Flow Reactor
45
PDAM
Perusahaan Daerah Air Minum
64
BUDP
Bandung Urban Development Project
64
Inspection Chamber
73
Peraturan Daerah
74
Tempat Pembuangan Air
76
Hektar
80
Saluran Penyaluran Air Buangan
81
Dissolved Oxygen
85
TDS SS
T MBAS ppm sp CSTR td PFR
IC PERDA TPA Ha SPAB DO
xviii
Pemakaian pertama kali LAMBANG
KETERANGAN
pada halaman
N
Nitrogen
13
P
Phosporus
13
CaCO3
Kalsium karbonat
13
pH
Derajat keasaman
14
Fahrenheit
14
CO2
Karbon dioksida
17
HCO3
Asam karbonat
17
X
Konsentrasi biomassa aktif
18
t
Waktu
18
µ
Konstanta kecepatan pertumbuhan spesifik
18
Derajat celcius
23
S
Sulfur
23
K
Kalium
23
Magnesium
23
Kalsium karbonat
23
Fe
Besi
23
Ni
Nikel
23
Cl
Klorida
23
Zn
Seng
24
Mn
Mangan
24
Se
Selenium
24
Co
Cobalt
24
Cu
Cuprum
24
V
Vanadium
24
CH4
Metan
24
CO2
Karbon dioksida
24
H
Hidrogen
24
O
Oksigen
26
F
ºC
Mg CaCO3
xix
H2S
Hidrogen sulfida
37
Q
Debit
44
D
Dispersi
47
Bilangan Reynolds
47
ν
Kekentalan kinematik
47
S
Substrat
47
M
Mikroorganisme
49
P
Produk
49
F
Luas area
49
v
Kecepatan
49
Csi
Konsentrasi awal substrat
49
CMi
Konsentrasi awal mikroorganisme
49
A
Luas daerah
49
vz
Kecepatan dalam saluran
49
z
Jarak
49
Laju pertumbuhan maksimum
50
Ks
Konsentrasi maksimum
50
Ea
Energi aktifasi
58
T
Suhu
58
NO2
Nitrit
58
NH4
Ammonium
58
H 2O
Air
59
NO3
Nitrat
59
N 2O
Dinitrogen oksida
59
NO
Nitrogen oksida
59
Koefisien kekasaran Manning
93
NRe
µmaks
n