PEMBUATAN PETA STRATEGI E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus : Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya ) Kurniadi Irfan Hielmi, Aradea, Husni Mubarok Email :
[email protected] Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi ABSTRAK Penerapan sistem teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapannya sesuai dengan tujuan, visi dan misi institusi atau organisasi dengan menetapkan strategi sistem teknologi informasi yang selaras dengan strategi bisnis yang ada. Salah satu teknologi informasi yang ada sekarang, juga sudah mulai digunakan pemerintahan yang sering disebut dengan e-government. Begitupun di Dinas Perhubungan dan Kominfo yang merupakan salah satu institusi pemerintahan harus menerapkan e-government. Langkah pertama untuk membangun sistem informasi bagi pemerintahan yang akan menerapkan e-government, yaitu dengan membuat peta strategi egovernment. Dimana untuk membuat peta strategi tersebut salah satunya dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard. Balanced scorecard merupakan alat pengukur kinerja perusahaan yang mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahapan-tahapan, diantaranya adalah tahap persiapan, tahap koleksi data, tahap analisis data, tahap pembuatan strategi dan tahap pemodelan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan di bagian Komunikasi dan Informatika, didapatkan 11 faktor internal yang dimasukan kedalam faktor kekuatan dan kelemahan dan 7 buah faktor ekstenal yang dimasukan kedalam faktor peluang dan ancaman dari bagian Dinas Perhubungan dan Kominfo Kota Tasikmalaya. Kemudian dilakukan Analisis SWOT dengan Matriks Internal Eksternal. Peta strategi yang dihasilkan berdasarkan empat perspektif IT Balanced Scorecard yaitu : Perspektif Orientasi Pengguna, pada perspektif ini dihasilkan 3 sasaran strategis, Perspektif Kontribusi Perusahaan, pada perspektif ini dihasilkan 3 sasaran strategis, Perspektif Penyempurnaan Operasional, pada perspektif ini dihasilkan 4 sasaran strategis, Perspektif Orientasi Masa Depan, pada perspektif ini dihasilkan 5 sasaran strategis, Telah diidentifikasi KPI untuk mengukur kinerja Dinas Perhubungan dan Kominfo, berjumlah 22 KPI.
Kata Kunci : Balanced Scorecard, DISHUB, E-Goverment, Key Performance Indicator, Peta Strategi. ABSTRACT Implementation of information technology systems would be beneficial if the application according with the goals, vision and mission of the institution or organization to set strategy information technology systems are aligned with existing business strategies. One of the existing information technology, have also begun to be used by the government. It is called e-government. Department of Transportation and Communications Information Technology is one of the government institutions should implement e-government. The first step to building information systems for government to implement e-government, is by making map strategy of e-government. To create a map strategy is one of them by using a balanced scorecard approach. Balanced Scorecard is a performance measurement tool that measures the company's overall corporate performance. In this observation using some steps, such as preparation step, data collection step, data analysis step, making strategi step, modelling step. From the results of analysis in the Communications and Information Technology, there are 11 internal factors that entered into the strengths and weaknesses factors and 7 eksternal that entered into opportunities and threats factors form Department of Transportation and communication information Tasikmalaya. From analysis SWOT is produced matriks of internal and eksternal. The result of Map strategy based 4 perspektif IT Balanced Scorecard, such as user orientation perspektif, this perspektif have 3 strategic targets, Corporate contribution, this perspektif have 2 strategic targets, operational excellence, this perspektif have 4 strategic targets, future orientation, this perspektif have 5 strategic targets. Has been identification KPI to measure the performance of Department of Transportation and Communications Information Technology. There are 22 KPI. Keyword : Balance Scorecard, DISHUB, E-Goverment, Key Performance Indicator, Map Strategy. I. PENDAHULUAN Didalam sebuah institusi atau organisasi, sistem informasi merupakan kebutuhan yang paling penting dimasa sekarang ini, mengingat informasi merupakan aset yang sangat strategis. Penerapan sistem teknologi informasi akan bermanfaat jika penerapannya sesuai dengan tujuan, visi dan misi institusi atau organisasi dengan menetapkan strategi sistem teknologi informasi yang selaras dengan
strategi bisnis yang ada. Salah satu teknologi informasi yang ada sekarang, juga sudah mulai digunakan pemerintahan yang sering disebut dengan e-government. E-government adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan memuaskan kepada masyarakat. Untuk itu Dinas
1
Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya perlu segera membuat langkah-langkah untuk membangun sistem informasi bagi pemerintahan. Langkah pertama untuk membangun sistem informasi bagi pemerintahan yang akan menerapkan e-government, yaitu dengan membuat peta strategi e-government. Dimana untuk membuat peta strategi tersebut salah satunya dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard. Yang menjadi batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan di bagian Komunikasi dan Informatika Dinas Perhungan Kominfo Kota Tasikmalaya 2. Penelitian ini dibatasi hanya pada pembuatan peta strategi e-government dengan menggunakan balanced scorecard. 3. Fungsi-fungsi bisnis yang di identifikasi hanya fungsi bisnis yang ada pada struktur organisasi di bagian Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya. 4. Pembuatan peta strategi e-government yang telah dibuat, tidak diimplementasikan pada sebuah pembuatan perangkat lunak. II. LANDASAN TEORI A. Peta Strategi Menurut Djunaidi Baharudin (2012), Peta strategi adalah suatu alat yang digunakan organisasi untuk membantu menerjemahkan strategi organisasi ke dalam bentuk yang lebih visual. B. E-Government The World Bank Group, (2001) mendefinisikan e-government sebagai berikut : e-government berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti wide area network, Internet dan mobile computing) oleh organisasi pemerintahan yang mempunyai kemampuan membentuk hubungan dengan warga negara, bisnis dan organisasi lain dalam pemerintahan. Tujuan e-government yaitu : a. Terciptanya hubungan secara elektronik antara pemerintah dengan masyarakatnya sehingga dapat mengakses berbagai informasi dan layanan dari pemerintah b. Melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan masyarakat ke arah yang lebih baik dari apa yang telah berjalan saat ini. c. Menunjang Good Governance dan keterbukaan d. Meningkatkan PAD. Manfaat e-Government, Menurut Indrajit (2006) tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap definisi eGovernment, yaitu masing-masing adalah : 1. Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (modern) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
2. Melibatkan pengguna teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan 3. Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan. Intinya, e-government adalah penggunaan ICT untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain. Penggunaan ICT ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru, seperti G2C (government to citizen), G2B (government to business) dan G2G (inter-agency relationship). C. Balanced Scorecard Menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard merupakan alat pengukur kinerja eksekutif yang memerlukan ukuran komprehensif dengan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Selain itu, balanced scorecard juga memberikan kerangka berpikir untuk menjabarkan strategi perusahaan ke dalam segi operasional. (Kaplan dan Norton, 1996) mengatakan bahwa perusahaan menggunakan fokus pengukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen, meliputi : 1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi. 2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis. 3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis. 4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis. Pada tahun 1997, Van Grembergen dan Van Bruggen mengadopsi Balanced Scorecard (BSC) untuk digunakan pada Departemen Teknologi Informasi organisasi. Dalam pandangan mereka karena Departemen Teknologi Informasi merupakan penyedia layanan internal maka perspektif yang digunakan harus diubah dan disesuaikan. Dengan melihat bahwa pengguna mereka adalah pegawai internal dan kontribusi mereka dinilai berdasarkan pandangan pihak manajemen maka mereka mengajukan perubahan. Terdapat beberapa perspektif dalam mengevaluasi kinerja IT yaitu : 1. Perspektif orientasi pengguna (user orientation) 2. Perspektif kontribusi perusahaan (corporate contribution) 3. Perspektif penyempurnaan operasional (operational excellence) 4. Perspektif orientasi masa depan (future orientation) Berikut ini gambar perubahan konsep balanced scorecard kedalam konsep IT balanced scorecard
2
Perspektif BSC - Financial - Customer - Internal Business Process - Learning & Growth
Perspektif IT BSC - Corporate Contribution - User Orientation - Operational Excellence - Future Orientation
Gambar 1. perubahan konsep balanced scorecard kedalam konsep IT balanced scorecard D. Key Performance Indicator Key Performance Indicator (KPI), merujuk pada definisi yang dirumuskan dalam “Performance Indicator Resource Catalogue” yang diterbitkan oleh Australian Government, Department of Finance and administration (2006), adalah ukuran spesifik tentang kinerja organisasi dalam wilayah bisnisnya. E. Analisis SWOT Menurut Rangkuti, (2006) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kakuatan (Strenght) dan peluang (Oportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). III.METODOLOGI A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
mengikuti
Gambar 2.Tahapan Dalam Melakukan Penelitian 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan dalam penelitian adalah mengumpulkan dan mengkaji referensi yang berhubungan dengan peta strategi, egovernment, balanced scorecard. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan identifikasi permasalahan, tujuan penelitian, dan batasan-batasan dalam penelitian. 2. Tahap Koleksi Data Pada tahapan ini dilakukan pencarian dan pengumpulan data yang diperlukan dalam proses penelitian yang akan membantu untuk pembuatan
peta strategi e-government dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard. Dimana data yang akan dicari harus mengacu kepada rumusan masalah dan tujuan penelitian yang sudah dibuat, terutama pembahasan mengenai e-government yang sudah diterapkan pada bagian komunikasi dan informatika, apakah sudah sesuai dengan dasar hukum yang tertuang dalam “Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003, tangga l9 Juni 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government”, yang nantinya akan diukur kinerjanya menggunakan pendekatan balanced scorecard. Jenis data yang dikoleksi berupa dokumen profile Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya. Proses koleksi data dilakukan dengan wawancara dan juga dengan mengajukan kuisioner terhadap pimpinan dan staf pegawai yang ada pada bagian Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya. 3. Tahap Analisis Data Tahapan analisis data merupakan proses dalam mengorganisasikan dan mengelompokan data kedalam suatu pola yang telah ditentukan, sehingga data yang sudah didapat bisa dirumuskan untuk menjawab apa yang sudah ditentukan dalam rumusan masalah dalam penelitian ini mengenai pembuatan peta strategi e-government dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard. Tahapan analisis data yang dilakukan dalam Tugas Akhir ini yaitu dengan mengamati sistem yang sedang berjalan dan melakukan analisis SWOT pada bagian Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya. a. Mengamati Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang sedang berjalan pada bagian Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya sebagian besar menggunakan teknologi komputer, sehingga dalam pelaksanaan dan pelayanan sudah dikatakan baik. b. Analisis SWOT Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya Berikut merupakan hasil dari proses analisis SWOT Faktor Kekuatan (Strenghts) 1. Adanya dukungan dari pimpinan terhadap penggunaan dan pengembangan teknologi informasi. 2. Memiliki dan mengelola website untuk penyampaian informasi. 3. Sudah memiliki visi,misi, tujuan dan sasaran yang jelas arah tujuannya. 4. Adanya peraturan dan kode etik kerja pegawai yang mengatur agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Faktor Kelemahan (Weakness) 1. Perawatan terhadap sarana yang berbasis komputer dan internet masih kurang. 2. Sarana dan prasarana untuk pengembangan teknologi informasi masih kurang.
3
Sedangkan skor total evaluasi untuk faktor-faktor eksternal dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Skor Total Evaluasi Faktor-Faktor Eksternal
Dengan demikian dapat diperoleh hasil bahwa nilai skor total untuk faktor internal adalah 3.20 sedangkan untuk faktor eksternal adalah 3.04. KEKUATAN INTERNAL BISNIS
3.20
4,0
Tinggi 3,0
1
3.04
Tinggi
Rata-rata 1,0
2,0
2
3
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Konsentrasi melalui integrasi vertikal
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
Penciutan Strategi Turnaround
(3. 20:3 .04)
3,0
DAYA TARIK INDUSTRI
3. Sumber dana masih terbatas untuk pengelolaan dan pengembangan teknologi informasi. 4. Sumber daya manusia teknologi informasi masih kurang. 5. Belum ada standar untuk mengukur kinerja pegawai. 6. Realisasi rencana-rencana strategis dalam pengembangan teknologi informasi dirasa masih lambat. 7. Pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis masih kurang dan meleset dari waktu yang telah ditentukan. Faktor Peluang (Opportunities) 1. Tarif internet yang semakin murah memungkin untuk pengembangan e-government. 2. Kebijakan pemerintah yang mencanangkan pemerintahan yang berbasi teknologi informasi. 3. Semakin banyak aplikasi-aplikasi yang gratis. 4. Pelayanan kepada masyarakat bisa ditingkatkan dengan menggunakan teknologi informasi. Faktor Ancaman (Threats) 1. Kesadaran masyarakat terhadap penggunaan teknologi informasi masih rendah. 2. Laju perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat bisa berdampak pada sarana dan prasarana yang akan semakin ketinggalan. 3. Semakin banyak aplikasi baru yang dikembangkan oleh pemerintah. 4. Pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh pemerintahan semakin banyak yang menggunakan teknologi informasi. 4. Tahap Pembuatan Strategi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan dalam penelitian berupa penentuan strategi yang sesuai untuk Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya terutama bagian Komunikasi dan Informatika, dengan ketentuan menggunakan hasil yang didapat dari proses analisis SWOT. Kemudian hasil yang didapat tersebut digunakan untuk penentuan strategi dengan menggunakan matriks SWOT. 5. Tahap Pemodelan Dalam tahap pemodelan kegiatan yang dilakukan adalah dengan menyusun peta strategi dimana merupakan tahapan terakhir dalam proses penelitian yang dilakukan.
5
4
6 Pertumbuhan
Sedang
Penciutan
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
Stabilitas
Captive Company atau Divestment
Stabilitas Profit strategy 2,0 7
Rendah
8
9
Pertumbuhan
Pertumbuhan
Difersifikasi Konsentrik
Difersifikasi Konglomerat
Penciutan Bangkrut atau Likuidasi
1,0
Gambar 3 Diagram Matriks Internal Eksternal Dinas Perhubungan Kominfo Tasikmalaya B. Matriks SWOT Dinas Perhubungan Kominfo Tasikmalaya Tabel 3. Matriks SWOT Dinas Perhubungan Kominfo Tasikmalaya
IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT dengan Matriks Internal dan Eksternal Tabel 1. Skor Total Evaluasi Faktor-Faktor Internal
4
Tabel 3. Matriks SWOT Dinas Perhubungan Kominfo Tasikmalaya (Lanjutan)
C. Penentuan Perspektif IT – Balanced Scorecard Tabel 5. Perspektif IT Balanced Scorecard
D. Usulan Peta Strategi Peta Strategi Teknologi Informasi D ISHU B Kominfo Perspektif Orientasi Pengguna(User Orientation)
Perspektif Kontribusi Perusahaan (Corporate Contribution )
Meningkatkan Pelayanan Masyarakat dengan Meningkatkan Fungsi Website yang Sudah ada
Meningkatkan produktivitas dengan mengoptimalkan biaya operasional pengembangan teknologi informasi
Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas layanan TI untuk kepuasan pengguna
Memanfaatkan Tarif Internet yang Semakin Murah dengan Sebaik-Baiknya untuk Pengembangan E-Goverment yang didukung oleh Pimpinan
Dengan Banyaknya Pelayanan Kepada Masyarakat yang Dilakukan Oleh Pemerintahan Menggunakan Teknologi Informasi Perlu Ditingkatkan Pelayanan di Dishub Kominfo
Meningkatkan Pencarian Sumber Dana untuk Pengelolaan danb Pengembangan Teknologi Informasi
Perspektif Keunggulan Operasional (Operational Excellence)
Meningkatkan efektifitas pelatihan dan pembinaan TI
Meningkatkan kehandalan operasional
Mendukung Kebijakan Pemerintah yang Mencanangkan Pemerintahan Berbasis Teknologi Informasi dengan Menselaraskan Visi, Misi yang ada di Dishub Kominfo
Perspektif Orientasi Masa Depan(Future Orientation) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
Meningkatkan sumber daya teknologi Informasi Meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengembangan teknologi informasi
Tabel 4. Usulan Strategi Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya
Human Resource Capital
Informations Capital
Meningkatkan kontribusi karyawan Meningkatkan Kapabilitas
Organization Capital
Gambar 3. Usulan Peta Strategi Pada gambar 3 diatas menggambarkan peta strategi yang digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan strategi kepada seluruh karyawan dalam bentuk ukuran-ukuran aktivitas operasional. Kemudian diimplementasikan menjadi suatu sistem manajemen strategis yang utuh. V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Telah dirancang peta strategi e-government dengan menggunakan IT balanced scorecard pada unit bisnis yang ada di bagian Komunikasi
5
dan Informatika Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya. Peta strategi yang dihasilkan berdasarkan empat perspektif IT Balanced Scorecard yaitu: a. Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation): pada perspektif ini dihasilkan tiga sasaran strategis yaitu : meningkatkan pelayanan masyarakat dengan meningkatkan fungsi website yang sudah ada, meningkatkan pemanfaatan dan kualitas layanan TI untuk kepuasan pengguna, dengan banyaknya Pelayanan kepada masyarakat yang dilakukan oleh pemerintahan yang menggunakan teknologi informasi, perlu ditingkatkan pelayanan di Dishub Kominfo. b. Perspektif Kontribusi Perusahaan (Corporate Contribution): pada perspektif ini dihasilkan dua buah sasaran strategis yaitu : meningkatkan produktivitas dengan mengoptimalkan biaya operasional pengembangan teknologi informasi, memanfaatkan tarif internet yang semakin murah dengan sebaik-baiknya untuk pengembangan e-goverment yang didukung oleh pimpinan. c. Perspektif Penyempurnaan Operasional (Operational Excellence): pada perspektif ini dihasilkan empat buah sasaran strategis yaitu: meningkatkan efektifitas pelatihan dan pembinaan TI, mendukung kebijakan pemerintah yang mencanangkan pemerintahan berbasis teknologi informasi dengan menselaraskan visi misi yang ada di Dishub Kominfo, meningkatkan pencarian sumber dana untuk pengelolaan dan pengembangan teknologi informasi, meningkatkan kehandalan operasional Dishub Kominfo. d. Perspektif Orientasi Masa Depan (Future Orientation): pada perspektif ini dihasilkan lima buah sasaran strategis yaitu: meningkatkan sumber daya teknologi Informasi, meningkatkan sarana dan prasarana untuk pengembangan teknologi informasi untuk menyeimbangi laju perkembangan teknologi informasi, meningkatkan sumber daya manusia (SDM), meningkatkan kontribusi karyawan Dishub Kominfo, meningkatkan kapabilitas Dishub Kominfo. 2. Telah dibuat Matriks SWOT Dinas Perhubungan dan Kominfo Tasikmalaya dilihat dari faktor internal dan eksternal yang dikelompokan kepada bagian keunggulan, kelemahan, peluang, ancaman beserta strategi-strateginya. 3. Peta strategi hanya bersifat usulan dan tidak dilakukan implementasi di Dinas Perhubungan dan Komunikasi.
4. Telah diidentifikasi KPI untuk mengukur kinerja Dinas Perhubungan dan Kominfo, berjumlah 22 KPI yang tersebar di empat perspektif ITBalanced Scorecard. B. Saran Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Hasil peta strategi e-government pada bagian Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan Kominfo Kota Tasikmalaya dapat dijadikan bahan acuan dalam mengimplementasikan egovernment di masa yang akan datang. 2. Melalui metode pemilihan Key Performance Indicator yang dihasilkan diharapkan proses pembinaan kinerja pegawai dan layanannya dapat dilakukan dengan optimal, obyektif dan memberikan kontribusi positif bagi kinerja bisnis perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Aradea, 2009. Diklat Kuliah Analisis Kebutuhan Informasi, Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya. David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Dirjen Bea dan Cukai, 2010 Peta Strategi KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak, Surabaya. Indrajit, ER (2005) E-Government, In Action. Yogyakarta: Andi Offset. Jogiyanto, 2005, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Jurusan Teknik Informatika, 2013. Panduan Kerja Praktek dan Tugas Akhir, Fakultas Teknik Informatika Tasikmalaya. Kaplan, R. S. dan David P. Norton. 2000. Balance Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Terjemahan: Pasla Yosi Peter R. Penerbit Erlangga. Jakarta. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipat ganda Kinerja Keuangan Perusahaan. (edisi ke-2). Salemba Empat. Jakarta Mulyadi. 2005. System Manajemen Strategic Berbasis Balance Scorecard. UPP AMP YKPN. Jakarta Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sony Yuwono, Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard, 2003 Yuwono, S. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard :Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
6