BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen . Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengenakan kepada satu kelompok eksperimen suatu kondisi perlakuan (treatment) yang kemudian membandingkan hasilnya dengan suatu kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris bilangan sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan pembelajaran tanpa penggunaan metode demonstrasi dengan alat peraga penggaris bilangan
3.1.2
Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-
postest control group design yaitu terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2-O1) – (O4-O3). Secara bagan digambarkan sebagai berikut: O1
X
O2
---------------------O3
O4
Gambar 3.1 : Desain penelitian (Sugiyono 2011:79) 27
28
Keterangan : kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. hasil belajar kognitif dan afektif, siswa dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi .
= hasil belajar kognitif dan afektif siswa dari tes kelompok kontrol
yang
tidak
diberi
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
Demonstrasi Perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan,
yaitu
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
Demonstrasi., sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan menggunakan metode Demonstrasi
3.2 Tempat dan waktu Penelitian 3.2.1
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung semester dua tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian dengan mengambil kelas IV SD Negeri 3 Gemawang sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri Karangseneng sebagai kelas kontrol 3.2.2
Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilakukan pada semester II/genap tahun pelajaran 2011/2012 dan dilakukan secara bertahap.
Adapun tahapannyan adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan
29
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, permohonan ijin, serta survey di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini mencakup kegiatan–kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen, pengambilan data dan penelitian. 3. Tahap Penyusunan Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan. 4. Tahap Pelaporan Tahap ini meliputi konsultasi, revisi, dan persiapan ujian skripsi.
3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 1981). 3.3.1
Variabel Independen ( Bebas ) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2009:39). Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran Matematika kelas IV yaitu metode demonstrasi yang langkah-langkahnya meliputi: a. Tahap persiapan Pada tahap persiapan ada beberapa yang harus dilakukan : 1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir. Tujuan ini meliputi beberapa aspek seperti pengetahuan,sikap, atau keterampilan tertentu
30
2. Persiapkan garis besar langkah langkah demonstrasi yang akan dilakukan. Garis-garis besar langkah demonstrasi diperlukan sebagai panduan untuk menghindari kegagalan. 3. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang diperagakan. b. Tahap pelaksanaan 1. Langkah Pembukaan. Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dipehatikan, diantaranya: a. Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. b. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. c. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi. 2. Langkah pelaksanaan demonstrasi a. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. b. Ciptakan suasana menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan. c. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalanya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa. d. Berikan kesempatan kepada siwa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu. 3. Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diahiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya dengan
31
pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk menyampaikan demonstrasi itu apa tidak. Selain
apakah siswa memahami proses
memberikan tugas yang relevan,ada
baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalanya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya. 3.3.2
Variabel dependen (terikat) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39). Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif, dan afektif siswa. Adapun hasil belajar kognitif berupa tes dalam bentuk pilihan ganda, hasil belajar afektif berupa angket motivasi belajar.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi pada penelitian ini adalah kelas IV SD di Gugus Jayabaya Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung yaitu SD Negeri 3 Gemawang, SD Negeri 2 Gemawang, , SD Negeri 1 Jambon, SD Negeri 2 Jambon, SD Negeri Kalibanger, SD Negeri 1 Ngadisepi, SD Negeri 2 Ngadisepi, dan SD Negeri Karangseneng. 3.4.2
Sampel Sugiyono (2011:81) Mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penulis dalam menentukan jumlah sampel menggunakan metode sampling purposive karena sampling purposive merupkan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampling tidak sama dengan istilah sampel. Sampling adalah
32
cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Suatu sampel biasanya mengikuti tehnik atau jenis sampling yang digunakan. Pada penelitian ini sampelnya adalah: a. Siswa kelas IV SD Negeri 3 Gemawang Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan treatment atau perlakuan yaitu dengan metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga Penggaris Bilangan. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri 3 Gemawang ada 14 anak. b. Siswa kelas IV SD Negeri Karangseneng Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan suatu treatment atau perlakuan
apapun.
Model
pembelajaran
menggunakan
pembelajaran
konvensional. Jumlah peserta didik kelas IV SD Negeri Karangseneng ada 13 anak.
Tabel 3.1 Jumlah Peserta didik Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung
Jumlah Peserta didik Laki-Laki Perempuan SD Negeri 3 Gemawang 6 8 SD Negeri Karangseneng 6 7 Jumlah Subjek Nama Sekolah
Total 14 13 27
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika peserta didik. Berdasarkan data yang dikumpulkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mengadakan pretest pada masing-masing kelompok, memberikan treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan Metode
33
demontrasi dengan menggunakan alat peraga penggaris bilangan
dalam
pembelajaran Matematika, dan yang terakhir memberikan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selain pretes dan posttes pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan angket. 3.5.2. Instrument Pengumpulan Data 3.5.2.1 Tes Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah sampel perilaku (menjawab pertanyaan seberapa baikkah seorang peserta didik melakukan tugas pelajaran baik dibandingkan dengan pesera didik lainnya maupun dibandingkan dengan tolok ukur pengerjaan sebuah tugas pelajaran). Rakhmat (2001). Dalam tes ini dapat digunakan untuk mengukur pada aspek kognitif dan psikomotornya. Penelitian ini menggunakan tes mata pelajaran Matematika hasil ujian tes tengah semester dua yang akan dijadikan sampel yaitu kelas yang memiliki nilai ratarata yang seimbang pada bidang studi Matematika yaitu kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan kelas IV SD Negeri Karangseneng
Kecamatan Gemawang
Kabupaten Temanggung. Jenis tes yang digunakan tes sumatif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pre-test dan post-test. Tabel 3.3 di bawah ini terdapat kisi –kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2011/2012. Berikut ini adalah tabel yang berisi kisi – kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar:
34
Tabel 3.2 Kisi – kisi soal tes Matematika Kelas IV SD Negeri 3 Gemawang dan SD Negeri Karangseneng Kecamatan Gemawang Kabupaten Temaggung tahun Pelajaran 2011/2012. Format Kisi – Kisi Penulisan Soal Kompetensi Standar Indikator Item soal Dasar (KD) Kompetensi (SK) Bilangan 5.4Melakukan 5.4.1 Peserta didik dapat 1,2,3,4,5, operasi hitung menentukan hasil 6,7, 5.Menjumlahkan campuran penjumlahan 89,10, dan mengurangkan bilangan bulat 11,12 positif (+) dan bilangan bulat negatif (-) 5.4.2 Menentukan hasil pengurangan bilangan bulat positif (+) dan 13,14, negatif (-) 15,16, 5.4.3 Menentukan hasi l 17,18,19, penjumlahan dan 20,21 pengurangan bilangan bulat positif (+) dan negatif (-) 22,23, 24,25,26, 27,28,29, 30
3.5.2.2 Angket atau Kuesioner Kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.kuesioner merupakan teknik penggumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan di ukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden. Instrumen lembar angket siswa berbentuk chek list, artinya siswa hanya memberikan tanda cek (√), jika pernyataan yang dimaksud dalam lembar angket siswa sesuai dengan yang dialami siswa.
35
Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap motivasi belajar subjek, angket ini diadobsi dari angket Henry Widya Arfiandi (2011). Dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribadi terhadap tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan, tugas yang bersifat moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi
dalam tugas dan
keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan 16 positif dan 10 item negatif. Kisi-kisi motivasi belajar penelitian ini menggunakan skala pengukuran motivasi belajar yang diadopsi dari skala pengukuran Henry Widya Arfiandi (2011) berdasarkan dari teori Mc Clelland.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Motivasi Belajar Matematika
Aspek
No 1.
Indikator
Tanggung jawab
Siswa termotivasi
pribadi terhadap tugas
untuk menyelesaikan
Positif
Negatif
Total
1, 25
7, 19
5
2, 13, 14
8, 20
5
3,9,21
15
4
6
5
tugas dari guru 2.
3.
Umpan balik atas
Dorongan untuk
perbuatan (tugas) yang
mendapatkan suatu
dilakukan
penghargaan
Tugas yang bersifat
Keinginan untuk
moderat
meningkatkan hasil belajar
4.
Tekun dan ulet dalam
Siswa banyak
4 ,10, 22,
bekerja
berlatih untuk
24
mendapatkan nilai
36
yang diharapkan 5.
Tidak berspekulasi
Bersungguh-
dalam tugas
sungguh dalam
11, 23
5, 16,
5
17, 26
mengerjakan tugas 6
Keberhasilan tugas
Siswa termotivasi
12
18
2
16
10
26
selalu belajar dalam berbagai situasi dan kondisi. Jumlah
3.5.3
Uji Coba Instrumen Penilaian
3.5.3.1 Uji Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Tingkat validitas suatu instrument dapat diketahui dengan cara menkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (correted item to total correlation). 3.5.3.1.1 Hasil Uji Validitas Tes (Kognitif) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009:121). Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Singgih Santoso : 2003 bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation > 0,1/ kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak.
37
Tabel 3.4 Uji Validitas Tes Kognitif dengan SPSS
Item Soal
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Keterangan
Deleted
VAR00001
11.3793
30.030
.053
.817
Tidak Valid
VAR00002
10.9655
27.177
.568
.798
.Valid
VAR00003
11.0345
27.820
.432
.804
Valid
VAR00004
10.9310
27.495
.514
.801
.Valid
VAR00005
11.0345
27.106
.573
.798
Valid
VAR00006
10.6897
27.865
.651
.799
.Valid
VAR00007
11.0345
27.963
.405
.805
Valid
VAR00008
11.2759
28.350
.380
.806
.Valid
VAR00009
11.1379
28.266
.353
.807
Valid
VAR00010
11.1034
28.525
.299
.810
.Valid
VAR00011
11.0690
27.281
.538
.799
Valid
VAR00012
11.0690
27.567
.482
.802
.Valid
VAR00013
11.2069
29.456
.135
.816
Valid
VAR00014
11.3448
29.020
.272
.810
.Valid
VAR00015
11.2759
28.350
.380
.806
Valid
VAR00016
11.2069
30.099
.013
.821
Tidak Valid
VAR00017
11.1724
29.576
.108
.817
.Valid
VAR00018
11.3448
29.520
.158
.814
Valid
VAR00019
11.2759
27.993
.457
.803
.Valid
VAR00020
11.0345
27.177
.559
.798
Valid
VAR00021
11.1379
29.052
.203
.813
.Valid
VAR00022
11.4138
29.037
.328
.809
Valid
VAR00023
11.3793
30.315
-.015
.819
Tidak Valid
VAR00024
11.0345
28.320
.336
.808
.Valid
VAR00025
11.3103
28.793
.303
.809
Valid
VAR00026
11.3103
29.079
.241
.811
.Valid
VAR00027
11.0690
28.281
.344
.808
Valid
VAR00028
11.1379
29.766
.070
.819
Tidak Valid
VAR00029
11.4828
30.901
-.198
.821
Tidak Valid
VAR00030
11.1379
27.480
.508
.801
Valid
Berdasarkan perhitungan validitas tes pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai validitas dari 30 soal pada tes berkisar antara -0,15 sampai 0,651. Ada 5 soal
38
yang nilai validitasnya kurang dari 0,1 yaitu soal nomor 1, 16, 23, 28, dan 29. Oleh karena itu dilakukan perhitungan validitas 25 soal yang nilai validitasnya lebih dari 0,1.
3.5.3.1.2 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (Afektif) Variabel motivasi diungkap dengan menggunakan 26 butir angket, yang dikembangkan dari enam aspek motivasi. Perhitungan validitas dari tes dapat dilihat seperti tabel sebagai berikut:
Tabel 3.5 Uji Validitas Angket dengan SPSS Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026
14.4074 14.8889 14.6296 14.4444 15.0370 14.4815 15.2593 14.4444 15.1481 14.4074 14.6296 14.5926 14.4074 14.5556 15.0000 14.4815 14.5185 14.9259 14.5185 14.5926 14.8519 14.4444 14.7407 15.0370 14.7407 15.2222
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 33.097 33.487 33.934 32.795 35.114 32.490 36.430 33.333 36.746 33.097 32.934 32.712 33.097 33.333 35.385 32.490 32.644 34.840 33.105 32.943 34.593 33.333 33.123 34.729 34.199 37.256
.902 .481 .421 .868 .229 .859 .025 .732 -.080 .902 .609 .675 .902 .580 .167 .859 .764 .248 .664 .630 .281 .732 .540 .303 .295 -.247
Cronbach's Alpha if Item Deleted .898 .904 .906 .898 .909 .897 .909 .900 .913 .898 .902 .900 .898 .902 .911 .897 .899 .910 .901 .901 .909 .900 .903 .908 .910 .913
Cronbach's Alpha if Item Deleted .Valid Valid .Valid Valid .Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid .Valid Valid .Valid Valid .Valid Valid .Valid Valid .Valid Valid .Valid Valid .Valid Valid .Valid Valid Tidak Valid
39
Dari hasil uji validitas ternyata terdapat satu butir pernyataan yang tidak valid yaitu butir nomor 7,9, dan 26. Hasil validitas diperoleh hasil Corrected item total corelation antara -0,080–0,902 dan Cronbach’s alpha if item delete 0,897 – 0,913. Sehingga 25 instrumen motivasi belajar dinyatakan valid.
3.5.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen Di samping pengujian validitas terhadap instrumen, juga dilakukan pengujian reliabilitas. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2009:121). Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Reliabilitas hasil ukur dapat dilakukan dengan melihat nilai cronbach alpha (Tony Wijaya, 2009:110). Pengujian reliabilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari 0,7 (Sekaran dalam Tony Wijaya, 2009:176). Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0.
3.5.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Tes (Kognitif) Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas tes dari 30 item soal adalah sebagai berikut.
40
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes di SD N 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.814
30
Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrument sebesar 0,814 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian.
3.5.3.4 Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar (Afektif) Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket motivasi belajar dari 26 item pernyataan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket di SD N 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2011/2012 Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.907
26
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrumen motivasi belajar sebesar 0,907 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis
41
tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. 3.6
Teknik Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Tahap Awal Sampel sebelum diberi perlakuan maka perlu dianalisis dahulu hasil pre-test melalui dua tahap, yaitu tahap uji homogenitas dan uji beda (t-test). Hal ini dilakukan supaya berangkat dari titik awal yang sama. 3.6.2 Tahap Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji levene, kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows.
3.6.3 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas data menggunakan uji KolmogorovSmirnov kriterianya adalah signifikansi untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti berdistribusi normal dengan menggunakan program komputer SPSS 16 for windows. 3.6.4. Tahap Pengujian Hipotesis Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel penelitian ini. Menurut (Riduwan & Sunarto, 2009) tujuan uji t dua variabel bebas adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi hasil
42
penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel) Melalui uji t dalam penelitian ini diharapkan dapat menemukan perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Demonstrasi menggunakan alat peraga garis bilangan dan hasil belajar siswa
tanpa menggunakan metode demonstrasi
menggunakan alat peraga garis bilangan (konvensional). Untuk menganalisis hipotesis tersebut penulis menggunakan teknik uji t. (Riduwan & Sunarto, 2009), uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat Alpha 5 %. Jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak. Adapun hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: 1.
Ho
= µ1 = µ2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD). Ha
= µ1 ≠ µ2 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan efektif terhadap hasil belajar kognitif bagi siswa kelas IV SD). 2.
Ho
= µ3 = µ4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan efektif terhadap hasil belajar afaktif bagi siswa kelas IV SD). Ha
= µ3 ≠ µ4 (metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris
bilangan tidak efektif terhadap hasil belajar afektif bagi siswa kelas IV SD). Keterangan: μ1
= Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan
μ2
=Rata-rata hasil belajar kognitif siswa yang belajar menggunakan metode konvensional.
μ3
= Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan
μ4
=Rata-rata hasil belajar afektif siswa yang belajar menggunakan metode konvensional.
43
Ho diterima atau ditolak, diperoleh dengan menginterpretasikan nilai signifikan pada tabel Independent Samples test SPSS 16 for windows. Metode demonstrasi menggunakan alat peraga penggaris bilangan dikatakan efektif, manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila hipotesis alternatifnya diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Dengan demikian, penggunaan metode demonstrasi dan pemanfaatan alat peraga penggaris bilangan efektif digunakan dalam pelajaran Matematika kelas IV SD.