NEKROPSI IKAN
PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR Sebelum dilakukan pengirisan/insisi terlebih dahulu periksalah keadaan luar tubuh ikan tersebut. Periksalah keadaan kulit termasuk sirip-siripnya dan lubang-lubang alami yang kemungkinan adanya perubahan-perubahan. MEMBUKA RONGGA BADAN Ikan yang akan diseksi diletakkan pada tempat seksi yang dapat berupa papan atau blok parafin pada sisi kanan abdomen ikan terletak pada papan, dan bagian abdomen menghadap ke arah sekan. Agar supaya letak ikan tersebut stabil bilamana perlu dapat dilakukan fiksasi dengan menggunakan jarum. Operculum dibuka dan perhatikan insangnya. Rongga badan dibuka dengan hati-hati melalui dua irisan. Irisan pertama dimulai dan daerah vent dilanjutkan kearah cranial sampai pada daerah rongga insang dibagian ventral. Irisan kedua dimulai dan daerah sekitar vent ke arah dorsal dilanjutkan ke arah cranial sampai pada daerah bagian dorsal dart insang. Untuk melepaskan dinding perut maka dilakukan irisan yang menghubungkan ujung-ujung irisan pertama dan kedua, maka dinding perut thpat diangkat dan rongga badan dapat diperiksa. PEMERIKSAAN RONGGA BADAN Setelah rongga badan dibuka maka rongga badan beserta organ-organ yang ada thpat dipenksa ditempat (in situ), kemudian baru organ organ tersebut dikeluarkan dan rongga badan dan letakkan pada cawan petri dan peniksa satu persatu untuk pemeriksaan lebih mendetil. Jantung perlu diperiksa yang terletak di daerah caudo-ventral dari insang, perhatikan juga pembuluh-pembuluh kemudian baru jantung diambil dan letakkan pada cawan petri untuk lebih lanjut. PEMERIKSAAN OTOT Untuk pemeriksaan otot ini perlu dilakukan insan-irisan pada musculus sebanyak 5 sampai 10 irisan. Pada ikan yang bersisik keras maka dalam perlu terlebih dahulu sisik-sisik tersebut hasus dihilangkan dahulu. PEMERIKSAAN OTAK Untuk pemeriksaan otak, maka terlebih dahulu dilakukan pembukaan kepala. Bagian caudal kepala dipotong secara melintang kurang lebih 2 cm. Kemudian begitu pula dibuat irisan/potongan melintang di daerah bagian cranial kepala di dekat aperturalfossa nasi kurang lebih 0,5 cm, kemudian kedua ujung-ujung kedua irisan tersebut dihubungkan dengan irisan, sehingga seluruh bagian atas kavitas kranialis dapat diangkat dan otak dapat diperiksa. Untuk pemeriksaan lebih mendetil maka otak dapat dikeluarkan dan rongga otak.
Universitas Gadjah Mada
1
Xynophysis terletak di dalam ruangan kecil pada lantai kranialis yang tertutup oleh membran tipis. Setelah membran tersebut dibuka maka hypophyis dapat dikeluarkan dengan mudah dengan menggunakan alat yang khusus dan tajam.
PEMERIKSAAN Penyakit - penyakit invasif dan fungal diagnosa dilakukan pada organ-organ yang terkena. Dapat secara makroskopik dan mikroskopik. Dalam pemeriksaan mikroskopik seyogyanya
menggunakan
pembesaran
lemah
dulu,
untuk
mendapatkan
daerah
pemeriksaan yang lebih luas, kemudian baru dilakukan dengan menggunakan pembesaran kuat untuk melihat lebih mendetil. Apabila menggunakan preparat basah / tempel seyogyanya segera diperiksa. Pemeriksaan Kulit Pada waktu pemeriksaan bagian luar ikan dengan mata telanjang kemungkinan akan dapat dilihat beberapa jamur parasitik, protozoa, cacing, atau crustacea. Jamur biasanya terlihat sebagai segerombolan kapas. Parasit protozoa terlokalisasi dalan cyst kecil : (Myxospondia. Haplosporidia). Kadang-kadang parasit yang tidak jelas wamanya hanya dapat dilihat dan samping dan batas permukaannya, atau terliliat adanya gerakan. Setelah itu pemeriksaan kulit dilakukan secara mikroskopik. Dengan menggunakan scalpel, cairan dan lapisan luar kulit. Diangkat / dikerok dan tubuh dan juga sirip (pada ikan kecil), dan pada ikan yang lebih besar dan sisi kiri dan kanan punggung sampai ke posterior. Material kerokan kemudian dipindahkan ke gelas slide, dicampur dengan setetes air jernih, tutup dengan gelas penutup selanjutnya dipenksa dengan mikroskop. Parasit-parasit besar (Monogenea, Haplosporidia) juga perlu diperhatikan jumlahnya. Juga mungkin akan terlihat berbagai macam parasit mikroskopik (flagelletee, ciliates). Beberapa parasit dapat terdapat pada bagian kulit yang lebih dalam atau dalam hypodermis, dimana mereka membentuk titik-titik putih atau hitam, yang kemungkinan dapat terlihat dengan mata telanjang. Bagian yang terkena diiriss kemudian pindahkan pada gelas slide/obyek, pisahkan dengan jarum seksi, tekan dengan gelas obyek atau gelas penutup, kemudian periksa dengan menggunakan mikroskop. Pemeriksaan Darah Pemeriksaan parasit darah, darah dapat diambil dan jantung atau arteri (caudal artery), kemudian buat preparat apes, atau preparat basah segera dengan menggunakan mikroskop. Parasit darah (flagellates) terlihat adanya gerakan-gerakannya diantara butir-butir darah. Preparat apus dibiarkan kering, dan beri tanda dengan menggunakan pensil kemudian preparat tersebut difiksasi dalam methyl-alcohol selama 5 menit keringkan,
Universitas Gadjah Mada
2
kemudian bungkus dengan kertas saring agar tidak rusak apabila dibawa ke laboratorium untuk pengecatan atau pemeriksaan lebih lanjut. Pada ikan besar, pengambilan sampel darah kita tidak perlu memotong keseluruhan posterior, tetapi iris pada sisi ventral dibelakang anal fin ke tulang belakang, buka irisan tersebut, maka darah dapat disedot (caudal artery). Dapat juga darah diambil dari aorta ascenden. Dalam hal ini perlu memotong lapisan otot tebal belakang kepala, dan juga tulang belakang karena aorta ascenden melalui dibawahnya. Pemeriksaan parasit hidup dalam darah jantung dan dalam pembuluh besar seyogyanya dipenksa secara terpisah. Pemeriksaan Insang Untuk lebih teliti pemeriksaan insang, operculum diangkat atau dipotong seperti pada waktu seksi. Untuk lebih baik dalam pemeriksaan tiap-tiap branchial arch dipisahkan. Dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar dapat dilihat adanya lapisan jamur, perubahan-perubahannya, cyst putih protozoa, parasit crustacea dan sebagainya. Untuk ikan kecil pemeriksaan mikroskopIk branchial arches dipress diantara dua gelas obyek dan diperiksa dengan mikroskop. Pada ikan besar diambil branchial filament dan lakukan seperti tersebut diatas, sebelum mengepress tambah beberapa tetes air. Pada bagian tepi filament dan air parasit protozoa mungkin ditemukan. Cyst yang dibentuk oleh protozoa parasitik dan cacing mungkin terlihat. Pemeriksaan Rongga Badan Buka rongga badan seperti pada nekropsi. Terlebih dahulu periksa organ - organ di tempat semula, periksa parasit-parasit besar (cacing pita, nematoda) dapat terlihat dengan mata telanjang. Angkat organ tubuh dalam cawan petri dengan dibubuhi sedikit air sehingga tidak kering; pisahkan dan periksa organ-organ satu persatu dan selama dalam pemeriksaan seyogyanya jaga kelembabannya (dengan kertas saring yang dibasahi). Tergantung posisi topografi, perubahan-perubahan lebih lanjut organ - organ diperiksa dengan urutan jantung, urinary bladder, gall bladder, hati, limpa. gonade, intestine, swim bladder dan ginjal. Pemeriksaan Jantung Lepas jantung dengan pembuluh-pembuluh besar (bulbus arteriosus, aorta, sinus venosus), angkat pericardium dan letakkan dalam gelas jam yang diberi NaC1 fisiologis. Setelah pemeriksaan luar, otot jantung dipisahkan dan iris sehingga isi jantung mengapung keluar dan bercampur dengan NaC1 fisiologis kemudian diperiksa secara mikroskopik. Untuk identifikasi parasit, pindahkan setetes cairan tersebut pada gelas obyek untuk pemeriksaan Jantung ikan kecil dapat diperiksa dengan meletakkan jantung diantara dua gelas obyek dan tekan, kemudian periksa dengan mikroskop. Universitas Gadjah Mada
3
Pemeriksaan Urinary Bladder dan Urethra Kantong kencing dikeluarkan bersama-sama dengan urethra dan letakkan pada gelas obyek, garuk dan rentangkan dengan jarum seksi, tekan antara dua gelas, obyek dan periksa dengan mikroskop. Setelah terlihat adanya bagian yang mengalami perubahan/aneh pisahkan bagian tersebut dengan scalpel, sebagian kecil dan jaringan tersebut diperiksa dengan mikroskop dengan pembesaran kuat. Pemeriksaan Gall-Bladder (Kantong Empedu) Angkat dan lepaskan kantong empedu secara hati-hati dan pindahkan bersamasama isinya pada gelas obyek atau tempat yang lebih luas. Apabila dinding kantong empedu transparan, tekan diantara dua gelas obyek untuk pemeriksaan secara mikroskopik. Apabila dinding kantong empedu tebal dan tidak transparan, kantong dibuka/diiris dan permukaan dalam dan dindingnya dikerok dengan scalpel. Kerokan tersebut dipindahkan pada gelas obyek untuk pemeriksaan secara mikroskopik. Pemeriksaan Hati dan Limpa Organ-organ tersebut diperiksa dengan mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar. Adanya cyst yang berwama putih kekuningan atau bagian yang terkena diambil, pindahkan pada gelas obyek dan dengan cara menekan antara dua gelas obyek untuk pemeriksaan mikroskopik. Untuk identifikasi parasit di dalam organ pindahkan seluruh atau sebagian pada gelas obyek 9 x 12 mm, tekan dan periksa secara mikroskopik. Parasit atau fungi yang ada dipisahkan dan jaringan dengan menggunakan pinset, jarum seksi atau dropper. Pemeriksaan Gonade Setelah pemeriksaan bagian luar dengan mata telanjang atau dengan batuan kaca pembesar, kita ambil beberapa sampel dan bagian anterior, tengah dan posterior gonade dan periksa secara mikroskopik dengan metode kompresi (menekan jangan diantara dua gelas obyek). Pemeriksaan Lambung dan Usus Lambung dan usus, usus direntangkan untuk pemeriksaan sisi luar. Bentukanbentukan parasitik (cyst) terletak pada permukaannya dipisahkan/diangkat dengan menggunakan gunting tajam dan dipindahkan pada gelas obyek. Bentukan tersebut dengan metode kompresi/tekan diperiksa dengan mikroskop. Setelah pemeriksaan sisi luar lambung dan usus kita potong/buka dengan menggunakan gunting mulai dari rektum, dan bentangkan. Dengan mata telanjang atau dengan batuan kaca pembesar kita cari parasit-parasit yang mungkin ada (parasit besar). Isi usus dipindahkan dalam cawan petri, campur dengan beberapa tetes air dan parasitnya dicari lagi dengan latar belakang gelap atau dengan mikroskop pada pembesaran lemah. Parasit yang ditemukan dipindahkan dengan menggunakan jarum seksi pada gelas obyek Universitas Gadjah Mada
4
atau tabung reaksi yang mengandung air untuk memisahkan kotoran-kotorannya. Untuk kemudian dilakukan perlakukan – perlakuan selanjutnya fiksasi dan sebagainya. Untuk lambung dan usus ikan kecil dapat diperiksa tanpa dibuka terlebih diantara dua buah gelas obyek (gelas obyek yang agak tebal) untuk mikroskopik. Untuk pemeriksaan khusus coccidia dilanjutkan dengan pengerokan mukous dan membrana mukosa dan bagian kaudal usus, pindahkan pada gelas obyek setelah semalam dengan gelas penutup periksa dengan pembesaran kuat. Cacing-cacing yang telah teridentifikasi dihitung; coccidia dinyatakan dengan angka relatif. Pemeriksaan Swim Bladder Pemeriksaan luar diperiksa terlebih dahulu. Setelah pemeriksaaan bagian luar swim bladder dibuka dan dinding dalamnya dicuci dengan NaC1 fisiologis, sebaiknya ke dalam cawan yang dasarnya gelap. Untuk identifikasi lebih lanjut pindahkan pada gelas obyek untuk pemeriksaan secara mikroskopik. Pemeriksaan Ginjal Pemeriksaan ginjal setelah menghilangkan swim bladder, dengan mata telanjang, dan kemudian dengan menggunakan scalpel pindahkan sebagian kecil ke dalam gelas obyek dan tekan diantara kedua gelas obyek kemudian periksa secara mikroskopik. Cyst yang ditemukan dipisahkan dengan menggunakan jarum seksi atau dengan dropper dan pindahkan ke dalam setetes larutan fisiologik pada obyek gelas untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan Mata Mata diperiksa dan luar, kemudian mata dikeluarkan dengan forcep atau gunting mata. Dengan menggunakan gunting tajam dipotong dan bagian belakang, cairan vitreous dan lensa dikeluarkan dan dengan metode tekan. Parasit yang ditemukan dihitung. Pemeriksaan Otot Ikan dihilangkan sisiknya dan otot punggung dipotong dengan pisau tajam ketebalan 0,5 cm Parasit yang ada dikeluarkan, pindahkan pada gelas obyek dengan metode tekan diperiksa dengan mikroskop. Pemeriksaan Cartilago dan Tulang Pemeriksaan untuk identifikasi organisme penyebab whirling disease. Penutup (tengkorak) diatas mata bagian depan dipotong segi empat 0,5 x 1 cm 2. Otak dan cairan cerebrospinal dikeluarkan Tulang rawan dan tulang dikerok dengan scalpel tajam pada dinding lateral bagian dalam dan dasar tengkorak. Bahan kerokan dipindahkan pada gelas obyek, sebagian besar dihaluskan dengan skalpel dan preparat diperilsa di bawah mikroskop dengan perbesaran kuat (450x).
Universitas Gadjah Mada
5