PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 – 2015
DAFTAR ISI
Daftar Isi ...................................................................................................................
Hal i
Daftar Bagan ................................................................................................................
iii
Daftar Tabel .................................................................................................................
iv
Daftar Gambar BAB l
BAB ll
BAB lll
PENDAHULUAN ..........................................................................................
1
1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang ................................................................................... Landasan Hukum ................................................................................ Maksud dan Tujuan ............................................................................ Sistematika Penulisan............................................................................
1 1 5 5
GAMBARAN PELAYANAN SKPD ................................................................
7
2.1
Tugas, 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4
Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD ....................................... Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi ........................................ Susunan Organisasi .................................................................. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi ................................................. Struktur Organisasi....................................................................
7 7 7 10 25
2.2
Sumber Daya SKPD ............................................................................. 2.2.1 Sumber Daya Manusia ............................................................. 2.2.2 Sarana dan Prasarana ..............................................................
27 27 28
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD .......................................................................
33
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ......................
35
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ....................
37
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
37
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Terpilih ........................
38
3.3
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...........................................................................................................
41
Penentuan Isu-isu Strategis .................................................................
44
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .........
51
4.1
Visi dan Misi SKPD .............................................................................. 4.1.1 Visi ......................................................................................... 4.1.2 Misi .........................................................................................
51 51 51
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD .......................................
52
4.3
Strategi dan Kebijakan SKPD ...............................................................
52
3.4
BAB lV
i
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ................................................
BAB Vl
58
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ........................................................................................................ 59
BAB Vll PENUTUP
...........................................................................................
61
ii
DAFTAR BAGAN Bagan
2.1
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem ........................................................................
26
iii
DAFTAR TABEL Tabel
3.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Karangasem..........
40
Tabel
6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD..
59
iv
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) Jalan Diponegoro No. 52 Telp.. (0363) 21013, Fax : (0363) 22352 Amlapura
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 – 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM,
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-Undang 25 Tahun 2004 Pasal 7, Undang-Undang 32 Tahun 2004 pasal 151, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Pasal 25 setiap SKPD diwajibkan menyusun Renstra SKPD sebagai penjabaran RPJMD; b. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat
Daerah
Kabupaten
Karangasem,
maka
disusunlah Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Karangasem; c.
bahwa
Rencana
Strategis
(Renstra)
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem huruf b diatas
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem;
Mengingat : 1.
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat ll dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat l Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2.
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7.
Undang-Undang Perencanaan
Nomor
25
Pembangunan
Tahun
2004
Nasional
tentang
(Lembaran
Sistem Negara
2
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2008
tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 3
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 19. Peraturan
Pemerintah
Nomor
7
Tahun
2008
tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
4
21. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 20102014; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 15); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 11 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2001 Nomor 3; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Karangasem
Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Karangasem Tahun 2006 Nomor 7); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
5
(RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2011 Nomor 9);
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KESATU
: Keputusan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Tentang Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015.
KEDUA
: Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015, sebagaimana termuat dalam lampiran Keputusan ini, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2006-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Bali Tahun 2010-2015.
KETIGA
: Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015, disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I
: Pendahuluan;
Bab II
: Gambaran Pelayanan SKPD;
Bab III
: Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi;
Bab IV
: Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab V
: Rencana program dan kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif;
Bab V
: Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD;
Bab VII KEEMPAT
: Penutup.
: Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Karangasem sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA,
menjadi landasan
dan pedoman bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
6
Kabupaten Karangasem dalam merencanakan pembangunan 5 tahun kedepan (2010 – 2015). KELIMA
: Pelaksanaan lebih lanjut Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015, diwujudkan melalui penyusunan
Rencana
pelaksanaan
Dokumen
Kerja
(Renja)
Pelaksanaan
Bappeda
Tahunan
Anggaran
Satuan
dan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Bappeda Kabupaten Karangasem. KEENAM
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal
: Amlapura : 2 Agustus 2011
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM,
I WAYAN ARTHA DIPA, SH., MH Pembina Utama Muda NIP. 19561231 198003 1 247
7
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Sesuai
dengan
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 15 Ayat 3 menyebutkan bahwa Kepala SKPD menyiapkan Rencana Strategis SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun dengan
berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif (Pasal 7 Ayat 1).
Renstra SKPD ditetapkan dengan keputusan pimpinan SKPD setelah disesuaikan dengan RPJMD (Pasal 19 ayat 4). Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Karangasem
Tahun 2006-2025 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 20102015. Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Karangasem sebagaimana dimaksud, menjadi landasan dan pedoman bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dalam merencanakan pembangunan 5 tahun kedepan (2010 – 2015). Pelaksanaan lebih lanjut Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015, diwujudkan melalui penyusunan Rencana Kerja (Renja) Bappeda Tahunan dan pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Bappeda Kabupaten Karangasem.
1.2
Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Karangasem Tahun
2010-2015 berpedoman pada: 1.
Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah
Tingkat ll dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat l Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
1
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
6.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
8.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
9.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
2
11.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
12.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, LKPJ Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
17.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
38
Tahun 2007
tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 18.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
3
20.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 21.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
22.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
23.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
25.
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 15);
26.
Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 11 Tahun 2000 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karangasem (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2001 Nomor 3;
27.
Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 20062025 (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2006 Nomor 7);
28.
Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2011 Nomor 9);
4
1.3
Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten
Karangasem Tahun 2010-2015 adalah : 1. Memberikan arah dan pedoman bagi Bappeda Kabupaten Karangasem dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu lima tahun (2010-2015) dapat tercapai 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal 3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan 4. Menjadi kerangka dasar bagi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan. 1.4
Sistematika Penulisan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015
disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut : Bab l,
Pendahuluan menguraikan latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
Bab ll,
Gambaran Pelayanan SKPD menguraikan Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD dan Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD.
Bab lll,
Isu-Isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi menguraikan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil Kepala daerah Terpilih, Telaahan Renstra SKPD, Telaahan rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis, serta Penentuan Isu-isu Strategis.
5
Bab IV,
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan menguraikan Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran jangka Menengah SKPD, serta Strategi dan Kebijakan SKPD.
Bab V,
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif menguraikan Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif.
Bab Vl,
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD menguraikan Indikator Kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Bab Vll,
Penutup, pada dasarnya menekankan pentingnya fungsi renstra dalam penyusunan Renja SKPD.
6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
2.1.1 Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem. Dalam pasal 14 Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem disebutkan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas Pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1)
Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan daerah
2)
Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah
3)
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah
4)
Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
2.1.2 Susunan Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem, Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem terdiri dari : 1)
Kepala Badan Kepala Badan memimpin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
7
2)
Sekretariat Sekretariat pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
3)
Bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah Bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, membawahi 2 (dua)
Sub
Bidang yaitu : a. Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup b. Sub Bidang Prasarana Wilayah Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. 4)
Bidang Penanaman Modal Bidang Penanaman Modal pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, membawahi 2 (dua)
Sub Bidang
yaitu : a. Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal b. Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. 5)
Bidang Perekonomian Bidang Perekonomian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, membawahi 2 (dua) Sub Bidang yaitu : 8
a. Sub Bidang Perekonomian b. Sub Bidang Pengembangan Agribisnis Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. 6)
Bidang Sosial Budaya Bidang Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, membawahi 2 (dua) Sub Bidang yaitu : a. Sub Bidang Pendidikan dan Kesenian b. Sub Bidang Adat dan Budaya Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.
7)
Bidang Monitoring dan Penelitian Bidang Monitoring dan Penelitian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan, membawahi 2 (dua)
Sub Bidang
yaitu : a. Sub Bidang Statistik dan Monitoring b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. 8)
Unit Pelaksanan Teknis Badan (UPTB) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, ditetapkan dengan Keputusan Bupati, dan Pembentukan Unit Pelaksanan Teknis Badan disesuaikan dengan kebutuhan.
9)
Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga yang diatur dan ditetapkan berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 9
Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk, dan jumlah tenaga ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, jenis dan jenjang diatur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 2.1.3 Uraian Tugas Pokok Dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem sesuai dengan Peraturan Bupati Karangasem Nomor 39 Tahun 2008 Tanggal 19 September 2008 tentang Uraian Tugas dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karangasem sebagai berikut : 1)
KEPALA BADAN Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten
Karangasem,
mempunyai tugas : a.
Memimpin dan mengkoordinasikan perumusan Rencana kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
b.
Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
c.
Merumuskan kebijakan teknis operasional Badan Perencanaan Pembangunan Daerah meliputi Bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah, Bidang Penanaman Modal, Bidang Perekonomian, Bidang Sosial Budaya dan Bidang Monitoring dan Penelitian;
d.
Memimpin dan membina pelaksanaan tugas-tugas dibidang administrasi umum meliputi : ketata usahaan, kepegawaian, keuangan, organisasi dan tata laksana kearsipan, perlengkapan dan urusan rumah tangga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
e.
Mengkoordinasikan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Satuan Organisasi lain berdasarkan kewenangan yang ada;
f.
Mengkoordinasikan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda);
g.
Mengkoordinasikan atau mengadakan survey dan penelitian untuk kepentingan penyusunan perencanaan pembangunan daerah;
h.
Mengkoordinasikan dan atau mengadakan monitoring mengenai persiapan dan perkembangan
pelaksanaan
rencana
pembangunan
daerah
untuk
penyempurnaan perencanaan lebih lanjut; i.
Membuat laporan pertanggungjawaban kinerja kepada Kepala Daerah;
10
j.
Membina Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB);
k.
Membina pelaksanaan program waskat di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
l.
Memimpin,
Mengkoordinasikan
dan
mendistribusikan
pelaksanaan tugas
kepada bawahan; m.
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; n.
Mengevaluasi dan membina penyusunan laporan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
2)
o.
Memberikan saran dan Pertimbangan Teknis kepada atasan;
p.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
SEKRETARIAT Sekretaris pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem,
mempunyai tugas : a.
Mengkoordinasikan
perumusan
rencana
kegiatan
Sekretariat
Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah; b.
Mengkoordinasikan
penyiapan
petunjuk
pelaksanaan
Sekretariat
Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah; c.
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas di bidang administrasi umum meliputi : organisasi dan ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perlengkapan dan urusan rumah tangga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
d.
Menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja Badan berdasarkan hasil kegiatan masing-masing Bidang dan Sekretariat;
e.
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
f.
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
merumuskan
laporan
kegiatan
pertimbangan
dalam
Sekretariat
Badan
pengembangan karier; g.
Mengevaluasi
dan
Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai pertanggungjawaban kepada atasan; h.
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
i.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
11
a.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian pada Sekretariat Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;
b)
Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian;
c)
Mengkompulir perumusan rencana kegiatan sekretariat Badan;
d)
Melaksanakan tugas-tugas administrasi umum meliputi : Organisasi dan tata laksana kearsipan, Kepegawaian Perlengkapan dan urusan rumah tangga Badan;
e)
Mengurus dan melaksanakan tugas-tugas bidang kepegawaian, seperti: mutasi, pensiun, cuti, karis/karsu, karpeg dan perjalanan dinas serta
tugas-tugas
kepegawian lainnya; f)
Menginventarisasi, memelihara dan mengadakan sarana/ prasarana kebutuhan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
g)
Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian;
h)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
i)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; j)
Mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
b.
k)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
l)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bagian Keuangan Kepala Sub Bagian Keuangan pada Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub. Bagian Keuangan;
b)
Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Sub. Bagian Keuangan;
c)
Mengkompulir perumusan rencana kegiatan Pengelolaan Keuangan Badan;
d)
Melaksanakan tugas Pengelolaan Keuangan Badan;
e)
Melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas pengelolaan keuangan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
f)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
12
g)
Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan teknis kepada atasan;
h)
Mengevaluasi dan merumuskan laporan hasil kegiatan pengolahan keuangan Badan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
c.
i)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
j)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan atasan.
Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan pada Sekretariat Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub. Bagian Perencanaan Umum;
b)
Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan Sub. Bagian Perencanaan Umum;
c)
Mengkompulir perumusan rencana kegiatan Badan;
d)
Melaksanakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas perencanaan umum pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
e)
Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
f)
Mempersiapkan penyusunan rencana kegiatan tahunan;
g)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
h)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; i)
Mengevaluasi
dan
merumuskan
laporan
hasil
kegiatan
Sub.
Bagian
Perencanaan Umum sebagai pertanggungjawaban kepada atasan;
3)
j)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
k)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
BIDANG TATA RUANG DAN PRASARANA WILAYAH Kepala Bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem mempunyai tugas : a.
Mengkoordinasikan perumusan rencana kegiatan Bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah;
b.
Mengkoordinasikan penyiapan petunjuk pelaksanaan Bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah;
13
c.
Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pengairan, perhubungan, pariwisata, pos dan telekomunikasi, tata ruang dan tata guna tanah, sumber alam serta lingkungan hidup;
d.
Mengkoordinasikan
pemecahan
masalah
penyusunan
perencanaan
pembangunan bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah; e.
Menetapkan keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan skala kabupaten;
f.
Menetapkan
petunjuk
pelaksanaan
manajemen
dan
kelembagaan
pengembangan wilayah dan kawasan dan pengembangan pembangunan perwilayahan skala kabupaten; g.
Mengkoordinasikan pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan skala kabupaten;
h.
Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
i.
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
j.
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; k.
Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan perumusan laporan hasil kegiatan Bidang Tata Ruang dan Prasarana Wilayah, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
a.
l.
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
m.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup pada Bidang Tata Ruang dan
Prasarana Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten
Karangasem,
mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;
c)
Mengkoordinasikan pemecahan permasalahan perumusan perencanaan Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup;
d)
Menyiapkan dan melaksanakan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan;
14
e)
Melaksanakan petunjuk pelaksanaan keserasian pengembangan perkotaan dan kawasan perdesaan;
f)
Melaksanakan bimbingan, supervisi dan kosultasi pelayanan perkotaan di kecamatan/desa;
g)
Melaksanakan konsultasi keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan;
h)
Melaksanakan bimbingan, supervisi dan konsultasi keserasian pengembangan perkotaan dan perdesaan;
i)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan
j)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; k)
Mengevaluasi dan merumuskan laporan hasil kegiatan Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
b.
l)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
m)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Prasarana Wilayah Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah pada Bidang Tata Ruang dan Prasarana
Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Prasarana Wilayah;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Prasarana Wilayah
c)
Mengkoordinasikan pemecahan permasalahan perumusan perencanaan Sub Bidang Prasarana Wilayah;
d)
Mempersiapkan bahan perumusan Rencana Pembangunan Bidang Prasarana Wilayah meliputi : pengairan, perhubungan pariwisata, pos dan telekomunikasi;
e)
Melaksanakan
pedoman
dan
standar
pengembangan
pembangunan
perwilayahan skala kabupaten; f)
Melaksanakan pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir dan pulau-pulau kecil skala kabupaten;
g)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
h)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; i)
Mengevaluasi dan merumuskan laporan hasil kegiatan Sub Bidang Prasarana Wilayah, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan; 15
4)
j)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
k)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
BIDANG PENANAMAN MODAL DAERAH Kepala Bidang Penanaman Modal Daerah pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas: a.
Mengkoordinasikan perumusan rencana kegiatan Bidang Penanaman Modal Daerah;
b.
Mengkoordinasikan penyiapan petunjuk pelaksanaan Bidang Penanaman Modal Daerah;
c.
Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas dibidang Penanaman Modal Daerah;
d.
Mengkoordinasikan
promosi
dan
analisa
pengembangan
investasi
dan
penanaman modal daerah; e.
Mengkoordinasikan pengendalian pembuangan limbah;
f.
Mengkoordinasikan
pemecahan
masalah
penyusunan
perencanaan
pembangunan bidang Penanaman Modal Daerah; g.
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
kerjasama
pembangunan
antar
daerah
kabupaten dan antara daerah kabupaten dengan swasta, dalam dan luar negeri h.
Mengkoordinasikan, menyusun dan menetapkan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah kabupaten dalam bentuk rencana umum penanaman modal daerah dan rencana strategis daerah sesuai dengan program pembangunan daerah kabupaten, berkoordinasi dengan pemerintah propinsi;
i.
Merumuskan dan menetapkan pedoman, pembinaan dan pengawasan dalam skala kabupaten terhadap penyelenggaraan kebijakan dan perencanaan pengembangan penanaman modal, berkoordinasi dengan pemerintah provinsi;
j.
Mengkoordinasikan, merumuskan, menetapkan dan melaksanakan kebijakan daerah kabupaten dibidang penaman modal;
k.
Mengkoordinasikan dan menetapkan peraturan daerah kabupaten tentang penanaman modal dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;
l.
Mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan promosi penanaman modal ditingkat kabupaten dan kebijakan teknis pengendalian pelaksanaan penanaman modal di kabupaten;
16
m.
Mengkaji, merumuskan dan menyusun pedoman tata cara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yang menjadi kewenang kabupaten berdasarkan pedoman tata cara dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu kegiatan penanaman modal yang ditetapkan oleh pemerintah dan pedoman tata cara pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman modal skala kabupaten;
n.
Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
o.
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
p.
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; q.
Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan perumusan laporan hasil kegiatan Bidang Penanaman Modal Daerah, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
a.
r.
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
s.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal Daerah Kepala Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal Daerah pada Bidang
Penanaman Modal Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal Daerah;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal Daerah;
c)
Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi penanaman modal daerah;
d)
Menyiapkan bidang-bidang usaha unggulan untuk penanaman modal daerah;
e)
Memfasilitasi pertumbuhan usaha/kemitraan bagi Koperasi dan UKM dengan pengusaha besar dalam rangka penanaman modal daerah;
f)
Menyiapkan usulan bidang-bidang usaha yang perlu diper-timbangkan tertutup, terbuka dengan persyaratan dan yang mendapat prioritas tinggi di kabupaten;
g)
Melaksanakan, mengajukan usul materi dan memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha di bidang penanaman modal ditingkat kabupaten;
h)
Melaksanakan promosi penanaman modal daerah kabupaten baik didalam negeri maupun keluar negeri; 17
i)
Membangun dan mengembangkan sistem informasi penanaman modal yang terintegrasi dengan sistem informasi penanaman modal Pemerintah dan pemerintah provinsi;
j)
Mengumpulkan dan mengolah data kegiatan usaha penanaman modal dan realisasi proyek penanaman modal skala kabupaten;
k)
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan penanaman modal;
l)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
m)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
laporan
hasil
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; n)
Mengevaluasi
dan
merumuskan
kegiatan
Sub
Bidang
Pengembangan Penanaman Modal Daerah sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
b.
o)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
p)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal Daerah Kepala Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal Daerah pada Bidang Penanaman
Modal Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal Daerah;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Pengendalian
Penanaman
Modal Daerah; c)
Mempersiapkan bahan kerjasama antar Kabupaten, provinsi dan Pusat serta Luar Negeri dalam menyelenggarakan promosi penanaman modal daerah;
d)
Menyusun profil kegiatan penanaman modal bidang usaha unggulan/prioritas daerah;
e)
Melaksanakan penyuluhan dan pelatihan teknis penanganan pengembangan penanaman modal daerah;
f)
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pembangunan antar kecamatan/desa dan antara kecamatan/ desa dengan swasta, dalam dan luar negeri;
g)
Melaksanakan pemberian ijin usaha kegiatan penanaman modal dan non perijinan yang menjadi kewenangan kabupaten;
18
h)
Melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu berdasarkan pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perijinan dan non perijinan yang menjadi kewenangan kabupaten;
i)
Melaksanakan
pemantauan,
bimbingan
dan
pengawasan
pelaksanaan
penanaman modal, berkoordinasi dengan pemerintah dan pemerintah provinsi; j)
Melaksanakan sosialisasi atas kebijakan dan perencanaan pengembangan, kerjasama luar negeri, promosi, pemberian pelayanan perijinan, pengendalian pelaksanaan dan sistem informasi penanaman modal skala kabupaten kepada aparatur pemerintah dan dunia usaha;
k)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
l)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
laporan
hasil
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; m)
Mengevaluasi
dan
merumuskan
kegiatan
Sub
Bidang
Pengendalian Penanaman Modal Daerah, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
5)
n)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
o)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
BIDANG PEREKONOMIAN Kepala Bidang Perekonomian pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a.
Mengkoordinasikan perumusan rencana kegiatan Bidang Perekonomian;
b.
Mengkoordinasikan penyiapan petunjuk pelaksanaan Bidang Perekonomian;
c.
Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pertanian, kelautan, perindag, koperasi dan jasa kepariwisataan;
d.
Mengkoordinasikan
pemecahan
masalah
penyusunan
perencanaan
pembangunan bidang Bidang Perekonomian; e.
Kerjasama pembangunan antar daerah dan antara daerah dengan swasta, dalam dan luar negeri;
f.
Bimbingan,
surpervisi
dan
konsultasi
kerjasama
pembangunan
antar
kecamatan/desa dan antara kecamatan/desa dengan swasta, dalam dan luar negeri; g.
Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
19
h.
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan
i.
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; j.
Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan perumusan laporan hasil kegiatan Bidang Perekonomian, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
a.
k.
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
l.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Perekonomian Kepala Sub Bidang Perekonomian pada Bidang Perekonomian Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Perekonomian;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Perekonomian;
c)
Mengkoordinasikan pemecahan permasalahan perumusan perencanaan Sub Bidang Perekonomian;
d)
Mempersiapkan
bahan
perumusan
rencana
pembangunan
Bidang
Perekonomian meliputi: pertanian, kelautan, perindag, koperasi dan jasa kepariwisataan; e)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
f)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
laporan
hasil
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; g)
Mengevaluasi
dan
merumuskan
kegiatan
Sub
Bidang
Perekonomian, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
b.
h)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
i)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Pengembangan Agribisnis Kepala Sub Bidang Pengembangan Agribisnis pada Bidang Perekonomian Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Pengembangan Agribisnis;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Pengembangan Agribisnis;
c)
Mengkoordinasikan pemecahan permasalahan perumusan perencanaan Sub Bidang Pengembangan Agribisnis;
20
d)
Mempersiapkan
bahan
perumusan
rencana
pembangunan
Bidang
Perekonomian meliputi : pertanian dan kelautan; e)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
f)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
laporan
hasil
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; g)
Mengevaluasi
dan
merumuskan
kegiatan
Sub
Bidang
Pengembangan Agribisnis, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
6)
h)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
i)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
BIDANG SOSIAL BUDAYA Kepala Bidang Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a.
Mengkoordinasikan perumusan rencana kegiatan Bidang Sosial Budaya;
b.
Mengkoordinasikan penyiapan petunjuk pelaksanaan Bidang Sosial Budaya;
c.
Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, Adat dan budaya, agama, kesejahteraan rakyat, kependudukan dan keluarga berencana;
d.
Mengkoordinasikan
pemecahan
masalah
penyusunan
perencanaan
pembangunan Bidang Sosial Budaya; e.
Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
f.
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
g.
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; h.
Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan perumusan laporan hasil kegiatan Bidang Sosial Budaya, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
a.
i.
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
j.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan pada Bidang Sosial Budaya Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan;
21
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan;
c)
Mengkoordinasikan pemecahan permasalahan perumusan perencanaan Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan;
d)
Mempersiapkan bahan perumusan rencana pembangunan sosial budaya meliputi: pendidikan dan kesehatan;
e)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
f)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; g)
Mengevaluasi dan merumuskan laporan hasil kegiatan Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
b.
h)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
i)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Adat dan Budaya Sub Bidang Adat dan Budaya pada Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Adat dan Budaya;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Adat dan Budaya;
c)
Mengkoordinasikan pemecahan permasalahan perumusan perencanaan Sub Bidang Adat dan Budaya;
d)
Mempersiapkan bahan perumusan rencana pembangunan sosial budaya meliputi: adat dan budaya, agama, kesejahteraan rakyat, kependudukan dan keluarga berencana;
e)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
f)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; g)
Mengevaluasi dan merumuskan laporan hasil kegiatan Sub Bidang Adat dan Budaya, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
7)
h)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
i)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
BIDANG MONITORING DAN PENELITIAN Kepala Bidang Monitoring dan Penelitian pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas :
22
a.
Mengkoordinasikan perumusan rencana kegiatan Bidang Monitoring dan Penelitian;
b.
Mengkoordinasikan penyiapan petunjuk pelaksanaan Bidang Monitoring dan Penelitian;
c.
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
pengumpulan
data,
analisa
data
dan
menyusun statistik serta dokumentasi potensi Kabupaten Karangasem; d.
Mengkoordinasikan
kegiatan
penelitian
dan
pengembangan
Kabupaten
Karangasem; e.
Mengkoordinasikan
pemecahan
masalah
penyusunan
perencanaan
pembangunan Bidang Monitoring dan Penelitian; f.
Menkoordinasikan pelaksanaan konsultasi perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah;
g.
Konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan dan pelayanan perkotaan;
h.
Perencanaan kelembagaan dan manajemen pengembangan wilayah dan kawasan di kecamatan/desa;
i.
Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada bawahan;
j.
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
k.
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; l.
Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan perumusan laporan hasil kegiatan Bidang Monitoring dan Penelitian, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
a.
m.
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
n.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Statistik dan Monitoring Kepala Sub Bidang Statistik dan Monitoring pada Bidang Monitoring dan Penelitian
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Statistik dan Monitoring;
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Statistik dan Monitoring;
c)
Mengkoordinasikan
pemecahan
permasalahan
perumusan
perencanaan
Statistik dan Monitoring;
23
d)
Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah;
e)
Melaksanakan
monitoring,
pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaan
pembangunan daerah; f)
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan, pengembangan wilayah tertinggal, pesisir dan pulau-pulau kecil dan pengembangan kawasan prioritas, cepat tumbuh dan andalan;
g)
Mengolah dan menganalisa data potensi Kabupaten Karangasem;
h)
Mengkoordinasikan
pengolahan
data
secara
elektronik
dalam
rangka
penyempurnaan system informasi dan komunikasi yang efektif dan presentatif; i)
Menyusun statistik dan dokumentasi data potensi Kabupaten Karangasem;
j)
Menyelenggarakan kerjasama antar lembaga untuk mengembangkan statistik;
k)
Menetapkan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah kecamatan/desa;
l)
Melaksanakan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah;
m)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
n)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; o)
Mengevaluasi dan merumuskan laporan hasil kegiatan Sub Bidang Statistik dan Monitoring, sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
b.
p)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
q)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kepala Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) pada Bidang Monitoring
dan Penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas : a)
Merumuskan rencana kegiatan Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang);
b)
Menyiapkan petunjuk pelaksanaan Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang);
c)
Mempersiapkan dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian
pengembangan
potensi Kabupaten Karangasem;
24
d)
Mengadakan kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan merekomendasikan kegiatan penelitian dan pengembangan yang cocok
dengan potensi dan
kondisi Kabupaten Karangasem; e)
Mendokumentasikan
dan
mempublikasikan
hasil
penelitian
dan
pengembangan Kabupaten Karangasem; f)
Membina dan mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada bawahan;
g)
Menilai
prestasi
kerja
bawahan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
pengembangan karier; h)
Mengevaluasi dan merumuskan laporan hasil kegiatan Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang), sebagai pertanggung jawaban kepada atasan;
i)
Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
j)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
2.1.4 Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7 Tahun 2008 Tanggal 23 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem, Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem sebagai berikut :
25
BAGAN 2.1 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM
KEPALA BADAN
JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG TATA RUANG
SEKRETARIAT
BIDANG PENANAMAN MODAL
SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAG KEUANGAN
SUB BAG SUNPROG EVALUASI DAN PELAPORAN
BIDANG PEREKONOMI AN
BIDANG SOSIAL BUDAYA
BIDANG MONITORING DAN PENELITIAN
& PRASARANA WILAYAH
SUB BID TATA RUANG & LINGKUNGAN HIDUP
SUB BID PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL
SUB BID PEREKONOMIAN
SUB BID PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
SUB BID STATISTIK DAN MONITORING
SUB BID PRASARANA WILAYAH
SUB BID PENGENDALIAN PENANAMAN MODAL
SUB BID PENGEMBANGAN AGRIBISNIS
SUB BID
SUB BID PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
ADAT DAN BUDAYA
UPTB
26
2.2
Sumber Daya SKPD Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Karangasem didukung oleh sumber daya manusia dan sarana prasarana sebagai berikut : 2.2.1 Sumber Daya Manusia 1.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No
Pangkat
Golongan
Jumlah
1
Pembina Utama Muda
IV/c
1 Orang
2
Pembina Tk. I
IV/b
1 Orang
3
Pembina
IV/a
3 Orang
4
Penata Tk. I
III/d
7 Orang
5
Penata
III/c
5 Orang
6
Penata Muda Tk. I
III/b
4 Orang
7
Penata Muda
III/a
11 Orang
8
Pengatur Tk. I
II/c
1 Orang
9
Pengatur Muda Tk. I
II/b
8 Orang
10
Pengatur Muda
II/a
7 Orang
(keadaan s/d Agustus 2011)
2.
Jumlah Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan Penjenjangan No
Jenis Diklat yang diikuti
Jumlah
1
Diklat Kepemimpinan Tingkat II
1 Orang
2
Diklat Kepemimpinan Tingkat III/SPAMA
4 Orang
3
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV/ADUMLA
3 Orang
4
ADUM
5 Orang
27
2.2.2 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki Badan Perencanaan Pembangunan daerah (Bappeda) Kabupaten Karangasem untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut : No
Nama/Jenis Barang
I
Tanah
1.
Tanah kantor Bappeda
II
Peralatan dan Mesin
Merk/Type
-
Tahun Pembelian
Jumlah
2
1992
1.350 M
1 Unit
II.1
Alat Angkutan
a.
Kendaraan Roda Dua
1.
Win
Honda
1989
2.
Win
Honda
1990
3.
Win
Honda
1994
4.
Win
Suzuki
1996
5.
Win
Honda
2000
6.
Supra
Honda
2000
7.
Win
Honda
2002
8.
Supra
Honda
2002
9.
Supra
Honda
2006
b.
Kendaraan Roda Empat
1.
Panther
2.
1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit
Izusu
2008
1 Unit
Kijang
Toyota
1993
1 Unit
3.
Kijang
Toyota
1991
1 Unit
II.2
Alat Kantor dan Rumah Tangga
1.
AC
National/Sharp
1996-2009
16 Unit
2.
Almari/ Almari Arsip Besar/Almari Buku
2006 - 2007
10 Buah
28
No
Nama/Jenis Barang
3.
Bhineka Tunggal Ika
4.
Merk/Type
Tahun
Jumlah
Pembelian
Buah
-
1980 - 1981
3
Brankas
zebra
2004
1
Buah
5.
Compressor
Sharp
2002
1
Unit
6.
Dispenser
2008
1
Buah
7.
Filling Kabinet
2003 - 2009
11
buah
8.
Instalasi listrik AC
2002
1
Unit
9.
Jam Dinding
Seiko/BSP/Quart z/Maspion
1982-1997
6
Buah
10.
Kursi Uchiwa
Uchiwa
1996
1
Buah
11.
Kursi Tamu Antik
Antik
1993
6
Buah
12.
Kursi Ochitose
Ochitose
1994-1999
6
Buah
13.
Kursi Putar
Ochitose/Elepha nt
1996-1998
10
Buah
14.
Kursi Kayu
-
1985-2003
10
Buah
15.
Kursi Duduk
-
2001
1
Buah
16.
Kursi Lipat
Elephant/ap gajah
1992-2009
7
Buah
17.
Kursi Biasa
-
1982-1983
4
Buah
18.
Kursi
Nikita/Isabel
1983-2007
169
Buah
19.
Kursi Rapat
Napoly/Nikita
1996-2000
40
Buah
20.
Kursi rotan
2002
3
Buah
21.
Kursi kerja
2002-2007
7
Buah
22.
Kursi Biro Eselon II
2009
2
Buah
23
Kursi Biro Eselon III
2009
1
Buah
24
Kalkulator
Casio/Citizen
2001-2009
32
Buah
25
Karaoke
Qens
1993
1
Buah
26
Kipas Angin
CMC/Nasional
1999-2008
7
Buah
Brother/Data Plan
29
No
Nama/Jenis Barang
27
Kain Korden Paradis 39,2 CM, 42,2 CM
28
Korden
29
Merk/Type
No. 112/19
Tahun
Jumlah
Pembelian 2002
2
unit
2003-2006
204
Meter
Korden alas meja
2008
1
paket
30
Karpet Nobel 20 M
2002
1
buah
31
Lemari Arsip
Olympic/filling/ramin
1983-2008
13
Buah
31
Lemari Ramin
Uchiwa
1997
2
Buah
33
Lemari Katalog
2006
2
Buah
34
Meja Pimpinan Biro
Biro
1996
1
Buah
35
Meja Biro
Biro/jati
1981-2009
21
Buah
36
Meja 1/2 biro
2002
3
Buah
37
Meja Telepon Kecil, Kayu
-
2000
1
Buah
38
Meja Tulis
-
1982-2001
17
Buah
39
Meja Kerja
2001-2007
9
Buah
40
Meja Ketik/Komputer
Olympic
1995-2009
19
Buah
41
Meja Rapat
-
1996-2007
15
Buah
42
Meja
2002
2
Buah
43
Meja Tamu
-
1981
6
Buah
44
Mesin Ketik
Brother/WT/Canon
1995
5
Buah
45
Mesin Foto Copy dan Meja
Canon NP 1215
2000
1
unit
46
Mesin Jilid
Kangaro HD 23 S24
2007
1
Buah
47
Mesin Skrai Besar
Max
2001
1
Buah
48
Peta Kota Amlapura
-
1995-1998
1
Buah
49
Peta Kab. Karangasem
-
1995
1
Buah
50
Peta Kabupaten Karangasem
-
1996
1
Buah
51
Peta Penggunaan Tanah
-
1981
1
Buah
30
No
Nama/Jenis Barang
52
Papan Data
53
Papan Pengumuman
54
Merk/Type
Tahun
Jumlah
Pembelian
-
1996
1
Buah
White Board
1999-2000
2
Buah
Papan Bagan Struktur Jabatan
-
2001
1
Buah
55
Papan Struktur Organisasi
-
1984
1
Buah
56
Papan Statistik
-
1982
1
Buah
57
Pit Jala / Tipis 11 M
2002
1
unit
58
Papan Tulis
2003-2009
2
buah
59
Rak Arsip
-
1982-2009
14
Buah
60
Rak Buku
Jati/kembang
2007-2008
3
Set/bh
61
Rak Tempat Peta
2009
1
Buah
62
Rel Alumunium 13 M, 14,55 CM
2002
2
unit
63
Sofa
Java Star
2007
1
Set
64
Tabung Gas
Elpiji
2003
1
buah
65
Teralis
2008
1
paket
66
Vacum Cleaner
2006
1
Buah
II.3
Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar
1.
Telepon Inti
Inti
1996
1
Unit
2.
Telepon
Panaphone
1996
1
Unit
3.
Telepon
Conair Phone
1994
1
Unit
4.
Alat GPS (Alat Komunikasi)
2006
1
Unit
5.
Handycam
Sony / Cyber
2006-2008
4
Buah
6.
TV
LG
2000
1
unit
7.
GPS
Garmins
2007
3
Buah
8
Warless
Sanken
1999
1
unit
31
No
Nama/Jenis Barang
9.
PABX dan Pesawat Telepon
10.
Sound sistem
11.
Mixer amplifier
12.
Camera digital/kamera
13.
Faksimale
14
Kompas/Peralatan Navigasi
II.4
Komputer
1.
Komputer
2
Merk/Type
Tahun
Jumlah
Pembelian
Panasonic
2007
6
Unit
portable
2008
2
Unit
2008
1
Unit
Canon
2008-2009
6
Unit
Samsung/Panas onic
1992-2009
3
2009
1
Buah
HI – Tech/Epson/winn er/SPC/MHZ
1991-2005
30
Unit
Toshiba LCD Projector TLP 471
Toshiba
2001
1
Unit
3
Manual Screen
Manual
2001
1
Unit
4
Notebook
Toshiba
2001-2002
4
Unit
5
Program
2002
30
CD
6
High capacity drive , cardtride
2002
1
Buah
7
Flash Disk
2004
3
Buah
8
Digitizer tablet 12" X 12"
2002
1
Set
9
Snanner colour
2002
1
Buah
10
Stabiliser 500 W
2002
1
Buah
11
UPS 600 W
2002
1
Buah
12
Avi video recorder system
2002
1
Unit
13
Video camera handycam
2002
1
Unit
14
Combo pack modem eksternal
2002
1
Set
15
Combo pack ehernet card
2002
1
Set
16
Cabling
2002
1
Unit
HP
sony
Unit
32
No
Nama/Jenis Barang
17
Software sistem informasi p. Mdl
18
Printer
III 1
2.3
Merk/Type
Tahun
Jumlah
Pembelian 2002
1
Set
2006-2010
14
Buah
2002
421
M2
Bangunan dan Gedung Gedung kantor
Kinerja Pelayanan SKPD Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, kualitas penyelenggaraan perencanaan
pembangunan daerah di Kabupaten Karangasem mengalami peningkatan. Beberapa indikator yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut meliputi : 1.
Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain : DPRD, LSM, Lembaga masyarakat tingkat kelurahan/desa, organisasi profesi, perguruan tinggi, dan sektor swasta;
2.
Meningkatnya kualitas sistem perencanaan dengan terselenggaranya mekanisme perencanaan partisipatif;
3.
Terselenggaranya forum SKPD dan gabungan SKPD;
4.
Meningkatnya konsistensi antara dokumen perencanaan dengan mekanisme penyusunan anggaran;
5.
Meningkatnya intensitas pendampingan perencanaan di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa oleh Bappeda Kabupaten Karangasem dan SKPD terkait.
Adapun produk – produk perencanaan yang dihasilkan oleh Bappeda kabupaten Karangasem selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut : 1.
Penyusunan Buku Karangasem
Hasil
kajian
dan
evaluasi
pembangunan
kabupaten
2.
Penyusunan Buku hasil penelitian dampak sosial dan kajian teknis galian C di Kabupaten Karangasem 33
3.
Penyusunan Buku PDRB Kabupaten Karangasem
4.
Penyusunan Buku Karangasem Dalam Angka
5.
Penyusunan Buku Sistem Informasi Profil Daerah
6.
Penyusunan Buku Profil Daerah
7.
Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
8.
Penetapan RKPD
9.
Penyusunan Buku Laporan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan di Kabupaten Karangasem
10. Penyusunan Renja 11. Penyusunan Buku RKT dan PKK 12. Penyusunan dan penetapan KUA dan PPAS 13. Penyusunan SAB Kabupaten Karangasem 14. Penyusunan Buku Laporan Evaluasi Penggunaan Evaluasi DAK 15. Penyusunan Buku Hasil koordinasi perencanaan bidang ekonomi 16. Penyusunan Buku laporan evaluasi program kemiskinan 17. Penyusunan Buku hasil koordinasi perencanaan bidang sosial budaya 18. Penyusunan Dokumen Karangasem (RTRWK)
revisi
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
Kabupaten
19. Penyusunan laporan caturwulan dan tersedianya produk hukum tata ruang 20. Penyusunan FS pengembangan dan penataan Pura Agung Besakih 21. Penyusunan Revisi Perda RDTR Kawasan Wisata Candidasa 22. Sosialisasi program LC wilayah Padangkerta 23. Penyusunan Master plan Agropolitan 24. Inventarisasi jalur hijau 25. Penyusunan laporan inventarisasi data potensi dan permasalahan pada sub bidang fisik serta laporan program CBD 26. Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga (Kerjasama Bappenas) 27. Kajian restribusi pasar terhadap peningkatan PAD Kabupaten Karangasem 28. Penyusunan Buku Kajian teknis prospek pengembangan mangga 29. Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan daerah 30. Pemetaan potensi ekonomi daerah 31. Perencanaan program pembangunan prasarana wilayah 32. Penyusunan profil investasi di Kabupaten Karangasem 33. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi realisasi investasi di Kabupaten Karangasem 34. Penyusunan LAKIP Bappeda Kabupaten Karangasem 35. Penyusunan Peta Dasar Kabupaten Karangasem 34
36. Penyusunan laporan pelaksanaan program perumahan swadaya di Kabupaten Karangasem 37. Penyusunan RPJMD Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015 38. Koordinasi pengembangan pertanian terintegrasi di lahan kering 39. Penyusunan laporan realisasi investasi di Kabupaten Karangasem 2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam kurun waktu lima tahun kedepan, dengan mengoptimalkan pemanfaatan
potensi yang dimiliki, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem diharapkan responsif, kreatif dan inovatif agar mampu menjawab perubahan lingkungan dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan berkualitas dengan mengedepankan pendekatan perencanaan partisipatif diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan teknokratik melalui
peningkatan
kapasitas
dan
komitmen
SDM
perencanaan,
memantapkan
kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan. Untuk mewujudkannya, beberapa kondisi yang harus dihadapi dan disiapkan antara lain sebagai berikut : 1.
Sering
terjadinya
perubahan
peraturan/pedoman
penyelenggaraan
perencanaan pembangunan. 2.
Meningkatkan koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran,
untuk
menjaga
konsistensi
antara
perencanaan
dan
penganggaran, dengan menyikapi secara arif dan bijaksana pemberlakuan peraturan perundangan tentang perencanaan dan keuangan negara. 3.
Membangun kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya terhadap mekanisme dan kredibilitas perencanaan.
4.
Meningkatkan kapasitas SDM dan kelembagaan di tingkat basis maupun di unit SKPD untuk meningkatkan efektivitas proses perencanaan melalui peningkatan penguasaan keahlian (skill) fungsional perencanaan yang sesuai tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Karangasem.
5.
Memantapkan koordinasi perencanaan pembangunan antar SKPD guna mendukung terwujudnya perencanaan yang terintegrasi dan sinergis.
7.
Meningkatkan kualitas kebijakan fiskal dalam menyikapi celah fiskal yang ada sehingga secara optimal dapat memanfaatkan kapasitas fiskal untuk mencapai tujuan pembangunan.
8.
Menyusun standard operating procedure (SOP) perencanaan.
35
9.
Menyediakan alat dan metode penilaian kelayakan dalam penetapan skala prioritas kegiatan.
10.
Ffasilitasi
terhadap
terbukanya
peluang
mengikuti
program
beasiswa
pendidikan formal. 12.
Memantapkan pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan.
36
BAB
III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah maka daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Konsekuensi dari pelaksanaan Undang-Undang tersebut adalah bahwa Pemerintah Daerah harus dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat Untuk itu sangat diperlukan penguatan kapasitas pemerintah daerah baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta pengelolaan aset-aset daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem sebagai institusi perencana pembangunan, dituntut untuk dapat meningkatkan kapasitasnya di bidang perencanaan pembangunan daerah dengan memperhatikan potensi dan peluang yang dimiliki daerah, mengkaji kendala – kendala yang dihadapi oleh daerah serta tetap mengutamakan skala prioritas sehingga perencanaan pembangunan benar-benar merupakan cerminan dari kebutuhan masyarakat. Perencanaan pembangunan juga harus jelas dan sinergis sehingga antara visi, misi dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dapat diselaraskan sehingga benar – benar mampu menjawab tuntutan lingkungan baik secara lokal maupun global. Dalam upayanya tersebut, permasalahan yang dihadapi Bappeda sebagai institusi perencana adalah belum meratanya kapasitas analitik SDM perencanaan yang dimiliki; belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan. Keterbatasan anggaran untuk bidang perencanaan juga merupakan permasalahan yang signifikan sehingga menuntut Bappeda Kabupaten Karangasem benar-benar harus mampu secara jeli menyusun perencanaan sesuai dengan prioritas pembangunan. Di sisi lain, kecilnya realisasi dari usulan yang disampaikan masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan yang dapat tertampung dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah selama ini, memberikan dampak menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi perencana.
37
Untuk itu, kemampuan teknis perencanaan Bappeda Kabupaten Karangasem sangatlah perlu ditingkatkan, sehingga dapat mendorong berkembangnya aspirasi masyarakat dan mengusulkannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memang benar-benar dibutuhkan untuk membawa kearah yang lebih baik sehingga perencanaan yang dihasilkan sesuai dengan pola pikir perencanaan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Pola pikir yang dimaksud adalah pola pikir perencanaan working plan tidak lagi pola pikir shopping list . Dimana satuan kerja perangkat daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif dan perencanaan yang disusun merupakan hasil dari proses perencanaan yang telah memadukan proses politik, proses teknokratik, proses partisipatif dan proses bottom up dan top down. Keterpaduan proses perencanaan ini diharapkan akan lebih banyak dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini seolah-olah hanya sebagai pelengkap dalam proses perencanaan. 3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada, serta mempertimbangkan kearifan lokal yang hidup dalam masyarakat Karangasem maka Visi yang hendak dicapai dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015 adalah ” Mewujudkan Karangasem Jagaditha Ya Ca Iti Dharma Periode ll ” Penjabaran makna dari Visi tersebut adalah seperti diuraikan dibawah ini. Jagadhita
artinya kondisi masyarakat yang berada pada keadaan ekonomi yang
sejahtera dengan ukuran menurut terminologi ilmiah, yang selama ini dijadikan indikator oleh pemerintah. Ya Ca Iti Dharma
artinya bahwa dasar filosofi yang dijadikan kerangka di dalam
berinteraksi sosial adalah nilai-nilai kebenaran universal yang menurut terminologi agama dan hukum positif. Periode ll
artinya bahwa dalam pelaksanaan pembangunan tidak bisa instan selalu
mengalami proses waktu atau periodeisasi, untuk itu guna melanjutkan visi yang terdahulu perlu berkelanjutan sehingga tujuan menjadi optimal. 38
Batasan-batasan: 1.
Batasan sejahtera yaitu adanya penurunan secara signifikan terhadap angka kemiskinan secara bertahap dan komprehensif.
2.
Nilai-nilai kebenaran terminologi agama yang dijadikan acuan secara khusus adalah Agama Hindu dengan nafas budaya Bali dan Undang-Undang Negara. Misi RPJMD Kabupaten Karangasem 2010-2015 yang merupakan tujuan kedua dari
RPJPD Kabupaten Karangasem 2006-2025 adalah dalam rangka untuk membuat Karangasem kedepan menjadi lebih baik dengan mencermati isu-isu strategis, baik yang bersifat internal (kekuatan dan kelemahan) maupun bersifat eksternal (peluang dan tantangan). Globalisasi dalam pasar bebas merupakan peluang bagi sumber daya manusia Karangasem untuk dapat berkiprah, baik ditingkat daerah, nasional maupun ditingkat global. Globalisasi merupakan peluang untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja sekaligus menurunkan tingkat pengangguran. Dalam rangka mewujudkan ” Karangasem Jagadhita Ya Ca Iti Dharma Periode ll“ akan dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, pengembangan kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan. Mengembangkan ekonomi kerakyatan, meningkatkan peran sektor pertanian, memantapkan
pengembangan
koperasi
dan
lembaga
ekonomi
kerakyatan
lainnya,
mengembangkan industri kecil dan industri menengah lainnya, serta memperkuat lembaga tradisional kemasyarakatan, mewujudkan ketentraman, kedamaian serta kerukunan hidup bermasyarakat dalam kemajemukan, mengembangkan sistem keamanan yang berstandar internasional. Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan mempertimbangkan peluang yang dimiliki, untuk menuju “ Karangasem
Jagadhita Ya Ca Iti Dharma Periode ll “ maka rumusan Misi Kabupaten
Karangasem dalam pencapaian Visi Karangasem 2010-2015 ditetapkan dalam 3 Misi yaitu: Misi Pertama
: Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintah Bebas KKN
Misi Kedua
: Peningkatan dan Penyelarasan Pembangunan
Misi Ketiga
: Penyelenggaraan Tugas Fungsi Sosial Kemasyarakatan 39
Tujuan dan Sasaran Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dari setiap misi yang dirumuskan untuk menuju “ Karangasem Jagadhita Ya Ca Iti Dharma Periode ll “ dapat dijabarkan dalam tabel berikut : Tabel 3.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Karangasem VISI
:
Mewujudkan Karangasem Jagaditha Ya Ca Iti Dharma Periode ll
MISI I
:
Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintah Bebas KKN Tujuan
Tujuan
MISI II
:
:
Mengoptimalkan pelayanan, pendayagunaan aparatur dan peningkatan kompetensi aparatur, pendayagunaan organisasi dan sistem, fasilitasi antar stakeholders, demokratisasi pelaksanaan aturan perundangan negara.
Sasaran 1
Optimalisasi pelayanan
2
Pendayagunaan dan peningkatan kompetensi aparatur
3
Pendayagunaan organisasi dan sistem
4
Fasilitasi antar stakeholders
5
Demokratisasi
6
Pelaksanaan aturan perundangan negara
Peningkatan dan Penyelarasan Pembangunan Tujuan
Tujuan
: Mewujudkan pendayagunaan potensi dan pemanfaatan SDA berkelanjutan, peningkatan investasi berwawasan lingkungan, pemberdayaan masyarakat yang bertanggung jawab, peningkatan dan penyelarasan pembangunan di segala bidang serta menjaga kelestarian lingkungan fisik dan non fisik.
Sasaran 1
Pendayagunaan potensi dan pemanfaatan SDA berkelanjutan
2
Peningkatan investasi berwawasan lingkungan
3
Pemberdayaan masyarakat bertanggung jawab
4
Peningkatan dan penyelarasan pembangunan di segala bidang
5
Menjaga kelestarian lingkungan fisik dan non fisik
40
MISI III
: Penyelenggaraan Tugas Fungsi Sosial Kemasyarakatan Tujuan
Tujuan
:
Sasaran
Pengurangan jumlah RT miskin secara bertahap dan komprehensif, peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat, mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi, adanya jalinan kemitraaan strategis dengan stakeholders sampai ketingkat kecamatan, serta menjaga keamanan dan ketertiban sosial, pelestarian nilai-nilai budaya tradisional.
1
Pengentasan kemiskinan bertahap dan komprehensif
2
Kesejahteraan sosial
3
Mencerdaskan kehidupan masyarakat dengan pemanfaataan IT
4
Menjalin kemitraan strategis dengan stakeholders
5
Menjaga keamanan dan ketertiban sosial, pelestarian nilai-nilai budaya bali
Untuk mendukung visi, misi kepala daerah terpilih, dan mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem
dituntut
untuk
dapat
mewujudkan
perencanaan
yang
berkualitas
yang
mensinergikan antara visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dengan mengedepankan aspirasi masyarakat melalui perencanaan partisipatif dengan memperhatikan potensi daerah yang dimiliki dengan mengoptimalkan kapasitas Bappeda Kabupaten Karangasem sebagai institusi perencana. 3.3
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan penataan ruang di
Kabupaten Karangasem saat ini antara lain: (1) masih terbatasnya pengetahuan aparat dalam penataan ruang sehingga menyebabkan persepsi yang berbeda diantara aparatur pemerintah didalam memahami peraturan yang ada, (2) rendahnya tingkat kesadaran investor dalam mencari informasi tata ruang (advice planning) sebelum melakukan investasi sehingga pembangunan oleh investor cenderung melanggar kawasan perlindungan seperti sempadan pantai, sempadan jurang, sempadan sungai serta pelanggaran RTH berfungsi lindung, (3) kecenderungan investor merangkul dan memanfaatkan organisasi masyarakat setempat seperti Desa Pakraman dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya dalam mencari dukungan setelah 41
melakukan pelanggaran tata ruang jika berhadapan dengan Pemerintah, (4) belum optimalnya pengendalian
pemanfaatan
ruang
serta
belum
optimalnya
mekanisme
pengendalian
pembangunan (development control), (5) belum sepenuhnya rencana tata ruang wilayah di pakai sebagai pedoman dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan daerah serta pelaksanaan investasi, (6) belum selesainya penyusunan review RTRW Kabupaten Karangasem yang
mengacu
pada
Undang-Undang
Nomor
26
Tahun
2007,
(7)
belum
semua
wilayah/kawasan memiliki rencana tata ruang yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pengembangan wilayah untuk mengurangi salah penafsiran. Tantangan yang dihadapi Kabupaten Karangasem dalam pengembangan wilayah adalah adanya kesenjangan pembangunan antara wilayah dan antara perdesaan dengan perkotaan. Wilayah karangasem bagian utara (Kecamatan Abang dan Kubu) merupakan kawasan yang cenderung tandus didominasi oleh lahan perkebunan. Namun demikian, untuk saat ini mulai muncul kecenderungan perkembangan ke arah pariwisata. Sedangkan wilayah Karangasem bagian selatan (Kecamatan Karangasem, Manggis dan Bebandem), merupakan wilayah relatif subur dengan perkembangan penggunaan lahan lebih padat dibandingkan dengan wilayah lainnya, dan merupakan pusat kegiatan jasa, ekonomi, pendidikan dan lain-lain, yang didukung oleh infrastruktur yang relatif
lebih lengkap. Sedangkan untuk wilayah
Karangasem bagian barat (Kecamatan Selat, Sidemen dan Rendang) merupakan wilayah yang didominasi oleh pertanian dalam arti luas. Produksi sawah dan perkebunan mendominasi wilayah tersebut. Selain itu, keberadaan potensi lain seperti pariwisata, industri kecil, pertambangan juga terdapat pada wilayah tersebut. Potensi yang perlu diwaspadai keberadaan perkembangannya adalah keberadaan potensi galian C yang sampai saat ini masih di eksplorasi. Kesenjangan pembangunan terjadi pada wilayah bagian selatan meliputi Kecamatan Karangasem, Bebandem dan Manggis berlangsung relatif lebih cepat terutama dalam alih fungsi lahan, diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Wilayah bagian utara kondisi infrastruktur yang kurang memadai yang disebabkan oleh kondisi kawasan secara geografis kurang menguntungkan (kering/tandus), kegiatan ekonomi lebih dominan pada bidang perkebunan dan pertambangan. Peluang untuk pengembangan wilayah adalah dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mana dalam penataan ruang yang ketat harus dilakukan sesuai rencana tata ruang wilayah dan mendorong pemerintah Kabupaten Karangasem untuk menyusun rencana rinci tata ruang sesuai kewenangannya. Untuk
42
memperkecil tingkat kesenjangan pembangunan pada dua kawasan tersebut maka perlu ditetapkan zonasi kawasan didukung oleh regulasi yang kuat, serta mengarahkan investasi pada wilayah yang belum berkembang dengan tetap memperhatikan kondisi dan daya dukung lingkungan. Kekuatan yang ada dalam pengelolaan lingkungan hidup adalah adanya peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan antara lain: Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan, Peraturan Gubernur Bali Nomor 8 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Lingkungan. Demikian pula, awig-awig desa pakraman, kearifan lokal (tri hita karana, tri mandala, tumpek uduh/kandang, nyegara gunung dan lain-lain), keberadaan desa pakraman, LSM, dan lembaga sosial lainnya memilki peranan yang besar dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Tantangan dalam pengelolaan lingkungan hidup antara lain:
masih rendahnya
pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, masih kurang jelasnya/ketidakpastian substansi dari produk hukum di bidang lingkungan hidup, dan masih belum jelasnya mekanisme keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Tantangan lainnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan tentang hakekat dan fungsi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan belum diterapkannya rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Peluang
pengelolaan
lingkungan
hidup
untuk
mewujudkan
pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dalam tahapan perencanaan adalah adanya upaya untuk menyusun kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). KLHS merupakan kajian lingkungan hidup yang lebih terfokus pada kajian yang bersifat lebih strategis yakni di tingkat kebijakan, rencana dan program. Penerapan KLHS akan diarahkan pada pemberdayaan rencana pembangunan yang bersifat strategis (RPJP, RPJM, RTRW, dan sebagainya) yang menekankan pada proses kerjasama dan partisipatif dari seluruh komponen terkait/stakeholder secara tripartit (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha). Ancaman terhadap meningkatnya degradasi lingkungan dapat terjadi karena kesalahan
dalam
memformulasikan
pengertian
otonomi
daerah
dengan
melakukan
pembangunan yang berdalih meningkatkan PAD apalagi tidak mengikuti prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Adanya kebijakan yang berorientasi pada peningkatan ekonomi
43
tanpa memperhatikan aspek lingkungan, pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukan, serta pelanggaran pemanfaatan ruang baik di daerah hulu, tengah, maupun hilir akan menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang pada akhirnya akan menurunkan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Ancaman lainya yang memperparah kerusakan lingkungan adalah aktivitas pembangunan yang dapat merusak terumbu karang, perambahan, dan pembakaran hutan. Alih fungsi lahan menyebabkan rusaknya habitat flora dan fauna sehingga dapat mengancam kelestarian sumberdaya keanekaragaman hayati.
3.4
Penentuan Isu-isu Strategis Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem Perencanaan Pembangunan mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu : 1.
Pendekatan Politik Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses
penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan programprogram pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda – agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. 2.
Pendekatan Teknokratik Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. 3.
Pendekatan partisipatif Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. 4.
Pendekatan atas – bawah (top – down), dan
5.
Pendekatan bawah – atas (bottom – up) Pendekatan atas-bawah (top – down) dan bawah-atas (bottom – up) dalam
perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah
44
dan bawah atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, maupun di tingkat desa/Kelurahan. Perencanaan pembangunan terdiri dari 4 (empat) tahapan yakni : 1.
Penyusunan rencana, Tahap penyusunan rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap satu
rencana untuk ditetapkan yang terdiri dari 4 (empat) langkah. Langkah pertama adalah penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur; Langkah kedua, masing-masing instansi pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan; Langkah ketiga, adalah melibatkan masyarakat (stakeholders) dan menyelaraskan rencana pembangunan yang dihasilkan masing-masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan. Dan langkah berikutnya adalah penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan. 2.
Penetapan rencana, Tahap penetapan rencana adalah menjadikan perencanaan sebagai produk hukum
sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya. Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, sedangkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. 3.
Pengendalian pelaksanaan rencana, Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin
tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatankegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut oleh pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah. 4.
Evaluasi pelaksanaan rencana Dalam tahap evaluasi pelaksanaan rencana, Kepala Bappeda menghimpun dan
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Evaluasi pelaksanaan rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan, dan kinerja pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan berdasarkan indikator dan
45
sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan. Indikator dan sasaran kinerja mencakup masukan (input), keluaran (output), hasil (result), manfaat (benefit), dan dampak (impact). Dalam rangka perencanaan pembangunan, setiap Perangkat Daerah berkewajiban untuk melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang merupakan dan atau terkait dengan tugas fungsi dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja kegiatan pembangunan, Perangkat Daerah mengikuti pedoman dan petunjuk pelaksanaan evaluasi kinerja untuk menjamin keseragaman metode, materi, dan ukuran yang sesuai untuk masing-masing jangka waktu sebuah rencana. Keseluruh tahapan perencanaan pembangunan di atas diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu kesatuan siklus perencanaan yang utuh. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan
pembangunan
daerah
disusun
dalam
rangka
penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dimaksud disusun oleh pemerintahan daerah
sesuai
dengan
kewenangannya
yang
dilaksanakan
oleh
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah juga dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. Peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tidak lepas dari meningkatnya kapasitas kelembagaan Bappeda meliputi kapasitas SDM, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, meliputi: a)
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pendidikan formal dan diklat fungsional perencana;
b)
Tersedianya hasil-hasil kajian perencanaan, meliputi : master plan, grand design, RDTR kawasan, RTRW, data base, dan kajian sektor lainnya sebagai pendukung perencanaan pembangunan;
c)
Fasilitasi berbagai forum multistakeholders di bidang perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan lainnya;
d)
Meningkatnya koordinasi perencanaan intern yang mantap, sinergis, dan terpadu antara lain melalui focused group discussion (FGD);
e)
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi.
46
Namun disayangkan, peningkatan kualitas penyelenggaraan ini belum secara signifikan diikuti oleh peningkatan kualitas produk perencanaan. Hal ini disebabkan adanya beberapa tantangan dan permasalahan pokok antara lain: 1.
Perubahan
peraturan
perundangan
dan
pedoman
yang
mengatur
mekanisme
perencanaan; 2.
Masih adanya persepsi yang salah terhadap posisi Bappeda sebagai lembaga perencanaan;
3.
Belum mantapnya mekanisme perencanaan antara Bappeda dengan SKPD dan antar SKPD;
4.
Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana;
5.
Lemahnya kapasitas kelembagaan perencanaan di tingkat basis yang menyebabkan kurang efektifnya proses perencanaan dan berakibat pada tumbuhnya perilaku (shortcutting);
6.
Internal birokrasi: lemahnya koordinasi dan masih adanya ego sektoral antar SKPD; rendahnya kapasitas dan komitmen SKPD pada proses perencanaan;
7.
Internal Bappeda Kabupaten Karangasem : belum meratanya kapasitas analitik SDM perencanaan; belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data, teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian perencanaan pembangunan.
ASUMSI Dalam upaya mencapai sasaran jangka menengah Bappeda Kabupaten Karangasem yang realistis perlu ditetapkan asumsi-asumsi dasar. Asumsi tersebut dijadikan pertimbangan dalam menganalisis masing - masing strategi yang tertuang dalam SWOT. Asumsi dasar tersebut antara lain : 1.
Renstra Bappeda Kabupaten Karangasem mendapat dukungan dan komitmen penuh dari jajaran Bappeda Kabupaten Karangasem;
2.
SDM Bappeda Kabupaten Karangasem tercukupi dan dapat didayagunakan secara penuh;
3.
Regulasi dan kebijakan pemerintah baik pusat maupun provinsi mendukung programprogram yang ditetapkan dalam Renstra Bappeda Kabupaten Karangasem;
47
4.
Asumsi/ancar-ancar anggaran dari Pusat maupun Provinsi tidak mengalami perubahan dengan nilai yang besar;
5.
Stakeholder dan Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya mendukung dan berpartisipasi penuh dalam perencanaan pembangunan daerah termasuk pemanfaatan dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh Bappeda Kabupaten Karangasem sebagai dasar perencanaan;
6.
Dana yang diperlukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan Kabupaten Karangasem tersedia dan sesuai dengan jadwal yang direncanakan;
7.
Monitoring dan evaluasi pembangunan dalam rangka perencanaan pembangunan berjalan efektif di Kabupaten Karangasem;
8.
Stabilitas politik, ekonomi, sosial dan keamanan terjamin.
IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGI Dalam melakukan analisis untuk menentukan strategi, sasaran, program dan kegiatan selama lima tahun ke depan Renstra Bappeda Kabupaten Karangasem menggunakan telaahan SWOT yang menganalisis faktor-faktor (kekuatan (strengths), Kelemahan (weaknesses), Peluang (opportunities) dan ancaman (threats)). 1.
IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
a.
Peluang yang dapat dimanfaatkan, antara lain : 1.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Propinsi terhadap pelaksanaan perencanaan pembangunan di daerah.
2.
Peningkatan peran dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.
3.
Terbukanya kesempatan yang luas bagi peningkatan mutu Sumber Daya Manusia melalui penyelenggaraan/pegiriman untuk menempuh pendidikan maupun pelatihan gelar maupun non gelar.
4.
Ketersediaan dan kesanggupan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) maupun perguruan tinggi untuk terlibat sebagai mitra kerja dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
5.
Perkembangan wilayah yang pesat akibat pengaruh pelaksanaan pembangunan.
48
b.
Tantangan/ancaman yang perlu diantisipasi, antara lain : 1.
Munculnya berbagai kebijakan nasional yang berdampak pada perubahan kebijakan daerah secara mendadak sehingga menyebabkan inkonsistensi perencanaan pembangunan di daerah.
2.
Terdapatnya pertentangan/ketidak sesuaian antara peraturan perundangan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan dengan peraturan perundangan lainnya yang berkaitan sehingga berdampak terhadap mekanisme perencanaan pembangunan daerah.
3.
Belum optimalnya hasil perencanaan pembangunan karena masih terdapatnya tumpang tindih perencanaan yang dilakukan oleh SKPD
4.
Belum adanya keterbukaan dan kemudahan akses informasi untuk kepentingan perencanaan pembangunan.
5.
Perubahan paradigma perencanaan pembangunan yang menuntut perencana sebagai fasilitator dan mediator dalam menata inisiatif masyarakat.
6.
Belum optimalnya kegiatan evaluasi pelaksanaan pembangunan dalam memberikan konstribusi terhadap penyusunan kegiatan perencanaan selanjutnya.
7.
Keterbatasan anggaran daerah sebagai kunci dalam mewujudkan perencanaan yang telah disusun.
2.
IDENTIFIKASI FAKTOR STRATEGI INTERNAL
a.
Kekuatan yang bisa digunakan, antara lain : 1.
Keberadaan Bappeda Kabupaten Karangasem sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah.
2.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional yang mengatur kewenangan perencanaan dan menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah.
3.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berkualitas.
4.
Dokumen-dokumen
perencanaan
yang
disusun
oleh
Bappeda
Kabupaten
Karangasem sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan daerah. 5.
Perencanaan pembangunan daerah sudah dilaksanakan sesuai mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
49
b.
Kendala/kelemahan yang perlu diperhatikan, antara lain : 1.
Kelembagaan perencanaan daerah yang belum optimal.
2.
Koordinasi perencanaan antar satuan kerja perangkat daerah yang masih lemah.
3.
Terbatasnya sarana-prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah.
ANALISIS Berdasarkan
hasil
identifikasi
faktor-faktor
kekuatan,
kendala/kelemahan,
peluang,tantangan/ancaman serta dengan analisis SWOT diperoleh alternatif-alternatif strategi jangka menengah Bappeda Kabupaten Karangasem melalui pengelompokan sebagai berikut : 1.
Strategi memakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang;
2.
Strategi menanggulangi kendala/kelemahan dengan memanfaatkan peluang;
3.
Strategi memakai kekuatan untuk menghadapi tantangan/ancaman;
4.
Strategi memperkecil kendala/kelemahan dan menghadapi tantangan/ancaman.
Dari hasil analisis yang dilaksanakan, dengan membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) maka posisi Bappeda Kabupaten Karangasem berada pada kuadran I (agresif), karena perbandingan antara faktor-faktor tersebut masih bernilai positif. Posisi Bappeda Kabupaten Karangasem pada kuadran I merupakan kondisi yang menguntungkan, karena Bappeda Kabupaten Karangasem memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Walaupun posisi Bappeda Kabupaten Karangasem sangat menguntungkan dan mendukung pengembangan Bappeda Kabupaten Karangasem sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah tetapi nilai positif tidak terlalu dominan sehingga ke depannya pengaruh kelemahan maupun ancaman masih sangat perlu di perhatikan.
50
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1.
Visi dan Misi SKPD
4.1.1
Visi Visi adalah gambaran kondisi ideal tentang masa depan yang realistik, yang ingin
diwujudkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai institusi perencana pembangunan dan dengan mengacu kepada terwujudnya visi dan misi Kepala Daerah terpilih, maka visi Badan Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten
Karangasem
adalah
“Terwujudnya
Perencanaan Pembangunan Daerah yang Komperehensif dan Berkelanjutan “. Komperehensif dan berkelanjutan mengandung makna bahwa perencanaan dilakukan secara menyeluruh, terpadu, efektif dan efesien serta berwawasan budaya dan ramah lingkungan sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. 4.1.2
Misi Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai penjabaran dari
visi yang telah ditetapkan. Misi harus jelas dan disesuaikan dengan tugas, pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem yaitu :
1.
MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Perencanaan
pembangunan sebagai pelaksana fungsi manajemen harus mampu
mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif dan menyeluruh di segala bidang pembangunan serta melakukan pengendalian terhadap perencanaan yang telah dirumuskan.
2.
MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Dalam upaya mewujudkan perencanaan yang berkualitas, Bappeda sebagai institusi perencana harus mampu meningkatkan kemampuannya dalam menyediakan data/informasi, dokumen pembangunan daerah secara cepat, tepat, akurat dan akuntabel.
51
4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 ( satu
) sampai dengan 5 ( Lima ) tahunan, yang mengacu pada Visi dan Misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang, Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi. 4.3.
Strategi dan Kebijakan SKPD Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analitis,
realistis, rasional, dan komprehensif. Strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program SKPD. Kebijakan adalah arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh SKPD. Tujuan, Sasaran, Target, Strategi, Kebijakan,
Program dan Kegiatan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem sebagai berikut :
52
53
54
55
56
57
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana program dan kegiatan merupakan perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi organisasi. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD
untuk mencapai sasaran dan tujuan SKPD.
Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang merupakan konstribusi bagi pencapaian visi dan misi organisasi. Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang diarahkan untuk memenuhi sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Sementara itu yang dimaksud dengan indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan suatu program dan kegiatan, baik kuantitatif maupun kualitatif yang secara khusus dinyatakan sebagai pencapaian tujuan yang dapat menggambarkan skala atau tingkatan yang digunakan sebagai alat kegiatan pemantauan dan evaluasi, baik kinerja input, process, outputs, outcomes maupun impacts sesuai dengan sasaran rencana program dan kegiatan. Program terdiri dari beberapa kegiatan yang berupa: 1. Kerangka regulasi yang bertujuan untuk memfasilitasi, mendorong, maupun mengatur kegiatan pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh masyarakat. 2. Kerangka anggaran yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa public yang diperlukan masyarakat.
58
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Karangasem tahun 2010-2015 disajikan dalam tabel 6.1 berikut ini : Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kondisi Kinerja
No
URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN
(2)
I
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
a
Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Target Capaian Setiap Tahun
Awal Satuan
Kinerja Pada Akhir
Periode
Periode
RPJMD
DAERAH
(1)
Kondisi
Pada
ASPEK/FOKUS/BIDANG
RPJMD
Thn
Th
Th
Th
Th
Th
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1.1
Pertumbuhan Ekonomi
%
5,38
5,75
6,12
6,49
6,86
7,21
7,21
1.2
PDRB (Harga Konstan)
Rp Milyar
1792,25
1839,74
1889,78
1942,69
1998,64
2.058,01
2.058,01
1.2
Laju Inflasi
%
5,99
5,71
5,43
5,14
4,86
4,58
4,58
1.3
PDRB Perkapita (Harga Berlaku)
Rp Juta
10,94
11,97
13,21
14,74
16,67
19,19
19,19
1.4
Persentase penduduk di atas garis kemiskinan
%
93,22
94,11
95
95,89
96,78
97,67
97,67
II
ASPEK PELAYANAN UMUM
a
Fokus Layanan urusan wajib
4
Perumahan
4.1
Rumah tangga pengguna air bersih
%
80
80
81
83
84
86
86
4.2
Rumah tangga pengguna listrik
%
92,64
94,11
95,58
97,05
98,52
100
100
4.3
Rumah tangga bersanitasi
%
79,12
79,3
79,47
79,65
79,82
80
80
4.4
Lingkungan pemukiman sehat
%
71,15
72,92
74,69
76,46
78,23
80
80
4.5
Rumah layak Huni
%
85
85
87
88
89
90
90
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(1) 5
(2) Penataan Ruang
59
5.1
6
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
%
60,54
62,43
64,32
66,22
68,11
70
70
Perencanaan Pembangunan
6.1
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA
Ada/tidak
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
6.2
Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
Ada/tidak
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
6.3
Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA
Ada/tidak
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
6.4
Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD
%
100
100
100
100
100
100
100
16
Penanaman Modal
16.1
Jumlah Investor berskala nasional (PMD/PMN)dan PMA
%
40
42
44
46
48
50
50
16.2
Realisasi investasi
%
33,84
47,07
60,3
73,53
86,76
100
100
23
Statistik
23.1
Buku ’’Karangasem Dalam Angka”
Ada/tidak
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
23.2
Buku ”PDRB Kabupaten”
Ada/tidak
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
%
5,38
5,75
6,12
6,49
6,86
7,21
7,21
%
100
100
100
100
100
100
100
%
80
80
81
83
84
86
86
III
ASPEK DAYA SAING
a
Fokus Kemampuan Ekonomi daerah
1.1
Pertumbuhan Ekonomi
b
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
2
Penataan ruang
2.1
3 3.1
Ketaatan terhadap RTRW
Lingkungan Hidup Ketersediaan air bersih
60
BAB VII PENUTUP
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA-SKPD) merupakan kewajiban setiap unit kerja dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi instansi dalam waktu lima tahun. Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015, merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2006-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun dan bersifat indikatif. Rencana Strategis Bappeda
Kabupaten Karangasem merupakan pedoman dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bappeda sebagai institusi yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai perencana daerah yang dituntut untuk dapat selalu meningkatkan kapasitasnya di bidang perencanaan. Demikian Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015.
61
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM
NOMOR 21 TAHUN 2011
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 – 2015
VISI
MISI
1
TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG KOMPREHENSIF DAN BERKELANJUTAN
2
1
2
MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
2
TUJUAN
INDIKATOR TUJUAN
TARGET
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
3
4
5
6
8
Meningkatnya Kapasitas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem
Meningkatnya Kualitas perencanaan pembangunan daerah
1
1
Meningkatnya peran bappeda dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi terhadap rencana pembangunan daerah
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas
FORMULA/ PENJELASAN 9
90%
1
Keterpaduan program dan kegiatan pembangunan meningkat
1
Persentase tercapainya sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah
Perbandingan capaian sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah x 100%
90%
2
Kesesuaian Antara Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
2
Persentase program-program dengan capaian kinerja minimal 90%
Perbandingan jumlah program dengan capaian kinerja minimal 90% terhadap jumlah program yang dilaksanakan x 100%
100%
3
Tersedianya perencanaan pembangunan yang berkualitas
1
Persentase SKPD dengan dokumen Jumlah SKPD yang disampel perencanaan yang baik yang memiliki dokumen perencanaan dengan tingkat kesesuaian ≥ 80% terhadap kriteria perencanaan yang telah ditentukan berbanding dengan jumlah seluruh SKPD yang disampel x 100%
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2010 - 2015 1.
Nama SKPD :
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN KARANGASEM
2.
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah
3.
Fungsi
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan daerah
:
2. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah 4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
NO
KINERJA UTAMA ATAU TUJUAN/SASARAN STRATEGIS/ HASIL
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN/ FORMULA
PENANGGUNGJAWAB
SUMBER DATA
1
Keterpaduan program dan kegiatan pembangunan meningkat
Persentase tercapainya sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah
Perbandingan capaian sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah x 100%
BAPPEDA
BAPPEDA
2
Kesesuaian Antara Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Persentase program-program dengan capaian kinerja minimal 90%
Perbandingan jumlah program dengan capaian kinerja minimal 90% terhadap jumlah program yang dilaksanakan x 100%
BAPPEDA
BAPPEDA
3
Tersedianya perencanaan pembangunan yang berkualitas
Persentase SKPD dengan dokumen perencanaan yang baik
Jumlah SKPD yang disampel yang memiliki dokumen perencanaan dengan tingkat kesesuaian ≥ 80% terhadap kriteria perencanaan yang telah ditentukan berbanding dengan jumlah seluruh SKPD yang disampel x 100%
BAPPEDA
BAPPEDA
KETERANGAN
Amlapura, 31 Desember 2013 Kepala Bappeda Kab. Karangasem,
I Ketut Sedana Merta, ST., MT Pembina Nip. 19670120 199703 1 003
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2015 INSTANSI VISI
: :
BAPPEDA KABUPATEN KARANGASEM TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG KOMPREHENSIF DAN BERKELANJUTAN
MISI
:
TUGAS POKOK
:
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah
FUNGSI
:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan daerah
1 2
MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan daerah 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah 4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan TUJUAN URAIAN 1
1 Meningkatnya Kapasitas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR TUJUAN 2
Terciptanya sistem perencanaan pembangunan yang terpadu dan menyeluruh
TARGET TUJUAN 3
90%
URAIAN 4
TARGET
INDIKATOR 5
2011
2012
2013
STRATEGI 2014
2015
KEBIJAKAN 11
PROGRAM
KETERANGAN
12
13
6
7
8
9
10
Keterpaduan program dan kegiatan pembangunan meningkat
Persentase tercapainya sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah
75%
75%
85%
85%
90%
Menyelaraskan konsep program dengan instansi terkait, menyangkut segala bidang pembangunan
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kesesuaian Antara Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Persentase programprogram dengan capaian kinerja minimal 90%
75%
75%
85%
85%
90%
Mengoptimalkan fungsi koordinasi, pengendalian, monitoring dan evaluasi
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam Program Pengembangan Perumahan Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
URAIAN
INDIKATOR TUJUAN
TARGET TUJUAN
1
2
3
TARGET
STRATEGI
URAIAN
INDIKATOR
2011
2012
2013
2014
2015
KEBIJAKAN
4
5
6
7
8
9
10
11
PROGRAM
KETERANGAN
12
13
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah Program peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi, Rawa dan Pengairan lainnya
Program pengembangan perencanaan wilayah strategis dan cepat tumbuh 2 Meningkatnya Kualitas perencanaan pembangunan daerah
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas
100%
Tersedianya perencanaan pembangunan yang berkualitas
Persentase SKPD dengan dokumen perencanaan yang baik
75%
80%
90%
95%
100%
Meningkatkan kualitas data pendukung perencanaan daerah
Program Pengembangan Data/Informasi
Program kerjasama pembangunan Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
URAIAN
INDIKATOR TUJUAN
TARGET TUJUAN
1
2
3
TARGET
STRATEGI
URAIAN
INDIKATOR
2011
2012
2013
2014
2015
KEBIJAKAN
4
5
6
7
8
9
10
11
PROGRAM
KETERANGAN
12
13
Program Peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan)
Amlapura, 31 Desember 2013 Kepala Bappeda Kabupaten Karangasem,
I Ketut Sedana Merta, ST., MT Pembina NIP. 19670120 199703 1 003
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013
Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran SASARAN SRATEGIS 1
: Bappeda Kabupaten Karangasem : 2013 INDIKATOR KINERJA 2
Keterpaduan program dan kegiatan pembangunan meningkat
Persentase tercapainya sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah
Kesesuaian Antara Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Persentase program-program dengan capaian kinerja minimal 90%
Tersedianya perencanaan pembangunan yang berkualitas
Persentase SKPD dengan dokumen perencanaan yang baik
Amlapura, Januari 2014 Kepala Bappeda Kabupaten Karangasem,
I Ketut Sedana Merta, ST., MT Pembina NIP. 19670120 199703 1 003
6
TARGET 3
85%
85% 90%
4
angasem,
., MT
003
7
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran SASARAN SRATEGIS 1
: Bappeda Kabupaten Karangasem : 2013 INDIKATOR KINERJA 2
TARGET SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN
TARGET
ANGGARAN (RP)
4
5
6
3
Keterpaduan program dan kegiatan pembangunan meningkat
Persentase tercapainya sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah
85%
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kesesuaian Antara Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
Persentase program-program dengan capaian kinerja minimal 90%
85%
- Penyelenggaraan Musrenbang RKPD
450 Buku
160.000.000,00
- Penetapan RKPD
100 Buku
17.746.000,00
- Penyusunan dan Penetapan KUA dan PPAS
640 Buku
92.314.300,00
- Pengkajian dan Evaluasi Pembangunan Kabupaten Karangasem
1 Paket
279.460.000,00
- Koordinasi dan Evaluasi Dana Alokasi Khusus (DAK)
70 Buku
65.000.000,00
- Monitoring, Evaluasi, Pengendalian dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
190 Buku
75.000.000,00
- Evaluasi RPJMD Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2012
25 Buku
65.000.000,00
40 Buku
174.550.000,00
- Iptek Bagi Wilayah
1 Paket
100.000.000,00
- Koordinasi Tindak Lanjut MP3EI di Kab. Karangasem
40 Buku
100.000.000,00
60 Buku
65.000.000,00
3 Paket, 3 Kecamatan
902.500.000,00
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi - Pengembangan Pertanian Terintegrasi di Lahan Kering
Program Perencanaan Sosial dan Budaya - Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial dan Budaya Program Perencanaan Tata Ruang - Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
8
SASARAN SRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET SASARAN
1
2
3
PROGRAM/KEGIATAN
TARGET
ANGGARAN (RP)
4
5
6
Program Pemanfaatan Ruang - Peningkatan Kelembagaan Tata Ruang
50 Buku laporan semesteran
347.685.000,00
40 Buku, 8 Kecamatan
241.179.000,00
50 Buku
100.000.000,00
50 Buku
80.187.400,00
25 Buku
80.000.000,00
25 Buku Inventarisasi Potensi Unggulan di 8 Kecamatan
75.000.000,00
Program Pengembangan Perumahan - Monitoring dan Evaluasi Program Perumahan Kabupaten Karangasem Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya - Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Perencanaan Prasarana wilayah dan sumber Daya Alam - Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama investasi - Penyusunan Profil Investasi Pengembangan Kawasan Pelabuhan Cruise Tanah Ampo - Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha - Penyelenggaraan pameran investasi - Monitoring dan evaluasi realisasi investasi di Kabupaten Karangasem
2 Kali
225.000.000,00
90 Perusahaan
75.000.000,00
20 Buku, 10 Kelompok
50.000.000,00
180 Buku
137.939.500,00
Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana Daerah - Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah tertinggal (P2KP-DT) di Kab. Karangasem Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan - Penguatan kelembagaan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
9
SASARAN SRATEGIS 1
Tersedianya perencanaan pembangunan yang berkualitas
INDIKATOR KINERJA 2
Persentase SKPD dengan dokumen perencanaan yang baik
TARGET SASARAN 3
90%
PROGRAM/KEGIATAN
TARGET
ANGGARAN (RP)
4
5
6
Program Pengembangan Data/Informasi - Penyusunan dan Pengumpulan Data/Informasi Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan
600 Buku
139.520.000,00
- Penyusunan Profil Daerah
100 Buku
50.000.000,00
- Pengolahan, Updating dan Analisis Data PDRB
100 Buku
70.000.000,00
85 Buku
82.500.000,00
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) - Penelitian penanggulangan hama dan penyakit tanaman perkebunan
Amlapura, Januari 2014 BUPATI KARANGASEM
Kepala Bappeda Kabupaten Karangasem,
(I WAYAN GEREDEG)
I Ketut Sedana Merta, ST., MT Pembina NIP. 19670120 199703 1 003
10
MATRIK RENCANA TINDAK LANJUT
NO
PERMASALAHAN
TINDAKLANJUT
OUTPUT
INSTANSI YANG BERTANGGUNGJAWAB
PENYELESAIAN
1
Indikator kinerja dalam RPJMD Kabupaten Karangasem tahun 20102015 masih merupakan indikator output/keluaran
Menyusun Peraturan Bupati tentang indikator kinerja pembangunan Kabupaten Karangasem sebagai pedoman dalam pengukuran kinerja pembangunan di Kabupaten Karangasem
Peraturan Bupati tentang indikator kinerja pembangunan Kabupaten Karangasem
Bappeda
7 (Tujuh) hari
2
Indikator Kinerja Utama SKPD belum mencerminkan indikator kinerja yang merupakan core bisnis SKPD
Penyempurnaan IKU
IKU yang disempurnakan
Bappeda
2 (dua) hari
3
Sasaran strategis dalam renstra belum sesuai
Penyempurnaan lampiran Renstra
Renstra yang disempurnakan
Bappeda
2 (dua) hari
4
Belum tersusunnya RKT
Menyusun RKT
RKT
Bappeda
2 (dua) hari
5
PK masih disusun sebatas perjanjian kerja bukan kinerja
Penyempurnaan PK
PK yang disempurnakan
Bappeda
2 (dua) hari
Amlapura, 20 Oktober 2014 Kepala Bappeda Kabupaten Karangasem,
I Ketut Sedana Merta, ST., MT Pembina Tk. I NIP. 19670120 199703 1 003
PARAF
VISI 1 TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG KOMPREHENSIF DAN BERKELANJUTAN
MISI
1
2
2 MENINGKATKAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
MENINGKATKAN KUALITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
TUJUAN
1
2
3 Meningkatnya Kapasitas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karangasem
Meningkatnya Kualitas perencanaan pembangunan daerah
INDIKATOR TUJUAN
1
1
4 Meningkatnya peran bappeda dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi terhadap rencana pembangunan daerah
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan yang berkualitas
TARGET
SASARAN STRATEGIS
5 90%
1
6 Keterpaduan program dan kegiatan pembangunan meningkat
90%
2
Kesesuaian Antara Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
100%
3
Tersedianya perencanaan pembangunan yang berkualitas
INDIKATOR SASARAN
FORMULA/ PENJELASAN
8 Persentase tercapainya sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah
9 Perbandingan capaian sasaran tahunan terhadap target sasaran jangka menengah x 100%
2
Persentase programprogram dengan capaian kinerja minimal 90%
Perbandingan jumlah program dengan capaian kinerja minimal 90% terhadap jumlah program yang dilaksanakan x 100%
1
Persentase SKPD dengan dokumen perencanaan yang baik
1
Jumlah SKPD yang disampel yang memiliki dokumen perencanaan dengan tingkat kesesuaian ≥ 80% terhadap kriteria perencanaan yang telah ditentukan berbanding dengan jumlah seluruh SKPD yang disampel x 100%