PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR
SEKRETARIAT DAERAH JL. SudancoSupriadi
lYo
I7
Tetp. 0342 BLIZLL
BLITAR
Blitar, 27 luli.20ts Nomor Sifat Lampiran Perihal
443
I
20r^q /409.10412015
Kepada Yth. 1. Sdr. Kepala Dinas Pendidikan Kab Blitar @ Sar. Kepala Kantor Kemenag Kab Blitar 3. Sdr. Camat Se-Kab Blitar 4. Sdr. Ketua TP PKK Kab. Blitar 5. Sdr. Ketua Dharma Wanita persatuan
fentins Pemberian Obat Cacing bagi AEsk Usia 1-12 tahun
Kab.Blitar
1
Dalam rangka melaksanakan kegiatan pemberian obat cacing bagi seluruh anak usia 1-12 tahun di wilayah Kabupaten Blitar, maka perlu kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1.
2. 3.
Pemberian obat cacing pada anak balita dilaksanakan bersamaan dengan pemberian kapsul vitamin A sesuai jadwal posyandu bulan Agustus; Pemberian obat cacing pada anak sekolah baik PAUD/SDA{I dilakukan secara serentak pada tanggal 10-15 Agustus 2015; Agar dilakukan koordinasi di tingkat kecarnatan, arfiaralain Kecamatan, Puskesmas, UPTD Pendidikan dan PPAI dalam mempersiapkan kegiatan
4.
pemberian obat cacing tersebut; Sekolah harus menyiapkan beberapa hal sebagai berikut;
a. Anak didik b.
yang'mendapat obat cacing aclalah seluruh siswa PAUD/SDA{I. Memberi informasi pada anak didik sehari sebelum pelaksanaan bahwa anak harus makan pagi,,membawa air minum, roti/pisang, sendok untuk mintrm obat.
.
c.
Obat harus diminum di depan petugas/ guru
d.
Dosis pemberian obat cacing pada balita usia 12-23 bulan adalah % tablet, dan pada anak usia 2-i2 taliun adalah 1 tablet
f.
5.
Pemberian obat cacing ditunda bila anak sakit/demam atau sudah minum obat cacing < 6 bueq,terakhir Kegiatan pemberian obat cacing agar dilaporkan secara berjenjang dari sekolah/Posyandu ke Puskesmas dan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan dengan menggunakan format yang telah disosialisasikan. ht"
'.
Demikian haitap menjadi periksa dqn atas perhatian Saudara disampaikan
terima kasih.
' _.
\ 't
r ATI BLITAR
edilifra Utama Madya .-19561128198603 1003
001 43ir PETERINTAH PROVIilSI JAWA TITUR
DINAS KESEIIATAN{ ,Jl. Jend.
A- Yani
727 Nomor Sifat Lampiran Perihal
4,/.3.441
ilo-l18 Tetp. E280356 - 8280660
-
82t0713 Far (O3tf E290.r23 Surabaya 60231
surabaya,A)ruli 2oli
7r I t01.u 2ar5
Kepada Yth. (Daftar tertynir)
Segera 1 gabung
Petunjuk Teknis Pemberian
di
Obat Kecacingan padaAnak Usia Sekolah dan Usia Pra Sekolah
temDat
di JawaTimtr
Menindaklanjuti surat Direktur PPBB Ditjen P2 &,PLKementerian KesehatanRl nomor PM.01.13/0.31N.4129312015 tanggal 20 Maret 2015 dan surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur nomor 443.44/47t1ll}l.2l2}15 tanggal 6 April 2Ol5 perihal tersebut diatas, maka untuk keberhasilan Program Pemberian Obat Kecacingan pada AnakUsia SekolahdanUsiaPraSekolatr (1-l2tahun)di JawaTimur yangakan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2015 dan akan dilaksanakan selama 5 tahun QOLS -2020), lrctmi smpaikan Petunjuk Teknis Kegiafan Pemberian Obar Kecacingan pada Amk Usia Sekolah dm Pra Selolah sebagai bahm aurm kegim tersebrr . Demikian atas perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
KEPALA DINAS " PRO VINSI JAW
Madya
tL.
Kepada Yth:
L
)
3.
4. 5. 6. 7. 8
9 10
1t
t2 l3 t4
Kepala BAPPEDA Prov. Jawa Timur Kepala Biro Adar. I(esra&ey. Jcnc liimr Kepala Dioas PendidikmPmv Jsrallru
Kqala Kmtm KsmcoEie AgmPrru.
+ E-
Iffir
Kepala Dinas Komrmikasi & tr@Eov. Jdim Kepala Badan Pembendayaan Ivlasy. Prrov. JawaTimrn Kepala Dinas Sosial Prov. JawaTimur Ketua Tim Penggerak PKK Pro-v. Jawa Timur Ketua TP - LJKS Prov. Jawa Timur Kepala Biro Kesra Setda KabuBaten/I(ota se- Jawa Timur Kepala Dinas Kesehatan Kabupateir/trfuta se- Jawa Timur Kepela Dinas Pendidikan Kabupaten/Ifuta se- Jawa Timur I@ala Kantor Kementeriaa Agama [kbryfca/Kotase-JawaTimur Kehla TP-LJKS Kahaalen/Kota se-Jawa Timur
o-l Sr*.:
t,
t-
tlW
,
i.
s.
ttlffffi
PETUNJUK TEKNIS
PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING BAGI
ANAK
USIA PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR DI JAVIIA TIMUR TAHUN 2015 -2A2A
Kegiatan Pengobatan Kecacingan bagi Anak Usia Pra "Sekolah dan Anak 'bertujuan untuk mengobati dan mencegah infeksi cacing usia 1-12 tahun di Jawa Kegiatan Pemberian Obat
Sekolah Dasar
pada
anak
yang
Timur
Kecacingan masal ini akan berlangsung setama 5 tahun, mulai tahun ZO1S sampai dengan tahun 2020. Dan akan dimulai pada bulan Agustus 2015
A. PERSIAPAN
A1. SASARAN KEGIATAN 1. Sasaran pengobatan adalah anak usia prasekolah yang berumur 12 bulan (1 tahun) sampai dengan 6 tahun dan Anak Sekolah Dasar dengan usia 7 sampai dengan 12 tahun.
Sasaran usia pra sekolah diambil dari data posyandu, jumtah murid PAUD dan jumlah murid TI(RA, sedangkan Anak Sekolah Dasar diambil dari
2. Data
data jumlah murid SD dan
Ml
serta Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus kelas
1 sampai dengan kelas 6. Jika data murid belum ada (murid kelas 1 SD/MI) dapat diambildari pagu sekolah dalam penerimaan siswa baru. 3. Diharapkan juga mencakup sasaran yang berada di pondok pesantren, shelter, rumah. singgah, panti asuhan, Lapas Anak di masing-masing wilayah. Koordinasi
dengdn Dinas Sosial, TP UKS.
ts,l
$"
A2 OBAT DAN PENDISTRIBUSIAN 1. obat
cacing yang dipa[
a. Usia 1', tahun \: % Tablet 12-OO mgy b. Usia 2 - 12 tahun-'-: 1 Tabet ( +d0 mg)
2. Obat cacing akan disediakan oleh Kementeridn'Kesehatan Rl selama kegiatan
berlangsung (5 tahun)
yaitu jumlah sasaran anak usia 1-12 tahun berdasarkan perhitungan proyeksi sekitar 22,7o/o daritotal penduduk
3. Kebutuhan Obat Albendazole di tahun pertama
Kabuoaten/Kota
4.
Untuk tahun selanjutnya data kebutuhan obat Albendazole berdasarkan data sasaran di tahun pertama plus buffer 10 o/o
5. Ketersediaan '
obat cacing di Kabupaten/kota diharapkan memenuhi kebutuhan
100 7o sasaran
6.
Penanggung
jawab kegiatan kecacingan di tingkat Kabupaten/Kota membuat
rencana kebutuhan obat bersama Tim Perencanaan Kebutuhan Obat Kabupaten/Kota ke Provinsi (koordinasi dengan Farkalkes) dengan tembusan ke pusat (diperhitungkan juga sisa obat), berdasarkan laporan LpLpO Puskesmas 7
- Penanggungjawab
kegiatan kecacingan di tingkat Kabupaten/Kota membuat rencana distribusi obat ke puskesmas dan berkoordinasi dengan lnstalasi Farmasi Kabupaten/Kota.
8.
Penanggungjawab kegiatan kecacingan
di tingkat provinsi membuat
rencana
kebutuhan obat bersama Tim Perencana Kebutuhan Obat Provinsi, berdasarkan kebutuhan Kabupaten/Kota dan sisa obat di provinsi selanjutnya membuat
rencana distribusi obat ke Kabupaten/Kota dan berkoordinasi dengan Seksi Farkalkes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
9. Tahun pertama kegiatan (2015) Obat Albendazole dikirim dari Kesehatan Rl langsung
ke
Kementerian
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
10.Tahun berikutnya obat Albendazote akan dikirim ke Dinas Kesehatan provinsi (Seksi Farkalkes), yang selanjutnya didistribusikan ke lnstalasi Farmasi Kesehatan Kabupaten/Kota se- Jawa Timur. 11' Pendistribusian Obat dari Gudang Obat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Puskesmas dengan menggunakan Formulir LpLpO
sostALtsAst ro..l
1.
.
Sosialishsi Pemberian obat cacing bertujuan
.untuk meningkatkan cakupan
pemberian obat cacing yang melibatkan lintas program, lintas sektor serta unsur masyarakat termasuk 2.
guru.
a' "
Lintas s€ktor terkait '*it"r" lain Bapp edallBiro Adrnihistrasi Kesejahteraan !. Masyarakat, Dinas PenTidikarF-Oinas Sosial, Dinas Komtunikasi dan lnformatika, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Kantor Kementerian Agama, Tp uKS
3.
Sosialisasi diharapkan dapat dilaksanaakan secara berjenjang dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan sasaran
4. Materi
yang di sampaikan meliputi Cacingan dan akibatnya
,
pencegahan
cacingan, manfaat minum obat cacing, tempat mendapatkan obat cacing
B.
PELAKSANAAN
.
Pada tahun pertama diharapkan dapat dicanangkan oleh kepala daerah bersamaan dengan Peringatan HariAnak
2.
.
Pelaksanaan pemberian obat cacing pada anak usia pra sekolah bersamaan dengan pemberian vitamin A di posyandu, PAUD, TI(RA pada bulan Agustus. Pengawasan minum obat dilakukan oleh kader dan petugas kesehatan yang bertugas pada hari pelaksanaan
3.
Di haruskan sasaran makan pagi tertebih dahulu sebetum minum obat cacing, Kader posyandu menanyakan pada orang tua apakah anak sudah makan sebelumnya. Pembefian obat cacing dilakukan setelah anak mendapat vitamin A
4.
Pelaksanaan pemberian obat cacing pada anak sekolah
dengan kegiatan Usaha Kesehatran Sekolah (UKS)
dasar
bersamaan
di SD/MI.
Adapun
kegiatannya dapat dilaksanakan serentak (1 hari Minum Obat Cacing Bersama atau 1 minggu jadwal minurn obat Cacing Bersama) atau dijadwal dalam 1 bulan, tergantung kebijakan dan kondisi masing-masing daerah.
5.
Pelaksanaan Pemberian Obat Cacing di luar sekolah formal dan Posyandu mekanisme pelaksanaan menyesuadengan kondisi masing- masing wilayah.
Koordinasi dengan Dinas Sosial, Kantor Kementerian Agama ( Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren). Kanwil Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk Lapas Anak khusus di Kota Blitar dan
6.
Guru/Kepala Sekolah menginformasikan pada
H-l
pelaksanaan bahwa siswa
harus makan pagi sebelum minum obat cacing dan air minum bisa disiapkan oleh sekolah jika memungkinkan atau siswa diminta untuk membawa dari rumah dan atau membawa perlengkapan minum obat (pisang dll) bila diperlukan.
7. Sekolhh memberi informasi kepada orang tua sekaligus permintaan persetuluan secara
8'
Pemberian
tertulis.
r-
obat di masing-masing kdlas dpngan pengawasan
guru/petugas
Puskesmas, dan obat diminum oleh siswa bersama-sama di depan guru, obat ni" " cacing tidak boleh dibayva pulang ke
rumah
9. Siswa didik yang,.'fidak lambat 7
hari)
l0.Pemberian obat cacing
h-adir akan OiOJfif
\' ,!
*,
di TUNDA bila sasaran sedang demam atau sakit
dan telah minum obat cacing kurang dari 6 Ori"n sebelumnya. Untuk siswa dengan kondisi berikut, perlu dikonsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Selanjutnya dokter memutuskan anak tersebut boleh minum obat cacing atau
tidak. yaitu penderita epilepsi yang sedang mengalami serangan; Kondisi gizi buruk yang disertai dengan gejala klinis; Penderita gangguan fungsi ginjal dan fungsi hati' semua siswa yang ditunda pemberian obat cacing harus dicatat dan dilaporkan khusus. 11' Bila
ada keluhan pasca pemberian obat cacing dapat segera dikonsutkan ke
Dokter puskesmas di wilayah masing-masing. 12'Untuk melindungi adanya kejadian yang tidak diharapkan pasca pemberian obat cacing diharuskan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk berkoordinasi dengan Dokter spesiaris Anak yang ada didaerah masing-masing.
13'Capaian pemberian obat cacing adalah minimal T5
o/o
sasaran (usia 1 -12 tahun) minum obat cacing pada kegiatan diatas. Apabila capaian kurang dari angka tersebut diatas dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan sweeping (kunjungan rumah)
14'Bila ada kegiatan pemberian obat cacing dari program yang lain dengan sasaran sama diharapkan dapat dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan ini
(tidak diobati 2 kali) kecuali untuk daerah endemis kecacingan dengan prevalensi > 50 % anak menderita cacing dapat dilaksanakan tiap 6 bulan (1 tahun 2 kati)
C. EVALUASI 1.
Pencatatan dan peraporan cakupan pemberian obat cacing pada anak usia sekolah dan anak usia pra sekolah dihkukan secara berjenjang mulai da6 posyandu, PAUD, TwRA dan sD/Ml serta sasa.n khusus ke puskesmas
paling lambat 1 minggu setelah kegiatan. Laporan petaksanaan dari puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Bidang pz pL pating lambat minggu pertama di bulan September setiap tahunnya. 2. Laporan petaksanaan kegiatan diterima di Dinas Kesehatan provinsi pada seksi P2 paring rambat minggu relrouran september setiap tahunnya, untuk selanjutnya dikirim ke Kementeiian (glsehatan Rl. Capaian Kegiatan dibawah 75 o/o pertu mendapatkan rnonitoring dan analisa untuk bahan evaruasi -daram petaksanaan di tahun teiranjutnya 4. Guna meningatkanbapaian serta evatua$i pelaksanian tahun sebelumnya diharapkan ada regiltan p&arnr"n evarua$i sebetum kegiatan peraksanaan tahun berikutnya berjatan. 5. Kegiatan pemantauan dan evaluasi
dilakukan'mulai posyandu dan sekolah sampai Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Hasilnya dilaporkan secara berjenjang' Kegiatan ini dibutuhkan agar kegiatan pemberian obat
cacing berjalan sesuai dengan rencana, sehingga bila ada masalah dapat ditemukan dan ditangani secara dini.
6.
'
lndikator yang digunakan dalam evaluasi adalah: A. lnput
I
Logistik (jumlah dan ketersediaan obat cacing di setiap tempat pelayanan dan formu tir pencatatan-pelaporan)
.
SDM (Petugas kesehatan, kader dan guru)
.
Dana operasional
.
Sarana dan
i
prasarana
;
B. Proses
o
Jumlah sasaran yang datang dan menerima obat
.
Kecepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
o
Ketepatan pencatatan
.
Ketepatan pelaporan
o
Ketepatan jadwal sosialiasi
o
Koordinasidalam pencatatan dan pelaporan.
C. Output
.
Cakupan pemberian obat cacing sesuai sasaran.
Evaluasi akhir kegiatan pemberian obat cacing pada anak pra sekolah dan sel(olah dasar akan dilaksanakan di Qhun ke 6 kegiatan berupa survey +*1
,
kecacingan yang pedoman teknisnya alian diberikan menyusul 'grr,I
D. PERAN dan
FUNGST
(Terlampir)
'r." -. o:-
_\ Demikian Petunjuk ternB'Kegiatan
L
"
ttti
/i
p&mberian Pengobatian Kecacingan
Bagi Anak Pra Sekolah dan Sekolah Dasar di Jawa Timur untuk dapat dipakal sebagai pedoman dalam Kegiatan Pemberian Pengobatan Kecacingan Bagi Anak Pra sekolah dan sekolah Dasar selama tahun 2o1s -2o1zo
,
o ( 3 J lrl
= z, U'
-
5 tu o-
6
(,
z z 3 ]L
o
z t
6 o J
so o o
o 3.
oE
trd bo 6
IJJ
o.
V
tF =
=
o.
a.
u uI
3;
o-
a
E
o o
u,
3 o z 3
)a
o ul
c o L
x gc p o rc, co
R or':'
*"
o
c .E
o .g o E
i5
o Ie ots oo =(u c $t E
N
$
lo
(L
E
E
IL
o z
c o -e o lrt o Y
(U"
c(U
o 6 E
(f,
o-
o (5
c
:Z
(o
o
5o
U'
lrl = 0m
Ch
qt
TL
i5
F-
o
o)
o
!a
Y
V o 3 o 8,, (L
a,
3 J lu
a qt
J.
E
o' o o
6
oE trd
bo 6
z o.
o tr, EI
o-
E
$ L
tr
5 o z f
lrt
o
Y
o
ut IL
L m
o z
E
tE (U
t o o o Y o 6
c (6
o .E
E g o oo $
# p
o g o
*t,
ir 6
i5
c Y6 ot =(tr !< Se Y
N
$
r(,
E E'
o L
c
0(,
c
l:
E tt
ril
o 6 CI' F Y f o CL I
o-
Ot *'l (n o co i5
gI
(U
(L
(o
h-
o
o)
F
:
tt J
ut
=
z tiD
Y
s
illl
:lL
vr.
tti ;t
s 1A
o ra
1a
...
B.+ G
:iD
Bo a!
,Z
o 6 E
il,U
a.
:) F CJ'
z E D ra
= =
o z
U'
$ 6 o
f
IL
-c z 6o
rrl (L
CG tt 6= F a= ul Y5 Y o a F FF Y (L = o lo- :) o-3Y Y oC\
(o
!t
a UI o
z
o 6
L
(D
E G
Y Y Y (L
o
o = Y C" F
*. rr,
N
0(,
s
o5c 6
f lD o 4at o-'; IL t
tf)