Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
1.1 Latar Belakang Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah memberi wewenang kepada daerah dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, khususnya di dalam upaya daerah untuk menggali sumber
pendapatan
asli
daerah
melalui
sektor
pariwisata
dalam
menunjang tercapainya percepatan pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan suatu sistem perencanaan dan pengelolaan pada sektor pariwisata. Sesuai dengan Perda Kabupaten Belitung No.7 Tahun 2001 Tentang Tapak Kawasan Pariwisata, bahwa ada beberapa lokasi kawasan wisata yang sudah menjadi tapak kawawan di Kabupaten Belitung. Pembangunan pariwisata di kawasan yang sudah ditentukan tapak kawasan berlangsung sejak tahun 1970-an, yang ditandai dengan pembangunan Cottage di Pantai Tanjung Kelayang Hotel dan cottage yang dibangun tersebut sekarang masih ada akan tetapi hotel dan cottage
Hal I - 1
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
tersebut sudah tidak berfungsi semenjak kawasan Tanjung Kelayang dikelola oleh PT. Belitung Tourism Development Centre (Bel.TDC). Sampai saat ini kawasan wisata masih bayak yang tidak terawat dan tidak berfungsi sesuai dengan arah yang diinginkan pada saat pendirian PT Belitung Tourism Development Centre (Bel.TDC), pada saat itu merupakan kepanjangan tangan Pemerintah Pusat yang memfokuskan pembangunan pariwisata Indonesia pada pembangunan kawasan-kawasan development
centre. Padahal kawasan wisata di kabupaten Belitung mempunyai nilai historis dan daya jual yang tinggi sebagai daerah tujuan wisata bahari khususnya di Kabupaten Belitung. Kabupaten Belitung sebagai wilayah kepulauan mempunyai asset dan sumber daya pariwisata daerah yang terdiri dari obyek dan daya tarik wisata (ODTW) alam, Budaya dan minat Khusus yang potensial untuk dikembangkan menjadi Industri Pariwisata. Berbagai jenis Obyek Wisata yang terdapat di Kabupaten Belitung yang sudah dikenal saat ini. Walaupun pada kenyataan saat ini sektor Pariwisata peranannya masih relatif kecil, namun melihat potensi Pariwisata yang ada di Kabupaten Belitung cukup beragam, maka sektor Pariwisata ini memiliki peluang yang cukup baik untuk dikembangkan di Kabupaten Belitung pada masa masa yang akan datang. Selain memiliki Potensi Wisata alam dan Budaya yang cukup potensial, Letak geografis Kabupaten Belitung yang dilalui oleh ALKI dan dikelilingi oleh Provinsi kaya disekitarnya seperti kepulauan Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat menyebabkan letak Geografisnya menjadi sangat Strategis. Hal ini menyebabkan perlu adanya suatu penataan dan pengembangan obyek dan daya tarik wisat Kabupaten belitung yang meliputi seluruh aspek yang berkaitan dengan pengembangan Kepariwisataan Kabupaten
Hal I - 2
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
Belitung. Penataan dan pengembangan berbagai potensi Pariwisata dengan segala fasilitas pendukungnya memerlukan upaya dan usaha dari berbagai pihak terutama Instansi/lembaga dan dunia usaha yang secara langsung.
maupun
tidak
langsung
menunjang
pembangunan
Kepariwisataan. Berdasarkan uraian tersebut diatas sebelum melangkah lebih jauh di dalam melakukan pengelolaaan Kawasan Wisata di Kabupaten Belitung (cetak biru) perencanaan pembangunan kawasan pariwisata, maka diperlukan pemetaan tapak kawasan di kabupaten belitung. Hal ini dilakukan agar perencanaan pembangunan Kawasan Wisata lebih terfokus dan terarah serta dapat memberikan gambaran yang mengarah pada pemanfaatan dan pengelolaan sumber pendapatan asli daerah melalui bidang kepariwisataan dan mengarahkan perkembangan-perkembangan yang akan terjadi atau yang akan dilakukan oleh masyarakat/swasta
(market)
dalam
memanfaatkan
peluang
investasi
di
bidang
adalah
untuk
kepariwisataan.
1.2
Maksud, Tujuan, dan Sasaran
1.2.1 Maksud Maksud
dari
pemetaan
tapak
kawasan
pariwisata
memberikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan sebagai bahan dalam perencanaan pengelolaan Tapak Kawasan Wisata serta untuk kepentingan yang lainnnya, terutama kepada para pelaku usaha di bidang pariwisata untuk melakukan investasi di bidang pariwisata khususnya di kawasan wisata yang sudah ditentukan tapak kawasan.
Hal I - 3
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
1.2.2 Tujuan Tujuan dari pemetaan kawasan pariwisata yaitu memberikan arah bagi upaya pengembangan Kawasan Wisata sehingga memiliki daya tarik wisata yang dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata daerah, disamping itu tujuan Kegiatan Penyusunan Pemetaan Tapak Kawasan Wisata adalah : a.
Mengumpulkan informasi mengenai kondisi umum, fisik lapangan dan infrastruktur Kawasan Wisata.
b.
Mengkaji arahan tapak-tapak kawasan wisata kedalam peta/Map
c.
Mengkaji prospek investasi melalui analisis kelayakan usaha yang layak dikembangkan di Kawasan.
d.
Menyusun rekomendasi dan usulan langkah-langkah terhadap hasil dari Penyusunan Tapak kawasan Wisata kabupaten Belitung.
1.2.3 Sasaran Adapun sasaran yang ingin dicapai dari pemetaan kawasan pariwisata, antara lain : a.
Teridentifikasinya jenis kegiatan rekreasi dan obyek wisata yang layak dikembangkan di kabupaten belitung, dimana hal ini terkait dengan perumusan visi, misi,' dan tujuan pengembangan kawasan wisata tersebut;
b.
Terumuskannya pedoman pengembangan Tapak Kawasan Wisata melalui tersusunnya dokumen Pemetaan Tapak Kawasan Wisata yang nantinya akan berfungsi sebagai alat pedoman pemerintah bagi kawasan wisata tersebut;
c.
Tersusunnya arah kebijakan, strategi, dan bentuk implementasi program berdasarkan skala prioritas pengembangan yang akan menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dan pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders)
dalam
pengembangan
Tapak
Kawasan Wisata. Hal I - 4
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
1.3 Dasar
Dasar Hukum hukum
dari
kegiatan
pemetaan
tapak
kawasan
pariwisata
Kabupaten Belitung, antara lain : a.
Undang-Undang Nomor 9 Tahuri 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427);
b.
UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501);
c.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
d.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
e.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438;
f.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 . Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi Pemerintah;
g.
Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan
Kepala
BAPPENAS
2262/D.2/05/2000
Nomor
Tentang
S-42/A/2000
Petunjuk
Teknis
NomorSPengadaan
Barang/Jasa Instansi Pemerintah. h.
Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 7 Tahun 2001 Tentang Peruntukan Tapak Kawasan Pariwisata.
Hal I - 5
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
i.
Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah;
j.
Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 1);
k.
Peraturan Bupati Belitung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 3);
l.
Keputusan Bupati Belitung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Uraian Jabatan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung;
m.
Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 188.4/091/KEP/BAPPEDA-PM.1/2007 Tanggal 4 Februari 2008 Tentang Penunjukan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Belitung Tahun Anggaran 2008 Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Belitung.
1.4
Ruang Lingkup
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Ruang Lingkup Wilayah Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata berada di Kabupaten Belitung. 1.4.2 Ruang Lingkup Materi Ruang Lingkup kegiatan ini terbagi ke dalam beberapa tahapan, yaitu : Lingkup materi meliputi :
Hal I - 6
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
a.
Identifikasi profil pariwisata yang meliputi seluruh aspek-aspek
yang terkait di dalamnya, yang antara lain adalah: Karakteristik lingkungan fisik dan non-fisik; geografi, topografi, sosial, ekonomi, budaya, peraturan, dan lainnya; Potensi
dan
kondisi
aktual
obyek
wisata
di
wilayah
perencanaan; daya tarik wisata, aksesibilitas, serta sarana dan prasarana pendukung; Gambaran potensi pasar berdasarkan kajian kecocokan antara sisi permintaan dan sisi penawaran; kajian karakteristikobyek wisata, segmentasi pasar wisatawan, pola kunjungan dan profil demografi pasar yang berkunjung. Delineasi tapak kawasan wisata. b.
Perumusan Rekomendasi Pengembangan Kawasan Wisata: Rekomendasi strategi dan rencana pengembangan obyek wisata; Rekomendasi strategi dan rencana tapak Kawasan Wisata; Rekomendasi strategi dan rencana penguatan SDM dan pemberdayaan masyarakat; Rekomendasi strategi dan rencana pengembangan usaha dan investasi.
c.
Strategi Implementasi Program
Mencakup
arahan
implementasi
atau
pelaksanaan
program
pengembangan kawasan rekreasi dalam prioritas dan tahapan waktu, pola pendanaan, serta koordinasi antar pelaku lintas sektor yang terlibat dalam kegiatan pembangunan.
Hal I - 7
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Belitung
Hal I - 8
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
1.5
Keluaran atau Output
Hasil
yang
diharapkan
dari
pemetaan
tapak
kawasan
pariwisata
Kabupaten Belitung adalah : a.
Terciptanya keseimbangan dan keserasian antara pembangunan fisik dengan daya dukung lingkungan serta seluruh potensi yang terkait dengan sektor pariwisata;
b.
Terciptanya keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah.
c.
Terciptanya visi, misi, tujuan, dan sasaran pengembangan Tapak Kawasan Wisata
d.
Rencana pengembangan Tapak Kawasan Wisata yang dituangkan dalam bentuk Peta/Map.
e.
Konsep Pengembangan Tapak Kawasan Wisata di Kabupaten Belitung.
1.6
Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan Pemetaan Tapak Kawasan Wisata Kabupaten Belitung selesai dalam waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari Kalender.
1.7
Sistematika Pembahasan
Pembahasan Laporan Pendahuluan ini meliputi 4 (empat) bab, yang meliputi : Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi hal-hal yang melatarbelakangi penyusunan Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung, maksud, tujuan, dan sasaran, dasar hukum sebagai landasan Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata, ruang lingkup, metodologi, dan sistematika pembahasan.
Hal I - 9
Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung
Bab 2 Kebijakan dan Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin Bab ini berisi kebijakan pariwisata nasional, kebijakan Kabupaten Belitung, dan gambaran umum yang lebih berhubungan mengenai objek wisata yang ada di Kabupaten Belitung. Bab 3 Pendekatan dan Metodologi Metodologi ini meliputi pendekatan dan metodologi yang berkaitan dengan Pemetaan Tapak Kawasan Pariwisata Kabupaten Belitung. Bab 4 Organisasi dan Mekanisme Pelaksanaan Pekerjaan Bab ini membahas mengenai organisasi pelaksanaan pekerjaan yang meliputi struktur organisasi dan komposisi tenaga ahli, dan mekanisme pelaksanaan pekerjaan yang meliputi jadwal pelaksanaan pekerjaan dan sistem pelaporan.
Hal I - 10