PEMERINTAH KOTA SOLOK
RENCANA STRATEGIS KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA SOLOK
Tahun 2010 s.d 2015
KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA SOLOK TAHUN 2012
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pembangunan
Ketahanan
Pangan
memiliki
peran
yang
strategis
dalam
perekonomian nasional. Peran strategis ketahanan pangan tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, distribusi dan konsumsi pangan, penyerapan tenaga kerja; sumber pendapatan; serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan. Berbagai peran strategis ketahanan pangan dimaksud sejalan dengan tujuan pembangunan perekonomian daerah yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Solok, mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta persoalan mendasar ketahanan pangan seperti meningkatnya jumlah penduduk; tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar; pesatnya kemajuan teknologi dan informasi; makin terbatasnya sumberdaya lahan, air dan energi; perubahan iklim global; perkembangan dinamis sosial budaya masyarakat; kecilnya status dan luas kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan gizi, masih rendahnya nilai tukar petani dan kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait terhadap pembangunan ketahanan pangan, diprediksi ke depan menghadapi banyak tantangan. Tantangan pembangunan ketahanan pangan Kota Solok antara lain, bagaimana upaya memenuhi kebutuhan pangan serta keseimbangan gizi keluarga; memperbaiki dan membangun infrastruktur kelembagaan ketahanan pangan, akses pangan, mutu dan keamanan pangan serta konsumsi pangan yang aman, beragam, bergizi dan berimbang. Dalam rangka memperkokoh kelembagaan usaha ekonomi produktif di Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
1
pedesaan antara lain menciptakan sistem penyuluhan pertanian yang efektif, membudayakan pengembangan dan pemanfaatan pangan lokal, arus distribusi pangan yang lancar sampai ke tingkat konsumen melalui penciptaan kebijakan harga (pricing policies) yang proporsional untuk produk-produk pangan strategis, mengurangi angka kemiskinan, pengangguran, dan rawan pangan, memperkuat kemampuan untuk bersaing di pasar global, mengatasi kelemahan pertumbuhan ekonomi akibat krisis global, memperbaiki citra petani dan pertanian agar kembali diminati generasi penerus. Rencana Strategis (Renstra) Kantor Ketahanan Pangan ini merupakan dokumen perencanaan yang berisikan arahan visi, misi, tujuan, target, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan yang akan dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan selama lima tahun ke depan (2010-2015). Dokumen
ini
disusun
berdasarkan
analisis
strategis
atas
potensi,
peluang,
permasalahan mendasar dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Ketahanan Pangan. Dokumen Renstra ini seyogyanya dijadikan acuan dan arahan bagi Jajaran Birokrasi di lingkungan
Kantor
Ketahanan
Pangan
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan pembangunan ketahanan pangan periode 2010-2015 secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam maupun antar sektor dan sub sektor terkait. Renstra Ketahanan Pangan mempunyai hubungan dengan beberapa dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan seperti di bawah ini : a. Renstra dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Solok Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan program serta kegiatan prioritas Kantor Ketahanan Pangan tahun 2010-2015 b. Renstra dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Solok Renstra adalah dokumen 5 (lima) tahunan SKPD yang penyusunannya berpedoman kepada RPJMD Kota Solok 2010 – 2015. Selanjutnya Renstra Kantor Ketahanan Pangan disesuaikan dengan pencapaian target RPJMD Kota Solok 2010 – 2015. Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
2
c. Renstra dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Solok Pelaksanaan Renstra Kantor Ketahanan Pangan 2010-2015, setiap tahunnya dijabarkan ke dalam RKPD. Renstra Kantor Ketahanan Pangan harus dipedomani dalam penyusunan Renja SKPD, dan Rancangan Awal RKPD menjadi acuan dalam penyusunan Renja SKPD. d. Renstra dan Rencana Kerja (Renja) Kantor Ketahanan Pangan Renstra Kantor Ketahanan Pangan 2010-2015, setiap tahunnya dijabarkan dalam Renja Kantor Ketahanan Pangan sebagai dokumen perencanaan tahunan. Oleh sebab itu penyusunan Renja berpedoman kepada Renstra 2010-2015 dan mengacu kepada RKPD Kota Solok.
RPJP Kota Solok dipedomani dipedomani
RPJMD Kota Solok
Renstra Kantor Ketahanan Pangan
dijabarkan
dipedomani diacu
RKPD Kota Solok
Renja Kantor Ketahanan Pangan
dipedomani
APBD Kota Solok
Gambar 1. Keterkaitan Renstra Kantor Ketahanan Pangan dengan Dokumen Perencanaan lainnya
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
3
1.2.
Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Kantor Ketahanan Pangan Tahun 2010 – 2015 adalah : 1. Undang-undang No. 7 tahun 1996 tentang pangan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 pasal 13 tentang Ketahanan Pangan
menyatakan
bahwa
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten/Kota dan atau Pemerintah Desa melaksanakan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap; a. Penyelenggaraan ketahanan pangan di wilayahnya masing-masing dengan memperhatikan pedoman, norma, standar dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. b. Mendorong
keikutsertaan
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
ketahanan pangan dengan cara memberikan informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan ketahanan pangan, meningkatkan motivasi dan memfasilitasi
masyarakat
dalam
kelancaran
penyelenggaraan
Ketahanan Pangan disamping itu meningkatkan kemandirian rumah tangga dalam perwujudan ketahanan pangan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu Pangan dan Gizi. 4. Peraturan Presiden
Nomor
83 tahun 2006 tentang ”Dewan Ketahanan
Pangan”. Isi dari Peraturan Presiden ini menyatakan bahwa Untuk mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota serta menyikapi Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang ”Pangan” telah dibentuk Dewan Ketahanan Pangan dengan Keputusan Presiden Nomor 132 tahun 2001 tentang Dewan Ketahanan Pangan.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
4
a. Ketua Dewan Ketahanan Pangan ditingkat pusat adalah Presiden RI, ditingkat Provinsi yaitu Gubernur, dan ditingkat Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota. b. Sekretariat Dewan Kabupaten/Kota secara Ex-Officio dilaksanakan oleh unit kerja/perangkat daerah Kabupaten/Kota yang menangani tugas dan fungsi ketahanan pangan. 5. Peraturan Presiden RI nomor 22 tahun 2009, tentang kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya local. 6. Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan prioritas pembangunan nasional 2010. 7. Peraturan menteri Pertanian
No. 43 tahun 2009 tentang Gerakan
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. 8. Peraturan
Gubernur
Nomor
31
tahun
2010
tentang
Percepatan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Sumatera Barat 9. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008 tentang ”Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,
Badan Perencanaan Pembangunnan Daerah
dan Lembaga Teknis di Lingkungan Pemerintah Kota Solok. 10. Perda Nomor 1 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Solok tahun 2005 s/d 2025 11. Perda Nomor 2 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Solok Tahun 2010 – 2015
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
5
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan naskah Renstra ini sebagai gambaran perencanaan strategis Kantor Ketahanan Pangan dalam menyusun prograam yang berkelanjutan selama lima tahun kedepan. Adapun tujuan dari penyusunan Renstra ini adalah a.
Sebagai upaya dalam menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok, yang merupakan jabaran dari visi misi Kota Solok sebagaimana tertuang dalam Renstra daerah Kota Solok
b. Merumuskan tujuan dan sasaran dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok c.
Sebagai pedoman dalam merumuskan kegiatan pelaksanaan program yang lebih realistis sesuai skala prioritas yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Solok
d. Sebagai masukan bagi dinas/instansi yang berkaitan dalam melahirkan program-program yang sinergi. 1.4
Sistimatika Penulisan Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok tahun 2010-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, sistematika penulisan
BAB II
: GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA SOLOK Bab ini berisikan tugas, fungsi dan struktur kantor ketahanan pangan, sumberdaya organisasi dan kinerja pelayanan Kantor
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
6
Ketahanan
Pangan
Kota
Solok,
Tantangan
dan
Peluang
Pengembangan Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan BAB III
: ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Dalam
Bab
ini
akan
dijelaskan
Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi da Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra SKPD Propinsi, Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Penentuan Isu-isu strategis. BAB IV
: VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini berisikan Visi, Misi yang merupakan penjabaran dari visi dan misi pemerintah daerah. Disamping itu dalam bab ini juga dijelaskan mengenai tujuan dan sasaran beserta strategi dan kebijakan yang akan dilakukan oleh kantor ketahanan pangan Kota Solok.
BAB V
: RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam Bab ini dijelaskan tentang rencana program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang akan dilakukan pada tahun 2010-2015.
BAB VI
: INDIKATOR KINERJA KANTOR KETAHANAN PANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai indicator kinerja kantor ketahanan pangan yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pada RPJMD
BAB VII
: PENUTUP
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
7
BAB. II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA SOLOK
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok Kantor Ketahanan Pangan (KKP) sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang ketahanan pangan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Kantor Ketahanan Pangan dibentuk berdasarkan Perda Kota Solok Nomor 17 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah Kota Solok, urusan ketahanan Pangan di Kota Solok diwadahi dalam bentuk Kantor Ketahanan Pangan. A. Tugas Kantor Ketahanan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang ketahanan pangan dan pengendalian pangan. B. Fungsi Untuk
melaksanakan
tugas
pokok
tersebut,
Kantor
Ketahanan
Pangan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: •
Kepala Kantor mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan
Pemerintah
Daerah di bidang ketahanan pangan C. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kepala Kantor mempunyai tugas pokok : •
Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan
•
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang ketahanan pangan
•
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketahanan pangan
•
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas dan fungsi
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
8
2. Sub Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan Ketatausahaan dan pelayanan administrasi Kantor Ketahanan Pangan Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud (c) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : •
Pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian
•
Pengelolaan dan pengkoordinasian administrasi keuangan
•
Pengelolaan program perencanaan, evaluasi dan pelaporan
•
Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan
•
Pelaksanaan urusan hukum, Organisasi dan Tatalaksana serta Kehumasan Rumah Tangga
3. Seksi Pemantauan Ketersediaan dan Distribusi Pangan Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pemantauan Ketersediaan dan Distribusi Pangan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud seksi pemantauan ketersediaan dan distribusi pangan mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan terhadap ketersediaan pangan, baik jumlah maupun waktu ketersediaan 4. Seksi Keamanan dan Keragaman Pangan Mempunyai
tugas
pokok
menyelenggarakan
dan
mengkoordinasikan
Keamanan dan Keragaman Pangan yang ada di masyarakat. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud seksi Keamanan dan Keragaman
Pangan
mempunyai
fungsi
penyelenggaraan
penumbuhan
kemandirian masyarakat dalam meningkatkan keamanan dan keragaman pangan serta pembinaan masyarakat dalam diversifikasi pangan.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
9
5. Seksi Pengembangan Kelembagaan Ketahanan Pangan Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengembangan kelembagaan ketahanan
pangan
dimasyarakat.
sebagaimana dimaksud
Untuk
menyelenggarakan
tugas
seksi pengembangan kelembagaan ketahanan
pangan mempunyai fungsi penyelenggaraan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan
dan
penumbuhan
kemandirian
masyarakat
dalam
mengembangkan pangan dan fasilitasi berkembangnya kelembagaan bisnis dan kemitrausahaan di bidang ketersediaan dan distribusi pangan. D. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok
Nomor
17 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kota Solok, struktur organisasi Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok terdiri dari : 1.
Kepala Kantor
2.
Kasubbag Tata Usaha
3.
Seksi Pemantauan Ketersediaan dan Distribusi Pangan
4.
Seksi Pengembangan Kelembagaan Ketahanan Pangan
5.
Seksi Keamanan dan Keragaman Pangan
2.2. Sumberdaya Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2.2.1. Sumber Daya Manusia Tabel. 1 Susunan Kepegawaian Kantor Ketahanan Pangan Th. 2011 No
1 2 3 4 5
Nama Jabatan
eselon
Kepala Kantor Kasubbag Tata Usaha - staf Seksi Pemantauan Ketersediaan dan Distribusi Pangan - staf Seksi Pengembangan Kelembagaan Ketahanan Pangan - staf Seksi Keamanan dan Keragaman Pangan - Staf
III.a IV.a IV.a
1 1 2 1
2
1 1 4
IV.a
3 1
-
3 1
IV.a -
3 1 2
-
3 1 2
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
PNS
Status Non PNS
Jml
10
Sedangkan menurut pendidikan pegawai Kantor Ketahanan Pangan dibedakan sebagai berikut : S2
: 2 orang
S1
: 11 orang
DII
: 1 orang
SLTA
: 2 orang
SLTA
: 1 orang
SD
: 1 orang
Gambar 2. Jumlah PNS Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok
Gambar 3. Komposisi Pegawai menurut pendidikan
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
11
2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Organisasi Sumber daya sarana dan prasarana Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 2. Sarana dan prasarana kantor ketahanan pangan kota Solok No
Jenis Barang
Jumlah
Keterangan
1 2 3
Toyota Avanza Honda NF 125 D (Supra X) Suzuki Shogun R.125
1 1 1
Baik Baik Baik
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Honda NF 100 D Alat pengolahan hasil Mesin tik manual lowewagen Calculator Filling besi Papan nama kantor Teralis/pengaman Meja rapat Kursi rapat Kursi tamu Meja kerja ½ biro Kursi kerja putar Kain gorden Kipas angin Kamera digital televisi PC unit laptop printer Meja kerja pejabat eselon III Lemari pustaka Lemari arsip dinamis Lemari komputer Proyektor/ LCD parabola Banner manual Banner elektronik Perlengkapan komputer Peralatan dapur Buku pengetahuan praktis Trubus Papan data teks ketahanan pangan
1
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
1 6 3 1 2 10 17 1 16 16 1 2 1 1 5 2 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 67 21 1
12
2.3. Kinerja Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok telah melakukan upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan melalui beberapa kegiatan strategis baik dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat maupun koordinasi kebijakan lintas SKPD. Jenis pelayanan yang dilakukan oleh Kantor Ketahanan Pangan sesuai tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut : 1. Menyusun Buku Neraca Bahan Makanan (NBM) 2. Menyusun Buku Pola Pangan Harapan (PPH) 3. Menyelenggarakan rapat Dewan Ketahanan Pangan (DKP) 4. Menyusun Peta Kerentanan dan kerawanan Pangan FSVA (Food Security Vulnerability Atlas) 5. Menyusun Buku Rantai Pasokan,Harga Pangan, SKPG serta PDRP 6. Menyelenggarakan rapat koordinasi Lumbung Pangan dan Tunda Jual, Desa Mandiri Pangan, serta rapat sistim informasi pasar 7. Menyelenggarakan rapat tim dan petugas pemantau SKPG 8. Melaksanakan survey Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP), Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Harga dan Rantai Pasokan 9. Melaksanakan penyiaran harga pangan melalui radio Vanessa FM setiap minggunya. 10. Menyusun buku statistik ketahanan pangan 11. Melaksanakan pengawasan keamanan pangan segar dan pangan olahan 12. Melakukan pembinaan alat UP3HP (Unit Pengembangan, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Pertanian)
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
13
13. Melakukan pembinaan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Adapun kinerja pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok selama kurun waktu tiga tahun (2009 -2011), hasil capaian kinerja Kantor Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya analisa pola konsumsi pangan berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH). Sasaran yang ingin dicapai adalah mengetahui pola konsumsi masyarakat kota Solok. Tujuannya adalah untuk menganalisa situasi konsumsi pangan masyarakat dan menyusun proyeksi konsumsi dan kebutuhan pangan penduduk . Sampai tahun 2012 telah dihasilkan 3 dokumen analisa pola pangan harapan dari tahun 2009 s/d 2011. Pola konsumsi pangan penduduk kota Solok masih didominasi oleh padi-padian terutama beras. Tingkat konsumsi minyak dan lemak serta buah dan biji berminyak masih diatas tingkat konsumsi ideal/harapan sedangkan untuk konsumsi gula, kacang-kacangan serta sayuran dan buah masih rendah dari pola konsumsi ideal. Target PPH Nasional pada tahun 2015 yaitu 95 %. Tabel 3. Pencapaian Konsumsi Energi dan Skor PPH Tahun 2011 Berdasarkan Hasil Pemantauan di Kelurahan
Kelompok Pangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak & Lemak Buah/Biji Berminyak Kacang-kacangan Gula Sayuran dan Buah Lain-lain
Kalori (Kkal/Kap/Hr) 1,332.3 51.60 194.60 261.80 21.3 63.20 54.0 71.30 0.0
Skor AKE (%) 66.6 2.6 9.7 13.1 1.1 3.2 2.7 3.6 0.0
Skor AKE Ideal (%) 50.0 6.0 12.0 10.0 3.0 5.0 5.0 6.0 3.0
Skor PPH (%) 25.00 0.50 19.60 5.00 0.90 6.80 16.60 16.60 0.00
Total
2,050.30
105.2
100
76.8
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
14
Tabel 4. Tingkat Konsumsi Protein Kota Solok Tahun 2011 Konsumsi Protein (Gram/Kap/Hari)
Kecukupan Protein (Gram/Kap/hari)
Tingkat Konsumsi Protein (% AKP)
Skor PPH
55.7
52.0
107.2
76.8
2. Terlaksananya pengembangan Desa Mandiri Pangan Sasaran dari pengembangan Desa Mandiri Pangan adalah rumah tangga miskin didaerah rawan pangan untuk mewujudkan kemandirian pangan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemandirian, pendapatan dan aksessibilitas
masyarakat,
serta
meningkatkan
fungsi
kelembagaan
pangan
masyarakat. Sampai tahun 2011 telah terbentuk tiga (3) kelompok afinitas Desa Mandiri Pangan yang berlokasi di kelurahan Tanah Garam di RW VI Payo, kelurahan VI Suku dan Kelurahan Laing. Untuk tahun 2012 mendapat tambahan 1 kelompok afinitas lagi yang berlokasi di kelurahan Tanjung Paku yang saat ini masih dalam tahap persiapan. Tabel 5: Jumlah Kelurahan tahap Persiapan dan Alokasi Dana Desa Mandiri Pangan di Kota Solok Tahun 2012 JML ALOKASI DANA DESA MANDIRI PANGAN NO
I 1 2 II 1
2010
KOTA SOLOK
Lubuk Sikarah Puncak Sakti Kel. Tanah Garam Beringin Indah kel. Tanah Garam Tanjung Harapan Laing Sepakat Kel. Laing
Klp
Dana
1
100.000.000,-
1
100.000.000,-
1
100.000.000,100.000.000,-
2
Tanjung Paku TOTAL
1 4
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
400.000.000,-
15
3. Terlaksananya pembentukan dan pembinaan lumbung pangan dan tunda jual Kegiatan ini merupakan pengembangan kelembagaan pangan masyarakat menjadi kelembagaan cadangan pangan masyarakat. Kelompok tani diberikan dana penguatan modal sebanyak Rp 25 juta/kelompok tiap tahun selama 3 tahun berturut-turut. Tahun ke empat, kelima dan keenam digulirkan kepada kelompok lain sebanyak Rp. 25 juta/kelompok setiap tahunnya. Dana tersebut digunakan untuk pembelian gabah kelompok yang dimanfaatkan untuk cadangan pangan masyarakat dan sebahagian diolah dan dipasarkan. Kegiatan ini dimulai tahun 2002. Hasil yang diinginkan adalah kelompok tersebut mampu mengatasi kerawanan pangan pokok di kelompoknya dan wilayahnya
serta
mampu
meningkatkan
pendapatan
anggotanya/
masyarakat
sekitarnya. Tabel 6 :Jumlah Penumbuhan Lumbung Pangan dan Gulirannya di Kota Solok Tahun 2002 - 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Kelompok Sawah Solok Wanita Serba Usaha Sakato Karya Sepakat Harapan Jaya Tunas Muda Guguak Lanciang Makmur Tiga Saudara Serba Usaha Surau Kajai Surau Rukan
Penerima Bantuan ( 2002-2010 ) 2002, 2004,2005 2002,2005,2008 2002,2005,2008 2004,2008 2010 2009,2010 2011 2011
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
Penerima Guliran ( 2002-2010 ) 2005 2008,2009 2008,2009 2008 2009
Bangunan Lumbung 2007 2007 2008 2008 -
16
Tabel 7 :
Jumlah Penumbuhan Tunda Jual dan Gulirannya
No.
Nama Kelompok
1
Sadar Gawan
2
Serba Usaha
Penerima Bantuan ( 2004-2011 ) 2004, 2008,2009 2010
Penerima Guliran ( 2004-2011 ) 2007
Gudang Penyimpanan
2008
4. Terlaksananya peningkatan mutu dan keamanan pangan Sasaran dari kegiatan ini adalah pangan segar dan pangan olahan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Pada tahun 2011 telah dilakukan pengambilan contoh uji makanan yang berasal dari jajanan anak sekolah dasar di Kota Solok terhadap 14 contoh makanan. Pengujian dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (B-POM) di Padang seperti tabel berikut ini: Tabel 8. Hasil Uji jajanan anak sekolah dasar di Kota Solok pada tahun 2011 NO
Nama Contoh
Kemasan
1. 2.
Es Warna Merah Es Top Warna Merah
Bungkus
3.
Pop Ice Biru
Bungkus
4. 5.
Gulali Es Campur Warna Merah
Bungkus Bungkus
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Kerupuk Nasi Kerupuk Merah Mi Goreng Bakso Tusuk Mpek-Mpek Tahu Bakso Sosis Tahu Goreng Olan-olan
Bungkus Bungkus Bungkus Bungkus Bungkus plastik Bungkus plastik Bungkus Bungkus plastik Bungkus
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
Hasil Uji Tidak mengandung rodamin B Mengandung siklamat melebihi yang diizinkan Mengandung siklamat melebihi yang diizinkan Mengandung erytrocin positif Mengandung siklamat melebihi yang diizinkan Mengandung borak positif Tidak mengandung rodamin B Tidak mengandung borax Tidak mengandung borax Tidak mengandung borax Tidak mengandung bórax Tidak mengandung bórax Tidak mengandung formalin Mengandung rodamin B
17
5. Terlaksananya diversifikasi konsumsi pangan Sasaran diversifikasi konsumsi pangan adalah murid SD/MI, PKK, masyarakat dan kelompok masyarakat. Kegiatan ini telah dilakukan melalui jambore PKK, dan lomba Cipta Menu 3B ditingkat Propinsi. Selanjutnya telah dilakukan Pemberdayaan Kelompok Wanita melalui Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan. Tabel 9. Kelompok wanita penerima manfaat tahun 2011 No.
Nama Kelompok
Ketua
Lokasi
1
Dasawisma Melati I
Yusni
Kel. Tn. Garam
2
Dasawisma Rambutan III
Farida. A
Kel. VI Suku
3
Dasawisma Jambu Mawar III
Leni Afrianti
Kel. Aro IV Korong
4
Dasawisma Pinang II
Zarmaidar
Kel. IX Korong
5
Dasawisma Pisang IV
Dewi Puspa
Kel. Sp. Rumbio
6
Dasawisma Kedelai
Murtina
Kel. KTK
7
Dasawisma Nangka II
Kamizarni
Kel. Tj. Paku
8
Dasawisma Nangka
Afriatin
Kel. Laing
9
Dasawisma Destamar II
Sumarti
Kel. Kp. Jawa
10
Dasawisma Bambu XII
Jusni
Kel. Nan Balimo
6. Terlaksananya analisa ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM). Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat kota Solok. Penyusunan NBM ini bertujuan
untuk
mengetahui
gambaran
pengadaan
(produksi,
impor,
stok/cadangan) dan penggunaan serta ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk maupun perubahannya di suatu wilayah pada waktu tertentu setiap tahun. Manfaat kegiatan ini adalah sebagai bahan untuk penyusunan perencanaan produksi atau perdagangan pangan maupun program perbaikan pangan dan gizi dalam konteks pembangunan wilayah.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
18
Sampai tahun 2012 telah tersedia 3 (tiga) dokumen analisa ketersediaan pangan berdasarkan NBM (2009-2011). Ketersediaan pangan tersebut seperti ketersediaan energi dan protein, komposisi ketersediaan zat gizi, dan ketersediaan pangan strategis. Tabel 10. Ketersediaan Energi dan Protein Tahun 2009, 2010 dan 2011
Energi
Protein
No
Tahun
Ketersediaan (Kkal/Kap/hari)
1
2009
3.949,44
179,50
106,18
186,28
2
2010
3.075,75
139,81
82,02
143,89
2011
3.044,73
138,40
91,23
160,05
3
Tingkat Ketersediaan (%)
Ketersediaan (gram/Kap/hari)
Tingkat Ketersediaan (%)
Keterangan: Angka Kecukupan Energi (AKE)
= 2200 Kkal/kapita/hari
Angka Kecukupan Protein (AKP) *) Angka Sementara
= 57 gram/kapita/hari
Tabel 11. Komposisi Ketersediaan Zat Gizi Tahun 2010 – 2011 No
Uraian
1
Total Ketersediaan Energi (Kalori/kapita/hari
2
Kontribusi Energi Kelompok Bahan Makanan (%)
2011*) 3075,75
3.044,73
58,13 5,87
50,38 4,09
- Gula - Buah/biji berminyak
6,84 4,38
8,47 6,52
- Buah-buahan - Sayuran
4,72 1,81
7,99 3,62
- Daging - Telur
2,34 1,97
4,99 4,16
- Susu - Ikan
0,16 1,37
0,32 0,66
12,41 12,15 0,25 82,02
8,84 8,71 0,13 91,23
- Padi-padian - Makanan berpati
3
Tahun 2010
- Minyak dan lemak * nabati * hewani Ketersediaan Protein (Gram/kapita/hari)
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
19
4
- Proporsi protein nabati (%) - Proporsi protein hewani (%) Ketersediaan Lemak (Gram/kapita/hari) - Proporsi protein nabati (%) - Proporsi protein hewani (%)
75,66 24,34 67,72
73,84 26,18 70,21
83,68 16,32
67,75 32,23
Ket : Data diolah oleh Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok
Tabel 12. Ketersediaan Pangan Strategis, Tahun 2011*) Ton NO 1 2 3 4 5 6 7
8
9 10 11 12 13 Ket
Komoditas
Produksi
Total Ketersediaan
Bahan Makanan Beras 9593,54 8965,23 Jagung 965,00 965,00 Ubi Kayu 999,00 1699,00 Kedelai 0,00 1050,00 Gula Pasir 0,00 1540,00 Minyak Goreng Sawit 0,00 615,00 Sayuran a. Cabai 98,00 164,70 b. Bawang Merah 28,00 587,61 Buah a. Jeruk 0,00 215,00 b. Pisang 5601,00 3801,00 Daging Sapi + Kerbau 308,00 308,00 Daging Ayam 0,00 912,24 Telur 0,00 1750,00 Susu 0,00 350,00 Ikan 64,90 617,90 : Data diolah oleh Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok
Produksi - Total
Persentase
Ketersediaan 628 0 -700 -1050 -1540 -615
(%) 107,01 100,00 58,80 0,00 0,00 0,00
-67 -560
59,50 4,77
-215 1800 0 -912 -1750 -350 -553
0,00 147,36 100,00 0,00 0,00 0,00 10,50
7. Terlaksananya pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan Sasaran kegiatan ini adalah KK miskin, dasawisma dan keluarga rumah tidak layak huni (P2WKSS). Pada tahun 2011 telah dilakukan bantuan terhadap 10 dasawisma di 10 kelurahan terdiri dari 100 KK dan 1 kelompok P2WKSS di kelurahan KTK sebanyak 20 KK. 8. Meningkatnya pengetahuan petani dalam pengenalan alat UP3HP dan Pengolahan Pangan Lokal. Dalam rangka peningkatan pengetahuan petani dalam pengenalan alat UP3HP telah dilakukan pengadaan alat sejak tahun 2010 – 2011 berikut ini :
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
20
Pengadaan Alat UP3HP diberikan kepada pelaku usaha pangan local di kota Solok berupa : •
3 (tiga) unit gilingan ubi
•
1 (satu) unit gilingan kerupuk
•
5 (lima) unit perajang
•
(tiga) unit cetakan stick
•
(tiga) unit press emping melinjo
•
(empat) buah kompor minyak tanah
•
(empat) buah wajan
9. Terlaksananya pantauan kondisi ketahanan pangan. Kegiatan ini meliputi survey dari SKPG, Informasi Pasar, PDRP, FSVA dan HBKN, statistic ketahanan pangan serta pasokan pangan. 10 Terpantaunya daerah rawan pangan di Kota Solok Penanggulangan daerah rawan pangan dilakukan sejak tahun 2010 – 2011. Kegiatan Penanggulangan Daerah Rawan Pangan dalam rangka penanggulangan kemiskinan pada tahun 2011 telah diidentifikasi sebanyak 25 orang anak usia sekolah dasar yang mengalami gizi kurang yang mendapatkan PMT berupa susu 338 kotak, telur 2250 butir, kacang hijau 70 kg dan roti 600 bungkus, gula pasir 50 kg. Kegiatan PMT ini dilaksanakan 90 hari dengan jumlah dana sebesar Rp. 25 juta rupiah.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
21
Tabel 13
NO
NAMA ANAK
:Lokasi dan Realisasi Kegiatan Penanggulangan Daerah Rawan Pangan Anak Usia Sekolah Dasar di Kota Solok Tahun 2011.
SEKOLAH
NAMA KK
PEKERJAAN KK
UMUR
BB
TB
ALAMAT
1
FUADI
SD 10 VI Suku
Arifin Sokrat
Wiraswasta
7
15
114
2
SUCI MAHARANI
SD 10 VI Suku
Hendrizal
Tukang
5
11
106,5
Jl. A.K Gani Belakang Akper YPTK
3
AFDAL DANIL HAG
SD 10 VI Suku
Herman
Tukang
8
20
125,5
Jl. A.K Gani
4
MIRWAN
SD 10 VI Suku
Jamal
Tani
9
17
123
Jl. A.K Gani
5
ADRIAN PRATAMA
SD 10 VI Suku
Masrizal
Tani
7
20,5
126
Jl. Kalumpang
6
DANI NUR FAJAR SHANDI RAHMA DANUR
SD 10 VI Suku
Don Herman
Dagang
7
21,5
129
Jl. Tandikat VI Suku
SD 10 VI Suku
Hendrizal
Tani
8
16
122,5
ZULKIFLI CHANIAGO DILLA AMANDA PUTRI
SD 10 VI Suku
Rudi Saputra
Tani
7
17
115
Jl. Kalumpang
SD 10 VI Suku
Mardelli (Alm)
-
9
21
131
Jl. Batang lembang
7 8 9
Belakang Akper YPTK
10
RAHMAT ILLAHI
SD 10 VI Suku
Polo
Tani
12
21
135
JL. Tapian Pinang
11
ERIT FERNANDES
SD 10 VI Suku
Kamili
Tani
8
20
122
Kalumpang
12
ALDO EFENDI
Aditiawarman
Tani
9
16
118,3
1
NAMIRA RAMADANI
Hendri
Bengkel
8
19
119
2
ANDI SULTAN
Andi S
Wiraswasta
8
17
120
Kalumpang Msjd Almamar Swh Sianik Rmh Gdng Pak Poyon Swh Sianik
3
FAREL MAULANA
Jefrialdi
Jualan
7
17
112
Simp 3 Tj. Paku
4
RAHUL SAPUTRA
Rudi H
Buruh
6
17
113
5
RANI CHANIAGO
Adi Sulaiman
Tukang, RT
7
27
141
= Indah Glgng Btng Msjd Darussalam
6
WISALEOPUTRA
Adi Sulaiman
Tukang, RT
6
15
122
sda
7
M.RIZKI AHMAD ALIANSYAH (ngamen)
SD 10 VI Suku SD 10 Nan Balimo SD 10 Nan Balimo SD 10 Nan Balimo SD 10 Nan Balimo SD 22 Nan Balimo SD 22 Nan Balimo SD 22 Nan Balimo SD 13 S. Rumbio SD 13 S. Rumbio
Tukang cuci
9
19
120
Kuburan Belanda
Syafial
tdk bekerja
10
22
130
Samping Heler Wako
tdk bekerja
10
15
113
sda
SD 18 Tj. Paku
Syafial Amper Bondong
Tukang Ojk
9
18
115
Tj Paku Pndan Baru IX Korong dekat SD 04
8 9 10
DIAN WULANSARI FERNANDO CHANIAGO
11
RIZKI ANDA
SD 14 KTK
Erian
Malaysia
7
13,5
110
12
TIA FEBRIA
SD 14 KTK
Manto
Tukang Ojek
6
12
110
13
ANGGA AURORA
SD 14 KTK
Malar
Tukang Ojek
9
18
120
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
SMP 05 KTK Batu Gadang S. Rumbio
22
Secara umum pencapaian target kinerja Kantor Ketahanan Pangan pada tahun 2010 s/d 2011 rata-rata fisik 94,155%,
keuangan 86,795%. Tabel berikut ini
menggambarkan realisasi capaian kinerja Kantor Ketahanan Pangan periode 2009 – 20011 : Tabel 14 . Realisasi capaian kinerja KKP tahun 2010-2011 No
Tahun
1 2
2010 2011
Realisasi (%) fisik Keuangan 93,53 92,83 94,78 80,76
Untuk mendukung pencapaian kinerja Kantor Ketahanan Pangan berikut gambaran alokasi dan pengelolaan dana pelayanan Kantor Ketahanan Pangan melalui pelaksanaan renstra periode 2009-2011 pada table berikut : Tabel 15. Alokasi dan Realisasi Belanja KKP Kota Solok Tahun 2010-2011 Alokasi
Tahun BTL BL 2010 967.163.622,75 729.194.040 2011 1.000.281.098 952.947.650
Alokasi
Realisasi
%
Ket
1.696.357.662,75 1.404.607,754 82,80 1.953.228.748 1.581.980.036 80,99
Dari table diatas terlihat bahwa alokasi anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun 2010-2011 mengalami peningkatan dari Rp.1.696.357.662,75,menjadi Rp.1.953.228.748,-
Peningkatan belanja ini disebabkan karena banyaknya
kegiatan yang harus dilaksanakan pada akhir periode perencanaan dalam rangka pencapaian vi dan misi Kantor Ketahanan Pangan pada periode 2010-2011. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD ini dilihat berdasarkan hasil analisis Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat, RTRW Kota Solok dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
23
Berdasarkan Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat dijelaskan sasaran dalam mendorong pemantapan ketahanan pangan masyarakat dilakukan melalui pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan dan langkah – langkah implementasi pemantapan ketahanan pangan masyarakat
melalui
kegiatan pengembangan desa mandiri pangan, penanganan daerah rawan pangan, pemberdayaan lumbung pangan masyarakat, penguatan lembaga distribusi
pangan
masyarakat
(LDPM),
penganekaragaman/diversifikasi konsumsi pangan. Melalui
percepatan sasaran ini Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Barat membuka kesempatan bagi kabupaten/kota untuk berkoordinasi dalam rangka pencapaian kinerja yang lebih berkualitas dan dapat menyukseskan pengembangan ketahanan pangan nasional. Tantangan yang dihadapi dalam rangka pengembangan pelayanan oleh Kantor Ketahanan Pangan adalah : 1 Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya konsumsi pangan 3 B 2 Banyaknya lahan pekarangan yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat 3 Sulinya bagi masyarakat untuk beralih ke pertanian organik 4 Terbatasnya permodalan masyarakat perdesaan dalam mengembangkan usah ekonomi distribusi pangan, karena: •
Terbatasnya lembaga keuangan formal
•
Terbatasnya persyaratan yang dimiliki masyarakat untuk mendapatkan bantuan modal dari lembaga keuangan formal
•
Masyarakat yang bergerak dalam distribusi pangan tidak mampu mengakses kredit dengan aturan dan suku bunga seperti yang diterapkan pada usaha komersil lain (di luar distribusi pangan)
6. Rendahnya Posisi Tawar Petani •
Terbatasnya modal dan akses terhadap permodalan yang yang dimiliki petani, menyebabkan petani terjebak dalam sistem ijon yang melemahkan posisi tawar petani
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
24
•
Harga jual hasil produksi usaha tani lebih banyak ditentukan oleh pembeli/pedagang
7 Kurang sinergitas antar lembaga yang bergerak dalam bidang distribusi pangan 8 Terjadinya kecenderungan fluktuasi harga pangan dunia akibat perubahan iklim global dan belum pulihnya resesi finansial global 9 Semakin
menipisnya
pasokan
pangan
dunia
yang
disebabkan
oleh
menurunnya produksi (perubahan iklim) 10 Semakin tingginya permintaan pangan akibat peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan permintaan bahan pangan untuk non pangan
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
25
III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok, berikut ini dikemukakan permasalahan yang dihadapi beserta faktor –faktor yang mempengaruhinya seperti pada Tabel 16 dibawah ini : Tabel 16. Permasalahan dan faktor yang mempengaruhinya. Permasalahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan 1. Fungsi koordinasi dengan SKPD a. Belum optimalnya fungsi Dewan lainnya belum optimal Ketahanan Pangan dan POKJA 2. Fungsi analisis 3 sub sistim b. Sulitnya memperoleh data yang riil ketahanan pangan yaitu tentang bahan pangan karena ketersediaan, distribusi dan konsumsi keterbatasan sarana dan prasarana belum terlaksana dengan semestinya seperti : belum adanya data eksporimpor bahan pangan. 3. Fungsi pemberdayaan masyarakat c. Dana yang tersedia tidak mencukupi belum menyentuh semua lapisan untuk alokasikan ke semua masyarakat yang membutuhkan masyarakat yang memerlukan pemberdayaan 4. Keterbatasan personil dan kendaraan d. Kurangnya jumlah personil pelaksana dinas yang tidak memadai kegiatan di lapangan serta jumlah kendaraan roda dua yang terbatas. 5. Peran Kantor Ketahanan Pangan e. Kurangnya sosialisasi tentang Tupoksi belum dipahami oleh para pengambil Kantor Ketahanan Pangan kebijakan di daerah
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
26
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Berdasarkan permasalahan pokok pembangunan dan analisa isu-isu strategis
yang mengacu pada RPJPD Kota Solok tahun 2005 – 2025, maka
dirumuskan visi Kota Solok untuk pembangunan lima tahun kedepan, yaitu: Visi : “ Terwujudnya Masyarakat Yang Beriman, Bertaqwa, Sehat, Edukatif dan Sejahtera Dengan Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Menuju Kota Perdagangan Dan Jasa Yang Maju Dan Modern “ Visi tersebut di atas mengandung pengertian bahwa Kota Solok dalam periode
pembangunan
5
(lima)
tahun
ke
depan
akan
focus
dalam
pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya yang ada untuk mewujudkan
kesejahteraan
masyarakat
melalui
penerapan
tata
kelola
pemerintahan yang baik dan bersih juga diarahkan untuk menuju kota perdagangan dan jasa yang maju dan modern. Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut : BERIMAN
: Suatu kondisi masyarakat yang meyakini bahwa adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan syariat Islam dengan baik.
BERTAQWA
: Suatu kondisi masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai, norma dan kaidah agama khususnya Islam sebagai pedoman dalam seluruh aktivitas kehidupan, termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan tetap menunjang tinggi toleransi dan kerukunan hidup beragama
SEHAT
: Suatu kondisi masyarakat yang memahami pola hidup yang bersih dan sehat sehingga mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi dan dapat bebas dari gangguan kesehatan.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
27
EDUKATIF SEJAHTERA
PEMERINTAHAN YANG BAIK DANBERSIH KOTA PERDAGANGAN DAN JASA YANG MAJU DAN MODERN
: Suatu kondisi masyarakat yang memiliki keunggulan kompetitif dalam penguasaan, pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. : Suatu keadaan dimana semua lapisan masyarakat secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya dibidang social, ekonomi, dan budaya terutama pangan, sandang, dan papan, memiliki rasa aman dan kepercayaan yang tinggi kepada pemerintahan sehingga menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju, serta memiliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya. : Kondisi penyelenggaraan pemerintah daerah yang baik dan bersih, ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan yang transparan, akuntabel, responsive, partisipatif, efektif dan efisien kepada masyarakat. : Kondisi aktivitas perdagangan dan jasa yang maju dan modern melalui pemanfaatan teknologi informasi dan penyediaan fasilitas perdagangan dan jasa yang representative dan meningkatnya kontribusi sector dimaksud dalam PDRB Kota Solok. Kondisi ini akan dicapai sebara bertahap sampai tahun2025 seperti yang tertuang pada RPJPD Kota Solok 2005 – 2025.
Untuk mewujudkan visi kota Solok tahun 2010 – 2015 dijabarkan dalaml misi Pemerintahan Daerah tahun 2010 – 2015 sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas tatanan kehidupan masyarakat yang beriman dan bertaqwa
2.
Menyelenggarakan tata pemerintahan daerah yang baik dan bersih (Good Local Governance and Clean Government)
3.
Mengembangkan nilai-nilai adat dan budaya di tengah masyarakat berlandaskan adat basandi syara’, syara’ basandi kitabullah
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan dan kesehatan
5.
Meningkatkan pelayanan kesejahteraan social dan penanggulangan kemiskinan
6.
Meningkatkan pembinaan kepemudaan dan olahraga
7.
Meningkatkan aktivitas perdagangan, jasa, agribisnis dan pariwisata
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
28
8. 9.
Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana fasilitas pelayanan umum Meningkatkan pemberdayaam dan pendapatan masyarkat
10. Menegakkan peraturan daerah yang berkeadilan
Berdasarkan RPJMD Kota Solok Tahun 2010 – 2015, isu strategis daerah Kota Solok dalam lima tahun mendatang (2010 – 2015) adalah sebagai berikut : 1) Terbatasnya
fasilitas
dan
sumber
kesejahteraan
social,
mengakibatkan
kecendrungan peningkatan terjadinya masalah-masalah social dan penyakit masyarakat akibat dari kurangnya pemahaman dan pengamalan terhadap nilai-nilai agama , adat dan budaya 2) Lemahnya koordinasi antar SKPD untuk mendukung keserasian pembangunan daerah 3) Tingginya angka kemiskinan 13, 88% disebabkan oleh terbatasnya akses terhadap kegiatan ekonomi, dan sulitnya mendapat pekerjaan 4) Tidak seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran 5) Belum
optimalnya
pelayanan
kesehatan
terutama
pada
pelayanan
akibat
kecelakaan sebagai akibat terbatasnya fasilitas kesehatan, serta masih adanya beberapa kasus penyakit menular akibat dari rendahnya pengetahuan tentang hidup bersih dan sehat. 6) Secara umum mutu dan relevansi pendidikan masih rendah, hal ini tergambar dari masih belum optimalnya lulusan SLTA yang dapat diterima di perguruan tinggi negeri dan lulusan kejuruan belum mampu bersaing dipasar kerja. 7) 60 % dari angkatan kerja yang ada belum mempunyai keterampilan dan keahlian yang akan bersaing dipasar kerja, serta belum tersedianya prasarana dan sarana yang menunjang aktifitas positif kepemudaan
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
29
8) Rendahnya produktivitas pertanian sebagai akibat kurangnya penyuluhan, tingginya fluktuasi harga pasar, terbatasnya prasana jalan usaha tani dan terbatasnya industry pengolahan hasil pertanian 9) Belum optimalnya fungsi pusat-pusat pertumbuhan dalam wilayah yang lebih luas terutama pusat-pusat pemukiman yang berada di sekitar perbatasan dengan kabupaten lain 10) Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat pemukiman dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah 11) Kurangnya kesadaran pemangku kepentingan terhadap kelestarian lingkungan telah menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecendrungan penurunan daya dukung lingkungan 12) Lemahnya control dari pengelola kawasan lingung mengakibatkan kawasan hutan terus menjadi sasaran penebang kayu liar dan perambah hutan 13) Terdapatnya wilayah rawan banjir di beberapa titik lokasi yaitu di sekitar sungai Batang Lembang dan sungai Batang Binguang sehingga memerlukan pengendalian yang ketat terhadap pembangunan di sekitar sungai-sungai tersebut 14) Belum optimalnya langkah antisipasi semua komponen pembangunan di Kota Solok dalam mempersiapkan diri menghadapi terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015 15) Tidak seimbangnya jumlah pedagang dengan prasarana dan sarana yang tersedia, mengakibatkan pedagang belum dapat ditata sesuai peruntukan serta mengganggu terhadap kenyamanan konsumen berbelanja.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
30
3.3. Telaahan Renstra BKP Propinsi Pembangunan ketahanan pangan periode 2010 – 2014 lingkup Badan Ketahanan Pangan (BKP), sesuai tugas pokok dan fungsinya memiliki 1 (satu) program, yaitu Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat yang mencakup empat kegiatan utama yaitu (1) pengembangan ketersediaan pangan dan penanganan kerawanan pangan; (2) pengembangan sistim
distribusi
dan
stabilitas
harga
pangan;
(3)
pengembangan
penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan keamanan pangan segar; (4) dukungan manajemen dan teknis lainnya pada Badan Ketahanan Pangan. Keempat kegiatan utama tersebut pada dasarnya untuk melanjutkan kegiatan utama sebelumnya, yaitu (a) pengembangan desa mandiri pangan di daerah miskin dan rawan pangan,(b) penanganan kerawanan pangan transien dan kronis, (c) penguatan lembaga distribusi pangan masyarakat di daerah sentra produksi pangan, (d) pemberdayaan cadangan pangan masyarakat dan cadangan pangan pemerintah serta (d) diversifikasi pangan. Peran serta Badan Ketahanan Pangan dalam mendorong pemantapan ketahanan pangan tersebut, dilakukan melalui pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan dan langkah-langkah implementasi pemantapan ketahanan pangan masyarakat, melalui pengembangan desa mandiri pangan, penanganan daerah rawan pangan, pemberdayaan lumbung pangan masyarakat, penguatan lembaga ekonomi pedesaan (LUEP), penguatan lembaga disribusi pangan masyarakat (LDPM), percepatan penganekaragaman/diversifikasi konsumsi pangan serta dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan anggaran pembangunan serta berkembangnya peran kelembagaan ketahanan pangan yang mengelola kegiatankegiatan ketahanan pangan baik melalui dukungan APBN maupun APBD. Sehubungan dengan hal tersebut diatas Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok telah melakukan upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan melalui beberapa kegiatan strategis baik dalam bentuk pemberdayaan masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan pendapatan masyarakat Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
31
serta analisis-analisis dalam rangka menghasilkan rumusan dan kebijakan peningkatan ketahanan pangan baik dalam bentuk imbauan, edaran terutama dalam hal sinkronisasi, koordinasi dengan instransi/lembaga/yayasan terkait.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Berdasarkan
rancangan RTRW Kota Solok tahun 2012 – 2031 tujuan
penataan ruang Kota solok adalah : “Mewujudkan
Kota Solok sebagai Kota
Perdagangan dan Jasa berbasis Agribisnis Melalui Optimalisasi Penyediaan Prasarana dan Sarana Perkotaan dengan Tetap Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan”. Untuk
mewujudkan
tujuan
penataan
ruang
tersebut
diperlukan
pengembagnan sektor perdagangan dan jasa yang berbasis pertanian, optimasi penyediaan
parasaran
pembangunan
dan
dan
sarana
kemampuan
perkotaan daya
sesuai
dukung
dengan
wilayah
kebutuhan
serta
mampu
mengakomodir kebutuhan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Provinsi Sumatera Barat. Rancangan RTRW Kota Solok menetapkan struktur ruang Kota Solok terdiri dari 1 (satu) pusat pelayanan, 3 (tiga) sub pusat pelayaanan dan 6 (enam) pusat lingkungan. Sedangkan pola ruang yang direncanakan untuk 20 (dua puluh) tahun kedepan budidaya.
terdiri dari 32,98% kawasan lindung dan 67,02% kawasan
Pengembangan
pola
ruang
Kota
Solok
didasarkan
beberapa
pendekatan utama, yaitu kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kota, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kota serta kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan. Penentuan daya
dukung dan daya tampung lingkungan hidup pada RTRW Kota Solok
dianalisis dengan menggunakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
32
RTRW Kota Solok memberikan arahan untuk penyusunan program pemanfaatan ruang wilayah dengan memperhatikan struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis kota. Kantor Ketahanan Pangan sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam mengkoordinasikan program pembangunan mengacu pada arahan pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Kota. Konsep pengembangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Solok saat ini adalah mewujudkan Kota Solok sebagai Kota Perdagangan dan Jasa berbasis Agribisnis melalui optimasi penyediaan prasarana dan sarana perkotaan dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis Isu-isu strategis Kantor Ketahanan Pangan sebagai berikut : a. Angka kemiskinan di Kota Solok mengalami penurunan tetapi belum menjamin kemampuannya untuk mengakses pangan. Kantor Ketahanan Pangan dalam hal ini turut berperan dalam usaha penurunan
angka
kemiskinan
dengan
kegiatan
Percepatan
penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), Penanganan Daerah Rawan Pangan (PDRP), Desa Mandiri Pangan(DMP). Melalui kegiatan P2KP telah dilakukan pemanfaatan pekarangan anggota dasawisma di 10 kelurahan. Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok wanita, kelompok usaha mikro kecil
bidang pangan. Sedangkan sasaran kegiatan
PDRP adalah daerah yang mengalami rawan pangan agar dapat mengatasi apabila terjadi rawan pangan kronis dan transien. Sasaran dari kegiatan DMP adalah masyarakat miskin di pedesaan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
33
b. Alih fungsi lahan cenderung meningkat sehingga berkurangnya lahan produktif sebagai sumber penyediaan pangan. Seiring dengan meningkatnya pembangunan maka berakibat terhadap beralihnya fungsi lahan
pertanian
menjadi kawasan
pemukiman
dan
perdagangan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya lahan untuk penyediaan pangan, baik berupa sawah, ladang maupun pekarangan. Untuk mengatasi alih fungsi lahan tersebut diperlukan peningkatan teknologi tepat guna sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan lahan. c.
Terbatasnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pola konsumsi pangan yang Aman, Beragam, Bergizi dan Berimbang (3B) Berdasarkan UU No.7 th 1996 tentang pangan dan PP 68/2002 pasal 9 tentang Ketahanan Pangan, dijelaskan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan pengolahan dan pembuatan makanan dan minuman. Tujuan dari konsumsi pangan 3B adalah a) meningkatkan kualitas konsumsi keluarga, b) memanfaatkan aneka pangan local/sesuai potensi untuk konsumsi keluarga, c) mendorong terciptanya aneka olahan pangan local untuk mendukung menu keluarga. Sasaran dari pangan 3B adalah seluruh anggota keluarga, golongan rawan pangan (Bumil, Buteki, Balita dan anak sekolah (SD/MI). Untuk mengatasi keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang pangan 3B ini telah dilakukan dengan cara sosialisasi pangan 3B, pelatihan pengolahan pangan local dan sebagainya.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
34
IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi, Kantor Ketahanan Pangan merumuskan visi sebagai berikut : ”Terwujudnya Ketahanan Pangan Rumah Tangga yang Mandiri dan Berkelanjutan Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera” Makna dari pernyataan visi ini adalah sebagai berikut :
Mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga yang mandiri dan berkelanjutan Terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga baik dari segi jumlah maupun mutunya aman, merata dan terjangkau
Mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera Dengan terwujudnya rumah tangga yang mandiri akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Untuk mewujudkan visi Kantor Ketahanan Pangan, maka dirumuskan misi sebagai berikut : 1. Memfasilitasi peran serta masyarakat dalam upaya percepatan diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal 2. Meningkatkan akses pangan masyarakat 3. Mengembangkan kelembagaan pangan masyarakat sebagai pelaku distribusi pangan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat 4. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di daerah rawan pangan 5. Meningkatkan kemampuan daerah dalam pemenuhan dan pengelolaan cadangan pangan
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
35
6. Meningkatkan penerapan sistim mutu dan keamanan pangan dalam rangka menghadapi persaingan global 7. Mengoptimalkan fungsi Dewan Ketahanan Pangan Kota Solok mengkoordinasikan dan mensinergikan program ketahanan pangan
dalam
4.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan dan sasaran adalah pernyataan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan masalah dan menangani isu strategis yang dihadapi. Tujuan jangka menengah Kantor Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat dalam konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman dan berbasis pangan lokal
2.
Mendorong penurunan konsumsi beras sebesar 1.5 % per tahun
3.
Memberdayakan pemanfaatan pangan lokal dan produk olahannya untuk penganekaragaman konsumsi pangan
4.
Meningkatkan akses fisik/wilayah (ketersediaan), akses ekonomi dan akses sosial
5.
Membangun keberdayaan kemampuan masyarakat dalam mengelola dan menumbuh
kembangkan
kelembagaan
pangan
secara partisipatif
dan
berkelanjutan 6.
Meningkatkan peran kelembagaan pangan sebagai fungsi sosial dalam penyediaan pangan masyarakat dan fungsi ekonomi bagi kesejahteraan anggota masyarakat disekitarnya
7.
Membangun kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan pangan
8.
Meningkatkan penyediaan cadangan pangan daerah dan masyarakat
9.
Meningkatkan kemampuan kelembagaan aparat di daerah untuk pengawasan pangan segar
10. Tersedianya pangan segar yang aman untuk dikonsumsi masyarakat 11. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan wilayah.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
36
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Sasaran yang akan dicapai oleh Kantor Ketahanan Pangan adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan keterampilan kelompok wanita dalam menyusun, mengolah dan Menyajikan menu makanan beragam, b ergizi seimbang dan aman dengan memanfaatkan bahan pangan hasil pekarangan
2.
Berkembangnya usaha pengolahan pangan lokal berbasis tepung-tepungan
3.
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelajar dan mahasiswa tentang pangan beragam, bergizi seimbang (3B)
4.
Tercapainya peningkatan distribusi pangan yang mampu menjaga harga pangan yang terjangkau bagi kelompok masyarakat
5.
Meningkatkan pendapatan masyarakat
6.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat atau sumberdaya manusianya
7.
Tumbuh dan berkembangnya cadangan pangan masyarakat
8.
Mengantisipasi kekurangan pangan pada musim paceklik, mengatasi sistim ijon, dan fluktuasi harga.
9.
Mengeliminir kondisi rawan pangan yang digambarkan dengan mengoptimalkan fungsi SKPG dan FSVA sehingga mempercepat penanggulangan kerawanan pangan
10. Berkembangnya kelembagaan pangan dalam kelompok masyarakat untuk meningkatkan kemandirian pangan dalam menangani kerawanan pangan 11. Tercapainya peningkatan cadangan pangan baik cadangan pangan milik daerah maupun cadangan pangan milik masyarakat 12. Memfasilitasi sertifikasi mutu pangan segar ditingkat pelaku usaha tani 13. Mendorong koordinasi dan sinergi program ketahanan pangan di daerah
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
37
4 .3. Strategi dan kebijakan Rumusan
strategi
merupakan
pernyataan-pernyataan
yang
menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran yang akan dicapai serta selanjutnya akan dijabarkan
dalam
serangkaian
kebijakan.
Rumusan
strategi
menunjukkan
keinginan yang kuat bagaimana KKP menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakehorder pelayanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan Ketahanan Pangan, strategi yang akan ditempuh adalah sebagai berikut; 1. Pemberdayaan kelompok masyarakat (pelatihan dan magang) 2. Pengembangan usaha pangan local 3. Pengembangan P2KP bagi pelajar dan mahasiswa 4. Sosialisasi konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman 5. Optimalisasi teknologi pengembangan bisnis dan industry pangan local 6. Optimalisasi infrastruktur kelembagaan ketahanan pangan dari tingkat kota sampai tingkat petani 7. Peningkatan SDM aparat dan masyarakat terkait ketahanan pangan 8. Fasilitasi permodalan untuk kelancaran usaha masyarakat 9. Meningkatkan SDM petani, memberdayakan lumbung pangan, tunda jual dan LDPM beserta penguatan modal 10. Koordinasi masalah kerawanan pangan 11. Memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin dan rawan pangan melalui bantuan langsung pangan dan pemberdayaan masyarakat 12. Mendorong pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat 13. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait di daerah 14. Pelatihan tentang keamanan pangan dan pengawasan bagi petani, pedagang dan aparat (PNS) 15. Koordinasi dengan lembaga terkait 16. Melakukan rapat-rapat koordinasi DKP dan rapat POKJA/TIM
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
38
Kebijakan Arah kebijakan membangun
ketahanan pangan melalui sinkronisasi dan
integrasi serta kerjasama antar kota,kabupaten, propinsi dan nasional melalui upaya berikut : 1.
Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan lembaga pendidikan/organisasi masyarakat/ SKPD terkait
2.
Melengkapi sarana dan prasarana pendukung
3.
Optimalisasi teknologi pengembangan bisnis dan industri pangan lokal
4.
Pemantauan pasokan dan harga panganpokok dan strategis secara berkala
5.
Penguatan kelembagaan pangan dan distribusi pangan masyarakat
6.
Memberikan pembinaan dan pelatihan manajemen pengelolaan cadangan pangan
7.
Melakukan pembinaan terhadap lumbung pangan, tunda jual dan LDPM
8.
Memotivasi kelompok masyarakat untuk berperan aktif dalam kelembagaan cadangan pangan
9.
Melakukan pembinaan dan pemantauan dan monitoring secara berkala
10. Memberikan
bantuan
sosial
kepada
masyarakat
untuk
meningkatkan
kemandirian pangan 11. Pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat 12. Penyiapan saranan dan prasarana cadangan pangan didaerah 13. Pengalokasian dana untuk cadangan pangan pemerintah 14. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan 15. Melaksanakan uji laboratorium bahan pangan segar dan bahan pangan olahan 16. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dan membentuk tim-tim terpadu untuk pembangunan ketahanan pangan
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
39
Selanjutnya strategi dan kebijakan dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2 Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan VISI
: Terwujudnya Ketahanan Pangan Rumah Tangga yang Mandiri dan Berkelanjutan Menuju Masyarakat Sehat dan Sejahtera
MISI 1
: Memfasilitasi peran serta masyarakat dalam upaya percepatan diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal Tujuan
Sasaran
1. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran masyarakat dalam konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman dan berbasis pangan lokal 2. Mendorong penurunan konsumsi beras sebesar 1.5 % per tahun 3. Memberdayakan pemanfaatan pangan lokal dan produk olahannya untuk penganeka ragaman konsumsi pangan
Misi 2
1. Meningkatkan keterampilan kelompok wanita dalam menyusun, mengolah dan menyajikan menu makanan beragam, bergizi seimbang dan aman dengan memanfaatkan bahan pangan hasil pekarangan
Strategi 1. Pemberdayaan kelompok masyarakat (pelatihan/magang) 2. Pengembangan usaha pangan lokal 3. Pengembangan P2KP bagi pelajar dan mahasiswa
Kebijakan 1. Melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan lembaga pendidikan/organisasi masyarakat/SKPD terkait 2. Melengkapi sarana dan prasarana pendukung
3. Optimalisasi teknologi Pengembangan bisnis Dan industry pangan lokal
2. Berkembangnya usaha pengolahan pangan lokal berbasis tepungtepungan 3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pelajar dan mahasiswa tentang pangan beragam, bergizi seimbang (3B)
: Meningkatkan akses pangan masyarakat
Tujuan 1. Meningkatkan akses fisik/wilayah
Sasaran
(ketersediaan), akses ekonomi dan sosial
1. tercapainya peningkatkan distribusi pangan yang mampu menjaga harga pangan yang terjangkau bagi kelompok masyarakat
Strategi 1. Optimalisasi infrastruktur kelembagan ketahanan pangan dari tingkat kota sampai tingkat petani
2. meningkatkan pendapatan masyarakat 2. peningkatan SDM aparat dan 3. meningkatkan pengetahuan masyarakat atau Sumber daya manusianya
masyarakat terkait ketahanan pangan 3. Fasilitasi permodal an untuk kelancaran usaha masyarakat
Misi 3
Kebijakan 1. Pemantauan pasokan dan harga pangan pokok dan strategis secara berkala 2. Penguatan kelembagaan Lumbung pangan dan distribusi pangan masyarakat 3. Memberikan pembinaan dan pelatihan manajemen pengelolaan cadangan pangan
: Mengembangkan kelembagaan pangan masyarkat sebagai pelaku distribusi pangan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarkat Tujuan
Sasaran
Strategi
1. Membangun keberdayaan
1.Tumbuh dan berkembangnya cadangan
1. Meningkatkan SDM Petani
masyarakat dalam mengelola dan menumbuhkembangkan kelembagaan pangan secara partisipa
pangan masyarakat.
2. Memberdayakan lumbung pangan, tunda jual dan LDPM
tif , berkelanjutan.
2. Mengantisipasi kekurangan pangan pada musim paceklik,
2. Meningkatkan peran kelemba gaan pangan sebagai fungsi sosial dalam penyediaan pangan
mengatasi sistim ijon, dan fluktuasi harga.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
Kebijakan 1. Melakukan pembinaan terhadap lumbung pangan dan tunda jual dan LDPM 2. Memotivasi kelompok masyarakat untuk berperan aktif dalam kelembagaan cadangan pangan
40
masya rakat dan fungsi ekonomi bagi kesejahteraan anggota masyara kat disekitarnya Misi 4
: Memantapkan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di daerah rawan pangan
Tujuan 1. Membangun kesiapan masyara kat dalam mengantisipasi dan me nanggulangi kerawanan pangan
Sasaran
1. Mengeliminir kondisi rawan pangan yang digambarkan dengan mengoptimalkan fungsi SKPG dan FSVA sehingga mempercepat pe nanggulangan kerawanan pangan
Strategi
1. Koordinasi masalah kera wanan pangan
Misi 5
1. Melakukan pembinaan dan pemantauan dan monitoring secara berkala
2. Memenuhi pangan bagi ke lompok masyarakat miskin dan
2. Berkembangnya kelembagaan pangan di masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dalam menangani kerawanan pangan
Kebijakan
rawan panagn melalui bantuan langsung pangan dan pember dayaan masyarakat
2. memberikan bantuan sosial kepada kelompok masyarakat untuk meningkatkan kemandirian pangan
: Meningkatkan kemampuan daerah dalam pemenuhan dan pengelolaan cadaangan pangan Tujuan
Sasaran
1. Meningkatkan penyediaan cadangan pangan daerah dan masyarakat
1. Tercapainya peningkatan cadangan pangan baik cadangan pangan milik daerah maupun cadangan masyarakat
Strategi 1. Mendorong pengembangan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat 2. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait di daerah
Misi 6 Tujuan
:Meningkatkan penerapan sistim mutu dan keamanan pangan dalam rangka menghadapi persaingan global Sasaran Strategi
1. Meningkatkan kemampuan kelembagaan aparat di daerah untuk pengawasan pangan segar
1. Memfasilitasi sertifikasi mutu pangan segar ditingkat pelaku usaha tani
2. Tersedianya pangan segar yang aman untuk dikonsumsi masyarakat Misi 7
1. Pelatihan tentang keamanan pangan dan pengawasan bagi petani, pedagang dan aparat (PNS) 2. Koordinasi dengan lembaga terkait
Kebijakan 1. Pengembangan cadangan pangan pemerintah 2. Pengembangan cadangan pangan masyarakat
Kebijakan 1. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan keamanan pangan 2. Melaksanakan uji Lab bahan pangan segar dan bahan pangan olahan
: Mengoptimalkan fungsi Dewan Ketahanan Pangan Kota Solok dalam mengkoordinasikan dan mensinergiskan program ketahanan pangan Tujuan
1. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan
Sasaran 1. Mendorong koordinasi dan sinergi program ketahanan pangan di daerah
Strategi 1. Rapat koordinasi DKP 2. Rapat-rapat POKJA/TIM
pangan wilayah 2. Media pemecahan permasalahan pembangunan ketahanan pangan masyarakat
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
Kebijakan 1. Menyelenggarakan rapat - rapat koordinasi 2. Membentuk Tim-Tim terpadu untuk pembangunan ketahanan pangan
41
Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD No 1
1
2
Tujuan 2 Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman dan berbasis pangan lokal Mendorong penurunan konsumsi beras sebesar 1,5 %
3
Memberdayakan pemanfaatan pangan local dan produk olahannya utnuk penganekaragaman konsumsi pangan
4
Meningkatkan akses fisik/wilayah (ketersediaan), akses ekonomi dan social
Sasaran 3 1. Meningkatkan keterampilan kelompok wanita dalam menyusun, mengolah dan menyajikan menu makanan beragam, bergizi dan seimbang 2. Berkembangnya usaha pengolahan pangan local berbasis tepung-tepungan 3. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman pelajar dan mahasiswa tentang pangan beragam, bergizi seimbang (3B) 1. Tercapainya peningkatan distribusi pangan yang mampu menjaga harga pangan yang terjangkau bagi kelompok masyarakat
Indikator Sasaran 4 Pemberdayaan kelompok masyarakat
Tingkat perkembangan usaha pangan lokal
2011 5 70
Target Kinerja Sasaran Setiap Tahun 2015 2012 2013 2014 9 6 7 8 90 75 80 85
70
80
85
90
100
70
75
80
90
100
Distribusi dan harga pangan
70
75
80
90
95
Pemberdayaan LDPM dan Tunda Jual
70
80
85
90
95
1. Mengantisipasi kekurangan pangan pada musim paceklik, mengatasi sistim ijon, dan fluktuasi harga
Penguatan modal LDPM dan Tunda jual
65
70
80
90
100
1. Mengeliminir kondisi rawan pangan yang digambarkan dengan mengoptimalkan fungsi SKPG dan FSVA sehingga mempercepat penanggulangan kerawanan pangan
Persentase kondisi rawan pangan
70
75
80
85
90
2. Berkembangnya kelembagaan pangan di masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dalam menangani kerawanan pangan 1. Tercapainya peningkatan cadangan pangan baik cadangan pangan milik daerah maupun cadangan masyarakat 1. Memfasilitasi sertifikasi mutu pangan segar ditingkat pelaku usaha tani
Tingkat kemandirian pangan masyarakat miskin
Persentase cadanganpangan pemerintah dan masyarakat
50
55
55
60
60
Pengawasan keamanan pangan segar
60
65
70
75
80
1. Pangan segar
Persentase keamanan pangan
60
65
70
75
80
1. Mendorong koordinasi dan sinergi program ketahanan pangan di daerah 2. Media pemecahan permasalahan pembangunan ketahanan pangan masyarakat
Persentase kinerja Dewan Keamanan Pangan
80
85
90
95
100
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat
5
6
7
Membangun keberdayaan masyarakat dalam mengelola dan menumbuhkembangkan kelembagaan pangan secara partisipatif, berkelanjutan Meningkatkan peran kelembagaan pangan sebagai fungsi social dalam penyediaan pangan masyarakat dan fungsi ekonomi bagi kesejahteraan anggota masyarakat sekitarnya Membangun kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi kerawanan pangan
8
Meningkatnya penyediaan cadangan pangan daerah dan masyarakat
9
Meningkatkan kemampuan kelembagaan aparat di daerah untuk pengawasan pangan segar
10
Tersedianya pangan segar yang aman untuk dikonsumsi masyarakat Meningkatkan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan wilayah
11
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat atau sumber daya manusia 1. Tumbuh dan kembangnya cadangan pangan
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
42
4.4. Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama kantor ketahanan pangan kota Solok : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Indikator kinerja program : a.
Tingkat ketersediaan pangan utama - Padi (kg/kapita)
b. Tingkat skor pola pangan harapan
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
43
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Program pembangunan ketahanan pangan Kota Solok Tahun 2011 - 2015 mengacu pada program nasional dan provinsi (daerah) adalah sebagai berikut rencana Program, kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif ini disajikan pada Tabel 5.1.
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
44
BAB VI. INDIKATOR KINERJA KANTOR KETAHANAN PANGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Kantor Ketahanan Pangan merupakan pondasi utama pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersediannya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu, aman, merata dan terjangkau. Oleh karena itu, dalam system ketahanan pangan dan gizi, secara komprehensif meliputi ketersediaan pangan dalam jumlah dan jenis yang cukup untuk seluruh penduduk, distribusi pangan yang lancar dan merata, konsumsi pangan setiap individu yang memenuhi kecukupan gizi seimbang yang berdampak pada status gizi masyarakat. Dengan demikian, system ketahanan pangan dan gizi tidak hanya menyangkut soal produksi, distribusi, dan penyediaan pangan ditingkat makro, tetapi juga menyangkut aspek mikro, yaitu akses pangan di tingkat rumah tangga dan individu serta status gizi anggota rumah tangga, terutama anak dan ibu hamil yang berasal dari rumah tangga miskin. Tabel 17. Indikator Kinerja Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok
1
Jenis Pelayanan Dasar Bidang Ketahanan Pangan Ketersediaan dan cadangan pangan
2
Distribusi dan Akses Pangan
3
Penganekaragaman dan keamanan pangan
No
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
Indikator SPM 1. Ketersediaan Energi dan Protein per kapita 2. Penguatan cadangan pangan 3. Ketesediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah 4. Stabilitas harga dan pasokan pangan 5. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 45
4
Penanganan Daerah Rawan Pangan
7. Penanganan Daerah Rawan Pangan Selanjutnya indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini dapat dilihat di bawah ini : Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasran RPJMD Kondisi NO
Indikator
1 1
2 Tingkat Ketersediaan bahan utama padi
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun (%)
Kinerja pada
Kinerja pada
awal periode
akhir periode
RPJMD
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
RPJMD
3
4
5
6
7
8
9
293,85
293,85
305,61
317,83
330,54
343,76
343,76
32,40
32,40
36,80
41,20
45,60
50,00
50,00
79,16
79,16
83,12
87,08
91,04
95,00
95,00
(Kg/kapita) 2
Tingkat Konsumsi ikan (Kg/kapita)
3
Tingkat skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Renstra Kantor Ketahanan Pangan Kota Solok 2010 - 2015
46