PEMBUATAN GAME 2D “BERBURU BINATANG”MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR MX 2004
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Arti Dwi Saputri 11.22.1341
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013
MAKING 2D GAME “BERBURU BINATANG” USING MACROMEDIA DIRECTOR MX 2004 PEMBUATAN GAME 2D “ BERBURU BINATANG” MENGGUNAKAN MACROMEDIA DIRECTOR MX 2004 Arti Dwi Saputri Emha Taufiq Luthfi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Development of the game in the world is rapidly increasing, not least in Indonesia. This is because the game is one alternative that is easy and convenient entertainment that much-loved by the people in all groups, ranging from children to adults. The development of the game can now be viewed in terms of graphics and type. Although currently circulating many types of games, but each type has its own advantages and disadvantages of each. To play the game "Berburu Binatang" is to shoot animals (characters). Application of this game does not have the purpose of influencing the user to kill the animals in the real world, but only sabagai entertainment facilities. This game is not binding specific objects or agency, which is expected to provide benefits to users in general.
Keyword: Application, Game, 2 Dimensional
1. Pendahuluan Negara Indonesia masih terhitung sebagai konsumen game, ini dilihat dari tingkat konsumsi game yang sangat tinggi. Penciptaan game adalah salah satu tahap dalam evolusi konsep permainan yang sudah berlangsung selama ribuan tahun, dimulai dengan game pertama seperti Pong dan Space War yang sukses luar biasa. Teknologi game terus berkembang dengan tampilan grafis yang semakin bagus. Saat ini tampilan game 3 dimensi mendominasikan game-game dunia, tetapi game 2 dimensi juga mempunyai penggemar tersendiri karena biasanya lebih mudah dimainkan. Para pengembang game berlomba untuk menghasilkan game yang dapat digemari para pecinta game yang sangat bermanfaat dan memberikan dampak positif. Untuk itu dalam skripsi ini penulis mengambil judul Pembuatan Game 2D “Berburu Binatang” Menggunakan Macromedia Director MX 2004. Karena game “Berburu Binatang” ini sangat cocok sebagai sarana hiburan bagi semua kalangan usia (anakanak (5 tahun ke atas) sampai orang dewasa) yang bermanfaat dan menarik. 2. Dasar Teori 2.1 Konsep Dasar Game 2.1.1 Pengertian Game Game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing. Bermain game sudah dapat dikatakan sebagai life style masyarakat dimasa kini. Dimulai dari usia anak - anak hingga orang dewasa pun menyukai video game. Itu semua dikarenakan bermain video game adalah hal yang menyenangkan.1 2.1.2 Sejarah Perkembangan Game Perkembangan game memang begitu pesat. Dunia game diawali dengan console - console pendahulu seperti Atari, Nintendo, Super Nintendo (SNES), dan Sega yang menampilkan game - game 2 dimensi yang cukup sederhana, namun untuk di jamannya, banyak diminati oleh masyarakat.2 2.1.3
Jenis Game
Didalam dunia game terdapat berbagai jenis game, diantaranya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1
Shooting ( Tembak-tembakan ) Fighting ( Pertarungan ). Petualngan ( adventure ) Simulasi, Konstruksi, manajemen Strategi Olahraga (Sport) Puzzle Edugame (edukasi)
Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta: Gava Media, Hal vii. 2 Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis Flash, Yogyakarta: Gava Media, Hal 1.
2.1.4
Pembuatan Game 3
Beberapa tahapan yang dilakukan dalam pembuatan game antara lain : 1. Konsep Dasar
Untuk awal pembuatan sebuah game diperlukan konsep dasar untuk menentukan bagaimana game tersebut nantinya. Semua dibahas dalam konsep dasar pembuatan game secara garis besarnya dari menentukan cerita, penggambaran karakter, genre game, tool yang digunakan, gameplay, grafis yang digunakan, suara atau sound proses pembuatan serta publishing. Menentukan genre game. Pertama pikirkan jenis game, apakah berjenis RPG (Role Playing Game) seperti harvest moon, FPS (First Person Shooter) seperti 25 To Life, Arcade seperti Riden, Fighting seperti Street Fighter, Racing seperti Need For Speed, atau RTS ( Real Time Strategi) seperti Age Of Empire. Disarankan pilihlah jenis gaume yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta mudah dan cepat dalam pembuatanya. 2. Tool Menentukan Tool yang ingin digunakan. Dalam membuat game, terdapat 2 tools yang digunakan yaitu bahasa pemrograman dan software yang digunakan. Ini merupakan bagian yang terpenting, dengan apakah membuat game tersebut. Biasanya game dibuat dengan bahasa pemrograman, seperti game 2D “Berburu Binatang “ sendiri dibuat menggunakan pemrograman lingo. 3. Gameplay Game play adalah system jalanya game tersebut, dimulai dari menu intro, menu Utama, area permainan, save, load, game over, storyline, mission success, mission filed. Misalnya dalam system save pemain bisa “save” permainan jika dalam permainan tersebut sudah menuju level yang sulit atau permainan sudah menuju pada sebuah lokasi, kemudian ketika meload permainan tersebut akan kembali ke level atau area yang telah di save. Intinya sebisa mungkin buatlah gameplay yang enak untuk dimainkan dan tidak menyulitkan pemain sehingga pemain akan nyaman ketika memainkan game tersebut. 4. Sound / Music Agar pemain tidak jenuh maka selingan musik sangatlah penting dalam game. Baik latar belakang musik atau efek suara dari game tersebut. Penyesuaian musik yang baik akan memberikan nuansa yang berbeda dalam sebuah game. Pemilihan musik harus seirama dengan bagiannya. Misalnya pada bagian mission sukses tidak cocok jika menggunkan musik yang mengandung makna kesedihan, seharusnya menggunakan musik yang bersemangat. 5. Pembuatan Proses pembuatan yang terakhir melakukan pembuatan game karena semua komponen yang diperlukan sudah disiapkan dari awal, lakukan proses pembutan berdasarkan komponen yang telah disiapkan.
3
Lewis Moronta, 2003. Game Development with Action Script, Course Technology PTR, Hal 35.
6. Publishing Melakukan publishing. Ketika sudah selesai membuat sebuah game, publish game menjadi setup. Game harus diinstal telebih dahulu sebelum dimainkan atau dipublish menjadi .exe. 3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis Game merupakan salah satu hiburan yang sangat digemari oleh masyarakat. Game menjadi salah satu alternatif utama untuk mengisi waktu senggang sekedar melepas ketegangan. Sebagai tahap awal membangun sebuah game ditentukan terlebih dahulu genre game apa yang akan dibuat, apakah game yang berganre RPG, racing, shooting atau fighting. Game yang akan dibuat adalah game dengan genre Shooting (menembak). Game yang diberi judul “Berburu Binatang” ini cara bermainnya adalah dengan menembak binatang (karakter). Game “Berburu Binatang” ini tidak mempunyai tujuan mempengaruhi pengguna untuk membunuh binatang dalam dunia nyata, melainkan hanya sabagai sarana hiburan. Game “Berburu Binatang” ini berfokus pada pengumpulan score atau point. Dalam pembuatan game ini, penulis mendapatkan ide dari game “Duck Riposte” yang bergenre shooting. 3.1.1 Analisis Kebutuhan Untuk mempermudah pembuatan game dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara lengkap apa yang diperlukan untuk merealisasikan game yang dikembangkan, maka analisis membagi kebutuhan ke dalam dua jenis yaitu kebutuhan secara fungsional dan kebutuhan non fungsional. 1. Kebutuhan Fungsional a) Game “Berburu Binatang” ini memiliki tiga level. b) Pada setiap level terdapat penilaian dan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Jika pemain dapat mengumpulkan score maka lanjut ke level berikutnya. c) Disetiap level akan muncul binatang sebagai target. d) Game dapat menampilkan score. 2. Kebutuhan Non Fungsional a) Kebutuhan perangkat keras (hardware) 1. Processor Intel Core 2 Duo T6600 2. VGA NVIDIA Ge Force G210M 3. Memori DDR3 4 Gb 4. Optik Drive DVD-Writer 5. Hardisk 320 Gb b) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak 1. Sistem Operasi Windosws 7 2. Multimedia Editor : Macromedia Director MX 2004 3. Image Editor : Adobe Flash CS3 c) Kebutuhan Sumber DayaManusia (Brainware) 1.
Sistem Analisis
Berperan melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk program strategi.
2.
Animator/Desain grafis
Perancang grafis dan animasi gambar yang sesuai storyboard, sehingga menciptakan tampilan yang menarik. 3.
Pengguna game.
Atau juga disebut user yang akan menjalankan atau memainkan aplikasi game ini. 3.1.2
Studi Kelayakan Studi kelayakan adalah suatu studi yang akan digunakan untuk menentukan kemungkinan game “Berburu Binatang” ini layak diteruskan atau dihentikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelayakan antara lain: 1. Analisis Kelayakan Teknologi Dari segi kelayakan teknologi game ini dapat dikatakan layak karena untuk menjalankan game ini tidak perlu spesifikasi komputer yang tinggi. 2. Analisis Kelayakan Hukum Kelayakan hukum adalah sistem yang berjalan harus bebas dari masalah yang menyangkut pelanggaran hukum. Game “Berburu Binatang” ini tidak melanggar hukum karena tidak mengandung unsur sara dan pornografi. Software yang digunakan dalam pembuatan game “Berburu BInatang” ini menggunakan Macromedia Director MX 2004 dan Adobe Flash CS3. Namun belum sepenuhnya asli atau masih mengunakan software bajakan sehingga dari segi kelayakan hukum game ini belum dikatakan layak. 3. Analisis Kelayakan Operasional Dari segi operasional game ini dikatakan layak karena saat ini masyarakat sudah mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan game ini mudah untuk dimainkan
3.2
Perancangan Game
3.2.1
Konsep
Dalam pembuatan game “berburu Binatang” ini. Game ini dibuat dengan beberapa file gambar dan suara. Konsep dasar game ini adalah menembak binatang sesuai aturan pada setiap levelnya. Yang mana disetiap levelnya terdapat target skor yang harus dimenangkan oleh pemain untuk dapat melanjutkan ke level selanjutnya. Dalam game ini disetiap levelnya terdapat ketentuan binatang apa saja yang akan diburu. Namun dalam game ini juga terdapat binatang yang tidak boleh ditembak karena akan gagal dalam permainan dan juga ada yang mengurangi skor permainan. Berikut rincian game “Berburu Binatang” yang akan dibuat : 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis game ini Shooting (tembak-tembakan). Sistem permainan single player. Game terdiri 3 level. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pemain menggunakan mouse untuk menembak binatang yang bergerak pada layar. 6. Cara bermain game ini adalah pemain berusaha menembak binatang yang melewati layar atau backgruond.
3.2.2
Merancang Gameplay
1. Tampilan Flowchart
Gambar 3.1 Flowchart Permainan 2. Aturan Permainan Berburu Binatang Ada beberapa aturan dasar pada game ini : a. Arahkan bidikan ke binatang yang akan ditembak lalu klik kiri untuk menembaknya. b. level pertama, akan muncul aturan permainanya yaitu pemain harus menembak burung pelikan, bebek, dan tupai. Pemain harus mengumpulkan minimal 10 point agar dapat melanjutken ke level selanjutnya. Namun juga terdapat hewan yang berwarna hitam yang
tidak boleh ditembak, Karena kalo tertembak maka permainan gagal, dan mengulangi permainan. c. Level kedua, pada level ini aturan permainanya sama dengan level pertama yaitu pemain menembak burung bangau1, jerapah, gajah, dan kelinci. Pada level ini pemain harus mengumpulkan minimal 15 point agar bisa melanjutkan ke level berikutnya. Namun juga terdapat hewan berwarna hitam yang tidak boleh ditembak. Karena jika tertembak maka permainan gagal dan mengulangi permainan. d. Level ketiga, level ini adalah level akhir. Pada level ini akan muncul perintah yaitu pemain menembak serigala, babi, burung bangau2 dan tupai dengan kecepatan pergerakan yang cepat. Pada level ini harus mengumpulkan minimal 20 point. Ada juga hewan berwarna hitam yang tidak boleh ditembak (permainan gagal) namun ada juga hewan yang menambah dan mengurangi point. Jika pemain berhasil melewati level ini maka dinyatakan menang. Namun jika tidak maka dinyatakan gagal. 4 4.1
Implementasi dan Pembahasan Implementasi Game
Tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang pembuatan grafik, membuat animasi yang sesuai dengan tema, membuat text sebagai penyampaian pesan, audio sebagai penyelaras agar aplikasi menarik dan mengimport file yang sudah jadi, yang semuanya akan digabungkan kedalam software Macromedia Director MX 2004 sebagai software final. 4.2 Pembuatan Game Bagian ini adalah bagian yang terpenting dan utama untuk membuat projek game ini. Projek ini menggunkan director sebagai software utamanya dan lingo sebagai mesin gamenya 4.3 Interface Game “ Berburu Binatang” Pertama kali menu yang muncul pada saat game dijalankan.
Gambar 4.1 Menu Intro Saat tombol “Start” di klik maka akan masuk ke Menu Utama
Gambar 4.2 Menu Utama Pada saat tombol “Play” di klik akan masuk ke menu Level (gameplay)
Gambar 4. 3 Menu Level 1, Level 2, dan Level Pada saat tombol “Instruction” di klik maka tampilanya seperti berikut :
Gambar 4. 4 Tampilan Menu Instruction Tampilan menu Credit. Pada saat tombol “Credit” di klik maka tampilanya seperti berikut :
Gambar 4.5 Tampilan Menu Credit
Tampilan saat pemain berhasil mengumpulkan point
Gambar 4.6 Tampilan Berhasil Tampilan saat pemain gagal mengumpulkan point
Gambar 4. 7 Tampilan Gagal Tampilan saat pemain menang dalam menyelesaikan akhir permainan
Gambar 4. 8 Tampilan Menang
5 Penutup 5.1
Kesimpulan
Setelah penulis menyelesaikan game “Berburu Binatang” ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa game “Berburu Binatang” ini cocok sebagai sarana hiburan untuk mengisi waktu luang. Game bagus bukan dinilai dari grafiknya, namun dari aspek lain seperti karakter, ide cerita, dan konsep bisa menjadi senjata utama dari sebuah game. Adapun kelebihan dari game ini yaitu : 1) Game ini terdapat karakter yang banyak sehingga game ini mempunyai tampilan yang menarik. 2) Disetiap levelnya mempunyai tingkat kesulitan tersendiri sehingga membuat pemain tidak bosan untuk memainkan game ini. 3) File game ini kecil sehingga dapat diinstal pada PC, Laptop, Notebook. 4) Dapat dimainkan oleh semua kalangan. 5) User friendly dan interaktif. 5.2 Saran 1) Sebaiknya memperbanyak bahan dan literatur sebagai referensi dalam pembuatan game “Berburu Binatang”. 2) Perbanyak sumber daya manusia untuk mengolah aplikasi ini agar dapat mengoptimalkan peranya masing-masing. 3) Harapan penulis semoga aplikasi ini dapat berguna dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca atau seluruh pihak agar penulis dapat lebih baik untuk kedepannya. Karena penulis menyadari dalam game “Berburu Binatang” ini masih terdapat banyak kekurangan yang dapat diperbaiki, maupun dilengkapi oleh pengembang selanjutnya. Daftar Pustaka Anggra, 2008. Memahami Teknik Dasar Pembuatan Game Berbasis, Flash Yogyakarta: Gava Media. Hendratman, Hendi,ST, 2008 The Magic Of Macromedia Director.Bandung : Informatika Hidayatullah, Priyanto, 2011. Membuat Mobile Game Edukatif Dengan Flash, Bandung : Informatika Jogiyanto,HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset Prabowo, Eko. Presentasi Multimedia dengan Director MX, Jakarta: PT.Elex Media. Suyanto, M, 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi. Suyanto.M, 2004. Analisis Dan Desain aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Suyanto.M, 2005. Multimedia Yogyakarta: Andi.
Alat
untuk
Meningkatkan
Keunggulan
Bersaing.
www.pond5.com/sound-effect/beats-or-loops/1/*.html, diakses tanggal 28 januari 2013