SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V
“Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter” Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
MAKALAH PENDAMPING
KIMIA ANORGANIK (Kode : C-01)
ISBN : 979363167-8
Pembuatan Membran Rapat LaCo1-xNixO3-δ Nia Nurfitria dan Hamzah Fansuri* Institut Teknologi Sepuluh Nopember, FMIPA, Surabaya, Indonesia
* Keperluan korespondensi, telepon : 087861228242, email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan membran rapat oksida perovskit LaCo1-xNixO3-δ (LCN) dengan 0,0≤x≤1,0 berdiameter 12 mm. Oksida perovskit LCN berhasil disiapkan dengan metode solid state dan proses kalsinasi dua tahap. Kalsinasi tahap pertama dilakukan pada suhu 900 °C selama 2 jam, diikuti oleh kalsinasi tahap kedua pada suhu 1000 °C selama 2 jam. Serbuk LCN yang dihasilkan selanjutnya dibuat menjadi membran dengan cara mencetak membran menggunakan cetakan cetakan stainless steel dan tekanan 4 ton dan diikuti oleh sintering pada suhu 1250 °C. Difraktogram sinar-X hasil sintesis menunjukkan bahwa telah terbentuk fasa perovskit tanpa adanya fasa lain pada x = 0,0; 0,2; 0,4 (LCN 10100, LCN 1082, LCN 1064). Pada x=0,6, 0,8, 1,0, perovskit yang terbentuk tidak murni tetapi tercampur dengan fasa non perovskit seperti NiO, La2O3, Co3O4 dan La2NiO4. Munculnya fasa non perovskit ini diperkirakan sebagai akibat suhu dan waktu kalsinasi yang kurang tinggi dan kurang lama. Selanjutnya hanya LCN yang murni yang dibuat menjadi membran dengan tekanan unaxial sebesar 4 ton dan diikuti oleh sintering pada suhu 1250°C selama 2 jam. Gambar Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa pada kondisi sintering yang digunakan masih menghasilkan membran masih berpori. Sintering lebih lanjut pada membran yang dihasilkan selama 5 jam berhasil membuat membran menjadi rapat. Kata Kunci: solid state, membran rapat, perovskit
dilakukan dengan cara mengoksidasi
PENDAHULUAN Salah satu sumber daya alam yang
hidrokarbon ringan yang terdapat dalam
yang dapat digunakan sebagai bahan
gas alam. Metana adalah hidrokarbon
bakar alternatif pengganti bahan bakar
ringan yang paling banyak terdapat di
minyak adalah gas alam. Gas alam
gas alam sehingga fokus beberapa studi
diubah dalam bahan bakar berbentuk
dilakukan pada reaksi oksidasi metana
cair agar pemanfaatannya menjasi lebih
[2]. Proses
luas [1]. Proses pengubahan gas alam menjadi
bahan
bakar
cair
dapat
oksidasi
metana
lebih
umum dilakukan secara tidak langsung
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
202
ISBN = 979363167-8
dengan proses oksidasi parsial, steam
ion
reforming, dan dry reforming. Proses
Keunggulan
oksidasi parsial membutuhkan energi
oksida perovskit adalah kemampuannya
yang lebih rendah daripada dua proses
untuk menurunkan jumlah karbon yang
lainnya. Kelebihan ini membuat reaksi
terdeposisi sebagai “coke” yang belum
oksidasi parsial lebih ekonomis dan
maksimal
menguntungkan
katalis berbahan dasar logam tunggal
untuk
mengoksidasi
metana dalam gas alam [3].
yaitu
campuran
oksida
lain
diturunkan
dari
gas
Oksida
jika
perovskit
menjadi material
(Syngas)
digunakan
untuk
dimiliki
oleh
digunakan
parsial metana [7].
hidrogen dan gas karbon monoksida digunakan
yang
perovskit.
seperti Ni, dan Co dalam reaksi oksidasi
Produk penting dari reaksi oksidasi metana
penyusun
produksi
tipe
LaCoO3
yang menarik untuk
sebagai
membran
beberapa produk kimia yang penting
penghantar ion oksigen dalam reaksi
dalam
bakar
oksidasi parsial. Hal ini didasarkan pada
seperti bahan bakar cair dan metanol
konduktivitas ionik dan elektronik ion
melaui reaksi Fischer-Tropsch. Reaksi
oksigen
yang tinggi [7-9]. Selain itu,
Fisher-Tropsch
menghasilkan
stabilitas
yang baik
yield produk yang tinggi jika digunakan
oksidasi
parsial
syngas yang diperoleh dari oksidasi
terhadap
pembentukan
parsial metana menggunakan oksigen
menjadi keunggulan penggunaan oksida
murni [4]. Selama ini, oksigen murni
perovskit jenis ini [3].
perkembangan
dapat
bahan
yang digunakan untuk produksi syngas didapatkan destillation.
dari
proses
Namun
cryogenic
proses
ini
selama proses
dan
Kemampuan
resistansinya “Coke”
menghantar
juga
ion
oksigen oksida perovskit LaCoO3 dapat ditingkatkan
dengan
cara
total
terhadap
subtitusi
membutuhkan biaya dan energi yang
parsial
besar untuk pembangunan pabriknya
perovskit. Subtitusi parsial ini dapat
[5].
memodifikasi struktur, mobilitas oksigen Membran penghantar ion oksigen
menjadi
solusi
alternatif
penghasil
atau
oksida
kisi, dan sifat reduksi oksidasi yang memberikan
pengaruh
terhadap
oksigen murni untuk sintesis syngas
kemampuan penghantaran ion oksigen
melalui jalur reaksi oksidasi parsial
[10]. Kharton dkk, [11] melaporkan hasil
metana. Salah satu jenis membran ini
modifikasi
adalah membrane keramik rapat dari
oksida
perovskit
LaCoO3
3+
2+
dengan subtitusi Cr 3+
dan Ni
pada
oksida perovskit [6]. Oksida perovskit
Co
adalah material yang menjanjikan dalam
(LCCr) dan LaCo1-xNixO3-δ (LCNi). Hasil
hal ini, karena jumlah oksigen dapat
menunjukkan
bahwa
diatur melalui pengaturan komposisi ion-
meningkatkan
konduktivitas
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
sehingga menjadi LaCo1-xCrxO3-δ Nikel
dapat elektrik
203
ISBN = 979363167-8
LaCoO3, sedangkan Chromium
justru
menurunkannya. Hal ini sesuai dengan
dengan
ukuran
1,2
cm
tanpa
menggunakan binder.
laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Li dkk [8] yang menunjukkan
METODE PENELITIAN
konduktivitas LaCoO3 meningkat dari
Alat dan bahan
-4
-1
0,4 x 10 -1
-2
Wm K
-2
Wm K
menjadi 1,4 x 10
-4
akibat subtitusi parsial Ni
sebesar 10 % pada Co.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peralatan preparasi dan karakterisasi. Peralatan preparasi
Yuanita [12] melaporkan bahwa
meliputi spatula besi, krusibel porselin,
oksida perovskit LaCo1-xNixO3-δ dapat
mortar porselin, neraca analitik, muffle
disintesis
furnace, dan cetakan membran beserta
menggunakan
metode
kopresipitasi dengan variasi 0,0≤x≤1,0
alat
dan interval 0,1. Hasil menunjukkan
Diffraction (XRD) dan Scanning Electron
bahwa masih ada fasa non perovskit
Microscope (SEM)
yang muncul pada variasi x :0,5;0,6;0,7;
Bahan-bahan
presnya.
Peralatan
yang
X-Ray
digunakan
dan 0,8. Fasa non perovskit ini muncul
dalam penelitian ini
akibat adanya perbedaan Ksp dari
La(III) oksida (La2O3, Aldrich, >99,9%),
masing-masing prekursor sehingga mol
Co(II),(III)oksida (Co3O4, Aldrich), Ni(II)
nya
oksida (NiO, Aldrich, > 99%).
tidak
tepat
sama.
Penelitian
selanjutnya oleh Fauzinudin, Hanifah, dan
Wulandari
bahwa
metode
[13-15] solid
melaporkan state
Sintesis
xNixO3-δ dan
dapat
mengurangi fasa-fasa non perovskit ini
oksida
adalah serbuk
perovskit
LaCo1-
pembuatan membran
Sintesis oksida perovskit LaCo1xNixO3-δ
pada
penelitian
ini
karena mol zat yang bereaksi dapat
menggunakan
ditambahkan secara tepat. Oleh karena
sesuai perbandingan mol nya, yaitu
itu, metode solid state digunakan untuk
0,0≤x≤1,0. Serbuk oksida yang telah
sintesis LaCo1-xNixO3-δ dalam penelitian
ditimbang sesuai perbandingan mol nya
ini.
kemudian Pembuatan
membran
rapat
oleh Fauzinudin dan Wulandari [13,14],
homogeny.
dibuat dengan diameter 55 cm. Namun membran
komposisi
Campuran
kemudian diaduk dalam mortar porselen sampai
menunjukkan
variasi
dicampur.
perovskit pada penelitian sebelumnya
hasil
5
menghasilkan
Serbuk
homogen
serbuk
untuk
yang
semua
yang
komposisi kemudian dikalsinasi tahap
kurang dense dan mudah retak jika tidak
pertama pada suhu 900°C selama 2
digunakan binder. Oleh karena itu,
jam, diikuti kalsinasi tahap kedua pada
membran rapat oksida perovskit LaCo1-
suhu 1000°C. Serbuk LCN yang telah
xNixO3-δ
disintesis
dalam penelitian ini dibuat
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
kemudian
dikarakterisasi
204
ISBN = 979363167-8
menggunakan X-Ray Diffraction (XRD)
penelitian ini adalah solid state. Suhu
untuk mengetahui fasa-fasa yang ada
tinggi
dalam serbuk hasil sintesis. Selanjutnya
penelitian
hanya LCN yang murni mempunyai fasa
sebelumnya oleh Kharton dkk. [11] dan
oksida perovskit yang dibentuk menjadi
Li dkk. [8] Kalsinasi ini dilakukan untuk
membran. Pembuatan
mereaksikan
dilakukan
membran ini
menggunakan
metode
yang
digunakan
yang
prekursor
mengacu
telah
dilaporkan
oksida-oksida
logam
membentuk
struktur
agar
tekanan unaxial sebesar 4 ton kemudian
perovskit. Hasil kalsinasi berupa serbuk
diikuti sintering pada suhu 1250°C.
berwarna hitam untuk semua beberapa
Karakterisasi
komposisi
Membran
Perovskit
LaCo1-xNixO3-δ
gambar
Membran dibuat
perovskit
kemudian
menggunakan
yang
dikarakterisasi
Scanning (SEM).
Microscope
telah
yang
1.
Serbuk
dilihat
yang
pada
dihasilkan
kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD.
Electron
Hasil
dapat
a
yang
b
didapatkan adalah mikrograf SEM yang dipilih
sesuai
Mikrograf
ini
dengan
kebutuhan.
diharapkan
dapat
menjelaskan kerapatan, topografi, dan ciri-ciri permukaan membran yang telah disintesis.
Gambar 1. Serbuk oksida perovskit hasil sintesis a). LaCoO3- δ b). LaCo0.6Ni0.4O3δ.
HASIL DAN PEMBAHASAN
X-Ray Diffraction (XRD)
Oksida Perovskit LaCo1-xNixO3-δ Oksida dengan
perovskit
(0,0≤x≤1,0)
XRD dilakukan untuk penentuan
LaCo1-xNixO3-δ telah
berhasil
disintesis menggunakan metode solid Metode
state.
stoikhiometri disintesis
ini
oksida sesuai
dipilih
fasa-fasa pada oksida perovskit yang telah
disintesis
Difraktogram
sebelumnya.
oksida perovskit untuk
agar
semua komposisi yang dihasilkan dapat
perovskit
yang
dilihat pada gambar 2.
dengan
yang
diharapkan dan mempunyai fase non perovskit dengan jumlah yang sedikit. Oleh
karena
itu,
metode
ini
menggunakan prekursor berupa oksidaoksida logam dengan kemurnian tinggi. Suhu metode
tinggi yang
diperlukan
karena
digunakan
dalam
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
205
ISBN = 979363167-8
Hal yang serupa ditunjukkan oleh oksida perovskit LaCo1-xNixO3-δ dengan x : 0,2 dan 0,4. Difraktogram komposisi ini tidak menunjukkan fasa lain selain oksida perovskit. Hal ini didasarkan pada
referensi
yang
ada
bahwa
difraktogram LaCoO3-δ yang disubtitusi Ni sampai dengan 40% pada situs B akan Gambar 2. Difraktogram oksida perovskit hasil sintesis (kalsinasi 1000°C selama 2 jam). Pengaruh subtitusi Ni pada Co dapat dilihat dari intensitas puncak pada difraktogram yang diperoleh. Semakin
puncak-puncak
oksida
perovskit akan semakin menurun. Hal ini menunjukkan bahwa subtitusi Ni pada Co
dapat
menyebabkan
perubahan
struktur kristal pada oksida perovskit dari
kubus
menjadi
terdistorsi
rhombohedral sesuai dengan penelitian
Pada gambar 2 terlihat bahwa perovskit
LaCoO3-δ
difraktogram
pada subtitusi Co dengan Ni lebih dari 40%. Fasa fasa lain yang muncul adalah oksida NiO dan La2O3 yang merupakan prekursor dan fasa baru lainnya yang muncul yaitu La2NiO4. Adanya puncak XRD dari prekursor yang
belum
bereaksi
menunjukkan
bahwa reaksi solid state belum berjalan sempurna. Oleh karena itu dilakukan lagi kalsinasi pada suhu 1250°C selama 4 jam sesuai dengan penelitian yang dipublikasikan oleh Kharton dkk. [11]. Setelah
kalsinasi,
samel
kemudian
didifraksi sinar X kembali dan hasilnya
Kharton dkk. pada tahun 1998.
oksida
seperti
LaCoO3-δ [3]. Fasa lain mulai muncul
banyak nikel yang disubtitusikan, maka intensitas
sama
ada pada gambar 3.
yang
disintesis memiliki pola difraksi yang sesuai
untuk
LaCoO3-δ
berdasarkan
hasil search and match dengan standar di PDF-Card. Hasil search and match menunjukkan bahwa pola difraksi oksida perovskit LaCoO3-δ mempunyai sudut-
No. 25-1060 yaitu pada 2 tetha 23°, 32°,
Gambar 3. Difraktogram oksida perovskit hasil sintesis (kalsinasi 1250°C selama 4 jam). Gambar 3 menunjukkan bahwa
33°, 38°, 40°, 41°, 47°, 53°, dan 59°
oksida
[16].
terbentuk
sudut khas yang dimiliki oleh oksida perovskit LaCoO3-δ berdasarkan JCPDS
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
perovskit tanpa
LCN
1046
adanya
telah puncak
206
ISBN = 979363167-8
prekursor yaitu NiO pada 2 tetha 37°
yang berdiameter 10 mm. Pembuatan
dan 43°. Difraktogram oksida perovskit
membran
yang lainnya LCN 1028 dan LN tidak
pemberian tekanan unaxial sebesar 4
menunjukkan puncak khas yang dimiliki
ton dengan penahanan tekanan selama
oleh oksida perovskit, namun mendekati
15 menit. Membran yang terbentuk
puncak khas yang dimiliki oleh La2NiO4.
kemudian disintering pada suhu 1250°C
Fasa ini terbentuk karena Ni yang ada
selama 2 jam. Kenaikan suhu sintering
dalam komposisi oksida perovskit LN
sebesar 3°C/menit agar membran tidak
mulai pada suhu 1000°C menjadi fasa
pecah
baru
dalam
(penyusutan) yang besar. Perbedaan
penelitian ini yaitu La2NiO4. Perilaku
Green body membran sebelum sintering
yang sama ditunjukkan oleh Ni yang ada
dan setelah sintering dapat dilihat pada
dalam oksida perovskit LCN 1028. Hal
gambar 4.
ini disebabkan karena adanya Ni yang
(a)
non
perovskit
yang
dilakukan
dan
dengan
mengalami
cara
shringkage
(b)
mensubtitusi Co jumlahnya cukup tinggi yaitu 80%. Fasa lain muncul karena suhu kalsinasi kurang tinggi. Prekursor yang digunakan dalam penelitian ini adalah oksida, yang membutuhkan suhu tinggi untuk
bereaksi.
Menurut
penelitian
Gambar 4 Green body membran (a). Sebelum sintering dan (b). Setelah sintering
Norman dan Morris [17], La2O3 dan NiO yang
digunakan
pembentuk
oksida
sebagai
Membran yang terbentuk dengan
prekursor
perovskit
hanya
suhu sinterin 1250°C selama 2 jam
dapat bereaksi pada suhu > 1500°C.
kemudian
Hal ini sesuai dengan fenomena yang
menggunakan tetesan air. Hasil yang
terjadi
pada
perovskit
dua
yang
La2O3
komposisi dan
NiO
kerapatannya
komposisi
oksida
didapatkan yaitu membran telah rapat
disintesis
dalam
yang
penelitian ini yaitu LCN 1028 dan LN. Kedua
diuji
ini
prekursor
dengan
tidak
merembesnya air ke dalam membran. Membran
menggunakan
sebagai
dibuktikan
menggunakan
yang tetes
telah air
diuji
kemudian
dengan jumlah terbesar.
dikarakterisasi menggunakan Scanning
Membran Rapat Perovskit
Electron Microscope EDX (SEM-EDX)
LaCo1-xNixO3-δ
untuk mengetahui morfologi permukaan
Oksida perovskit
yang
telah
membran
yang
terbentuk
beserta
berhasil disintesis kemudian dibentuk
komposisi unsur yang ada di dalam
membran dengan cetakan membran
membran.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
SEM
dilakukan
pada
207
ISBN = 979363167-8
permukaan
dan
penampang
lintang
membran, sedangkan EDX diambil pada salah
satu
membran.
titik
pada
hasil karakterisasi yang dapat dilihat pada gambar 6.
permukaan
Morfologi permukaan yang
KESIMPULAN
diharapkan dalam penelitian ini dalah
Kesimpulan yang dapat diperoleh
rapat tanpa pori. Gambar SEM pada
pada penelitian ini adalah suhu dan
gambar
yang
waktu kalsinasi berpengaruh terhadap
dikalsinasi pada suhu 1250°C selama 2
pembentukan oksida perovskit LaCo1-
jam menunjukkan masih adanya pori-
xNixO3-δ
pada variasi mol yang berbeda.
pori
Suhu
dan
5
yang
untuk
membran
menunjukkan
bahwa
waktu
sintering
juga
membran belum rapat. Namun hasil
mempengaruhi pembentukan membran
EDX menunjukkan bahwa komposisi
rapat LaCo1-xNixO3-δ
telah sesuai dengan yang diharapkan.
subtitusi dan kerapatan belum dapat
(a)
diketahui
(b)
karena
.
Namun pengaruh
karakterisasi
SEM
belum dilakukan untuk semua variasi mol LaCo1-xNixO3-δ yang disintesis.
Gambar 5. Gambar SEM membran dengan kalsinasi 1250°C selama 2 jam (a). Permukaan dan (b). Penampang lintang
UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih
penulis
ucapkan
kepada bapak Hamzah Fansuri Ph.D yang dengan sabar membimbing dan
(a)
(b)
mengajari penulis. Terimakasih untuk dian, mas, anggi, nib, tika, hana, diela, huda, yang setia menemani penulis.
Gambar 6. Gambar SEM membran dengan kalsinasi 1250°C selama 9 jam (a). Permukaan dan (b). Penampang lintang Membran
yang
belum
DAFTAR RUJUKAN [1] Utaka, T., Al-Drees, S.A., Iwasa, Y., Takeguchi, Eguchi,
rapat
T.,
K.,
Kikuchi, 2003,
R.,
Partial
dapat disebabkan karena suhu sintering
oxidation over Ni catalyst based
yang kurang tinggi atau waktu sintering
on
yang kurang lama. Oleh karena itu,
Catalysis A: General, 247, 125-
dilakukan sintering lanjutan pada suhu
131.
1250°C selama 5 jam ke kemudian di
[2]
hexaaliminate,
Balachandran,
U.,
,
Applied
Dusek,
J.T.,
karakterisasi lagi menggunakan SEM.
Mieville, R.L., Poeppel, R.B.,
Hasil yang rapat sudah ditunjukkan dari
Kleefisch,
M.S.,
Pei,
S.,
Kobylinski, T.P., Udovich, C.A.,
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
208
ISBN = 979363167-8
Bose,
A.C.,
1995,
Dense
[7]
ceramic membranes for partial
Ribeiro,
oxidation of methane to syngas,
M.M.V.M.,
Applied Catalysis A: General,
oxidation of methane over Ni-Co
133, 19-29.
perovskite catalysts, Catalysis
Goldwasser,
M.R.,
2008,Dry
N.F.P.
Souza, 2011,Partial
Communications, 12, 665-668.
[3] Valderrama, G., Kiennemann, A., [8]
Li, F., Li, J., 2011, Effect of Ni
reforming of CH4 over solid
substitution on electrical and
solutions
thermoelectric
of
LaNi1-xCoxO3,
properties
Catalysis Today, 133-135, 142-
LaCoO3
148.
International, 37, 105-110.
[4] Xiaoping D., Changchun Y., Ranjia, L.,
Qiong,
W.,
Kaijiao,
[9]
S.,
of
ceramics,Ceramics
Wang, F., Yan, D., Zhang, W., Chi, B., Pu, J., Jian, L., 2012,
Zhengping, H., 2008, Effect of
LaCo0.6Ni0.4O3-δ
calcination
contact material for intermediate
temperature
and
as
cathode
reaction conditions on methane
temperature solid oxide
partial
cells, International Journal of
oxidation
using
oxygen donor, Journal of Rare
[10] Pena, M.A., and Fierro, J.L.G.,
Earths, 26 No.3, 341.
2001,Chemical
[5] Wei, H.J., Cao, Y., Ji, W.J., Au, C.T.,
performance
2008, Lattice oxygen of La1-
oxides,
xSrxMO3
101, 142-148.
(M=Mn,
Ni)
and
LaMnO3-αFβ perovskite oxides for
the
partial
oxidation
methane
to
synthesis
Catalysis
Communication,
structure of
and
perovskite
Chemical
Reviews,
[11] Kharton, V.V., Kovalevsky, A.V.,
of
Tikhonovich, V.N., Naumovich,
gas,
E.N., Viskup, A.P., 1998, Mixed
9,
electronic and ionic conductivity
2509-2514.
of LaCo(M)O3 (M= Ga, Cr, Fe,
Xinfa, D., Heng, Z., Weiming, L., 2008,
fuel
Hydrogen Energy, 30, 1-6.
lanthanum-based perovskites as
[6]
Silva, C.R.B., Conceicao, L.,
Preparation
or Ni) II. Oxygen permeation
and
through Cr- and Ni-subtituted
characterization of a perovskite-
LaCoO3, Solid State Ionics, 110,
type
53-60.
mixed
conducting
SrFe0.6Cu0.3Ti0.1O3-δ membrane
[12] Yuanita, I.F., Fansuri, H., 2011,
for partial oxidation of methane
Sintesis
to syngas, Chinese Journal of
oksida perovskit LaCo1-xNixO3-δ,
16(3),
Skripsi Jurusan Kimia FMIPA
Chemical
Engineering,
411-415.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
dan
karakterisasi
ITS, Surabaya.
209
ISBN = 979363167-8
[13] Wulandari, E., Fansuri, H., 2012,
Jawaban
Uji
:
Pembuatan membran keramik
karakteristik membran masih pada
La1-xSrxCo0.8Fe0.2O3-δ
tahap
Skripsi
(0,0≤x≤0,4),
Jurusan
kerapatan
menggunakan
Kimia FMIPA ITS, Surabaya.
membran
scanning
electron
microscope, karena membran yang
[14] Fauzinudin, R., Fansuri, H., 2012,
disintesis
Pembuatan membran keramik
akan
digunakan
uutuk
reaksi oksidasi parsial metana yang
La0.7Sr0.3CoyFe1-yO3-δ Skripsi
(0,6≤y≤1,0),
uji
membutuhkan konduktivitas elektron
Jurusan
dan ionik yang tinggi agar jumlah
Kimia FMIPA ITS, Surabaya.
oksigen
[15] Hanifah, N., Fansuri, H., 2012,
yang
dihantarkan
dapat
Pembuatan membran perovskit
digunakan dengan maksimal.
keramik
La0.7Sr0.3Co0.8Fe0.2O3-δ
Uji karakteristik yang selanjutnya
Skripsi
akan digunakan adalah pengujian
berbentuk Jurusan
tabung, Kimia
FMIPA
ITS,
fluks
Surabaya.
efektifitas
[16] Daungdaw, S., 2009, Preparation
Thesis
untuk
membran
mengetahui ini
sebagai
pengantra ion oksigen untuk reaksi
of LaCoO3 perovskite for Co gas sensor,
oksigen
oksidasi parsial metanaa sehingga
approval
metanol ataupun syngas.
Kasetsart University, Thailand. [17] Norman, A.K., Morris, M.A., 1999, The preparation of single-phase
Nama Penanya
: Suharto
perovskite LaNiO3, Journal of
Pertanyaan
:
Materials
Technology,
92-93,
mengapa
proses kalsinasi dilakukan 2 kali
91-96.
pada
1000oC
temperature
dan
o
900 C? TANYA JAWAB Nama Penanya Salimin Nama Pemakalah Pertanyaan karakteristik
Jawaban : Zainus
-
yang
900oC digunakan untuk kalsinasi tahap awal agar pengotor-pengotor
: Nia Nurfitria : Uji
apa
yang mungkin ada dapat dihilangkan
telah
dan laju pemanasannya diatur agar
dilakukan terhadap hasil membran,
dapat
parameter
pengujian
pengotornya.
dinyatakan
terbaik
apa
dan
pada
nilai
parameter standar berapa?
:
-
dihilangkan
dengan
baik
1000oC digunakan agar reaksi solid state dalam pembentukan oksida pervskit ini dapat berjalan sempurna.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia V
210